mulai dari pukul 22.00 – 00.30 WIB. Kegiatan pengajian ini di isi langsung oleh Kyai Muhyidin sebagai Mudir dalam pengajian tersebut. Sebelum isi pengajian
disampaikan terlebih dahulu Kyai Muhyidin membuka pengajian dengan membacakan hadarah yang ditujukan terutama kepada Baginda Muhammad SAW,
kemudian para Sahabat, para Auliya’- Auliya’ Allah, dan lain sebagainya. Setelah Kyai Muhyidin selesai membacakan hadarah, beliau langsung menyampaikan isi
pengajian tersebut. Materi yang disampaikan dalam pengajian tersebut adalah tariqat dan hakikat,
yang didalamnya membahas tentang bagaimana manusia memperoleh hubungan langsung dengan Tuhan, sehingga disadari benar bahwa seseorang berada di hadirat
Tuhan dan intisari dari itu adalah kesadaran akan adanya komunikasi dan dialog batin antara roh manusia dengan Tuhan.
133
Setelah selesai materi disampaikan. Kyai Muhyidin memberikan kesempatan kepada para santri untuk bertanya baik masalah yang belum dipahami dari materi
pengajian maupun masalah lain. Disinilah terjadi proses komunikasi timbal balik antara seorang da’i dengan mad’u, antara seorang Kyai dengan santri.
C. Metode Komunikasi Dakwah Kyai dalam Menanamkan Nilai-nilai Ajaran Taswauf
Metode komunikasi dakwah yang dipakai Kyai Muhyidin di pondok pesantren salafiyah Baitul Kirom dalam menanamkan nilai-nilai ajaran tasawuf yang peneliti
133
Dokumentasi Pondok Pesantren Salafiyah Baitul Kirom, dicatat 25 Februari 2017
temui yaitu ada beberapa metode, yang diantaranya metode Bil Hikmah metode ceramah, metode tanya jawab, metode Demonstrasi praktek:
a Metode Bil Hikmah metode ceramah Dakwah bil Hikmah adalah menyampaikan dakwah dengan cara yang arif
bijaksana, yaitu melakukan pendekatan sedemikian rupa sehingga pihak obyek dakwah mampu melaksanakan dakwah atas kemauannya sendiri, tidak merasa ada
paksaan, tekanan maupun konflik. Dengan kata lain dakwah bil hikmah merupakan suatu metode pendekatan komunikasi dakwah yang dilakukan atas dasar persuasif.
Seperti yang dilakukan oleh Kyai Muhyidin, beliau selalu memberikan pengajaran kepada para santri berupa pemahaman ilmu tasawuf yang bertempat di
ponpes salafiyah Baitul Kirom yang beliau pimpin langsung. Pengajian tersebut diadakan setiap seminggu sekali pada hari sabtu malam minggu, dari mulai pukul
22:00 hingga 00:30, pertama beliau menerangkan tentang bagaimana nilai-nilai ajaran tasawuf itu, yaitu dengan memberikan pemahaman melalui ajaran thariqat
naqsabandiyah didalamnya dijelaskan tentang bagaimana cara manusia beribadah kepada Allah yang seolah olah Allah hadir pada kita.
134
b Metode Diskusi Dari observasi pengamatan penulis metode diskusi ini biasanya sering
digunakan oleh para santri setelah selesai pengajian, para santri duduk berkelompok- kelompok membicarakan apa yang telah di dapatkan dalam pengajian tadi. Dengan
134
Observasi terhadap pengajian ilmu tasawuf di Pondok Pesantren Salafiyah Baitul Kirom, tanggal 26 Februari 2017
metode ini para santri dapat bertukar pikiran tentang masalah materi yang belum dipahami, dan juga dapat bertukar pikiran masalah lainya baik masalah syariat,
thariqat dan hakikat atau masalah yang berkenaan dengan ilmu-ilmu tasawuf. Sehinga para santri yang tadinya belum paham atau mungkin ketika mengaji gak konsen, dan
tidur. Dengan metode inilah masalah para santri bisa teratasi. c Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawab ini sangat penting diterapkan oleh Kyai, karena sangat efisien yaitu untuk membantu para mad’u para santri memahami apa yang
dijelaskan oleh Kyai. Biasanya setelah Kyai menyampaikan materi melalui ceramah, maka Kyai akan memberikan waktu pada santri untuk bertanya, bilamana ada materi
yang belum dimengerti dan dipahami apa yang disampaikan oleh Kyai. Dengan adanya metode tanya jawab ini diharapkan Kyai dan santri dapat
berkomunikasi dengan baik secara efektif. Dan biasanya santri akan melontarkan pertanyaan –pertanyaan kepada Kyai yang berkaitan langsung dengan materi yang
telah disampaikan oleh Kyai. Walaupun terkadang dalam metode ini banyak pertanyaan yang menyimpang keluar dari topik yang dibahas.
d Meode Keteladanan Bil Hal Metode keteladanan disini diartikan sebagai metode dengan menggunakan
perbuatan, perbuatan-perbuatan yang baik. sehingga para santri akan tertarik untuk mencontoh keteladanan yang ditanamkan oleh Kyai kepada para santri.
Dengan menggunakan metode keteladanan ini diharpkan nantinya akan memberikan fidback timbal balik kepada para santri. Sehingga tidak hanya materi-
materi saja yang diberikan oleh Kyai tetapi juga dari keteladanan langsung yang dicontohkan oleh Kyai.
BAB IV KOMUNIKASI DAKWAH KYAI PONDOK PESANTREN DALAM