Program Masalah Sosial Budaya

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Program KK Dampingan dilaksanakan melalui beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan yakni kegiatan-kegiatan observasi ke keluarga dampingan. Adapun kegiatan yang pertama kali dilaksanakan adalah perkenalan dengan keluarga dampingan. Kegiatan ini ditujukan dalam mempererat hubungan mahasiswa kepada keluarga dampingan. Kegiatan ini dilaksanakan selama beberapa hari pertama ke keluarga tersebut. Pada hari-hari berikutnya, program yang dilaksanakan oleh mahasiswa pendamping adalah mengidentifikasi, observasi dan meneliti permasalahan-permasalahan yang dihadapi keluarga dampingan. Dengan demikian, dapat diketahui permasalahan yang dihadapi serta dilaksanakan juga dengan meneliti keadaan rumah secara langsung dengan meminta izin ke keluarga terlebih dahulu. Berbagai permasalahan dalam keluarga dampingan diperoleh melalui kegiatan observasi yang dilaksanakan. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan, diperoleh empat masalah prioritas yang dapat diberi solusi oleh mahasiswa. Permasalahan tersebut meliputi permasalahan ekonomi, kesehatan, pendidikan dan produksi. Mahasiswa pendamping kemudian memberi usulan berupa program- program sebagai solusi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Wayan Cindra dalam sektor ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan produksi. Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi dan dibuat prioritasnya, maka dibuat program untuk memberikan solusi permasalahan yang ditemui. Adapun program yang dilaksanakan selama mendampingi keluarga Bapak I Wayan Cindra diantaranya adalah.

3.1.1 Program Masalah Sosial Budaya

Dari uraian permasalahan ekonomi keluarga dampingan telah diketahui bahwa penghasilan keluarga Bapak I Wayan Cindra telah tergolong cukup dalam hal pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Meski demikian, dengan pekerjaan Bapak I Wayan Cindra sebagai kayu bakar yang tidak memiliki penghasilan tetap setiap harinya apalagi jika kondisi tubuhnya kurang sehat karena pengaruh kondisi umurnya menyebabkan terkadang tiba-tiba sakit jadi beliau tidak bisa ke sawah untuk mengurus lahannya. Selain itu, sumber pendapatan lain hanya bertumpu pada pembagian pendapatan anak pertama Bapak Cindra yang hanya Rp. 1.000.000 per bulan kepada keluarga Bapak Cindra di rumah. Faktor ini menyebabkan ketidakseimbangan pendapatan dan pengeluaran dalam keluarga Bapak I Wayan Cindra. Menyikapi kendala yang dihadapi oleh Bapak Cindra, terdapat beberapa program yang disosialisasikan kepada Bapak Cindra sebagai solusi atas permasalahan ekonomi yang terjadi. Program pertama yang disosialisasikan adalah membagun jiwa wirausaha anak kedua Bapak I Wayan Cindra, yakni Ni Made Septiari. Dalam program ini, penulis memberikan sosialisasi dan tips terkait pemasaran produk deodoran tawas. Program ini diusulkan mengingat penggunaan tawas sebagai deodoran alami yang masih rendah dan masih memiliki prospek yang cerah pada masa yang akan datang. Diharapkan, dengan adanya program sosialisasi pemasaran produk deodoran tawas, Ni Made Septiari dapat mengembangkan usaha sendiri dan secara tidak langsung dapat membantu perekonomian keluarga. Selain program pemasaran produk deodoran tawas, penulis juga memberikan sosialisasi tentang pentingnya menabung kepada keluarga Bapak I Wayan Cindra khususnya, karena kebiasaan menabung akan membangun karakter yang baik yang dapat membantu perekonomian keluarga di masa mendatang. Penulis juga memberi motivasi dan bertukar pikiran untuk memberikan saran yang baik terkait kondisi ekonomi keluarga. Terakhir, penulis juga memberikan bantuan ekonomi dengan memberikan sumbangan bantuan berupa sembako yang dilaksanakan agar dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarga Bapak I Wayan Cindra, pemberian sembako ini bertujuan untuk mengurangi beban kebutuhan sehari-hari yang ada, dan mengurangi pengeluaran yang dilaksanakan. Untuk saat ini pendidikan di keluarga I Wayan Cindra telah cukup baik. Ini terlihat dari Ni Made Septiari yang memperoleh beasiswa dalam menempuh pendidikan di SMA. Meski demikian, Penulis juga berupaya untuk memberi informasi terkait dengan akses-akses dalam media sosial terkait informasi beasiswa kuliah. Dengan ini, diharapkan Ni Made Septiari dapat mempersiapkan diri lebih awal dalam mencari beasiswa-beasiswa saat kuliah dan dapat menempuh pendidikan yang lebih tinggi pada saat kuliah di kemudian hari.

3.1.2 Program Masalah Kesehatan