Latar Belakang IMPLEMENTASI ALGORITMA PROPAGASI BALIK DALAM EVALUASI PRODUKSI PADI TAHUNAN PROVINSI JAWA BARAT.

Hendri Lubis, 2015 IMPLEMENTASI ALGORITMA PROPAGASI BALIK DALAM EVALUASI PRODUKSI PADI TAHUNAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Algoritma propagasi balik backpropagation adalah salah satu algoritma yang terdapat pada metode jaringan saraf tiruan JST dimana algoritma ini memiliki kecenderungan untuk menyimpan pengetahuan yang bersifat pengalaman dan membuatnya siap untuk digunakan Alexander Morton, 1994. Algoritma propagasi balik dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah, seperti klasifikasi, optimasi, estimasi, evaluasi, kompresi, peramalan, sistem kontrol, sistem pendeteksian kecurangan, dan sebagainya Suyanto, 2011. Beberapa penelitian yang menggunakan algoritma propagasi balik menyimpulkan bahwa algoritma ini mampu menyelesaikan dan menghasilkan nilai keluaran yang baik. Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Liza Yulianti 2013 yang berjudul “Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Dalam Sistem Pendukung Keputusan SPK Untuk Memilih Perguruan Tinggi ” menyimpulkan bahwa algoritma propagasi balik dapat mengambil keputusan bagi calon mahasiswa baru. Dan penelitian yang dilakukan oleh Yani Maulita M.Kom 2014 yang berjudul “Perancangan Sistem Pengambilan Keputusan Diagnosa Penyakit Dalam Menggunakan metode Back Propagation” menyimpulkan bahwa algoritma propagasi balik mampu untuk memprediksi pasien tidak terkena penyakit dalam. Dari kedua contoh penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa algoritma propagasi balik dapat digunakan untuk memecahkan permasalah yang memiliki model kausal dimana model ini mengasumsikan bahwa variabel target variabel dependen terkait atau dipengaruhi oleh variabel lain variabel independen dalam model. Pangan merupakan salah satu dari tiga kebutuhan pokok manusia, dan ketersediaan pangan yang cukup adalah masalah yang kompleks yang memiliki Hendri Lubis, 2015 IMPLEMENTASI ALGORITMA PROPAGASI BALIK DALAM EVALUASI PRODUKSI PADI TAHUNAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu dimensi yang luas karena terkait dengan kepentingan orang banyak dengan latar belakang sosial dan budaya yang berbeda Afrianto, 2010. Di Indonesia sendiri beras merupakan kebutuhan pangan pokok, dimana hampir seluruh masyarakatnya menjadikan beras menjadi bahan makanan pokok mereka, dan itulah yang membuat beras mendapat prioritas utama dalam penanamannya. Untuk memenuhi kebutuhan beras ini pemerintah telah banyak mengadakan program untuk meningkatkan produksi pangan khususnya padi, baik berupa pembinaan atau pencetakan sawah atau lahan pertanian baru. Jawa Barat adalah salah satu pemasok produksi padi nasional dimana menurut Badan Pusat Statistik Jawa Barat pada tahun 2013 Jawa Barat mampu memproduksi 12.083.162 ton padi dengan luas panen 2.029.891 hektar dan produktivitasnya 59.53 kuintalhektar. Mengalami peningkatan produksi dari tahun sebelumnya yang menjadikan Jawa Barat menjadi Provinsi dengan produksi padi tertinggi di Indonesia, namun dengan adanya fakta tersebut tidak mengubah fakta bahwa pertumbuhan penduduk di Jawa Barat juga sangatlah pesat. Menurut Badan Pusat Statistik Jawa Barat laju pertumbuhan penduduk di Jawa Barat mengalami peningkatan yang signifikan dimana pada Tahun 2000 Jawa Barat memiliki penduduk lebih dari 35 juta jiwa dan di Tahun 2013 terdapat lebih dari 45 juta jiwa yang dimana laju pertumbuhan penduduk LPP pertahunnya adalah sekitar 1.9 Tahun 2000-2010 dan 1.6 Tahun 2010-2013, dilihat dari data tersebut meskipun persentase LPP semakin menurun tapi jumlah penduduk Jawa Barat juga semakin bertambah. Dengan adanya data dari badan pusat statistik tersebut dapat diperkirakan bahwa kebutuhan akan bahan pangan juga ikut meningkat dan kebutuhan akan lahan pemukiman juga ikut meningkat, dimana untuk memenuhi kebutuhan akan lahan pemukiman yang baru, akan banyak masyarakat yang merubah atau mengalih fungsikan lahan pertanian seperti sawah menjadi lahan pemukiman. Keadaan ini tidak selaras dengan misi Jawa Barat dalam pertanian, dimana Hendri Lubis, 2015 IMPLEMENTASI ALGORITMA PROPAGASI BALIK DALAM EVALUASI PRODUKSI PADI TAHUNAN PROVINSI JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu pemerintah Jawa Barat ingin meningkatkan produktivitas pertanian dalam rencana pembangunan jangka panjang daerah Provinsi Jawa Barat 2005-2025. Dilihat dari fakta dan permasalahan yang ada diatas pemerintah dan pihak yang berkepentingan perlu melakukan evaluasi terhadap produksi padi di Jawa Barat. Dimana evaluasi terhadap produksi padi ini akan memberikan informasi apakah alih fungsi dari lahan pertanian khususnya padi sawah ke lahan pemukiman sudah melampaui batas, apakah diperlukan penambahan lahan pertanian baru, atau apakah diperlukan sebuah kegiatan masyarakat yang berhubungan untuk meningkatkan produksi padi di Jawa Barat. Selain itu evaluasi ini juga dapat mengukur apakah program yang dilakukan pemerintah dalam mengantisipasi permasalahan yang berhubungan dengan produksi padi ini berhasil atau tidak. Dalam melakukan evaluasi produksi padi sebelumnya perlu dilakukan analisis terhadap variabel-variabel atau faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat produksi padi. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti terkait faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi menyimpulkan bahwa produksi padi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti produktivitas, luas lahan, luas panen, cuaca, dan jumlah penduduk. Setelah ditemukan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat produksi padi selanjutnya dibutuhkan sebuah aplikasi yang dapat melakukan evaluasi produksi padi. Berdasarkan hipotesa yang telah diuraikan diatas penulis berkesimpulan bahwa algoritma propagasi balik dapat diimplementasikan pada permasalah evaluasi produksi padi ini. Dengan merancang sebuah skripsi berjudul Implementasi Algoritma Propagasi Balik Dalam Evaluasi Produksi Padi Tahunan Provinsi Jawa Barat.

1.2 Rumusan Masalah