kekurangan ditinjau dari segi-segi tertentu. Selain itu, bermacam-macam organisasi kurikulum dapat dijalankan secara bersama di satu sekolah,
bahkan yang satu dapat membantu atau melengkapi yang satunya. Dalam mengembangkan kurikulum harus diadakan pilihan, jadi selalu ada hasil
semacam kompromi antara anggota panitia kurikulum. Sering dikatakan bahwa, kurikulum adalah soal pilihan. Dalam hal ini pilihan banyak
bergantung pada pendirian atau sikap seseorang tentang pendidikan. Pada umumnya dapat dibedakan dua pendirian utama, yakni yang tradisional
dan yang progresif.
2. Wujud kurikulum Alquran untuk membentuk karakter di SMK Nurul
Musthofa Bilingual Boarding School Demak.
a. KTSP
Kurikulum yang digunakan di SMK Nuruk Mustofa adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. KTSP merupakan bentuk
operasional pengembangan kurikulum dalam konteks desentralisasi pendidikan dan otonomi daerah, yang akan memberikan wawasan baru
terhadap sistem yang sedang bertujuan selama ini. Hal ini dapat membawa
dampak terhadap peningkatan efisiensi dan efektivitas kinerja sekolah, khususnya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
Penyusunan KTSP dalam pembelajaran pendidikan Alquran dilakukan sebagai dasar dalam penyusunan silabus dan RPP. Kurikulum
merupakan acuan dan pedoman pelaksanaan kegiatan pembelajaran dalam mengembangkan berbagai ranah pendidikan kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Penyusunan KTSP dilakukan pada awal tahun ajaran baru karena KTSP merupakan dasar dari pembentukan silabus dan RPP.
Sedangkan untuk penyusunan silabus dan RPP itu merupakan tanggung jawab dari masing-masing guru mata pelajaran.
b. Program Tahunan Prota
Pada pelaksanaan pembelajaran juga diperlukan adanya program tahunan prota yang wajib dibuat olah guru mata pelajaran. Prota
merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. Program tahunan dipersipakan dan di kembangkan oleh guru sebelum tahun ajaran,
karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya, yakni program semester, program mingguan, dan program
harian atau program pembelajaran setiap kompetensi dasar. Pembuatan program tahunan dilakukan pada awal tahun ajaran baru.
Isi dari program tahunan untuk setipa mata pelajaran adalah sama yaitu tentang materi atau kompetensi dasar yang ingin dicapai, alokasi waktu
pelaksanaan pembelajaran untuk setiap semesternya. c.
Program Semester Promes Dalam pelaksanaan pembelajaran juga diperlukan adanya program
semester Promes. Program Semester Promes adalah penjabaran dari program tahunan Prota sehingga program semester tersebut tidak bisa
disusun sebelum tersusun program tahunan. Program semester merupakan program pengajaran yang harus dicapai selama satu semester, selama
periode ini diharapkan para siswa menguasai pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai satu kesatuan utuh. Program semester dijabarkan dari
Garis-Garis Besar Program Pengajaran pada masing-masing bidang studimata pelajaran, di dalamnya terdiri atas: pokok bahasan sub-pokok
bahasan, alokasi waktu, dan alokasi pertemuan kapan pokok bahasansub- pokok bahasan tersebut disajikan.
Di SMK Nurul Mustofa menunjukkan bahwa program semester untuk mata pelajaran pendidikan Alquran berisi tentang pokok bahasan
atau materi yang akan diajarkan, alokasi waktu, dan alokasi pertemuan kapan pokok bahasan tersebut disajikan. Program semester sekolah
menengah kejuruan untuk kelas II semester 1 diisi dengan kegiatan praktek kerja lapangan selama satu semester. Sehingga promes untuk kelas
II dibuat untuk semester II saja. d.
Silabus Di SMK Nurul Mustofa, silabus mata pelajaran Pendidikan Alquran
merupakan penjabaran dari program semester. Dalam silabus pendidikan
Alquran berisi tentang kompetensi dasar, materi pelajaran, nilai karakter yang akan dicapai, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi
waktu yang digunakan serta sumberbahan dan alat pembelajaran. Untuk mata pelajaran Alquran diberikan kepada siswa untuk membantu
pembentukan karakter siswa yang qurani. Oleh karena itu untuk setiap materi yang diberikan memasukkan nilai-nilai karakter. Sebagai contohnya
adalah silabus untuk kelas XI dengan standar kompetensi tentang memahami ayat-ayat Alquran tentang perintah menjaga kelestraina
lingkungan hidup, maka kompetensi dasar yang ingin dicapai salah satunya adalah membiasakan perilaku menjaga kelestarian lingkungan
hidup yang perintahnya terkandung dalam Q.S Ar Rum. Nilai-nilai karakter yang ingin dicapai antara lain religious, jujur, disiplin, serta
peduli lingkungan. Memasukkan nilai-nilai karakter dalam pembelajaran yang
dimunculkan pada saat penyusunan silabus dan RPP diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Adeyemi dan Maumakma 2009
dalam penelitiannya yang berjudul “Teaching Character Education Across the Curriculum and the Role of Stakeholders at the Junior
Secondary Level in Botswana ” menyatakan bahwa Sekolah sebagai bagian
integral dari masyarakat yang juga dapat membantu untuk membentuk karakter siswa. Namun, sekolah saja tidak bisa mencapai tujuan karakter
mengajar. Ini adalah tugas bersama dari para keluarga, komunitas agama, organisasi pemuda
,
bisnis, pemerintah, media dan semua warga negara. Keluarga dianggap sebagai sekolah pertama bagi pembentukan karakter
siswa. e.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan menajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang telah dijabarkan dalam silabus. RPP
ini dapat digunakan oleh setiap pengajar sebagai pedoman umum untuk melaksanakan pembelajaran kepada peserta didiknya, karena di dalamnya
berisi petunjuk secara rinci, pertemuan demi pertemuan, mengenai tujuan, ruang lingkup materi yang harus diajarkan, kegiatan belajar mengajar,
media, dan evaluasi yang harus digunakan. Oleh karena itu, dengan berpedoman RPP ini pengajar akan dapat mengajar dengan sistematis,
tanpa khawatir keluar dari tujuan, ruang lingkup materi, strategi belajar mengajar, atau keluar dari sistem evaluasi yang seharusnya.
RPP akan membantu guru dalam mengorganisasikan materi standar, serta mengantisipasi peserta didik dan masalah-masalah yang mungkin
timbul dalam pembelajaran. Baik pengajar maupun peserta didik mengetahui dengan pasti tujuan yang hendak dicapai dan cara
mencapainya. Dengan demikian pengajar dapat mempertahankan situasi agar peserta didik dapat memusatkan perhatian dalam pembelajaran yang
telah diprogramkannya. Sebaliknya, tanpa RPP atau tanpa persiapan tertulis maupun tidak tertulis, seorang pengajar akan mengalami kesulitan
dalam proses pembelajaran yang dilakukannya. Seorang pengajar yang belum berpengalaman pada umumnya memerlukan perencanaan yang
lebih rinci dibandingkan seorang pengajar yang sudah berpengalaman. Maka secara ringkas RPP adalah rencana operasional kegiatan
pembelajaran setiap atau beberapa KD dalam setiap tatap muka di kelas. Lingkup RPP paling luas mencakup 1 satu Komptensi Dasar yang
terdiri atas 1 satu indikator atau beberapa indikator untuk 1 satu kali pertemuan atau lebih.
f. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM
Diakhir kegiatan belajar mengajar, dilakukan kegiatan evaluasi pembelajaran untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami
materi yang di berikan oleh guru. KKM Kriteria Ketuntasan Minimal adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai
ketuntasan. KKM harus ditetapkan diawal tahun ajaran oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan
pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan pendidik atau forum MGMP secara
akademis menjadi pertimbangan utama penetapan KKM. Berdasarkan data dokumentasi yang diperoleh peneliti dilapangan menunjukkan bahwa
KKM untuk mata pelajaran Pendidikan Alquran adalah 75.
3. Pelaksanaan pembelajaran Alquran untuk membentuk karakter di SMK