4 Metode yang digunakan dalam upaya menemukan kaidah dalam tahap
analisis data pada penelitian ini yaitu metode padan. Metode itu dapat dibedakan macamnya paling tidak menjadi lima sub-jenis berdasarkan macam
alat penentu yang dimaksud. Sub-jenis yang pertama, alat penentunya ialah kenyataan yang ditunjuk oleh bahasa atau referent bahasa; sub-jenis yang
kedua, alat penentunya organ pembentuk bahasa atau organ wicara; dan sub- jenis yang ketiga, keempat, kelima berturut-turut alat penentunya bahasa lain
atau langue lain, perekam, dan pengawet bahasa yaitu tulisan, serta orang yang menjadi mitra wicara Sudaryanto, 1993:13
5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pemerolehan Data
Jenis dan jumlah data yang diperoleh dalam operator taksi “Gelora
Taksi” di Surakarta dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini.
Tabel 1 Jenis dan Jumlah
No Jenis Data Jumlah
1 Campur Kode
a. Campur Kode Kata
b. Campur Kode Kelompok KataFrase
c. Campur Kode Idiom
20 16
1
B. Wujud Campur Kode Pada Operator Taksi “Gelora Taksi” di Surakarta
1. Campur Kode Kata
a. Campur Kode Kata Kerja
Campur kode kata kerja yang terjadi pada oparator taksi ”Gelora Taksi” di Surakarta adalah sebagai berikut.
Data 1
“SMP 13 di copy pak Budi, karo nggolek nggon nang terminal
kro nggolek nggon.” Data 1 menunjukkan campur kode kata kerja yang ditandai dengan kata
“nggolek...” dalam bahasa Jawa
yang berarti mencari dalam bahasa Indonesia. Kata
“nggolek...”,
termasuk kata kerja karena karena digunakan operator menyuruh sopir taksi mencari tempat pangkalan.
6 b.
Campur Kode Kata Sifat Campur kode kata sifat yang terjadi pada operator taksi
“Gelora Taksi”di Surakarta adalah sebagai berikut.
Data 8“lha nggih sing sabar ... di copy mas Endro”. Data 8
merupakan campur kode kata sifat yang terdapat pada operator taksi “Gelora Taksi” di Surakarta. Campur kode kata sifat ditandai
dengan kata sabar sifat penyabar. Kata sabar meruapakan campur
kode kata sifat dari bahasa Jawa dan bahasa Indonesia.
c. Campur Kode Kata Benda
Campur kode kata benda yang terjadi pada operator taksi “Gelora Taksi”di Surakarta adalah sebagai berikut :
Data 10
”Omah digital kui lho dicopy. Dicopy mas Jono sebelum bakso rusuk kekeiri atas nama mbak Rani nggih”. Data 10 merupakan
campur kode kata benda yang terdapat pada operator taksi “Gelora Taksi” di Surakarta. Campur kode kata benda ditandai dengan kata
“omah...”bahasa Jawayang berarti rumah bahasa Indonesia.
Kata tersebut merupakan kata benda yang terdapat pada operator taksi “Gelora Taksi” di Surakarta
d. Campur Kode Kata Keterangan
Campur kode kata benda yang terjadi pada operator taksi “Gelora Taksi”di Surakarta adalah sebagai berikut.
Data 14
”masuk nggih masuk, nomor 30 ya masuk-masuk”