Singgi tidak memiliki pintu. Di rumah Bapak Dewa Ketut Singgi terdapat kamar mandi untuk keperluan mandi, buang air kecil maupun buang air besar sehari hari.
Untuk keperluan mencuci pakaian Dewa Ketut Singgi dan keluarga dilakukan di kamar mandi. Sumber air didapatkan dari air PDAM.
Untuk menghidupi keluarganya bapak Dewa Ketut Singgi berprofesi sebagai buruh tukang cat, sedangkan istri nya bernama Ni Wayan Ngantini hanya
berprofesi sebagai ibu rumah tangga.
Ekonomi Keluarga Dampingan 1.1.1
Pendapatan keluarga Sumber Penghasilan
Keluarga bapak Dewa Ketut Singgi memiliki rumah dengan luas tanah
sekitar 0,25 are, tidak memiliki ternak dan tidak memiliki kebun. Pendapatan bapak Dewa Ketut Singgi dari profesi sebagai buruh setiap
harinya di bayar sebesar Rp. 50.000,00 dan beliau tidak tentu akan bekerja setiap hari, tergantung dari adanya proyek atau tidak, sedangkan
istri beliau tidak memiliki pekerjaan. Selain itu keluarga bapak Dewa Ketut Singgi juga mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa raskin
setiap bulannya yang diambil di kantor Desa Tegallalang sebanyak 15 kg.
1.1.2 Pengeluaran Keluarga
Kebutuhan sehari-hari dan bulanan
- Untuk kebutuhan biaya hidup bulanan keluarga bapak Dewa Ketut
Singgi membutuhkan seperti beras, lauk pauk, dan biaya listrik serta air. Adapun rincian pengeluaran dari keluarga bapak Dewa Ketut
Singgi adalah sebagia berikut: Beras
Rp. 200.000,00bulan Lauk pauk
Rp.1.500.000,00bulan Kebutuhan MCK
Rp. 300.000,00bulan
Listrik Rp. 25.000,00bulan
Air Rp. 34.000,00bulan
- Rincian biaya pengeluran bulanan dari keluarga bapak Dewa Ketut
Singgi belum total pengeluaran bersih karena pengeluran ini belum terhitung seperti biaya untuk kebutuhan upacara agama, pengeluaran
untuk biaya kesehatan keluarga dan juga iuran wajib yang harus di bayar setiap bulannya di Desa adat.
Kesehatan
Permasalahan kesehatan keluarga Bapak Dewa Ketut Singgi adalah istri bapak Dewa Ketut Singgi yang bernama Ni Wayan Ngantini
mengalami gangguan jiwa yang sering kambuh pada saat yang tidak menentu. Hal ini sudah berlangsung selama kurang lebih 15 tahun dari
anak-anak mereka masih kecil. Sering kali bapak Singgi membawa istrinya ke Rumah Sakit Kejiawaan yang berada di Bangli sehingga
membutuhkan biaya yang lumayan untuk melakukan perawatan dan control rutin.
Pengeluaran Lain-lain
Bapak Dewa Ketut Singgi mempunyai pengeluaran yang tidak menentu kapan saja bisa diperlukan, sering kali beliau meminjam sodar
kepada sanak sodara yang satu karangan. Keperluan tersebut dapat berupa biaya berobat istri yang sering kali kambuh tidak menentu dan
biaya ketika keluarga lain sakit, upacara agama, pungutan banjardesa dan sejenisnya. Jumlah besaran tersebut kira-kira Rp 500.000,00.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa total pengeluaran dari Bapak Dewa Ketut Singgi adalah kurang lebih sebesar Rp 2.559.000,00 dapat
dikatakan antara pendapatan dan pengeluaran dari keluarga Bapak Dewa Ketut Singgi ini terkadang tidak mencukupi kebutuhan karena
pendapatan suami dan anak ini tidak menetap setiap harinya. Pendapatan
maupun pengeluaran dari keluarga ini dapat berubah setiap harinya
tergantung dari pengeluaran ataupun pendapatan yang diterima.
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH