24
Ade Nia Anjelia, 2013 Penerapan Model Sinektik Melalui Pembelajaran Musik Angklung Untuk Meningkatkan Interaksi
Sosial Anak Autis Di Sekolah Inklusif Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
geometrik seperti segitiga, lingkaran dan segi empat, dan sudah dapat menggambarkannya.
Ia juga sudah dapat memahami benda dan fungsinya, mampu membedakan gambar, membandingkan kecil dan besar, memilih benda sesuai dengan
kelompoknya dan dapat menyebut benda-benda di luar kepala. Disimpulkan dari hasil psikolog bahwa Khirka memiliki gangguan perkembangan autistik.
Kelas penyantun merupakan tempat yang biasa digunakan untuk kegiatan ekstrakurikuler seni musik angklung. Alat angklung lengkap, tetapi tidak terletak
pada tempatnya secara lengkap, karena angklung tersebut dipegang setiap siswa yang ikut kegiatan ekstrakurikuler angklung. Jadi, sisa angklung yang ada di
kelas, banyak angklung yang bernada sama dan tidak berurutan. Kondisi demikian membuat peneliti tertarik untuk memanfaatkan angklung yang sisa ini menjadi
permainan ritmik kepada siswa di kelas tersebut.
C. Definisi Operasional
Variabel penelitian sesuai dengan judul penelitian, “Penerapan Model
Sinektik melalui Pembelajaran Musik Angklung untuk Meningkatkan Interaksi Sosial Anak Autis di Sekolah Inklusif” yaitu sebagai berikut:
1. Pembelajaran Musik Angklung
2. Model Sinektik
3. Interaksi Sosial bagi Anak Autis di Sekolah Inklusif
Indikator dalam penelitian ini sebagai berikut:
25
Ade Nia Anjelia, 2013 Penerapan Model Sinektik Melalui Pembelajaran Musik Angklung Untuk Meningkatkan Interaksi
Sosial Anak Autis Di Sekolah Inklusif Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
1. Pembelajaran musik angklung untuk meningkatkan kreativitas dan interaksi
sosial siswa, antara lain: a.
Kreativitas dalam pembelajaran SBK seni musik, siswa dapat: 1
mengekspresikan empat jenis ritmik hujan ke dalam permainan angklung, kemudian berkreasi secara individu dan kelompok.
2 menampilkan empat karya gambar jenis durasi hujan dengan
mendemonstrasikannya melalui perminan angklung. 3
mendemonstrasikan empat jenis dinamik hujan dengan berkreasi melalui permainan angklung.
b. Interaksi sosial dengan hubungan timbal balik seperti komunikasi yang
mengisyaratkan terjadi kerja sama antarsiswa baik orang perorangan atau kelompok dengan kelompok.
1 mengatur emosinya dalam menunggu giliran bermain.
2 berempati membantu jika ada salah satu siswa mengalami kesulitan.
2. Model sinektik dalam pembelajaran SBK seni musik, antara lain:
a. Strategi pembelajaran mudah dipahami oleh siswa dan guru.
b. Proses pembelajaran menarik dan menyenangkan pada kegiatan
pembelajaran musik angklung. c.
Hasil pembelajaran lebih bermakna, baik pemahaman analogi, kreativitas, dan interaksi sosial.
3. Meningkatkan interaksi sosial bagi anak autis.
a. Keterlibatan individu baik siswa autis maupun siswa lainnya, saling
mempengaruhi dalam mencapai tujuan bersama.
26
Ade Nia Anjelia, 2013 Penerapan Model Sinektik Melalui Pembelajaran Musik Angklung Untuk Meningkatkan Interaksi
Sosial Anak Autis Di Sekolah Inklusif Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
b. Ada hubungan timbal balik, adanya komunikasi yang mengisyaratkan
terjadi kerja sama antara anak autis dengan siswa lainnya baik perorangan maupun kelompok.
c. Saling membantu dalam dialog dan diskusi untuk menentukan ide atau
gagasan. d.
Tumbuh rasa empati sesama siswa dalam mengatasi kesulitan dalam belajar dan saling toleransi.
D. Instrumen Penelitian