SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1. Hasil Observasi Keterampilan Dasar Mengajar Guru SMAN 1 Sitiotio. …………………………………………. 3 Gambar 2.1. Siklus Super visi Klinis…………………………………………. 26 Gambar 3.1. Skema Peneli tian Tindakan……………………………………43 Gambar 4.1. Persentasi Peningkatan Keterampilan Dasar Mengajar SP I ………………………………………………………………..112 Gambar 4.2. Persentasi Peningkatan Keterampilan Dasar Mengajar SP II…. …………………………………………………………..117 Gambar 4.3. Persentasi Peningkatan Keterampilan Dasar Mengajar SP III …………………………………………………………..…122 Gambar 4.4. Persentasi Peningkatan Keterampilan Dasar Mengajar SP IV. …………………………………………………………. 127 Gambar 4.5. Persentasi Peningkatan Keterampilan Dasar Mengajar SP V……………………………………………………………. 132 Gambar 4.6. Persentasi Peningkatan Keterampilan Dasar Mengajar SP VI................................................................................... 137 Gambar 4.7. Persentasi Peningkatan Keterampilan Dasar Mengajar SP VII …………………………………………………………… 143 Gambar 4.8. Persentasi Peningkatan Keterampilan Dasar Mengajar SP VIII ………………………………………………………….. 148 Gambar 4.9. Persentasi Peningkatan Keterampilan Dasar Mengajar SP IX... ………………………………………………………… 154 v DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Lembar Observasi Subjek Penelitian I …….…………. 166 Lampiran 2. Lembar Observasi Subjek Penelitian II …….…………. 170 Lampiran 3. Lembar Observasi Subjek Penelitian III …….…………. 174 Lampiran 4. Lembar Observasi Subjek Penelitian IV…….…………. 178 Lampiran 5. Lembar Observasi Subjek Penelitian V …….…………. 182 Lampiran 6. Lembar Observasi Subjek Penelitian VI…….…………. 186 Lampiran 7. Lembar Observasi Subjek Penelitian VII …….…………. 190 Lampiran 8. Lembar Observasi Su bjek Penelitian VIII…….…………. 194 Lampiran 9. Lembar Observasi Subjek Penelitian I X…….…………. 198 Lampiran 10. Dokumentasi Kegiatan Siklus I dan II Subjek Penelitian I 202 Lampiran 11. Dokumentasi Kegiatan Siklus I dan II Subjek Penelitian II 203 Lampiran 12. Dokumentasi Kegiatan Siklus I dan II Subjek Penelitian III 204 Lampiran 13. Dokumentasi Kegiatan Siklus I dan II Subjek Penelitian IV 205 Lampiran 14. Dokumentasi Kegiatan Siklus I dan II Subjek Penelitian V 206 Lampiran 15. Dokumentasi Kegiatan Siklus I dan II Subjek Penelitian VI 207 Lampiran 16. Dokumentasi Kegiatan Siklus I dan II Subjek Penelitian VII 208 Lampiran 17. Dokumentasi Kegiatan Siklus I dan II Subjek Penelitian VIII 209 Lampiran 18. Dokumentasi Kegiatan Siklus I dan II Subjek Penelitian IX 210

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kualitas pembelajaran di sekolah dibangun oleh beberapa aspek, mulai dari kurikulum, tenaga kependidikan, kepemimpinan dan managemen sekolah, sarana dan prasarana, pembiayaan sampai kepada kualitas masukan dari siswa itu sendiri. Hal ini diperkuat oleh Prasojo,dkk 2011:8 yang mengatakan konteks pendidikan secara langsung merupakan bagian dari proses pendidikan, yang komponen-komponennya terdiri dari guru, karyawan, sumber belajar, sarana- prasarana, kurikulum, biaya, pengawasan, kepemimpinan, sistem evaluasi, orang tua dan manajemen. Satu aspek yang perlu perhatian serius adalah kualitas dari guru. Guru merupakan pilar terpenting dari pendidikan. Karena tanpa kualitas yang mumpuni dari seorang guru, maka kualitas pendidikan di sekolah juga tidak akan menghasilkan kemajuan. Kemajuan yang diharapkan harus juga diimbangi dengan peningkatan kualitas guru tersebut. Sagala 2011:14 mengemukakan bahwa perlu diperhatikan secara sungguh-sungguh bagaimana memberikan prioritas yang tinggi kepada guru sehingga guru dapat memperoleh kesempatan untuk selalu meningkatkan kemampuannya melaksanakan tugasnya. Hal serupa juga dikemukakan oleh Mulyasa 2007 yang menyatakan kualitas pembelajaran sangat tergantung pada kemampuan profesional guru, terutama dalam memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik secara efektif dan efisien. Karena guru sudah disebut sebagai tenaga profesional, maka seorang pendidik harus mempunyai kompetensi. Kompetensi yang dimaksud adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh tenaga pendidik dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 bahwa seorang pendidik harus menguasai empat kompetensi, yaitu pedagogis, kepribadian, sosial, dan professional. Kompetensi pedagogis adalah kemampuan seorang pendidik mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. Kompetensi sosial adalah kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama pendidik, teman sejawat, dan masyarakat sekitar. Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. Bertolak dari pemikiran tersebut, sudah seharusnya seorang tenaga pendidik dan calon tenaga pendidik mempunyai kemampuan pedagogis agar apa yang disampaikan di kelas dapat dipahami oleh peserta didik yang berdampak bagi perkembangan potensi peserta didik. Kemampuan pedagogis yang dimaksud di sini antara lain terkait dengan metode pembelajaran, teknik mengelola kelas, menggunakan media, teknik mengevaluasi sampai melakukan refleksi proses pembelajaran. Salah satu komponen yang perlu ditingkatkan adalah tentang keterampilan dasar mengajar guru. Keterampilan dasar mengajar guru memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Keterampilan ini dimaknai sebagai upaya agar materi ajar dapat sampai kepada siswa, karena banyak guru yang mahir dalam penguasaan materi ajar namun lemah dalam menyampaikannya kepada siswa. Keterampilan ini menuntut guru agar mampu membuat pembelajaran dan tingkah laku siswa yang kondusif demi tercapainya proses pembelajaran yang baik. Hal ini dipertegas oleh Sagala 2012:132 yang mengatakan kemampuan memahami tingkah laku belajar anak didik akan memberi penjelasan bahwa anak sedang dalam keadaan belajar dengan baik atau tidak, pemahaman ini akan dapat mengukur kemampuan belajar dan kemampuan menerima materi pelajaran bagi para siswanya. Keterampilan pengelolaan kelas adalah salah satu keterampilan dasar mengajar yang perlu dikuasai oleh guru untuk membuat kegiatan belajar mengajar bisa berjalan dengan baik, namun penelitian oleh Yanti 2010:26 menunjukkan hasil yang di luar harapan yaitu banyak para guru yang kurang mampu untuk mengelola kelas. Hal ini dipertegas lagi berdasarkan observasi yang dilakukan pada SMAN 1 Sitiotio Kabupaten Samosir Provinsi Sumatera Utara pada tanggal 10-14 Oktober 2013 dan 15-18 Januari 2014 yang mendapatkan hasil bahwa dari sembilan guru yang diobservasi, keseluruhan mengalami kelemahan dalam keterampilan dasar mengajar yang secara rinci terlihat pada gambar 1.1 berikut: Gambar 1.1 Hasil Observasi Keterampilan Dasar Mengajar Guru SMAN 1 Sitiotio 10 20 30 40 Memberi Penguatan Mengadakan Variasi Membuka dan Menutup Pelajaran 28.15 38.1 19.88

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU EKONOMI MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW MELALUI SUPERVISI KLINIS DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF DI SMA NEGERI 1 SUMBUL DAN SMA NEGERI 1 SILAHISABUNGAN KABUPATEN DAIRI.

0 3 26

PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU MELALUI SUPERVISI KLINIS DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF DI SMK NEGERI 1 BERASTAGI KABUPATEN KARO.

0 3 16

MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU DALAM MENJELASKAN DAN MENGADAKAN VARIASI MENGAJAR MELALUI SUPERVISI KLINIS DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF DI MTS AL-HASYIMIYAH TEBING TINGGI.

1 7 29

MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU MELALUI SUPERVISI KLINIS DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF DI SMA NEGERI 1 SITIOTIO KABUPATEN SAMOSIR.

2 11 14

PENINGKATAN KETERAMPILAN GURU MENGANALIS TES PILIHAN GANDA MELALUI SUPERVISI KOLABORATIF DI SMA NEGERI 1 MERLUNG DAN SMA NEGERI 4 MERLUNG.

0 4 12

MENINGKATKAN KINERJA GURU BIOLOGI SMA NEGERI DALAM PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI KLINIS.

0 2 20

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU KIMIA DALAM MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW MELALUI SUPERVISI KLINIS DI SMA NEGERI 1 PANGURURAN KABUPATEN SAMOSIR.

0 2 35

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU MELALUI SUPERVISI KLINIS PENDEKATAN NON DIREKTIF DI SMA NEGERI 7 TAKENGON KABUPATEN ACEH TENGAH.

0 0 23

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU MELALUI SUPERVISI KLINIS DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF DI SMA NEGERI 2 TAKENGON KABUPATEN ACEH TENGAH.

0 0 34

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR GURU MELALUI SUPERVISI KLINIS DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF.

0 3 20