Laporan Praktek Kerja Lapangan di Divisi Produksi PT. Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) Jakarta

(1)

(TRANS TV) Jakarta

Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL)

Oleh,

MUHAMAD GUSTI PANGESTU NIM : 41810105

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA B A N D U N G


(2)

(3)

(4)

vi

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI...vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ...ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah PT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) ... 1

1.2 Logo PT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) ... 11

1.3 Visi dan Misi PT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV)... 11

1.4 Profil PT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) ... 12

1.5 Struktur Organisasi PT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) ... 18

1.6 Job Description ... 27

1.7 Sarana dan PrasaranaPT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV).... 33

1.8 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL) ... 35

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2.1 Kegiatan PKL ... 37

2.2 Deskripsi Kegiatan PKL ... 44

2.3 Deskripsi Public Relations ... 53


(5)

HAL

2.1 Analisa Pelayanan Perusahaan terhadap Mahasiswa PKL ... 64

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ... 66

3.2 Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 70

LAMPIRAN ... 71

DOKUMENTASI ... 82


(6)

ii

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. Karena atas rahmat, hidayah, dan karunia-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan (PKL) ini dengan tepat waktu. Laporan ini berisikan tentang kegiatan yang penulis lakukan pada saat melakukan PKL di Tim Kreatif Program Acara Reality Show “SUPERTRAP” TRANS TV Jakarta, yang dimulai pada tanggal 17 Juli 2013 s.d 17 September 2013.

Dalam menyusun laporan ini, penulis cukup mengalami beberapa hambatan dan kesulitan. Terbatasnya kemampuan, pengetahuan, dan wawasan menjadi hambatan besar dalam penyusunan laporan praktek kerja lapangan ini. Namun berkat kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan dengan semaksimal mungkin. Saran dan kritik yang membangun penulis harapkan dapat memberikan manfaat bagi peningkatan penulis di masa yang akan datang.

Tidak lupa juga, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Yth. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A., Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik periode 2010-sekarang, yang telah memberikan surat izin pengantar Praktek Kerja Lapangan dan memberikan pengesahan pada penulisan laporan praktek kerja lapangan di Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia.


(7)

2. Yth. Bapak Drs. Manap Solihat, M.Si., Selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi periode 2010-sekarang, yang telah memberikan arahan, memberikan saran, kebijaksanaan dan telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis serta memberikan motivasi untuk membantu kelancaran melaksanakan praktek kerja lapangan.

3. Yth. Ibu Melly Maulin, S.Sos.,M.Si., selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi dan selaku dosen wali yang telah memberikan arahan, memberikan saran, kebijaksanaan serta memberikan motivasi untuk membantu kelancaran melaksanakan praktek kerja lapangan yang telah banyak membantu baik saat penulis melakukan kegiatan perkuliahan.

4. Yth. Ibu Desayu Eka Surya, S.Sos.,M.Si., selaku Dosen Pembimbing PKL yang telah banyak membantu penulis dalam menyusun laporan PKL ini

5. Yth. Staf Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi, yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis dari awal sampai akhir perkuliahan. 6. Yth. Astri Ikawati. A.Md. Kom., Selaku Sekretariat Program Studi Ilmu

Komunikasi yang telah banyak membantu alam mengurus surat perizinan yang berkaitan dengan perkuliahan, serta praktek kerja lapangan yang penulis laksanakan.

7. Yth. Ratna Widiastuti., A.Md., Selaku Sekretaris Dekan FISIP Universtas Komputer Indonesia Bandung Yang telah membantu semua keperluan penulis sebelum dan sesudah penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan ini (PKL).


(8)

8. Yth. Mas Anton., Selaku Staf Human Capital TRANS TV yang telah mengurus surat perizinan praktek kerja lapangan (pkl) mulai dari sebelum hingga pkl selesai.

9. Yth. Bang Firmansyah Akbar, S.I.Kom., Selaku Staf Tim Kreatif program acara reality show “SUPERTRAP” TRANS TV yang telah mengurus surat perizinan, penempatan bagian kerja pada saat praktek kerja lapangan (pkl) dan sekaligus pembimbing kerja praktek yang senantiasa memberikan pengarahan, masukan, pelajaran dan dengan sabar membimbing selama penulis melaksanakan kegiatan kerja praktek.

10.Yth. Mas Andre M Rilazi., Selaku Produser program acara reality show “SUPERTRAP” TRANS TV yang telah memberikan arahan dan bimbingan , masukan, pelajaran dan dengan sabar membimbing selama penulis melaksanakan kegiatan kerja praktek,

11.Yth. Seluruh Tim Program Acara Reality Show “SUPERTRAP” TRANS TV

12.Keluarga tercinta, khususnya Mama, Bapak, Kakak, dan Adik yang sudah memberikan supportnya dan doa dengan penuh kasih sayang selama penulis melaksanakan pkl.

13.Sahabat-sahabat tercinta : Boby, Reza, Abhy, Yoga, Dhea, Auladi, Nuzul, Wilman yang telah memberikan supportnya dan doa selama penulis menyusun Laporan PKL.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan praktek kerja lapangan ini masih diperlukan penyempurnaan dari berbagai sudut, baik dari segi isi maupun


(9)

pemakaian kalimat dan kata-kata yang tepat, oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan penulisan laporan praktek kerja lapangan ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah turut serta membantu penulis dalam melakukan penulisan laporan praktek kerja lapangan ini dan semoga penulisan laporan praktek kerja lapangan ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Semoga semua bantuan, dorongan dan bimbingan yang telah diberikan itu akan mendapat balasan yang sepadan dari Allah SWT, Amien.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandung, Desember 2013 Penulis

Muhamad Gusti Pangestu NIM. 41810105


(10)

Daftar Pustaka

A. Buku

Aulia, Gita. Laporan Praktek Kerja Lapangan Di Divisi Produksi PT Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV). 2011. UNIKOM

Ruslan, Rosady. 2003. Metode Penelitian : Public Relations dan Komunikasi. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.

Soemirat, Soleh dan Elvirano Radianto. 2003. Dasar-Dasar Public Relation. Bandung : Remaja Rosdakarya,

Yandi, Daniel dan Jefkins, Frank. 2003. Public Relations Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga

B. Sumber Lain

Company Profile PT Televisi Transformasi Indonesia. 2010. TRANS TV

Courtesy Trans TV. 2010. TRANS TV

Jaringan. 2010. http://www.transtv.co.id

Manajemen. 2010. http://www.transtv.co.id

http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunikomp p-gdl-gitaaulian-24167&q=Gita%20Aulia


(11)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Sejarah PT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV)

1.1.1 Sejarah Umum

Trans TV mulai mengudara secara teknis pada tanggal 22 Oktober 2001 di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi dengan pola teknik siaran selama beberapa jam perhari. Pada tanggal 25 Oktober mulai menyiarkan program yang bertajuk Trans-Tune in, sekaligus meluaskan jangkauan siaran hingga wilayah Bandung dan sekitarnya. Pada tanggal tersebut Trans TV telah mulai menyiarkan siaran langsung upacara peresmian Bandung Supermall, kawasan perbelanjaan paling luas di Ibukota Jawa Barat tersebut.

Program Trans-Tune in ini dikemas dengan gaya radio untuk memperkenalkan Trans TV pada masyarakat. Pada tahap ini, dua pembawa acara membawakan kuis interaktif guna memikat calon penonton, sambil menyuguhkan rangkaian video klip. Divisi pemberitaan menyajikan program Jelajah, yang berisi paket-paket feature. Pada akhir pekan, para penggemar sepak bola dapat menikmati siaran langsung kompetisi sepak bola liga Spanyol atau La Liga.

Pada tanggal 15 Desember 2001 Trans TV memulai siaran perdana tepatnya pukul 17.00 WIB dengan mengawali siaran langsung launching dari


(12)

Gedung Trans TV. Mulai Desember 2001, Trans-Tune in ini berganti nama menjadi Transvaganza, seiring dengan bertambahnya jam siaran Trans TV. Dalam tahap ini, Trans TV mulai menayangkan film-film asing serta program non drama berupa kuis tebak harga. Kuis ini merupakan adaptasi dari kuis ”The Price is Right” yang sangat terkenal ketika tahun 1970-an, dan ditayangkan di 22 negara. Transvaganza ditayangkan dari 1-14 Desember 2001 dan merupakan contoh program-program Trans TV yang dapat diikuti pemirsa setiap minggu mulai 18 Desember 2001 hingga 28 Februari 2002.

Penambahan jam tayang secara bertahap ini akan memuncak pada tanggal 1 Maret 2002, saat Trans TV mulai siaran penuh, yaitu 18 jam sehari pada Senin hingga Jumat, dan 22 jam sehari pada Sabtu dan Minggu. Penambahan program acara juga bertambah seiring dengan adanya penambahan jam tayang diantaranya Euro, Digao, KD, Sinema Gemilang, Diva Dangdut dan Dunia Lain. Pada September 2002 Trans TV mulai mengudara 20 jam setap hari kecuali hari Sabtu 24 jam non stop apabila ada pertandingan Liga Spanyol. Penambahan jam tayang ini juga menambah program acara diantaranya program keagamaan Sentuhan Qalbu, Berita Trans Pagi, film-film kartun, Sinema Indonesia Pagi, Sinetron Perempuan Pilihan, film Taiwan Seperti Meteor Garden, Kuis Russian Roullet. Untuk olahraga, siaran langsung maupun tunda Liga Spanyol dan Super Liga Bulutangkis.

Pada dasarnya siaran Trans TV menganut konsep general entertainment, sehingga pemirsa bisa menikmati berbagai tayangan hiburan drama maupun non


(13)

drama, serta tayangan berita. Pada tahun pertama, 50 % tayangan stasiun ini berasal dari luar negeri dan 50 % sisanya merupakan produk lokal. Pada tahun berikutnya, proposi produk lokal menjadi 70 % dan sisanya merupakan prosuk asing. Di akhir tahun 2005 Trans TV telah memperkuat semua lini dan jam dengan produk in house. Menurut catatan, 67 % dari acara TV merupakan produk in house. Beberapa produk in house unggulan Trans TV pada saat prime time antara lain Yuk Keep Smile, Mission X Trans TV, Supertrap, Sketsa dan 1001 Fakta juga turut memperkuat Trans TV.

Secara berurutan, menara-menara pemancar di Yogyakarta yang juga mencakup kota Solo, Semarang, Surabaya, dan terakhir Medan, mulai berfungsi sehingga memperluas jangkauan siaran Trans TV ke wilayah-wilayah utama di Indonesia. Kalangan pertelevisian menjadikan tujuh kota ini sebagai indikator untuk dasar perhitungan AC. Nielsen, untuk mengetahui popularitas dari suatu program maupun Stasiun TV, dimana jumlah penonton televisi permenit dihitung dengan metode random sampling dengan bantuan alat yang disebut The People Meter.

Berkat perencanaan yang baik Trans TV bisa memperoleh alokasi frekwensi UHF yang rata-rata paling rendah dibandingkan dengan Stasiun TV lain. Kanal frekwensi yang rendah ini memudahkan penonton mencari gelombang siaran Trans TV.


(14)

Berikut adalah frekwensi pemancar Trans TV berbagai kota di Indonesia:

Tabel 1.1

Frekwensi Pemancar Trans TV Di Indonesia

Kota Area Jangkauan

Frekwensi Pemancar Sistem

Audio

(UHF) (KW)

Ambon Ambon, P. Seram 34 1 Stereo

Balikpapan Balikpapan, Samboja. Sungai Saluang, Waru

24 1 Stereo

Banda Aceh Kod. Banda Aceh, Janthoi, Ladong, Lampanaih, Lamtemot

30 1 Stereo

Bandung Kab. Bandung, Kod. Bandung, Cimahi

42 10 Digital

Bangka & Belitung

Bangka, Belitung 1 Stereo

Banjarmasin Banjarmasin, Martapura, Anjirmuara, Sungai Puntik, Gambut

32 1 Stereo

Batam Sekupang, Batu Aji, Nagoya, Nongsa, Batu Merah, Kabil

45 1 Stereo

Cirebon Kod. Cirebon, Kab. Cirebon, Kab. Indramayu, Kab

Kuningan

40 5 Digital

Denpasar Kod. Denpasar, Kab. Gianyar, Kab. Badung, Kab. Tabanan, Kab. Jembrana,


(15)

Kota Area Jangkauan Frekwensi Pemancar Sistem Audio

(UHF) (KW)

Kab. Klungkung, Kab. Bangli, Kab. Karangasem

Garut Garut, Tasikmalaya, Ciamis 55 1 Stereo

Jakarta Jakarta, Serang, Karawang, Bogor, Bekasi, Tangerang, Depok

29 60 Digital

Jambi Jambi, Muara Bulian, Sengerti, Tempino

29 1 Stereo

Jayapura Jayapura, Abepura, Wutong, Genyem

32 1 Stereo

Kediri Kediri, Blitar, Tulungagung 41 1 Stereo

Lampung Bandar Lampung, Tanjung Karang, Batanghari, Metro, Panjang

26 1 Stereo

Madiun Kod. Madiun, Kab. Madiun, Kab. Magetan, Kab Ngawi

50 5 Digital

Makassar Makassar, Pangkajene, Maros, Bantaeng, Takalar, Janeponto

45 15 Digital

Malang Kab. Malang, Kod. Malang, Purwodadi, Gondanglegi, Batu

58 1 Stereo

Manado Manado, Tondano, Blitung, P. Bunaken

24 1 Stereo

Mataram Mataram, Selong Praya 34 1 Stereo

Medan Kod. Medan, Kod. Binjai, Kod. Tebing Tinggi,


(16)

Kota Area Jangkauan

Frekwensi Pemancar Sistem

Audio

(UHF) (KW)

Kab. Langkat, Kab. Deli Padang Padang, Solok, Duku,

Lubuksulasih

29 1 Stereo

Palangka Raya

Kota Palangka Raya, Bukit Tangkiling, Bukit Rawi, Tumbang Rungan, Kelampangan.

45 1 Stereo

Palembang Kod. Palembang, Kab Banyuasin, Kab. Ogan Ilir, Kab. OKI, Kab. Muara

30 15 Digital

Palu Kod. Palu 33 1 Stereo

Pekanbaru Pekanbaru, Baangkinang, Tebing Tinggi, Merbau, Pantai Raja

24 1 Stereo

Pontianak Pontianak, Mempawah, Selam Bawang

27 1 Stereo

Purwokerto Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Cilacap

43 10 Digital

Samarinda Samarinda, Tenggarong, Bontang, Mara Badak

45 1 Stereo

Semarang Kab. Semarang, Kod.

Semarang, Kab. Pekalongan, Kod. Pekalongan

29 20 Digital

Surabaya Surabaya, Bangkalan, Mojokerto, Sidoarjo, Gresik, Lamongan


(17)

Kota Area Jangkauan Frekwensi Pemancar Sistem Audio

(UHF) (KW)

Tegal Tegal, Pemalang, Brebes, Pekalongan, Karanganyar

57 10 Digital

Ternate Ternate, Tidore, Halmahera 34 1 Stereo

Yogyakarta & Solo

Kab. Yogyakarta, Kab. Magelang, Kod. Magelang, Kab. Bantul, Kab. G. Kidul, Kab. Sleman, Surakarta, Sragen, Karang Anyar, Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, Boyolali

24 20 Digital

Sumber: situs online Trans TV, 2013 Keterangan:

Kab. = Kabupaten Kod. = Kodya P. = Pulau

1.1.2 Sejarah Divisi Tempat Praktek Kerja Lapangan

Divisi produksi merupakan salah satu divisi yang ada di Trans TV. Pada saat penulis melakukan praktek kerja lapangan, divisi produksi membawahi tiga departemen yaitu departemen drama, departemen non drama, dan departemen operasional. Tetapi saat ini sesuai dengan kebijakan direksi, divisi produksi membawahi empat departemen, yaitu departemen film dan drama, departemen operasional, departemen entertainment 1, dan departemen entertainment 2.


(18)

Terdapat tiga tahap dalam produksi, yaitu:

1. Prerpoduction (Pra-Produksi)

Terdiri dari ide, treatment dan proposal. 2. Production (Produksi)

Terdiri dari production meeting, rehearsal (latihan), dan shooting. 3. Post Production (Pasca Produksi)

Terdiri dari editing, review, dan evaluasi.

Terdapat banyak elemen di dalam divisi produksi yang bekerja sama membuat program yang baik dan berkuaitas. Elemen-elemen tersebut adalah:

1. Executive Producer, 2. Producer,

3. Production Assistant, 4. Director,

5. Assistant Director, 6. Floor Director, 7. Creative,

8. Unit Production Manager, dan 9. Talent.

Disamping elemen-elemen diatas, terdapat pula kru yang mendukung kelancaran produksi, antara lain:


(19)

2. Set Designer,

3. Computer Graphic Artist, 4. Make Up Artist,

5. Wardrobe,

6. Technical Producer, 7. Cameraman,

8. Lighting Person, 9. VTR Operator dan 10.Switcher.

Berikut adalah tahap-tahap dalam proses produksi.

1. Program concepts

Konsep program yang meliputi ide, objektivitas, potensial penonton, pasar, production book.

2. Executive decisions

Pengambilan keputusan oleh Executive Producer yang memilih siapa saja yang akan terlibat dalam produksi suatu program (produser, tim kreatif, dan lain-lain).

3. Scripting

Memilih tema, director’s visualization, isi dan hal-hal kreatif yang mendukung.

4. Organizing talent


(20)

5. Staffing

Mengkoordinasikan staf yang berhubungan dengan hal teknis dan fasilitas.

6. Production paperwork

Detail rundown, skrip kamera dan operational rundown. 7. Organizing artistic elements

Persiapan panggung, pakaian dan make up. 8. Organizing technical elements

Persiapan kamera, pencahayaan, audio, VTR, dan special effect. 9. Organizing facilities

Peminjaman peralatan, transportasi dan akomodasi. 10.Pre studio rehearsals

Gladi kotor. 11.Studio rehearsals

Gladi bersih. 12.Recording

Rekaman program atau siaran langsung (live on air). 13.Post production atau editing.

14.Review and transmission. 15.Report and analyzing


(21)

1.2Logo PT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV)

Logo dari PT Televisi Transformasi Indonesia dalam dilihat dalam gambar 1.1 berikut.

Gambar 1.1

Logo Trans TV

Sumber: Production Book Program “Supertrap”, 2013

Logo Trans TV berbentuk berlian, yang menandakan keindahan dan keabadian. Kilauannya merefleksikan kehidupan dan adat istiadat dari berbagai pelosok daerah di Indonesia sebagai simbol pantulan kehidupan serta budaya masyarakat Indonesia. Huruf dari jenis Serif, mencerminkan karakter abadi, klasik, namun akrab dan mudah dikenali.

1.3Visi dan Misi PT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV)

1.3.1 Visi Trans TV

Visi Trans TV adalah menjadi televisi terbaik di Indonesia maupun ASEAN, memberikan hasil usaha yang positif bagi stakeholder, menyampaikan program-program berkualitas, berperilaku berdasarkan nilai-nilai moral budaya


(22)

kerja yang dapat diterima oleh stakeholder serta mitra kerja, dan memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan serta kecerdasan masyarakat.

1.3.2 Misi Trans TV

Misi Trans TV adalah sebagai wadah gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan serta menyejahterakan bangsa, memperkuat persatuan, dan menumbuhkan nilai-nilai demokrasi.

1.4Profil PT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV)

1.4.1 Target Pemirsa

Trans TV membidik segmen pemirsa kelas menengah atas, atau yang dikenal dalam istilah pemasaran, sebagai kelompok SES (Status Ekonomi Soial) A, B dan C.

1.4.2 Isi Program

Tahun I : 60 % program asing, 40 % program lokal (50 % dari program lokal merupakan program sendiri/in house) Tahun II : 45 % program asing, 55 % program lokal

Tahun III : 30 % program asing, 70 % program lokal Tahun IV : Lebih dari 75 % merupakan program lokal Tahun V : 13 % program asing, 87 % program lokal Tahun VI : 19 % program asing, 81 % program lokal Tahun VII : 24 % program asing, 76 % program local


(23)

1.4.3 Penghargaan

Berbagai penghargaan yang diraih oleh Trans TV dapaat dilihat pada tabel 1.2 berikut.

Tabel 1.2

Penghargaan Trans TV

Tahun Ajang Penghargaan

2009 Panasonic Award 2009 Program Reality Show Terfavorit: Termehek-Mehek

Program Komedi atau Lawak Terfavorit: Extravaganza

Program Kuis & Game Show Terfavorit: Gong Show

Program News Magazine Terfavorit: KPK (Kumpulan Perkara Korupsi)

Presenter Infotainment Terfavorit: Cut Tary (Insert)

Pelawak Terfavorit: Olga Syahputra Presenter Reality Show Terfavorit

Festival Film Bandung 2009

Sinetron Lepas Terpuji: Bioskop Indonesia “Baju Seragam Anak Pemulung”


(24)

Tahun Ajang Penghargaan

2009 SWA Sembada Word of Mouth Marketing Award (Most First Recommended Brand 2009)

TRANS TV: First Winner in Broadcast Television Category

KPID Jawa Barat TRANS TV: Diversity of Content Lomba Jurnalistik 2009

oleh Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI)

“ Juara II “ Kategori Jurnalis Televisi

2008 Citra Pariwara 2008 Best of 2008: TV Station for Inhouse Advertisement of The Year 2008

Gold Award: Promo Badminton “Juice is Deuce”

Silver Award: Promo Bioskop “Loket Sepi” Silver Award: Promo Badminton “ Single or Double?”

XY Kids Program Anak Favorit: Akhirnya Datang Juga

2007 KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) AWARD 2007

Program Televisi Anak-Anak Terbaik: Surat Sahabat


(25)

Tahun Ajang Penghargaan Water and Sanitation

Program (World Bank)

Best Sanitation Reporting Award in East Asia Ministerial Conference on Sanitation and Hygiene (EASAN) 2007 Media Competition: Cerita Anak

Anugerah Pesona Wisata Indonesia 2007

“Terbaik 1” Kategori Media Televisi: Jelajah

Panasonic Award 2007 Program Talkshow Terfavorit: Ceriwis Program Komedi Terfavorit: Extravaganza News Magazine Terfavorit: Jelang Siang CAKRAM Kategori Televisi Nasional Tebaik 2006 Sertifikat ISO 9001 :

2000 Broadcast System

1. Dept. Promo On Air 2. Unit Marketing PR 3. Dept. IT

4. Unit Corporate Legal

ISAS BC Pengakuan Standard Operating Procedures (SOP) untuk “Integrated Broadcast System” pertama di dunia

Pertamina Press Award Feature TV: Reportase

Marketing Mix 2ndBiggest Number of Audience: Extravaganza Roadshow


(26)

Tahun Ajang Penghargaan 3rd Best in Interaction: Extravaganza Roadshow

2006 Panasonic Award 2006 Program Current Affair Terfavorit: Kejamnya Dunia

Program Komedi atau Lawak Terfavorit: Extravaganza

Program Anak-Anak Terfavorit: Dapur Klok-Klok

Penghargaan Jawa Pos Grup Lawak Terfavorit 2006: Variety Show Extravaganza

SERTIFIKAT ISO 9001 : 200

1. Unit Procurement 2. Divisi HC

3. Divisi GS

4. Divisi Programming

2005 Panasonic Award 2005 Program Talkshow Terfavorit: Ceriwis Presenter Talkshow Terfavorit: Indy Barends “Ceriwis”


(27)

Tahun Ajang Penghargaan 2005 Anugerah Kebudayaan

2005; Kementerian Kebudayaan & Pariwisata

1. Kategori Acara Anak: Surat Sahabat 2. Nominasi Kategori Features: Jelajah

The Asia Pacific Broadcasting Union (ABU)/CASBAA UNICEF Child Rights Award 2005

1. Surat Sahabat episode “Daman Anak Dayak Ngaju”

SERTIFIKAT ISO 9001 : 2000

1. Revenue Cycle

 Divisi Sales & Marketing  Divisi Finance & Resource

Development 2. Inhouse Production

 Divisi Produksi  Divisi News

 Divisi Production & Technical Services

 Dept. Budget Management Accounting


(28)

Tahun Ajang Penghargaan 2004 Asian Television Award

2004

1. Kategori Best Reality Program: Dunia Lain “Lawang Sewu”

2. Nominasi Best Music Program: Diva Dangdut Nirwana

For All Nation (FAN) Campus

Kategori Media Elektronik Peduli Narkoba

2003 CAKRAM Kategori Televisi Nasional Terbaik 2002 2002 CAKRAM Kategori Media Pendatang Potensial Sumber:situs online Trans TV, 2013

1.5Struktur Organisasi PT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV)

1.5.1 Struktur Organisasi secara Umum

PT. Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) merupakan perusahaan yang dimiliki PT. Para Inti Investindo yang merupakan kelompok usaha dibawah bendera Para Group. Trans TV memperoleh izin siaran nasional dari pemerintah pada bulan Oktober 1998, setelah lulus dari ujian kelayakan yang dilakukan tim antardepartemen. Adapun jajaran direksi Trans TV terdiri dari:


(29)

President Commissioner : Chairul Tanjung

Commissioners : Chairal Tanjung

Ishadi SK

President Director : Atiek Nur Wahyuni

Sales & Marketing Director : Atiek Nur Wahyuni

Programming & Operation Director : Achmad Ferizqo Irwan

Finance & Human Capital Director : Warnedy

Head of Production Services Division : Andrian Syahputra

Head of News Division : Gatot Triyanto

Head of Finance Division : Hannibal K. Pertama

Head of Corporate Services Division : Latief Harnoko

Head of Production Division : Gina Mayangsari

Emil Syarief

Berikut adalah struktur organisasi PT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) secara umum.


(30)

Gambar 1.2

Struktur Umum Organisasi PT Televisi Transformasi Indonesia


(31)

Gambar 1.3

Struktur Umum Organisasi PT Televisi Transformasi Indonesia


(32)

Gambar 1.4

Struktur Umum Organisasi PT Televisi Transformasi Indonesia

Sumber: situs online Trans TV,2010

Sedangkan struktur organisasi PT Televisi Transformasi Indonesia secara lengkap dapat dilihat pada gambar 1.5.


(33)

(34)

1.5.2 Struktur Divisi Produksi

Berikut adalah struktur divisi produksi PT Televisi Transformasi Indonesia sebelum terjadi perubahan.

Gambar 1.6

Struktur Divisi Produksi sebelum mengalami perubahan

Sumber: arsip Tim Kreatif Program “Supertrap”, 2010

Setelah mengalami perubahan sesuai kebijakan direksi, makan struktur divisi produksi Trans TV dapat dilihat pada gambar 1.7.


(35)

(36)

Kepala Divisi Produksi 1 Emil Syarief

Execut ive Producer Dominicus M ayo

Producer Andre M . Rilazi

Senior Creat ive Cit ra M aula Yunita

Creat ive 1. Firmansyah Akbar 2. Agust ine Triliyun Caesariani

3. Suyant o Wibow o 4. Aldita Ruslim

Product ion Assistant 1. Reza Pratama 2. Ryan Sugihart o

3. Ahmad Syarief 4. Dede Sulaeman

1.5.3 Struktur Organisasi Divisi Produksi Program Supertrap

Struktur divisi produksi untuk program “Supertrap” dimana penulis melaksanakan praktek kerja lapangan, adalah sebagai berikut.

Gambar 1.8

Struktur Divisi Produksi Program Supertrap


(37)

1.6Job Description

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya pada sub bab sejarah divisi tempat praktek kerja lapangan, berikut job description dari masing-masing posisi tersebut.

1. Executive Producer (EP)

Bertanggung jawab terhadap pembuatan-pengembangan ide, EP adalah orang yang membiayai atau mensponsori produksi secara keseluruhan, dan bertanggung jawab atas tayangan program acara atau hak siar.

2. Producer

Orang yang menyusun konsep secara keseluruhan (dari konsep dibuat sampai dengan pelaksanaannya). Bertanggung jawab terhadap proses penciptaan dan pengembangan suatu program sesuai dengan tema yang telah ditentukan dan telah disepakati oleh Executive Producer.

3. Production Assistant (PA)

Orang yang bertangung jawab memproduksi langsung di lapangan atau lokasi shooting, clip atau film, dan bertanggung jawab atas hasil produksi. Dalam hal ini seorang PAdiatasi oleh produser, yang merumuskan konsep (dari hasil evaluasi para tim kreatif yang telah di buat, disepakati, atau diputuskan EP dan Produser) serta membantu produser dalam persiapan pra-produksi suatu program, membantu direktur produksi pada saat pelaksanaan produksi, melakukan control editing post-production.


(38)

4. Director (sutradara)

Mengarahkan seluruh aspek teknis dan elemen kreatif dari suatu produksi program televisi yang disiapkan dan disepakati oleh produser dan mengaplikasikannya dalam produksi sesuai prinsip sinematografi, broadcast dan entertainment.

5. Assistant Director

Membantu sutradara dalam tugasnya.

6. Floor Director

Bertanggung jawab terhadap semua aktivitas di lapangan (floor), yaitu sebagai perantara sutradara di floor mengarahkan talent untuk blocking panggung.

7. Creative

Mengembangkan ide-ide kreatif dan membuat naskah untuk program yang akan diproduksi dengan arahan dari produser.

8. Unit Production Manager

Bertanggung jawab terhadap semua proses produksi non-teknis. Biasanya bertindak mengurusi hal-hal yang berkaitan erat dengan akomodasi, pengurusan ijin, dan pemilihan lokasi, management transportasi dan distribusi, skedul kerja lapangan dan segala hal praktis yang bertujuan memperlancar proses produksi.


(39)

9. Talent

Dealing dengan artis atau pengisi acara produksi, selain itu bertanggung jawab untuk mendatangkan pengisi acara dan menjaganya hingga proses produksi selesai.

10.Art Director

Orang yang mengawasi departemen desain keseluruhan, bekerja dengan editor foto dan editor untuk mengkoordinasikan apa gambar akan cocok dengan kata-kata apa. Lebih dari sekedar menugaskan seorang fotografer atau illustrator untuk memuat gambar, art director bekerja untuk menciptakan konsep visual.

11.Set Designer

Mendesain studio atau tempat berlangsungnya shooting. 12.Computer Graphic Artist

Membuat dan menyiapkan desain grafis pada saat produksi yang meliputi pembuatan logo, bumper in-out dan berbagai grafik yang menarik yang disisipkan di berbagai macam tayangan.

13.Make Up Artist

Peran mereka adalah untuk memanipulasi aktor di tampilan layar apakah itu membuat mereka terlihat lebih muda, lebih besar, lebih tua, atau sesuai konsep produksi.

14.Wardrobe

Menyiapkan busana dan tata rias untuk pengisi acara dalam proses produksi.


(40)

15.Technical Producer

Seorang profesional yang mengembangkan dan mengarahkan visi teknis suatu program.Para profesional ini bekerja dengan produser lain dan staf untuk memastikan persyaratan teknis selama proses produksi.

16.Cameraman

Mengambil seluruh shoot gambar yang diperlukan oleh proses produksi.

17.Lighting Person

Mengaturpencahayaan selama shooting berlangung.

18.VTR Operator

VTR adalah kependekan dari Video Tape Recorder. VTR Operator memberi isyarat, mempersiapkan, dan memasukkan video ke dalam program. Sebuah Operator VT mendirikan dan mengoperasikan peralatan rekaman video untuk merekam dan memutar ulang program, membaca log program untuk memastikan ketika program tersebut akan dicatat dan kapan akan ditayangkan. Mereka juga memilih sumber, seperti satelit atau studio, dari program mana yang akan direkam, dan memilih peralatan rekaman video yang akan direkam. Seperti judulnya, video tape operator hanya digunakan dalam produksi videotape.


(41)

19.Switcher

Memilih gambar dari beberapa sumber (kamera 1, kamera 2 atau VTR). Secara lengkap akan dijelaskan deskripsi kerja tim kreatif, posisi dimana penulis menjalankan praktek kerja lapangan.

1.6.1 Pengertian Tim Kreatif

Tim kreatif mengembangkan ide-ide kreatif dan membuat naskah untuk program yang akan diproduksi dengan arahan dari produser. Ide itu harus orisinil, kreatif, up to date, unik, menginspirasi, down to earth dan komersil.

Tim kreatif produksi terbagi menjadi dua, yaitu tim kreatif drama dan non drama. Yang termasuk tim kreatif non drama yaitu magazine, music show, talk show, variety show dan comedy show.

1.6.2 Deskripsi Kerja Tim Kreatif secara Umum

Secara umum, deskripsi kerja tim kreatifadalah sebagai berikut:

1. Riset

Adalah proses pengumpulan materi untuk isi program. Termasuk didalamnya mencari narasumber atau artis, survei lokasi, browsing media (internet, majalah dan atau koran).

2. Brainstorming

Adalah proses pematangan ide oleh semua pihak (kreatif, produser, PA, dan atau kreatif outsource). Proses ini melibatkan semua ide,


(42)

dimana semua ide yang telah dikumpulkan disaring lalu dipertimbangkan apakah layak untuk dieksekusi lebih lanjut.

3. Membuat rundown dan script

Rundown adalah urutan segmentasi acara, dan script adalah pedoman seara detil untuk pengisi acara..

4. Shooting

Proses merekam program atau live on air. 5. Editing

Adalah proses penyempurnaan hasil shooting agar layak tayang. Pada tahap ini, kreatif turut mengingatkan PA dan editor agar hasil editing sesuai dengan ide dan konsep awal.

6. Report dan analyzing

Adalah bentuk evaluasi program melalui hasil rating dan share dari acara yang telah tayang. Yang biasa dilakukan tim kreatif Trans TV adalah membuat grafik by minute dari program, melakukan analisa dari grafik tersebut, bersama seluruh tim merumuskan kembali strategi yang harus dilakukan berdasarkan hasil analisa.


(43)

1.7Sarana dan PrasaranaPT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV)

1.7.1 Sarana Trans TV

Sarana yang terdapat di Trans TV dapat dilihat pada tabel 1.3 berikut.

Tabel 1.3 Sarana Trans TV

No. Sarana Keterangan

1. Satelit Telkom 1

2. TV Cable Jakarta Kabelvision Channel 54 Surabaya Kabelvision

3. PT Satelit Indovision

4. Peralatan Panasonic, Leitech, NEC, Thomso cn, dll Sumber: Company Profile PT Televisi Transformasi Indonesia, 2010

1.7.2 Prasarana Trans TV

Berikut adalah prasarana yang terdapat di Trans TV.

Tabel 1.4 Prasarana Trans TV

Prasarana Keterangan

Gedung Trans TV

Lantai 1 Studio 1 Luasnya 900 m2 dengan

kursi penonton sejumlah 265 buah. Digunakan untuk Shooting program


(44)

Prasarana Keterangan Indonesia Mencari Bakat.

Studio 2 Dengan luas 600 m2

Studio 3 Luas 400 m2 . Digunakan untuk shooting program Online (Olga dan Jeng Kelin).

Trans Studio Store

The Coffee Bean: Tea and Coffee

Lantai 2 Master Control Room

(MCR) atau ruang control utama

Lantai 3 Studio 4 Divisi Pemberitaan

Lantai 3A Perpustakaan

Ruang Human Capital Ruang Pertemuan

Departemen Sumber Daya Manusia

Sumber Service

Lantai 5 News dan Produksi Trans 7

Lantai 6 News dan Produksi Trans 7

Divisi Keuangan Trans TV

Lantai 7 Divisi Produksi

Departemen Drama Trans TV


(45)

Prasarana Keterangan

Lantai 8 Divisi Produksi

Departemen Non Drama Trans TV

Lantai 9 Ruang Direktur Utama

dan Wakilnya Corporate Secretary Internal Audit Lantai 20 Menara Bank

Mega

Sales and marketing public relations,

promotion on air, traffic, dan programming.

Studio 10 Digunakan untuk shooting

Program Trans TV

Studio 11 Digunakan untuk shooting

program Trans TV Sumber: Company Profile PT Televisi Transformasi Indonesia, 2010


(46)

1.8Lokasi Dan Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL)

1.8.1 Lokasi PKL

PKL dilaksanakan di bagian Divisi Produksi Departemen Non Drama sebagai Tim Kreatif Reality Show “Supertrap” di Stasiun Televisi Nasional PT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) Jakarta yang berlokasi di Jl. Kapten Piere Tendean Kav. 12-14A, Mampang, Jakarta 12790. Telepon (021) 791 77000, (021) 791 84544, Fax: (021) 799 2600. Email: mail@transtv.co.id, situs www.transtv.co.id.

1.8.2 Waktu PKL

PKL terhitung mulai tanggal 17 Juli 2010 sampai 17 September 2013. Dengan program acara “Supertrap” dengan hari kerja Senin sampai Sabtu dan jam kerja yang fleksibel dimulai dari jam 10 pagi sampai pekerjaan pada hari itu selesai dan tidak bisa dipastikan dengan waktu tertentu.


(47)

37

PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

2.1 Kegiatan PKL

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan di Divisi Produksi Departemen Non Drama sebagai Tim Kreatif Reality Show “Supertrap” di stasiun televisi nasional PT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) Jakarta terhitung mulai tanggal 17 Juli 2010 sampai 17 September 2013 dengan hari kerja Senin sampai Sabtu dan jam kerja yang fleksibel.

Kegiatan yang dilakukan selama melaksanakan PKL di PT. Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) dapat dilihat pada tabel 2.1

Tabel 2.1

Jadwal Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan Tanggal 17 Juli – 17 September 2013

No Hari/Tanggal Kegiatan

Keterangan

Rutin Insidental

1 Rabu, 17 Juli 2013 Perkenalan

2 Kamis, 18 Juli 2013 Izin tidak masuk kantor karena salah satu anggota keluarga meninggal dunia

3 Jumat, 19 Juli 2013 Izin tidak masuk kantor karena salah satu anggota keluarga meninggal dunia


(48)

No Hari/Tanggal Kegiatan

Keterangan

Rutin Insidental

4 Sabtu, 20 Juli 2013  Shooting Program Supertrap tema “Mitos”

 Evaluasi dan Brainstorming

5 Senin, 22 Juli 2013 Brainstorming

6 Selasa, 23 Juli 2013 7 Rabu, 24 Juli 2013 8 Kamis, 25 Juli 2013

9 Jumat, 26 Juli 2013  Brainstorming

 Membuat Rundown Acara

10 Sabtu, 27 Juli 2013 Shooting Program Supertrap tema “Pembajakan Distro”

11 Minggu, 28 Juli 2013 Shooting Program Yuk Kita Sahur 13 Senin, 29 Juli 2013  Brainstorming

 Cek Rundown Acara  Cek List Properti Shooting

14 Selasa, 30 Juli 2013 Shooting Program Supertrap tema “Box Crane”

15 Rabu, 31 Juli 2013 Meeting dengan Kepala Divisi Produksi

16 Kamis, 1 Agustus 2013

Shooting Program Supetrap tema “Box Crane”


(49)

No Hari/Tanggal Kegiatan

Keterangan

Rutin Insidental

17 Jumat, 2 Agustus 2013  Membuat Breakdown Shooting

 Membuat Surat Izin Lokasi Shooting

 Cek Rundown Acara  Cek List Properti Shooting

18 Sabtu, 3 Agustus 2013  Survey Tempat Lokasi Shooting

 Memberikan Surat Izin Lokasi Shooting dan meminta izin shooting di lokasi tersebut

19 Senin, 5 Agustus 2013  Mencari Ide Penjebakan untuk shooting selanjutnya

20 Selasa, 6 Agustus 2013

 Mencari Ide Penjebakan untuk shooting selanjutnya

21 Senin, 12 Agustus 2013

 Mencari Ide Penjebakan untuk shooting selanjutnya  Brainstorming


(50)

No Hari/Tanggal Kegiatan

Keterangan

Rutin Insidental

22 Selasa, 13 Agustus 2013

 Mencari Ide Penjebakan untuk shooting selanjutnya  Membuat Breakdown

Shooting

23 Rabu, 14 Agustus 2013

 Mencari Ide Penjebakan untuk shooting selanjutnya.  Brainstorming

24 Kamis, 15 Agustus 2013

 Cek Rundown Acara  Cek List Properti Shooting

25 Jumat, 16 Agustus 2013

Shooting Program Supertrap tema “Eskalator Naik Turun”

26 Sabtu, 17 Agustus 2013

Shooting Program Supertrap tema “Pijat Refleksi Reog”

27 Senin, 19 Agustus 2013

 Mencari Ide Penjebakan untuk shooting selanjutnya  Membuat Surat Izin Lokasi

Shooting

 Membuat Rundown Acara

28 Selasa, 20 Agustus 2013

 Mencari Ide Penjebakan untuk shooting selanjutnya  Brainstorming


(51)

No Hari/Tanggal Kegiatan

Keterangan

Rutin Insidental

30 Rabu, 21 Agustus 2013

 Mencari Ide Penjebakan untuk shooting selanjutnya  Cek Rundown Acara  Cek List Properti Shooting  Membuat desain banner

untuk properti shooting “Kontainer Jungkat-Jungkit”.

31 Kamis, 22 Agustus 2013

Izin Sakit Karena Kecelakaan Motor

32 Jumat, 23 Agustus 2013

Izin Sakit Karena Kecelakaan Motor

33 Sabtu, 24 Agustus 2013

Izin Sakit Karena Kecelakaan Motor

34 Senin, 26 Agustus 2013

Izin Sakit Karena Kecelakaan Motor

35 Selasa, 27 Agustus 2013

Izin Sakit Karena Kecelakaan Motor

36 Rabu, 28 Agustus 2013

Izin Sakit Karena Kecelakaan Motor


(52)

No Hari/Tanggal Kegiatan

Keterangan

Rutin Insidental

37 Kamis, 29 Agustus 2013

Izin Sakit Karena Kecelakaan Motor

38 Jumat, 30 Agustus 2013

Izin Sakit Karena Kecelakaan Motor

39 Sabtu, 31 Agustus 2013

Izin Sakit Karena Kecelakaan Motor

40 Senin, 2 September 2013

Izin Sakit Karena Kecelakaan Motor

42 Selasa, 3 September 2013

Izin Sakit Karena Kecelakaan Motor

43 Rabu, 4 September 2013

Izin Sakit Karena Kecelakaan Motor

44 Kamis, 5 September 2013

Izin Sakit Karena Kecelakaan Motor

45 Jumat, 6 September 2013

Izin Sakit Karena Kecelakaan Motor

46 Sabtu, 7 September 2013

Izin Sakit Karena Kecelakaan Motor

47 Senin, 9 September 2013

Survey Tempat Lokasi Shooting

 Memberikan Surat Izin Lokasi Shooting dan meminta izin shooting di lokasi tersebut


(53)

No Hari/Tanggal Kegiatan

Keterangan

Rutin Insidental

48 Selasa, 10 September 2013

 Mencari Ide Penjebakan untuk shooting selanjutnya  Membuat desain banner

untuk properti shooting “Angkot Forklift”.

49 Rabu, 11 September 2013

 Mencari Ide Penjebakan untuk shooting selanjutnya  Cek Rundown Acara  Cek List Properti Shooting Brainstorming

50 Kamis, 12 September 2013

Survey Properti keperluan shooting “Saung Bom-Bom Car” via telepon  Mencari Ide Penjebakan

untuk shooting selanjutnya  Brainstorming

51 Jumat, 13 September 2013

Izin tidak masuk karena pulang ke Bandung ada keperluan di kampus 52 Sabtu, 14 September

2013

Izin tidak masuk karena pulang ke Bandung ada keperluan di kampus


(54)

No Hari/Tanggal Kegiatan

Keterangan

Rutin Insidental

53 Senin, 16 September 2013

 Membuat Surat Izin Lokasi Shooting

Survey Properti Shooting Selanjutnya

Shooting Program “APA (1001 Fakta)”

54 Selasa, 17 September 2013

 Cek Rundown Acara  Cek List Properti Shooting  Membuat Breakdown

Shooting

2.2 Deskripsi Kegiatan Rutin dan Contoh Kegiatan Selama PKL

Penulis melakukan PKL dari 5 Juli – 5 Agustus 2010. Adapun kegiatan rutin yang dilakukan selama PKL adalah sebagai berikut.

1. Riset

Salah satu pekerjaan utama seorang kreatif adalah riset atau mengumpulkan materi untuk isi program. Riset yang penulis lakukan adalah seperti mencari sebuah ide penjebakan untuk shooting selanjutnya di program “Supertrap” melalui video dan film-film yang berhubungan


(55)

dengan sebuah penjebakan ataupun trik sulap, lalu survey lokasi yang ingin dijadikan lokasi shooting. Dan kemudian penulis juga mencari property yang akan digunakan untuk keperluan shooting baik itu melalui internet ataupun melalui telepon.

2. Brainstorming

Brainstorming adalah proses pematangan ide. Setelah melakukan riset, tim kreatif, production assistant dan produser membahas rancangan konsep kemudian mematangkan konsep tersebut. Produser memutuskan ide penjebakan seperti apa yang akan di eksekusi atau yang akan di jadikan shooting-an untuk program “Supertrap” dari beberapa ide yang telah dikumpulkan.

3. Membuat script (naskah)

Script atau naskah dibuat untuk membantu pembawa acara memandu tiap shooting dalam program “Supertrap”. Dalam naskah terdapat beberapa segmen yang kalimat setiap segmennya berbeda


(56)

Gambar 2.1

Naskah Pembawa Acara Supertrap Episode Salon Reog.

4. Membuat Breakdown Shooting

Breakdown adalah sebuah list yang terdapat judul episode, lokasi shooting, penjelasan tentang jebakan yang akan di shooting-kan, memastikan talent dan properti apa saja untuk perlengkapan shooting. Contoh breakdown program “Supertrap” episode Salon Reog dapat dilihat dalam gambar 2.2.


(57)

(58)

5. Listing properties dan listing wardrobe

Merinci dan mengecek kembali kebutuhan yang dibutuhkan saat produksi. Semua properti pendukung dicek ulang ke bagian properti Trans TV dan mempersiapkan wardrobe untuk pengisi acara. List properti dan wardrobe diberikan beberapa hari sebelum shooting dimulai agar bagian properti dan wardrobe Trans TV dapat mempersiapkannya terlebih dahulu

6. Shooting

Program Reality show “Supertrap” ditayangkan setiap hari Rabu dan Jumat pukul 18.00 WIB yang berdurasi 60 menit. Shooting dilakukan secara off air atau tidak secara langsung dan dilakukan setiap seminggu sekali atau 4 kali dalam sebulan yaitu Selasa dan Kamis di setiap minggunya.

Sebelum shooting dimulai, seluruh tim produksi program reality show “Supertrap” berkumpul pukul 08.00 WIB kemudian bekerja sesuai job desc masing-masing. Talent berkumpul pukul 10.00 WIB di lokasi shooting lalu bersama tim kreatif melakukan briefing dan bersiap di-make over oleh para make up artist profesional.

Setelah semua kru siap, shooting dilakukan sesuai dengan rundown acara yang telah dibuat oleh tim kreatif. Berikut adalah beberapa foto penulis serta tim “Supertrap” pada saat sedang shooting yang bertemakan “Mitos”.


(59)

Gambar 2.3

Foto pada saat persiapan shooting Supertrap bertemakan “Mitos”

7. Evaluasi

Evaluasi selalu dan harus dilaksanakan setiap selesai shooting. Produser dan seluruh kru mengevaluasi kegiatan shooting yang berlangsung kurang lebih selama 4 jam.

2.3 Kegiatan Insidentil dan Contoh Kegiatan Selama PKL

Selama menjalani praktek kerja lapangan di. PT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV), penulis melakukan serangkaian kegiatan yang meliputi kegiatan rutin dan insidentil. Dalam setiap kegiatan yang dilakukan penulis banyak mendapatkan pelajaran yang berharga dan menjadi pengalaman baru bagi penulis. Berikut, deskripsi hasil kegiatan Insidentil yang penulis lakukan selama PKL di Trans TV,Jakarta.


(60)

1. Membantu tim program shooting “Yuk Kita Sahur”

Kegiatan ini dilakukan pada hari Minggu tanggal 28 Juli 2013 pukul 01.30 – 05.00 WIB. Kegiatan ini dilakukan ketika semua tim produksi program non drama wajib membantu tim program “Yuk Kita Sahur” shooting. Pada saat tanggal 28 Juli 2013 tim program Supertrap kebagian giliran untuk membantu tim program “Yuk Kita Sahur”. Dalam kegiatan ini bertujuan untuk semua karyawan Trans TV khususnya tim produksi program non drama bisa mengenal satu sama lain dan membangun harmonisasi didalam lingkungan kerja.

2. Survey Lokasi Shooting Serta Memberikan Surat Izin Lokasi Shooting

Survey lokasi shooting merupakan kegiatan insidental bagi penulis yang menjalankan praktik kerja lapangan, karena tidak setiap saat penulis diajak tim untuk membantu mencari lokasi shooting. Kegiatan ini dilakukan untuk mencari lokasi shooting yang sesuai dengan tema atau jebakan untuk shooting “Supertrap yang akan dilakukan Contoh surat izin lokasi shooting program “Supertrap” episode Salon Reog dapat dilihat dalam gambar 2.3 dan gambar 2.4.


(61)

Gambar 2.4


(62)

Gambar 2.5

Surat izin lokasi shooting “Supertrap” Episode Hand Dryer Vacuum


(63)

2.4Deskripsi Public Relations 2.4.1 Definisi Public Relations

Definisi Humas atau PR menurut Frank Jefkins dalam bukunya Public Relations adalah :

“PR adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun keluar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian”. (Jeffkins, 2003:10).

Sedangkan pengertian Public Relations menurut Onong Uchana Effendy “Humas adalah komunikasi dua arah antara organisasi dengan publik secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan meningkatkan pembinaan kerja sama dan pemenuhan kepentingan bersama”, (Rachmat Kriyantono, 2008:3).

Public Relations atau Humas menyangkut kepentingan setiap organisasi, baik itu organisasi yang bersifat komersial maupun yang non-komersial. Sebenarnya, Public Relations terdiri dari semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara organisasi yang bersangkutan dengan siapa saja yang menjalin kontak dengannya. Setiap orang pada dasarnya juga selalu mengalami Public Relations, kecuali jika ia terisolasi dan tidak menjalin kontak dengan manusia lainnya.

Menurut definisi Institute of Public Relations (IPR), Humas (Public Relations) adalah :

”keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara


(64)

niat baik (good will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.”

2.4.2 Ruang Lingkup Public Relations

Public Relations memiliki suatu lingkup yang luas dalam menghadapi permasalahan–permasalahan dalam suatu organisasi yang berhubungan dengan kegiatan organisasi, baik dalam publik internal maupun eksternal. Oleh karena itu Public Relations harus memiliki perencanaan terlebih dahulu, kemudian adanya program yang terstruktur.

Public Relations atau Humas memiliki bidang-bidang cakupan atau ruang lingkup sebagai berikut :

1. Hubungan dengan pelanggan (Customer Relations). 2. Hubungan dengan masyarakat atau penduduk

3. Hubungan dengan pers atau media massa (Press Relations).

4. Hubungan dengan intansi-instansi pemerintah (Government relations).

5. Hubungan karyawan atau pegawai (Employee Relations).

6. Hubungan dengan berbagai pihak terkait (stakeholder Relations). Ruang lingkup Public Relations dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Hubungan dengan pelanggan (Customer Relations)

Hal ini mencakup kegiatan seperti member informasi kepada pelanggan atau nasabah, menjelaskan prosedur, tata cara, waktu, menyampaikan pesan-pesan, laporan berkala(melalui brosur,


(65)

jurnal, surat dan sebagainya), menyelenggarakan acara bersama pelanggan dan menciptakan suasana kenyamanan atau kemudahan bagi urusan para pelanggan dan melayani pelanggan atau tamu.

2. Hubungan dengan masyarakat atau penduduk (Community Relations)

Hal ini mencakup kegiatan membina hubungan baik dengan penduduk atau masyarakat yang sekurang-kurangnya meliputi penduduk di sekitar lokasi pabrik atau perusahaan atau toko atau di sekitar kantor organisasi atau lembaga yang bersangkutan. 3. Hubungan dengan Pers atau media massa (Press Relations)

Hal ini mencakup kegiatanmembuat kliping (guntingan berita dari Koran, majalah, dan lain-lain) serta menganalisa pendapat umum (opni publik) atau aspirasi kelompok-kelompok tertentu (specific group opinion), menyampaikan informasidan pernyataan resmi melalui media massa, menyelenggarakan acara jumpa pers (press conference) atau menyusun dan mengedarkan keterangan pers (press release), membina hubungan komunikasi dua arah dengan wartawan dan redaksi media massa (surat kabar, TV, radio, majalah, tabloid dan lain-lain).

4. Hubungan dengan instansi-instansi Pemerintah (Government Relations)


(66)

Hal ini mencakup kegiatan pembinaan dan penyelenggaraan hubungan komunikasi dua arah dengan instansi-instansi pemerintah (pemerintah daerah atau kabupaten atau kota, pihak kepolisian, dinas tenaga kerja dinas perindustrian, dinas pariwisata dan lembaga lainnya), upaya-upaya perolehan informasi actual dari berbagai instansi pemerintah dan sebaliknya menyampaikan informasi kepada instansi terkait.

5. Hubungan dengan karyawan atau pegawai (Employee Relations) Hal ini mencakup kegiatan pembinaan hubungan ke dalam (pimpinan dengan karyawan dan sesame bawahan) yang memang terkesan tumpang tindih dengan fungsi dan tugas Bagian Kepegawaian (Personalia).Ada pula yang secara spesifik sebenarnya merupakan ruang lingkup Kehumasan, yaitu menyampaikan kebijakan organisasi atau perusahaan kepada karyawan untuk disampaikan kepada pimpinan.Dengan demikian, diharapkan tercipta suasana harmonis atau selaras dalam kegiatan organisasi atau perusahaan.

6. Hubungan dengan berbagai pihak terkait (Stakeholder Relations) Hal ini mencakup kegiatan yang menunjang atau terus-menerus berhubungan dengan kegiatan organisasi atau perusahaan atau lembaga (seperti agen-agen, supplier, distributor) dan juga mencakup hubungan dengan para pemegang saham (Stakeholder Relations). (Rudy, 2005 : 85-88).


(67)

2.4.3 Tujuan Public Relations

Karena Public Relations merupakan fungsi manajemen dalam melaksanakan kegiatan komunikasi, maka pada dasarnya tujuan Public Relations adalah tujuan-tujuan komunikasi. Tujuan Public Relations, antara lain :

1. Menciptakan Pemahaman (Mutual Understanding) antara perusahaan dan publiknya.

Melalui kegiatan komunikasi diharapkan terjadi kondisi kecukupan informasi (well-informed) antara perusahaan dan publiknya. Kecukupan informasi ini merupakan dasar untuk mencegah kesalahan persepsi. Kesalahpahaman akibat salah persepsi atau kekurangan informasi merupakan kesalahan mendasar dalam kegiatan komunikasi (primery-breakdown of communication). 2. Membangun Citra Korporat (Corporate image)

Citra (image) merupakan gambaran yang ada dalam benak publik tentang perusahaan. Citra adalah persepsi publik tentang perusahaan menyangkut pelayanannya, kualitas produk, budaya perusahaan, perilaku perusahaan atau perilaku individu-individu dalam perusahaan dan lainnya. Pada akhirnya persepsi akan mempengaruhi sikap publik, apakah mendukung, netral, atau memusuhi.


(68)

3. Citra Korporat Melalui Program CSR (Corporate Social Responsibility)

Corporate social responsibility adalah program Public Relations untuk melibatkan diri mengatasi perseolan-persolan sosial di lingkungannya.

Dengan kata lain, CSR adalah pengintegrasian kepedulian

perusahaan, ada yang menyebut sebagai Community Development

atau filantropi/keikhlasan berbagi) adalah investasi sosial perusahaan yang bersifat jangka panjang.Secara berangsur akan terbentuk citra positif terhadap kegiatan sosial yang dilakukan. Beberapa kegiatan

bisa menjadi trade mark perusahaan yang berpengaruh dalam

memperkuat merek produk.

4. Membentuk Opini Publik yang Favorable

Sikap publik terhadap perusahaan bila diekspresikan disebut opini publik. Jadi, opini publik ini merupakan ekspresi publik mengenai persepsi dan sikapnya terhadap perusahaan. Citra perusahaan yang baik akan membuat keuntungan kompetetif bagi perusahaan. 5. Membentuk Good Will dan Kerjasama

Good will dan kerja sama dapat terwujud karena inisiatif yang dilakukan berulang-ulang oleh Public Relations perusahaan untuk menanamkan saling pengertian dan kepercayaan kepada publiknya.


(69)

2.4.4 Fungsi dan Peranan Public Relations a. Fungsi Public Relations

Adapun fungsi humas menurut Bertrand R. Canfield dalam bukunya

Public Relations: Principles and Problems, mengemukakan fungsi humas

sebagai berikut:

1. It should serve the public’s interest (mengabdi kepada kepentingan umum)

2. Maintain good communication (Memelihara komunikasi yang baik)

3. Stress good morals and manners (menitikberatkan moral dan perilaku yang baik)

Dari fungsi humas di atas menurut Bertrand R. Canfield dapat dirumuskan, sebagai berikut:

1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.

2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik publik ekstern maupun intern.

3. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada organisasi

4. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum.


(70)

b. Peranan Public Relations

Peran utama Public Relations pada intinya adalah sebagai berikut :

1. Sebagai Communicator atau penghubung antara organisasi atau lembaga yang diwakili dengan publiknya.

2. Membina Relationship, yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan saling menguntungkan dengan pihak publiknya. 3. Peranan Back Up management yakni sebagai pendukung dalam

fungsi manajemen organisasi atau perusahaan.

4. Membentuk Corporate Image artinya peranan Public relations berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya. (Effendi, 2008 : 9-11)

2.4.5 Atribut Bagi Seorang PR

Berikut ini adalah enam kriteria yang merangkum keahlian seorang praktisi PR yang baik, terlepas dari latar belakang pribadinya:

1. Kemampuan berkomunikasi.

Mampu berkomunikasi dengan baik. artinya, ia mampu menjelaskan segala sesuatu dengan jernih, jelas dan lugas, baik itu secara lisan maupun tertulis atau bahkan secara visual (misalnya melalui gambar atau foto-foto).


(71)

2. Kemampuan berorganisasi.

Pandai mengorganisasikan segala sesuatu. Hal ini tentunya menuntut suatu kemampuan perencanaan yang prima.

3. Kemampuan untuk dapat bergaul dengan banyak orang.

Mampu menghadapi semua orang yang memiliki aneka ragam karakter dengan baik. Itu berarti ia harus mampu dan mau berusaha untuk memahami serta, terkadang, bersikap toleran kepada setiap orang yang dihadapinya tanpa harus menjadi penakut atau penjilat.

4. Mempunyai integritas diri.

Memiliki integritas personal, baik di dalam profesi maupun di dalam kehidupan pribadinya.

5. Mempunyai imajinasi/kreatif

Memiliki imajinasi. Artinya, daya kreatifnya cukup baik sehingga ia mampu membuat jurnal internal, menulis naskah untuk film dan video, menyusun rencana kampanye PR yang rinci dan jelas, serta mampu mencari dan menemukan cara-cara yang semula tak terbayangkan guna memecahkan berbagai masalah.

6. Niat untuk mengembangkan wawasan.

Kemampuan mencari tahu. Seorang praktisi PR dituntut untuk memiliki akses imformasi yang seluas-luasnya. Dalam hal ini, ia memang dituntut untuk menjadi seorang yang serba tahu.


(72)

2.5Analisa Aplikasi Kegiatan PR Pada Aktivitas Penulis Selama PKL

Pada dasarnya, kegiatan Humas adalah kegiatan dalam rangka menciptakan pemahaman bersama, baik dengan publik internal maupun eksternal. Kegiatan Humas erat kaitannya dengan hubungan dan relasi antar bagian atau divisi bahkan dengan elemen masyarakat diluar perusahaan. Dimana seorang humas harus menyusun strategi atau kegiatan yang dapat menunjang keberhasilan perusahaan tentunya didukung dengan citra positif. Humas juga merupakan jembatan komunikasi antara bawahan dan atasan, ataupun sebaliknya.

Selama penulis melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Trans TV, kegiatan Praktek Kerja Lapangan berlangsung dengan baik. Koordinasi antar kru atau tim supertrap, antara Produser dan Executive Produser, serta dengan Kepala Divisi Non Drama Departemen berlangsung harmonis.

Pada saat melakukan kegiatan PKL sebagai tim kreatif program acara ”SUPERTRAP” penulis merasakan bahwa didalam pekeraan seorang tim kreatif memiliki kesamaan dengan pekerjaan di bidang kehumasan atau memiliki kesamaan dalam atribut sebagai seorang tim kreatif dengan seorang humas, dimana sama-sama harus mampu berkomunikasi, berorganisasi, mudah bergaul dengan orang banyak mempunyai integritas diri, mempunya imajinasi kreatif dan niat untuk mengembangkan wawasan

Dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan oleh penulis terdapat kegiatan yang sesuai dengan bidang kehumasan yaitu seperti:


(73)

1. Anggota Tim Kreatif Harus Melakukan Riset

Dalam kegiatan ini penulis sebagai salah satu anggota tim kreatif di program acara reality show diwajibkan mampu melakukan sebuah riset baik itu dari sebuah video di internet dan film-film untuk mendapatkan sebuah ide-ide yang kreatif dan imajinatif untuk kebutuhan shooting yang dilakukan oleh tim program acara reality showsupertrap. Seperti dalam kegiatan kehumasan seorang humas diharapkan dapat melakukan sebuah riset lalu di analasisis kemudian mendapatkan hasil yaitu sebuah ide kreatif yang ditujukan untuk menghibur masyarakat seperti didalam fungsi komunikasi massa yaitu ”to entertain”.

2. Brainstorming dengan tim Supetrap

Kegiatan Brainstorming merupakan kegiatan proses pematangan ide. Setelah melakukan riset, tim kreatif, production assistant dan produser membahas rancangan konsep kemudian mematangkan konsep tersebut. Didalam kegiatan ini penulis juga melakukan brainstorming yang dimana terdapat kegiatan presentasi didalamnya yang dimana penulis harus bisa mempresentasikan sebuah ide yang telah dibuat dari hasil riset yang telah dilakukan. Kemudian Produser memutuskan ide penjebakan seperti apa yang akan di eksekusi atau yang akan di jadikan shooting-an untuk program “Supertrap” dari beberapa ide yang telah dikumpulkan. Sesuai dengan peranan humas, seorang humas harus bisa


(74)

mempresentasikan sebuah ide yang kreatif dari hasil riset yang telah dilakukan dan dipresentasikan dihadapan seorang atasan dan karyawan yang masuk kedalam sebuah tim kreatif. Kemudian pimpinan akan memutuskan menerima atau menolak sebuah ide yang telah dipresentasikan oleh seorang humas. Begitupun yang dilakukan penulis selama menjadi seorang tim kreatif di program acara reality show “Supertrap”.

3. Evaluasi

Kegiatan Evaluasi selalu dan harus dilaksanakan setiap selesai shooting. Produser dan seluruh kru mengevaluasi kegiatan shooting yang berlangsung kurang lebih selama 4 jam. Dalam kegiatan evaluasi ini penulis juga turut berpartisipasi dalam memberikan sebuah saran mengenai kekurangan didalam tim program acara reality show “Supertrap”. Kegiatan ini bertujuan agar kekurangan dan kesalahan yang terjadi pada saat shooting tidak terulang kembali dikemudian hari pada saat akan shooting selanjutnya


(75)

2.6.Analisa Pelayanan Perusahaan terhadap Mahasiswa PKL

Pada saat mengajukan surat permohonan Praktek Kerja Lapangan, penulis diterima dengan ramah oleh bagian Human Capital Trans TV.

Pada hari pertama melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan, penulis disambut dengan baik oleh Produser, tim kreatif dan tim production assistant program acara reality show “Supertrap. Dalam melaksanakan kegiatan, penulis diwajibkan mengenakan pakaian rapi, seperti kemeja dan celana berwarna hitam untuk setiap hari kerja.

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan berlangsung setiap hari Senin-Sabtu dengan jam kerja yang fleksibel. Setiap harinya, penulis diarahkan dalam melakukan kegiatan oleh tim kreatif dengan ramah dan jelas, sehingga banyak sekali ilmu yang didapat selama melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan.

Dalam melaksanakan job desc, penulis banyak diberi arahan dari tim kreatif sehingga penulis tidak kebingungan dalam melaksanakan kewajiban sebagai tim kreatif pada saat sebelum shooting, saat shooting dan setelah shooting.

Dalam melaksanakan kegiatan, penulis dapat mengimplementasikan teori-teori yang didapat pada saat kuliah. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan memberi penulis wawasan dan pengalaman dalam melakukan kegiatan kehumasan di sebuah lembaga yang sudah memiliki reputasi baik.


(76)

66 BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan – kesimpulan yang bisa penulis ambil dari laporan kerja praktek ini adalah :

1. PT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV)mulai mengudara secara teknis pada tanggal 22 Oktober 2001 di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi dengan pola teknik siaran selama beberapa jam perhari.Pada tanggal 15 Desember 2001 Trans TV memulai siaran perdana tepatnya pukul 17.00 WIB dengan mengawali siaran langsung launching dari Gedung Trans TV.Pada dasarnya siaran Trans TV menganut konsep general entertainment, sehingga pemirsa bisa menikmati berbagai tayangan hiburan drama maupun non drama, serta tayangan berita.

2. Penulis melaksanakan PKL di Divisi Produksi Departemen Non Drama sebagai Tim Kreatif Reality Show “Supertrap” di stasiun televisi nasional PT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV), Jakarta terhitung mulai 17 Juli 2013 sampai 17 September 2013 dengan hari kerja Senin sampai Sabtu dan jam kerja yang fleksibel. Selama melaksanakan Praktek kerja lapangan di PT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) penulis melakukan kegiatan rutin


(77)

antara lain, riset, brainstorming, membuat script (naskah), membuat breakdown, listing properties, listing wardrobe, shooting dan evaluasi. 3. Selain kegiatan rutin, penulis juga melakukan kegiatan insidentil

antara lain, membantu tim program Yuk Kita Sahur shooting dan survey lokasi shooting serta memberikan surat izin lokasi shooting. 4. “PR adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke

dalam maupun keluar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian”. (Jeffkins, 2003:10). PR memiliki ruang lingkup, tujuan, fungsi, peranan dan atribut dalam menjalankan tugas sebagai seorang PR

5. Aplikasi Kegiatan PR Pada Aktivitas Penulis Selama PKL yaitu seperti: Anggota Tim Kreatif Harus Melakukan Riset Seperti dalam kegiatan kehumasan seorang humas diharapkan dapat melakukan sebuah riset lalu di analasisis kemudian mendapatkan hasil yaitu sebuah ide kreatif yang ditujukan untuk menghibur masyarakat seperti didalam fungsi komunikasi massa yaitu ”to entertain”. Lalu Brainstorming dengan tim Supetrap Sesuai dengan peranan humas, seorang humas harus bisa mempresentasikan sebuah ide yang kreatif dari hasil riset yang telah dilakukan dan dipresentasikan dihadapan seorang atasan dan karyawan yang masuk kedalam sebuah tim kreatif. Kemudian pimpinan akan memutuskan menerima atau menolak sebuah ide yang telah dipresentasikan oleh seorang humas. Begitupun


(78)

yang dilakukan penulis selama menjadi seorang tim kreatif di program acara reality show “Supertrap”. Kemudian Kegiatan Evaluasi, Kegiatan ini bertujuan agar kekurangan dan kesalahan yang terjadi pada saat shooting tidak terulang kembali dikemudian hari pada saat akan shooting selanjutnya.

6. Pelayanan dari pihak Trans TV kepada penulis saat sebelum dan sesudah melakukan kegiatan PKL sangatlah baik sekali. Seperti pada saat penulis mengajukan surat permohonan Praktek Kerja Lapangan, penulis diterima dengan ramah oleh bagian Human Capital Trans TV. Pada hari pertama melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan, penulis disambut dengan baik oleh Produser, tim kreatif dan tim production assistant program acara reality show “Supertrap.

3.2 Saran

Saran yang dapat penulis berikan kepada perusahan dan mahasiswa selanjutnya yang akan melaksanakan adalah :

1. Penulis menyarankan Trans TV untuk mempertahankan program reality show yang menghibur yang telah ada dan memproduksi reality show lain seperti acara reality game show yaitu sejumlah kontestan yang direkrut dari orang-orang yang berbeda karakter kemudian direkam secara intensif dalam suatu lingkungan khusus untuk mengikuti permainan yang menggunakan adrenalin yang agar peserta


(79)

dapat manfaat seperti melatih fisik dan otak peserta dan juga demi mendapatkan hadiah.

2. Bagi rekan-rekan mahasiswa yang akan melaksanakan PKL, penulis mengharapkan adanya partisipasi aktif dalam melaksanakan pekerjaan dan selalu berinisiatif untuk bekerja dalam ada waktu luang serta bisa bekerjasama dengan baik dan menjalin hubungan yang baik dengan staff yang ada di perusahaan tersebut. Dengan begitu rekan-rekan mahasiswa akan mendapatkan nilai tambah dari perusahan dan khususnya buat nama Universitas Komputer Indonesia Bandung menjadi harum di mata perusahaan yang dimana rekan-rekan mahasiswa melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.


(80)

87

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Muhamad Gusti Pangestu

Kelahiran : Jakarta, 03 Oktober 1992

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Umur : 21 Tahun

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Perum. Permata Hijau Permai Blok I No. 82

RT 004 RW 020 Kaliabang Tengah, Bekasi Utara, 17125

Nama Ayah : Khamim

Pekerjaan : Pegawai Swasta

Nama Ibu : Siti Masitoh


(81)

Alamat Orang Tua : Perum. Permata Hijau Permai Blok I No. 82 RT 004 RW 020 Kaliabang Tengah, Bekasi Utara, 17125

PENDIDIKAN FORMAL

1. 1998 – 2004 : SD Mutiara 17 Agustus Kota Bekasi

2. 2004 – 2007 : SMP Negeri 21 Kota Bekasi

3. 2007 – 2010 : SMK Negeri 1 Kota Bekasi

Jurusan Multimedia

4. 2010 s.d Sekarang : Sedang Menjalani Pendidikan Sarjana Jurusan Ilmu Komunikasi,

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Komputer Indonesia Bandung

PENGALAMAN ORGANISASI

1. Tahun 2009 – 2010 : Japanese Club SMK Negeri 1 Kota Bekasi

2. Tahun 2010 – 2011 : Pengurus Himpunan Mahasiswa Ilmu

Komunikasi Universitas Komputer Indonesia

3. Tahun 2012 – 2013 : Wakil Ketua 1 Himpunan Mahasiwa Ilmu

Komunikasi Universitas Komputer Indonesia 4. Tahun 2012 - Sekarang : Divis Humas Liverpool Fans Club Unikom

5. Tahun 2012 – Sekarang : Manager Tim Futsal Ilmu Komunikasi


(82)

SEMINAR & PELATIHAN

1. Tanggal 03 Maret 2010, sebagai peserta Table Manner yang

diselenggarakan oleh Universitas komputer Indonesia Bandung, di Hotel Amaroossa Bandung; Bersertifikat.

2. Tanggal 2 Juni 2011, sebegai peserta Seminar Talk Show “Headcore From Zero To Hero” diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran; Bersertifikat

3. Tanggal 18 Juni 2011, sebagai peserta “ONE DAY WORKSHOP MC & RADIO ANNOUNCER” Unikom Bandung ; Bersertifikat.

4. Tanggal 26 November 2011, sebagai peserta dalam kegiatan Seminar of Public Speaking “Be The One Who Stands Up For Your Voice” diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjajaran; Bersertifikat.

5. Tanggal 8 Desember 2011, sebagai peserta Islam dan Moralitas Pembangunan diselenggarakan oleh Universitas komputer Indonesia Bandung, di Auditorium UNIKOM Bandung; Bersertifikat.

6. Tanggal 29 September 2012, sebagai peserta Seminar Public Speaking HIMAKAPS 2012 “Speak Up Yourself” diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Keuangan Perbankan & Keuangan Syariah Politeknik Negeri Bandung; Bersertifikat

7. Tanggal 29 November 2012, mengikuti Study Tour Mass Media Tahun Akademik 2012 yang diselenggarakan oleh Program Studi Ilmu Komunikasi UNIKOM Bandung; Bersertifkat.


(83)

8. Tanggal 29 Desember 2012, sebagai panitia acara dalam kegiatan One Day Workshop Great Managing Event “Master of Ceremony” yang bertempat di Auditorium UNIKOM Bandung; Bersertifikat.

9. Tanggal 23 September 2013, sebagai panitia dalam kegiatan Seminar Communi[art]ion “Budayakan Komunikasi, Komunikasikan Budaya” oleh Program Studi Ilmu Komunikasi UNIKOM Bandung; Bersetifikat.

10.Tanggal 26 Oktober 2013, sebagai panitia acara dalam kegiatan Seminar Spirit of Communication Science Student “Opportunities and Challenges in Broadcasting and Mass Media” oleh Program Studi Ilmu Komunikasi UNIKOM Bandung; Bersetifikat.

PENGALAMAN KERJA

* Praktek Kerja Lapangan:

Praktek Kerja di : PT. Astra Daihatsu Motor Assy Plant, Jakarta

Periode : Maret 2008 – April 2008

Posisi : Operator Administrasi

Praktek Kerja di : CV. Dreams Shop Advertising, Bekasi

Periode : Mei 2008 – Juni 2008

Posisi : Desainer Graphis

Praktek Kerja di : CV. Dreams Shop Advertising, Bekasi

Periode : Januari 2009 – Maret 2009


(84)

Praktek Kerja di : PT. United Tractors Tbk

Periode : Mei 2009 – Juni 2009

Posisi : IT Officer

*Bekerja di CV. Dreams Shop Advertising, Bekasi

Periode : Juli 2009 – September 2009

Posisi : Desainer Graphis

Status : Free Lance

* MC acara “Fashion Show” program keahlian Tata Busana SMKN 1 Kota Bekasi (2009)

* MC acara “Perpisahan/Wisuda Siswa Siswi SMKN 1 Kota Bekasi (2010)

* MC acara pentas seni SMKN 1 Kota Bekasi “Passion For Nation” with Komunitas Sekolah Axis (2011)

> PRESTASI NON AKADEMIK


(1)

69

dapat manfaat seperti melatih fisik dan otak peserta dan juga demi

mendapatkan hadiah.

2.

Bagi rekan-rekan mahasiswa yang akan melaksanakan PKL, penulis

mengharapkan adanya partisipasi aktif dalam melaksanakan pekerjaan

dan selalu berinisiatif untuk bekerja dalam ada waktu luang serta bisa

bekerjasama dengan baik dan menjalin hubungan yang baik dengan

staff yang ada di perusahaan tersebut. Dengan begitu rekan-rekan

mahasiswa akan mendapatkan nilai tambah dari perusahan dan

khususnya buat nama Universitas Komputer Indonesia Bandung

menjadi harum di mata perusahaan yang dimana rekan-rekan

mahasiswa melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.


(2)

87

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Muhamad Gusti Pangestu

Kelahiran : Jakarta, 03 Oktober 1992

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Umur : 21 Tahun

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Perum. Permata Hijau Permai Blok I No. 82

RT 004 RW 020 Kaliabang Tengah, Bekasi Utara, 17125

Nama Ayah : Khamim

Pekerjaan : Pegawai Swasta

Nama Ibu : Siti Masitoh


(3)

88

Alamat Orang Tua : Perum. Permata Hijau Permai Blok I No. 82 RT 004 RW 020 Kaliabang Tengah, Bekasi Utara, 17125

PENDIDIKAN FORMAL

1. 1998 – 2004 : SD Mutiara 17 Agustus Kota Bekasi

2. 2004 – 2007 : SMP Negeri 21 Kota Bekasi

3. 2007 – 2010 : SMK Negeri 1 Kota Bekasi

Jurusan Multimedia

4. 2010 s.d Sekarang : Sedang Menjalani Pendidikan Sarjana Jurusan Ilmu Komunikasi,

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Komputer Indonesia Bandung

PENGALAMAN ORGANISASI

1. Tahun 2009 – 2010 : Japanese Club SMK Negeri 1 Kota Bekasi

2. Tahun 2010 – 2011 : Pengurus Himpunan Mahasiswa Ilmu

Komunikasi Universitas Komputer Indonesia 3. Tahun 2012 – 2013 : Wakil Ketua 1 Himpunan Mahasiwa Ilmu

Komunikasi Universitas Komputer Indonesia 4. Tahun 2012 - Sekarang : Divis Humas Liverpool Fans Club Unikom 5. Tahun 2012 – Sekarang : Manager Tim Futsal Ilmu Komunikasi


(4)

SEMINAR & PELATIHAN

1. Tanggal 03 Maret 2010, sebagai peserta Table Manner yang diselenggarakan oleh Universitas komputer Indonesia Bandung, di Hotel Amaroossa Bandung; Bersertifikat.

2. Tanggal 2 Juni 2011, sebegai peserta Seminar Talk Show “Headcore From Zero To Hero” diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran; Bersertifikat

3. Tanggal 18 Juni 2011, sebagai peserta “ONE DAY WORKSHOP MC & RADIO ANNOUNCER” Unikom Bandung ; Bersertifikat.

4. Tanggal 26 November 2011, sebagai peserta dalam kegiatan Seminar of Public Speaking “Be The One Who Stands Up For Your Voice” diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjajaran; Bersertifikat.

5. Tanggal 8 Desember 2011, sebagai peserta Islam dan Moralitas Pembangunan diselenggarakan oleh Universitas komputer Indonesia Bandung, di Auditorium UNIKOM Bandung; Bersertifikat.

6. Tanggal 29 September 2012, sebagai peserta Seminar Public Speaking HIMAKAPS 2012 “Speak Up Yourself” diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Keuangan Perbankan & Keuangan Syariah Politeknik Negeri Bandung; Bersertifikat

7. Tanggal 29 November 2012, mengikuti Study Tour Mass Media Tahun Akademik 2012 yang diselenggarakan oleh Program Studi Ilmu Komunikasi UNIKOM Bandung; Bersertifkat.


(5)

90

8. Tanggal 29 Desember 2012, sebagai panitia acara dalam kegiatan One Day Workshop Great Managing Event “Master of Ceremony” yang bertempat di Auditorium UNIKOM Bandung; Bersertifikat.

9. Tanggal 23 September 2013, sebagai panitia dalam kegiatan Seminar Communi[art]ion “Budayakan Komunikasi, Komunikasikan Budaya” oleh Program Studi Ilmu Komunikasi UNIKOM Bandung; Bersetifikat.

10.Tanggal 26 Oktober 2013, sebagai panitia acara dalam kegiatan Seminar Spirit of Communication Science Student “Opportunities and Challenges in Broadcasting and Mass Media” oleh Program Studi Ilmu Komunikasi UNIKOM Bandung; Bersetifikat.

PENGALAMAN KERJA

* Praktek Kerja Lapangan:

Praktek Kerja di : PT. Astra Daihatsu Motor Assy Plant, Jakarta Periode : Maret 2008 – April 2008

Posisi : Operator Administrasi

Praktek Kerja di : CV. Dreams Shop Advertising, Bekasi Periode : Mei 2008 – Juni 2008

Posisi : Desainer Graphis

Praktek Kerja di : CV. Dreams Shop Advertising, Bekasi Periode : Januari 2009 – Maret 2009


(6)

Praktek Kerja di : PT. United Tractors Tbk Periode : Mei 2009 – Juni 2009

Posisi : IT Officer

*Bekerja di CV. Dreams Shop Advertising, Bekasi

Periode : Juli 2009 – September 2009

Posisi : Desainer Graphis

Status : Free Lance

* MC acara “Fashion Show” program keahlian Tata Busana SMKN 1 Kota Bekasi (2009)

* MC acara “Perpisahan/Wisuda Siswa Siswi SMKN 1 Kota Bekasi (2010)

* MC acara pentas seni SMKN 1 Kota Bekasi “Passion For Nation” with Komunitas Sekolah Axis (2011)

> PRESTASI NON AKADEMIK