5 pasar, manajeman, keuangan,
teknis, yuridis dengan gratis kepada para debiturnya.
5 Dengan
fasilitas kredit
memungkinkan para kreditur untuk
memperluas dan
mengembangkan usahanya
yang lebih leluasa. Jangka waktu kredit dapat disesuaikan
dengan kebutuhan dana bagi perusahaan
debitur, untuk
kredit investasi
dapatr disesuaikan dengan rencana
pelunasan yang sesuai dengan kapasitas
perusahaan yang
bersangkutan, untuk
kredit modal kerja dapat diperpanjang
berulang-ulang dan lain-lain. 6
Lembaga perkreditan yang dimiliki
perbankan telah
mempunyai ketentuan-
ketentuan yuridis yang jelas sehingga
memperkecil kemungkinan-kemungkinan
suatu resiko
sengketa dikemudian hari antara bank
dengan penyedia dana. 7
Rahasia keuangan debitur akan lebih terlindung karena adanya
ketentuan menegnai Rahasia Bank dalam Undang-Undang
Pokok Perbankan. 8
Relatif mudah diperoleh kalau memang benar-benar usahanya
fleksibel. 9
Telah ada kekeuatan yang kuat di masyarakat perbankan yang
menawarkan jasanya dibidang penyediaan dana kredit.
10 Terdapat berbagai jenis kredit,
berbagai bentuk
penawaran modal dana hingga dapat
dipilih dana yang paling cocok untuk
kebutuhan modal
perusahaan tersebut.
3. Modal Kerja
Setiap perusahaan memerlukan modal untuk menjalankan kegiatan
operasi sehari-hari. Adanya modal kerja cukup penting bagi perusahaan,
karena hal ini akan memungkinkan perusahaan beroperasi secara maksimal
dan perusahaan juga akan terhindar dari kesulitan yang mungkin timbul
dalam masalah
keuangan jangka
pendek. Menurut Agnes Sawir 2003, menjelaskan bahwa:
“Modal kerja adalah keseluruhan aktiva
lancar yang
dimiliki perusahaan, atau dapat pula
dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia untuk membiayai
kegiatan
operasi perusahaan
sehari- hari.”
6
4. Jenis-Jenis Kredit Modal Kerja
Menurut Syahdeny,
Remy 2004, secara umum jenis-jenis kredit
modal kerja adalah sebagai berikut: a.
Kredit Modal Kerja Ekspor Adalah kredit modal kerja untuk
membiayai hal-hal sebagai berikut: 1
Pre Shipment Financing
, yaitu untuk membiayai:
a Kegiatan
dalam mengumpulkan
barang- barang
ekspor hingga
dikapalkan untuk diekspor, atau juga disebut sebagai
pembiayaan pengumpulan barang-barang
ekspor termasuk
pengolahan, penggudangan,
pengepakan, dan
pengapalan; b
Produksi barang
yang dimaksudkan
untuk diekspor
maupun pembelianimpor
bahan yang
akan diproduksi
menjadi barang
untuk diekspor;
c Kegiatan produksi tertentu
yang selama
ini memasarkan produksinya di
dalam negeri,
tetapi sekarang mendapat pesanan
2
Post Shipment Financing,
yaitu kredit
untuk membiayai
kebutuhan selama
masa tenggang antara setelah barang
di muat di kapal dengan akseptasi wesel berjangka atau
dibayarnya wesel tunai diluar negeri.
Berdasarkan cara
pembayaran ekspor
yang berlaku di dalam perdagangan
internasional, pemberian kredit ekspor ini dengan cara:
a Pembayaran
di muka
advance payment
b Ekspor dengan LC, yang
dibedakan atas: 1
Irrevocable banker’s LC
–
Sight
LC 2
Irrevocable banker’s LC
–
Usance
LC c
Ekspor dengan
wesel inkaso
collection draft
b. Kredit Modal Kerja Perdagangan
Dalam Negeri Kredit
Modal Kerja
Perdagangan Dalam Negeri Adalah kredit modal kerja yang diberikan
kepada pengusaha yang bergerak di bidang perdagangan dalam negeri
yang telah memiliki izin usaha perdagangan. Sementara itu, yang
dimaksud dengan
perdagangan dalam negeri adalah membeli dan
menjual barang-barang untuk dan dari daerah pabean Indonesia.
7 Perdagangan dalam negeri di bagi
menjadi dua kelompok, yaitu: 1
Distribusi sembilan bahan pokok;
2 Perdagangan umum.
c. Kredit Modal Kerja Industri
Merupakan kredit
modal kerja
yang diberikan
pada pengusaha-pengusaha industri yang
telah memiliki izin usaha izin perdagangan dan izin industri.
Industri adalah
usaha untuk
menambah nilai guna sesuatu barang
dengan melakukan
pengubahan bentuk
processing
dari sesuatu atau beberapa bahan menjadi barang jadi atau setengah
jadi. Jadi pengertian
processing
dalam industri meliputi: 1
Bentuk setengah
manufacturing
, yang berarti menghasilkan
barang yang
belum siap
pakai oleh
konsumen, tetapi dapat dipakai sebagai bahan baku industri
lain; 2
Bentuk
manufacturing
, yaitu menghasilkan barang jadi yang
berarti menghasilkan barang yang siap pakai;
3 Bentuk perakitan.
d. Kredit Modal Kerja Perkebunan,
Kehutanan dan Peternakan 1
KMK untuk perkebunan ialah pembiayaan
pemeliharaan tanaman
menghasilkan dan
panen, pengolahan lahan dan penanaman serta pemeliharaan
tanaman sampai panen untuk tanaman musiman dan biaya
pengolahan di pabrik sampai barang tersebut siap untuk
dijual. 2
KMK untuk kehutanan ialah pembiayaan
mengumpulkan mengolah hasil hutan sampai
barang tersebut siap untuk dijual.
3 KMK untuk peternakan ialah
pembiayaan pembelian bibit, biaya pemeliharaan termasuk
upah tenaga kerja, dan biaya penjualan.
e. Kredit Modal Kerja Prasaranajasa-
jasa Kredit
Modal Kerja
Prasaranajasa-jasa adalah kredit modal kerja usaha-usaha prasarana
yang meliputi: 1
Pengangkutan darat; 2
Pengangkutan laut; 3
Pengangkutan udara; 4
Kontraktorpemborong bangunan leveransir, usaha-
usaha yang bergerak di bidang jasa
pemborong bangunan-
bangunan;
8 5
Biro perjalanan; 6
Hotel; 7
Proyek pasarshopping center; 8
Ekspedisi muatan kapal laut EMKL dan jasa lainnya
9 Real estate.
5. Peranan Kredit Modal Kerja