33
a. Observasi
Metode observasi diklasifikasikan menjadi tiga yaitu
observasi berpartisipasi, observasi yang secara terang-terangan dan tersamar, dan observasi yang tak berstruktur Sanafiah Faisal
dalam Sugiyono, 2008. Dalam penelitian ini menggunakan metode observasi partisipasi. Observasi partisipasi ini merupakan
teknik pengumpulan data yang melibatkan interaksi antara peneliti dengan narasumber dalam suatu latar penelitian selama
pengumpulan data berlangsung, dilakukan secara sistematis tanpa menampakkan si peneliti sebagai seorang peneliti.
Pencatatan data dilakukan setelah observasi atau wawancara selesai dilakukan. Observasi dalam penelitian ini digunakan
untuk menggali data mengenai pola pekerjaan dan pendapatan pemilik lahan, serta perubahan penggunaan lahan pertanian
menjadi non pertanian di Jalan Lingkar Sragen
b. Wawancara
Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga
dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu Esterberg dalam Sugiyono, 2008. Wawancara digunakan
sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan
yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Teknik
pengumpulan data ini mendasarkan pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan
dan keyakinan pribadi. Metode wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur. Wawancara
terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan
34
Moleong, 2011.
Wawancara diadakan
dalam bentuk
percakapan antara interviewer
dengan interviewee
seperti dirumuskan dalam pedoman wawancara. Metode ini digunkan
peneliti untuk memperoleh data primer mengenai pola pendapatan dan pekerjaan pemilik lahan pertanian di sekitar
Jalan Lingkar Sragen. Wawancara dilakuan kepada pemilik lahan yang ada di
sekitar jalan lingkar sragen. Wawancara ke Pemilik lahan tersebut dilakukan secara acak sesuia dengan metode hasil
statistic yang akan dilakukan. Wawancara mendalam dilakukan dengan para informan stakeholder yang terkait dengan Jalan
Lingkar Sragen, diantaranya pemilik lahan dan pemerintah daerah Kepala Desa dan Camat .
c. Dokumentasi