EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SHOOTING BOLA BASKET DENGAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS V DI SDN I PENGAJARAN TELUK BETUNG UTARA, BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2010/2011

(1)

ABSTRAK

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GERAK DASAR

SHOOTINGBOLA BASKET DENGAN MODIFIKASI ALAT

PADA SISWA KELAS V DI SDN I PENGAJARAN TELUK BETUNG UTARA, BANDAR LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2010/2011

Oleh SARWAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan efektifitas hasil belajar keterampilan gerak dasarshootingbola basket dengan modifikasi alat

pembelajaran pada siswa kelas V di SDN I Pengajaran Teluk Betung Utara, Bandar Lampung.

Penelitian ini menggunakan Metode Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research) dengan tiga siklus, setiap siklus diberikan pembelajaran yang berbeda. Siklus pertama berupa penggunaan modifikasi alat yaitu bola basket diganti dengan bola plastik, 1 tiang basket yang tingginya 170 cm dari tinggi tiang sebenarnya 3,05 m serta pembelajaranshootingbola basket dengan jalur lurus. Pada siklus kedua merupa modifikasi alat yaitu bola basket diganti dengan bola plastik, 2 tiang basket yang tingginya 170 cm dari tinggi tiang sebenarnya 3,05 m, serta diberi pembelajaranshootingbola basket dengan bermain warna papan pantul yaitu 1 papan pantul berwarna hijau dan 1 papan pantul berwarna hitam. Pada siklus ketiga berupa modifikasi alat yaitu bola basket diganti dengan bola plastik, tinggi ring direndahkan 170 cm dari tinggi tiang sebenarnya 3,05 m, diameter ring diperbesar menjadi 0,50 m dari standarnya 0,45 m, dan pada ring basket diberi bunyi-bunyian menggunakan pipa alumunium serta diberikan pembelajaranshootingbola basket dengan jalur segitiga. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN I Pengajaran Teluk Betung Utara, Bandar Lampung berjumlah 25 siswa.

Pengumpulan data diambil dari tes berupa pengamatan keterampilan gerak dasar

shootingbola basket yang meliputi tahap persiapan, pelaksanaan, dan gerak akhir. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan pembelajaran gerak dasar

shootingbola basket dengan modifikasi alat serta paket pembelajaran setiap siklus. Tes awal menghasilkan ketuntasan belajar 3 siswa dari 25 siswa atau sebesar 12% namun tingkat efektifitas 00,00 % dalam arti belum efektif. Siklus pertama menghasilkan ketuntasan 6 siswa dari 22 siswa atau sebesar 24 % dengan


(2)

tingkat efektifitas 37,36 %. Siklus kedua meningkat ketuntasan belajar 5 siswa dari 16 siswa atau sebesar 31,25 % dengan tingkat efektifitas 45,37 % dan siklus ketiga meningkat ketuntasan belajar 8 siswa dari 11 siswa atau sebesar 72,72 % dengan tingkat efektifitas 58,19 %. Total siswa tuntas dari tes awal hingga siklus ketiga berjumlah 22 siswa dari jumlah seluruh siswa 25 siswa. Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian ini adalah penggunaan modifikasi alat dapat


(3)

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GERAK DASAR

SHOOTINGBOLA BASKET DENGAN MODIFIKASI ALAT

PADA SISWA KELAS V DI SDN 1 PENGAJARAN TELUK BETUNG UTARA, BANDARLAMPUNG

TAHUN AJARAN 2010/2011

Oleh:

SARWAN

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Program studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG 2012


(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Lapangan Bola Basket Beserta Ukurannya...16

1. Ring Bola Basket... 17

2. ShootingBola Basket dengan Satu Tangan... 18

3. Tahap Persiapan...19

4. Tahap Pelaksanaan...19

5. Tahap Akhir...20

6. Penelitian Tindakan Kelas...23

7. Siklus 1. Modifikasi Alat PadaShootingBola Basket dengan 3 Ring Basket...32

8. Siklus 1.Modifikasi Alat PadaShootingBola Basket dengan 1 Ring Basket...33

9. Siklus 2 ModifikasiAlat padaShootingBola Basket... 34

10. Siklus III.Konsep Segitiga dengan 3 Ring Basket...35


(5)

DAFTAR ISI Halamam DAFTAR TABEL...i DAFTARGAMBAR...ii DAFTAR LAMPIRAN...iii I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 4

1.3 Pembatasan Masalah ... 4

1.4 Rumusan Masalah... 5

1.5 Tujuan Penelitian... 6

1.6 Manfaat Penelitian... 6

1.7 Batasan Istilah... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Efektifitas pembelajaran... 9

2.1.2 Belajar Gerak... 10

2.1.3 Keterampilan Gerak Dasar... 12

2.1.4. Fasilitas Media Pembelajaran... 13

2.1.5 Modifikasi... 13

2.1.6 Bola basket... 15

2.1.7 Shooting Bola Basket... 17

2.2 Kerangka Fikir... ... 20

2.3 Hipotesis... .... 21

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian... 22

3.2 Variabel dan Data... 24

3.3 Tempat Penelitian... 24

3.4 Subjek Penelitian... 26

3.5 Rencana Tindakan Penelitian... 27

3.6 Rencana Pembelajaran Penelitian Dengan Modifikasi Alat Pada Shooting Bola Basket... 31

3.7 Intrumen Penelitian... 36

3.8.Analisis Data... 37 IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


(6)

4.1 Hasil Penelitian... 39

4.1.1 Analisis Tes Awal Shooting Bola Basket Dengan Satu Tangan... ... 41

4.1.2 Analisis Siklus I Shooting Bola Basket Dengan Satu Tangan... . ... 42

4.1.3 Analisis Siklus II Shooting Bola Basket... 43

4.1.4 Analisis Siklus III Shooting Bola Basket... 44

4.1.5Analisis Efektifitas Pembelajaran setiap Siklus... 45

4.2 Pembahasan... 48

4.2.1 Siklus Pertama... 48

4.2.2 Siklus Kedua... ... 49

4.2.3 Siklus Ketiga... ... 50

V.SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 52

5.2 Saran... 53

DAFTAR PUSTAKA... 54


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Tes Awal

ShootingBola Basket...41 2 Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Siklus I

ShootingBola Basket...42 3 Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Silkus II

ShootingBola Basket...43 4 Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Silkus III

ShootingBola Basket...44 5 Hasil Ketuntasan PembelajaranShootingBola Basket

Disetiap Siklus...45 6. Deskripsi Efektifitas Pembelajaran pada Setiap Siklus...46


(8)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam perkembangan kebudayaan manusia, upaya meningkatkan

kesejahteraan manusia merupakan faktor perhatian. Pendidikan untuk semua dapat dikatakan memiliki dimensi askiologi, sebab tema tersebut

mengandung pengakuan cita-cita kemanusiaan, yaitu setiap anak berhak memperoleh pendidikan. Perolehan hak pendidikan dapat dikatakan sebagai instrumen dasar pengembangan derajad manusia. Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengandengan memanfaatkan sumber untuk belajar. Sedangkan belajar itu sendiri adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam kemampuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari bayi sampai masa tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat. Rangkaian proses belajar itu dilakukan dalam bentuk keterlibatannya dalam pendidikan formal atau non formal. Keberhasilan proses pembelajaran pendidikan di sekolah ditentukan oleh handalnya faktor guru, siswa, sarana, dan prasarana serta kurikulum.

Tujuan pembelajaran yaitu menginginkan agar siswa dapat mengerti,


(9)

guru serta dapat menanamkan dan mengembangkan pengetahuannya. Salah satu upaya kearah tujuan tersebut adalah ketelitian dan keterampilan guru dalam memodifikasi media pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran, kondisi siswa, dan kondisi tempat belajar.

Media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan sebagai manusia, benda ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan.Dengan demikian dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai

penyalur pesan guna mencapai tujuan dalam pengajaran.

Media yang tidak sesuai dengan materi yang diajarkan akan menimbulkan kesulitan bagi siswa untuk memahami konsep materi yang diberikan.Selain itu perlu diciptakan interaksi edukatif yang menggambarkan hubungan aktif multiarah dengan sejumlah pengetahuan sebagai mediumnya. Dalam interaksi edukatif unsur guru dan anak didik harus aktif, proses interaksi edukatif tidak akan berlangsung jika hanya satu unsur yang aktif. Dalam proses

pembelajaran masih terjadi interaksi satu arah dimana unsur guru lebih aktif mendominasi pembelajaran sedangkan aktivitas anak didik pasif. Banyak guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan cara memindahkan

pengetahuan dari guru ke siswa, dimana tugas seorang guru adalah memberi, sedangkan siswa adalah sebagai penerima.

Tidak terkecuali di SDN 1 Pengajaran Teluk Betung Utara, Bandarlampung. Peneliti menemukan masalah, ternyata keterampilangerak dasarshootingbola basket pada setiap individu atau siswa masih rendah. Penyebab rendahnya


(10)

kemampuanshootingbola basket, terdapat pada tahap awalan dan pelepasan bola. Hal tersebut diduga akibat beban bola terlalu berat atau ring basket terlalu tinggi serta diameter ring yang terlalu kecil. Bola yang digunakan untuk bola basket terbuat dari bahan sintesis yang memiliki berat 567-650 gram untuk putra atau 510-567 gram untuk putri, memiliki tinggi ring 3,05 m dari lantai, dan diameter ring basket 0,45 m. Pada tahap awalanshootingbola basket posisi kaki sebaiknya dibuka selebar bahu dan arahkan jari kaki ke depan, pada tahap pelaksanaan sebagian lutut dan tangan siswa terlihat kaku tidak dilenturkan serta pada tahap akhir melakukanshootingpandangan mata tidak fokus pada ring basket, hal ini disebabkan karena sarana yang dimiliki tidak sesuai dengan karakteristik siswa kelas V SDN 1 Pengajaran Teluk Betung Utara, Bandarlampung. Selain itu juga sebagian siswa merasa bosan untuk mengikuti materi yang diberikan oleh guru disebabkan karena konsep pembelajaran yang diberikan guru kepada siswa kurang menyenangkan.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti merasa perlu mengadakan

perbaikan dalam hal cara pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan proses belajar yang lebih baik pada olahraga bola basket khususnya

keterampilan gerak dasarshootingbola basket. Pihak sekolah dalam hal ini diwakili oleh guru program studi hendaknya menyediakan sarana dan prasarana yang dimodifikasi dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan siswa sehingga pembelajaran akan lebih baik dan efektif serta menyenangkan.

Atas latar belakang inilah, peneliti tertarik untuk mengadakan Penelitian


(11)

Gerak DasarShootingBola Basket dengan Modifikasi Alat pada Siswa Kelas

harapan melalui penggunaan alat modifikasi akan tercapai pembelajaran yang efektif sekaligus memberikan pengalaman yang menyenangkan dalam

pembelajaran bola basket khususnya pada gerak dasar shooting bola basket sehingga anak tertarik untuk mengenal dan mempelajari lebih jauh olahraga bola basket.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat diidentifikasi masalah sebagi berikut:

1. Rendahnya kemampuanshootingbola basket terdapat pada tahap awalan. 2. Rendahnya kemampuanshootingsiswa SDN 1 Pengajaran pada tahap

pelepasan.

3. Pada tahap awalanshootingbola basket posisi kaki, lutut dan tangan terlihat masih kaku.

1.3 Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini tidak meluas, maka penulis membatasi masalah dalam penelitian ini hanya pada masalah efektifitas pembelajaran gerak dasar

shootingbola basket dengan modifikasi alat pada siswa kelas V di SDN 1 Pengajaran Teluk Betung Utara, Bandarlampung.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:


(12)

1. Apakah melalui penggunaan alat modifikasi yaitu bola basket yang diganti dengan bola plastik, 1 tiang basket yang tingginya 170 cm dari tinggi tiang sebenarnya 3,05 m dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran

keterampilan gerak dasarshootingbola basket siswa kelas V SDN 1 Pengajaran Teluk Betung Utara, Bandarlampung?

2. Apakah melalui penggunaan alat modifikasi yaitu bola basket diganti dengan bola plastik, 2 tiang basket yang tingginya 170 cm dari tinggi tiang sebenarnya 3,05 m dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran

keterampilan gerak dasarshootingbola basket siswa kelas V SDN 1 Pengajaran Teluk Betung Utara, Bandarlampung?

3. Apakah melalui penggunaan alat modifikasi yaitu bola basket diganti dengan bola plastik, tinggi ring direndahkan 170 cmdari tinggi tiang sebenarnya 3,05 m, diameter ring diperbesar menjadi 0,50 m dari standarnya 0,45 m, dan pada ring basket diberi bunyi-bunyian menggunakan pipa alumunium dapat meningkatkan efektifitas

pembelajaran keterampilan gerak dasarshootingbola basket siswa kelas V SDN 1 Pengajaran Teluk Betung Utara, Bandarlampung?

1.5 Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan efektifitas pembelajaran keterampilan gerak dasarshooting

bola basket melalui modifikasi alat yaitu bola basket diganti dengan bola plastik.


(13)

2. Meningkatkan efektifitas pembelajaran keterampilan gerak dasarshooting

bola basket melalui modifikasi alat yaitu merendahkan tinggi ring menjadi 170 cm.

3. Meningkatkan efektifitas pembelajaran keterampilan gerak dasarshooting

bola basket melalui modifikasi alat yaitu dengan memperbesar ring basket menjadi 0,50 m.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut: 1. Bagi Siswa

Bagi siswa penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan gerak dasarshootingbola basket sehingga para siswa dapat melakukan

shootingbola basket dengan benar. 2. Bagi guru dan peneliti

Dapat memberikan sumbangan penelitian dalam menentukan metode dan bentuk-bentuk pembelajaran sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan siswa kelas V sekolah dasar, dan juga memberi pengalaman berharga untuk pembelajaran pendidikan jasmani di masa yang akan datang.

3. Bagi lembaga/institusi

Bagi lembaga pendidikan Universitas Lampung khususnya program studi penjaskes sebagai pengembangan pengetahuan lebih dalam di bidang pendidikan jasmani.


(14)

1.7.1 Mengoper bola (passing)

Passing berarti mengoper bola. Operan merupakan teknik dasar pertama. Denganpassingpara pemain dapat melakukan gerakan mendekati ring basket untuk kemudian menembak atau tembakan. Batasan istilah passing bola yang digunakan untuk siswa kelas V sekolah dasar dalam penelitian ini adalah operan bola, mengoper bola, atau memberikan bola pada teman.

1.7.2 Memantul-mantulkan bola ke lantai (Driblle)

Memantul-mantulkan bola kelantai dalam bola basket menggunakan satu tangan dan kordinasi dua tangan.

Batasan istilah yang menggiring bola yang digunakan untuk siswa kelas V sekolah dasar dalam penelitian ini adalah memantul-mantulkan bola atau sekedar memantul-memantul-mantulkan bola.

1.7.3 Menembak (shooting).

Shootingadalah usaha memasukkan bola ke keranjang.Shootingdapat di istilahkan juga dengan menembak.Shootingdapat dilakukan

dengan satu tangan, dua tangan, danlay up.

Batas istilahshootingyang digunakan untuk siswa kelas V sekolah dasar dalam penelitian ini adalah usaha melempar bola ke keranjang basket, atau usaha menembakan bola ke keranjang basket.


(15)

Ring dalam bola basket adalah suatu lingkaran berdiameter 0,45 m yang dipasangkan pada papan pantul dan tiang ring yang

berketinggian 3,05 m.

Batasan istilah yang digunakan untuk siswa kelas V sekolah dasar dalam penelitian ini adalah keranjang basket.


(16)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1Tinjauan Pustaka

2.1.1 Efektifitas Pembelajaran

Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti tepat guna. Efektif mempunyai arti yaitu dapat memilih tujuan-tujuan yang tepat dari

seperangkat alternatif atau pilihan cara dan menentukan suatu pilihan dari beberapa pilihan lainnya sehingga tujuan tersebut sesuai dengan hasil yang diinginkan.

Slameto (1995:72) menyatakan belajar yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan intruksional (pengajaran) yang ingin dicapai. Efektifitas

pembelajaran adalah kemampuan atau kesanggupan memilih dan mewujudkan tujuan secara tepat.

Slameto (1995:92) menyatakan untuk melaksanakan pembelajaran yang efektif diperlukan syarat-syarat sebagai berikut :

1. Belajar secara efektif, baik mental dan fisik.

2. Guru harus mempergunakan banyak metode pada waktu mengajar. Variasi metode mengakibatkan penyajian bahan pembelajaran lebih menarik perhatian dan mudah diterima siswa.


(17)

3. Mendiagnosis faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar. Dengan demikian diharapkan pengajaran remedial akan meningkatkan

afektivitas proses pembelajaran.

Ahmad Rohani (2004:28) menyatakan suatu pengajaran yang baik adalah apabila proses pengajaran itu menggunakan waktu yang cukup sekaligus dapat membuahkan hasil (pencapaian tujuan instruksional) secara lebih tepat dan cermat serta optimal. Waktu pengajaran yang sudah ditentukan sesuai dengan bobot materi pelajaran maupun pencapaian tujuan

instruksionalnya diharapkan dapat memberikan sesuatu yang berharga dan berhasil guna bagi peserta didik. Dengan penggunaan waktu pengajaran yang efisien dapat membuahkan hasil yang efektif. Jadi pengajaran yang baik mestinya dapat berhasil guna dan berdaya guna.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan efektivitas adalah tingkat keberhasilan siswa dalam melakukanshootingbola basket yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

2.1.2 Belajar Gerak 2.1.2.1 Belajar

Belajar merupakan suatu usaha untuk menambah dan

mengumpulkan berbagai pengalaman tentang ilmu pengetahuan. Belajar juga sebuah proses yang sering diartikan penambahan pengetahuan.

Oemar Hamalik (2003:57), mengatakan bahwa pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur


(18)

manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.

Adapun ciri-ciri kegiatan yan menurut Noehi,Nasution (1992:2)adalah sebagai berikut:

1. Belajar adalah aktifitas yang menghasilkan perubhan individu yang belajar, baik aktual maupun potensial.

2. Perubahan itu pada dasarnya berubah didapatkan kemampuan baru, yang berlaku yang relatif lama.

3. Perubahan itu terjadi karena usaha.

Belajar adalah sebagai proses perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara individu dengan lingkungan.

Tingkah laku ini mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Berdasarkan pendapat di atas, dapt disimpulkan belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku akibat adanya interaksi, perubahan itu berupa penguasaan, sikap dan cara berfikir yang bersikap menetap sebagai hasil dari latihan dan pengalaman belajar.

2.1.2.2 Belajar Gerak

Gerak diartikan sebagai suatuproses perpindahan benda dari suatu posisi ke posisi yang lain yang dapat diamati secara objektif dalam suatu dimensi ruang dan waktu. Belajar gerak adalah belajar yang diwujudkan melalui respon-respon moskular dan diespresikan dalam gerakan tubuh. Proses belajar gerak berbentuk kegiatan mengamati gerakan dan kemudian mencoba menirukan


(19)

berulang-ulang, menerapkan pola-pola gerak tertentu pada situasi yang dihadapi dan juga dalam bentuk kegiatan menciptakan pola-pola gerak baru untuk tujuan-tujuan tertentu (Sugiyanto,1993:3).

Dengan demikian tugas utama peserta didik dalam proses belajar gerak adalah menerima dan menginterpretasikan informasi tentang gerakan-gerakan yang akan dipelajari kemudian

mengolah dan menginformasikan informasi tersebut sedemikian rupa sehingga memungkinkan merealisasikan gerakan tersebut secara optimal dalam bentuk keterampilan.

2.1.3 Keterampilan Gerak Dasar

Gerak dasar adalah bentuk gerakan yang menuntun kepada keterampilan yang sifatnya kompleks. Gerak dasar tersebut meliputi gerak lokomotor, nonlokomotor dan manipulatif. Gerak lokomotor adalah setiap gerak yang dilakukan dalam keadaan tubuh dipindahkan posisinya kearah mendatar, kedepan dan kebelakang atau kanan dan kiri (horizontal), atau keatas dan kebawah (vertikal), dari satu titik ke titik yang lainnya. Yang termasuk gerak lokomotor adalah: tengkurap, merangkak, berjalan, lari, melompat, menggelinding, dan memanjat. Gerak nonlokomotor adalah gerak yang menetap pada satu posisi, namun ia bergerak pada sumbu horizontal atau vertikal. Dalam keadaan demikian seseorang berupaya untuk

mempertahankan keseimbangannya agar titik berat badannya tetap jatuh pada bidang tumpu. Yang termasuk kedalam gerak nonlokomotor adalah: menjangkau, memutar, membungkuk, dan mengulur. Gerak manipulatif adalah gerakan yang melibatkan otot-otot besar dalam melakukannya, dan


(20)

juga melibatkan upaya pengarahan daya pada suatu objek atau menerima daya dari suatu objek. Yang termasuk gerak manipulatif adalah: di dalam kegiatan bermain, menendang, melempar, naik sepeda, dan sebagainya (Suharsimi, 2008:123).

2.1.4 Fasilitas Media Pembelajaran

Media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan sebagai manusia, benda ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan (Syaiful Bahri Djamaran dan Aswan Zain, 2006: 120).

Dengan demikian dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan dalam pengajaran (Syaiful Bahri Djamaran dan Aswan Zain, 2006: 121).

2.1.5 Modifikasi

Bahagia dan Suherman (2000: 41) menyatakan modifikasi merupakan salah satu usaha para guru agar pembelajaran mencerminkan DAP

(Developentally Appropriate Practice) termasuk di dalamnyabody scaling

atau penyesuaian dengan ukuran tubuh siswa yang sedang belajar. Esensi modifikasi adalah menganalisa sekaligus mengembangkan materi

pembelajaran dengan cara meruntunkannya dalam bentuk aktifitas belajar yang potensial untuk memperlancar siswa dalam proses belajar. Cara ini dimaksudkan untuk menuntun, mengarahkan, dan membelajarkan siswa dari yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, dari tingkat yang tadinya rendah


(21)

menjadi tingkat yang lebih tinggi. Modifikasi yang berprinsip DAP diarahkan agar aktifitas balajar sesuai dengan perkembangan anak serta dapat membantu dan mendorong perubahan kemampuan balajar anak ke arah perubahan yang lebih baik.

Bahagia (2000: 41) menyatakan cara guru memodifikasi alat pembelajaran akan tercermin dari aktifitas pembelajaran yang diberikan guru dari mulai awal hingga akhir pembelajaran. Beberapa aspek analisa modifikasi ini tidak terlepas dari pengetahuan guru tentang:

1. Modifikasi tujuan pembelajaran 2. Modifikasi pembelajaran 3. Modifikasi kondisi lingkungan

4. Modifikasi dalam evaluasi pembelajaran

Modifikasi pembelajaran dapat dikaitkan dengan kondisi lingkungan pembelajaran. Modifikasi lingkungan pembelajaran ini dapat

diklasifikasikan sebagai berikut, modifikasi peralatan; guru dapat

mengurangi atau menambah tingkat kompleksitas dan kesulitan tugas ajar dengan cara memodifikasi peralatan yang digunakan untuk melakukan skill itu. Misalnya, berat-ringannya, besar-kecilnya, tinggi-rendahnya, dan panjang-pendek peralatan yang digunakan (Bahagia, Yusuf, dan Suherman, 2000:48).

Modifikasi alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan bola plastik, modifikasi tinggi ring dipendekkan, modifikasi diameter ring diperbesar, dan papan pantul atau jaring pada ring basket diberi bunyi-bunyian.


(22)

2.1.6 Bola basket

Jon Oliver dalam buku Dasar-Dasar Bola Basket (2007:vi) menyatakan bola basket adalah salah satu olahraga yang populer di dunia. Pengemarnya yang berasal dari segala usia merasakan bola basket adalah olahraga yang

menyenangkan, menghibur, dan menyehatkan. Dalam permainan bola basket setiap tim memiliki 5 pemain di lapangan. Tiga angka diberikan untuk setiap bola masuk ke ring lawan yang dicetak dari dalam garis tiga angka, dan satu angka diberikan untuk setiap tembakan bebas. Setiap pertandingan dibagi menjadi 4 quarter yang masing-masing berlangsung selama 8 hingga 12 menit atau dibagi menjadi 2 babak yang masing-masing berlangsung selama 20 menit. Bola yang dipakai untuk bola basket terbuat dari bahan sintesis yang ukuran untuk putra keliling lingkaran 749-780 mm dan berat 567-650 gram, dan untuk bola putri keliling lingkaran 724-737 dan berat 510-567 (Nurul Ahmadi, 2007: 9).

Lapangan bola basket berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 28 m, lebar lapangan 15 m, garis tengah lingkaran di tengah lapangan 3,6 m, tinggi ring basket dari lantai 3,05 m, diameter ring basket 0,45 m, ukuran papan patul P x L: 1,80 m x 1,20 m. Untuk dapat melakukan permainan bola basket ada beberapa keterampilan dasar atau teknik dasar dalam bola basket. Keterampilan dasar bola basket meliputipassing(mengoper),dribble


(23)

Gambar 1. Lapangan Bola Basket Beserta Ukurannya Sumber: Adopsi dari PERBASI(1999: 12)


(24)

Gambar 2. Ring Bola Basket

Sumber: Adopsi dari Hall Wissel (2001: 141)

2.1.7ShootingBola Basket

Gerak dasar menembak bola basket merupakan suatu koordinasi gerak yang meliputi gerakan mengarahkan dan mengusahakan agar bola masuk

kekeranjang. Usaha memasukkan bola ke keranjang diistilahkan dengan menembak, yang dapat dilakukan dengan satu tangan, dua tangan atau lay-up(Nuril Ahmadi, 2007: 18).


(25)

Gambar 3.ShootingBola Basket dengan Satu Tangan Sumber: Adopsi dari Nuril Ahmadi (2007: 18)

Berikut adalah prosesshootingdengan satu tangan dalam permain bola basket:

Tembakan Satu Tangan (One Hand Set Shoot) 1. Tahap persiapan

1. Posisi badan dan pandangan mata melihat target sasaran atau ring basket

2. Kaki direntangkan selebar bahu dan arahkan jari kaki ke depan 3. Posisi lutut dilenturkan dan bahu di rilekskan

4. Posisi tangan yang tidak menembak berada di bawah bola 5. Tampatkan tangan yang untuk menembak di belakang bola 6. Ibu jari rileks

7. Pegang bola di depan dan di atas bahu, diantara telinga dan bahu 8. Siku-siku masuk ke dalam (Hall Wissel, 2001: 48)


(26)

Gambar 4. Tahap Persiapan

Sumber: Adopsi dari Hall Wissel, (2001:48)

2. Tahap Pelaksanaan

1. Lutut sedikit ditekuk kemudian rentangkan sepenuhnya di dalam gerakan naik turun

2. Siku lengan kanan (tangan untuk menembak) membentuk sudut 90 derajat

3. Lenturkan pergelangan dan jari-jari ke depan 4. Tangan kiri meninggalkan bola

5. Tangan penyeimbang pada bola sampai terlepas

6. Posisi badan lurus menghadap sasaran, tekuk lutut agak ke dalam untuk mengambil awalan, lengan mengikuti gerakan kaki

Gambar 5. Tahap Pelaksanaan


(27)

3. Tahap Akhiran

1. Pandangan ke depan target

2. Pertahankan lengan untuk tetap berada di atas dan terentang sepenuhnya

3. Jari telunjuk menunjuk pada target

4. Telapak tangan ke bawah saatshooting

5. Seimbangkan dengan telapak tangan ke atas

Gambar 6. Tahap Akhir

Sumber: Adopsi dari Hall Wissel (2001: 50)

2.2 Kerangka Berfikir

Dilihat dari tinjauan pustaka peneliti menemukan adanya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dari permasalahan yang akan

diteliti,yaitu variabel bebas (X) efektifitas pembelajaran keterampilan gerak dasarshootingbola basket sedangkan variabel terikat (Y) modifikasi alat. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai hubungan antara kedua variabel tersebut, dapat digambarkan dalam suatu diagram sebagai berikut:


(28)

2.3 Hipotesis

Berdasarkan tujuan teoritis penelitian dan asumsi di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

ShootingBola Basket Pada Siswa Kelas V di SDN I Pengajaran Setelah Efektifitas Pembelajaran

Keterampilan Gerak Dasar ShootingBola Basket (X)


(29)

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Suhardjono dalam Suharsimi Arikunto (2007:58) penelitian tindak kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya.

Suharsimi (2007:58) menjelaskan PTK melalui paparan gabungan definisi dari tiga kata yaitu penelitian, tindakan dan kelas sebagai berikut :

1. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang

bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

2. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan. 3. Kelas adalah sekelompak siswa yang dalam waktu yang sama menerima

pelajaran yang sama dari seorang guru.

Suhardjono dalam Suharsimi (2007:61) menyatakan tujuan PTK adalah untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran, mengatasi masalah

pembelajaran, meningkatkan profesionalisme, dan menumbuhkan budaya akademik.


(30)

Tujuan PTK ini dapat dicapai dengan melakukan berbagai tindakan alternatif dalam menyelesaikan berbagai persolan pembelajaran, sehingga dihasilkan hal-hal sebagai berikut:

1. Peningkatan atau perbaikan terhadap kinerja belajar siswa di sekolah. 2. Peningkatan atau perbaikan terhadap mutu proses pembelajaran di kelas. 3. Peningkatan atau perbaikan terhadap kualitas penggunaan media, alat

bantu, dan sumber belajar lainnya.

4. Peningkatan atau perbaikan terhadap kualitas prosedur dan alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur proses dan hasil belajar siswa.

5. Peningkatan atau perbaikan terhadap masalah pendidikan anak di sekolah. 6. Peningkatan atau perbaikan terhadap kualitas penerapan kurikulum dan

pengembangan kompetensi siswa di sekolah.

Gambar 7. Spiral Penelitian Tindakan Kelas

Sumber: Adopsi dari Hopkins dalam Arikunto (2007)

PTK terdiri dari rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus, yaitu a)


(31)

dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan, d) refleksi dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan).

3.2. Variabel dan Data

3.2.1 Variabel bebas(independent variabel) atau variabel X adalah variabel yang cenderung mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu Efektifitas Pembelajaran Keterampilan Gerak DasarShooting Bola Basket .

3.2.2 Variabel terikat(dependent variabel) atau variabel Y adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat yaitu modifikasi alat.

3.2.3 Bentuk datadalam penelitian ini yaitu observasi atau pengamatan mengenai pembelajaranshootingbola basket dengan modifikasi alat.

3.2.4 Jenis datayang digunakan adalah kuantitatif

3.3 Tempat Penelitian

3.3.1 Tempat Penelitian

Nama Sekolah : SD Negeri 1 Pengajaran

Alamat : Jln. W.R.Monginsidi Gg. Cendrawasih no.6 Pengajaran Kec. Teluk Betung Utara, Bandarlampung


(32)

Lama penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah satu setengah bulan, dengan keterangan:

a) Penelitian putaran pertama

1. Sebelum memberikan tindakan untuk siklus pertama, terlebih dahulu dilakukan tes awal untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa untuk melakukanshootingbola basket. 2. Pertemuan selanjutnya adalah pemberian materi, yaitu

melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan keterampilan gerak dasarshootingbola basket dengan

modifikasi alat yaitu melakukan keterampilan dasar menembak bola kekeranjang dengan menggunakan bola plastik.

3. Diakhir pembelajaran dilakukan tes akhir dari siklus pertama, tujuan tes ini adalah untuk mengetahui sejauh mana peningkatan kemampuan siswa dalam melakukanshootingbola basket setelah alat dimodifikasi.

b) Penelitian putaran kedua

1. Jika hasil penelitian putaran pertama menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa, maka putaran kedua adalah melakukan kegiatan dan latihan yang dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam melakukanshootingbola basket dengan modifikasi alat yaitu menembakkan bola kekeranjang dengan merendahkan tinggi ring menjadi 170 cm.


(33)

2. Diakhir pembelajaran dilakukan tes akhir siklus kedua, tujuannya untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajarshootingbola basket setelah alat dimodifikasi.

c) Penelitian putaran ketiga

1. Jika putaran kedua menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa yang lebih baik dari pada putaran pertama, maka tindakan pada putaran ketiga adalah melakukan kegiatan yang dapat

mengefektifkan kegiatanshootingbola basket dengan

modifikasi alat ini yaitu dengan mengubah diameter ring dari 0,45 m menjadi 0,50 m dan pada ring diberi bunyi-bunyian dengan pipa alumunium.

2. Diakhir pembelajaran dilakukan tes akhir siklus ketiga,

tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana efektifitas hasil belajar siswa dalam melakukanshootingbola basket dengan modifikasi alat

3.4 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V di SDN1 Pengajaran berjumlah 25 orang.

3.5 Rencana Tindakan Penelitian

3.5.1 Siklus I (2x pertemuan)


(34)

1. Merencanakan skenario pembelajaran yang berisi tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan-kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.

2. Menyiapkan instrumen penelitian berupa indikator-indikator gerak dasarshootingbola basket yang meliputi tahap awalan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir.

3. Mempersiapkan modifikasi alat yang akan digunakan pada siklus pertama, yaitu bola plastik,1 tiang basket yang tingginya 170 cm dari tinggi tiang sebenarnya 3,05 m.

4. Mempersiapkan siwa untuk mengikuti pembelajaran siklus pertama.

Tindakan :

1. Menjelaskan bentuk latihan yang akan dilakukan pada siklus yang pertama, yaitu melakukan keterampilan dasar menembak bola ke ring atau kekeranjang dengan jalur lurus.

2. Guru mendemonstrasikan berulang-ulang bentuk latihan yang akan dilakukan.

3. Siswa dibariskan, dan dibagi menjadi dua kelompok. Masing-masing kelompok berdiri di tempat awalan yang telah

ditentukandilakukan dengan bola plastik.

4. Setiap siswa melakukan gerakan yang telah didemonstrasikan oleh guru sebanyak 5 kali.


(35)

1. Observasi dilakukan selama pemberian tindakan. Observasi dilakukan untuk melihat apakah suasana dalam proses

pembelajaran dengan memodifikasi alat bola plastik dan tinggi ring dipendekkan 170 cm dari standarnya 3,05 m berjalan dengan baik dan efektif.

2. Setelah tindakan dilakukan, kemudian dikoreksi dan diberikan waktu pengulangan dan dievaluasi dari hasil tindakan siklus pertama.

3.5.2 Siklus II (2x pertemuan)

Rencana :

1. Merencanakan skenario pembelajaran yang berisi tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan-kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.

2. Menyiapkan instrumen penelitian berupa indikator-indikator gerak dasarshootingbola basket yang meliputi tahap awalan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir.

3. Mempersiapkan modifikasi alat yang akan digunakan pada siklus kedua, yaitu bola plastik, 2 tiang basket yang tingginya 170 cm dari tinggi tiang sebenarnya 3,05 m, 1 papan pantul berwarna hijau, 1 papan pantul berwarna hitam.


(36)

1. Menjelaskan bentuk latihan pada siklus kedua. Pada siklus kedua siswa menembak bola ke ring dengan model bermain warna papan pantul dan ring yang direndahkan.

2. Guru mendemonstrasikan berulang-ulang bentuk latihan yang akan dilakukan.

3. Siswa dibariskan, dan dibagi menjadi dua kelompok. Masing-masing kelompok berdiri di tempat awalan yang telah ditentukan. 4. Setiap siswa melakukan gerakan yang telah didemonstrasikan oleh

guru sebanyak 5 kali.

Observasi:

1. Observasi dilakukan selama pemberian tindakan. Observasi dilakukan untuk melihat apakah suasana dalam proses

pembelajaran dengan model bermain dengan warna papan pantul, dan penggunaan modifikasi alat bola plastik, tinggi ring

dipendekkan 170 cm dari tinggi sebenarnya 3,05 m, papan pantul diberi warna hitam dan warna hijau dapat berjalan dengan baik dan efektif.

2. Setelah tindakan dilakukan, kemudian dikoreksi dan diberikan waktu pengulangan.

3.5.3 Siklus III (1x pertemuan)


(37)

1. Merencanakan skenario pembelajaran yang berisi tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan-kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.

2. Menyiapkan instrumen penelitian berupa indikator-indikator gerak dasarshootingbola basket yang meliputi tahap awalan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir.

3. Mempersiapkan modifikasi alat yang akan digunakan pada siklus ketiga, yaitu bola plastik, tinggi ring dipendekkan 170 cm dari sebenarnya 3,05 m, diameter ring diperbesar 0,50 m dari

standarnya 0,45 m, pada ring basket diberi bunyi-bunyian dengan pipa alumunium.

Tindakan :

1. Menjelaskan bentuk latihan yang akan dilakukan pada siklus yang ketiga. Pada siklus ketiga siswa menembakkan bola ke ring atau keranjang dengan jalur lurus.

2. Guru mendemonstrasikan berulang-ulang bentuk latihan yang akan dilakukan.

3. Siswa dibariskan, dan dibagi menjadi dua kelompok. Masing-masing kelompok berdiri di tempat awalan yang telah ditentukan ring yang dilebarkan.

4. Setiap siswa melakukan gerakan yang telah didemonstrasikan oleh guru sebanyak 5 kali.


(38)

1. Observasi dilakukan selama pemberian tindakan. Observasi dilakukan untuk melihat apakah suasana dalam proses

pembelajaran dengan jalur lurus dan penggunaan modifikasi alat bola plastik, tinggi ring dipendekkan 170 cm dari tinggi sebenarnya 3,05 m, pada ring basket diberi bunyi-bunyian dengan pipa

alumunium dapat berjalan dengan baik dan efektif.

2. Setelah tindakan dilakukan, kemudian dikoreksi dan diberikan waktu pengulangan.

3.6. Rencana Pembelajaran Penelitian Dengan Modifikasi Alat Pada ShootingBola

3.6.1 Paket Pembelajaran Siklus I (2x pertemuan) 3.6.1.1 Jalur Lurus dengan 3 Ring Basket

1. Modifikasi bola basket dengan bola plastik

2. Modifikasi tinggi ring di pendekkan menjadi 170 cm dari tinggi sebenarnya 3,05 m.

3. Jumlah ring atau keranjang basket dalam satu papan pantul sebanyak 3 ring basket.

4. Pelaksanaan tindakan :

Siswa sekedar memantul-mantulkan bola modifikasi dengan satu jalur lurus kemudian setelah mendekati ring atau keranjang basket siswa menembakan bola ke keranjang basket.


(39)

Gambar 8.Siklus 1. Modifikasi Alat PadaShootingBola Basket dengan 3 Ring Basket

3.6.1.2 Jalur Lurus dengan 1 Ring Basket

1. Modifikasi bola basket dengan bola plastik

2. Modifikasi tinggi ring di pendekkan menjadi 170 cm dari tinggi sebenarnya 3,05 m.

3. Jumlah ring atau keranjang basket dalam satu papan pantul sebanyak 3 ring basket.

4. Pelaksanaan tindakan :

Siswa sekedar memantul-mantulkan bola modifikasi dengan jalur lurus kemudian setelah mendekati ring atau keranjang basket siswa menembakan bola ke keranjang basket.

Gambar 9.Siklus 1.Modifikasi Alat PadaShootingBola Basket dengan 1 Ring Basket

3.6.2 Paket Pembelajaran siklus II (2x pertemuan)

3.6.2.1 Bentuk Pembelajaran Bermain ( warna papan pantul )

1. Modifikasi bola basket dengan bola plastik


(40)

2. Modifikasi tinggi ring di pendekkan menjadi 170 cm dari tinggi sebenarnya 3,05 m.

3. Diameter ring di perbesar menjadi 0,5 m dari sebenarnya 0,45 m. 4. Jumlah ring atau keranjang basket sebanyak 2

5. Pelaksanaan tindakan:

Ada 2 keranjang basket dengan warna papan pantul yang berbeda. 1 papan pantul berwarna hijau dan 1 papan pantul berwarna hitam. Siswa di instruksikan untuk sekedar memantul-mantulkan bola kemudian mendekati keranjang basket siswa melakukan tembakan kekeranjang basket setelah guru memberikan aba-aba dengan menyebutkan salah satu dari warna papan pantul tersebut.

Gambar10.Siklus 2 Modifikasi Alat padaShootingBola Basket

3.6.3 Paket Pembelajaran Siklus III (1x pertemuan) shooting

Start


(41)

3.6.3.1 Konsep Segitiga dengan 3 Ring Basket

1. Modifikasi bola basket dengan bola plastik

2. Modifikasi ring di pendekkan menjadi 170 cm dari tinggi yang sebenarnya 3,05 m.

3. Diameter ring diperbesar menjadi 0,50 m dari standarnya 0,45 m 4. Pada ring basket diberi bunyi-bunyian atau nada-nada yang

menghibur

5. Jumlah ring atau keranjang basket dalam 1 tiang basket sebanyak 3 ring basket

6. Pelaksanaan tindakan :

Siswa melemparkan bola ke keranjang basket dengan konsep segitiga.

Siswa berdiri di belakang garis start sebelah kanan, setelah mendengarkan aba-aba siswa mengambil bola kemudian sekedar memantul-mantulkan bola mendekati ring basket dan melakukan tembakan ke keranjang basket. Kemudian terus berlari ke posisi B mengambil bola dan melaksanakan seperti halnya pada posisi A tadi. Jumlah posisi pada setiap sisi sebanyak 1 bola.

B shooting A

Gambar 11.Siklus III.Konsep Segitiga dengan 3 Ring Basket Shooting


(42)

3.6.3.2 Konsep Segitiga dengan 1 Ring Basket

1. Modifikasi bola basket dengan bola plastik

2. Modifikasi ring di pendekkan menjadi 170 cm dari tinggi yang sebenarnya 3,05 m.

3. Diameter ring diperbesar menjadi 0,50 m dari standarnya 0,45 m 4. Pada ring basket diberi bunyi-bunyian atau nada-nada yang

menghibur

5. Jumlah ring atau keranjang basket dalam 1 tiang basket sebanyak 1 ring basket

6. Pelaksanaan tindakan :

Siswa melemparkan bola kekeranjang basket dengan konsep segitiga.

Siswa berdiri di belakang garis start sebelah kanan, setelah mendengarkan aba-aba siswa mengambil bola kemudian sekedar memantul-mantulkan bola mendekati ring basket dan melakukan tembakan ke keranjang basket. Kemudian terus berlari ke posisi B mengambil bola dan melaksanakan seperti halnya pada posisi A tadi. Jumlah posisi pada setiap sisi sebanyak 1 bola.

Gambar 12.Siklus III. Konsep Segitiga dengan 1 Ring Basket Shooting


(43)

3.7. Intrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan

penelitian yang dilakukan pada tiap siklusnya. Alat ini berupa indikator dari penilaian keterampilan gerak dasarshooting(menembak) bola basket, yaitu: 1) persiapan, 2) pelaksanaan, 3) dan gerak akhir. Instrumen untuk

menganalisis keterampilan gerak dasarshooting(menembak) bola basket diadaptasi dariWissel(2000) dan disetiap indikator diberi bobot nilai1-5.

Cara pengambilan nilai adalah dengan melakukan tes kualitas gerak dasar

shootingbola basket mulai dari tahap persiapan sampai dengan gerak akhir. Dengan pemberian nilai jika melakukan gerakan yang benar mendapat nilai 5, sedangkan jika kurang benar atau tidak benar melakukan gerakan mendapat nilai 4,3,2,1.

3.8. Analisis Data

Untuk melihat kualitas hasil tindakan pada setiap siklus digunakan Rumus:

= %

Keterangan:

P : Indeks prosentasi keberhasilan

B : Jumlah siswa yang melakukan/menjawab benar


(44)

Sedangkan untuk melihat tingkat efektifitas tindakan yang dilakukan dapat menggunakan rumus

= 100 %

Keterangan:

E : Efektifitas tindakan yang dilakukan : Rerata nilai ahir siklus

: Rerata tes awal (Goodwin dan Coates dalam Surisman, 1997)

Jika hasil perhitungan meningkat 50 % ke atas maka tindakan yang dilakukan dinyatakan efektif.


(45)

(46)

MOTTO

Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh.

(Andrew Jackson)

Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya

ia dengan kemajuan selangkah pun.

(Bung Karno)

Orang yang berhasil akan mengambil manfaat dari kesalahan-kesalahan yang ia lakukan, dan akan mencoba kembali untuk melakukan dalam suatu cara yang

berbeda.


(47)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sukabumi Kabupaten Lampung Barat, pada tanggal 20 Oktober 1963, sebagai anak ketiga dari empat bersaudara pasangan bapak Bachtiar dengan ibu Rosmani.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis adalah tingkat Sekolah Dasar (SD) Sukabumi Kabupaten Lampung Barat diselesaikan pada tahun 1975, tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) yaitu SMPN Liwa yang diselesaikan pada tahun 1978, melanjutkan pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu di SGO Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 1982.

Pada tahun 2006 penulis menyelesaian studi jenjang D2 jurusan Penjaskes di Universitas Terbuka (UT). Dan pada tahun 2010 penulis terdaftar sebagai mahasiswa S1 dalam jabatan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Lampung pada Progran Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Pada tahun 2011 penulis melaksanakan PPL di SDN I Pengajaran Teluk Betung Utara, Bandarlampung


(48)

SANWACANA

Bismillahirrahmanirrohim.

Puji syukur tiada terhingga ke hadirat Allah SWT tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan hidayat-Nya kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan lancar.

Skripsi dengan Efektifitas Pembelajaran Keterampilan Gerak Dasar Shooting Bola Basket Dengan Modifikasi Alat Pada Siswa Kelas V Di SDN I Pengajaran Teluk Betung Utara Kota Bandar Lampung Tahun Ajaran

ini penulis selesaikan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana Pendidikan Pada Progran Studi Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Di Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Dengan selesainya skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Drs. Akor Sitepu, M.Pd selaku pembimbing pertama yang telah

memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan yang telah diberikan kepada penulis.

2. Drs. Surisman, S.Pd., M.Pd selaku pembimbing kedua yang telah

memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan yang telah diberikan kepada penulis.


(49)

4. Bapak dan ibu dosen Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP Unila yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.

5. Kepala sekolah beserta jajaran guru SDN I Pengajaran Teluk Betung Utara yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada siswa kelas V Sekolah Dasar pada Tahun Ajaran 2010/2011.

6. Khusus rekan-rekan seperjuangan S1 dalam jabatan angkatan penjaskes 2010 yang telah menjadi motivator, inspirator, serta terima kasih atas bantuan dan dukungan dalam penyeleseaian skripsi ini.

7. Terima kasih kepada keluarga, istri dan keempat orang anakyang telah memberikan dukungan, motivasi, inspirasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu,, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif demi perbaikan skripsi ini di masa mendatang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Bandar lampung, Januari 2012 Penulis


(50)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian, maka dapat disimpulkan penelitian tindakan kelas sebagai berikut:

1. Penggunaan alat modifikasi yaitu bola basket yang diganti dengan bola plastik, 1 tiang basket yang tingginya 170 cm dari tinggi tiang sebenarnya 3,05 m dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran keterampilan gerak dasarshootingbola basket siswa kelas V SDN 1 Pengajaran Teluk Betung Utara, Bandarlampung.

2. Penggunaan alat modifikasi yaitu bola basket diganti dengan bola plastik, 2 tiang basket yang tingginya 170 cm dari tinggi tiang sebenarnya 3,05 m dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran keterampilan gerak dasar

shootingbola basket siswa kelas V SDN 1 Pengajaran Teluk Betung Utara, Bandarlampung.

3. Penggunaan alat modifikasi yaitu bola basket diganti dengan bola plastik, tinggi ring direndahkan 170 cm dari tinggi tiang sebenarnya 3,05 m, diameter ring diperbesar menjadi 0,50 m dari standarnya 0,45 m, dan pada ring basket diberi bunyi-bunyian menggunakan pipa alumunium dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran keterampilan gerak dasarshooting


(51)

bola basket siswa kelas V SDN 1 Pengajaran Teluk Betung Utara, Bandarlampung.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka terdapat beberapa saran yang ingin peneliti sampaikan:

1. Bagi Siswa

Dapat meningkatkan keterampilan gerak dasarshootingbola basket dengan benar.

2. Bagi Guru

Dapat dipakai sebagai acuan dalam pembelajaran yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan siswa kelas V sekolah dasar (SD). 3. Bagi Lembaga

Dapat digunakan sebagai acuan awal bagi penelitian selanjutnya pada program studi Penjaskes.

4. Bagi Peneliti

Peneliti dapat mengetahui upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengefektifkan keterampilan gerak dasarshootingbola basket. Dan juga memberikan pengalaman berharga untuk pembelajaran Pendidikan Jasmani di masa yang akan datang


(1)

MOTTO

Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh.

(Andrew Jackson)

Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya

ia dengan kemajuan selangkah pun.

(Bung Karno)

Orang yang berhasil akan mengambil manfaat dari kesalahan-kesalahan yang ia lakukan, dan akan mencoba kembali untuk melakukan dalam suatu cara yang

berbeda.


(2)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sukabumi Kabupaten Lampung Barat, pada tanggal 20 Oktober 1963, sebagai anak ketiga dari empat bersaudara pasangan bapak Bachtiar dengan ibu Rosmani.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis adalah tingkat Sekolah Dasar (SD) Sukabumi Kabupaten Lampung Barat diselesaikan pada tahun 1975, tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) yaitu SMPN Liwa yang diselesaikan pada tahun 1978, melanjutkan pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu di SGO Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 1982.

Pada tahun 2006 penulis menyelesaian studi jenjang D2 jurusan Penjaskes di Universitas Terbuka (UT). Dan pada tahun 2010 penulis terdaftar sebagai mahasiswa S1 dalam jabatan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Lampung pada Progran Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Pada tahun 2011 penulis melaksanakan PPL di SDN I Pengajaran Teluk Betung Utara, Bandarlampung


(3)

SANWACANA

Bismillahirrahmanirrohim.

Puji syukur tiada terhingga ke hadirat Allah SWT tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan hidayat-Nya kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan lancar.

Skripsi dengan Efektifitas Pembelajaran Keterampilan Gerak Dasar Shooting Bola Basket Dengan Modifikasi Alat Pada Siswa Kelas V Di SDN I Pengajaran Teluk Betung Utara Kota Bandar Lampung Tahun Ajaran

ini penulis selesaikan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana Pendidikan Pada Progran Studi Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Di Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Dengan selesainya skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Drs. Akor Sitepu, M.Pd selaku pembimbing pertama yang telah

memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan yang telah diberikan kepada penulis.

2. Drs. Surisman, S.Pd., M.Pd selaku pembimbing kedua yang telah

memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan yang telah diberikan kepada penulis.


(4)

4. Bapak dan ibu dosen Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP Unila yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.

5. Kepala sekolah beserta jajaran guru SDN I Pengajaran Teluk Betung Utara yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada siswa kelas V Sekolah Dasar pada Tahun Ajaran 2010/2011.

6. Khusus rekan-rekan seperjuangan S1 dalam jabatan angkatan penjaskes 2010 yang telah menjadi motivator, inspirator, serta terima kasih atas bantuan dan dukungan dalam penyeleseaian skripsi ini.

7. Terima kasih kepada keluarga, istri dan keempat orang anakyang telah memberikan dukungan, motivasi, inspirasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu,, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif demi perbaikan skripsi ini di masa mendatang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Bandar lampung, Januari 2012 Penulis


(5)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian, maka dapat disimpulkan penelitian tindakan kelas sebagai berikut:

1. Penggunaan alat modifikasi yaitu bola basket yang diganti dengan bola plastik, 1 tiang basket yang tingginya 170 cm dari tinggi tiang sebenarnya 3,05 m dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran keterampilan gerak dasarshootingbola basket siswa kelas V SDN 1 Pengajaran Teluk Betung Utara, Bandarlampung.

2. Penggunaan alat modifikasi yaitu bola basket diganti dengan bola plastik, 2 tiang basket yang tingginya 170 cm dari tinggi tiang sebenarnya 3,05 m dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran keterampilan gerak dasar shootingbola basket siswa kelas V SDN 1 Pengajaran Teluk Betung Utara, Bandarlampung.

3. Penggunaan alat modifikasi yaitu bola basket diganti dengan bola plastik, tinggi ring direndahkan 170 cm dari tinggi tiang sebenarnya 3,05 m, diameter ring diperbesar menjadi 0,50 m dari standarnya 0,45 m, dan pada ring basket diberi bunyi-bunyian menggunakan pipa alumunium dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran keterampilan gerak dasarshooting


(6)

bola basket siswa kelas V SDN 1 Pengajaran Teluk Betung Utara, Bandarlampung.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka terdapat beberapa saran yang ingin peneliti sampaikan:

1. Bagi Siswa

Dapat meningkatkan keterampilan gerak dasarshootingbola basket dengan benar.

2. Bagi Guru

Dapat dipakai sebagai acuan dalam pembelajaran yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan siswa kelas V sekolah dasar (SD). 3. Bagi Lembaga

Dapat digunakan sebagai acuan awal bagi penelitian selanjutnya pada program studi Penjaskes.

4. Bagi Peneliti

Peneliti dapat mengetahui upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengefektifkan keterampilan gerak dasarshootingbola basket. Dan juga memberikan pengalaman berharga untuk pembelajaran Pendidikan Jasmani di masa yang akan datang


Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MEMUKUL BOLA SOFTBALL MELALUI MODIFIKASI ALAT PADA SISWA RSBI KELAS VIII.2 DI SMP N 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 13 66

PENINGKATAN GERAK DASAR MENGGIRING BOLA DENGAN KURA-KURA KAKI DALAM SEPAKBOLA MELALUI MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS V SDN 3 GULAK GALIK TELUK BETUNG UTARA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 12 44

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SHOOTING BOLA BASKET DENGAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS V DI SDN I PENGAJARAN TELUK BETUNG UTARA, BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2010/2011

0 15 51

PENINGKATAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LAY UP PADA BOLA BASKET DENGAN ALAT MODIFIKASI SISWA KELAS VI SDN 2 JATIMULYO JATIAGUNG LAMPUNG SELATAN

0 53 48

MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR OVERHEAD PASS PADA BOLA BASKET DENGAN ALAT YANG DIMODIFIKASI SISWA KELAS V SDN 7 GADINGREJO PRINGSEWU

0 14 46

MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR OVERHEAD PASS PADA BOLA BASKET DENGAN ALAT YANG DIMODIFIKASI SISWA KELAS V SDN 1 KACA MARGA

0 3 42

MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR OVERHEAD PASS PADA BOLA BASKET DENGAN ALAT YANG DIMODIFIKASI SISWA KELAS V SDN 1 KACA MARGA

0 3 47

PENINGKATKAN GERAK DASAR SHOOTING BOLA BASKET MELALUI MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS VSDN I RAMAN AJI RAMAN UTARA LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 45

PENINGKATKAN GERAK DASAR SHOOTING BOLA BASKET MELALUI MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS VSDN I RAMAN AJI RAMAN UTARA LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 9 42

MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LAY UP PADA BOLA BASKET DENGAN ALAT MODIFIKASI SISWA KELAS V SD NEGERI 1 SINDANG ANOM LAMPUNG TIMUR

1 7 58