PEMBAHASAN FAKTOR LINGKUNGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA SUMBER BENING Faktor Lingkungan Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Sumber Bening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi.

Responden yang mengelola keberadaan sampah dengan baik lebih banyak pada kelompok kontrol dari pada kasus, yaitu masing-masing sebanyak 53 orang 66,25 pada kontrol dan 31 orang 38,75 pada kasus. Sedangkan yang mengelola keberadaan sampah dengan tidak baik lebih banyak pada kelompok kasus yaitu sebanyak 49 orang 61,25 dari pada kontrol yaitu sebanyak 27 orang 33,75. Nilai OR sebesar 0,305 CI 95 = 0,159-0,583 sehingga dapat diartikan bahwa, seseorang yang mengelola keberadaan sampah dengan baik setiap hari dapat menurunkan risiko terkena diare sebesar 0,305.

D. PEMBAHASAN

1. Hubungan antara Sumber Air Utama dengan Kejadian Diare Dari hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Fisher’s Excat Test diketahui bahwa nilai p = 0,032 ≤0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa, ada hubungan antara sumber air utama dengan kejadian diare di Desa Sumber Bening. Hal tersebut dibuktikan bahwa sebanyak 91,25 responden yang menderita diare cenderung tidak baik dalam penggunaan sumber air, dan responden yang tidak menderita diare sebanyak 98,75 menggunakan sumber air yang tidak baik. Nilai estimasi faktor risiko sumber air utama dengan kejadian diare didapatkan OR sebesar 7,575 CI 95 = 0,910- 63,068 sehingga dapat dinyatakan bahwa, seseorang yang menggunakan sumber air utama yang tidak baik dapat berisiko terkena penyakit diare sebesar 7,575 kali. 2. Hubungan antara Jenis Jamban dengan Kejadian Diare Dari hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Square diketahui bahwa nilai p = 0,004 ≤0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa, ada hubungan antara jenis jamban dengan kejadian diare di Desa Sumber Bening. Hal tersebut dibuktikan bahwa sebanyak 85 responden yang menderita diare cenderung menggunakan tidak leher angsa, dan responden yang tidak menderita diare sebanyak 97,5 menggunakan jamban tidak laher angsa. Nilai estimasi faktor risiko jenis jamban dengan kejadian diare didapatkan OR sebesar 13,941 CI 95 = 1,767-109,9 sehingga dapat dinyatakan bahwa, seseorang yang menggunakan jamban tidak leher angsa dapat berisiko terkena penyakit diare sebesar 13,941 kali. 3. Hubungan antara Jenis Lantai dengan Kejadian Diare Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Square diketahui bahwa nilai p = 0,012 ≤0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa, ada hubungan antara jenis lantai dengan kejadian diare di Desa Sumber Bening. Hal tersebut dibuktikan bahwa sebanyak 87,5 responden yang menderita diare cenderung memiliki lantai tidak kedap air, dan responden yang tidak menderita diare sebanyak 98,75 memiliki lantai tidak kedap air. Nilai estimasi faktor risiko jenis lantai dengan kejadian diare didapatkan OR sebesar 11,286 CI 95 = 1,409-90,39 sehingga dapat dinyatakan bahwa, seseorang yang memiliki lantai tidak kedap air dapat berisiko terkena penyakit diare sebesar 11,286 kali. 4. Hub ungan antara Saluran Pembuangan Air Limbah dengan Kejadian Diare Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Square diketahui bahwa nilai p = 0,05≤0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa, ada hubungan antara saluran pembuangan air limbah dengan kejadian diare di Desa Sumber Bening. Hal tersebut dibuktikan bahwa sebanyak 13,75 responden yang menderita diare cenderung tidak baik atau tidak sehat dalam kepemilikan saluran pembuangan air limbah. Sedangkan responden yang tidak menderita diare sebanyak 96,25 memiliki saluran pembuangan air limbah yang baik. Nilai estimasi faktor risiko saluran pembuangan air limbah dengan kejadian diare didapatkan OR sebesar 0,244 CI 95 = 0,065-0,912 sehingga dapat dinyatakan bahwa, seseorang yang memiliki saluran pembuangan air limbah yang baik dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit diare sebesar 0,244 kali. 5. Hubungan antara Keberadaan Sampah dengan Kejadian Diare Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Square diketahui bahwa nilai p = 0,001 ≤0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa, ada hubungan antara keberadaan sampah dengan kejadian diare di Desa Sumber Bening. Hal tersebut dibuktikan bahwa sebanyak 61,25 responden yang menderita diare cenderung tidak baik atau tidak sehat dalam pengelolaan keberadaan sampah. Sedangkan responden yang tidak menderita diare sebanyak 66,25 pengelolaan keberadaan sampah dengan baik. Nilai estimasi faktor risiko keberadaan sampah dengan kejadian diare didapatkan OR sebesar 0,305 CI 95 = 0,159-0,583 sehingga dapat dinyatakan bahwa, seseorang yang mengelola keberadaan sampah dengan baik dan sehat dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit diare sebesar 0,305 kali.

E. KESIMPULAN

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Dikota Sibolga Tahun 2003

1 37 126

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA REMBANG KECAMATAN REMBANG KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2014

2 7 113

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA PULOSARI KEBAKKRAMAT KECAMATAN Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Pulosari Kebakkramat Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar.

0 1 13

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA PULOSARI KEBAKKRAMAT KECAMATAN Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Pulosari Kebakkramat Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar.

0 1 10

SKRIPSI FAKTOR LINGKUNGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN Faktor Lingkungan Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Sumber Bening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi.

0 5 17

PENDAHULUAN Faktor Lingkungan Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Sumber Bening Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi.

0 5 7

FAKTOR – FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS BUGANGAN - UDiNus Repository

0 0 2

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEHIDRASI DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIJUDAN

0 0 12

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS WINDUAJI KABUPATEN BREBES TAHUN 2017

0 0 10

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI BEBERAPA REGIONAL INDONESIA TAHUN 2007

0 0 8