KUCING SEBAGAI SUMBER GAGASAN DAN OBJEK BERKARYA BONEKA DENGAN TEKNIK RAJUT.

(1)

KUCING SEBAGAI SUMBER GAGASAN DAN OBJEK BERKARYA BONEKA DENGAN TEKNIK RAJUT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan FPBS

Oleh :

RINRIN INDAH PANDINI 0906131

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA DAN KERAJINAN FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDKAN INDONESIA 2013


(2)

KUCING SEBAGAI SUMBER GAGASAN DAN

OBJEK BERKARYA BONEKA DENGAN

TEKNIK RAJUT

Oleh

Rinrin Indah Pandini

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan

© Rinrin Indah Pandini 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

KUCING SEBAGAI SUMBER GAGASAN DAN OBJEK BERKARYA BONEKA DENGAN TEKNIK RAJUT

SKRIPSI

Diajukan oleh: Rinrin Indah Pandini

NIM. 0906131 Bandung, Januari 2014

DISETUJUI dan DISAHKAN oleh PENGUJI Penguji I

Drs. Harry Sulastianto, M.Sn. NIP. 19660525199202011001

Penguji II

Dr. Zakarias S. Soeteja, M.Sn. NIP. 1967007241997021001

Penguji III

Dadang Sulaeman, S.Pd. M.Sn. NIP. 1979042005011003


(4)

KUCING SEBAGAI SUMBER GAGASAN DAN OBJEK BERKARYA BONEKA DENGAN TEKNIK RAJUT

SKRIPSI

Diajukan oleh: Rinrin Indah Pandini

NIM. 0906131 Bandung, Januari 2014

DISETUJUI dan DISAHKAN oleh PEMBIMBING Pembimbing 1

Dra. Tity Soegiarti, M.Pd. NIP: 195509131985032001

Pembimbing II

Zakiah Pawitan, M.Ds. NIP: 198305052005012001

Mengetahui ,

Ketua Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

Universitas Pendidikan Indonesia

Bandi Sobandi, M.Pd. NIP: 197206131999031001


(5)

(6)

ABSTRACT

This study is about Crochet

In society, Crochet is not a strange skill. In past time, Crochet was one of habits to spend the free time. This method become popular since it. Creates a varierty of fashionable styles. In this study, a creation of making dolls is include in to Crochet that become the main issue

of this study, entitled”KUCING SEBGAI SUMBER GAGASAN DAN OBJEK BERKARYA BONEKA DENGAN TEKNIK RAJUT” The proscess of making the cat dolls in study using

process passed several scetchets to build each characters of each dolls. After the dolls have their own distinguish characters, they were made into three dimension by using the basic techniques of Crochet. The techniques are: chain, single, double, and triple. Having finished the process of Crochet, the dolls were attached by accessories which can distinguish their features. The accessories it self were determined by their own characters. The name of the

dolls is determined by using Japanese names because they are created in form of “Chibi” it is in attempt to make the dolls become more commersil. It doesn’t only improve the keen on

Crochet of young generation, is also expected to give the inspiration toward young generation to improve their eagerness to star Crochetting. So that, they can explore their creation in order to improve their creativity and also for financial side.

ABSTRAK

Merajut bukanlah keterampilan yang asing lagi di mata publik. Jika diingat lagi pada masa lalu rajutan sering dijadikan sebagai peneman waktu luang. Kini metode rajutan kembali trend dengan kreasi-kreasi yang fashionable. Tak terlepas dari karya bonekapun

diaplikasikan kepada karya “KUCING SEBAGAI SUMBER GAGASAN DAN OBJEK

BERKARYA BONEKA DENGAN TEKNIK RAJUT” Proses pembuatan karya ini dibuat dengan menggunakan teknik-teknik dasar pada pembuatan rajut, dan sebelum beranjak ke area rajutan karya ini di buat dengan menggunakan sketsa terlebih dahulu dalam pembuatan karakter boneka, setelah karakter boneka-boneka dibuat kemudian di aplikasikan kedalam bentuk tiga dimensi yaitu menggunakan teknik rajut, diantaranya: menggunanakan teknik tusuk tunggal, tusuk rantai, tusuk ganda dan tusuk triple. Setelah aplikasi rajutan semua sudah selesai barulah pemberian aksesoris pada boneka rajut kucing, pemasangan aksesorispun dipasang berdasarkan dengan tiap-tiap karakter boneka yang dibuat. Nama –nama dari tiap karakter boneka ini sengaja diberi nama dengan menggunakan dalam bahasa Jepang


(7)

bisa lebih komersil. Tak terlepas dalam kegiatan merajut, diharapkan kegiatan ini bisa lebih maju lagi untuk menginspirasi bagi para kaum-kaum muda lainnya yang memiliki hobi merajut untuk bisa lebih mengekplorasi karya-karya rajutannya dengan tujuan untuk pengkaryaan maupun untuk tujuan finansial.


(8)

DAFTAR ISI

HAL

LEMBAR PENGESAHAN ………...……….

LEMBAR PERYATAAN……….………. i

KATA PENGANTAR……….. ii

UCAPAN TERIMA KASIH………...………... iii

ABSTRAK………...……… vi

DAFTAR ISI ………..………..... v

DAFTAR GAMBAR………..………..... ix

BAB 1 PENDAHULUAN……….……… 1

A. LATAR BELAKANG PENCIPTAAN……….……….………. 1

B. RUMUSAN MASALAH…….……….……….. 3

C. TUJUAN PENCIPTAAN……….……….. 4

D. MANFAAT PENCIPTAAN……...……… 4

E. SISTEMATIKA PENULISAN……….……….………. 6

BAB 11 LANDASAN PENCIPTAAN………. 8

A. KAJIAN TEORITIK ……….………. 7

1. Pengertian rajut………. 7

a. Teknik-teknik rajut……….………. 8

1) Tusuk rantai……….……… 8

2) Tusuk tunggal………. 8

3) Tusuk ganda………...………10 4) Tusuk triple………..………... 12

b. Hasil produk rajutan………..…………... 14 2. Rajutan produk hias (rajut kucing)………..……… 15

B. PLUSH DOLLS………..….. 17


(9)

D. SUPERHERO...17

E. KARTUN… .………..……… 19 1. Karakteristik kartun………..………... 20

2. Syarat-syarat dalam pembuatan gambar kartun…….………. 22

a. Ide……….………22

b. Karakter………... 22 1) Ekspresi wajah……….. 22 2) Kostum atau warna……… 23 3) Pose atau gaya tubuh………. 23 4) Background atau latar belakang……….... 23

5) Cerita atau plot……… ..24

3. Gaya karakter kucing……… ..25

a. Doraemon………. .25

b. Luna sailor moon……… ...25

c. Tom dalam film animasi Tom &Jerry………...…. 27 d. Garfield………... 27

e. Hello kitty……….. 28

f. Cyborg kurochan………... 28

g. Sylvester ………... 29

F. KUCING.……….. 30

1. Sifat-sifat kucing………... 30

2. Macam dan jenis kucing……….30

a. Manx……… ..31

b. Maine coon……… 31

c. Burmese (Burma)……….. 31

d. Chincilla longhair……… ..31

G. WARNA...………. ..32

1. Kelompok warna Brewster……… 33


(10)

b. Warna Sekunder ………...……… 34

c. Warna Tersier...……….… 34 d. Warna Netral………...……….…..35 e. Warna Kontras Komplementer……..………... 35

f. Warna Kontras Split Komplementer……….……… 36

g. Warna Kontras Triad Komplementer………...… 36

h. Warna Kontras Tetrad Komplementer………... 37

BAB III METODE PENELITIAN………..………...…. 38

A. KONSEP PENCIPTAAN.………...………. 38 1. Kajian Pustaka………...……….. 38 2. Kajian Empirik………...………. 39 B. METODE PENCIPTAAN……… 40

C. SKETSA AWAL...……… 43 1. Sketsa Kucing Hitam………...………...………. 43 2. Sketsa Kucing Bertemakan Kucing Superhero Tahapan Pertama..… 44 3. Sketsa Kucing Superhero Terpilih…..………..….. 45 D. BAHAN-BAHAN DAN MATERIAL.………..…. .47

1. Gunting ………..… .47

2. Kain Flannel……...………... 47

3. Benang Wool………...……… 48

4. Jarum hakpen/alat jarum……… .48

5. Jarum jahit………... 48

E. AKSESORIS LENGKAP……… .48

F. DESAIN PENGEMASAN….………. ..50

BAB IV ANALISIS VISUAL………. 54

A. VISUALISASI KARYA………... 54

1. Teknik rajut………... 54

a. Macam teknik yang digunakan………. 54

2. Pembuatan bagian-bagian boneka………... 55

a. Pembuatan kepala boneka………... 55

b. Pembuatan telinga boneka………. 57

c. Membuat badan boneka……… 60

d. Hasil jadi………... 63


(11)

f. Konsep dan olahan ………... 68

g. Ide Produksi... 69

1. Akanyan Kucing berwarna merah sebelum berubah menjadi super.hero………..……….. 70

2. Akanyan.kucing berwarna merah setelah berubah menjadi superhero…………...……….. 71

3. Aonyan kucing berwarna biru sebelum berubah menjadi super hero……….……… 72

4. Aonyan kucing berwarna biru setelah berubah menjadi superhero……….……… 73 5. Pinkunyan kucing berwarna pink sebelum berubah menjadi super hero………..……….. 74 6. Pinkunyan kucing berwarna pink setelah berubah menjadi superhero……….……… 75 7. Kuronyan kucing berwarna hitam sebelum berubah menjadi super hero……… 76 8. Kuronyan kucing berwarna hitam setelah berubah menjadi superhero………. 77 9. Kiironyan kucing berwarna kuning sebelum berubah menjadi super hero………...………. 78 10.Kiironyan kucing berwarna kuning setelah berubah menjadi superhero………. 79 3. Pembahasan ……… 80

BAB V SIMPULAN…………..……….. 90

A. SIMPULAN……….. 90

B. SARAN………. 91

DAFTAR PUSTAKA………92 LAMPIRAN……….. DAFTAR ISTILAH……….. RIWAYAT HIDUP………..


(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penciptaan

Walaupun perkembangan teknologi semakin canggih, berbagai mesin diciptakan untuk menghasilkan produksi dengan tepat waktu yang lebih singkat, namun hasil karya dengan buatan tangan sendiri tetap memiliki nilai lebih, baik bagi yang membuat maupun yang menikmati hasil karya tangan tersebut. Melalui dengan karya seni merajut kita bisa menciptakan berbagai karya seni sesuai dengan keinginan kita dan kita bisa lebih berkreasi lagi dengan apa yang akan ciptakan terutama untuk orang yang kita kasihi meruupakan kepuasan sendiri untuk membuatnya (Alhabsyi, 2010:2).

Dunia rajut saat ini sudah mulai digemari dan berkembang dengan ragam bentuk yang berkreasi, mulai untuk busana, asesoris, mainan, sampai pelengkap interior. Keterampilan merajut dari dulu hingga sekarang sudah mulai berkembang, selain sebagai hobi yang mendatangkan manfaat. Namun selain dilakukan sebagai hobi, kegiatan ini ternyata juga bisa mendatangkan keuntungan bagi yang memiliki bakat bisnis. Hasil akhir dari kegiatan merajutpun dapat dijual dan mendatangkan keuntungan finansial. Manfaat lainnya dari kegiatan merajut adalah, bahwa merajut dapat dilakukan sebagai terapi untuk melatih kesabaran, konsentrasi dan pengendalian diri.

Dengan didasari sebuah ketertarikan dari kegiatan merajut sejak usia 12 tahun, penulis menjadikan kegiatan ini sebagai hobi yang dilakukan setiap adanya waktu luang. Penulis mempelajari berbagai bentuk rajutan, teknik dan hasil rajutan-rajutan lainnya. Perkembangan bentuk rajutan sekarang pun sudah mulai berkembang dan memiliki berbagai variasi bentuk, contohnya syal, baju, topi, tas yang dijadikan sebagai barang yang multifungsi, adapun bentuk yang bukan multifungsi contohnya gantungan kunci dan boneka-boneka yang berbentuk hewan, seperti beruang, kelinci, monyet, bebek, kucing dan lainnya.


(13)

2

Saat ini dengan seiringnya waktu, dengan adanya barang yang bukan multifungsi semakin banyak dibutuhkan, contohnya seperti boneka yang mengambil ide atau gagasan dari binatang yang dibuat lucu. Apalagi boneka dengan hasil karya sendiri akan memiliki rasa yang lebih untuk orang yang dikasihi.

Bentuk boneka yang diambil dari tema binatang yang lebih banyak yaitu bentuk beruang, katak dan kucing, namun dari ketiga binatang favorit tersebut kucing merupakan salah satu binatang yang digandrungi anak-anak, dan karena kucing merupakan salah satu binatang yang digandrungi anak-anak, untuk itu penulis akan membuat karya boneka rajutan dengan bertemakan kucing. Selain alasan itu kenapa penulis ingin membuat boneka rajutan kucing, karena sejak kecil penulis sangat tidak menyukai kucing, namun setelah beranjak dewasa penulis menemukan anak kucing hitam lucu yang baru berumur satu bulan, dengan penuh banyak keraguan dan menimbang-nimbang kembali akhirnya penulis memutuskan untuk memelihara anak kucing hitam itu. Sampai saat ini Kucing hitam yang sudah dewasa telah menjadi teman penulis sehari-hari yang telah menjadi Kucing kesayangan dan karena Kucing hitam itulah telah memberikan penulis banyak inspirasi dari berbagai macam karya penulis. Selain itu penulis juga sudah mulai belajar merajut pada saat penulis masih duduk di bangku sekolah dasar dengan berbagai macam-macam teknik-teknik dari merajut penulis mulai mengembangkan hobi itu dengan membuat berbagai macam karya rajutan. Dengan berbagai adanya pertimbangan akhirnya penulis memutuskan untuk memadukan antara hobi dan hewan peliharaan kesayangan dengan berkeinginan membuat boneka dari rajutan.

Oleh karena itu berdasarkan dari uraian tersebut penulis tertarik untuk mengaplikasikan ide gagasannya melalui karya seni merajut dengan mengangkat tema dan judul:

KUCING SEBAGAI SUMBER GAGASAN DAN OBJEK BERKARYA BONEKA DENGAN TEKNIK RAJUT


(14)

3

B. Rumusan Penciptaan

Kucing telah berasosiasi dengan kehidupan manusia paling tidak sejak 3.500 tahun yang lalu, ketika orang mesir kuno menggunakan kucing untuk menjauhkan tikus atau hewan pengerat lain dari hasil panen mereka (Wikipedia.org).

Saat ini kucing adalah salah satu hewan paling populer di dunia. Karena saking populernya kucing, kucing sering dijadikan sebagai objek atau tema oleh para pembuat boneka, pembuat desain baju. Pembuat desain tas, pembuatan asesoris bahkan seniman-seniman yang mengambil kucing sebagai objek utama pada karya seninya.

Berkembangnya industri kreatif saat ini, membuat banyak orang menciptakan karya-karya yang lebih imajinatif, seperti halnya kucing, para seniman ataupun para animator berlomba-lomba membuat karakter kucing yang imajinatif. Karena dengan lebih banyaknya kreasi dan unik masyarakat akan lebih tertarik dengan hal-hal baru, ide-ide baru. Seperti halnya seekor kucing yang dibuat menarik seperti tokoh kucing Hello Kity, Doraemon, Tom (Tom & Jery), Luna (Sailor Moon), Cyborg Kuro chan. Para pencipta tokoh tersebut lebih senang mengeksplorasi karyanya dengan membuat khayalan bahwa seolah-olah kucing itu seperti manusia, bisa melakukan suatu tindakan yang bisa melakukan kegiatan di luar jangkauan kucing kebanyakan, semua ini ditujukan agar karya ciptaannya itu bisa laku di pasaran.

Dari banyaknya yang mengekplorasi kucing, penulis juga bertujuan untuk membuat karya seni rajut dengan bertemakan kucing. Penulis membuat karya tersebut dimaksudkan untuk menemukan suatu hal baru dari rajutan, karena adanya barang-barang yang multifungsi sudah banyak beredar produk hasil di masyarakat yang notabene kebanyakan hanya menghasilkan barang seperti tas, syal, topi, baju. Dengan pembuatan boneka rajut yang bertemakan kucing, penulis mengharapkan agar seni merajut yang saat ini yang akan dibuat diharapkan menambah variasi baru, bentuk-bentuk baru dari seni merajut dengan teknik rajutan.


(15)

4

Berdasarkan latar belakang penciptaan maka dapat dirumuskan fokus penciptaan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah ide produksi yang bisa diterapkan pada karya seni boneka kucing?

2. Bagaimanakah tema dan olahan bentuk kucing yang di terapkan?

C. Tujuan Penciptaan

Tujuan dari pembuatan karya tugas akhir mengunakan media rajutan adalah sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan seni keterampilan merajut khususnya di jurusan Pendidikan Seni Rupa UPI dan masyarakat luas umumnya. Diharapkan karya tugas akhir ini dapat menjadikan stimulus dan referensi bagi para pelaku seni lainnya untuk lebih mengembangkan kreatifitasnya, terutama dalam mengembangkan seni merajut.

Adapun tujuan karya tugas akhir ini , diantaranya sebagai berikut: 1. Menemukan alternatif mainan baru yang bisa di produksi masal.

2. Menemukan olahan tema dan bentuk kucing yang inovatif sebagai boneka rajut.

D. Manfaat Penciptaan

Bagi penulis, proses pembuatan karya mengunakan media rajut ini merupakan pengembangan dari hobi yang biasa dilakukan.Terlebih karena benang wol bisa dijadikan berbagai objek dan bisa dibuat berbagai bentuk dengan kreativitas sendiri. Membuat karya tugas akhir boneka rajutan ini akan menjadi kepuasan tersendiri bagi penulis. Selain itu, berikut penulis memaparkan beberapa manfaat yang dapat digali dari pembuatan karya seni keterampilan merajut:

1. Bagi penulis : yaitu memperoleh gambaran tentang teknik penciptaan karya seni merajut dan hasil yang dicapainya. Kemudian menambah kreativitas bagi penulis untuk mengembangkan hal-hal kreatif lainnya dalam seni merajut.

2. Bagi masyarakat : bagi anak-anak khususnya memperoleh alternatif mainan baru.


(16)

5

3. Bagi Fakultas: bisa mengembangkan dan menambahkan kedalam materi dalam perkuliahan seni kriya tekstil, sebagai acuan memperoleh hal-hal baru dalam mata perkuliahan.


(17)

6

E. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam penulisan serta pembacaan laporan penciptaan karya seni rajutan, yang berjudul, KUCING SEBAGAI SUMBER GAGASAN DAN

OBJEK BERKARYA BONEKA DENGAN TEKNIK RAJUT Ini, maka karya

tulis ini disusun dalam sistematika sebagai berikut:

1. BAB I PENDAHULUAN, yang berisi tentang Latar Belakang

Penciptaan, Masalah Penciptaan, Tujuan Penciptaan, Manfaat Penciptaan, Kajian Sumber Penciptaan, Metode Penciptaan, serta Sistematika Penulisan.

2. BAB II LANDASAN PENCIPTAAN, berisi tentang Pengertian seni

merajut ,macam-macam teknik rajut,contoh-contoh rajutan, Macam– macam/jenis kucing dan sifat-sifat kucing, Pengertian warna.

3. BAB III METODE PENCIPTAAN, menjelaskan tentang metode dan

langkah-langkah yang penulis gunakan dalam membuat karya ini adalah Ide Berkarya, Kontemplasi, Stimulasi Berkarya, Pengolahan Ide, Persiapan Alat dan Bahan, Tahapan pembuatan boneka kucing rajut, Tahap finishing

4. BAB IV VISUALISASI KARYA, berisi analisis dan pembahasan karya

seni merajut yang diciptakan diantaranya membahas: Analisis Konseptual, Analisis Visual, Proses Berkarya, hasil karya.

5. BAB V SIMPULAN, bagian terakhir ini berisi kesimpulan hasil

penciptaan karya dan saran atau rekomendasi berkenaan dengan karya seni yang diciptakan.


(18)

(19)

38

BAB III

METODE PENCIPTAAN

A. Konsep Penciptaan

Karya seni rupa merupakan suatu perwujudan karya yang diciptakan berdasarkan ide-ide dari para kreatornya. Macam karya seni rupa khususnya seni kriya merupakan suatu karya yang dimana sebagian hasil karyanya dibuat menggunakan ide-ide kreatif unik dan menarik. Demikian dengan karya penulis buat, yaitu membuat karya tugas akhir dengan menggunakan teknik rajut yang lebih jelasnya membuat boneka kucing dengan teknik rajut.

Berdasarkan kajian teoritik dan empirik yang dijelaskan di BAB II menjadi sumber gagasan penciptaan karya ini maka dapat dirumuskan konsep yang dapat menjadi bingkai dalam penciptaan karya boneka rajutan kucing, maka penulis merumuskan konsep penciptaan sebagai berikut:

Banyaknya perkembangan dari seni merajut dari dulu sampai sekarang, tidak hanya di gandrungi oleh para ibu-ibu, namun saat ini banyak para remaja belajar dan menguasai seni merajut sebagai hobi maupun sebagai keuntungan finansial. Karena perkembangannya seni merajut kini sudah di jadikan sebagai barang untuk busana, mainam, asesoris, sampai boneka-boneka yang dibuat lucu dan menggemaskan.

Dengan demikian para usahawan membuat barang-barang yang unik dengan menerapkan gambar-gambar kucing sebagai salah satu icon dari barang dagangannya. Mulai dari cover book, baju, kaos, tas gandong, sandal dan aksesoris lainnya.

Konsep penciptaan yang dibuat oleh penulis membatasi konsep tema, teknik, dan bahan yang di gunakan, dengan mengacu pada:

1. Kajian pustaka atau teoritik mengenai seni merajut khususnya secara teknik dalam merajut dan kesukaan manusia terhadap kucing.


(20)

39

2. Kajian empirik tentang seni merajut di era modernisasi dan kucimg sebagai salah satu tema dalam perdagangan.

Dalam pembuatan boneka rajut kucing ini dibuat dengan menggunakan ide penulis dengan membuat cerita dan boneka baru. Dengan mengambil dari tiga jenis kucing yang dipadukan kedalam sifat-sifat kucing yang nantinya akan dijadikan masing-masing karakter boneka, seperti jenis kucing Maini Coon yang memiliki sifat dan karakter yang mampu bertahan dalam situasi kondisi apapun, dan dijadikan kedalam karakter boneka kucing yang berwarna merah dan hitam yaitu Akanyan dan Kuronyan, lalu jenis kucing Manx yang memiliki sifat ramah,setia dan emosional dijadikan kedalam karakter boneka kucing yang berwarna Pink dan kuning yaitu Pinkunyan dan Kiironyan, sedangkan jenis kucing Oriental Shorthair yang memiliki sifat ramah dijadikan kedalam karakter boneka kucing berwarna biru yaitu Aonyan. Sedangkan untuk penggunaan tema dari superhero kucing. Dari segi desain dan temanya penulis memiliki ide dengan pengambilan nama-nama kucing dari bahasa Jepang. Dengan bahasa Jepangnya kucing ialah neko, dan sebutan panggilan kucing manja ialah (nyan). Alasan pengambilan nama dari bahasa Jepang , adalah agar nama produk lebih terkesan komersil, sehingga produk dapat diminati sebagai alternatif mainan baru.

Contohnya : Seperti boneka kucing berwarna biru diberi nama (Aonyan), biru (Aoi), boneka kucing merah (Akanyan), merah (Akai), boneka kucing hitam (Kuronyan) hitam (Kuro), boneka kucing kuning (Kiironyan) kuning (Kiiro), boneka kucing pink (Pinkunyan) pink (Pinku).”nyan”disini bisa diganti dengan neko (kucing), misalnya kuroneko, shironeko dsb.


(21)

40

B. Metode penciptaan

Penulis melakukan pengamatan terhadap objek-objek sekitar baik secara langsung ataupun secara tidak langsung. Hasil pengamatan akan di perkuat dengan pengumpulan data-data yang diperoleh secara literatur untuk mengungkapkan gagasan sebelumnya dan menentukan gagasan pokok yang di olah menjadi konsep berkarya.

Pembuatan karya tugas akhir seni merajut ini menggunakan metode dan teknik campuran, yaitu menggunakan tusuk tunggal dan menggunakan teknik-teknik rajutan yang bervariasi seperti tusuk rantai, tusuk tunggal,tusuk double dan tusuk triple teknik ini digunakan untuk mempercepat pengerjaan. Setelah mendapatkan pola yang diinginkan kemudian memberikan isian boneka dengan menggunakan bahan busa dakron, dan di jahit sebagai penutup pola.

Untuk pembuatan awal dan akhir dibutuhkan, bahan dasar dan alat-alat yakni: benang wol kain flanel, busa dakron dan alat-alat jahit seperti jarum jahit. Untuk finishing akhirnya boneka yang telah jadi diberikan asesoris sesuai yang diinginkan guna untuk menambah dan mempercantik boneka.


(22)

41

Bagan proses berkarya:

Ide gagasan

Observasi

Studi Pustaka

Eksplorasi

Pemilihan tema Eksperimen Eksperimen

Eksplorasi Pembuatan boneka

Pemilihan media

Proses berkarya

 Sketsa

 Pembuatan karakter  Pembuatan kepala boneka

 Pembuatan tangan dan kaki boneka  Pemasangan Aksesoris

 Pembuatan Packing Karya seni


(23)

42

Tahapan pertama a. Menyediakan media Persiapan b. Menentukan tema boneka

Tahapan kedua a. Sketsa

Gambar manual b. Pembuatan karakter

Tahapan ketiga a. Pembuatan boneka Karya boneka b. Pemasangan Aksesoris

Tahapan keempat a. Packing Finishing


(24)

43

C. Sketsa awal

Pada awalnya penulis akan membuat boneka rajut dengan bertemakan kucing hitam, dengan berjalannya waktu dan konsultasi kepada pembimbing dan rekan-rekan sejawat pada akhirnya untuk pembuatan konsep boneka kucing hitam berkembang menjadi konsep boneka kucing superhero. Konsep dari kucing superhero sendiri pada awalnya penulis melakukan beberapa konsep sketsa yang diajukan kepada pembimbing. Berikut ini adalah proses pembuatan sketsa dari konsep boneka kucing hitam sampai menjadi konsep boneka superhero.

1. Sketsa kucing hitam

Dibawah ini merupakan tahap awal sketsa pembuatan boneka kucing dengan bertemakan kucing hitam.

Gambar : 3.1 Sketsa awal kucing hitam


(25)

44

2. Sketsa kucing bertemakan kucing Super Hero tahapan pertama

Gambar : 3.2

Sebelah kiri Pinkunyan, tengah Aonyan, bawah Kuronyan (Sumber : Dokumentasi pribadi)

Gambar : 3.3

Kiri Kiironyan, dan kanan Aonyan (Sumber : Dokumentasi pribadi)


(26)

45

3. Sketsa kucing Super Hero yang terpilih

Gambar : 3.4

Kiri Kuronyan, tengah Aonyan, kanan Kiironyan (Sumber : Dokumentasi pribadi)

Gambar : 3.5

Kiri Aonyan , Pinkunyan, kanan Kuronyan profesi sebagai tim Swat (polisi) (Sumber : Dokumentasi pribadi)


(27)

46

Gambar : 3.6

Kiri Aonyan profesi sebagai Dokter, tengah Pinkunyan profesi sebagai Chef, kanan Kiironyan profesi sebagai Atlit

(Sumber : Dokumentasi pribadi)

Gambar : 3.7

Aonyan profesi sebagai Pelaut (Sumber : Dokumentasi pribadi)


(28)

47

D. Bahan-bahan dan Material

Di bawah ini merupakan alat-alat dan bahan-bahan untuk membuat boneka rajut kucing:

1. Gunting

Gambar 3.8

(Sumber: Dokumentasi pribadi)

2. Kain flannel

Gambar 3.9

(Sumber: Dokumentasi pribadi)

3. Benang wool

Gambar 3.10


(29)

48

4. Jarum hakpen/alat rajut

Gambar 3.11

(Sumber: Dokumentasi pribadi)

5. Jarum jahit

Gambar 3.12

(Sumber: Dokumentasi pribadi)

E. Aksesoris pelengkap

Gambar 3.13

(Kiri baju dokter kanan baju pelaut) Aksesoris pelengkap boneka. (Sumber: Dokumentasi pribadi)


(30)

49

Gambar 3.14

(Sepatu boneka) Aksesoris pelengkap boneka. (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Gambar 3.15

(kiri baju atlit dan kanan baju chef)

Aksesoris pelengkap boneka (Sumber : Dokumentasi pribadi)

Gambar 3.16

(kiri sepatu boneka dan kanan topi pelaut) Aksesoris pelengkap boneka. (Sumber: Dokumentasi pribadi)


(31)

50

Gambar 3.17

(Atas baju swat dan bawah sepatu swat ) Aksesoris pelengkap boneka. (Sumber: Dokumentasi pribadi)

F. Desain pengemasan

Gambar 3.18

(kemasan boneka Akanyan )

Desain pengemasan boneka. (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Gambar 3.19 (kemasan boneka Aonyan )

Desain pengemasan boneka. (Sumber: Dokumentasi pribadi)


(32)

51

Gambar 3.20 (Kemasan boneka Pinkunyan )

Desain pengemasan boneka. (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Gambar 3.21 (Kemasan boneka Kuronyan )

Desain pengemasan boneka. (Sumber: Dokumentasi pribadi )

Gambar 3.22


(33)

52

Desain pengemasan boneka. (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Gambar 3.23

(Kemasan boneka Kuronyan )

Desain pengemasan boneka. (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Gambar 3.24

(Kemasan boneka Aonyan )

Desain pengemasan boneka. (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Gambar 3.25

(Kemasan boneka Pinkunyan ) Desain pengemasan boneka. (Sumber: Dokumentasi pribadi)


(34)

53

Gambar 3.26 (Kemasan boneka Kiironyan )

Desain pengemasan boneka. (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Gambar 3.27 (Kemasan boneka Akanyan )


(35)

90

BAB V SIMPULAN

A. Simpulan

Dari sekian banyak teknik yang telah dipelajari penulis, penulis menemukan teknik-teknik rajutan yang bisa digunakan untuk pembuatan boneka kucing, adapun teknik yang bisa digunakan untuk pembuatan boneka kucing ini adalah dengan menggunakan teknik rajut tusuk rantai, tusuk tunggal, tusuk triple, dan tusuk ganda.

Awal untuk menemukan tema dan bentuk boneka yang tepat penulis menemukan kesulitan, yaitu bagaimana menemukan bentuk yang cocok untuk membuat boneka rajut kucing serta memberikan warna yang tepat untuk memberikan sentuhan warna yang cocok untuk tiap karakter boneka. Hingga akhirnya dengan mencari referensi gambar dan bentuk boneka kucing rajut yang telah ada dan mencari referensi animasi-animasi kucing, akhirnya penulis menemukan bentuk dan warna yang cocok dalam pembuatan sketsa dan bentuk boneka rajut kucing. Untuk bentuk boneka, penulis akhirnya membuat sketsa dan bentuk boneka rajut kucing dibuat chibi dari badan berbentuk lonjong bulat, kepala dibuat bulat dengan telinga kucing dibentuk seperti telinga Luna Sailormoon. Untuk tangan dan kaki dibuat seperti berbentuk tabung. Dan untuk pemilihan warna boneka mengambil dari warna primer, sekunder dan warna natural yaitu, warna merah, biru, kuning, hitam dan warna merah muda.

Kelebihan dari karya ini adalah, karena karya ini tidak menggunakan kawat pada badan boneka sehingga bisa dimainkan oleh anak-anak dengan leluasa tanpa harus khawatir terluka. Dari segi tema sendiri karya ini merupakan karya orisinilitas dari penulis, dan walaupun sudah ada


(36)

91

boneka rajut kucing, tetapi dari pengambilan teman dan karakter karya ini merupakan karya yang original.

Sedangkan kendalanya yaitu, penulis membutuhkan banyak eksplorasi sebelum membuat karya, yang fungsinya untuk menemukan karakter-karakter boneka yang sesuai dengan tema-tema yang diambil dari alam. Juga mencari teknik-teknik rajut yang sesuai untuk pembuatan boneka.

B. Saran

Setelah penulis menyelesaikan tugas akhir ini tahap demi tahap, maka penulis menyimpulkan bahwa boneka rajut yang diciptakan oleh penulis mempunyai potensi besar untuk dikembangkan sebagai produk komersial. Adapun boneka rajut mempunyai nilai komersial, akan tetapi boneka rajut ini memiliki nilai pembelajaran bagi masyarakat umum yang menggemari hasil rajutan sebagai bentuk karya seni. Adapun beberapa saran berdasarkan penelitian yang bisa penulis berikan antara lain:

1. Bagi Universitas, penulis berpendapat bahwa seni rajut ini merupakan salah satu bidang tekstil, maka penulis menyarankan agar teknik pembuatan seni rajut dapat dikenal pada dunia Pendidikan. Karena seni rajut merupakan salah satu bagian dari seni tekstil, yang berpotensi dapat digemari oleh khalayak banyak.

2. Saran penulis bagi orang-orang yang menikmati seni rajut sebagai karya seni dan hobi, maka disarankan agar terus mencari dan mengembangkan bentuk-bentuk imajinatif yang memilki keunikan dari tiap individu.

3. Bagi Pemerintah, penulis menyarankan agar lebih mendukung lagi karya seni buatan lokal khususnya untuk karya seni kriya, agar lebih mensuport untuk di Ekport ke luar negeri untuk menambah Devisa Negara. Dan harus lebih bangga terhadap hasil karya buatan dalam negeri.


(37)

DAFTAR PUSTAKA

Alhabsyi, Arie. (2010). Boneka Rajut. Surabaya :Tiara Aksa

Amigurumi.(2010). Stuffed knit book . Japan: Daiso Japan

Darma Prawira, Sulasmi. (1989). Warna sebagai salah satu unsur Seni dan Desain. Jakarta : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan

Dinata , Trisianti. (2010). 45 Kreasi dengan kain Flanel. Surabaya :Tiara Aksa

Idris, Noe. (2010). Teknik merajut untuk pemula. Jakarta : Kawan pustaka

Sanyoto, Sadjiman Ebdi. (2009). Nirmana (Dasar-dasar Seni dan Desain). Yogyakarta : Jalan sutra

Sri Hastutie, Ratu. (2011). Sulam Rajut. Surabaya : Tiara Aksa

Susanti , Fitri. (2011). Kreasi Flanel. Yogyakarta :Indonesia cerdas


(38)

Sumber laman internet

Kucing (2013). Definisi kucing [online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Kucing [10

september 2013].

Sifat kucing (2013. Sifat –sifat kucing menurut Jovanisfansyah [online]. Tersedia http://jovanisfansyah.blogspot.com/2011/12/sifat-sifat-kucing-yang-perlu-kita.html[10 september 2013].

Amigurumi (2013). Gambar rajutan/amigurumi [online]. Tersedia : http//amigurumi.blogspot.com [15 Agustus 2013].

Plush dolls (2013). Definisi Plus Dolls [online]. Tersedia : http://wikitionary.org./wiki/plush. [8 Agustus 2013].

Gambar kartun (2013). Gambar –gambar kartun [online]. Tersedia : http://gambargambar.com. [17 oktober 2013].

Karakter kucing (2013). Karakter –karakter kucing [online]. Tersedia : http:// hermawayne.blogspot.com/karakterkucing. [17 oktober 2013].

Superhero (2014). Definisi Superhero menurut wikipedia [online]. Tersedia : http//id.mwikipedia.org/pahlawan_super [26 Januari 2014].


(1)

Gambar 3.23

(Kemasan boneka Kuronyan )

Desain pengemasan boneka. (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Gambar 3.24

(Kemasan boneka Aonyan )

Desain pengemasan boneka. (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Gambar 3.25

(Kemasan boneka Pinkunyan ) Desain pengemasan boneka. (Sumber: Dokumentasi pribadi)


(2)

53

Gambar 3.26 (Kemasan boneka Kiironyan )

Desain pengemasan boneka. (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Gambar 3.27 (Kemasan boneka Akanyan )


(3)

BAB V SIMPULAN

A. Simpulan

Dari sekian banyak teknik yang telah dipelajari penulis, penulis menemukan teknik-teknik rajutan yang bisa digunakan untuk pembuatan boneka kucing, adapun teknik yang bisa digunakan untuk pembuatan boneka kucing ini adalah dengan menggunakan teknik rajut tusuk rantai, tusuk tunggal, tusuk triple, dan tusuk ganda.

Awal untuk menemukan tema dan bentuk boneka yang tepat penulis menemukan kesulitan, yaitu bagaimana menemukan bentuk yang cocok untuk membuat boneka rajut kucing serta memberikan warna yang tepat untuk memberikan sentuhan warna yang cocok untuk tiap karakter boneka. Hingga akhirnya dengan mencari referensi gambar dan bentuk boneka kucing rajut yang telah ada dan mencari referensi animasi-animasi kucing, akhirnya penulis menemukan bentuk dan warna yang cocok dalam pembuatan sketsa dan bentuk boneka rajut kucing. Untuk bentuk boneka, penulis akhirnya membuat sketsa dan bentuk boneka rajut kucing dibuat chibi dari badan berbentuk lonjong bulat, kepala dibuat bulat dengan telinga kucing dibentuk seperti telinga Luna Sailormoon. Untuk tangan dan kaki dibuat seperti berbentuk tabung. Dan untuk pemilihan warna boneka mengambil dari warna primer, sekunder dan warna natural yaitu, warna merah, biru, kuning, hitam dan warna merah muda.

Kelebihan dari karya ini adalah, karena karya ini tidak menggunakan kawat pada badan boneka sehingga bisa dimainkan oleh anak-anak dengan leluasa tanpa harus khawatir terluka. Dari segi tema sendiri karya ini merupakan karya orisinilitas dari penulis, dan walaupun sudah ada


(4)

91

boneka rajut kucing, tetapi dari pengambilan teman dan karakter karya ini merupakan karya yang original.

Sedangkan kendalanya yaitu, penulis membutuhkan banyak eksplorasi sebelum membuat karya, yang fungsinya untuk menemukan karakter-karakter boneka yang sesuai dengan tema-tema yang diambil dari alam. Juga mencari teknik-teknik rajut yang sesuai untuk pembuatan boneka.

B. Saran

Setelah penulis menyelesaikan tugas akhir ini tahap demi tahap, maka penulis menyimpulkan bahwa boneka rajut yang diciptakan oleh penulis mempunyai potensi besar untuk dikembangkan sebagai produk komersial. Adapun boneka rajut mempunyai nilai komersial, akan tetapi boneka rajut ini memiliki nilai pembelajaran bagi masyarakat umum yang menggemari hasil rajutan sebagai bentuk karya seni. Adapun beberapa saran berdasarkan penelitian yang bisa penulis berikan antara lain:

1. Bagi Universitas, penulis berpendapat bahwa seni rajut ini merupakan salah satu bidang tekstil, maka penulis menyarankan agar teknik pembuatan seni rajut dapat dikenal pada dunia Pendidikan. Karena seni rajut merupakan salah satu bagian dari seni tekstil, yang berpotensi dapat digemari oleh khalayak banyak.

2. Saran penulis bagi orang-orang yang menikmati seni rajut sebagai karya seni dan hobi, maka disarankan agar terus mencari dan mengembangkan bentuk-bentuk imajinatif yang memilki keunikan dari tiap individu.

3. Bagi Pemerintah, penulis menyarankan agar lebih mendukung lagi karya seni buatan lokal khususnya untuk karya seni kriya, agar lebih mensuport untuk di Ekport ke luar negeri untuk menambah Devisa Negara. Dan harus lebih bangga terhadap hasil karya buatan dalam negeri.


(5)

Alhabsyi, Arie. (2010). Boneka Rajut. Surabaya :Tiara Aksa

Amigurumi.(2010). Stuffed knit book . Japan: Daiso Japan

Darma Prawira, Sulasmi. (1989). Warna sebagai salah satu unsur Seni dan Desain. Jakarta : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan

Dinata , Trisianti. (2010). 45 Kreasi dengan kain Flanel. Surabaya :Tiara Aksa

Idris, Noe. (2010). Teknik merajut untuk pemula. Jakarta : Kawan pustaka

Sanyoto, Sadjiman Ebdi. (2009). Nirmana (Dasar-dasar Seni dan Desain). Yogyakarta : Jalan sutra

Sri Hastutie, Ratu. (2011). Sulam Rajut. Surabaya : Tiara Aksa

Susanti , Fitri. (2011). Kreasi Flanel. Yogyakarta :Indonesia cerdas


(6)

Sumber laman internet

Kucing (2013). Definisi kucing [online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Kucing

[10

september 2013].

Sifat kucing (2013. Sifat –sifat kucing menurut Jovanisfansyah [online]. Tersedia http://jovanisfansyah.blogspot.com/2011/12/sifat-sifat-kucing-yang-perlu-kita.html[10 september 2013].

Amigurumi (2013). Gambar rajutan/amigurumi [online]. Tersedia : http//amigurumi.blogspot.com [15 Agustus 2013].

Plush dolls (2013). Definisi Plus Dolls [online]. Tersedia : http://wikitionary.org./wiki/plush. [8 Agustus 2013].

Gambar kartun (2013). Gambar –gambar kartun [online]. Tersedia : http://gambargambar.com. [17 oktober 2013].

Karakter kucing (2013). Karakter –karakter kucing [online]. Tersedia : http:// hermawayne.blogspot.com/karakterkucing. [17 oktober 2013].

Superhero (2014). Definisi Superhero menurut wikipedia [online]. Tersedia : http//id.mwikipedia.org/pahlawan_super [26 Januari 2014].