Konsep kekuasaan dalam islam : kajian atas pemikiran politik al-Ghazali

KONSEP KEKUASAAN DALAM ISLAM
(KAJIAN ATAS PEMIKIRAN POLITIK AlL-GHAZALI)

Olch:

SITI KOMARIYAH

PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH
KONSENTRASI SIYASAH SYAR'IYYAH
FAKULTAS SYARI' AH DAN HUKUM
'

UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1428 H/2007 M

KONSEP KEKUASAAN DALAM ISLAM
(KAJIAN ATAS PEMIKIRAN POLITIK AL-GHAZALI)
Skripsi
Diajukan Kcpada Fakultas Syari"ah & Hukum
Untuk Mcmcnuhi Salah Satu Syarat ',1cncapai

Gclar Sarjana Hukum Islam

Olch:
Siti Komarivah
NIM. 103045228201

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I,

Pembirnbing II,
f

[。ュセイQゥ@

セO@ --;'.,_,___· セ@
/,X:J
Zada.MA

NIP. 1fil26 892


KONSENTRASI SIYASAH SYAR'IYYAH
PROGRAM STUD I JINAYAH SIYASAH
FAl(ULTAS SYARI'AH 8l HUKUM
UNIVERSIT AS ISLAM NE GERI
SYARIF HIDAY ATULLAH
JAKARTA
1428 ll/2qfl7 l\'1

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul "KONSEP KEKUASAAN DALAM ISLAM (KAJIAN AT AS
PEMIKIRAN POLITIK AL-GHAZAL!)" telah diujikan dalam Sidang
Munaqasyah Fakultas Syari'ah dan Hukum Univcrsitas .Islam セ・ァ」イゥ@
(UIN) SyarifHidayatullah Jakarta, pada 20 September 2007.
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat
memperoleh gclar Sarjana Hukum Islam (Sill)
pada Jumsan Jinayah Siyasah
(Siyasah Syar'iyyah)


I. Ketua

2. Sekretaris

3. Pembimbing I

4. Pembimbing II

5. Penguji I

6. Penguji II

KATA PENGANTAR

セjャiA@

J>.

Scluruh puji hanyalah milik Allah, seluruh kebaikan menjadi sempuma
karcna limpahan nikmat-Nya semata. Dengan penuh rasa syukur kehadirat Allah

S WT, yang telah memberikan, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Rahmat dan keselamatan mudah-mudahan
tercurah senantiasa keharibaan Baginda Nabi Muhammad SAW. Dialah satusatunya Rasul yang diutus Allah sebagai cinta kasih keseluruh penjuru semesta.
Demikian, segenap keluarga dan Sahabat beliau pun semoga teraliri shalawat dan
keselamatan serupa. Juga, seluruh umat yang mengikuti jejak kebaikan sampai
Hari Pembalasan.
Kendatipun skripsi ini masih jauh dari kesempumaan, namun ini
merupakan suatu hasil usaha yang maksimal, karena dalam penyelesaiannya tidak
scdikit kesulitan dan hambatan yang penulis temui. Namun berkat pertolongan
yang Maha Kasih Allah SWT dengan memberikan dorongan, kesabaran dan
semangat bagi penulis serta bantuan yang penulis terima dari berbagai pihak.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besamya kepada yang
terhormat:
I. Bapak Prof.Dr.I-I. Muhammad Amin Suma, SH., MA., MM. selaku Dekan
Fakultas

Syari'ah

dan


Hukum Universitas

Islam Negeri

Syarif

Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Asmawi, M.Ag. selaku Ketua Prodi Jinayah Siyasah dan Ibu Sri
l!idayati, M.Ag. selaku Sekretaris Prodi Jinayah Siyasah yang telah
ban yak mcluangkan waktunya dalam membimbing dan sebagai konsultan
hagi penulis sclama menempuh studi di Prodi Jinayah Siyasah.
3. Bapak Asep Saepuddin Jahar, MA selaku dosen pembimbing I yang telah

meluangkan

waktunya

untuk

mengoreksi,


membimbing

mengarahkan penulis guna mendapatkan skripsi yang lebih baik.
4. Baoak Khamami Zada. MA selaku dosen nemhimhincr TT
イャゥエpョ」セィ@

serta

waktunya untuk berdiskusi dan memberikan masukan yang bermanfaat
pada penyusunan skripsi ini.
5. Para Dosen yang telah membimbing clan membcrikan ilmunya dcngan
ikhlas kepada penulis sei:;na mcnempuh pcrkuliahan di Fakultas Syari"ah
dan Hukum Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

·

6. Seluruh pengurus Staff Perpustakaan Utama UIN, Pcrpustakaan Fakultas
Syari'ah dan Hukum, dan Perpustakaan Iman Jama', Pcrpustakaan Umum
Tangerang yang telah membantu penu!is untuk mendapatkan referensi

berupa kepustakaan yang mengizinkan untuk memakai fasilitasnya.
7. Ayahancla Trijaya dan ibunda Rubiyah, selaku orang tua yang paling
penulis sayangi, yang senantiasa mengalirkan kasih sayang tiada henti.
Spesialnya untuk suamiku yang tercinta yang selalu memberikan motivasi
dan dorongan kepada penulis selaku istri
8. Kakak-kakak dan adik-adikku tercinta dengan hormat yang penulis tidak
sebutkan namanya masing-masing, yang senantiasa :memberiku semangat
baru sehingga muncul motivasi clan kesejukan bagi penulis.
9. Teman-teman seperjuangan Siyasah Syar'iyyah ar1gkatan 2003 (Atun,
Juju, Ana. P, Mae, !is, Owi, Nurma, Dinla, !mas, Bedur. Nawi. Babeh,
Iwa, Nazir, Syaipudclin, Ogi, Q-Roy, Jhoni, Fauzi, Husein, Ivan, Rois,
Kosim, Ana M (Keep our Friendship Forever).
Semoga atas segala bantuan clan amal baik yang telah diberikan kepacla
penulis akan dibalas oleh Allah SWT dengan pahala dan rizki yang
berlipat ganda. Akhimya penulis berharap semoga skripsi ini clapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya, scrta
semoga Allah senantiasa selalu membcrikan kemudahan bagi kita ;;cmua
dalam meniti hari esok yang lebih baik. Amiiien.
Jaka11a, 30 Agustus 2006


Pcnulis

DAFTAR ISi
KATA PENGANTAR. ............................................................................................ i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Perumusan dan Pembatasan Masalah ......................................... 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.................................................. 7
D. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 8
E. Metode Penelitian ..................................................................... l 0
F. Sistematika Penulisan ............................................................... 12

BAB II

TINJAUAN UMUM KEKUASAAN DALAM ISLAM


A. Penge1tian dan Pembagian Kekuasaan dalam lslam ................ 13
B. Tujuan Kekuasaau dalam Islam ............................................... 27
C. Unsur-Unsur Kekuasaan dalam Islam ...................................... 28
D. Priusip-Prinsip Kekuasaan dalam Islam .................................. .29

BABIIJ

BIOGRAFI AL-GHAZALI

A. Riwayat Hidup Al-Ghazali ...................................................... .38
B. Pendidikan Al-Ghazali ............................................................ .39

C. Posisi Al-Ghazali di antara Para Pemikir Islam Klasik. ......... .45
D. Corak dan Pengaruh Pemikiran Al-Ghazali dalam Dunia
Islam ........................................................................................ .46
E. Kmya-Karya Al-Gliazali ......................................................... .49

BAB IV


ANALISA KONSEP KEKUASAAN DALAM ISLAM
(KAJIAN ATAS PEMIKIRAN POLITIKAL-GHAZALI)

A. Pemikiran Al-Ghazali Mengenai Kekuasaan (Mulk) .............. .52
l. Hakikat Kekuasaan ............................................................. 52
2. Hubungan Agama dengan Kekuasaan ............................... 53
3. Sumber Kekuasaan ............................................................. 54
4. Prinsip-Prinsip Kekuasaan ................................................ .58
5. Etika Berkuasa................................................................... 63
6. Asal Mula Timbulnya Negara ............................................ 67
7. Profesi Politik.. ................................................................... 68
8. Teori Pimpinan Negara ...................................................... 70
B. Analisa Konsep Kekuasaan dalam Islam !Vfenurut
Al-Ghazali ................................................................................ 74
BABV

PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 79
B. Saran ......................................................................................... 80

DAFT AR PUST AKA .............................................................. ............................. 8 l

BAB l

A. LATf\R BELAKAI'"-.lG 1\,1ASALAH
Kekuasaan

Hーッキ・Qセ@

selalu mernpakan substansi pokok pembahasan dalarn

ilmu politik. Kekuasaan dibe1i aiti sebagai suatu kapasitas, kapabilitas atau
kemampuan untuk mempengaruhi, meyakinkan, mengendalikan, menguasai, daii
memerintah orang lain. 1
Sejarah perebutan kekuasaan dalarn kehidupan manusia merupakan
dinamika umum dalam "drama" penciptaan dunia ini. Yang terekam sejarah
seolah-olah hanya satu hal, yaitu siapa yang berkuasa di suatu tempat dan waktu
tertentu. Mengejar dan mempergunakan kekuasaan dengan se11di1inya

ュ・Qセェ。、ゥ@

ajang persaingan umat manusrn yang berlangsung pada setiap generasi.
Kecenderungan terhadap peralihan kekuasaan menjadi tak terhindarkan lagi,
bahkan menjadi salah satu tabiat manusia yang secara otomatis berimplikasi
kepada persoalan kehidupan secara substansial. 2
Sejarah mencatat bahwa pennasalahan peitama yang dipersoalkan oleh
generasi pertama umat Islam sesudah Nabi Muhammad SAW wafat adalah
masalah kekuasaan politik atau pengganti beliau yang akan memimpin mnat, atau
juga lazim disebut persoalan imamah. Al-Qur' an sebagai acuan utama di samping
Sunnah Nabi tidak sedikit pun menyirat petunjuk tentang penggantian Nabi atau
tentang sistem dan bentuk pemerintahan serta pembentukannya.

1

Rusadi l(antapranrira, /)'/s/etn l'o/itik Indonesia : Sua/u Model }Jen};a111ar. (Bandung;

Smar Baru, 1983). h. 45.
2

h. 35.

i\llirian1 Budiarjo. f)asar-/Jasar llrnu J>o/itik, Hj。ォイエセ@

Gran1edia Pus{aka U{ru.n-:::, ! 977},

2

Keragaman dalam sistem pemerintahan mencuatkan konsep dan pemikiran
yang diintrodusir oleh para pemikir tentru1g politik Islam_ Perbedaan konsep dan
pemikiran ini bertolak dari penafsiran dan pemahaman yrn1g lidak sama dalam
lrnbungan agama dan negara yang dikaitkan dengan kedudukan Nabi, dan
penafsiran terhadap ajaran !slam dan kaitannya dengan politik dan pemerintahan.'
Pemahaman dan pengertian terhadap ajaran Islam dalam kaitannya dengan
politik dan pemerintahan terdapal tiga pemikiran. Pertama, golongan yang
berpendapat bahwa Islam bukanlah semata-mata agama dalam aiti hanya
menyangkut hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi sesuatu sistem aJaran
lengkap yang mengatur berbagai aspek kehidupan manusia, tennasuk kehidupan
bernegara. Penganut pola ini merasa tidak perlu menirn sistem politik dmi luar,
tetapi praktek Nabi SAW dan para sahabatnya sudah cukup untuk menjadi
pedoman bagi umat Islam. Kedua, yaitu golongan yang berpendapat sebaliknya
bahwa Islam sama sekali tidak ada hubungannya dengan urusan kenegaraan, Nabi
Muhammad SAW hanya Rasul biasa seperti halnya Rasul-rasul sebelumnya yang
tidak mempunyai misi politik, dan golongan ketiga yaitu golongan yang menolak
pe1tama dan kedua dan berpendapat bahwa Islam tidak terdapat sistem
kenegaraan, tetapi di dalamnya terdapat prinsip-prinsip nilai etika dalam
kehidupan bemegara_-J
Dalam pemikiran al-Ghazali bahwa agama dan politik, dunia dan akhirat
mempunyai kaitan erat yang tak dapat dipisahkan. Ia juga menyatakan bahwa
agama adalah dasar dan kekuasaan politik adalah penjaga.nya_ Oleh karena itu

Suyuthi
rセェ。gイヲゥョ、ッ@

Puiungan,

1'lqh Siyasah

Ajaran, Sejarah dan Pen1illran, (Jakarta;

Persada, 2002), h. X.
" Abdu! Mu.in Sali1n, Flqh Siyasah : Konsepsi Kekuasaan Polilik dalcun Al-Qur 'an,
(Jakarta; RajaGrafindo Persada, 2002), Cet 3, h. V11.

3

menumtnya agama dan politik sating berganlungan. 5 lajuga menyatakan "Agama
tidak sempuma kecuali dengan dunia". Kekuasaan dan agama adalah saudara
kembar seperti dua orang bersaudara yang dilahirkan dari ;:atu perut yang sama.
Oleh karena itu wajib bagi para penguasa untuk menyempumakan agamanya dan
menjauhkan hawa nafsu, bid'ah, kemunkaran, keragu-raguan, dan setiap ha! yang
mengurangi kesempurnaan syari 'at. 6
Agama merupakan asal tujuan, sedangkan kekuasaan mernpakan penjaga.
Yang tidak berasal atau beragama akan hancur, dan yang tidak berpenjaga atau
berkekuasaan akan hilang. Sesunggulmya kekuasaan adalah sebagian nikmat dari
Allah SWT. 7
Al-Ghazali adalah salah seorang pemikir besar Islam dalam filsafat
kemanusiaaan, di samping sebagai salah seorang pribadi yang memiliki berbagai
kejeniusan dan banyak kmya. la adalah pakar ilmu syar'iyyah pada dekadenya. 8
Al-Ghazali mernpakan salah satu cendekiawan utama yang muncul pada fase
kedua, di mana kondisi sosial politik mengalami degredasi yang cukup berarti.
Hal ini ditandai dengan te1jadinya disintegrasi bangsa, tingginya tingkat korupsi
di kalangan birokrat dan menunmnya moralitas masyarakat. Latar belakang alGhaza!i yang sejak kecil dididik dalarn lingkungan sufi,

セ[。ョァエ@

mempengaruhi

corak pemikiran tokoh ini. Oleh karena itu al-Ghazali yang hidup pada masa
Dau!ah Abbasiyah, mulai dari khalifah al-Qa 'im (422 H/1031 M) sampai khalifah
Mustazhir (487 H/J 094 M) banyak memunculkan pemikiran-pemikiran yang
5

Suyuthi Pulungan, F'iqh ,\'iyasah

Ajaran,

Sejarah don Pemikiran, {Jakarta:

Ra.iaGrafindo Persada, 2002), h. 237.
6

(lhazali.

lmrun Abu Hamid fvluhaminad Al-Ghaza!i, l•,'tika Berkuasa: /'1asiha1-Nasihat Jn-uan Al-

fenerje111ah. Arief B. Iskandar, (Bandung: Pustaka Hidayah, 1988)_ h. 90.
Ibid, h. 23.
8

Yusuf Qardha\vi. Al-CJhazali anlara J>ro dan Kontra, Penerjemah. Hasan Abrori,
(Surabaya; Pustaka Progressif, 1996), Cet. 3, h. 39.

4

bernilai nonnatif, pemikiran-pemikiran al-Ghazali banyak dipengaruhi oleh
tokoh-tokoh sufi. Selain dipengarnhi gurnnya, al-Juwaini, pemikiran al-Ghazali
juga dipengaruhi oleh Harits bin Asad al-Muhasibi (w. 243 H/859 M) dan Junaid
al-Baghdadi (w. 297 H/910 M).
Imam al-Ghazali adalah seorang teolog terkemuka. ahli hukum, pemikir
yang 01iginal, ahli tasawuf terkenal dan yang mendapat julukan Hz!f./ah al-Islam,
karena al-Ghazali juga seorang klitikus yang mempunyai otoritas dan berwibawa,
dengan hasil bahwa solusi yang ditawarkannya pun memiliki kewenangan atau
ot01itas dan wibawa yang sangat besar. Atas dasar inilah ia mendapatkan gelar
Hzyjah al-Islam ("Argumentasi Islam", yakni pemikir yang telah berhasil

membuktikan kebenaran Islam). 9
Umat Islam di Indonesia mengenalnya terutama melalui karya tulisnya
yang terbesar Ihya Ulum al-Din (Menghidupkan Kembali Ilmu-Ilmu Agama) yang
terdi1i daii enam jilid, yang oleh sementara kalangan dianggap sebagai buku
petunjuk pelaksanaan paripuma untuk pengalaman dan penghayatan ajaran Islam,
baik yang menyangkut ibadah murni maupun yang berkaitan dengan aspek-aspek
kehidupan bermasyarnkal. Ihyu Ulum al-Din merupakan karya utama al-Ghazali
dan diakui sebagai kilab klasik, dan mernpakan pendekatan terpendek memliu alQur'an. Dalam buku ini al-Ghazali mengungkapkan dan mencela habis-habisan
mereka yang disebut

9

h. 80.

dennawan dan peke1ja sosial, yang pada umumnya

Nur Chol is Madjid, Kaki Langil Peradaban Jslau1, (Jakarta; Parainadina, 1997), cet. L

5

menyumbangkan

dan

melakukan

kegiatan

sosial mereka

dengan

motif

'
d''
l'epentmgan
m send'm.'10

Islam mernpakan agama yang mengatur cam hidup secara total, baik itu
cara berhubungan antara manusia dengan penciptanya maupun hubungan antar
sesama manusia. 11 Sebagai sebuah agama yang memiliki fungsi mengatur
kehidupan manusia, Islam memiliki nonna-norma yang khusus dan jelas tentang
bagaimana manusia menjalin hubungan dengan manusia lainnya termasuk salah
satunya mengatur kehidupan bernegara (politik), atau yang dikenal kajian politik
Islam. 12
Pemikiran politik Islam merupakan hasil kajian filo:mfis ke dalam bentuk
dan peranan pemerintahan yang berkaitan dengan persoalan-persoalan agama dan
dunia, dan dalam lmbungannya dengan perubahan sosial di dunia Islam-" Dasardasar politik Islam tergambar dalam finnan Allah SWT yang artinya sebagai
berikut:

"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada
yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan
hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.
Sesungguhnya Allah mcmberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu.
Sesungguhnya Allah J\;faha Mendengar lagi Maha Melihat. Hai orangorang yang beriman taatilah Allah dan taati/ah Ra.wt! (Nya), dan ulil amri
di an Iara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapal tentang sesuatu,
io Muna\vir Sjadzali, lslan1 dan Ta1a Negara : Ajaran. Sejarah, dan Pen1ikiran, (Jakarta:
Ul Press, 1993), It 70.
11
Muhammad Abdul Qadir. Sistem Polilik Islam, (Jakarta: Rabbani Press, 2000), h. 3.
12
l'vluna\vir Sjadza1i, f\·fan1 dan Tata Negara : Ajaran. S'ejarah. dan Penzikiran, Hj。ォイオゥセ@
UJ Press, 1993), h. Viii.
13
M. Din. Syan1suddin, ls/can dan J>oJitik :f