Dian Ahmad Wibowo, 2014 Perkembngan Afrika Seltan di bawah pemerintahan Nelson Mandela 1994
– 1999 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada bulan Pebruari merupakan titik permulaan perundingan yang menuju kearah berakhirnya apartheid dan administrasi minoritas kulit putih di
Afrika Selatan. Pada 11 Februari 1990 De Klerk mengumumkan pembebasan Nelson Mandela. De Klerk serta Mandela kemudian dianugrahi sebuah Nobel
bidang perdamaian pada tahun 1993 atas usaha yang gigih mereka menamatkan rezim apartheid secara aman dan meletakkan asas yang kokoh bagi Afrika Selatan
baru. Nelson Mandela adalah patriot Afrika. Nelson Mandela mempunyai ide yaitu tertarik pada masyarakat tanpa kelas sebagai contoh tidak ada suatu
perbedaan di dalam pekerjaan dan sekolah, serta kulit hitam dapat mengakses apa saja yang pernah diakses warga kulit putih. Konflik di Afrika Selatan berakar dari
apartheid dan warisan-warisan rezim apertheid diantaranya seperti kesenjangan kekayaan yang sangat mencolok, pendapatan kulit putih lebih besar ketimbang
pendapatan kulit hitam yang masih dibawah rata-rata. Wirajuda, 2008: 90. Tahun 1992 de Klerk menyerahkan reformasinya pada referendum yang
diikuti oleh seluruh pemilih kulit putih. Dua tahun berikutnya secara garis besar menyusun suatu pemilihan umum yang demokratis dan hasilnya Nelson Mandela
terpilih menjadi presiden Afrika Selatan pada April 1994. Disaat Nelson Mandela menjabat sebagai presiden, ada beberapa proses pembaharuan yang dilakukan
oleh Nelson Mandela selain memberantas rasisme. Secara historis Nelson Mandela menjadi Presiden Kongres Nasional Afrika ANC melalui negosiasi
dengan negara bagian apartheid dan organisasi politik lainnya, yang berujung kepada pemilu demokratis pertama di Afrika Selatan pada tahun 1994. Pemilu itu
dimenangkan oleh ANC, dan pada bulan Mei 1994, Mandela menjadi Presiden pertama yang berkulit hitam di Afrika Selatan yang terpilih secara demokratis.
Setelah terpilihnya Nelson Mandela sebagai Presiden, ia berupaya menciptakan koalisi seluas mungkin di kabinetnya. De Klerk menjadi wakil Presiden pertama
Dian Ahmad Wibowo, 2014 Perkembngan Afrika Seltan di bawah pemerintahan Nelson Mandela 1994
– 1999 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
tahun 1994. De Klerk membuat undang-undang pengembalian lahan. Bagi rakyat Afrika Selatan kulit hitam undang-undang pengembalian lahan 1994
memungkinkan masyarakat yang kehilangan propertinya akibat undang-undang tanah pribumi 1913 mengklaim balik tanah mereka dan puluhan ribu orang
berhasil menyelesaikan klaim tanah mereka. Perkembangan suatu negara dengan Presiden yang baru biasanya
mengalami berbagai macam proses untuk mencapai negara yang damai. Misalnya terkonsentrasi pada suatu daerah yang mengalami ketidak-puasan seperti masalah
ekonomi. Ketika Mandela mulai bertugas sebagai Presiden, ternyata ekonomi Afrika Selatan dalam keadaan yang kurang baik. Anggaran belanja mengalami
defisit 8,6 GDP Gross Domestic Product, cadangan valuta asing setara dengan nilai impor selama tiga minggu. Utang domestik pemerintah amat besar. Biaya
untuk membayar cicilan utang menyedot 92 pendapatan pemerintah sehingga hanya menyisakan 8 untuk capital spending. Warisan rezim apartheid,
termasuk kesenjangan kekayaan, sangat mencolok. Pendapatan komunitas putih 8 kali lebih besar dibanding dengan komunitas kulit hitam. Diperlukan empat tahun
untuk negosiasi yang alot, agar pemindahan kekuasaan dari kaum minoritas putih kepada suatu pemerintahan yang dipilih oleh seluruh penduduk di Afrika Selatan.
Pada dua tahun pertama dicurahkan terutama untuk membongkar politik apertheid yang di praktekkan oleh kulit putih.
“Perjuangan kami adalah menentang kesukaran-kesukaran yang nyata. Pada dasarnya kami berjuang menentang dua ciri khas yang merupakan
tanda kehidupan orang Afrika di Afrika Selatan dan yang diperkokoh oleh perundang- undangan yang kami usahakan untuk membatalkannya.
Kedua ciri khas ini adalah kemiskinan dan tidak adanya kemuliaan manusia. Mandela, 1993: 206.
Bertolak dari hal tersebut, maka timbul gagasan dari penulis untuk mengkaji lebih dalam mengenai keadaan Afrika Selatan, yaitu kajian sebelum
pembaharuan itu terjadi, saat terjadinya pembaharuan, dan sesudah terjadinya pembaharuan yang dilakukan oleh Nelson Mandela di dalam sebuah karya tulis
Dian Ahmad Wibowo, 2014 Perkembngan Afrika Seltan di bawah pemerintahan Nelson Mandela 1994
– 1999 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
yang berjudul:
“Perkembangan Afrika Selatan dibawah Pemerintahan Presiden Nelson Mandela 1994 -
1999” 1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan yang akan diteliti adalah
, “Bagaimana Afrika Selatan dibawah pemerintahan Presiden Nelson Mandela
?” Untuk lebih mempermudah dan mengarahkan penelitian maka masalah
penelitian tersebut dirumuskan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana kondisi sosial, politik, dan ekonomi Afrika Selatan pada
masa pemerintahan Nelson Mandela 1994 – 1999?
2. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh Nelson Mandela dalam
melakukan perubahan di Afrika Selatan 1994 – 1999?
3. Bagaimana dampak bagi rakyat kulit hitam dan kulit putih setelah
Afrika Selatan mengalami perubahan masa pemerintahan Nelson Mandela 1994
– 1999?
1.3 Tujuan Penelitian