Laba Bersih Sebagai Implikasi dari Perkembangan Biaya Operasional dan Volume Penjualan (Pada Perusahaan Semen Terdaftar di BEI 2006-2015)

(1)

(2)

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

LABA BERSIH SEBAGAI IMPLIKASI

DARI PERKEMBANGAN BIAYA OPERASIONAL

DAN VOLUME PENJUALAN

(Pada Perusahaan Semen Terdaftar di BEI 2006-2015)

NET PROFIT AS IMPLICATIONS

OF DEVELOPMENT OPERATING COST AND SALES VOLUME

(On Cement Companies listed in Indonesia Stock Exchange 2006-2015)

Desy Ratnasari NIM.21112017

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Skripsi pada tanggal: Agustus 2016

Menyetujui,

.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ketua Program Studi Akuntansi Pembimbing

Prof.Dr.Hj.Dwi Kartini, SE.,Spec.Lic Nip.4127.70.019

Prof.Dr.Hj.Dwi Kartini, SE.,Spec.Lic Nip.4127.70.019

Dr.Siti Kurnia Rahayu.,SE.,M.Ak.,Ak., Nip.4127.34.03.015


(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Desy Ratnasari

Alamat : Ds. Cihuni Rt 01/01 Kecamatan Pasawahan Kabupaten Purwakarta

Telepon : 081223309572

Email : desyratnasari4794@gmail.com Tanggal Lahir : 04 Juli 1994

Tempat Lahir : Purwakarta

Agama : Islam

Gender : Perempuan Status : Belum Menikah

Umur : 22 Tahun

Tinggi/Berat Badan : 157cm / 47kg Golongan Darah : A

Institute Tempat Periode

SD : SDN Cihuni 2000 - 2006

SMP : SMPN 1 Pasawahan 2006 - 2009

SMA : SMAN 3 Purwakarta 2009 - 2012

KULIAH : Universitas Komputer Indonesia Bandung 2012 - 2016

Dengan ini saya menyatakan bahwa semua keterangan yang saya berikan seluruhnya benar.

Hormat Saya,

( Desy Ratnasari ) DATA PRIBADI


(5)

LABA BERSIH SEBAGAI IMPLIKASI

DARI PERKEMBANGAN BIAYA OPERASIONAL

DAN VOLUME PENJUALAN

(Pada Perusahaan Semen Terdaftar di BEI 2006-2015)

NET PROFIT AS IMPLICATIONS

OF DEVELOPMENT OPERATING COST AND SALES VOLUME

(On Cement Companies listed in Indonesia Stock Exchange 2006-2015)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Jenjang S1 Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Pada Program Studi Akuntansi

Oleh : Desy Ratnasari

21112017

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2016


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirobbil’alamin Puji dan Syukur bagi Allah SWT, Tuhan yang menguasai segala kekuasaan dan pemiliki segala ilmu. Dengan sifat Maha Pengasih dan Penyayang-Nya memberikan kekuasaan ilmu kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan kepada-Nya kami memohon bantuanatas segala urusan duniawi dan agama. Sholawat serta salam penulis panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad S.A.W, serta seluruh keluarga dan sahabatnya.

Berkat rahmat dan karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Laba Bersih Sebagai Implikasi dari Perkembangan Biaya Operasional dan Volume Penjualan (Pada Perusahaan Semen Terdaftar di BEI periode 2006-2015)”. Skripsi ini disajikan untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh jenjang Strata Satu (S1) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia.

Dalam penulisan skripsi ini, peneliti berusaha se-optimal mungkin untuk memberikan uraian-uraian yang jelas dengan pengetahuan dan kemampuan yang ada pada diri peneliti agar dapat dimengerti oleh pembaca. Peneliti menyadari betul bahwa penulisan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan serta


(7)

jauh dari kata sempurna. Untuk itu peneliti akan selalu menerima dengan tangan terbuka untuk segala masukan yang ditujukan untuk penyempurnaan penulisan ini.

Selama proses penulisan skripsi ini, peneliti banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik merupakan moril maupun materil yang tidak terhingga nilainya terutama kepada dosen pembimbing Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec.Lic yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Maka dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat peneliti mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung yang telah memberikan bantuannya kepada peneliti, yaitu sebagai berikut:

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia. 2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec.Lic selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Komputer Indonesia.

3. Dr. Siti Kurnia Rahayu, SE.,M.Ak.,Ak,CA selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia.

4. Adi Rachmanto, S.Kom.,M.Kom selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia.

5. Dr. Ely Suhayati, S.E.,M.Si.,AK.,CA, selaku Wali Dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Binsis Universitas Komputer Indonesia.

6. Dr. Surtikanti, SE.,M.Si.,Ak.,CA. selaku Dosen Penguji 1 dan Lilis Puspitawati, SE.,M.Si.,Ak.,CA. selaku Dosen Penguji 2.


(8)

v

7. Iyan Adriana, ST., M.T, selaku dosen UNIKOM yang telah membantu membimbing peneliti dalam mengolah data penelitian.

8. Seluruh Dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia.

9. Dona Eliana dan Seny Lisnawati, A.Md, selaku Sekretariatan Jurusan Akuntansi yang selalu memberikan informasi kepada kami saat kami menyusun skripsi ini agar dapat terselesaikan tepat waktu.

10. Seluruh pimpinan dan staff Universitas Komputer Indonesia.

11. Pihak Bursa Efek Indonesia wilayah Bandung yang sudah memberikan ijin kepada peneliti untuk memperoleh data yang di butuhkann dalam penelitian ini. 12. Kedua orang tua ibunda Ratnawati dan ayahanda Dede Suhendar yang sangat

saya sayangi yang telah melahirkan, membesarkan, mendidik dan mengiringi setiap langkah saya dengan doa yang tulus, kesabarannya serta takhenti-hentinya memberikan dukungan baik secara moril maupun materil.

13. Adik-adik tersayang Agung Wiguna Satria dan Raehan Rifqy Nugraha yang menjadi penyemangat saya dalam menyelesaikan penelitian ini.

14. Seluruh keluarga saya tercinta, terimakasih untuk doa dan memotivasi kalian untuk saya selama saya menyusun Skripsi ini.

15. Teddy Fajar Hidayat, yang sama-sama sedang berjuang dalam menyusun skripsi terimakasih atas dukungan dan bantuannya selama pelaksanaan penelitian sampai penelitian ini selesai.


(9)

16. Teman seperjuangan Putri Yulia Rochman, Arsista Kanczha Surianto, M.Bayu Rizqi terimakasih atas bantuannyadan dukungannya.

17. Teman-teman kelas Akuntansi2, teman-teman seperjuangan pada saat bimbingan, dan seluruh rekan-rekan angkatan 2012 prodi Akuntansi yang sama-sama sedang berjuang dalam melakukan penelitian dan selalu semangat dalam menempuh gelar S1.

18. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu terima kasih atas semua bantuan dan motivasinya.

Semoga Allah S.W.T membalas budi baik semua yang penulis telah sebutkan diatas maupun yang belum sempat ditulis. Harapan Penulis kiranya Usulan Penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin.

Wassalamua’likum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bandung, Juli 2016 Penulis

Desy Ratnasari NIM. 21112017


(10)

vii DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI UNIKOM SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI BEI SURAT PERNYATAAN KEASLIAN MOTTO

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 9

1.3Batasan Masalah ... 10

1.4Rumusan Masalah ... 10

1.5Tujuan Penelitian ... 11

1.6Kegunaan Penelitian ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 13

2.1Kajian Pustaka ... 13

2.1.1 Biaya Operasional ... 13

2.1.1.1 Definisi Biaya Operasional ... 13

2.1.1.2 Pengukuran Biaya Operasional ... 14


(11)

2.1.2.1 Definisi Volume Penjualan ... 15

2.1.2.2 Pengukuran Volume Penjualan ... 15

2.1.3 Laba ... 16

2.1.3.1 Definisi Laba ... 16

2.1.3.2 Jenis-Jenis Laba ... 16

2.1.3.3 Definisi Laba Bersih ... 17

2.1.3.4 Pengukuran Laba Bersih ... 17

2.2Kerangka Pemikiran ... 18

2.2.1 Laba Bersih Dipengaruhi Oleh Biaya Operasional ... 18

2.2.2 Laba Bersih Dipengaruhi Oleh Volume Penjualan ... 19

2.3Hipotesis Penelitian ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

3.1Metode Penelitian ... 23

3.1.1 Objek Penelitian ... 24

3.1.2 Unit Analisis ... 24

3.2Operasionalisasi Variabel ... 25

3.3Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 27

3.3.1 Sumber Data ... 27

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data Sekunder ... 27

3.4Populasi dan Penarikan Sampel ... 28

3.4.1 Populasi ... 28

3.4.2 Penarikan Sampel ... 29

3.4.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 30

3.4.3.1 Tempat Penelitian ... 30

3.4.3.2 Waktu Penelitian ... 30

3.5Metotode Pengumpulan Data ... 31

3.5.1 Pengumpulan Data Sekunder ... 31

3.5.2 Uji Asumsi Klasik ... 32

3.5.3 Metode Analisis Data ... 35

3.6 Metode pengujian Data ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

4.1Hasil Penelitian ... 43


(12)

ix

4.1.1.1 Gambaran Biaya Operasional Periode 2006-2015 ... 44

4.1.1.2 Gambaran Volume Penjualan Periode 2006-2015 ... 51

4.1.1.3 Gambaran Laba Bersih Periode 2006-2015 ... 58

4.1.2 Hasil Analisis Verifikatif ... 65

4.1.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 65

4.1.2.2 Persamaan Regresi Linier Berganda ... 72

4.1.2.3 Analisis Korelasi ... 74

4.1.2.4 Analisis Koefisien Determinasi Parsial Biaya Operasional terhadap Laba Bersih ... 75

4.1.2.5 Analisis Koefisien Determinasi Parsial Volume Penjualan terhadap Laba Bersih ... 76

4.1.3 Pengujian Hipotesis Pengaruh Parsial (Uji Statistik t) ... 77

4.2Pembahasan ... 81

4.2.1 Laba Bersih Dipengaruhi Oleh Biaya Operasional ... 81

4.2.2 Laba Bersih Dipengaruhi Oleh Volume Penjualan ... 83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 86

5.1Kesimpulan ... 86

5.2Keterbatasan ... 87

5.3Saran ... 87

DAFTAR PUSTAKA ... 89


(13)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Arikunto Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Assegaf Abdullah. 2011. Kamus Akuntansi. Jakarta: PT. Mario Grafika.

Budi Rahardjon. 2000. Memahami Laporan Keuangan Untuk Manajer Non

Keuangan. Yogyakarta: Andi Offset.

Danang Sunyoto. 2013. Metodologi Penelitian Akuntansi. Bandung: PT Refika Aditama Anggota Ikapi.

Daniel Wijaya. 2001. Ekonomi Manajerial. Jakarta: Binarupa aksara.

Daryanto. 2011. Sari Kuliah Manajemen Pemasaran. Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.

Duwi Priyatno. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta: Andi Offset.

Farah Margaretha. 2011. Manajemen Keuangan untuk manajer nonkeuangan. Jakarta: Erlangga.

Gujarati. 2006. Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta: Erlangga.

Harmono. 2011. Manajemen Keuangan Berbasis Balance Scorecard Pendekatan

Teori, Kasus dan Riset Bisnis (Edisi 1). Jakarta: Bumi Aksara

Henry Simamora. 2013. Pengantar Akuntansi II. Jakarta: Bumi Aksara.

Husaini Usman, Purnomo Setiady Akbar. 2008. Metodelogi Penelitian Sosial. Bumi Aksara: Bandung.

Husein Umar. 2008. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

_________ . 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi 11. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.


(14)

90

Jopie Jusuf. 2008. Analisis Kredit. Yogyakarta: Andi Offset.

Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Kuswadi. 2007. Analisis Keekonomian Proyek. Yogyakarta: Andi Offset. Moh. Nazir. 2005. Metode Penelitia. Bogor: Ghalia Indonesia

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi, Edisi ke 3. Jakarta : Salemba Empat

Nachrowi, Djalal Nachrowi dan Hardius Usman. 2008. Penggunaan Teknik

Ekonometri, Edisi revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Ony widilestariningtyas, Dony Waluya, Sri Dewi Anggadini. 2012. Akuntansi Biaya. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha ilmu.

Riduwan,dan Sunarto, 2007. Pengantar Statistika. Untuk penelitian Pendidikan,

Sosial, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Bandung : Alfabeta

Sofyan Syafri Harahap. 2011. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja grafindo Persada.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Bandung: Alfabet. ________. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed

Methods). Bandung: Alfabeta.

________. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D ). Bandung: Alfabeta.

________. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed

Methods). Bandung: Alfabeta.

Sujoko Efferin, dkk. 2004. Metode Penelitian Untuk Akuntansi. Malang: Bayumedia. Suwardjono. 2008. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta:

BPFE.


(15)

Warner R Murhadi. 2011. Analisis Laporan Keuangan, Proyeksi dan Valuasi Saham. Jakarta: Salemba Empat.

Wild, Jhon. J, K. R. Subramanyam, 2011, Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: Salemba Empat.

Winardi. 2010. Kepemimpinan dan Manajemen. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Jurnal :

Erlis Yurnita dkk. 2015. Pengaruh Penjualan Air Bersih dan Biaya Operasional Terhadap Rugi Bersih pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta

Jasa Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Riset Akuntansi dan Manajemen,

Vol. 4, No. 1, Juni 2015.

Iwan Hermansyah dan Dadan Darmawan. 2012. Pengaruh Biaya Kualitas Dan Volume Penjualan Terhadap Laba Operasional: (Studi Kasus pada pada UD.

Harapan Makaroni Dua saudara Top Ciamis. Jurnal Akuntansi Vol 7, Nomor

1.

I Wayan Bayu Wisesa dkk. 2014. Pengaruh Volume Penjualan Mente Dan Biaya Operasional Terhadap Laba Bersih: Pada Ud. Agung Esha Karangasem

Tahun 2013. Jurnal Ekonomi Vol 4, No 1.

Meiza Efilia. 2014. Pengaruh Pendapatan Usaha dan Beban Operasional Terhadap Laba Bersih: Pada Perusahaan Kimia dan Keramik, Porselin & Kaca yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012. e – Journal Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji

Pebriyanti. 2013. Pengaruh Efisiensi Biaya Operasional Terhadap Laba Bersih Dengan Perputaran Persediaan Sebagai Variabel Pemoderasi: Studi Kasus

Pada PT. Petro Multi Guna Tanjungpinang. e – Journal umrah Universitas

Maritim Raja Ali Haji

Putu Rustami dkk. 2014. Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Promosi, Dan Volume

Penjualan Terhadap Laba: Pada Perusahaan Kopi Bubuk Banyuatis.

e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen Vol 2. Siti Mariam. 2012. Perbandingan Metode Konvensional Dengan Activity Based

Costing Berdasarkan Akurasi Penentuan Overhead Dalam Perhitungan Cost


(16)

92

Paramadina, Volume 9, Nomor 1, April 2012, Hal. 301-317, ISSN: 1412-0755.

Skripsi:

Dewi Marutha. 2009. Analisis Rasio Efisiensi Operasional Terhadap Laba Bersih Perusahaan Pada Pabrik Gula Mojo.

Henik Kustatik. 2009. Analisis Break Even Dan Manfaatnya Sebagai Dasar Perencanaan Laba Pada Perusahaan Plastik Tri Tan Lestari Di Telukan

Sukoharjo. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Umar Juki. 2008. Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Profitabilitas. UNIKOM. Bandung.

Situs Internet:

Annual Report Perusahaan Manufaktur sub sektor semen . [Online] Tersedia di:

http://www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx . [22 April 2016]

Perusahaan Manufaktur sub sektor Semen yang terdaftar di Busra Efek Indonesia. [Online] Tersedia di: http://www.sahamok.com/emiten/sektor-industri-dasar-dan-kimia/sub-sektor-semen/ . [20 April 2016]

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) INTP Pangkas Capex, Laju Sahamnya Cari Tumpuan Bangkit. [Online] Tersedia di: http://vibiznews.com/tag/pt-indocement-tunggal-prakarsa-tbk-intp/. [24 April 2016]


(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Pada era globalisasi dewasa ini tingkat persaingan dalam dunia usaha semakin tinggi dan hanya badan usaha yang memiliki kinerja atau performa yang baik yang akan bertahan. Dalam persaingan usaha yang semakin kompetitif, perusahaan dituntut untuk semakin efisien dalam menjalankan aktivitasnya terlebih dalam kondisi ekonomi saat ini yang penuh dengan ketidakpastian, dimana krisis ekonomi yang melanda Indonesia sangat berat dan merusak segala sektor dari perekonomian, sehingga perlu mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki (I Wayan Bayu Wisesa dkk, 2014).

Pada dasarnya setiap perusahaan, baik perusahaan dagang, industri, maupun jasa mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk memperoleh laba yang optimal. Laba merupakan selisih jumlah yang dikeluarkan untuk membeli sumber daya yang menghasilkan produk atau jasa, dengan penerimaan dari hasil penjualan. Akan tetapi di kalangan perusahaan, perkembangan dan kemajuan dunia usaha telah membawa ke arah persaingan yang semakin ketat, sehingga usaha untuk mencapai laba tidaklah mudah (Kustatik, 2009).

Banyak cara akan ditempuh untuk mendapatkan laba yang lebih besar. Salah satunya yang dapat digunakan untuk memperoleh laba yang optimal adalah dengan memperhatikan volume penjualan serta menekan biaya-biaya operasional yang akan dikeluarkan perusahaan. Dalam hal ini perusahaan diharuskan agar


(18)

2

selektif dalam menjual produk kepada konsumen, sehingga target volume penjualan yang telah direncanakan oleh perusahaan dalam periode tertentu bisa tercapai dengan optimal dengan biaya operasional yang efisien (I Wayan Bayu Wisesa, 2014).

Semakin biaya itu bisa ditekan mestinya akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan laba bersih perusahaan. Sesuai dengan pendapat Umar Juki (2008) dalam perhitungan laba rugi, besarnya biaya ini akan mengurangi laba atau menambah rugi perusahaan. Tingginya biaya operasi akan membuat peningkatan laba turun, begitu juga jika nilai biaya operasi rendah, maka peningkatan laba akan naik. Jadi untuk memperoleh laba yang tinggi perlu diperhatikan biaya-biaya yang dikeluarkan dan mengendalikannya secara efektif. Selain itu perusahaan dapat mencapai laba sesuai dengan yang ingin dicapainya (Umar Juki, 2008).

Efisiensi biaya operasional merupakan variable penting, biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam beroperasi perlu dikendalikan sebaik-baiknya, karena walaupun operasional dapat berjalan dengan lancar namun tidak didukung dengan usaha menekan biaya serendah-rendahnya akan menimbulkan naiknya biaya operasional (Dewi Marutha, 2009).

Selain menekan biaya, untuk memperoleh laba yang optimal, perusahaan juga harus memperhatikan volume penjualan. Volume penjualan merupakan jumlah total yang dihasilkan dari kegiatan penjualan barang. Semakin besar jumlah penjualan yang dihasilkan perusahaan, semakin besar kemungkinan laba yang akan dihasilkan perusahaan (Putu Rustami dkk, 2014).


(19)

3

Adanya hubungan yang erat mengenai volume penjualan terhadap peningkatan laba bersih perusahaan. Dalam hal ini dapat dilihat dari laporan laba-rugi perusahaan, karena dalam hal ini laba akan timbul jika penjualan produk lebih besar dibandingkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan. Faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya laba adalah pendapatan, pendapatan dapat di peroleh dari hasil penjualan barang dagangan (Budi Rahardjon, 2000:33).

Hal yang sama diukemukakan oleh Mulyadi yang menyatakan bahwa, semakin besar volume penjualan suatu barang, biasanya laba yang diperoleh akan semakin besar, demikian sebaliknya bila volume penjualan suatu barang menurun, biasanya perolehan laba juga akan ikut turun (Mulyadi, 2001:513).

Volume penjualan yang optimal dan biaya operasional yang efisien merupakan target perusahaan, oleh karena itu perusahaan akan melakukan banyak cara dalam mencapai target yang telah direncanakan, karena faktor penentu atas perolehan laba yang optimal adalah volume penjualan yang optimal dan biaya operasional yang efisien. Volume penjualan dan biaya sangatlah berpengaruh terhadap laba bersih. Volume penjualan yang meningkat serta biaya yang efisien mestinya berpengaruh terhadap peningkatan laba yang diperoleh oleh perusahaan dan demikian pula sebaliknya (I Wayan Bayu Wisesa, 2014).

Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang menghasilkan kebutuhan-kebutuhan masyarakat di indonesia baik sebagai industri yang menghasilkan barang untuk memenuhi kebutuhan dasar juga menghasilkan kebutuhan tambahan, sehingga saat terjadi krisis ekonomi beberapa waktu yang


(20)

4

lalu masih dapat bertahan dan masih tetap memberikan keuntungan (Siti Mariam, 2012).

Sama seperti perusahaan pada umumnya tujuan perusahaan manufaktur adalah menghasilakan laba, karena setiap perusahaan baik perusahaan dagang, jasa, maupun perusahaan manufaktur mempunyai tujuan untuk menghasilkan laba secara terus menerus sehingga harus tetap mempertahankan kontinuitas dan melakukan berbagai aktivitasnya dalam menghasilkan laba (Kustatik, 2009).

Dikutip dari media online (www.vibinews.com) --- Sepanjang semester I/2015, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp2,30 triliun atau turun 8,4% dari periode tahun lalu sebesar Rp2,52 triliun. Analyst Vibiz Research Center melihat dari sisi pendapatan, pendapatan bersih perseroan tercatat menurun 6,6% menjadi Rp8,87 triliun dari pencapaian semester I tahun 2014 yang sebesar Rp9,49 triliun.

Sementara beban pokok pendapatan menurun dari Rp 5,28 triliun pada semester I 2014 menjadi Rp 4,88 triliun atau sebanyak 7,7%. Sedangkan beban usaha perseroan juga mengalami penurunan sebesar 4,4% dari Rp1,5 triliun pada semester I 2014 menjadi Rp1,43 triliun semester I tahun ini. INTP juga berhasil menurunkan beban operasi lainnya sebesar 92,52% menjadi Rp 3,66 miliar meskipun laba kotor perseroan menurun 2,53% menjadi Rp 1,92 triliun dari yang sebelumnya sebesar Rp 1,97 triliun (Regi Fachriansyah, 2015).

Adapun tabel fenomena yang menunjukan data biaya operasional, volume penjualan dan laba bersih pada beberapa perusahaan Semen yang terdaftar di BEI periode 2011-2015 adalah sebagai berikut :


(21)

5

Tabel 1.1 Data Biaya Operasional, Volume Penjualan dan Laba Bersih Perusahaan Semen Terdaftar di BEI 2011-2015

No Nama

Perusahaan Tahun

Biaya Operasional (Milyaran Rupiah) Ket Volume Penjualan (Ton) Ket Laba Bersih (Milyaran Rupiah) Ket 1 P T Ho lcim Indon esia (Per se ro ) T

bk 2011 1150 8720 1063

2 2012 1267 9460 1250

3 2013 1322 9498 952

4 2014 1208 9794 668

5 2015 1815 - 199

6 P T I ndoc ement Tungga l P ra ka rsa Tbk

2011 1987 16009 3684

7 2012 2424 18000 4763

8 2013 2679 18200 5012

9 2014 5789 18498 5274

10 2015 4740 17082 4356

Sumber : Bursa Efek Indonesia

Ket : Data diolah dari lampiran 114, Lampiran 115, Lampiran 116

Pada tabel 1.1 dapat dilihat bahwa laba bersih Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) mengalami penurunan pada tahun 2015 yaitu sebesar Rp 4.356 Triliun dari laba bersih tahun 2014 sebesar 5,293 Triliun. Namun dari sisi biaya, pada tahun 2015 perusahaan berhasil menekan biaya operasional sehingga mengalami penurunan sebesar Rp 4.740 Triliun dari biaya operasional pada tahun sebelumnya sebesar Rp 5.789 Triliun. Sayangnya penurunan biaya operasional Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) tersebut tidak diikuti oleh peningkatan laba bersih.

Dengan adanya kondisi biaya operasional perusahaan yang menurun, seharusnya INTP bisa mencapai laba bersih yang lebih besar dari tahun sebelumnya dikarenakan biaya operasional tersebut tidak terlalu besar mengurangi


(22)

6

laba perusahaan. Namun yang terjadi justru laba perusahaan tersebut cenderung mengalami penurunan.

Hal tersebut tidak sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Jopie Jusup (2008:35) yang menyatakan bahwa “Bila perusahaan dapat menekan biaya operasional, maka perusahaan akan dapat meningkatkan laba bersih. Demikian juga sebaliknya, bila terjadi pemborosan biaya (seperti pemakaian alat kantor yang berlebihan) akan mengakibatkan menurunnya net profit”. Dari teori tersebut dapat disimpulkan bahwa apabila perusahaan dapat menekan biaya operasional serendah mungkin maka laba bersih perusahaan akan mengalami peningkatan, dan apabila terjadi peningkatan biaya maka laba bersih perusahaan akan menurun. Karena seperti yang kita ketahui laba bersih merupakan selisish dari hasil pengurangan pendapatan dengan biaya-biaya, sehingga disaat biaya operasional menurun maka laba bersih akan lebih besar dari biaya sehingga laba bersih akan meningkat. Begitupun sebaliknya apabila biaya yang dikeluarkan perusahaan tinggi maka pendapatan akan tertekan dan lebih rendah dari biaya sehingga laba bersih akan menurun.Tetapi kenyataannya yang terjadi pada Indocement Tunggal Prakasa Tbk pada tahun 2015 biaya yang rendah tidak dapat meningkatkan laba bersih perusahaan justru laba bersih ikut menurun dan pada tahun-tahun sebelumnya yaitu tahun 2012-2014 disaat biaya operasional meningkan laba bersih juga ikut meningkat.

Fenomena yang lain terjadi pada Holcim Indonesia Tbk (SMBC). Laba bersih Holcim Indonesia Tbk (SMBC) pada tahun 2013 sampai tahun 2014 mengalami penurunan. Dimana laba bersih pada tahun 2013 sebesar Rp 952


(23)

7

Milyar mengalami penurunan dari laba bersih tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,250 Triliun, sedangkan laba bersih tahun 2014 sebesar Rp 668 Milyar juga mengalami penurun dari laba bersih tahun sebelumnya.

Sementara volume penjualan yang dicapai perusahaan selama 2 (dua) tahun tersebut mengalami peningkatan, dimana volume penjualan perusahaan pada tahun 2013 sebesar 9.498 ton meningkat dari tahun sebelumnya dan volume penjualan pada tahun 2014 lebih tinggi dari tahun 2013 yaitu sebesar 9.794 Ton.

Peningkatan volume penjualan yang dicapai perusahaan tidak membuat laba bersih perusahaan meningkat, sebaliknya laba bersih yang dicapai perusahaan cenderung menurun. Hal ini tidak sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Mulyadi (2001:513) yang menyatakan bahwa, “semakin besar volume penjualan suatu barang, biasanya laba yang diperoleh akan semakin besar, demikian sebaliknya bila volume penjualan suatu barang menurun, biasanya perolehan laba juga akan ikut turun”.

Dari teori tersebut dapat dikatakan bahwa semakin meningkatknya volume penjualan yang dicapai perusahaan maka akan meningkatkan laba perusahaan, hal ini dikarenakan peningkatan volume penjualan akan meningkatkan pendapatan perusahaan dan jumlah pendapatan akan mempengaruhi besar kecilnya laba perusahaan. Namun kenyataannya yang terjadi pada Holcim Indonesia Tbk (SMCB) peningkatan volume penjualan yang telah dicapai perusahaan tidak diiringi dengan laba yang meningkat bahkan laba bersih perusahaan cenderung menurun. Salah satu penyebab laba bersih menurun sedangkan volume penjualan


(24)

8

yang dicapai terus meningkat adalah adanya biaya/beban perusahaan yang besar sehingga berdampak buruk bagi perolehan laba bersih perusahaan.

Penelitian tentang pengaruh biaya operasional terhadap laba bersih telah dilakukan sebelumnya oleh Pebriyanti (2013) dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa, “biaya operasional berpengaruh terhadap laba bersih”. Serta penelitian yang dilakukan oleh I Wayan Bayu Wisesa dkk (2014) dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa “biaya operasional berpengaruh terhadap laba bersih pada UD. Agung Esha tahun 2013”. Namun hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Meiza Efilia (2014) yang menyatakan bahwa “beban operasional tidak berpengaruh signifikan terhadap laba bersih”.

Sedangkan penelitian tentang pengaruh volume penjualan terhadap laba telah dilakukan sebelumnya oleh I Wayan Bayu dkk (2014) dari hasil penelitiannya menyatakan bahwa “volume penjualan berpengaruh terhadap laba bersih pada UD. Agung Esha tahun 2013”. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Putu Rustami dkk (2014) hasil penelitiannya menunjukan bahwa “variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap laba adalah volume penjualan”. Serta hasil penelitian yang dilakukan oleh Iwan Hermansyah dan Dadan Darmawan (2012) yang menyatakan bahwa “volume penjualan berpengaruh signifikan secara parsial terhadap laba operasi, biaya kualitas dan volume penjualan berpengaruh signifikan secara simultan terhadap laba operasinal”.

Berdasarkan teori dan fenomena yang dikemukakan diatas, dan adanya kesenjangan antara kenyataan yang terjadi dengan teori yang dikemukakan, maka


(25)

9

peneliti tertarik membahas masalah tersebut dan melakukan penelitian mengenai laba bersih sesuai dengan masalah yang terjadi, yang disinyalir dipengaruhi oleh biaya operasional dan volume penjualan. Maka penelitian ini menggunkan laba bersih sebagai variabel independen,biaya operasional dan volume penjualan sebagai variabel dependen. Penelitian ini merupakan studi kasus yang difokuskan pada perusahaan semen yang terdaftar di BEI periode 2006-2015.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, dapat dilakukan identifikasi masalah sebagai berikut:

1) Penurunan biaya operasional Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) tersebut tidak diikuti oleh peningkatan laba bersih. Dengan adanya kondisi biaya operasional perusahaan yang menurun, seharusnya INTP bisa mencapai laba bersih yang lebih besar dari tahun sebelumnya dikarenakan biaya operasional tersebut tidak terlalu besar mengurangi laba perusahaan. Namun yang kenyataannya disaat biaya operasional Indocement mengalami penurunan sebesar Rp 4.740 Triliun dari biaya operasional pada tahun sebelumnya sebesar Rp 5.789 Triliun. Justru diikuti dengan penurunan laba bersih pada tahun 2015 yaitu sebesar Rp 4.356 Triliun dari laba bersih tahun 2014 sebesar 5,293 Triliun.

2) Peningkatan volume penjualan yang dicapai perusahaan tidak membuat laba bersih perusahaan meningkat, kenyataan nya justru sebaliknya disaat volume penjualan perusahaan pada tahun 2013 sebesar 9.498 ton meningkat dari tahun


(26)

10

sebelumnya dan volume penjualan pada tahun 2014 lebih tinggi dari tahun 2013 yaitu sebesar 9.794 Ton. laba bersih yang dicapai perusahaan justru mengalami penurunan. Dimana laba bersih pada tahun 2013 sebesar Rp 952 Milyar mengalami penurunan dari laba bersih tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,250 Triliun, sedangkan laba bersih tahun 2014 sebesar Rp 668 Milyar juga mengalami penurun dari laba bersih tahun sebelumnya.

1.3Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam judul ini adalah sebagai berikut : 1) Perusahaan yang diteliti hanya perusahaan semen yang terdaftar di BEI. 2) Laporan keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan

keuangan perusahaan semen yang terdaftar di BEI dan yang telah di publikasi selama 10 (Sepuluh) tahun yaitu tahun 2006-2015.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Seberapa besar laba bersih dipengaruhi oleh biaya operasional pada Perusahaan Semen yang Terdaftar di BEI periode 2006-2015.

2) Seberapa besar laba bersih dipengaruhi oleh volume penjualan pada Perusahaan Semen yang Terdaftar di BEI Periode 2006-2015.


(27)

11

1.5Tujuan Peneitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui besaran laba bersih yang dipengaruhi oleh biaya operasional dan bagaimana korelasi antara laba bersih dengan biaya operasional pada Perusahaan Semen yang Terdaftar di BEI Periode 2006-2015.

2) Untuk mengetahui besaran laba bersih yang dipengaruhi oleh volume penjualan dan bagaimana korelasi antara laba bersih dengan volume penjualan pada Perusahaan Semen yang Terdaftar di BEI Periode 2006-2015.

1.6 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau kegunaan bagi berbagai pihak, diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi Perusahaan Semen yang terdaftar di BEI mengenai laba bersih yang dapat dipengaruhi oleh biaya operasional dan volume penjualan, agar perusahaan dapat mencapai laba bersih yang optimal.


(28)

12

2) Kegunaan Akademis

Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber referensi untuk penelitian selanjutnya dan dapat dijadikan sebagai pengembangan ilmu pada bidang akuntansi keuangan.


(29)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka peneliti mengambil beberapa kesimpulan sesuai rumusan masalah yang dicari sebagai berikut :

1) Laba bersih dipengaruhi oleh biaya operasional sebesar 61,94% pada Perusahaan Semen yang Terdaftar di BEI Periode 2006-2015. Dengan nilai hubungan yang positif, artinya apabila biaya operasional meningkat maka laba bersih akan meningkat. Hal ini mungkin disebabkan karena penelitian ini menggunakan laba bersih, dimana laba bersih merupakan selisih dari laba sebelum pajak dikurangi pajak, maka faktor beban pajak pun akan mempengaruhi laba bersih tersebut. Sehingga meskipun biaya operasional meningkat, namun beban pajak kecil maka laba bersih tetap bisa meningkat, begitupun sebaliknya apabila biaya operasional menurun, namun beban pajak besar maka laba bersih pun akan menurun.

2) Laba bersih dipengaruhi oleh volume penjualan sebesar 0,59% pada Perusahaan Semen yang Terdaftar di BEI Periode 2006-2015. Besarnya pengaruh tersebut relatif kecil dan memiliki nilai hubungan bernilai positif, artinya disaat terjadi peningkatan pada volume penjualan tidak diikuti dengan peningkatan laba bersih yang proforsional. Hal ini mungkin disebabkan karena masih ada faktor lain yang lebih besar dapat mempengaruhi laba bersih seperti biaya dan harga jual.


(30)

87

5.2Keterbatasan

Keterbatasan utama dalam penelitian ini adalah bahwa data yang digunakan hanya data laporan keuangan perusahaan semen yang terdaftar di BEI yang berjumlah 3 unit perusahaan.

Selain itu analisis pada penelitian ini hanya terbatas pada perhitungan total biaya operasional, volume penjualan dan total laba bersih, tidak melakukan perhitungan total beban pajak. Sehingga penelitian ini belum sampai mengetahui penyebab mengapa hasil penelitian tidak sesuai dengan teori yang telah dikemukakan, hanya beradasarkan asumsi-asumsi saja, serta kesimpulan tidak sampai mengelompokan faktor mana yang lebih efektif dalam meningkatkan laba bersih perusahaan.

5.3 Saran

Berdasarkan keterbatasan kesimpulan dalam penelitian ini, maka saran yang dapat dijadikan masukan untuk perusahaan sebagai berikut :

1) Saran Operasional

Dari ke 3 perusahaan semen yang diteliti, sebagian perusaaan mungkin ada yang sudah melakukan strategi yang efektif untuk meningkatkan laba bersih, apabila ada perusahaan yang belum melakukan strategi tersebut dan laba bersih perusahaan mengalami penurunan, agar dikaji lebih lanjut mengenai faktor yang dapat mempengaruhi laba bersih seperti biaya operasional dan volume penjualan. Apabila biaya operasional tinggi, maka upaya yang dilakukan yaitu dengan meningkatkan pendapatan dengan cara meningkatkan volume penjualan, serta


(31)

88

memperkecil beban pajaknya, sehingga meskipun biaya operasional meningkat namun diikuti dengan pendapatan yang meningkat dan beban pajak yang rendah maka laba bersih akan mengalami peningkatan.

2) Saran Akademik

Dengan adanya keterbatasan dalam penelitian yang hanya meneliti 3 perusahaan semen yang terdaftar di BEI, serta hanya fokus pada variabel biaya operasional dan volume penjualan untuk meneliti laba bersih, maka dari hasil penelitian ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor lain yang dapat mempengaruhi laba bersih seperti penjualan, beban pajak, biaya produksi dll.


(1)

10

sebelumnya dan volume penjualan pada tahun 2014 lebih tinggi dari tahun 2013 yaitu sebesar 9.794 Ton. laba bersih yang dicapai perusahaan justru mengalami penurunan. Dimana laba bersih pada tahun 2013 sebesar Rp 952 Milyar mengalami penurunan dari laba bersih tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,250 Triliun, sedangkan laba bersih tahun 2014 sebesar Rp 668 Milyar juga mengalami penurun dari laba bersih tahun sebelumnya.

1.3Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam judul ini adalah sebagai berikut : 1) Perusahaan yang diteliti hanya perusahaan semen yang terdaftar di BEI. 2) Laporan keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan

keuangan perusahaan semen yang terdaftar di BEI dan yang telah di publikasi selama 10 (Sepuluh) tahun yaitu tahun 2006-2015.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Seberapa besar laba bersih dipengaruhi oleh biaya operasional pada Perusahaan Semen yang Terdaftar di BEI periode 2006-2015.

2) Seberapa besar laba bersih dipengaruhi oleh volume penjualan pada Perusahaan Semen yang Terdaftar di BEI Periode 2006-2015.


(2)

1.5Tujuan Peneitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Untuk mengetahui besaran laba bersih yang dipengaruhi oleh biaya operasional dan bagaimana korelasi antara laba bersih dengan biaya operasional pada Perusahaan Semen yang Terdaftar di BEI Periode 2006-2015.

2) Untuk mengetahui besaran laba bersih yang dipengaruhi oleh volume penjualan dan bagaimana korelasi antara laba bersih dengan volume penjualan pada Perusahaan Semen yang Terdaftar di BEI Periode 2006-2015.

1.6 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau kegunaan bagi berbagai pihak, diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi Perusahaan Semen yang terdaftar di BEI mengenai laba bersih yang dapat dipengaruhi oleh biaya operasional dan volume penjualan, agar perusahaan dapat mencapai laba bersih yang optimal.


(3)

12

2) Kegunaan Akademis

Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber referensi untuk penelitian selanjutnya dan dapat dijadikan sebagai pengembangan ilmu pada bidang akuntansi keuangan.


(4)

86 5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka peneliti mengambil beberapa kesimpulan sesuai rumusan masalah yang dicari sebagai berikut :

1) Laba bersih dipengaruhi oleh biaya operasional sebesar 61,94% pada Perusahaan Semen yang Terdaftar di BEI Periode 2006-2015. Dengan nilai hubungan yang positif, artinya apabila biaya operasional meningkat maka laba bersih akan meningkat. Hal ini mungkin disebabkan karena penelitian ini menggunakan laba bersih, dimana laba bersih merupakan selisih dari laba sebelum pajak dikurangi pajak, maka faktor beban pajak pun akan mempengaruhi laba bersih tersebut. Sehingga meskipun biaya operasional meningkat, namun beban pajak kecil maka laba bersih tetap bisa meningkat, begitupun sebaliknya apabila biaya operasional menurun, namun beban pajak besar maka laba bersih pun akan menurun.

2) Laba bersih dipengaruhi oleh volume penjualan sebesar 0,59% pada Perusahaan Semen yang Terdaftar di BEI Periode 2006-2015. Besarnya pengaruh tersebut relatif kecil dan memiliki nilai hubungan bernilai positif, artinya disaat terjadi peningkatan pada volume penjualan tidak diikuti dengan peningkatan laba bersih yang proforsional. Hal ini mungkin disebabkan karena masih ada faktor lain yang lebih besar dapat mempengaruhi laba bersih seperti biaya dan harga jual.


(5)

87

5.2Keterbatasan

Keterbatasan utama dalam penelitian ini adalah bahwa data yang digunakan hanya data laporan keuangan perusahaan semen yang terdaftar di BEI yang berjumlah 3 unit perusahaan.

Selain itu analisis pada penelitian ini hanya terbatas pada perhitungan total biaya operasional, volume penjualan dan total laba bersih, tidak melakukan perhitungan total beban pajak. Sehingga penelitian ini belum sampai mengetahui penyebab mengapa hasil penelitian tidak sesuai dengan teori yang telah dikemukakan, hanya beradasarkan asumsi-asumsi saja, serta kesimpulan tidak sampai mengelompokan faktor mana yang lebih efektif dalam meningkatkan laba bersih perusahaan.

5.3 Saran

Berdasarkan keterbatasan kesimpulan dalam penelitian ini, maka saran yang dapat dijadikan masukan untuk perusahaan sebagai berikut :

1) Saran Operasional

Dari ke 3 perusahaan semen yang diteliti, sebagian perusaaan mungkin ada yang sudah melakukan strategi yang efektif untuk meningkatkan laba bersih, apabila ada perusahaan yang belum melakukan strategi tersebut dan laba bersih perusahaan mengalami penurunan, agar dikaji lebih lanjut mengenai faktor yang dapat mempengaruhi laba bersih seperti biaya operasional dan volume penjualan. Apabila biaya operasional tinggi, maka upaya yang dilakukan yaitu dengan meningkatkan pendapatan dengan cara meningkatkan volume penjualan, serta


(6)

memperkecil beban pajaknya, sehingga meskipun biaya operasional meningkat namun diikuti dengan pendapatan yang meningkat dan beban pajak yang rendah maka laba bersih akan mengalami peningkatan.

2) Saran Akademik

Dengan adanya keterbatasan dalam penelitian yang hanya meneliti 3 perusahaan semen yang terdaftar di BEI, serta hanya fokus pada variabel biaya operasional dan volume penjualan untuk meneliti laba bersih, maka dari hasil penelitian ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor lain yang dapat mempengaruhi laba bersih seperti penjualan, beban pajak, biaya produksi dll.