PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT KEPADA PEGAWAI DI PD. BPR BKK TASIKMADU CABANG NGARGOYOSO

(1)

commit to user

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT KEPADA PEGAWAI DI PD. BPR BKK TASIKMADU CABANG NGARGOYOSO

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Keuangan dan Perbankan

Disusun Oleh :

GUNTUR AGUNG PRATAMA NIM F3608092

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN DAN PERBANKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2011


(2)

(3)

(4)

commit to user MOTTO

Hargailah cita-cita dan impianmu, karena kedua hal ini adalah anak jiwamu dan cetak biru prestasi puncakmu.

(Penulis)

Ganjaran tertinggi untuk usaha seseorang bukanlah apa yang mereka dapatkan dari usahanya, tapi perubahan diri mereka akibat usaha itu.

(Penulis)

Impianmu harus bersumber dari hasrat terdalam hatimu, hanya pada saat itulah rintangan akan runtuh.

(Penulis)

Derita membuat kita berfikir, berfikir membuat kita bijak, kebijakan membuat hidup lebih bermakna


(5)

commit to user PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini kupersembahkan kepada :

1. Bapak dan (Alm) Ibu tercinta, terima kasih atas kasih sayang yang diberikan dengan sepenuh jiwa demi mencapai kesuksesan dan cita-citaku.

2. Keluargaku tercinta kakek, nenek, kakak dan adikku

tersayang, terima kasih atas dukungan, do’a dan

semangatnya.

3. My sweetheart (Aziza Mahitala Surendra),

terimakasih atas do’a, semangat, dan kasih sayang

yang diberikan.

4. Teman-teman seperjuangan Keuangan dan Perbankan. 5. Almamaterku.


(6)

commit to user KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan lancar. Penulis menyusun Tugas Akhir dengan judul PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT KEPADA PEGAWAI DI PD. BPR BKK TASIKMADU CABANG NGARGOYOSO

Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Progam Diploma III Keuangan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam proses penulisan Tugas Akhir penulis mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung:

1. Dr. Wisnu Untoro, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Kresno Sarosa Pribadi, M.Si, selaku Ketua Jurusan Diploma III Keuangan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Drs. Wahyu Agung Setyo selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberikan arahan-arahan dengan baik.

4. Drs. Sutanto, M.Si selaku Dosen Pembimbing magang dan Tugas akhir atas bimbingan, kesabaran, dan memberikan arahan-arahan dengan baik.

5. Bapak Maryono,SE. MM selaku direktur utama PD. BPR BKK Tasikmadu yang telah berkenan memberikan ijin untuk kegiatan magang mahasiswa.


(7)

commit to user

6. Bapak Bambang Sutoyo,SE selaku pimpinan PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso serta karyawan PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso yang telah memberikan ilmu dan pengalaman selama praktek magang kerja.

7. Para Dosen dan Staf Pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah membekali penulis berbagai ilmu dan pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis.

8. Bapak dan seluruh keluarga besar yang telah memberikan dukungan baik secara materiil, moril dan spritual.

9. Sahabat, teman seperjuangan magang dan teman-teman prodi Keuangan Perbankan, terima kasih atas dukungan dan bantuannya.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu menyelesaikan tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih banyak kekurangan baik dari penulisan maupun penyajian, maka dari itu penulis memohon maaf apabila ada salah kata dalam penulisan tugas akhir ini. Penulis juga berharap semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi pembaca. Dan semoga tugas akhir ini menjadi awal kesuksesan penulis dalam langkah selanjutnya. Amien.

Surakarta, Juni 2011


(8)

commit to user DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang ... 1

B. Rumusan masalah ... 3

C. Tujuan penulisan ... 3

D. Manfaat penulisan ... 4

E. Metode penulisan ... 4

F. Sistematika penulisan bagian isi tugas akhir ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lembaga Keuangan Bank ... 9

B. Fungsi Bank ... 14

C. Pengertian Prosedur ... 16

D. Pengertian Kredit... 19

E. Unsur-Unsur Kredit ... 21

F. Prinsip-Prinsip Kredit ... 23

G. Tujuan Kredit ... 28


(9)

commit to user BAB III PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 31

B. Stuktur Organisasi PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso ... 35

C. Permodalan PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso ... 48

D. Produk PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso ... 49

E. Sistem pelayanan PD. BPR BKK Tasikmaadu Cabang Ngargoyoso ... 51

F. Pembahasan masalah ... 53

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 71

B. Saran ... 72 DAFTAR PUSTAKA


(10)

commit to user DAFTAR TABEL

TABEL Halaman

2.1 ... Perbedaan Bentuk Lembaga Keuangan ... 13 3.1 Tahapan Kegiatan Prakarsa Kredit... 55


(11)

commit to user DAFTAR GAMBAR

GAMBAR Halaman

3.1 Struktur organisasi obyek penelitian ... 36 3.2 Tahapan pemberian kredit... 54 3.3 Alur prosedur permohonan kredit kepegawaian ... 56


(12)

commit to user DAFTAR LAMPIRAN 1. Surat Permohonan Kredit

2. Surat Kuasa Potong Gaji 3. Aspek Analisa Usaha 4. Pembahasan Kredit

5. Laporan Penilaian Jaminan 6. Perjanjian Kredit

7. Adendum Perjanjian Kredit 8. Surat Keterangan

9. Tabungan Wajib 10. Kitir Pinjaman 11. Kartu Pinjaman

12. Lampiran Surat Direksi PD. BPR BKK Tasikmadu 13. Surat Permohonan Magang Kerja

14. Surat Pelaksanaan Kerja 15. Laporan Magang Kerja 16. Daftar Nilai Magang Kerja 17. Surat Pernyataan Tugas Akhir


(13)

commit to user ABSTRAK

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT KEPADA PEGAWAI DI PD. BPR BKK TASIKMADU CABANG NGARGOYOSO

GUNTUR AGUNG PRATAMA F3608092

Pemberian kredit disamping merupakan fungsi utama bank, juga merupakan sumber utama pendapatan pada umumnya. Maka dari itu, kredit mempunyai suatu kedudukan yang sangat istimewa pada negara-negara yang sedang berkembang karena volume permintaan dana jauh lebih besar dari penawaran yang ada dimasyarakat. PD. BPR BKK (Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan) merupakan suatu lembaga perbankan milik daerah. Ruang lingkupnya terbatas pada suatu kecamatan. PD. BPR-BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso adalah salah satu lembaga keuangan yang memanfaatkan dana dari masyarakat berupa tabungan (tamades) dan deposito, kemudian menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau pinjaman.

Metode pembahasan tugas akhir ini menggunakan metode penelitian yang berupa desain penelitian, jenis data dan sumber data berupa data primer dan data sekunder, sedangkan teknik pegumpulan data yaitu metode observasi, metode wawancara, metode studi pustaka. Metode pembahasan yang digunakan peneliti adalah Deskriptif. Lokasi penelitian ada pada PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso. Obyek kajian dalam penelitian ini adalah prosedur pemberian kredit kepada pegawai di PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso.

Hasil pembahasan peneliti menjelaskan tentang prosedur pemberian kredit di PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso dari pengajuan hingga pemberian serta kendala yang dihadapi dan cara yang ditempuh PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso dalam penyaluran kredit kepegawaian.

Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa prosedur pemberian kredit PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso sangat penting karena prosedur pemberian kredit pegawai di PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso dalam praktik pelayanannya terdapat kelebihan dan kekurangannya. Pertama terdapat kelebihan pada prosedurnya yaitu mudah, murah dan mengarah.


(14)

commit to user

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Semakin berkembangnya perekonomian di Indonesia sekarang ini sangat dirasakan kegunaanya dan akan perlu adanya sumber-sumber untuk penyediaan dana guna membiayai kegiatan perekonomian yang semakin lama semakin maju. Untuk melaksanakan kegiatan usaha tersebut harus ada suatu sumber dana yang tersedia sehingga untuk mendapatkan dana tadi haruslah ada salah satu pihak yang bersedia menyediakan dana guna disalurkan kepada pihak yang membutuhkan dana.

Bank adalah termasuk suatu lembaga keuangan yang memberikan pelayanan jasa paling lengkap. Peran sebagai penghimpun dana dilakukan bank dengan melayani masyarakat yang ingin menyimpan uangnya di bank. Dana yang berhasil dihimpun dari masyarakat disimpan dalam bentuk tabungan, giro, deposito. Dana ini merupakan sumber dana dasar yang harus diolah oleh bank guna memperoleh keuntungan. Dana tersebut baru dapat dikatakan efektif apabila sudah disalurkan oleh pihak bank dalam bentuk pemberian kredit.


(15)

commit to user

2 Pemberian kredit disamping merupakan fungsi utama bank, juga merupakan sumber utama pendapatan pada umumnya. Maka dari itu, kredit mempunyai suatu kedudukan yang sangat istimewa pada negara-negara yang sedang berkembang karena volume permintaan dana jauh lebih besar dari penawaran yang ada dimasyarakat.

PD. BPR BKK (Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan) merupakan suatu lembaga perbankan milik daerah. Ruang lingkupnya terbatas pada suatu kecamatan. PD. BPR-BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso adalah salah satu lembaga keuangan yang memanfaatkan dana dari masyarakat berupa tabungan (tamades) dan deposito, kemudian menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau pinjaman.

Adanya pemberian kredit pinjaman tersebut diharapkan masyarakat terutama pegawai dapat memanfaatkan kegunaan kredit guna meningkatkan pendapatannya. PD. BPR-BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso bertujuan membantu serta mendorong perekonomian di semua sektor khususnya sektor yang didalamnya terdapat penyerapan tenaga kerja baik yang statusnya pegawai negeri sipil maupun pegawai swasta. Penyaluran kredit pada semua sektor yang menyerap tenaga kerja turut berperan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengkonsumsi barang dan jasa yang ditawarkan dalam perekonomian.

Sehingga dapat tercapainya tujuan dari asas pembangunan


(16)

commit to user

3 Sehubungan dengan dasar pemikiran di atas, maka penulis tertarik untuk memilih judul :

“ PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT KEPADA PEGAWAI DI PD. BPR

BKK TASIKMADU CABANG NGARGOYOSO”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana prosedur pemberian kredit kepegawaian pada PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso?

2. Apa kelebihan dan kekurangan prosedur kredit kepegawaian yang diterapkan PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso?

3. Kendala yang dihadapi dalam penyaluran kredit kepegawaian?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui prosedur pemberian kredit kepegawaian pada PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso.

2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan prosedur kredit kepegawaian yang diterapkan PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso. 3. Mengetahui kendala yang di hadapi PD. BPR BKK Tasikmadu

Cabang Ngargoyoso dalam penyaluran kredit kepegawaian serta cara mengatasi kendala.


(17)

commit to user

4 D. Manfaat Penulisan

1. Bagi Bank

Dapat digunakan sebagai saran dan menambah referensi sehingga bisa memberikan dan menambah pengetahuan tentang teori yang ada dalam ilmu pengetahuan dengan kenyataan yang ada di lapangan.

2. Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan memperluas pengetahuan serta dapat digunakan sebagai bahan perbandingan antara teori-teori yang telah diperoleh dari bangku kuliah dengan kenyataan sebenarnya di PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso.

3. Bagi fakultas

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dan sebagai pembanding dengan penelitian sejenis lainnya.

E. Metode Penelitian

Dalam laporan penulisan tugas akhir ini penulis dapat

mengemukakan data-data yang diperoleh yaitu :

1. Obyek Penelitian

Obyek penelitian tugas akhir ini mengambil lokasi di PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso yang beralamat di JL. Raya Kemuning-Ngargoyoso, Ngargoyoso, Karanganyar pada periode penelitian tanggal 1 Februari hingga 30 Maret 2011.


(18)

commit to user

5 2. Jenis dan Sumber Data

a. Data primer yaitu data yang diperoleh dari instansi terkait yaitu PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso. Sumber data primer terbagi menjadi :

1) Survey : Data yang diperoleh dari informasi atau keterangan dengan tanya jawab sesuai apa yang diteili dan dilihat kepada pegawai PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso.

2) Observasi : Mengadakan pengamatan dari informasi secara langsung terhadap kejadian atau fenomena yang diteliti dan dilihat.

3) Eksperimen : Melakukan penelitian untuk membuktikan dari hasil kesimpulan survey dan observasi.

b. Data sekunder yaitu pengumpulan data yang diperoleh secara tidak langsung, berupa buku-buku yang menjadi landasan teori. Sumber data sekunder dibagi menjadi :

1) Internal : data yang diperoleh dari sumber PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso.

2) Eksternal : data yang diperoleh dari luar PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso.


(19)

commit to user

6 3. Teknik Pengumpulan Data

a. Metode observasi

Metode penelitian dengan mengamati serta menganalisa langsung ke obyek penelitian sehingga menghasilkan kejelasan data dan keakuratan data penelitian, seperti pengamatan aktifitas dan tugas pegawai serta prosedur yang digunakan. b. Metode wawancara

Metode penelitian dengan mencari bahan penelitian melalui teknik wawancara atau tanya jawab kepada nara sumber langsung mengenai cara pelaksanaan pekerjaan tersebut.

c. Metode dokumentasi

Petode penelitian dengan mengumpulkan data penelitian dari penyimpanan baik berupa visual, bukti tulisan yang bentuknya gambar dan fotocopy tulisan yang tujuannya sebagai bukti pengumpulan data yang akurat dan dapat dilihat, seperti permohonan kredit, surat perjanjian kredit, kartu pinjaman.

4. Teknik Pembahasan a. Pembahasan Deskriptif

Metode penelitian deskriptif sebagai kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam rangka menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang menyangkut keadaan pada waktu yang sedang berjalan dari pokok suatu penelitian. ( Gay : 1976).


(20)

commit to user

7 Teknik pembahasan ini merupakan metode pembahasan tugas akhir dengan cara menggambarkan pokok bahasan atau tema yang diambil serta menjelaskan secara sistematis dan akurat serta diperkuat oleh data-data pendukung seperti foto maupun gambar. Penulis menggunakan teknik ini karena sesuai dengan tema yang diambil yaitu menjelaskan kepada pembaca mengenai prosedur prosedur pemberian kredit kepegawaian,

kelebihan dan kekurangan prosedur kredit pegawai,

mengetahui kendala apa saja yang di hadapi dalam penyaluran kredit kepegawaian serta cara mengatasi kendala tersebut.

F. Sistematika Penulisan Bagian Isi Tugas Akhir

 Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penulisan D. Manfaat Penulisan E. Metode Penelitian

1. Obyek Penelitian

2. Jenis dan Sumber Data 3. Teknik Pengumpulan Data 4. Teknik Pembahasan


(21)

commit to user

8

 Bab II Tinjauan Pustaka

 Bab III Pembahasan

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian B. Pembahasan Masalah

 Bab IV Penutup

A. Kesimpulan B. Saran


(22)

commit to user

9 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Lembaga Keuangan Bank

Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud bank

adalah “ Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf

hidup orang banyak”.

Agar masyarakat mau menyimpan uangnya di bank, maka pihak perbankan memberikan rangsangan berupa balas jasa yang akan deberikan kepada si penyimpan. Balas jasa tersebut dapat berupa bunga, bagi hasil, hadiah, pelayanan atau balas jasa lainnya. Semakin tinggi balas jasa yang diberikan, akan menambah minat masyarakat untuk menyimpan uangnya. Oleh karena itu pihak perbankan harus memberikan berbagai rangsangan dan kepercayaan sehingga masyarakat berminat untuk menanamkan dananya.


(23)

commit to user

10 Setelah memperoleh dana dalam bentuk simpanan dari masyarakat, maka oleh perusahaan perbankan dana tersebut diputarkan kembali atau dijualkan kembali ke masyarakat dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan istilah kredit. Dalam pemberian kredit juga dikenakan jasa pinjaman kepada penerima kredit dalam bentuk bunga dan biaya administrasi.

Sebelum diberlakukannya Undang-Undang Nomor. 7 tahun 1992, bank dapat digolongkan dalam berbagai jenis kegiatan usahanya, seperti bank tabungan, bank pembangunan, dan bank ekspor impor. Setelah undang-undang tersebut berlaku, jenis bank yang diakui secara resmi hanya terdiri dari dua jenis, yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

1. Bank Umum

Bank Umum didefinisikan oleh Undang-Undang Nomor. 10 tahun 1998 sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan-kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh bank umum secara lengkap adalah :

a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

b. Memberikan kredit.


(24)

commit to user

11 d. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun

untuk kepentingan nasabah (transfer).

e. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga (safe deposit box).

f. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit, dan kegiatan wali amanat.

g. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan dari Bank Indonesia.

h. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, dan memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan Bank Indonesia.

i. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang dan peraturan perundangan lain yang berlaku.

2. Bank Perkreditan Rakyat

Keberadaan Bank Perkreditan Rakyat di Indonesia terasa semakin penting sejalan dengan meningkatnya kebutuhan pelayanan akan jasa-jasa perbankan bagi masyarakat pedesaan. Bank Perkreditan Rakyat didefinisikan oleh Undang-Undang Nomor.10 Tahun 1998 sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam


(25)

commit to user

12 kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran (Kasmir;2004:33).

Kegiatan-kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh bank perkreditan rakyat secara lengkap adalah:

a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

b. Memberikan kredit

c. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.

d. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, dan/atau tabungan pada bank lain. Di samping kegiatan-kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh BPR di atas, terdapat juga kegiatan-kegiatan yang merupakan larangan bagi BPR yaitu sebagai berikut :

a. Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran.

b. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing. c. Melakukan penyertaan modal.

d. Melakukan usaha perasuransian.

e. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud di atas.


(26)

commit to user

13 Berdasarkan kegiatan usaha dan larangan-larangan di atas, maka secara umum BPR mempunyai kegiatan usaha yang lebih terbatas dibandingkan bank umum.

Kegiatan

Lembaga Keuangan

Bank Bukan Bank

Penghimpun dana

Secara langsung berupa

simpanan dana

masyarakat (tabungan,

giro, deposito

Hanya secara tidak

langsung dari

masyarakat ( terutama

melalui kertas

berharga dan bisa juga

dari penyertaan,

pinjaman/ kredit dari lembaga lain

Secara tidak langsung dari masyarakat ( kertas

berharga, penyertaan,

pinjaman/ kredit dari

lembaga lain)

Penyaluran dana

Untuk tujuan modal

kerja, investasi,

konsumsi

Terutama untuk tujuan investasi

Kepada badan usaha dan individu

Terutama kepada

badan usaha Untuk jangka pendek,

menengah, dan panjang

Terutama untuk jangka

menengah dan

panjang


(27)

commit to user

14 B. Fungsi Bank

Totok Budi Santoso dkk, (2000:6) menjelaskan bahwa fungsi utama bank adalah sebagai penghimpunan dan penyalur dana masyarakat. Secara spesifik fungsi bank yaitu sebagai berikut :

1. Agent of trust

Dasar dari kegiatan perbankan adalah trust atau kepercayaan, baik dalam hal penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi oleh unsur kepercayaan. Masyarakat percaya uangnya tidak akan disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik, dan juga percaya pada saat yang telah dijanjikan masyarakat dapat menarik lagi simpanan dananya di bank. Pihak bank sendiri akan mau menempatkan atau menyalurkan dananya pada debitur atau masyarakat apabila dilandasi unsur kepercayaan. Pihak bank percaya bahwa debitur tidak akan menyalahgunakan pinjamannya, debitur akan mengelola dana pinjaman dengan baik, debitur akan mempunyai kemampuan membayar pada saat jatuh tempo, dan juga bank percaya bahwa debitur mempunyai niat baik untuk mengembalikan pinjaman beserta kewajiban lainnya pada saat jatuh tempo.


(28)

commit to user

15

2. Agent of development

Sektor dalam kegiatan perekonomian masyarakat yaitu sektor moneter dan sektor riil. Tugas bank sebagai penghimpun dan penyaluran dana sangat diperlukan untuk kelancaran kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan investasi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa, mengingat semua kegiatan investasi, distribusi, konsumsi selalu berkaitan dengan penggunaan uang. Dengan kelancaran kegiatan ini, tidak lain sangat berpengaruh terhadap kegiatan pembangunan perekonomian masyarakat.

3. Agent of service

Di samping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa-jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa-jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa-jasa bank ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, jasa pemberian jaminan bank, dan jasa penyelesaian tagihan.


(29)

commit to user

16 C. Pengertian Prosedur

1. Prosedur a. Pengertian

Prosedur adalah suatu kegiatan klerikal, biasanya

melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penangan secara seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi berulang-ulang (Mulyadi;5:2001)

Sedangkan Boediono (62:2003) menjelaskan prosedur adalah rangkaian tata kerja yang berkaitan satu dengan yang lain, sehingga menunjukkan adanya urutan tahapan secara jelas dan pasti serta cara-cara yang harus ditempuh dalam rangka penyelesaian sesuatu bidang tugas.

b. Karakteristik prosedur

Berikut ini adalah karakteristik prosedur, diantaranya adalah : 1) Prosedur menunjang tercapainya suatu organisasi.

2) Prosedur mampu menciptakan adanya pengawasan yang baik dan menggunakan biaya yang seminimal mungkin.

3) Prosedur menunjukkan urutan-urutan yang logis dan sederhana.

4) Prosedur menunjukkan adanya penetapan keputusan dan tanggung jawab.

5) Adanya suatu pedoman kerja yang harus diikuti oleh anggota-anggota organisasi.


(30)

commit to user

17 2. Implementasi Prosedur Yang Mendorong Kinerja Organisasi

Salusu (1996 : 434) menjelaskan sistem implementasi prosedur yang dianggap mampu dalam menyelesaikan berbagai masalah serta dapat mendorong kinerja organisasi yaitu :

a. Perencanaan integral dan sistem pengendalian.

Aktifitas ini dimulai dari pemahaman terhadap strategi induk, kemudian merumuskan semua rencana yang diangkat dari strategi induk itu. Sasaran-sasaran yang ingin dicapai oleh strategi tersebut, dijabarkan secara rinci, lalu untuk itu dibuatkan perencanaan antara dan perencanaan operasional.

1) Perencanaan antara adalah penghubung antara sasaran-sasaran strategi dan perencanaan operasional. Oleh sebeb

itu, sering juga disebut “program”. Program ini mencakup

ruang lingkup yang cukup luas, waktu yang memadai, cukup komprehensif, dan memiliki rincian yang cukup detail. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa tugas program itu adalah menerjemahkan strategi ke dalam tugas operasional.

2) Perencanaan operasional

Tugas dari perencanaan operasional adalah menerjemahkan perencanaan antar ke dalam rencana yang pasti, yaitu kegiatan yang memberi hasil yang diinginkan. Uraian dari kegiatan-kegiatan ini lazimnya disebut prosedur, perana atau uraian tugas.


(31)

commit to user

18 b. Kepemimpinan, motivasi dan sistem komunikasi

Para pemimpin hendaknya memberikan mtivasi kepada jajaran kepegawaian apabila ingin sukses. Dari gaya kepemimpinan itu dapat memegang peranan sentral yang menggerakkan karyawan menuju sukses.

c. Manajemen sumber daya manusia dan kultur organisasi

Komponen implementasi ini biasanya ditangani oleh begian personalia. Fungsi utamanya adalah : menempatkan karyawan yang sekaligus mencakup perencanaan personil, perekrutan, pelatihan dan orientasi. Setelah itu juga berfungsi pada karyawan

sudah mulai bekerja, yang mencakup pelatihan dan

pengembangan, penyediaan kompensasi dan mtivasi, jaminan kesehatan dan keselamatan kerja, evaluasi dan pengendalian,

perbaikan produktifitas dan perbaikan komunikasi dalam

organisasi.

Kunci sukses implementasi prosedur tadi adalah menyatukan organisasi secara total untuk mendukung strategi dan melihat apakah setiap tugas administrative dan aktifitas dilakukan menurut cara yang memadukan secara tepat semua persyaratan sehingga pelaksanaan dari strategi itu dapat dinikmati. Jadi, suatu implementasi yang sukses membutuhkan dukungan, disiplin , motivasi dan kerja keras dari semua manajer, kepala-kepala unit kerja dan semua karyawan.


(32)

commit to user

19 Suksesnya implementasi dapat dilihat dari perspektif lain, yaitu dengan mengukur tingkat kesesuaiannyadengan peraturan perundang-undangan, dengan petunjuk-petunjuk khusus dari para birokrat. Pandangan ini memberi tempaat yang luas kepada birokrasi dalam melaksanakan suatu strategi.

D. Pengertian Kredit

Dalam kehidupan sehari-hari, kata kredit bukan merupakan perkataan yang asing bagi masyarakat kita. Perkataan kredit tidak saja dikenal oleh masyarakat dikota-kota besar, tetapi sampai di desa-desa pun kata kredit tersebut sudah sangat populer.

Istilah kredit berasal dari Yunani (credere) yang berarti kepercayaan (truth atau faith). Oleh karena itu dasar dari kredit ialah kepercayaan. Seseorang atau suatu badan yang memberikan kredit (kreditur) percaya bahwa penerima kredit (debitur) di masa mendatang akan sanggup memenuhi segala sesuatu yang telah dijanjikan. Apa yang telah dijanjikan itu dapat berupa barang, uang, atau jasa.

Menurut Undang-Undang Nomor. 14 Tahun 1967 tentang pokok-pokok perbankan, yang dimaksud dengan kredit adalah : “ Penyediaan uang atau tagihan-tagihan yang dapat disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain dalam hal mana pihak peminjam berkewajiban melunasi hutangnya setelah jangka


(33)

commit to user

20 Selanjutnya pengertian kredit tersebut disempurnakan lagi dalam Undang-Undang Nomor. 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, yang

mendefinisikan pengertian kredit adalah sebagai berikut: “ Kredit adalah

penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi

hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga”.

Muljono (1993: 10) mengartikan kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang disepakati.

Dalam praktik sehari-hari persetujuan kredit dinyatakan dalam bentuk perjanjian tertulis baik di bawah tangan ataupun secara notariil, dan sebagai pengamanan bahwa pihak peminjam akan memenuhi kewajibannya dengan menyerahkan suatu jaminan baik yang bersifat kebendaan maupun yang bukan kebendaan.

Sebetulnya sasaran kredit yang pokok dalam penyediaan pinjaman tersebut bersifat penyediaan suatu modal sebagai suatu alat untuk melaksanakan kegiatan usahanya.


(34)

commit to user

21 E. Unsur-Unsur Kredit

Kredit yang diberikan oleh suatu lembaga kredit didasarkan atas kepercayaan, sehingga dengan demikian pemberian kredit merupakan pemberian kepercayaan. Ini berarti bahwa suatu lembaga kredit baru akan memberikan kredit kalau ia betul-betul yakin bahwa si penerima kredit akan mengembalikan pinjaman yang diterimanya sesuai dengan jangka waktu dan syarat-syarat yang telah disetujui oleh kedua pihak.

Maka dapat disimpulkan bahwa unsur yang terdapat dalam kredit adalah:

1. Kepercayaan

Kepercayaan yaitu keyakinan dari si pemberi kredit bahwa prestasi yang diberikannya baik dalam bentuk uang, barang, atau jasa, akan benar-benar diterimanya kembali dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.

2. Waktu

Waktu yaitu suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan di terimanya pada masa yang akan datang.

Dalam unsur waktu ini, terkandung pengertian nilai agio dari uang yaitu uang yang ada sekarang lebih tinggi nilainya dari uang yang akan diterima pada masa yang akan datang. Jangka waktu maksimum kredit terdiri dari 2 macam yaitu :


(35)

commit to user

22 a. Kredit jangka menengah

Yaitu kredit yang jangka waktunya 1-3 tahun kecuali untuk kredit tanaman musiman

b. Kredit jangka panjang

Adalah kredit yang jangka waktunya lebih dari 3 tahun 3. Degree of risk

Degree of risk yaitu suatu tingkat resiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari adanya jangka waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima kemudian hari. Semakin lama kredit diberikan semakin tinggi pula tingkat risikonya, karena sejauh kemampuan manusia untuk menerobos hari depan itu, maka masih selalu terdapat unsur ketidaktentuan yang tidak dapat diperhitungkan. Inilah yang menyebabkan timbulnya unsur resiko. Dengan adanya unsur resiko inilah maka timbullah jaminan dalam pemberian kredit. 4. Prestasi

Atau objek kredit itu tidak saja diberikan dalam bentuk uang, tetapi juga dapat bentuk barang atau jasa. Namun karena kehidupan modern sekarang ini didasarkan pada uang, maka transaksi-transaksi kredit yang menyangkut uanglah yang sering kita jumpai dalam praktek perkreditan.


(36)

commit to user

23 F. Prinsip-Prinsip Kredit

Untuk dapat melaksanakan perkreditan secara sehat telah dikenal adanya prinsip 5C atau juga ada yang menyebutnya sebagai prinsip 6C. Dari prinsip-prinsip ini nantinya akan dapat diketahui nasabah yang bagaimana yang dapat direalisasi/ disetujui permohonan kreditnya.

Prinsip tersebut meliputi :

1. Character

Seperti diuraikan di muka dasar dari suatu pemberian kredit adalah atas dasar kepercayaan, jadi yang mendasari suatu kepercayaan yaitu adanya keyakinan dari pihak bank bahwa si peminjam mempunyai moral, watak ataupun sifat-sifat pribadi yang positif dan kooperatif dan juga mempunyai rasa tanggung jawab baik dalam kehidupan pribadi sebagai manusia, kehidupan sebagai anggota masyarakat ataupun dalam menjalankan usahanya. Manfaat dari penelitian soal character ini untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat kejujuran dan integrasi serta tekad baik yaitu kemauan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban dari calon debitur. Masalah character merupakan faktor dominan, sebab walaupun calon debitur tersebut cukup mampu untuk menyelesaikan hutangnya tetapi apabila tidak mempunyai etikad baik tentu akan membawa berbagai kesulitan bagi pihak bank di kemudian hari. Untuk menilai ini memang cukup sulit, karena masing-masing manusia mempunyai watak yang berbeda satu sama lainnya, oleh karena itu para pengelola kredit harus juga mempunyai keterampilan psikologis praktis untuk dapat mengenali


(37)

commit to user

24 watak dari para calon debiturnya. Sebagai alat untuk memperoleh

gambaran tentang character dari calon debitur tersebut dapat

ditempuh melalui upaya sebagai berikut: a. Teliti daftar riwayat hidup calon debitur.

b. Penelitian reputasi calon debitur tersebut di lingkungan usahanya.

c. Memintakan bank to bank information ke bank lain

sebanyak-banyaknya.

d. Dengan dimintakan informasi kepada asosiasi-asosiasi usaha dimana calon debitur tersebut bergabung.

e. Mengamati sejauh mana ketekunan kerjanya.

2. Capacity

Capacity disini yaitu suatu penilaian kepada calon debitur mengenai kemampuan melunasi kewajiban-kewajibannya dari kegiatan usaha yang dilakukannya atau kegiatan usaha yang akan

dibiayai dengan kredit dari bank. Pengukuran capacity dari calon

debitur ini dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan antara lain : a. Pendekatan historis yaitu menilai fast performance dari nasabah

yang bersangkutan apakah usahanya banyak mengalami kegagalan atau selalu menunjukkan perkembangan yang semakin maju dari waktu ke waktu.

b. Pendekatan finansial, yaitu dengan menilai posisi neraca dan laporan perhitungan rugi/laba untuk beberapa periode terakhir yaitu


(38)

commit to user

25 untuk mengetahui seberapa besarnya solvabilitas, likuiditas, dan rentabilitas usahanya serta tingkat risiko usahanya.

c. Pendekatan edukasional yaitu untuk menilai latar belakang pendidikan para pengurus perusahaan calon debitur, dalam hal ini

penting untuk perusahaan-perusahaan yang menghendaki

kemampuan teknologi tinggi atau usaha-usaha yang memerlukan profesionalisme tinggi.

d. Pendekatan yuridis, yatu menilai apakah calon debitur tersebut mempunyai kapasitas untuk mewakili dirinya ataupun badan usaha yang diwakilinya untuk mengadakan perjanjian kredit dengan bank. e. Pendekatan manajerial, yaitu untuk menilai sampai sejauh mana

kemampuan dan keterampilan nasabah dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam memimpin perusahaannya.

f. Pendekatan teknis, yaitu untuk menilai sampai sejauh mana kemampuan calon debitur dalam mengelola faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, bahan baku, peralatan, administrasi, bahkan sampai kemampuan dalam merebut market share.

3. Capital

Capital yaitu jumlah dana/ modal sendiri yang dimiliki oleh calon debitur. Hal ini kelihatannya kontradiktif dengan tujuan kredit yang berfungsi sebagai penyedia dana. Namun demikianlah halnya dalam kaitan bisnis yang murni, semakin kaya seseorang ia semakin dipercaya untuk memperoleh kredit. Dalam praktik sehari-hari


(39)

commit to user

26 kemampuan capital ini antara lain dapat dimanifestasikan dalam

bentuk kewajiban untuk menyediakan self financing sampai sejumlah

tertentu dan sebaiknya besarnya self financing ini lebih besar dari kredit yang akan dimintakan dari perbankan. Dan bentuk self financing ini tidak harus berupa uang tunai, tetapi dapat juga dalam bentuk barang-barang modal seperti tanah, bangunan dan mesin-mesin. Besar kecilnya capital ini dapat kita lihat dari akta pendirian dan akta perubahan untuk perusahaan-perusahaan yang baru didirikan. Sedangkan untuk perusahaan perorangan, sudah tentu kita lihat dari daftar kekayaan yang bersangkutan dikurangi dengan hutang-hutang yang diterimanya.

4. Collateral

Collateral ini yaitu barang-barang jaminan yang diserahkan oleh peminjam/ debitur sebagai jaminan ataas kredit yang diterimanya. Manfaat collateral yaitu sebagai alat pengamanan apabila usaha yang dibiayai dengan kredit tersebut gagal atau sebab-sebab lain di mana debitur tidak mampu melunasi kreditnya dari hasil usahanya yang normal. Jaminan juga dapat sebagai alat pengaman dalam menghadapi kemungkinan adanya ketidakpastian pada kurun waktu yang akan datang pada saatnya kredit tersebut harus dilunasi. Penilaian terhadap collateral ini harus ditinjau dari dua sudut yaitu sudut ekonomisnya yaitu nilai ekonomis dari barang-barang yang akan dijaminkan, serta nilai yuridisnya yaitu apakah barang-barang


(40)

commit to user

27 jaminan tersebut memenuhi syarat-syarat yuridis untuk dipakai sebagai barang jaminanatau tidak. Sedangkan untuk penilaian jaminan tidak berwujud,kebendaan tentu pertama-tama harus dilihat bonafiditas dari si pemberi jaminan.

5. Condition of economy

Condition of economy yaitu situasi dan kondisi politik, sosial, ekonomi, budaya dan lain-lain yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat maupun untuk suatu kurun waktu tertentu yang kemungkinannya akan dapat mempengaruhi kelancaran usaha dari perusahaan yang memperoleh kredit. Adapun penilaian condition of economy dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana kondisi-kondisi yang mempengaruhi perekonomian suatu negara/ suatu daerah akan memberikan dampak yang bersifat positif maupun dampak yang bersifat negatif terhadap perusahaan yang memperoleh kredit tersebut.

6. Constraint

Constraint di sini yaitu batasan-batasan atau hambatan-hambatan yang tidak memungkinkan seseorang melakukan bisnis di

suatu tempat. Masalah constraint ini agak sukar untuk dirumuskan

karena tidak ada peraturan yang tertulis untuk itu dan masalahnya juga tidak dapat diidentifikasi secara fisik permasalahannya serta lebih banyak menyangkut moral.


(41)

commit to user

28 Prinsip-prinsip di atas sebaiknya dimiliki oleh calon debitur secara seimbang, artinya semua sama-sama memenuhi syarat. Sehingga tidak ada dari prinsip-prinsip tersebut yang baik sekali sedangkan prinsip yang lain kurang sekali.

G. Tujuan Kredit

Dalam membahas tujuan kredit kita tidak dapat melepaskan diri dari falsafah yang dianut oleh suatu negara. Di negara-negara liberal, tujuan kredit didasarkan kepada usaha untuk memperoleh keuntungan sesuai dengan prinsip ekonomi yang dianut oleh negara-negara yang bersangkutan, yaitu dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya untuk memperoleh manfaat ( keuntungan) yang sebesar-besarnya.

Oleh karena itu pemberian kredit dimaksud untuk memperoleh keuntungan, maka bank hanya boleh meneruskan simpanan masyarakat kepada nasabahnya dalam bentuk kredit, jika ia betul-betul merasa yakin bahwa nasabah yang akan menerima kredit itu mampu dan mau mengembalikan kredit yang telah diterimanya. Dari faktor kemampuan dan kemauan tersebut, tersimpul unsur keamanan (safety) dan juga sekaligus unsur keuntungan (profitability) dari suatu kredit.

Keamanan (safety) yang dimaksud adalah bahwa prestasi yang diberikan dalam bentuk uang, barang, atau jasa itu betul-betul terjamin

pengembaliannya, sehhingga keuntungan/ profitability yang diharapkan


(42)

commit to user

29 Keuntungan atau profitability merupakan tujuan dari pemberian kredit yang terjelma dalam bentuk bunga yang diterima. Dan karena Pancasila adalah sebagai dasar dan falsafah kita, maka tujuan kredit tidak semata-mata mencari keuntungan, melainkan disesuaikan dengan tujuan negara yaitu untuk mencapai masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Maka tujuan kredit yang diberikan oleh suatu bank, khususnya

bank pemerintah yang akan mengembangkan tugas sebagai agent of

development adalah untuk :

1. Turut menyukseskan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan.

2. Mendekatkan modal pada msyarakat pengusaha miskin di pedesaan dengan cara mudah, murah dan mengarah.

3. Meningkatkan aktivitas perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya guna menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat.

4. Melindungi masyarakat pedesaan dari jebakan para lintah darat/ money lenders.

5. Menciptakan pemerataan kesempatan berusaha di pedesaan.

Dari tujuan tersebut , tersimpul adanya kepentingan yang seimbang antara

1. Kepentingan pemerintah,

2. Kapentingan masyarakat (rakyat), dan 3. Kepentingan pemilik modal (pengusaha).


(43)

commit to user

30 H. Fungsi Kredit

Dalam kehidupan perekonomian yang modern, bank memegang peranan yang sangat penting. Oleh karena itu, organisasi-organisasi bank selalu di ikutsertakan dalam menentukan kebijakan di bidang moneter, pengawasan devisa, pencatatan efek-efek, dan lain-lain. Hal ini antara lain disebabkan usaha pokok bank adalah memberikan kredit, dan kredit yang diberikan oleh bank mempunyai pengaruh yang sangat luas dalam segala bidang kehidupan, khususnya dibidang ekonomi.

Fungsi kredit perbankan dalam perekonomian antara lain sebagai berikut :

1. Menunjang kelancaran penyediaan sarana produksi terutama permodalan dalam rangka pembangunan pedesaan pada khususnya. 2. Menciptakan pemerataan dalam kesempatan berusaha bagi

pengusaha golongan ekonomi lemah di pedesaan.

3. Membentuk modal masyarakat yang diarahkan pada usah peningkatan produksi.

4. Membimbing masyarakat pedesaan untuk lebih mengenal dan memahami asas-asas ekonomi dan permodalan.

5. Untuk meningkatkan daya guna uang.


(44)

commit to user

31 BAB III

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

1. Sejarah berdirinya PD. BPR BKK Tasikmadu

Dewasa ini bangsa Indonesia memasuki proses tinggal landas yang berarti bahwa kemampuan untuk tumbuh dan berkembang harus semakin berakar pada kekuatan yang kita miliki. Ini adalah wujud kemandirian bangsa. Untuk mewujudkan pembangunan yang merata dan adil di segala bidang juga memperlancar pelayanan jasa kepada masyarakat desa, maka didirikan lembaga perkreditan di setiap kecamatan di Jawa Tengah.

Karanganyar adalah derah yang terletak di lereng Gunung Lawu, yang terdiri dari 17 kecamatan. Sesuai dengan motto Kabupaten Karanganyar sebagai kota INTANPARI ( Industri, Pertanian, Perdagangan dan Pariwisata) sehingga Karanganyar berpotensi dalam :

 Sektor industri : kegiatan ini mengutamakan pengoperasian dalam hal perusahaan industri swasta dan rumah tangga

 Sektor pertanian : kegiatan ini megutamakan pada tanaman


(45)

commit to user

32

 Sektor perdagangan : dalam hal ini di utamakan pada sektor

perdagangan di pasar, usaha mikro

 Sektor pariwisata : diutamakan dalam hal obyek wisata dan jasa

Dengan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan didukung oleh kultur masyarakat yang kental dengan kegotong royongan yang tinggi untuk mewujudkan Karanganyar TENTERAM ( Tenang, Teduh, Rapi, dan Aman ), sehingga laju pertumbuhan Karanganyar secara signifikan terus meningkat dari tahun ke tahun. Kondisi ini tidak terlepas dari peran serta masyarakat dan pemerintah daerah secara bahu membahu bekerja sama dalam peningkatan percepatan roda perekonomian.

Seiring dengan derap langkah pembangunan di Indonesia, yang dilaksanakan di semua sektor dan sub sektor memiliki tujuan yang sama yaitu : Meningkatkan masyarakat yang adil dan makmur secara material dan spiritual, yang mana hal tersebut sesuai dengan tujuan nasional, sehingga pemerintah mengupayakan pembangunan di segala bidang, usaha-usaha perbaikan dan perubahan yang menyeluruh dibidang IPOLEKSOSBUD HANKAM.

Selangkah dengan hal tersebut maka didirikan PD. BPR BKK Tasikmadu pada tanggal 31 Maret 1972 yang semula merupakan proyek bernama Badan Kredit Kecamatan (BKK) Tasikmadu yang modal awal berupa pinjaman dari APBD Jawa Tengah sebesar Rp 1.000.000,- ( satu juta rupiah ) dengan dasar hukum SK Gubernur Jawa Tengah No. Dsa G.226/69 jis 8/2/4 tanggal 4 September 1969,


(46)

commit to user

33 dan No. Dsa G.323/1970 jis 12/19/24 tanggal 19 Nopember 1970. Kemudian dikeluarkan PERDA No. 11 tahun 1981 tanggal 17 Desember 1981 meningkat statusnya menjadi BUMD dan kemudian meningkat statusnya dengan SK Menteri Keuangan RI No. Kep. 499/km.13/1991, tanggal 8 Oktober 1991 BKK Tasikmadu berubah menjadi PD BPR BKK Tasikmadu dengan 10 kantor cabang yang terletak di setiap kecamatan.

Maka dengan modal tersebut, Perusahaan Daerah BPR BKK

Tasikmadu mencoba menjalankan fungsinya dan berjuang

mengembangkan peranannya dalam masyarakat. Dari waktu ke waktu perkembangan perusahaan daerah BPR BKK Tasikmadu mulai membaik, modal semakin berkembang dan masyarakat semakin percaya begitu pula nasabah semakin hari semakin bertambah. Kini modal yang telah tercapai dioperasikan semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan demi kelangsungan perusahaan daerah BPR BKK Tasikmadu itu sendiri.

2. Visi Dan Misi PD. BPR BKK Tasikmadu

Di dalam kinerjanya, PD. BPR BKK Tasikmadu mempunyai visi dan misi sebagai berikut :

Visi :


(47)

commit to user

34 Misi :

 Menjadi roda penggerak perekonomian masyarakat

 Meningkatkan kesejahteraan masyarakat

 Salah satu sumber penyumbang PAD ( Pendapatan Asli

Daerah)

3. Tujuan PD. BPR BKK Tasikmadu

Adapun tujuan di dirikannya perusahaan daerah BPR BKK Tasikmadu yaitu :

a. Menunjang sarana kelancaran penyediaan produk terutama permodalan dalam rangka pembangunan daerah pada umumnya dan pembangunan pedesaan pada khususnya.

b. Menciptakan pemerataan dan kesempatan berusaha bagi golongan ekonomi lemah di pedesaan.

c. Menciptakan pembangunan yang merata dann mengarah pada masyarakat golongan ekonomi lemah sehingga dapat membantu meningkatkan taraf hidupnya.

4. Tugas dan Fungsi PD. BPR BKK Tasikmadu

Sebagai salah satu lembaga intermediasi dibidang keuangan dengan tugas menjalankan usaha sebagai bank perkreditan rakyat yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan maupun deposito serta menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit sesuai ketentuan peraturan perundang undangan yang


(48)

commit to user

35 berlaku. Untuk memperlancar kinerjanya, PD. BPR BKK Tasikmadu mempunyai tugas sebagai berikut :

 Membantu menyediakan modal usaha bagi masyarakat

golongan ekonomi lemah di pedesaan

 Memberikan pelayanan modal dengan cara mudah, murah, dan

mengarah dalam rangka mengembangkan kesempatan

berusaha

 Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat

diwilayah pedesaan

 Menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah

B. Struktur Organisasi Perusahaan Daerah BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso

Didalam suatu badan usaha yang menjalankan tugas dan fungsinya biasanya diatur dalam suatu wadah yang disebut organisasi. Maka dalam menjalankan tugas dan fungsinya diatur dalam suatu susunan organisasi sehingga tujuan dari Perusahaan Daerah BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso tersebut dapat tercapai.


(49)

commit to user

36 Adapun susunan organisasi Perusahaan Daerah BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1 Struktur organisasi Perusahaan Daerah BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso

DIREKSI

PIMPINAN CABANG

SEKSI PEMASARAN

SPI

PEMBUKUAN KREDIT

SEKRET/UM/PERS DANA KASIR

SEKSI PELAYANAN DEWAN PENGAWAS


(50)

commit to user

37 Tugas dan Fungsi Struktur Organisasi PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso.

a. Dewan Pengawas

Dewan pengawas merupakan wakil dari pemegang saham, yang terdiri dari Pemerintah Propinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Karanganyar. Dewan pengawas diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur atas keputusan RUPS serta tanggung jawab langsung kepada pemegang saham melalui RUPS. Satuan dewan pengawas terdiri. 2 orang dengan susuna keanggotaan : Ketua dan Anggota

Tugas dari dewan pengawas :

Menetapkan kebijakan umum yang ditetapkan oleh pemegang saham, melakukan pengawasan, pemeriksaan dan pembinaan terhadap PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso.

Wewenang :

1) Memberikan penilaian terhadapa laporan pertanggung jawaban Direksi atas pelaksanaan kegiatan operasional sebagau bahan pertimbangan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKAP) tahun berikutnya.

2) Membahas RKAP sebelum disampaikan kepada Kepala Daerah (Bupati) atau RUPS untuk mendapatkan pengesahan. 3) Meneliti semua laporan yang telah disusun dan disampaikan


(51)

commit to user

38 4) Memberikan pertimbangan dan saran, baik diminta maupun tidak

diminta kepada Bupati Fungsi :

1) Pengawasan dan pengurusan PD. BPR BKK. 2) Pembinaan dan pengawasan PD. BPR BKK .

3) Penetapan kebijaksanaan anggaran dan keuangan PD. BPR BKK

4) Penyusunan tata cara pengawasan dan pengelolaan PD. BPR BKK

b. Direksi

Pengangkatan dan pemberhentian Direksi dilakukan oleh Gubernur yang didasarkan atas persetujuan RUPS serta bertanggung jawab kepada RUPS melalui Dewan Pengawas.

Susunan keanggotaan Direksi ada 3 orang yang terdiri dari : Direksi Umum, Direksi Utama, dan Direksi Pemasaran.

Tugas :

Tugas dari Direksi adalah melakukan penyusunan rencana koordinasi dalam pelaksanaan tugas antar anggota direksi, melakukan pengendalian, dan pembinaan terhadap sekretariat, bidang, sub bidang, seksi-seksi, unit pelayanan berdasarkan atas keseimbangan, keserasian dan pengawasan atas seluruh kegiatan operasional pada PD. BPR BKK.


(52)

commit to user

39 Fungsi :

1) Menyusun dan menyampaikan RKAP serta perubahannya kepada Bupati melalui Dewan Pengawas untuk mendapatkan pengesahan setelah melalui pembahasan dalam RUPS.

2) Melaksanakan manajemen PD. BPR BKK berdasarkan kebijaksanaan umum pemegang saham yang ditetapkan oleh dewan pengawas.

3) Menyusun laporan keuangan bulanan dan tahunan untuk disampaikan kepada Kantor Bank Indonesia dan pemegang saham sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4) Menyampaikan laporan pertanggung jawaban tahunan, dan laporan pertanggung jawaban pada masa akhir jabatan kepada pemegang saham.

5) Menetapkan kebijaksanaan untuk melaksanakan pengurus dan pengelolaan PD. BPR BKK berdasarkan kebijaksanaan umum dari pemegang saham.

c. Satuan Pengawas Intern (SPI)

Satuan Pengawas Intern merupakan bagian dari staf yang diangkat dan diberhentikan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Pengawas dan bertanggung jawab kepada Direksi.


(53)

commit to user

40 Tugas :

1) Memberikan saran-saran yang konstruktif dan protektif agar sasaran organisasi dapat tercapai dengan ekonomis, efisien dan efektif.

2) Melakukan penilaian atas semua kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan kepatuhan atas ketentuan yang ditetapkan oleh pihak manajemen PD. BPR BKK maupun ketentuan perbankan yang lainnya.

Wewenang :

1) Mengurus dan mengelola kekayaan PD. BPR BKK

2) Mengangkat dan memberhentikan pegawai berdasarkan ketentuan yang berlaku

3) Melakukan pembukaan kantor cabang baru berdasarkan pertimbangan dan persetujuan Dewan Pengawas.

4) Menyetujui permohonan dan menandatangani perjanjian kredit yang sesuai dengan batas kewenangannya.

5) Meneliti semua dokumen yang berkaitan dengan kegiatan bank.

6) Membeli, menjual atau dengan cara lain mendapatkan atau meluaskan hak atas aktiva tetap dan inventaris milik PD. BPR BKK yang berdasarkan pertimbangan dewan pengawas.


(54)

commit to user

41 Fungsi :

1) Memberikan saran dan pertimbangan tentang langkah-langkah yang diambil sesuai dengan bidang tugasnya.

2) Membantu Direksi untuk menjabat secara operasional perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan atas hasil audit. 3) Membuat analisis dan penilaian di semua bidang yang ada

pada PD. BPR BKK melalui pemeriksaan dan pemantauan.

d. Pimpinan Cabang

Pimpinan Cabang adalah seorang pemimpin yang berada dibawah direktur yang bertanggung jawab atas kelangsungan operasional PD. BPR BKK di wilayah/ cabang tertentu.

Tugas :

Membantu direksi dalam menyusun perencanaan,

pelaksanaan koordinasi dan pengawasan seluruh operasional kantor PD. BPR BKK yang berada di wilayah kerja tertentu.

Wewenang :

1) Melakukan pengelolaan kekayaan pada kantor cabang PD. BPR BKK.

2) Menetapkan tata tertib kantor cabang PD. BPR BKK di wilayah kerjanya.

3) Menetapkan kebijakan intern pada kantor cabang yang mengacu pada kebijakan yang dibuat oleh kantor pusat.


(55)

commit to user

42 5) Menyetujui permohonan dan menandatangani perjanjian kredit

sesuai dengan batas kewenangan yang dimiliki.

6) Meneliti semua dokumen yang berkaitan dengan seluruh kegiatan yang ada pada kantor cabang.

Fungsi :

1) Menyusunan dan menyampaikan RKAP kantor cabang PD. BPR BKK kepada direksi

2) Melaksanakan manajemen PD. BPR BKK berdasarkan kebijakan umum dari direksi.

3) Menetapkan kebijaksanaan untuk melaksanakan kepengurusan dan pengelolaan kantor cabang PD. BPR BKK di wilayah kerja. 4) Melaksanakan RKAP kantor cabang PD. BPR BKK diwilayah

kerjanya.

5) Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan baik bulanan maupun tahunan kepada direksi

6) Menyusun dan menyampaikan laporan pertanggung jawaban tahunan kepada direksi.

7) Menyusun dan menyampaikan laporan pertanggung jawaban pada akhir masa jabatan kepada direksi.


(56)

commit to user

43 e. Seksi Pelayanan

Seksi Pelayanan merupakan salah satu bagian pelaksana teknis yang dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang membawahi Kasir/ Teller dan bagian pembuku dan bertanggung jawab penuh kepada pimpinan cabang.

Tugas :

Membantu kegiatan pemimpin cabang dalam melakukan koordinasi atas kegiatan-kegiatan pemasukan dan pengeluaran dana serta melakukan kegiatan pembukuan dan penerimaan laporan dari seksi / sub bagian yang berada dibawahnya.

Fungsi :

1) Meneliti keberadaan kas harian 2) Pemegang salah satu kunci brankas 3) Mengelola kas bulanan

4) Melakukan pengecekan terhadap pengeluaran dan

pengambilan antar bank 5) Pelaksanaan evaluasi laporan 6) Membuat laporan keuangan

7) Memberikan saran dan pertimbangan mengenai langkah-langkah yang perlu diambil dibidang pada masing-masing bidangnya.


(57)

commit to user

44 f. Seksi Pemasaran

Seksi Pemasaran melakukan bagian pelaksana teknis yang dipimpin oleh seorang kepala seksi yang membawahi seksi dana dan seksi kredit, dan bertanggung jawab penuh kepada pimpinan cabang.

Tugas :

Membantu pemimpin cabang untuk melakukan penghimpunan dana dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana dalam bentuk kredit sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Fungsi :

1) Melakukan pembiayaan pada golongan mikro, kecil dan menengah

2) Melakukan pembinaan dan pendekatan kepada masyarakat baik calon nasabah maupun yang sudah menjadi nasabah. 3) Menghimpun dan mengelola seluruh dana pada kantor cabang

baik berupa deposito, tabungan dan bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

4) Pelaksanaan administrasi keuangan, baik dalam menghimpun dana dari masyarakat maupun pengelolaan kredit.

5) Memberikan saran dan pertimbangan mengenai tindakan yang perlu diambil pada masing-masing bagian.


(58)

commit to user

45 g. Kasir/ Teller

Kasir/ Teller merupakan staf dibawah pimpinan Kepala Seksi Pemasaran yang bertanggung jawab penuh kepada Kepala Direktur Pemasaran secara umum, dan kepada Kepala Bidang Pelayanan pada khususnya.

Tugas :

Membantu Kepala Bidang Pemasaran untuk melakukan

koordinasi terhadap kegiatan-kegiatan pemasukan dan

pengeluaran uang pada PD. BPR BKK. Fungsi :

1) Menerima penyetoran dan penarikan uang. 2) Sebagai pemegang salah satu kunci brankas.

3) Melakukan penelitian tentang kecocokan laporan kas harian 4) Pengkoordinasian dan pengarahan terhadap kegiatan dan

pelaksanaan tugas.

h. Bagian Pembuku

Bagian ini merupakan salah satu staf dari Bagian Pelayanan, dan bertanggung jawab penuh kepada Kepala Bidang Pelayanan dan kepada Direktur Pemasaran.

Tugas :

Membantu Kepala Bidang Pelayanan untuk melakukan pembukuan dan menerima laporan keuangan dari bidang-bidang lain.


(59)

commit to user

46 Fungsi :

1) Menyimpan dan mengadministrasi smua slip angsuran atau bukti pengeluaran dan pemasukan lainnya.

2) Melakukan pembukuan dan menerima laporan dari bagian lain 3) Memasukkan slip setoran pinjaman ke kartu pinjaman nasabah 4) Menghitung dan membuat laporan penyusutan inventaris

5) Memasukkan laporan ke kartu pengawasan baik biaya maupun pendapatan ke masing-masing pos.

i. Bagian Dana

Bagian ini merupakan salah satu staf dari Bagian Pemasaran, dan bertanggung jawab penuh kepada Kepala Bidang Pelayanan dan kepada Direktur Pemasaran.

Tugas :

Membantu Kepala Bidang Pemasaran dalam melakukan usaha dan koordinasi pengembangan dana PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso

Fungsi :

1) Melakukan pemasaran atau promosi jenis-jenis layanan tabungan yaitu Tamades, Deposito, dan Tabungan Wajib

2) Menyelesaikan administrasi pembukuan simpanan

3) Membuat nomatif tabungan dan deposito setiap akhir bulan 4) Menghitung dan membayar bunga tabungan serta deposito


(60)

commit to user

47 j. Bagian Kredit

Bagian ini merupakan salah satu staf dari Bagian Pemasaran, dan bertanggung jawab penuh kepada Kepala Bidang Pelayanan dan kepada Direktur Pemasaran.

Tugas :

Membantu Kepala Bidang Pemasaran untuk melaksanakan segala kegiatan yang berhubungan dengan usaha perkreditan,

antara lain pemasaran, pemberian kredit, penagihan,

pengadministrasian dan pemantauan kolektibilitas. Fungsi :

1) Melakukan pencairan kredit

2) Menyelenggarakan usaha perkreditan dengan kolektibilitas yang tinggi

3) Melakukan penagihan secara insentif dan semaksimal mungkin atas kredit yang dihapus bukukan

4) Pembinaan nasabah yang kreditnya dihapus bukukan.

5) Memberikan pembinaan kepada nasabah kredit usaha kecil, kredit investasi, kredit konsumsi, dan program hubungan PD. BPR BKK dengan kelompok peminjam dan penanganan kredit bermasalah.

6) Melakukan penelitian terhadap perjanjian kredit.

7) Menganalisa calon nasabah yang mengajukan pinjaman.

8) Memberikan rekomendasi permohonan kredit yang diajukan oleh calon nasabah.


(61)

commit to user

48 9) Menyelenggarakan usaha perkreditan dengan kolektibilitas

yang tinggi

10) Memberikan penjalasan tentang syarat-syarat dan prosedur perkreditan pada calon nasabah.

C. Permodalan PD BPR BKK Tasimadu Cabang Ngargoyoso

Sebagai lembaga yang bergerak dalam bidang keuangan, PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso sangat membutuhkan dana guna memperlancar dalam menjalankan fungsinya.

Pada mulanya PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso memperoleh kredit investasi dari kredit pemerintah daerah Tingkat I Jawa Tengah sebesar RP 1.000.000,- ( satu juta rupiah ) untuk setiap kecamatan, yang diambil dari anggaran belanja daerah kredit tersebut adalah modal PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso yang harus dikembangkan.

Berhubung dengan potensi daerah yang semakin bertambah, maka penyediaan yang memadai sangat dirasa perlu guna menyerap nasabah. Adapun modal PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso terdiri dari :

a. Modal luar

Modal luar diperoleh dari luar PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso yang terdiri dari simpanan wajib, TAMADES, dan deposito.


(62)

commit to user

49 b. Modal sendiri

Selain modal dari luar, masih ada modal yang berasal dari dalam PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso sendiri, yaitu: 1) Cadangan piutang ragu-ragu

2) Laba tahun berjalan

D. Produk PD BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso

Produk-produk PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso terdiri dari simpanan dan kredit yang diuraikan sebagai berikut :

a. Simpanan

1) Simpanan wajib

Adalah simpanan yang diperuntukkan bagi masyarakat yang memanfaatkan jasa kredit yang dipotong sejumlah nilai tertentu dari realisasi pinjaman.

2) Simpanan sukarela / TAMADES

Adalah simpanan yang diperuntukkan bagi masyarakat umum, pegawai dan pelajar agar dana simpanan memberikan manfaat yang maksimal.


(63)

commit to user

50 3) Deposito

Adalah simpanan dengan keterikatan masa dana berjangka waktu tertentu, agar inestasinya aman dan memberikan hasil yang menguntungkan.

b. Kredit

1. Kredit pegawai

Kredit yang diperuntukkan bagi pegawai guna lebih memberdayakan penggunaan gaji secara lebih baik dan bermanfaat dengan jangka waktu maksimal 60 bulan.

2. Kredit umum

Kredit yang diperuntukkan bagi pengusaha kecil dan menengah dibidang industri, pertanian, dan perdagangan serta jasa guna pengembangan usahanya.

3. Kredit musiman

Kredit yang diperuntukkan bagi petani pengolah lahan pertanian dengan jangka waktu tiga bulan, enam bulan, maupun duabelas bulan, tergantung masa panen suatu komoditas. Kredit ini biasanya di nikmati oleh sektor pertanian, peternakan, perikanan.


(64)

commit to user

51 4. Kredit kelompok

Kredit yang diperuntukan bagi kelompok masyarakat dengan usaha tertentu dalam pengembangan usahanya.

E. Sistem pelayanan PD BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso

Pelaksanaan pelayanan kredit di BPR BKK berpusat di kantor BPR BKK di kecamatan. Dari kantor pusat ini dikoordinir operasi penyaluran kredit ke desa-desa melalui pos-pos BPR BKK yang sudah didirikan. Pos-pos yang didirikan umumnya bertempat di dekat pusat kegiatan, seperti pasar, balai desa dan sebagainya. Ini dimaksudkan untuk mempermudah terjadinya kontak dengan calon nasabah dan nasabahnya.

Dalam waktu tertentu, setiap BPR BKK diwajibkan

menyampaikan laporan kepada badan pembina, baik tingkat kabupaten/ kotamadya maupun tingkat propinsi, juga laporan kepada BPD kantor pusat Jawa Tengah dan cabangnya di kabupaten. Laporan tersebut dimaksud untuk memonitor perkembangan BPR

BKK, dan merupakan bagian dari management information system

yang diterapkan dalam BPR BKK. Laporan yang meliputi bulanan sampai pada tahunan itu terdiri dari :


(65)

commit to user

52 a. Laporan perkembangan bulanan yang meliputi :

1) Saldo debet pinjaman

2) Jumlah pinjaman yang diberikan 3) Tunggakan merah

4) Tabungan

5) Modal yang disalurkan pada BPR BKK

b. Laporan perkembangan triwulan, berupa laporan neraca dan laporan laba/ rugi

c. Isian kuisioner 6 bulanan untuk penentuan klasifikasi BPR BKK yang bersangkutan

d. Laporan tahunan selambat-lambatnya 3 bulan setelah tahun buku BPR BKK berakhir

e. Rencana kerja dan rencana anggaran tahunan selambat-lambatnya 2 bulan sebelum tahun buku baru

Dengan demikian setiap 6 bulan sekali BPR BKK berkesempatan memperoleh evaluasi untuk promosi kenaikan tingkat, atau bahkan mengalami degradasi.


(66)

commit to user

53 F. Pembahasan Masalah

1. Prosedur Pemberian Kredit Kepegawaian Pada PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso

Pemberian kredit yang sehat harus dibuatkan prosedur-prosedur baku dan tertulis. Prosedur pemberian kredit yang sehat adalah upaya bank dalam mengurangi resiko pemberian kredit melalui beberapa tahapan.

Pada prosedur pemberian kredit kepegawaian terdapat 4 tahapan, yaitu tahapan kegiatan prakarsa dan analisa permohonan kredit, tahapan pemberian rekomendasi kredit, tahapan pemberian putusan kredit, dan tahapan pencairan kredit. Masing-masing tahapan tersebut dilakukan oleh pejabat bank yang berbeda-beda.


(67)

commit to user

54 Gambar 3. 2 Tahapan pemberian kredit

Prakarsa dan analisa kredit oleh pejabat pemrakarsa kredit

Prakarsa permohonan kredit

Analisa dan evaluasi kredit

Pembagian risiko kredit

Perhitungan kebutuhan kredit

Negosiasi kredit

Rekomendasi kredit oleh pejabat perekomendasi

Putusan kredit oleh pejabat yang mempunyai kewenangan memutuskan

kredit

Pencairan kredit oleh pejabat yang berwenang mencairkan


(68)

commit to user

55 Berdasarkan gambar di atas, tahapan-tahapan pemberian kredit dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Tahapan prakarsa dan analisa permohonan kredit

Tahapan prakarsa dan analisa kredit dilakukan oleh Pejabat Pemrakarsa Kredit, yang meliputi beberapa kegiatan berikut:

a. Kegiatan prakarsa permohonan kredit

Kegiatan tahap ini antara lain adalah penerimaan

permohonan kredit dari nasabah atau memprakarsai

permohonan kredit, baik untuk permohonan kredit baru, perpanjangan kredit, perubahan jumlah kredit, maupun penyelesaian kredit. Pejabat pemrakarsa kredit kemudian melakukan kegiatan pencairan informasi selengkap-lengkapnya dari berbagai sumber mengenai pemohon untuk menunjang analisa terhadap prinsip 5C.

Pre screening/ tahap awal 1. Calon debitur termasuk

target pasar

2. Calon debitur termasuk kelompok yang dapat dilayani

3. Jenis usaha tidak dilarang 4. Jenis usaha termasuk dalam

rencana pemasaran tahunan Pengumpulan data untuk

analisa 5C

1. Character 2. Capacity 3. Capital

4. Condition of economy 5. Collateral

Pengumpulan data pendukung 1. Laporan penilaian jaminan

2. Laporan kelayakan usaha 3. Laporan kegiatan audited


(69)

commit to user

56 Prosedur permohonan kredit kepegawaian suatu bank berlaku beberapa ketentuan. Untuk alur ketentuan kredit kepegawaian pada PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso adalah sebagai berikut :

Gambar 3. 3. Alur prosedur permohonan kredit kepegawaian Calon nasabah mengajukan

formulir permohonan kredit

Formulir yang telah di isi harus dapat rekomendasi

dari pejabat atau bendahara perusahaan

setempat

Setelah mendapat rekomendasi, formulir di

serahkan ke kantor PD BPR BKK Tasikmadu untuk kemudian diteliti

kebenarannya. pembayaran kredit

melewati pemotongan gaji pegawai oleh bendahara gaji sebesar

jaminan

Permohonan kredit dilengkapi 1. Foto copy KTP

2. Foto copy KK (Kartu Keluarga) 3. Materai (sebanyak 2 lembar)


(70)

commit to user

57 b. Kegiatan analisa dan evaluasi kredit

Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari Pejabat Pemrakarsa, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis dan evaluasi tingkat risiko kredit. Analisa dan evaluasi kredit dituangkan dalam format yang telah ditetapkan oleh bank dan disesuaikan jenis kreditnya. Dalam analisis tersebut mencakup informasi sebagai berikut:

1) Identitas pemohon, antara lain : nama pemohon, domisili, bentuk usaha, jenis usaha, legalitas usaha, dan sebagainya. Informasi ini dimasudkan untuk melihat gambaran awal tentang penanggung jawab atas pengolahan dana.

2) Tujuan permohonaan kredit, mencakup : jumlah kredit, obyek yang dibiayai, jangka waktu kredit dan alasan kebutuhan kredit.

3) Riwayat hubungan bisnis dengan bank, mencakup : saat hubungan, bidang hubungan bisnis, nilai transaksi bisnis dan kualitas hubungan bisnis.

c. Perhitungan kebutuhan kredit

Perhitungan kebutuhan kredit dimaksudkan untuk

mengetahui secara pasti kredit yang benar-benar dibutuhkan oleh pemohon, hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kelebihan kredit yang digunakan, atau terjadi kekurangan kredit sehingga usaha tidak berjalan.


(71)

commit to user

58 d. Pembagian risiko kredit

Dalam upaya mengurangi risiko kredit yang harus ditanggung, bank membagi risiko tersebut dengan perusahaan asuransi, yaitu dengan melakukan asuransi kredit, asuransi kerugian, maupun asuransi jiwa debitur.

e. Negosiasi kredit

Setelah kegiatan pengumpulan informasi, analisa dan evaluasi kredit serta kebutuhan besarnya kredit telah dilakukan, langkah berikutnya adalah mengkaji aspek kekuatan, kelemahan dan identifikasi risiko yang merupakan kesimpulan dari seluruh analisa kredit. Kesimpulan tersebut mencakup hal-hal sebagai berikut : Pejabat Pemrakarsa Kredit dapat menyimpulkan bahwa usaha debitur yang akan dibiayai mempunyai kemampuan untuk

mengembalikan pinjaman, identifikasi risiko-risiko, serta

melakukan antisipasi terhadap risiko.

2. Tahapan pemberian rekomendasi kredit

Rekomendasi kredit dibuat oleh Pejabat Perekomendasi Kredit berdasarkan analisa/ evaluasi yang dibuat oleh pemrakarsa kredit. Rekomendasi kredit merupakan suatu kesimpulan dari analisa dan evaluasi atas proposal kredit yang disajikan oleh Pejabat Pemrakarsa Kredit. Rekomendasi harus secara jelas menguraikan kekuatan dan kelemahan serta identifikasi risiko yang akan mempengaruhi kemampuan pemohon untuk memenuhi angsuran yang telah


(72)

commit to user

59

dijadwalkan. Dalam membuat rekomendasi kredit, Pejabat

Rekomendasi Kredit harus memastikan bahwa tidak ada

kebijaksanaan dan prosedur kredit yang dilanggar serta tidak ada masalah hukum. Apabila perekomendasi kredit telah merasa yakin atas rekomendasinya serta paket kredit telah lengkap, selanjutnya menyerahkan paket kredit tersebut kepada pejabat pemutus dan mempertahankan pendapatnya apabila diperlukan.

3. Tahapan pemberian putusan kredit

Pemberian putusan kredit hanya dapat dilakukan oleh Pejabat Pemutus Kredit atau komite kredit yang diberikan kewenangan memutus kredit oleh Direksi Bank. Sebelum memberikan putusan kredit, Pejabat Pemutus Kredit harus memeriksa dan meneliti kelengkapan paket kredit. Pemberian putusan kredit tersbut dilakukan oleh Pejabat Pemutus Kredit dan dilakukan secara tertulis serta dibuktikan dengan membubuhkan tanda tangan pada formulir putusan kredit. Apabila putusan kredit telah diberikan, selanjutnya paket kredit tersebut diserahkan kepada bagian administrasi kredit untuk dipersiapkan hal-hal sebagai berikut :

a. Memberikan surat penawaran putusan kredit kepada pemohon yang memuat struktur dan tipe kredit serta syarat-syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi nasabah. Surat penawaran tersebut harus dicantumkan batas waktu untuk memberikan persetujuan/ penolakan. Apabila dalam batas waktu tang telah


(73)

commit to user

60 diberikan tersebut pemohon tidak memberikan jawaban, maka permohonan kredit yang sudah memperoleh persetujuan dianggap batal. Apabila pemohon menyetujui persyaratan dan ketentuan yang terkandung dalam surat penawaran putusan, maka pemohon harus menandatangani surat putusan tersebutdi atas materei dan mengembalikan ke bank.

b. Mempersiapkan dokumen perjanjian kredit sebagai perjanjian pokok. Perjanjian kredit dapat dibuat sesuai risiko kredit menurut

judgement pejabat pemutus dengan cara notarial, maupun di

bawah tangan baik berupa surat perjanjian kredit, surat pengakuan utang, surat persetujuan pinjam uang, maupun surat perjanjian kontra pegawai.

c. Mempersiapkan dokumen perjanjian pengikatan agunan

dimaksudkan untuk mendukung atau menjamin perjanjian pokoknya.

d. Mempersiapkan dokumen untuk pencairan.

4. Tahapan persetujuan pencairan kredit

Pencairan dapat dilakukan setelah instruksi pencairan kredit ditandatangani oleh pejabat yang berwenang, yaitu petugas administrasi kredit sebagai pembuat instruksi dan disetujui oleh pimpinan unit kerja yang bersangkutan.


(74)

commit to user

61 1. Kelebihan Dan Kekurangan Prosedur Kredit Kepegawaian yang

Diterapkan PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso

Seperti pada perusahaan dalam mengenal dan mempelajari suatu permasalahan, maka sudah menjadi latar apabila suatu permasalahan yang sedang dibahas tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan dan alangkah lebih baiknya hal tersebut jangan digunakan sebagai pematah semangat dalam segala langkah yang kita hadapi, melainkan hal tersebut kita gunakan sebagai tantangan untuk menambah daya kreatifitas dan skill dalam mencapai sasaran pembangunan. Dan untuk memahami kelebihan dari prosedur penyaluran kredit tersebut, dapat kita jelaskan sebagai berikut :

a. Sosialisasi yang dilakukan petugas PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso dilakukan secara teratur serta disampaikan secara jelas sehingga mudah dipahami prosedurnya oleh pegawai perusahaan yang ingin mengajukan kredit.

b. PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso memberikan syarat pengajuan kredit yang mudah kepada pegawai dan kelengkapan prosedur kredit yang tidak berbelit-belit. Kelengkapan itu meliputi : surat permohonan kredit, pembahasan kredit, surat kuasa potong gaji, buku tabungan wajib, kartu pinjaman dan kitir pinjaman, laporan penilaian jaminan, adendum perjanjian kredit apabila terdapat penggantian barang jaminan, aspek analisa usaha serta perjanjian kredit.


(75)

commit to user

62 c. Pengumpulan data 5C secara lengkap, teliti dan terperinci oleh pegawai PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso. Penelitian tersebut meliputi:

1) Meneliti riwayat hidup calon pemohon kredit.

2) Meneliti reputasi calon pemohon di lingkungan usahanya. 3) Menilai dana atau modal yang dimiliki calon pemohon kredit. 4) Meneliti latar belakang pendidikannya.

5) Menilai sejauh mana keterampilan dan kemampuan calon pemohon kredit dalam menjalankan dan mengelola usahanya.

6) Menilai agunan yang diserahkan calon pemohon kredit dimana penilaian ini meliputi jenis jaminan, lokasi, bukti kepemilikan, dan status hukumnya.

d. Melakukan penelitian secara lengkap tentang analisa kredit dari beberapa aspek diantaranya :

1) Aspek yuridis yang meliputi : legalitas badan usaha, legalitas usaha, legalitas permohonan kredit dan legalitas barang jaminan.

Hal yang perlu diteliti adalah :

a) Keabsahan pendirian perusahaan


(76)

commit to user

63 c) Meneliti bukti-bukti kepemilikan barang yang di ajukan

sebagai agunan

d) Meneliti surat kuasa menjaminkan dari pemilik barang agunan apabila dalam hal ini barang tersebut bukan milik pemohon kredit.

e) Meneliti status kepemilikan atas agunan baik agunan utama atau tambahan harus dijelaskan apakah secara yuridis dapat dilaksanakan pengikatan secara notariil.

2) Aspek pemasaran meliputi : produk dan jasa yang akan dipasarkan, rencana pemasaran produk, strategi pemasaran yang ditempuh, keadaan pemasaran saat ini, dan target pemasaran

Hal yang perlu diteliti adalah : a) Segmen pasar yang dituju.

b) Barang yang dihasilkan merupakan barang jadi atau setengah jadi.

c) Penilaian volume pemasaran suatu barang atau jasa melalui pengukuran suatu keseimbangan antara volume penawaran dan permintaan


(1)

commit to user

68 1) Kondisi jaminan apakah masih baik atau tidak.

2) Jumlah jaminan sesuai dengan yang telah diperjanjikan dalam perjanjian kredit atau tidak.

3) Lokasi jaminan dari segi komersial cukup strategis dan ekonomis atau tidak

4) Nilai jaminan tersebut masih bisa mengcover kreditnya atau tidak

5) Pengecekan bahwa jaminan tidak dikuasai pihak lain.

Sebab kedisiplinan dan kesadaran yang tinggi dilingkungan pegawai serta untuk para petugas PD. BPR BKK ini, akan secara tidak langsung menambah lancarnya sirkulasi kegiatan dana perkreditan yang ada pada PD. BPR BKK Tasikamadu Cabang Ngargoyoso.


(2)

commit to user

69

2. Kendala Yang Dihadapi dan Cara Yang Ditempuh PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso Dalam Penyaluran Kredit Kepegawaian

Sebagaimana dihadapi badan usaha umumnya, PD. BPR BKK Tasikmadu juga menghadapi beberapa problematik dalam hal penyaluran kredit kepegawaian.

Adapun kendala dalam prosedur penyaluran kredit kepegawaian tersebut adalah sebagai berikut :

1. Adanya self dealing atau tindak kecurangan dari aparat

pengelola kredit tentang kelengkapan prosedur kredit yang harus dipenuhi pemohon kredit.

2. Kebijakan perkreditan yang kurang baik pada bank dan perusahaan yang bersangkutan. Sehingga pegawai dapat meminjam dengan persyaratan yang kurang lengkap sekalipun. 3. Adanya sikap ceroboh, lalai dan menggampangkan dari

pengelola prosedur perkreditan.

4. Kurangnya hubungan yang baik dengan bendahara perusahaan. Sehingga bank kurang informasi tentang pemohon kredit dari perusahaan tersebut.


(3)

commit to user

70 Adapun cara yang ditempuh PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso adalah sebagai berikut :

1. Menjalin kerjasama yang baik kepada perusahaan serta bendahara yang menangani gaji pegawai sehingga dapat mempermudah pengelolaan tentang permohonan dan persyaratan kredit.

2. Meningkatkan kebijakan antara pihak bank dengan pihak perusahaan dalam masalah prosedur kredit. Sehingga prosedur tersebut tidak memberatkan para pegawai perusahaan dami upaya pengajuan permohonan kredit yang mudah, murah dan mengarah.

3. Memberikan peringatan kepada pegawai apabila terdapat kecurangan dan kecerobohan dalam mengelola prosedur kredit tersebut.


(4)

commit to user

71

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian terhadap PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso seperti yang telah diungkapkan penilis dimuka, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Prosedur pemberian kredit yang diterapkan PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso yang meliputi pra prngajuan kredit, prakarsa dan analisa permohonan kredit, pemberian rekomendasi kredit, pemberian putusan kredit, dan pencairan kredit sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku. Hanya dirasa dalam proses perumusan kredit itu, jangka waktu terlalu lama dan terlalu panjang sehingga hal tersebut dikeluhkan para pegawai sebagai pemohon kredit.

2. Berdasarkan penelitian yang telah saya lakukan dengan

mengevaluasi tentang prosedur pemberian kredit kepegawaian yaitu, PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso memiliki managemen pengelolaan tentang prosedur pemberian kredit yang baik serta bertanggung jawab dalam pengelolaan prosedur kredit tersebut. Hal ini dibuktukan dengan banyaknya kelebihan-kelebihan mengenai prosedur kredit yang diterapkan PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso.


(5)

commit to user

72 3. Prosedur pemberian kredit pegawai di PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso dalam praktik pelayanannya terdapat kelebihan dan kekurangannya. Pertama terdapat kelebihan pada prosedurnya yaitu mudah dipahami, sosialisasi yang dilakukan petugas PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso dilakukan secara teratur serta disampaikan secara jelas sehingga mudah dipahami prosedurnya oleh pegawai perusahaan yang ingin mengajukan kredit, pengumpulan data 5C secara lengkap, teliti dan terperinci, melakukan penelitian secara lengkap tentang analisa kredit serta rutin mengevaluasi serta melakukan pengawasan kredit. Hal ini menjadi keuntungan tersendiri bagi PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso karena prosedur tersebut sangat bermanfaat daripada prosedur pada bank lain sehingga dapat menarik nasabah untuk memohon kredit di PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso.

B. Saran

Masih adanya beberapa hambatan-hambatan yang ada khususnya dalam prosedur pemberian kredit pegawai, maka penulis memberikan saran yang mungkin berguna bagi peningkatan PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso untuk kemajuan perusahaan dalam rangka membantu pendapatan bagi para pegawai dan menata perekonomian antara lain :


(6)

commit to user

73 1. Petugas PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso dalam melakukan sosialisasi hendaknya lebih memperhatikan tentang hal-hal sebagai berikut:

a. Calon pemohon yang diberitahu apakah termasuk target pasar atau tidak.

b. Calon pemohon termasuk kelompok yang dapat dilayani atau tidak.

c. Jenis usaha yang akan dibiayai termasuk dalam rencana pemasaran tahunan atau tidak

2. Memeriksa dengan teliti kelengkapan tentang prosedur kredit tersebut sehingga tidak ada dokumen yang dengan sengaja atau tidak, dokumen tersebut tidak dicantumkan ataupun diabaikan begitu saja oleh pegawai PD. BPR BKK Tasikmadu Cabang Ngargoyoso.

3. Melakukan pengecekan bank to bank information agar dapat

memperoleh bonafiditas, reputasi serta karakter tentang pemohon kredit dan pengecekan mengenai data-data keuangan, data usaha dan barang agunan secara lengkap.

4. Melakukan analisis kredit, pemberian realisasi kredit sebaiknya

dilakukan pelayanan one day service secara cepat, cermat, dan tepat.

5. Melakukan pengawasan fisik rutin dan pemeriksaan mendadak mengenai usaha yang dibiayai serta jaminan kredit.