BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas setiap individu, baik secara langsung atau tidak langsung dipersiapkan untuk menopang dan
mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam rangka mensukseskan pembangunan yang sejalan dengan kebutuhan manusia. Dalam upaya
meningkatan mutu pendidikan sejalan dengan proses belajar mengajar itu, harus mempunyai berbagai unsur-unsur yakni materi, kurikulum, metode pengajaran,
sarana dan prasarana yang tersedia, tenaga pendidik serta evaluasi.
Pendidikan jasmani adalah pendidikan yang menggunakan aktivitas fisik sebagai media utama untuk mencapai tujuan, bentuk-bentuk aktifitas fisik yang
digunakan oleh siswa adalah bentuk gerak olahraga sehingga kurikulum pendidikan jasmani disekolah memuat cabang - cabang olahraga.
Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani, agar tercipta kondisi dan kegiatan belajar mengajar yang memungkinkan siswa tidak mengalami kesulitan dan
mampu mencapai sasaran belajar maka perlu diperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi antara lain : faktor tenaga pengajar, metode pengajaran, mediaalat,
dan fasilitas sekolah.
Maka proses kegiatan belajar mengajar harus dapat di laksanakan sesuai dengan kebutuhan peserta didik itu sendiri. Maka dengan itu perlu di cari satu bentuk
model pembelajaran yang bisa diharapkan untukmeningkatkan hasil belajar peserta didik. Banyak gaya atau model pembelajaran yang dapat digunakan dalam
pembelajaran pendidikan jasmani. Gaya yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan materi dan kebutuhan pembelajaran yang akan disampaikan. Beberapa gaya
atau model pembelajaran dapat diterapkan selama pembelajaran berlangsung, tergantung dari keadaan kelas atau siswa.
Oleh karena itu diharapkan kepada lembaga pendidikan dan keguruan untuk menyiapkan tenaga-tenaga pendidik terutama guru untuk memberikan pengajaran di
dalam dan di luar kelas, dalam artian pengajar harus mampu memilih dan menerapkan metode pembelajaran yang diprediksi akan lebih efektif untuk
memudahkan siswa belajar di kelas dan diluar kelas maupun belajar mandiri. Bola basket merupakan cabang olahraga beregu yang populer dan menarik
terutama di Amerika Serikat.Pencipta olahraga bola basket adalah Dr. James Naismith. Dalam pelaksanaannya setiap regu dituntut untuk melaksanakan kerjasama
dan koordinasi yang baik antara seluruh pemain. Untuk dapat bekerjasama dalam permainan bola basket tentu harus menguasai
teknik melempar dan menangkap, menggiring, dan menembak bola dengan baik, dengan demikian seseorang akandapat bermain dengan baik pula. Oleh karena itu
penguasaan terhadap teknik dasar yang benar akan menunjang ketrampilan bermain selanjutnya.
Berdasarkan hasil pengamatan yang saya lakukan di sekolah khususnya pada saat proses pembelajaran bola basket materi shooting, siswa melakukan shooting
masih kurang baik dimana kekurangannya adalah cara memegang bola, lutut tidak ditekuk, sikap awalan waktu melakukan shooting, dan sikap ahiran setelah melakukan
shooting. Hal ini disebabkan karena siswa tidak dilibatkan secara aktif dalam melakukan materi yang diajarkan, siswa sulit dan kurang mampu menganalisis
gerakan shooting bola basket yang telah diajarkan oleh guru, sebab guru memberi demonstrasi atau contoh yang kurang bisa dipahami siswa secara optimal sehingga
hasil akhir pembelajaran bola basket materi shooting kurang baik. Hal ini dapat dilihat pada hasil belajar siswa, yaitu rendahnya nilai siswa yang
terlihat pada kriteria ketuntasan minimal KKM yang ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran pendidikan jasmani adalah 75. Namun masih banyak siswa yang
mempunyai nilai di bawah KKM yang sudah ditentukan yaitu 75. Seperti halnya dari 36 orang siswa kelas XI
1
Tahun Ajaran 2012 2013 yang mencapai ketuntasan belajar hanya 12 siswa dari 36 siswa atau sekitar 33,33 dan 24 siswa sekitar 66,67
lainnya belum mencapai ketuntasan. Sumber : guru penjas.
Dari hasil data di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa masih tergolong rendah maka dari itu penggunaan model pembelajaran berbasis masalah
dalam kegiatan proses belajar shooting bola basket merupakan salah satu cara atau pendekatan yang bisa diharapkan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik,
karena model pembelajaran berbasis masalah ini mudah diterapkan dan siswa akan
senang waktu pembelajaran berlangsung, maka siswa akan mudah menerima pembelajaran yang diberikan oleh tenaga pendidikan tidak mudah lupa karena model
pembelajaran berbasis masalah ini dapat mengembangkan cara belajar siswa aktif. Model ini merupakan alternative metode yang dapat dipilih dalam pengajaran
penjas, mengingat dalam pengajaran penjas diperlukan suatu bentuk kegiatan yang dapat mengarahkan siswa untuk dapat menemukan suatu konsep melalui praktek
mengusai gerakan yang dipelajari atau penemuan secara langsung. Dari uraian diatas, maka penulis berupaya untuk meningkatkan proses
pembelajaran shooting dalam permainan bola basket melalui pembelajaran berbasis masalah. Harapan penulis dengan penelitian ini adalah agar para guru pendidikan
jasmani dan penulis khususnya lebih selektif dalam strategi mengajar, guna tercapainya pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif efisien dan menarik.
B. Identifikasi Masalah