Bahan-bahan dan Material Aksesoris pelengkap Desain pengemasan

Rinrin Indah Pandini, 2014 Kucing Sebagai Sumber Gagasan Dan Objek Berkarya Boneka Dengan Teknik Rajut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Jarum hakpenalat rajut Gambar 3.11 Sumber: Dokumentasi pribadi 5. Jarum jahit Gambar 3.12 Sumber: Dokumentasi pribadi

E. Aksesoris pelengkap

Gambar 3.13 Kiri baju dokter kanan baju pelaut Aksesoris pelengkap boneka. Sumber: Dokumentasi pribadi Rinrin Indah Pandini, 2014 Kucing Sebagai Sumber Gagasan Dan Objek Berkarya Boneka Dengan Teknik Rajut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.14 Sepatu boneka Aksesoris pelengkap boneka. Sumber: Dokumentasi pribadi Gambar 3.15 kiri baju atlit dan kanan baju chef Aksesoris pelengkap boneka Sumber : Dokumentasi pribadi Gambar 3.16 kiri sepatu boneka dan kanan topi pelaut Aksesoris pelengkap boneka. Sumber: Dokumentasi pribadi Rinrin Indah Pandini, 2014 Kucing Sebagai Sumber Gagasan Dan Objek Berkarya Boneka Dengan Teknik Rajut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.17 Atas baju swat dan bawah sepatu swat Aksesoris pelengkap boneka. Sumber: Dokumentasi pribadi

F. Desain pengemasan

Gambar 3.18 kemasan boneka Akanyan Desain pengemasan boneka. Sumber: Dokumentasi pribadi Gambar 3.19 kemasan boneka Aonyan Desain pengemasan boneka. Sumber: Dokumentasi pribadi Rinrin Indah Pandini, 2014 Kucing Sebagai Sumber Gagasan Dan Objek Berkarya Boneka Dengan Teknik Rajut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.20 Kemasan boneka Pinkunyan Desain pengemasan boneka. Sumber: Dokumentasi pribadi Gambar 3.21 Kemasan boneka Kuronyan Desain pengemasan boneka. Sumber: Dokumentasi pribadi Gambar 3.22 Kemasan boneka Kiironyan Rinrin Indah Pandini, 2014 Kucing Sebagai Sumber Gagasan Dan Objek Berkarya Boneka Dengan Teknik Rajut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Desain pengemasan boneka. Sumber: Dokumentasi pribadi Gambar 3.23 Kemasan boneka Kuronyan Desain pengemasan boneka. Sumber: Dokumentasi pribadi Gambar 3.24 Kemasan boneka Aonyan Desain pengemasan boneka. Sumber: Dokumentasi pribadi Gambar 3.25 Kemasan boneka Pinkunyan Desain pengemasan boneka. Sumber: Dokumentasi pribadi Rinrin Indah Pandini, 2014 Kucing Sebagai Sumber Gagasan Dan Objek Berkarya Boneka Dengan Teknik Rajut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.26 Kemasan boneka Kiironyan Desain pengemasan boneka. Sumber: Dokumentasi pribadi Gambar 3.27 Kemasan boneka Akanyan Desain pengemasan boneka. Sumber: Dokumentasi pribadi Rinrin Indah Pandini, 2014 Kucing Sebagai Sumber Gagasan Dan Objek Berkarya Boneka Dengan Teknik Rajut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN

A. Simpulan

Dari sekian banyak teknik yang telah dipelajari penulis, penulis menemukan teknik-teknik rajutan yang bisa digunakan untuk pembuatan boneka kucing, adapun teknik yang bisa digunakan untuk pembuatan boneka kucing ini adalah dengan menggunakan teknik rajut tusuk rantai, tusuk tunggal, tusuk triple, dan tusuk ganda. Awal untuk menemukan tema dan bentuk boneka yang tepat penulis menemukan kesulitan, yaitu bagaimana menemukan bentuk yang cocok untuk membuat boneka rajut kucing serta memberikan warna yang tepat untuk memberikan sentuhan warna yang cocok untuk tiap karakter boneka. Hingga akhirnya dengan mencari referensi gambar dan bentuk boneka kucing rajut yang telah ada dan mencari referensi animasi-animasi kucing, akhirnya penulis menemukan bentuk dan warna yang cocok dalam pembuatan sketsa dan bentuk boneka rajut kucing. Untuk bentuk boneka, penulis akhirnya membuat sketsa dan bentuk boneka rajut kucing dibuat chibi dari badan berbentuk lonjong bulat, kepala dibuat bulat dengan telinga kucing dibentuk seperti telinga Luna Sailormoon. Untuk tangan dan kaki dibuat seperti berbentuk tabung. Dan untuk pemilihan warna boneka mengambil dari warna primer, sekunder dan warna natural yaitu, warna merah, biru, kuning, hitam dan warna merah muda. Kelebihan dari karya ini adalah, karena karya ini tidak menggunakan kawat pada badan boneka sehingga bisa dimainkan oleh anak-anak dengan leluasa tanpa harus khawatir terluka. Dari segi tema sendiri karya ini merupakan karya orisinilitas dari penulis, dan walaupun sudah ada Rinrin Indah Pandini, 2014 Kucing Sebagai Sumber Gagasan Dan Objek Berkarya Boneka Dengan Teknik Rajut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu boneka rajut kucing, tetapi dari pengambilan teman dan karakter karya ini merupakan karya yang original. Sedangkan kendalanya yaitu, penulis membutuhkan banyak eksplorasi sebelum membuat karya, yang fungsinya untuk menemukan karakter- karakter boneka yang sesuai dengan tema-tema yang diambil dari alam. Juga mencari teknik-teknik rajut yang sesuai untuk pembuatan boneka.

B. Saran

Setelah penulis menyelesaikan tugas akhir ini tahap demi tahap, maka penulis menyimpulkan bahwa boneka rajut yang diciptakan oleh penulis mempunyai potensi besar untuk dikembangkan sebagai produk komersial. Adapun boneka rajut mempunyai nilai komersial, akan tetapi boneka rajut ini memiliki nilai pembelajaran bagi masyarakat umum yang menggemari hasil rajutan sebagai bentuk karya seni. Adapun beberapa saran berdasarkan penelitian yang bisa penulis berikan antara lain: 1. Bagi Universitas, penulis berpendapat bahwa seni rajut ini merupakan salah satu bidang tekstil, maka penulis menyarankan agar teknik pembuatan seni rajut dapat dikenal pada dunia Pendidikan. Karena seni rajut merupakan salah satu bagian dari seni tekstil, yang berpotensi dapat digemari oleh khalayak banyak. 2. Saran penulis bagi orang-orang yang menikmati seni rajut sebagai karya seni dan hobi, maka disarankan agar terus mencari dan mengembangkan bentuk-bentuk imajinatif yang memilki keunikan dari tiap individu. 3. Bagi Pemerintah, penulis menyarankan agar lebih mendukung lagi karya seni buatan lokal khususnya untuk karya seni kriya, agar lebih mensuport untuk di Ekport ke luar negeri untuk menambah Devisa Negara. Dan harus lebih bangga terhadap hasil karya buatan dalam negeri.