3 evaluasi kerasionalan penggunaan obat pada pasien tukak peptik ini dapat menjadi
pertimbangan penting bagi tenaga kesehatan sehingga tingkat kekambuhan, efek samping, dan komplikasi dapat dicegah, serta keberhasilan terapi dapat dicapai secara optimal.
METODE PENELITIAN A.
Kategori dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan kategori rancangan penelitian kualitatif dan bersifat non eksperimental. Jenis data dilakukan secara retrospektif, yaitu dengan melakukan
penelusuran catatan pengobatan pasien tukak peptik yang terdapat dalam rekam medis di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Tahun 2014. Data yang
diperoleh dianalisis secara deskriptif yang mengevaluasi kerasionalan pengobatan tukak peptik.Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah Pharmacotheraphy A
Pathopshyologic Approach 7th edition tahun 2008, British National Formulary58 tahun
2009 dan Drug Information Handbook 19th Edition tahun 2010.
B. Penentuan Jumlah Sampel
Teknik sampling dilakukan secara purposive sampling, dimana sampel adalah bagian dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi. Kriteria inklusi tersebut yaitu:
1. Pasien terdiagnosa tukak peptik tahun 2014.
2. Pasien tukak peptik yang menjalani rawat inap tahun 2014.
3. Pasien yang mendapat terapi obat tukak peptik.
4. Data pasien lengkap, meliputi nama, umur, jenis kelamin, dan data pemeriksaan
laboratorium Serum kreatinin, BUN, AST, ALT. Hasil setelah dilakukan kriteria inklusi diatas dari 45 pasien, hanya 25 pasien yang
memenuhi kriteria tersebut karena data rekam medis pada 20 pasien tidak lengkap, dan hilang.
C. Analisa Data
Data pasien yang diperoleh dikelompokkan menurut jenis kelamin, umur, dan terapinya. Kemudian dianalisis secara deskriptif meliputi parameter tepat indikasi, tepat
obat, tepat pasien dan tepat dosis, dimana pemilihan obat first line dan second line therapy
disesuaikan dengan Pharmacotheraphy A Pathopshyologic Approach 7th edition tahun 2008, sedangkan informasi obat indikasi, kontraindikasi, dosis dan frekuensi
pemberian disesuaikan dengan British National Formulary 58 tahun 2009 dan Drug Information Handbook 19th Edition
tahun 2010 yang ditinjau dari ketepatan indikasi, obat, pasien dan dosis.
4
D. Jalannya Penelitian
1. Perijinan penelitian
Perijinan penelitian dilakukan dengan mengajukan surat ijin penelitian dari Fakultas Farmasi UMS kepada Direktur RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten yang
disertai degnan proposal penelitian. 2.
Observasi Observasi dilakukan dengan mencatat nomor rekam medik pasien melalui unit
bagian rekam medik rumah sakit untuk mengetahui jumlah pasien tukak peptik yang menjalani rawat inap di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten tahun 2014.
3. Pengambilan data
Pengambilan data dilakukan berdasarkan nomor rekam medik dan informasi penting lainnya, seperti karakteristik pasien jenis kelamin, umur, dan data pemeriksaan
laboratorium, diagnosa, terapi pengobatan dosis, frekuensi pemberian, jenis obat tukak peptik, dan keadaan klinis pasien.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Jumlah pasien terdiagnosa tukak peptik di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten tahun 2014 sebanyak 45 pasien. Berdasarkan kriteria inklusi, jumlah
sampel yang dapat diambil yaitu sebanyak 25 sampel.
A. Karakteristik Pasien Tukak Peptik