7
5. Deskripsi pasien tukak peptik berdasarkan penyakit penyerta
Deskripsi pasien tukak peptik dengan penyakit penyerta berdasarkan catatan rekam medis di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten, yaitu sebanyak 25 pasien. Kasus penyakit
penyerta yang terbanyak adalah anemia, yakni sebanyak 6 kasus 24.
6. Deskripsi pasien tukak peptik berdasarkan penggunaan terapi lain
Berdasarkan tabel 1, penyakit penyerta yang terbanyak adalah anemia, oleh karena itu terapi yang dapat diberikan pada pasien adalah asam traneksamatdan vitamin K.Asam
traneksamat berperan sebagai koagulan atau penggumpalan darah, dan vitamin K diperlukan sebagai produksi faktor pembekuan darah sekaligus produksi protein yang
dibutuhkan tulang BNF, 2009.
B. Karakteristik Pengobatan Tukak Peptik
1. Penggunaan obat tukak peptik
Tabel 3. Penggunaan Obat Tukak Peptik di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Tahun 2014
Golongan Nama Obat
Jumlah N=25
Proton Pump inhibitor PPI
Omeprazol 17
68 Proton Pump inhibitor
PPI Lansoprazol
7 28
Antagonis reseptor H
2
histamin Ranitidin 14 56
Sukralfat 14
56 Antasida
1 4
Berdasarkan data yang diperoleh, obat tukak peptik yang paling banyak digunakan di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten adalah Omeprazol 68. Selain Omeprazol,
obat golongan PPI yang digunakan di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten ialah Lansoprazol 28 Golongan Antagonis reseptor H
2
histamin yang digunakan adalah Ranitidin dengan kasus sebanyak 14 56. Obat lain yang digunakan adalah Sukralfat,
yaitu sebanyak 14 kasus dengan persentase 56, dan Antasida sebanyak 1 kasus 4.
2. Penggunaan obat tukak peptik tunggal dan kombinasi
Data penggunaan obat tukak peptik di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro meliputi penggunaan obat tunggal dan kombinasi. Menurut data yang diperoleh, penggunaan obat
tunggal Proton Pump Inhibitor dan Antagonis Reseptor H
2
Histamin , keduanya didapat
jumlah yang sama yaitu sebanyak 3 kasus 12.
8
Tabel 4. Penggunaan Obat Tukak Peptik Tunggal Kombinasi
Nama Obat Jumlah
N=25 Proton Pump Inhibitor
3 12 Antagonis Reseptor H
2
Histamin 3 12
Proton Pump Inhibitor + Antagonis Reseptor H
2
Histamin 5 20
Proton Pump Inhibitor + Sukralfat
8 32
Antagonis Reseptor H
2
Histamin + Sukralfat
1 4
Proton Pump Inhibitor + Antagonis Reseptor H
2
Histamin + Sukralfat
4 16 Proton Pump Inhibitor + Antagonis Reseptor H
2
Histamin + Sukralfat +Antasida
1 4
Kemudian untuk penggunaan obat tukak peptik kombinasi yang paling banyak digunakan adalah Proton Pump Inhibitor+ Sukralfat, yakni sebanyak 8 kasus dengan
persentase 32. Penggunaan terapi bersamaan, seperti golongan ARH
2
+ sukralfat atau ARH
2
+ PPI tidak direkomendasikan, karena dapat menambah biaya pengobatan tanpa mendapat keefektifan yang maksimal dari pengobatan tersebut Berardi Welage, 2008.
C. Evaluasi Ketepatan Penggunaan Obat