Tahap Observasi Prosedur Penelitian

4. Refleksi

Tahap refleksi merupakan tahap kegiatan untuk menganalisa, interpretasi dan penjelasan terhadap semua informasi yang diperoleh selama pelaksanaan tindakan. Informasi yang berhasil di dokumentasikan, kemudian di analisa dan di bandingkan dengan data awal. Hasil informasi atau data yang sudah di analisis kemudian melalui proses refleksi akan di tarik kesimpulan. Hasilnya akan di jadikan sumber bagi tindakan selanjutnya yaitu dalam rangka memperbaiki, menyempurnakan atau meningkatkan kebiasaan yang kurang baik menjadi baik dalam pelaksanaan tindakan. Adapaun langkah refleksi adalah sebagai berikut. 1 Analisis, sintesis dan interprestasi terhadap semua informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan tindakan. 2 Melakukan evaluasi terhadap keberhasilan dan pencapaian tujuan tindakan. 3 Apabila hasil refleksi menunjukan belum ada peningkatan optimal maka dibuat perencanaan siklus 2-3 yang perlu dibuat langkah-langkah seperti siklus 1. Kesemua tahapan itu dilaksanakan setelah melakukan observasi awal guna memperoleh gambaran mengenai karakteristik aktivitas belajar siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran penjas khususnya materi lari gawang dalam pembelajaran atletik.

E. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh informasi yang objektif dalam pengumpulan data diperlukan adanya instrumen atau alat pengumpul data yang tepat. Dengan penggunaan alat pengumpul data penelitian yang tepat, permasalahan yang sebelumnya dirumuskan akan dapat dipecahkan dan terekam dengan baik. Adapun proses pengumpulan data dilakukan dalam peneltian ini adalah melalui:

1. Observasi

Lembar observasi merupakan panduan yang berisi hal-hal pokok untuk dicermati pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung. Lembar pengamatan berupa format yang berisi rekaman data yang relatif sederhana, observer tinggal membubuhi tanda √ terhadap aspek yang diamati. Tujuan observasi adalah untuk mengukur tingkah laku individu yang terjadi pada saat proses pelaksanaan tindakan. Kegiatan ini yang dilakukan dengan cara diamati, merekam, dan mendokumentasi kondisi interaksi belar mengajar, tingkah laku dan interaksi kelompok. Fokus kegiatan observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran dan informasi proses pembelajaran gerak dasar lari gawang mengenai aktivitas siswa dan kinerja guru dalam menggunakan media kardus di kelas V SD Negeri Linggar I, indikator yang dijadikan penelitian mengacu berdasarkan strategi belajar mengajar dan alat penilaian kemampuan mengajar. Tujuan suatu pedoman pengamatan adalah untuk mengetahui peningkatan kinerja guru dan aktivitas siswa pada setiap siklusnya. Dengan format terlampir.

2. Tes Praktek

Tes praktek lari gawang merupakan alat pengukur dalam penelitian kemampuan siswa dalam melakukan gerak dasar lari gawang. Penggunaan alat pengumpul data tes untuk mengetahui keberhasilan dan peningkatan kemampuan siswa pada pembelajaran gerak dasar lari gawang sesudah pelaksanaan tindakan. Jenis lembar tes hasil belajar berupa tes kemampuan siswa pada pembelajaran lari gawang. Dengan format terlampir.

3. Wawancara

Dalam wawancara ini dilakukan pada guru dan siswa di setiap tindakan dalam proses pembelajaran penjas dalam hal ini materi lari gawang dalam pembelajaran atletik. Dengan format terlampir. Sejalan dengan pendapat di atas wawancara menurut Suherman 2012: 79 adalah suatu bentuk dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara atau narasumber.

4. Catatan lapangan

Catatan lapangan merupakan alat penting, karena akan membahas dan berguna sebagai alat perantara, yaitu apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dicium, dan diraba dengan catatan sebenarnya. Proses pelaksanaan dilakukan setiap selesai mengadakan penelitian. Dengan format terlampir.

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA KELAS V SDN NAGRAK I KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SUMEDANG.

0 3 68

PENERAPAN AKTIVITAS LARI ABC UNTUK MENINGKATKAN GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK DALAM PEMBELAJARAN ATLETIK.

19 75 31

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR ATLETIK LARI SPRINT MELALUI PERMAINAN LOMPAT PANTUL (PLYOMETRICS) PADA SISWA KELAS IV SDN I KALIWULU KECAMATAN PLERED KABUPATEN CIREBON.

0 1 43

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR ATLETIK LARI ESTAFET MELALUI PERMAINAN MEMINDAHKAN BENDA (di Kelas V SDN Sukadana II Kecamatan Malausma Kabupaten Majalengka).

0 3 64

PENERAPAN LARI ABC UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK : Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas V di SDN Karya Mulya Kabupaten Bandung Barat.

0 0 36

MENINGKATKAN GERAK DASAR LOMPAT TINGGI GAYA GULING SISI PADA PEMBELAJARAN ATLETIK MELALUI MEDIA KARDUS DI KELAS IV SDN MALATI KECAMATAN SUMEDANG SELATAN KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 45

MENINGKATKAN GERAK DASAR LARI SPRINT PADA PEMBELAJARAN ATLETIK MELALUI PERLOMBAAN LATIHAN KEKUATAN TUNGKAI DAN AKSELERASI DI KELAS V SDN BABAKAN LAPANG KECAMATAN SOLOKAN JERUK KABUPATEN BANDUNG.

1 9 37

MENINGKATKAN GERAK DASAR LARI SPRINT MELALUI MODIFIKASI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) (PTK Di Kelas V SDN Jayasari Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang).

0 0 46

Pembelajaran Dasar- Dasar Lompat Jauh Melalui Media Kardus Untuk Meningkatkan Kekuatan Tolakan Pada Siswa Kelas V SDN I Pegagan Lor Kecamatan Kapetakan Kabupaten Cierbon.

0 3 40

MENINGKATKAN GERAK DASAR LARI SPRINT PADA CABANG ATLETIK MELALUI PERMAINAN BEBENTENGAN PADA SISWA KELAS IV SDN NEGLASARI KECAMATAN TOMO KABUPATEN SUMEDANG.

1 5 48