Profil Keluarga Dampingan GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat KKN PPM adalah suatu kegiatan intrakurikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada masyarakat, dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. KKN juga merupakan wahana penerapan serta pengembangan ilmu dan teknologi, dilaksanakan di luar kampus dalam waktu, mekanisme kerja, dan persyaratan tertentu. Oleh karena itu, KKN PPM diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia akademik-teoritik dan dunia empiris-praktis. Dan salah satu program unggulan dari pelaksanaan KKN PPM adalah program pendampingan keluarga. Program Pendampingan Keluarga PPK adalah program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN PPM di Universitas Udayana. PPK dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu. Maksud PPK adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera. Tujuan PPK adalah untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya. Melalui kekurangan yang diharapkan dapat memicu gagasan kreatif dan inovatif dari diri mahasiswa bersangkutan untuk keluar dari kondisi kekurangan tersebut. Kegiatan pedampingan keluarga dilaksanakan pada 18 keluarga yang terdapat di 8 banjar dinas dan 3 desa pekraman di Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan. 8 banjar tersebut antara lain Banjar Suradadi, Banjar Durentaluh, Banjar Belimbing Desa, Banjar Belimbing Anyar, Banjar Belimbing Tegal, Banjar Belantibah, Banjar Beniti, Banjar Pemudungan dan 3 desa pekraman antara lain Desa Suradadi, Desa Belimbing, Desa Durentaluh. Pada KKN PPM periode XII ini, penulis mendapat kesempatan untuk menampingi salah satu keluarga yang bertempat tinggal di Banjar Durentaluh, Desa pekraman Durentaluh yaitu keluarga Ir I Wayan Wesel Ariana. Keluarga Pak Wesel termasuk keluarga yang sederhana, melalui arahan kepala Desa Belimbin Pak Adi dan Kepala Dusun Durentaluh Pak Roi. Pak Wesel didalam kartu keluarga yang diperoleh merupakan seorang kepala keluarga Data keluarga I Wayan Wesel Ariana ditahun 2013 dapat dilihat pada tabel dibawah ini : No. Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan 1 Ir I Wayan Wesel Ariana Menikah 55 DiplomaUniv Petani Pekebun Pegawai Honorer Kepala Keluarga 2 Ni Nyoman Suriadi Menikah 46 SLTASederajat Petani Pekebun Istri 3 Ni Putu Arisusanti Belum Menikah 24 DiplomaUniv Tidak Bekerja Anak Pertama 4 Ni Made Ari Sintia Dewi Belum Menikah 20 SLTASederajat Tidak Bekerja Anak Kedua 5 Ni Komang Ari Susiani Belum Menikah 13 SMP Tidak Bekerja Anak Ketiga I Wayan Wesel Ariana memiliki 3 orang saudara kandung, dari semua saudaranya hanya Pak Wesel yang sempat mengenyam penididikan hingga kuliah. Ketiga saudaranya memiliki penyakit keterbelakangan mental yang membuat saudaranya tidak disekolahkan. Sehingga Pak Wesel bisa dikatakan sebagai tulang punggung keluarga besarnya. Pak Wesel menanggung kehidupan seluruh anak-anaknya, saudara-saudara kandungnya, dan orang tuanya. I Wayan Wesel menikah dengan Ni Nyoman Suriadi dan dikaruniai tiga orang anak yang bernama Ni Putu Arisusanti sebagai anak pertama, Ni Made Ari Sintia Dewi sebagai anak kedua, dan Ni Komang Ari Susiani sebagai anak ketiga. Saat ini anak pertama dan anak kedua dari Pak Wesel sudah menikah dan sudah di karuniai 1 orang anak. Sedangkan anak ketiganya masih duduk di bangku kelas 3 Sekolah Menengah Pertama. Hingga saat ini Pak Wesel masih membiayai biaya kehidupan ketiga anaknya, padahal anak pertama dan anak keduanya sudah memiliki suami, namun suami mereka masih belum bisa membiayai kehidupannya sehingga sebagian besar Pak Wesel masih menanggung kehidupan ketiga anaknya berserta keluarganya. Keluarga Pak Wesel tinggal dirumah dengan luas area sekitar 2 are. Dimana luas area ini di bagi menjadi rumah utama, rumah tugas untuk Pak Wesel, dapur dan tempat tidur untuk kakek dan nenek, lumbung padi, dan kamar mandi. Kesemua ruangan ini sudah di batako namun hanya rumah utama yang sudah di semen dan di berikan cat, sedangkan ruangan yang lain hanya dibangun dengan batako tanpa di haluskan dan di cat. Dirumah Pak Wesel sudah di aliri listrik dan air yang memadai. Rumah Pak Wesel berdekatan langsung dengan tempat ternaknya. Pak Wesel memelihara 3 Babi yang berusia 3-4 bulan. Satu pekarangan Pak Wesel juga berdekatan dengan 5 rumah dari tetangganya. Tipe rumah seperti ini memang kerap dijumpai di daerah Desa Belimbing. 1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga