Profil KK Dampingan Permasalahan Prioritas

1.1 Profil KK Dampingan

Pada kegiatan KKN-PPM periode XIII ini, penulis berkesempatan untuk mendampingi keluarga Bapak I Wayan Cindra yang bertempat tinggal di Banjar Jebaud, Desa Beringkit, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Luas area rumah KK dampingan kurang lebih 5 are. Rumah yang ditempati KK dampingan tersebut adalah rumah milik keluarga besar. Bapak I Wayan Cindra memiliki 2 anak, dimana anak pertama telah bekerja di Denpasar dan anak kedua sedang menempuh pendidikan SMA kelas 1 dan masih tinggal di lahan tempat tinggal yang sama dengan bapak I Wayan Cindra. Dulunya rumah tersebut dapat dikatakan tidak layak tinggal, karena keadaan bangunan yang masih tradisional. Namun saat ini, melalui bantuan bedah rumah yang disalurkan dalam program Bedah Rumah oleh Pemerintah Provinsi Bali, bapak I Wayan Cindra dan kedua anaknya terbentuklah bangunan layak huni seperti saat ini. Kini, Bapak I Wayan Cindra tinggal bersama istri dan anak keduanya. Dalam rumah sederhana tersebut terdapat 1 kamar mandi, 1 dapur, 1 kamar tidur, dan 1 ruang tengah sederhana. Tabel 1. 1 Data Keluarga Bapak I Wayan Cindra No. Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket. 1. I Wayan Cindra Kawin 65 Thn SD Kayu bakar Kepala Keluarga 2. Ni Ketut Muniati Kawin 43 Thn SD Ibu Rumah Tangga Istri 3. Ni Wayan Antaryani Kawin 20 Thn SMA Pegawai Mini Market Anak 4. Ni Made Septiari Kawin 16 Thn SMA Siswi Anak

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

Ekonomi keluarga dampingan dapat dilihat dari pendapatan dan pengeluaran dari keluarga dampingan Bapak I Wayan Cindra. Dimana pendapatan keluarga pokok bersumber dari Bapak I Wayan Cindra dari pekerjaannya sebagai buruh kayu bakar dan anaknya Ni Wayan Antaryani yang bekerja sebagai pegawai mini market di Denpasar. Sedangkan pengeluaran keluarga merupakan gabungan dari penjumlahan kebutuhan sehari-hari, pendidikan, kesehatan, sosial upacara keagamaan, dan lain-lain.

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Pendapatan keluarga diperoleh dari 2 anggota keluarga yang bekerja, dimana Bapak I Wayan Cindra yang bekerja sebagai buruh kayu bakar dan anaknya Ni Wayan Antaryani yang bekerja sebagai pegawai mini market di Denpasar Penghasilan rata-rata Bapak I Wayan Cindra dari menjadi buruh kayu bakar tersebut adalah Rp 50.000,00 per harinya apabila mendapat pekerjaan. Sedangkan Ni Wayan Antaryani memperoleh gaji sebesar Rp. 2.000.000 per bulan. Tabel 1. 2 Tabel Pendapatan Keluarga No Pendapatan Nominalhari TotalBulan 1. Pendapatan sebagai buruh kayu bakar Rp. 50.000,00 Rp. 1.500.000,00 2. Pendapatan sebagai pegawai mini market Rp. 67.000,00 Rp. 2.000.000

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Dari pendapatan yang diperoleh keluarga Bapak I Wayan Cindra yang pokok berasal dari sebagai buruh kayu bakar digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, permasalahan kesehatan, kegiatan sosial bermasyarakat, serta kegiatan keagamaan. 1.2.2.1 Kebutuhan Sehari-hari Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak I Wayan Cindra dalam sebulan, adapun perinciannya yaitu: a. Beras 50 Kg : Rp. 300.000 bulan b. Lauk atau sayur untuk makan : Rp. 600.000 bulan c. Kopi atau teh : Rp. 100.000 bulan d. Kebutuhan MCK : Rp. 25.000 bulan e. Listrik dan air : Rp. 65.000 bulan f. Upacara odalan : Rp. 60.000 bulan Jadi total pengeluaran sebulan : Rp. 1.150.000 bulan 1.2.2.2 Pendidikan Saat ini, anak kedua dari Bapak I Wayan Cindra yaitu Ni Made Septiari sedang menempuh pendidikan kelas I di SMAN 2 Tabanan. Terkait dengan biaya pendidikan, Ni Made Septiari memperoleh beasiswa dari sekolah sehingga Bapak I Wayan Cindra hanya mengeluarkan biaya pembelian buku dan alat tulis sebesar Rp. 50.000 per bulan. 1.2.2.3 Kesehatan Untuk kesehatan, pengeluaran keluarga Bapak I Wayan Cindra tidak tetap. Apabila tidak ada sakit serius yang mengharuskan berobat ke dokter, Bapak I Wayan Cindra hanya memerlukan biaya kesehatan untuk membeli minyak urut atau minyak hangat yang rutin digunakan. Sedangkan apabila ada anggota keluarga yang sakit hingga sampai pergi ke dokter, karena memiliki kartu kesehatan berupa kartu JKBM Jaminan Kesehatan Bali Mandara biaya yang dikeluarkan untuk berobat ke Puskesmas mendapat keringanan biaya. 1.2.2.4 Sosial dan Upacara Dalam sosial bermasyarakat yang dikeluarkan oleh keluarga Bapak I Wayan Cindra bersifat tidak tetap. Dimana hal tersebut disesuaikan dengan banyaknya acara yang ada di masyarakat. Bapak I Wayan Cindra memiliki pengeluaran sosial dan upacara sebanyak Rp 60.000,00 dan untuk odalan yang dilaksanakan di desa biasanya setiap keluarga mengeluarkan Rp 60.000,00, sedangkan untuk kebutuhan upacara sehari-hari Bapak I Wayan Cindra tidak mengeluarkan biaya karena bahan-bahan upakara yang diperoleh dari kebun sendiri. 1.2.2.5 Lain-Lain Kebutuhan lain-lain yang merupakan biaya rutin yang harus di tanggung oleh Bapak I Wayan Cindra antara lain adalah biaya listrik dan air. Untuk biaya air dan listrik Bapak I Wayan Cindra mengeluarkan biaya yang sekitar RP. 65.000 BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Tujuan dari KKN ini adalah agar mahasiswa dapat membantu dan memberdayakan keluarga yang didampingi melalui program-program pemberdayaan keluarga dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada dalam keluarga tersebut baik itu masalah pribadi ataupun masalah sosial. Terkait dengan permasalahan yang dalami oleh keluarga dari Bapak I Wayan Cindra, dapat dikatakan hanya terdapat sedikit masalah, karena dalam hubungan keluarga, baik keluarga besar maupun keluarga kecil dalam kondisi yang harmonis. Dari perkenalan dan perbincangan serta pendekatan yang dilaksanakan, adapun permasalahan dalam keluarga Bapak I Wayan Cindra yang teridentifikasi antara lain:

2.1.1 Permasalahan Sosial Budaya

Permasalahan sosial budaya dibagi ke dalam dua tahap, yaitu ekonomi dan pendidikan. Permasalahan ekonomi merupakan masalah utama dalam semua aspek kehidupan dari KK dampingan. Hal ini terlihat dari pendapatan keluarga Bapak I Wayan Cindra yang pekerjaannya sebagai buruh kayu bakar yang tidak menentu tergantung kondisi kesehatan beliau membuat kondisi perekonomian keluarga kemudian kurang berimbang dengan pengeluaran keluarga tersebut per bulannya. Terutama, apabila terdapat pengeluaran yang tak terduga menyebabkan penghasilan keluarga tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Terkait dengan permasalahan pendidikan, Bapak I Wayan Cindra beserta istrinya Ni Ketut Muniati hanya menempuh pendidikan 6 tahun atau setara dengan SD. Dengan demikian kesadaran mengenai pentingnya pendidikan dikeluarga ini dirasa masih kurang. Namun, dengan mau menyekolahkan kedua anaknya hingga tingkat SMASMA, dapat dilihat terlihat bahwa kesadaran keluarga ini akan pendidikan semakin bertambah.

2.1.2 Permasalahan Kesehatan

Permasalahan kesehatan yang dialami oleh keluarga Bapak I Wayan Cindra yang telah semakin tua, sering mengalami sakit pinggang dan kaki. Selain itu, Bapak I Wayan Cindra teridentifikasi mengalami katarak yang masih sedikit, dan dikhawatirkan penyakit katarak yang dialami bapak I Wayan Cindra dapat berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Untuk saat ini, kesehatan keluarga Bapak I Wayan Cindra saat ini telah dijamin oleh JKBM, sehingga segala masalah kesehatan yang dialami oleh beliau dan keluarga dapat ditanggung secara gratis.

2.1.3 Permasalahan Produksi

Permasalahan produksi yang dialami oleh keluarga Bapak I Wayan Cindra mengenai hasil pertanian dari keluarga Bapak I Wayan Cindra yang berkurang dan merupakan sistem bagi hasil dengan pemilik lahan. Selain itu, untuk ternak sapi yang dipelihara keluarga Bapak I Wayan Cindra sebagai sambilan di dekat sawah tidak diperhatikan terkait pakan dan kesehatan sehingga produksi yang dapat meningkatkan perekonomian dari keluarga Bapak I Wayan Cindra menjadi berkurang dan tidak teratur.

2.1.4 Permasalahan Sarana Fisik

Rumah keluarga Bapak I Wayan Cindra merupakan rumah yang dibangun melalui program Bedah Rumah oleh Pemerintah Provinsi Bali. Adapun kondisi rumah yang dihuni oleh keluarga Bapak I Wayan Cindra memiliki dinding yang susunan batako yang belum dilapisi cat, tidak memiliki lantai, dan tidak memiliki plafon. Sedangkan untuk halaman terdapat beberapa pohon seperti pohon kamboja dan bunga pacar, dengan halaman yang masih berupa tanah.

2.2 Permasalahan Prioritas

Melihat dari identifikasi masalah yang telah dipaparkan dalam penjelasan sebelumnya, subyek yang paling memungkinkan untuk dijadikan prioritas masalah adalah kondisi perekonomian. Keluarga Bapak I Wayan Cindra termasuk memiliki penghasilan yang cukup dalam pemenuhan kebutuhan hidup namun taraf hidup dari keluarga tersebut masih kurang karena adanya biaya tidak terduga yang melebihi pendapatan bapak Wayan I Wayan Cindra. Rendahnya taraf hidup dinilai dari pencapaian penghasilan yang tetap dan cenderung tidak mengalami peningkatan karena Bapak I Wayan Cindra dari segi usia telah tidak lagi muda, sehingga produktivitas menurun. BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program