4
2. Peranan
Perkreditan dalam
Pembangunan Perekonomian
Dalam kehidupan
perekonomian bank
memegang peranan selaku lembaga keuangan
yang membantu pemerintah dalam rangka
mencapai kemakmuran
masyarakat. Dalam Undang-Undang Perbankan Nomor 7 Tahun 1992
menyebutkan bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan
serta menyalurkan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf
hidup orang banyak. Ekonomi
masyarakat akan
tumbuh berkembang sejalan dengan perkembangan dan kemajuan bank
dalam melayani kebutuhan masyarakat. Apalagi dalam era informasi sekarang
yang dibarengi dengan perkembangan pesat pada sistem ekonomi global,
bank dituntut maju kedepan sebagai pemberi informasi yang cepat, akurat
sekaligus sebagai penyandang dana keuangan bagi berbagai transaksi
bisnis baik berskala nasional maupun internasional.
Umumnya para
nasabah bersifat
terbuka dan
ada kecenderungan minta dilayani dengan
ramah, tepat pada sasaran dan cepat. Banyak nasabah yang terburu-buru,
sehingga melampiaskan rasa kesalnya pada pelayanan yang lamban, bertele-
tele, dan petugas bank yang tidak ramah. Nasabah tidak ingin yang
demikian. Bila motto para pedagang menyebut “Pembeli adalah Raja”,
maka semua jenis bank berlaku juga motto ini.
Dengan demikian
disadari bahwa kredit mempunyai peranan
penting. Dalam
perekonaomian menurut T.P. Muljono 2000 manfaat
kredit dalam perekonomian adalah: a.
Manfaat perkreditan
bagi kepentingan debitur
Beberapa manfaat
pemenuhan sumber-sumber
dana dari
perkreditan: 1
Biaya untuk memperoleh kredit bunga, administrasi, expense
dapat diperkirakan dengan tepat sehingga memudahkan para
pengusaha dalam menyusun rencana kerjanya untuk masa-
masa yang akan datang. 2
Dengam memperoleh kredit dari bank pasar, debitur juga
akan memperoleh manfaat yang lain.
3 Fasilitas perbankan yang lebih
murah dengan transfer cleating, pembukaan LC import, Bank
Garansi dan lain-lain. 4
Bank juga
menyediakan fasilitas-fasilitas
konsultasi
5 pasar, manajeman, keuangan,
teknis, yuridis dengan gratis kepada para debiturnya.
5 Dengan
fasilitas kredit
memungkinkan para kreditur untuk
memperluas dan
mengembangkan usahanya
yang lebih leluasa. Jangka waktu kredit dapat disesuaikan
dengan kebutuhan dana bagi perusahaan
debitur, untuk
kredit investasi
dapatr disesuaikan dengan rencana
pelunasan yang sesuai dengan kapasitas
perusahaan yang
bersangkutan, untuk
kredit modal kerja dapat diperpanjang
berulang-ulang dan lain-lain. 6
Lembaga perkreditan yang dimiliki
perbankan telah
mempunyai ketentuan-
ketentuan yuridis yang jelas sehingga
memperkecil kemungkinan-kemungkinan
suatu resiko
sengketa dikemudian hari antara bank
dengan penyedia dana. 7
Rahasia keuangan debitur akan lebih terlindung karena adanya
ketentuan menegnai Rahasia Bank dalam Undang-Undang
Pokok Perbankan. 8
Relatif mudah diperoleh kalau memang benar-benar usahanya
fleksibel. 9
Telah ada kekeuatan yang kuat di masyarakat perbankan yang
menawarkan jasanya dibidang penyediaan dana kredit.
10 Terdapat berbagai jenis kredit,
berbagai bentuk
penawaran modal dana hingga dapat
dipilih dana yang paling cocok untuk
kebutuhan modal
perusahaan tersebut.
3. Modal Kerja