Pengujian Rangkaian Driver Motor stepper

menerangkan bahwa lampu telah padam. Berikut adalah table contoh pengujian sensor yang dihubungkan dengan LED.

5.1.4 Pengujian Rangkaian Driver Motor stepper

Untuk mengatur proses pengontrolan atau pengedalian, actuator yang digunakan adalah motor stepper yang diberikan input oleh mikrokontroler ATMEGA 16 dengan tegangan 5V di PB.0, PB.1, PB.2, PB.3 yang dimasukkan ke driver. Tegangan 12V untuk keperluan switching tegangan dari motor driver ke ketegangan yang dibutuhkan motor stepper, Cara kerja rangkaian ini jika ingin menjalankan motor stepper, dari kaki mikrokontroler ATMEGA 16 dengan input tegangan +5V maka alamat yang ada di port B harus hubungkan dengan coil yang harus sesuai urutannya. Berikut tabel pengaturan untuk mengatur arah putaran motor stepper. Nama Sensor Nilai Logika Kondisi LED Tabel 5.4 Pengujian Sensor PIR 1 1 Nyala PIR 2 Padam NO PORT B BIT Hexa 1 0001 01 2 0010 02 3 0100 04 4 1000 08 Tabel 5.5 Putaran Motor Stepper Ke Kiri NO PORT B BIT Hexa 1 1000 08 2 0100 04 3 0010 02 4 0001 01 Tabel 5.6 Putaran Motor Stepper Ke Kanan Sistem Bilangan Hexa Bilangan Hexa adalah sistem bilangan yang berbasis 16, artinya sistem bilangan hexa mengenal angka 0 sampai dengan 15. Hal ini berbeda dengan bilangan desimal yang merupakan bilangan berbasis 10 dan menggunakan angka 0 sampai 9 untuk menandai nilai bilangan hexa dimulai dari 0 sampai 9 dan dilanjutkan A sampai F untuk menyatakan nilai bilangan 10 sampai 15 bilangan desimal berikutnya. Sebagai contoh pembanding cara penulisan antara bilangan Desimal, Hexa dan Biner, perhatikan tabel berikut di bawah ini Tabel 5.7 Bilangan Desimal, Hexa dan Biner Desimal Hexa Biner 0 0 0000 1 1 0001 2 2 0010 3 3 0011 4 4 0100 5 5 0101 6 6 0110 7 7 0111 8 8 1000 9 9 1001 10 A 1010 11 B 1011 12 C 1100 13 D 1101 14 E 1110 15 F 1111 Konversi Bilangan Hexa ke Desimal Untuk mengkonversi bilangan hexa ke desimal dapat dilakukan dengan mudah, yaitu seperti yang kita lakukan pada cara konversi biner ke desimal. Setiap tingkatan harga bilangan okta 0 sampai dengan F dikalikan dengan pengali dan dijumlahkan, maka akan di dapatkan harga desimalnya. Berikut merupakan contoh konversi bilangan hexa 309 ke desimal ternyata di dapatkan hasil 777. 65536 4096 256 16 1 Pengali 16 16 16 16 16 Tingkatan 4 3 2 1 0 3 9 Bilangan 3x256 + 0x16 + 9x1 768 + + 9 = 777 Konversi Bilangan Desimal ke Hexa Dalam melaksanakan konversi dari desimal ke hexa dapat menggunakan daftar konversi berikut sebagai dasar konversi. Sebagai contoh kita akan mengkonversi bilangan desimal 1983 ke bilangan hexa, 1983 – 1792 sisa 191 dari daftar 1792 adalah 7 hexa pada tingkat 16 2 191 – 176 sisa 15 dari daftar 176 adalah B hexa pada tingkat 16 1 15 – 15 sisa 0 dari daftar 15 adalah F hexa pada tingkat 16 . Maka hasil konversinya diperoleh 7 B F hexa atau dapat di tulis 7BF 16. Konversi Biner ke Hexa Cara mengkonversi bilangan biner ke bilangan hexa dapat dilakukan dengan cara mengklompokkan bilangan biner menjadi empat-empat digitnya, kemudian tuliskan nilai konversinya ke bilangan hexa dari empat digit kelompok bilangan biner tersebut maka sudah mendapatkan konversi biner ke hexa. Perhatikan contoh dibawah ini, kita akan mengkonversi bilangan biner 1001 1011 1100 2 ke bilangan hexa maka didapatkan hasil sebagai berikut : 1001 1011 1100 Biner 1001 1011 1100 2 9 B C Hexa 9BC 16 Demikian juga bila kita ingin mengkonversikan bilangan hexa ke bilangan biner, dapat dilakukan dengan cara memisahkan masing-masing bilangan hexa kemudian mengkonversikan bilangan okta tersebut ke bilangan biner. F 8 C Hexa F8C 2 1111 1000 1100 Biner 1111 1000 1100 2.

5.1.5 Pengisian Program Mikrokontroller