11
6. Penyajian Data; berupa informasi baru atau basisdata yang ada seperti peta, tabel, grafik, dan lainnya.
Beberapa kelebihan Sistem informasi geografis sebagai berikut. 1. Revisi dan pemutakhiran data menjadi lebih mudah;
2. Penanganan data geospasial menjadi lebih baik dalam format baku;
3. Dapat mengeksplorasi data baik geografis maupun tematik ; 4. Menekankan aspek geografis dalam pertanyaan penelitian ;
5. Dapat menangani banyak data ; 6. Data geospasial dan informasi mudah dicari, dianalisis,
direpresentasikan; Kekurangan Sistem informasi geografis berikut ini.
1. Data mahal ; 2. Proses belajar SIG bisa memakan waktu ; dan
3. Dapat menampilkan hubungan secara spasial tetapi tidak otomatis memberikan solusi secara pasti. Ali, 2013
1.5.3 Pertumbuhan Kota
Kota merupakan pusat kegiatan penduduk di sekitarnya. Hal ini dapat terjadi dikarenakan di daerah perkotaan memiliki berbagai
fungsi serta terdapat pusat-pusat kegiatan yang dapat memenuhi kebutuhan penduduknya baik penduduk kota sendiri dan penduduk
yang ada di sekitar kota tersebut. Kegiatan-kegiatan pembangunan di kota dapat memengaruhi perkembangan daerah yang ada disekitarnya.
Kota menjadi pusat perkembangan bagi daerah-daerah di sekitarnya. Ada dua teori pusat pertumbuhan yang cukup dikenal untuk dapat
mengidentifikasi pusat perkembangan Gunawan, 2007, berikut.
12
1. Teori tempat yang sentral Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Walter Christaller.
Berdasarkan teori ini, tempat yang sentral merupakan merupakan suatu titik simpul dari suatu bentuk hexagonal atau segienam.
Daerah segienam merupakan wilayah-wilayah yang penduduknya mampu terlayani oleh tempat sentral tersebut. Suatu tempat sentral
ini dapat berupa kota-kota besar, pusat perbelanjaan, rumah sakit, ibu kota provinsi, dan kota kabupaten. Tiap-tiap tempat yang sentral
tersebut memiliki kekuatan pengaruh menarik penduduk yang tinggal di sekitarnya dengan daya jangkau yang berbeda. Misalnya,
ibu kota provinsi dapat menarik beberapa kotamadya atau kabupaten. 2. Teori kutub pertumbuhan
Teori kutub pertumbuhan growth poles theory atau teori pusat pertumbuhan growth centres theory adalah kawasan yang menjadi
pusat pembangunan. Dari kutub-kutub tersebut selanjutnya proses pembangunan akan menyebar ke wilayah-wilayah lain di sekitarnya.
Adanya pusat-pusat pertumbuhan akan memengaruhi kehidupan manusia, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan.
Pola keruangan pusat pertumbuhan juga perlu untuk diketahui didalam
mengidentifikasi pusat-pusat
pertumbuhan. Sistem
keruangan pada pertumbuhan kota adalah sebagai berikut Gunawan, 2007, sebagai berikut.
1. Perbedaaan keruangan dalam beberapa kelompok masyarakat menyebabkan
keinginan untuk
berinteraksi sehingga
menimbulkan pola perpindahan pattern of movement. 2. Pada kondisi tertentu proses perpindahan terlihat tanpa ada
rintangan dan dapat bergerak ke seluruh arah tanpa melalui jalur tertentu. Namun, pada umunya perpindahan dilakukan
melalui jaringan jalan dari daerah pinggiran sampai ke pusat pertumbuhan.
13
3. Proses dekomposisi adalah pertumbuhan pusat atau nodes. Kemunculan
dekomposisi pada
pusat-pusat wilayah
disebabkan oleh keunggulan dari beberapa lokasi pusat pertumbuhan. Hal inilah yang menyebabkan perkembangan
pusat yang satu akan lebih unggul dari yang lainnya. Atas dasar karakteristik pertumbuhannya, kota dapat dibedakan
menjadi 3 Gunawan, 2007, sebagai berikut. 1.
Stadium pembentukan inti kota Tahap ini merupakan tahap pembentukan Central
Bussiness District CBD. Pada stadium ini baru dirintis pembangunan gedung gedung sebagai sarana penggerak
kegiatan yang mulai meningkat. Pada stadium ini, daerah yang mula-mula terbentuk ditandai oleh banyak gedung
yang berumur tua, berbentuk klasik, serta pengelompokan fungsi kota.
2. Stadium formatif
Perkembangan industri dan teknologi pada tahap ini mulai meluas, termasuk sektor-sektor lain, seperti
sektor transportasi, komunikasi, dan perdagangan.
Semakin maju sektor industri, transportasi, dan perdagangan, maikn meluas dan kompleks keadaan
pabrik dan perumahan masyarakat kota. Daerah-daerah perkembangan seperti ini berada di sepanjang jalur
transportasi dan komunikasi. 3.
Stadium modern Kenampakan kota pada tahap ini jauh lebih
kompleks dengan adanya penggabungan pusat-pusat kegiatan yang lain. Usaha identifikasi kenampakan kota
mengalami kesulitan, terutama pada penentuan batas batas fisik terluar dari kota tersebut.
14
Lahan secara geografis sebagai suatu wilayah tertentu di atas permukaan bumi, khususnya meliputi semua benda penyusun biosfer
yang dapat dianggap bersifat menetap atau berpindah berada di atas dan di bawah wilayah tersebut, meliputi atmosfer, tanah, dan batuan
induk, topografi, air, tumbuh-tumbuhan dan binatang, serta akibat- akibat kegiatan manusia pada masa lalu maupun sekarang, yang
semuanya memiliki pengaruh nyata terhadap penggunaan lahan oleh manusia, pada masa sekarang maupun masa yang akan datang. Vink,
1975 dalam Ritohardoyo, 2002
1.5.4 Penggunaan Lahan