Macam-Macam Tanah Cara-Cara Memperoleh Kepemilikan Tanah

a. Masalah penggarapan rakyat atas tanah areal kehutanan, perkebunan,proyek perumahan yang ditelantarkan, dan lain-lain. b. Masalah yang berkenaan dengan pelanggaran ketentuan tentang landreform c. Ekses-ekses dalam penyediaan tanah untuk keperluan pembangunan. d. Sengketa perdata berkenaan dengan masalah tanah. e. Masalah yang berkenaan dengan hak ulayat masyarakat hukum adat. Lebih lanjut beliau mengemukakan bahwa permasalahan yang pertama dan kedua penyelesaiannya lebih meniti beratkan pada pelaksanaan peraturan secara konsekuen dan konsisten. Bila masalah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik, sengketa berkepanjangan akan selalu terbuka. Keresahan sosial yang timbul sebagai ekses penyediaan tanah untuk pembangunan pada umumnya berkisar pada penentuan ganti kerugian atau penentuan harga tanah yang wajar. Sengketa perdata masalah tanah pada umumnya diselesaikan melalui pengadilan, baik dalam linkup peradilan umu maupun peradilan tata usaha negara. 53 Dari segi yuridis praktis, Prof. Budi Harsono, sebagaimana dikutip dari Arie S.Hutagalung, lebih terperinci masalah tanah yang dapat disengketakan yakni sengketa- sengketa mengenai bidang tanah yang mana yang dimaksudkan batas-batas bidang tanah, luas bidang tanah, status tanahnya yaitu tanah negara atau tanah hak, pemegang haknya, hak yang dibebaninya,pemindahan haknya, penunjuk lokasi dan penetapan luasnya untuk suatu proyek pemerintah atau swasta,pelepasanpembebasan tanah ,pengosongan tanah,pemberin ganti rugi pesangon atau imbalan lainya,pembatalan haknya,pencabutan haknya pemberian haknya, penerbitan sertifikatnya dan alat-alat pembuktian 53 Ibid, hlm 190 adanya hak atau perbuatan hukum yang dlakukan atau sengketa – sengketa lainnya. 54 Maria SW Sumardjono S.H berbicara”Menurut Kepala Badan Pertanahan Nasional BPN Pusat”, setidaknya ada 3 hal utama yang menyebabkan terjadinya sengketa tanah yaitu: a. Persoalan administrasi sertifikasi tanah yang tidak jelas akibatnya adalah ada tanah yang dimiliki oleh dua orang dengan memiliki sertifikat masing-masing b. Distribusi kepemilikan tanah yang tidak merata. Ketidakseimbangan dalam distribusi kepemilikan tanah ini baik untuk tanah pertanian maupun bukan pertaniann telah menimbulkan ketimpangan baik secara ekonomi, politis maupun sosiologis. Khususnya petanipenggarap tanah memikul ekonomi yang cenderung kapitalistik dan liberalistik. Atas nama pembangunan tanah-tanah garapan petani atau tanah milik masyarakat adat diambil alih oleh para pemodal dengan harga murah. c. Legalitas kepemilikan tanah yang semata-mata didasarkan pada bukti formal sertifikat, tanpa memperhatikan produktivitas tanah. 55

2. Penyelesaian Sengketa Tanah Menurut Hukum Positif