Gambaran Music Engagement untuk Meregulasi Emosi

(1)

LAMPIRAN 1

DATA MENTAH PENELITIAN


(2)

No. Aitem1 Aitem2 Aitem3 Aitem4 Aitem5 Aitem6 Aitem7 Jenis

Kelamin Frekuensi Durasi

Kemamp

uan Rutin Pendidikan Persepsi

1 5 5 5 5 5 5 5 Lk < 7 kali 2 - 4 jam Tdk bisa tdk rutin Tidak Pernah Seorang Musisi

2 5 5 3 5 5 3 3 Lk >14 kali 2 - 4 jam Tdk bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

3 3 4 4 3 4 3 4 Lk >14 kali 4 - 6 jam Tdk bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

4 4 5 5 4 5 5 5 Lk 7 - 14 kali < 2 jam Tdk bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

5 4 5 4 5 5 5 4 Lk 7 - 14 kali 2 - 4 jam Tdk bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

6 5 4 4 5 5 4 2 Lk >14 kali 4 - 6 jam Tdk bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

7 5 4 5 5 5 4 5 Lk >14 kali < 2 jam Tdk bisa tdk rutin Tidak Pernah Seorang Musisi

8 5 4 5 5 4 4 4 Lk 7 - 14 kali 4 - 6 jam Tdk bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

9 3 3 3 3 3 3 3 Lk >14 kali 4 - 6 jam Bisa tdk rutin Pernah Bukan Seorang Musisi

10 5 5 5 4 5 4 2 Lk >14 kali 2 - 4 jam Bisa tdk rutin Pernah Bukan Seorang Musisi

11 5 5 5 4 5 4 2 Lk >14 kali 2 - 4 jam Bisa tdk rutin Pernah Bukan Seorang Musisi

12 4 5 5 5 4 4 4 Lk >14 kali 2 - 4 jam Bisa rutin Pernah Bukan Seorang Musisi

13 3 4 4 5 5 3 2 Lk >14 kali 4 - 6 jam Bisa rutin Pernah Bukan Seorang Musisi

14 4 5 4 2 4 5 5 Lk 7 - 14 kali 2 - 4 jam Bisa rutin Pernah Bukan Seorang Musisi

15 4 4 4 2 2 2 2 Lk 7 - 14 kali < 2 jam Bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

16 5 5 5 3 4 3 3 Lk >14 kali 2 - 4 jam Bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

17 2 4 2 4 2 4 4 Lk 7 - 14 kali < 2 jam Bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

18 4 5 5 4 4 4 2 Lk >14 kali 2 - 4 jam Bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

19 4 4 4 3 2 4 4 Lk 7 - 14 kali 2 - 4 jam Bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

20 3 4 3 2 4 3 4 Lk 7 - 14 kali 2 - 4 jam Bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

21 4 4 4 3 2 4 4 Lk >14 kali < 2 jam Bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

22 5 3 5 2 3 4 4 Lk >14 kali < 2 jam Bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

23 5 5 4 3 4 5 4 Lk 7 - 14 kali 2 - 4 jam Bisa rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

24 5 5 4 3 4 5 4 Lk >14 kali 4 - 6 jam Bisa rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

25 4 4 4 1 5 5 5 Lk >14 kali 2 - 4 jam Bisa rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

26 3 5 3 4 4 4 4 Lk 7 - 14 kali < 2 jam Bisa rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi


(3)

27 5 5 5 4 5 4 5 Lk 7 - 14 kali 2 - 4 jam Bisa rutin Tidak Pernah Seorang Musisi

28 4 5 5 4 5 4 5 Lk >14 kali 2 - 4 jam Bisa rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

29 4 4 2 4 2 2 2 Pr < 7 kali < 2 jam Tdk bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

30 4 4 2 4 2 2 2 Pr < 7 kali < 2 jam Tdk bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

31 5 4 4 3 4 3 2 Pr 7 - 14 kali < 2 jam Tdk bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

32 5 4 3 3 4 1 2 Pr < 7 kali < 2 jam Tdk bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

33 5 5 5 4 4 5 4 Pr >14 kali > 6 jam Tdk bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

34 4 4 5 4 3 3 2 Pr >14 kali 2 - 4 jam Tdk bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

35 4 4 5 4 3 3 2 Pr >14 kali 2 - 4 jam Tdk bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

36 4 4 5 4 3 3 2 Pr >14 kali 2 - 4 jam Tdk bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

37 4 4 4 3 4 3 3 Pr 7 - 14 kali < 2 jam Tdk bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

38 3 4 4 4 5 3 2 Pr 7 - 14 kali < 2 jam Tdk bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

39 5 5 5 5 5 5 5 Pr >14 kali 2 - 4 jam Tdk bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

40 4 5 4 4 4 4 3 Pr >14 kali 4 - 6 jam Tdk bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

41 4 4 4 4 4 3 4 Pr < 7 kali 2 - 4 jam Tdk bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

42 4 5 4 5 2 5 2 Pr >14 kali < 2 jam Tdk bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

43 4 3 3 4 4 3 4 Pr 7 - 14 kali 2 - 4 jam Tdk bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

44 4 5 5 4 4 4 4 Pr 7 - 14 kali 2 - 4 jam Tdk bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

45 4 5 4 3 4 2 2 Pr >14 kali < 2 jam Tdk bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

46 5 5 5 5 5 5 5 Pr >14 kali > 6 jam Tdk bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

47 2 2 4 5 2 2 2 Pr < 7 kali < 2 jam Tdk bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

48 5 4 2 3 4 5 3 Pr 7 - 14 kali 2 - 4 jam Tdk bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

49 4 4 4 3 4 2 2 Pr 7 - 14 kali < 2 jam Tdk bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi


(4)

56 5 5 5 5 5 5 5 Pr < 7 kali 2 - 4 jam Bisa tdk rutin Tidak Pernah Seorang Musisi

57 5 5 5 3 5 3 3 Pr >14 kali 4 - 6 jam Tdk bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

58 5 3 5 5 4 3 4 Pr 7 - 14 kali 2 - 4 jam Tdk bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

59 4 4 4 3 4 3 3 Lk 7 - 14 kali 2 - 4 jam Tdk bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

60 4 5 5 5 4 5 5 Lk >14 kali 2 - 4 jam Tdk bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

61 4 4 5 5 4 4 5 Lk 7 - 14 kali 2 - 4 jam Tdk bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

62 4 4 4 5 3 4 5 Pr < 7 kali 2 - 4 jam Bisa tdk rutin Tidak Pernah Seorang Musisi


(5)

No. Aitem1 Aitem2 Aitem3 Aitem4 Aitem5 Aitem6 Aitem7 Jenis

Kelamin Frekuensi Durasi

Kemamp

uan Rutin Pendidikan Persepsi

1 5 4 5 3 4 5 4 Lk >14 kali 2 - 4 jam Bisa rutin Pernah Seorang Musisi

2 1 5 4 3 4 5 5 Lk 7 - 14 kali 2 - 4 jam Bisa rutin Pernah Seorang Musisi

3 4 5 5 4 5 5 4 Lk >14 kali 2 - 4 jam Bisa rutin Pernah Seorang Musisi

4 4 5 3 4 5 5 4 Lk >14 kali > 6 jam Bisa rutin Pernah Seorang Musisi

5 5 5 5 5 4 5 4 Lk >14 kali 4 - 6 jam Bisa rutin Pernah Seorang Musisi

6 4 4 4 4 4 5 4 Lk >14 kali < 2 jam Bisa rutin Pernah Seorang Musisi

7 5 5 5 5 4 5 4 Lk >14 kali 4 - 6 jam Bisa rutin Tidak Pernah Seorang Musisi

8 4 5 4 2 2 4 2 Lk 7 - 14 kali < 2 jam Bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

9 4 4 4 4 4 4 4 Lk >14 kali 2 - 4 jam Bisa rutin Pernah Seorang Musisi

10 5 5 4 3 4 5 4 Lk 7 - 14 kali 2 - 4 jam Bisa rutin Tidak Pernah Seorang Musisi

11 5 5 4 3 4 5 4 Lk >14 kali 4 - 6 jam Bisa rutin Tidak Pernah Seorang Musisi

12 4 4 4 1 5 5 5 Lk >14 kali 2 - 4 jam Bisa rutin Tidak Pernah Seorang Musisi

13 3 5 3 4 4 4 4 Lk 7 - 14 kali < 2 jam Bisa rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

14 5 5 5 4 5 4 5 Lk 7 - 14 kali 2 - 4 jam Bisa rutin Tidak Pernah Seorang Musisi

15 4 5 5 4 5 4 5 Lk >14 kali 2 - 4 jam Bisa rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

16 5 5 5 4 5 4 4 Pr >14 kali 2 - 4 jam Bisa rutin Pernah Seorang Musisi

17 5 5 5 4 5 4 4 Pr >14 kali 2 - 4 jam Bisa rutin Pernah Seorang Musisi

18 4 5 4 3 5 5 4 Pr 7 - 14 kali 2 - 4 jam Bisa rutin Pernah Seorang Musisi

19 5 5 5 3 3 3 3 Pr 7 - 14 kali < 2 jam Bisa rutin Pernah Bukan Seorang Musisi

20 5 5 5 4 5 5 5 Pr >14 kali 4 - 6 jam Bisa rutin Pernah Seorang Musisi

21 5 5 5 5 5 5 5 Pr 2 - 4 jam Bisa Pernah Seorang Musisi


(6)

29 4 4 3 3 3 3 3 Pr 7 - 14 kali 2 - 4 jam Bisa tdk rutin Pernah Bukan Seorang Musisi

30 5 5 4 4 5 3 4 Pr >14 kali > 6 jam Bisa tdk rutin Pernah Seorang Musisi

31 5 4 5 5 5 4 5 Pr >14 kali 2 - 4 jam Bisa tdk rutin Pernah Seorang Musisi

32 4 4 4 3 5 4 4 Pr >14 kali 4 - 6 jam Bisa tdk rutin Pernah Seorang Musisi

33 5 5 5 4 5 4 4 Pr >14 kali 4 - 6 jam Bisa tdk rutin Pernah Seorang Musisi

34 4 5 4 4 4 2 2 Pr 7 - 14 kali < 2 jam Bisa tdk rutin Pernah Seorang Musisi

35 2 3 3 3 3 3 3 Pr 7 - 14 kali < 2 jam Bisa tdk rutin Pernah Seorang Musisi

36 4 4 4 4 4 5 4 Pr >14 kali 2 - 4 jam Bisa tdk rutin Pernah Bukan Seorang Musisi

37 5 4 5 3 4 4 4 Pr >14 kali 2 - 4 jam Bisa tdk rutin Pernah Seorang Musisi

38 4 4 4 4 4 4 4 Pr 7 - 14 kali 2 - 4 jam Bisa rutin Pernah Seorang Musisi

39 5 5 5 4 5 4 5 Pr 7 - 14 kali 4 - 6 jam Bisa tdk rutin Pernah Seorang Musisi

40 4 5 5 4 5 5 5 Lk 7 - 14 kali 2 - 4 jam Bisa rutin Pernah Seorang Musisi

41 5 5 4 3 4 5 4 Lk >14 kali 4 - 6 jam Bisa rutin Tidak Pernah Seorang Musisi

42 4 4 4 4 4 5 4 Lk 7 - 14 kali 2 - 4 jam Bisa rutin Pernah Seorang Musisi

43 2 3 4 3 4 4 3 Lk >14 kali 4 - 6 jam Bisa rutin Tidak Pernah Seorang Musisi

44 5 5 5 5 4 5 5 Lk 7 - 14 kali 2 - 4 jam Bisa rutin Pernah Seorang Musisi

45 5 4 4 5 4 4 4 Lk >14 kali > 6 jam Bisa tdk rutin Pernah Bukan Seorang Musisi

46 5 5 5 5 3 5 3 Lk 7 - 14 kali 2 - 4 jam Bisa rutin Pernah Seorang Musisi

47 4 4 5 3 4 4 3 Lk 7 - 14 kali 4 - 6 jam Bisa rutin Tidak Pernah Seorang Musisi

48 5 5 4 4 5 4 5 Lk >14 kali 2 - 4 jam Bisa rutin Tidak Pernah Seorang Musisi

49 5 5 5 4 4 5 4 Lk >14 kali 4 - 6 jam Bisa tdk rutin Tidak Pernah Seorang Musisi

50 5 5 4 4 4 5 4 Lk 7 - 14 kali 2 - 4 jam Bisa rutin Pernah Seorang Musisi

51 5 4 5 4 4 5 4 Lk >14 kali 4 - 6 jam Bisa rutin Pernah Seorang Musisi

52 4 5 4 4 4 4 5 Lk 7 - 14 kali 2 - 4 jam Bisa rutin Tidak Pernah Seorang Musisi

53 4 4 4 3 4 5 4 Lk >14 kali 4 - 6 jam Bisa rutin Pernah Seorang Musisi

54 4 4 3 4 4 5 4 Lk >14 kali 4 - 6 jam Bisa tdk rutin Tidak Pernah Bukan Seorang Musisi

55 4 4 4 3 4 4 4 Pr 7 - 14 kali 2 - 4 jam Bisa rutin Pernah Seorang Musisi

56 4 4 4 4 4 3 3 Pr >14 kali 4 - 6 jam Bisa rutin Pernah Seorang Musisi


(7)

58 4 4 4 3 3 3 3 Pr >14 kali 4 - 6 jam Bisa rutin Tidak Pernah Seorang Musisi

59 3 4 4 3 4 5 4 Pr 7 - 14 kali 2 - 4 jam Bisa rutin Pernah Seorang Musisi

60 4 4 4 4 4 5 4 Pr >14 kali > 6 jam Bisa rutin Pernah Seorang Musisi


(8)

LAMPIRAN 2


(9)

Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur MERE

Reliability Statistiks Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.828 .830 7

Item Statistiks

Mean Std. Deviation N

Item1 3.83 .901 58

Item2 3.69 .902 58

Item3 3.88 .975 58

Item4 3.45 .994 58

Item5 3.29 .899 58

Item6 3.84 1.056 58

Item7 3.64 .892 58

Inter-Item Correlation Matrix

Item1 Item2 Item3 Item4 Item5 Item6 Item7

Item1 1.000 .602 .555 .362 .345 .672 .488

Item2 .602 1.000 .475 .275 .374 .630 .468

Item3 .555 .475 1.000 .111 .261 .680 .433

Item4 .362 .275 .111 1.000 .243 .134 .147

Item5 .345 .374 .261 .243 1.000 .381 .375

Item6 .672 .630 .680 .134 .381 1.000 .609


(10)

Item-Total Statistiks Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Item1 21.79 15.641 .733 .571 .780

Item2 21.93 15.995 .675 .480 .790

Item3 21.74 16.090 .593 .482 .802

Item4 22.17 18.356 .274 .193 .854

Item5 22.33 17.487 .450 .222 .824

Item6 21.78 14.528 .749 .685 .773

Item7 21.98 16.579 .592 .406 .803

Scale Statistiks

Mean Variance Std. Deviation N of Items


(11)

LAMPIRAN 3


(12)

1. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

MERE_NonMusisi MERE_Musisi

N 63 61

Normal Parametersa,,b Mean 27.59 29.10 Std. Deviation 4.047 3.187 Most Extreme Differences Absolute .104 .111

Positive .104 .077 Negative -.087 -.111 Kolmogorov-Smirnov Z .824 .864 Asymp. Sig. (2-tailed) .506 .444

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

2. Uji Deskriptif variabel MERE

Variabel N Min Max Mean SD

MERE 124 19 35 28,35 3,74

3. Uji Deskriptif aspek MERE

Descriptive Statistiks

MERE N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Affect 124 10 20 16.88 2.222

Cognitive 124 6 15 11.45 2.077

Internal 124 8 15 11.99 1.760


(13)

A. Perbandingan mean data penelitian berdasarkan data demografi, pengalaman bermusik dan persepsi diri.

1. Berdasarkan Usia

Usia Mean N Std. Dev. % of Total N 18 - 27 tahun 28.37 84 3.546 67,7% 28 - 33 tahun 28.68 25 4.259 20,1%

34 - 40 tahun 27.73 15 4.079 12%

Total 28.35 124 3.740 100.0%

2. Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin Mean N Std. Deviation % of Total N

Laki-laki 29.11 63 3.370 50.8%

Perempuan 27.57 61 3.964 49.2%

Total 28.35 124 3.740 100.0%

3. Berdasarkan Frekuensi mendengarkan musik dalam seminggu

Frekuensi

dengar musik Mean N Std. Deviation % of Total N < 7 kali 25.80 10 5.678 9.7% 7 -14 kali 27.47 47 3.647 36.3%

> 14 kali 29.36 67 3.059 54.0%

Total 28.35 124 3.740 100.0%


(14)

< 2 jam 24.89 27 3.683 21.8% 2 - 4 jam 29.37 59 3.242 47.6% 4 - 6 jam 28.93 29 3.229 23.4% > 6 jam 30.22 9 2.224 7.3%

Total 28.35 124 3.740 100.0%

5. Berdasarkan Kemampuan memainkan alat musik

Kemampuan

main musik Mean N Std. Deviation % of Total N Tidak Bisa 27.43 35 4.428 29.0%

Bisa 28.72 89 3.391 71.0%

Total 28.35 124 3.740 100.0%

6. Berdasarkan Pengalaman mengikuti pendidikan musik

Pendidikan

musik Mean N Std. Deviation % of Total N Tidak Pernah 27.89 73 3.978 58.9%

Pernah 29.02 51 3.295 41.1%

Total 28.35 124 3.740 100.0%

7. Berdasarkan Rutinitas memainkan musik

Rutin_main Mean N Std. Deviation % of Total N

Tdk rutin 27.51 70 4.136 55.6%

Rutin 29.44 54 2.859 44.4%


(15)

8. Berdasarkan persepsi diri

Persepsi diri Mean N Std. Deviation % of Total N

Bukan Musisi 27.17 66 3.789 53.2%

Musisi 29.71 58 3.212 46.8%


(16)

B. Perbandingan mean berdasarkan kombinasi data demografi, pengalaman bermusik dan persepsi diri

1. Uji statistik perbandingan mean jenis kelamin dengan usia

Jenis_kelamin Usia Mean N Std. Deviation

Laki-laki

18 - 27 tahun 29.32 41 3.086

28 - 33 tahun 29.25 12 4.454

34 - 40 tahun 28.10 10 3.213

Total 29.11 63 3.370

Perempuan

18 - 27 tahun 27.47 43 3.750

28 - 33 tahun 28.15 13 4.180

34 - 40 tahun 27.00 5 5.831

Total 27.57 61 3.964

Total

18 - 27 tahun 28.37 84 3.546

28 - 33 tahun 28.68 25 4.259

34 - 40 tahun 27.73 15 4.079

Total 28.35 124 3.740

2. Uji statistik perbandingan mean jenis kelamin dengan status bermusik

Jenis_kelamin Status_Bermusik Mean N Std. Deviation

Laki-laki

Bukan Musisi 28.34 32 3.781

Musisi 29.90 31 2.725

Total 29.11 63 3.370

Perempuan

Bukan Musisi 26.81 31 4.222

Musisi 28.37 30 3.577

Total 27.57 61 3.964

Total

Bukan Musisi 27.59 63 4.047

Musisi 29.15 61 3.240


(17)

3. Uji statistik perbandingan mean jenis kelamin dengan pengalaman bermusik

Jenis_kelamin

Pendidikan_mus

ik Mean N Std. Deviation

Laki-laki

Tidak Pernah 28.78 40 3.641

Pernah 29.70 23 2.819

Total 29.11 63 3.370

Perempuan

Tidak Pernah 26.82 33 4.157

Pernah 28.46 28 3.595

Total 27.57 61 3.964

Total

Tidak Pernah 27.89 73 3.978

Pernah 29.02 51 3.295

Total 28.35 124 3.740

Jenis_kelamin Kemampuan

_main_musik Mean N Std. Deviation

Laki-laki

Tidak Bisa 30.55 11 3.267

Bisa 28.81 52 3.343

Total 29.11 63 3.370

Perempuan

Tidak Bisa 26.00 24 4.191

Bisa 28.59 37 3.500

Total 27.57 61 3.964

Total

Tidak Bisa 27.43 35 4.428

Bisa 28.72 89 3.391


(18)

Laki-laki

Tdk rutin 27.93 27 4.057

Rutin 30.00 36 2.449

Total 29.11 63 3.370

Perempuan

Tdk rutin 27.26 43 4.170

Rutin 28.33 18 3.413

Total 27.57 61 3.964

Total

Tdk rutin 27.51 70 4.110

Rutin 29.44 54 2.886

Total 28.35 124 3.740

4. Uji statistik perbandingan mean jenis kelamin dengan persepsi diri

Jenis_kelamin Persepsi_ttg_diri Mean N Std. Deviation

Laki-laki

Bukan Musisi 28.00 34 3.559

Musisi 30.41 29 2.639

Total 29.11 63 3.370

Perempuan

Bukan Musisi 26.28 32 3.879

Musisi 29.00 29 3.606

Total 27.57 61 3.964

Total

Bukan Musisi 27.17 66 3.789

Musisi 29.71 58 3.212

Total 28.35 124 3.740

5. Uji statistik perbandingan mean jenis kelamin dengan keaktifan mendengarkan musik

Jenis_kelamin

Frekuensi_d

engarmusik Mean N Std. Deviation

Laki-laki

< 7 kali 35.00 1 .

7 -14 kali 28.58 26 3.828


(19)

Total 29.11 63 3.370

Perempuan

< 7 kali 24.78 9 5.333

7 -14 kali 26.10 21 2.948

> 14 kali 29.39 31 3.283

Total 27.57 61 3.964

Total

< 7 kali 25.80 10 5.978

7 -14 kali 27.47 47 3.647

> 14 kali 29.36 67 3.059

Total 28.35 124 3.740

Jenis_kelamin

Durasi_me

ndengar Mean N Std. Deviation

Laki-laki

< 2 jam 26.50 10 4.327

2 - 4 jam 30.06 33 2.692

4 - 6 jam 28.72 18 3.444

> 6 jam 30.00 2 .000

Total 29.11 63 3.370

Perempuan

< 2 jam 23.94 17 2.989

2 - 4 jam 28.50 26 3.701

4 - 6 jam 29.27 11 2.970

> 6 jam 30.29 7 2.563

Total 27.57 61 3.964

Total

< 2 jam 24.89 27 3.683

2 - 4 jam 29.37 59 3.242

4 - 6 jam 28.93 29 3.229

> 6 jam 30.22 9 2.224


(20)

6. Uji statistik perbandingan mean status bermusi dengan usia

MERE * Status_Bermusik * Usia MERE

Status_Bermusik Usia Mean N Std. Deviation

Bukan Musisi 18 - 27 tahun 27.61 38 4.077

28 - 33 tahun 27.60 15 3.996

34 - 40 tahun 27.50 10 4.428

Total 27.59 63 4.047

Musisi 18 - 27 tahun 29.00 46 2.936

28 - 33 tahun 30.30 10 4.322

34 - 40 tahun 28.20 5 3.701

Total 29.15 61 3.240

Total 18 - 27 tahun 28.37 84 3.546

28 - 33 tahun 28.68 25 4.259

34 - 40 tahun 27.73 15 4.079

Total 28.35 124 3.740

7. Uji statistik status bermusik dengan pengalaman bermusik

Status_Bermusik

Pendidikan

musik Mean N Std. Deviation

Bukan Musisi Tidak Pernah 27.57 56 4.142

Pernah 27.71 7 3.450

Total 27.59 63 4.047

Musisi Tidak Pernah 28.94 17 3.269

Pernah 29.23 44 3.263

Total 29.15 61 3.240

Total Tidak Pernah 27.89 73 3.978

Pernah 29.02 51 3.295


(21)

Status_Bermusik

Kemampuan

_main_musik Mean N Std. Deviation

Bukan Musisi Tidak Bisa 27.43 35 4.428

Bisa 27.79 28 3.583

Total 27.59 63 4.047

Musisi Bisa 29.15 61 3.240

Total 29.15 61 3.240

Total Tidak Bisa 27.43 35 4.428

Bisa 28.72 89 3.391

Total 28.35 124 3.740

Status_Bermusik Rutin_main Mean N Std. Deviation

Bukan Musisi Tdk rutin 27.26 54 4.194

Rutin 29.56 9 2.297

Total 27.59 63 4.047

Musisi Tdk rutin 28.38 16 3.810

Rutin 29.42 45 3.011

Total 29.15 61 3.240

Total Tdk rutin 27.51 70 4.110

Rutin 29.44 54 2.886

Total 28.35 124 3.740

8. Uji statistik berdasarkan status bermusik dengan persepsi diri


(22)

Total 27.59 63 4.047

Musisi Bukan Musisi 27.70 10 3.433

Musisi 29.43 51 3.158

Total 29.15 61 3.240

Total Bukan Musisi 27.17 66 3.789

Musisi 29.71 58 3.212

Total 28.35 124 3.740

9. Uji statistik perbandingan mean status bermusik dengan keaktifan mendengarkan musik

Status_Bermusik

Frekuensi_d

engarmusik Mean N Std. Deviation

Bukan Musisi < 7 kali 25.80 10 5.978

7 -14 kali 27.09 22 3.689

> 14 kali 28.52 31 3.385

Total 27.59 63 4.047

Musisi 7 -14 kali 27.80 25 3.651

> 14 kali 30.08 36 2.579

Total 29.15 61 3.240

Total < 7 kali 25.80 10 5.978

7 -14 kali 27.47 47 3.647

> 14 kali 29.36 67 3.059

Total 28.35 124 3.740

Status_Bermusik

Durasi_me

ndengar Mean N Std. Deviation

Bukan Musisi < 2 jam 24.58 19 3.948

2 - 4 jam 29.03 31 3.381


(23)

> 6 jam 32.33 3 2.517

Total 27.59 63 4.047

Musisi < 2 jam 25.63 8 3.068

2 - 4 jam 29.75 28 3.099

4 - 6 jam 29.74 19 3.177

> 6 jam 29.17 6 1.169

Total 29.15 61 3.240

Total < 2 jam 24.89 27 3.683

2 - 4 jam 29.37 59 3.242

4 - 6 jam 28.93 29 3.229

> 6 jam 30.22 9 2.224


(24)

LAMPIRAN 4

ALAT UKUR PENELITIAN


(25)

PETUNJUK PENGISIAN

Berikut disajikan sejumlah pernyataan disertai alternatif respon pada kolom di sebelah kanan pernyataan. Anda diminta untuk memberi tanda (X) pada alternatif respon yang paling sesuai dengan diri anda, mengkuti panduan sebagai berikut :

STS : pernyataan tersebut Sangat Tidak Sesuai dengan anda

TS : pernyataan tersebut Tidak Sesuai dengan anda

N : pernyataan tersebut Kadang Sesuai - Kadang Tidak Sesuai dengan anda

S : pernyataan tersebut Sesuai dengan anda

SS : pernyataan tersebut Sangat Sesuai dengan anda Meskipun begitu, sebisa mungkin hindari memilih pilihan jawaban (N ) .

Mohon baca dan pahami setiap pernyataan dengan cermat sebelum menuliskan jawaban. Selamat mengerjakan.

1. Ketika suasana hati saya sedang tidak baik, saya menjadi lebih sering mendengarkan musik

2. Musik tertentu dapat membuat perasaan saya menjadi lebih baik

3. Dalam 3 bulan belakangan, musik yang paling sering didengarkan untuk membantu perasaan saya menjadi lebih baik adalah :

Judul : ……....………...………...……… lagu / instrumental *)

Dinyanyikan/dimainkan oleh : …...……….…………..…………..…… penyanyi solo / band / solo player *)

*) Coret yang tidak sesuai

4. Musik dapat membuat saya menjadi lebih rileks selepas beraktivitas

Jika anda menjawab (STS) dan (TS), silahkan lanjut ke nomor 4.

S T N S S

S T N S S

S T N S S

Sangat Tidak Sesuai

Tidak

Sesuai Netral Sesuai

Sangat Sesuai


(26)

5. Saya suka mendengarkan lagu-lagu terbaru

6. Ketika menghadapi masa-masa sulit, saya menjadi lebih sering mendengarkan musik tertentu

8. Musik sering menjadi sumber inspirasi bagi saya

9. Musik tertentu dapat membantu saya untuk berpikir

S T N S S

S T N S S

Jika anda menjawab (STS) dan (TS), silahkan lanjut ke nomor 8.

7. Dalam 3 bulan belakangan, musik yang paling sering saya dengarkan ketika sedang menghadapi masa-masa sulit adalah :

Judul : ...………...………..………..…… lagu / instrumental *)

Dinyanyikan/dimainkan oleh : .……….……….……..……….. penyanyi solo / band / solo player *)

*) Coret yang tidak sesuai

ST TS N S SS

ST TS N S SS

Jika anda menjawab (STS) dan (TS), silahkan lanjut mengisi DATA DIRI.

10. Dalam 3 bulan belakangan, musik yang paling sering didengarkan untuk membantu saya berpikir adalah :

Judul : …...………...……….. lagu / instrumental *)

Dinyanyikan/dimainkan oleh : …….……….…………..………….…… penyanyi solo / band / solo player *)


(27)

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. (2000). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: PustakaPelajar. Azwar. (2002). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Rajawali Pers.

Bhawana, Arya. (2011). Gender Differences in SIS –I Profile of Normal Population. Journal of Projective Psychology and Mental Health, 18 (1) Bigand, E., dan Poulin-Charronnat, B. (2006). Are we "experienced listeners"? A

review of the musical capacities that do not depend on formal musical training. Cognition, 100 (1), 100-130

Chamorro-Premuzic, T., & Furnham, A. (2007). Personality and music: Can traits explain how people use music in everyday life? British Journal of Psychology, 98, 175-185.

Chin, T. C., & Rickard, N. S. (2012). Re-conceptualizing ‘musicianship’: Music performance and training through to music reception and engagement. In N. S. Rickard & K. McFerran

Djohan. (2009). Psikologi Musik. Yogyakarta : Penerbit Best Publisher. Djohan. (2010). Respons Emosi Musikal. Bandung : Lubuk Agung. DeNora, T. (1999). Music as a technology of the self. Poetics, 27, 31-56.

DeNora, T. (2000). Music in everyday life. Cambridge, UK: Cambridge UniversityPress.

Dana L. Strait, Nina Kraus. (2009). Musical experience and neural efficiency: effects of training on subcortical processing of vocal expressions of emotion. Eur J Neurosci, 29 (3), 661-668


(28)

Dana L. Strait dan Nina Kraus. (2014). Music enrichment programs improve the neural encoding of speech in at-risk children. The Journal of Neuroscience 34, (36)

Dvir, T., Eden, D., Avolio, B. J., & Shamir, B. (2002). Impact of transformational leadership on follower evelopment and performance: A field experiment. The Academy of Management Journal, 45, 735-744.

Elliott , D. (1995). Music matters: A new philosophy of music education. Oxford, UK: Oxford University Press.

Field, A. (2009). Discovering statistics using IBM SPSS statistics. London: Sage Publications.

Folkman, Susan dan Lazarus, Richard (1987). Transactional theory and research on emotions and coping. European Journal of Personality, 1, (3), 141–169 Folkman, Susan dan Lazarus, Richard (1987). Age differences in stress and

coping processes. Psychol Aging. 2(2):171-84.

Groarke, J. M., Hogan, M. J. (2015) Enhancing wellbeing: An emerging model of the adaptive functions of music listening. Psychology of Music.

Gross, J.J. (1999). Emotion regulation : past, present, future. Cognition & Emotion, 13, 551-573.

Gross, J.J. (2001). Emotion regulation in adulthood : timing is everything. Current Directions in Psychological Science, 10, 214-219.

Gross, J.J. (2007). Handbook of Regulation Emotion. New York: Guilford Press Gross, J. J., & John, O. P. (2003). Individual differences in two emotion

regulation processes: Implications for effect, relationships, and well-being. Journal of Personality and Social Psychology, 85, 348-362.

Helena, Vitulić dan Simona Prosen. (2014). Different perspectives on emotion regulation and its efficiency. Psihologijske teme, 23, (3) 389-405


(29)

Helena, vitulic dan Prosen, Simona. (2015). Coping and emotional regulation strategies in adulthood: specificities regarding age, gender and level of education. Faculty of education. Ljublijana

Hurlock, E. B. (1993). Perkembangan Anak Jilid 2. Terjemahan oleh Thandrasa. Jakarta: PT. Erlangga

Krumhansl, C.L. (1995). Effects of musical context on similarity and expectancy. Systematische Musikwissenschaft (Systematic Musicology), 3, 211-250 North, A. C., Hargreaves, D. J., & Hargreaves, J. J. (2004). Use of music in

everyday life. Music Perception, 22, 1-77.

North, A. C., Hargreaves, D. J., & O’Neill, S. A. (2000). The importance of music to adolescents. British Journal of Educational Psychology, 70, 255-272. Rickard, & Chin. (2012). The Music Use (MUSE) Questionnaire: A instrument to

measure engagement in music. Music Perception , 29 (4), 429-446.

Sloboda, J. A. (2005). Exploring the musical mind. New York: Oxford University Press.

Sloboda, J. A. (2010). Music in everyday life: The role of emotions. In P. N. Juslin & J. A. Sloboda (Eds.), Handbook of music and emotion: Theory, research, applications (pp. 493-514). New York: Oxford University Press. Sloboda, J. A., O’Neill, S. A., & Ivaldi, A. (2001). functions of music in everyday

life: an exploratory study using the experience sampling method. Musicae Scientiae, 5, 9-32.


(30)

25 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran music engagement untuk meregulasi emosi pada individu yang melakukan aktifitas mendengarkan muspengguna musik. Penelitian ini menggunakan metode analisis statistik deskriptif untuk menggambarkan hasil penelitian.

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel yang terlibat dalam penelitian ini adalah music engagement untuk meregulasi emosi (MERE).

B. Definisi Operasional

1. Music engagement untuk meregulasi emosi (MERE)

Music engagement untuk meregulasi emosi (MERE) adalah keterlibatan individu dalam menggunakan musik untuk mengelola kondisi emosinya. Keterlibatan untuk meregulasi emosi diukur berdasarkan aktifitas bermusik yang dilakukan untuk meregulasi emosi, yakni mendengarkan musik (receptive); fungsi musik yang digunakan dalam meregulasi emosi (fungsi kognitif dan afektif); dan motivasi menggunakan musik baik dari dalam diri maupun dari luar diri individu yang digunakan untuk mengelola kondisi emosinya. MERE diukur


(31)

dengan menggunakan pengukuran Music Engagement Style-I: Cognitive and Emotional Regulation(MES-I: CER) dari alat ukur The Music Use Questionnaire (MUSE) oleh Rickard dan Chin (2012).

C. Subjek Penelitian

1. Populasi

Karakteristik populasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Berusia 18-40 tahun

b. Tingkat pendidikan minimal SMA 2. Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 124 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan memilih sebagian dari populasi, yakni di Kota Medan. Teknik yang digunakan adalah incidental sampling, dimana hanya individu yang kebetulan dijumpai atau yang dapat dijumpai saja yang diselidiki sesuai karakter penelitian. Metode ini merupakan metode sampling non probability sampling/ non-randomized sampling, sehingga tidak semua individu dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dapat dipilih menjadi anggota sampel (Hadi, 2000). Keterbatasan dari teknik sampling ini adalah tidak mengetahui jumlah populasi, sehingga hasil kesimpulan tidak bisa digeneralisasi kepada seluruh populasi.


(32)

27 D. Metode dan Alat Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuisioner yang berbentuk self-report.

1. Alat Ukur MERE

Music engagement untuk meregulasi emosi (MERE) diukur dengan menggunakan alat ukur yang dimodifikasi dari Music engagement Style-I:

Cognitive and emotional regulation (MES-I: CER) dari The Music Use (MUSE)

oleh Rickard dan Chin (2012). Pengukuran menggunakan alat ukur model

Likert yang berjumlah 7 aitem dengan 5 pilihan jawaban yaitu: Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Kadang sesuai – kadang tidak sesuai (N), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Nilai setiap pilihan bergerak dari 1 sampai 5, dengan bobot penilaian : SS = 5, S = 4, N = 3, TS = 2, dan STS = 1.

Adapun blue print untuk alat ukur MERE dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Blueprint alat ukur

Motivasi

Fungsi

Jumlah

Emosi Kognitif

Intrinsik Aitem 1; aitem 5 (2)

Aitem 4

(1) 3

Ekstrinsik Aitem 2; aitem 3 (2)

Aitem 6; aitem 7

(2) 4


(33)

2. Kategorisasi Alat Ukur

Kategorisasi digunakan untuk menempatkan individu dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasar atribut yang diukur kontinum jenjang (Azwar, 2012). Peneliti menggunakan kategorisasi 5 jenjang berdasarkan nilai hipotetik alat ukur (Min= 7; Max= 35; Mean= 21; SD= 4,66). Kategorisasi digambarkan pada tabel berikut :

Tabel 3.2 Norma Kategorisasi Alat Ukur

Norma Kategorisasi 5 Jenjang Norma Alat Ukur Kategori

X > Mean + 1,5 SD X > 27,99 Sangat Tinggi

Mean + 0,5 SD < X ≤ Mean + 1,5 SD 23,33 < X ≤ 27,99 Tinggi Mean –0,5 SD < X ≤ Mean + 0,5 SD 18,67 < X ≤ 23,33 Sedang Mean –1,5 SD < X ≤ Mean – 0,5 SD 14,01 < X ≤ 18,67 Rendah

X ≤ Mean – 1,5 SD X ≤ 14,01 Sangat Rendah

E. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Penelitian ini menggunakan alat ukur yang dimodifikasi dari alat ukur yang berbahasa Inggris. Untuk menjaga validitas isi, maka penerjemahan dari Bahasa Inggris ke Bahsa Indonesia dilakukan oleh ahli Lembaga Bahasa. Hasil


(34)

29 diperkuat lagi dengan melakukan analisa aitem melalui professional judgement

oleh dosen pembimbing serta mempertimbangkan nilai inter-item consistency. 2. Reliabilitas

Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal yang prosedurnya hanya memerlukan satu kali pengenaan tes kepada sekelompok individu sebagai partisipan. Pendekatan ini dipandang ekonomis, praktis, dan memiliki efisiensi yang tinggi (Azwar, 2002). Teknik yang digunakan untuk pengukuran reliabilitas alat ukur penelitian ini adalah teknik koefisien Alpha Cronbach.

3. Hasil Uji Coba Alat Ukur

Untuk melihat daya beda aitem, dilakukan analisa uji coba dengan menggunakan aplikasi komputer SPSS 17.0 for Windows, kemudian nilai

corrected item total correlation yang diperoleh dengan Person Product Moment

menggunakan taraf kepercayaan 95% dengan nilai critical item = 0,30. . Alat ukur disebar kepada 60 orang secara acak yang ditemui oleh peneliti. Hasil analisis menunjukkan bahwa 6 aitem memiliki koefisien korelasi aitem

total sebesar ≥ 0.30. Terdapat satu aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem sebesar 0,27. Namun berdasarkan pertimbangan Professional Judgement aitem tersebut tetap digunakan.

Hasil perhitungan reliabilitas alat ukur MERE menghasilkan nilai koefisien alpha sebesar 0.836.


(35)

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari tiga tahap, yaitu persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, dan pengolahan data.

1. Persiapan Penelitian

Dalam tahapan persiapan ini, hal yang dilakukan oleh peneliti adalah: a. Adaptasi dan Modifikasi alat ukur

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini merupakan Music Engagement Style-I dalam The Music Use Questionnaire (MUSE) yang dibuat oleh Rickard dan Chin (2012) dengan menggunakan Bahasa Inggris. Peneliti kemudian melakukan alih bahasa ke Bahasa Indonesia melalui salah satu Lembaga Penerjemah yang ada di Kota Medan. Setelah mendapatkan hasil terjemahan, peneliti kemudian meminta pertimbangan Profesional Judgment yang dalam hal ini adalah pembimbing skripsi peneliti. Hal ini dilakukan untuk mengadaptasi alat ukur agar membentuk kalimat dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar, mudah dipahami dan kontennya sesuai dengan budaya populasi penelitian.

Selanjutnya peneliti melalui pertimbangan Profesional Judgment

melakukan modifikasi alat ukur dengan menambahkan beberapa aitem. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan data tambahan dan informasi yang lebih


(36)

31 b. Evaluasi alat ukur

Setelah alat ukur dimodifikasi, peneliti memberikan alat ukur kepada beberapa orang yang sengaja ditemui untuk mengisi alat ukur. Peneliti kemudian menanyakan apa yang dirasakan respenden ketika mengisi alat ukur, dan juga meminta pendapat serta kritik mengenai konten dan tampilan fisik alat ukur. Hal ini bertujuan untuk menemukan kekurangan dan kelemahan dari alat ukur, yang kemudian dijadikan bahan pertimbangan untuk mengevaluasi kembali alat ukur melalui Profesional Judgement.

c. Revisi alat ukur

Setelah melakukan evaluasi, peneliti melakukan perbaikan alat ukur dan kemudian menguji coba alat ukur dengan menyebarkan secara acak kepada orang-orang yang berada di sekitar peneliti. Peneliti kemudian melakukan uji validitas dan reliabilitas untuk mengevaluasi aitem dalam alat ukur. Hasil uji tersebut menjadi perbaikan akhir untuk menyusun alat ukur penelitian yang utuh untuk diberikan kepada subjek penelitian.

2. Pelaksanaan Penelitian

Setelah mengevaluasi dan melakukan perbaikan alat ukur yang telah diuji coba, peneliti melakukan pengambilan data dari tanggal 26 Juni – 8 Juli 2016. Peneliti melakukan pengambilan data dengan dua cara, yaitu dengan pengisian kuesioner secara manual (paper and pencil) dan juga secara digital menggunakan


(37)

3. Pengolahan Data Penelitian

Setelah data semua subjek terkumpul dan hasil skor MERE diperoleh, maka data diolah dengan menggunakan aplikasi komputer SPSS versi 17 for windows

dan Microsoft Office Excel 2007.

G. Metode Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan diolah secara kuantitatif dengan analisis statistik deskriptif. Analisis data pada penelitian ini menggunakan bantuan


(38)

33 BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan analisa hasil penelitian sesuai dengan data yang diperoleh dari lapangan. Bab ini dimulai dengan menyajikan data gambaran umum responden penelitian, hasil penelitian, beserta pembahasan hasil penelitian.

A. Gambaran Umum Responden Penelitian

Sebelum melakukan analisa data, terlebih dahulu diuraikan gambaran responden penelitian berdasarkan demografi (usia dan jenis kelamin), berdasarkan keaktifan mendengarkan musik (frekuensi dan durasi), latar belakang dan pengalaman bermusik (status bermusik, pendidikan/kursus musik, kemampuan memainkan alat musik dan rutinitas memainkan musik), serta persepsi responden tentang dirinya sebagai seseorang musisi atau bukan seorang musisi.

Tabel 4.1 Gambaran umum responden penelitian

No. Responden penelitian N %

1

Demografi Usia

18 – 27 tahun 84 67,7% 28 – 33 tahun 25 20,2% 34 – 40 tahun 15 12,1%


(39)

Jenis Kelamin

Laki-laki 64 50,8%

Perempuan 61 49,2%

2 Keaktifan mendengark an musik Frekuensi mendengar

< 7 kali 12 9,7% 7 – 14 kali 45 36,3%

> 14 kali 67 54%

Durasi mendengar

< 2 jam 27 21.6% 2 – 4 jam 59 47.9% 4 – 6 jam 29 23.4%

> 6 jam 9 7.1%

3 Latar belakang dan pengalaman bermusik

Status bermusik Musisi 61 49,19 %

Bukan Musisi 63 50,81 % Pendidikan

Musik

Pernah 51 41.2%

Tidak Pernah 73 58.8% Kemampuan

Memainkan Musik

Bisa 89 71.7%

Tidak Bisa 35 28.3%

Rutinitas Memainkan

Musik

Rutin 55 44.4%

Tidak Rutin 69 55.6%

4 Persepsi Persepsi diri

Seorang Musisi 58 46.8% Bukan Seorang

Musisi 66 53.2%

Dari data di atas responden penelitian dapat dilihat berdasarkan demografi, keaktifan mendengarkan musik, latar belakang dan pengalaman bermusik, serta persepsi diri mengenai status bermusik.


(40)

35 responden yang berusia 34-40 tahun sebanyak 15 orang (12,1%). Berdasarkan jenis kelamin, responden laki-laki yang mengikuti penelitian ini sebanyak 64 orang (50,8%) dan perempuan sebanyak 61 orang (49,2%).

Berdasarkan frekuensi mendengarkan musik, responden yang melakukan aktifitas mendengarkan musik rata-rata kurang dari tujuh kali dalam seminggu sebanyak 12 orang (19,7%), sekitar tujuh hingga empat belas kali dalam seminggu sebanyak 45 orang (36,3%), dan lebih dari 14 kali dalam seminggu sebanyak 67 orang (54%). Sedangkan berdasarkan durasi mendengarkan musik dalam sehari, responden penelitian yang mendengarkan musik rata-rata kurang dari 2 jam dalam sehari sebanyak 27 orang (21,6%), sekitar 2 hingga 4 jam sehari sebanyak 59 orang (47,9%), sekitar 4 hingga 6 jam sehari sebanyak 29 orang (23,4%), dan yang lebih dari 6 jam dalam sehari sebanyak 9 orang, (7,1%).

Berdasarkan pengalaman mengikuti pendidikan musik, responden penelitian yang pernah mengikuti pendidikan musik sebanyak 51 orang (41,2%), dan yang tidak pernah mengikuti pendidikan musik sebanyak 73 orang (58,8%). Berdasarkan kemampuan memainkan alat musik, sebanyak 89 orang (71,7%) menyatakan diri bisa memainkan alat musik, sedangkan 35 orang (28,3%) lainnya menyatakan tidak bisa. Sebanyak 55 orang diantaranya (44,4%) menyatakan rutin memainkan musik, dan 69 orang (55,6%) menyatakan diri tidak rutin memainkan musik.


(41)

Berdasarkan persepsi diri mengenai status bermusiknya, sebanyak 58 (46,8%) responden memandang dirinya dan menyatakan bahwa ia adalah seorang musisi. Selebihnya sebanyak 66 orang (53,2%) menyatakan dirinya bukan seorang musisi.

B. Hasil Penelitian

1. Gambaran Music Engagement untuk Meregulasi Emosi (MERE)responden penelitian

Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif pada data penelitian, didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.2 Hasil uji deskriptif variabel MERE

Variabel N Min Max Mean SD

MERE 124 19 35 28,35 3,74

Hasil uji deskriptif menunjukkan bahwa secara umum responden penelitian menunjukkan rata-rata MERE sebesar 28,35 dan SD = 3,74. Hasil ini menunjukkan bahwa secara rata-rata responden penelitian terlibat dalam aktifitas mendengarkan musik untuk mengelola kondisi emosinya.


(42)

37 Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif pada data penelitian, didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.3 Perbandingan mean hipotetik dan mean empirik Mean Hipotetik Mean Empirik keterangan

MERE 21 28,35 Xh< Xe

Fungsi Afektif 12 16,88 Xh< Xe

Kognitif 9 11,45 Xh< Xe

Motivasi Intrinsik 9 11,99 Xh< Xe

Ekstrinsik 12 16,34 Xh< Xe

Hasil di atas menunjukkan bahwa secara rata-rata MEREpada responden penelitian dalam menggunakan musik untuk meregulasi emosinya (Xemp.= 28,35) lebih tinggi dari perkiraan alat ukur (Xhip.=21). Dengan kata lain, secara rata-rata keseluruhan responden penelitian ini sangat terlibat dalam aktifitas mendengarkan musik untuk mengelola kondisi emosinya. Berdasarkan aspek fungsi musik dalam meregulasi emosi, secara rata-rata responden penelitian yang terlibat dengan aktifitas mendengarkan musik untuk meregulasi emosinya lebih meyakini bahwa musik dapat berpengaruh terhadap emosi (X= 16,88) dan kognitifnya (X= 11,45) dibandingkan perkiraan alat ukur (X=12; X= 9).Berdasarkan motivasi penggunaan musik, secara rata-rata responden penelitian lebih terlibat menggunakan musik karena adanya dorongan dari dalam diri dan juga adanya tujuan yang ingin dicapai dari penggunaan alat musik.


(43)

3. Kategorisasi Data Penelitian

Berdasarkan norma kategorisasi alat ukur MERE, responden penelitian dapat dikategorikan sebagai berikut :

Tabel 4.4 Kategorisasi responden penelitian Norma Kategorisasi N (%) Kategori

X > 27,99 70 (56,45%) Sangat Tinggi

23,33 < X ≤ 27,99 32 (25,80%) Tinggi

18,67 < X ≤ 23,33 22 (17,74%) Sedang

14,01 < X ≤ 18,67 - Rendah

X ≤ 14,01 - Sangat Rendah

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden penelitian masuk kedalam kategori MERE Sangat Tinggi sebanyak 70 orang (56,45%), artinya sebagian besar responden penelitian sangat terlibat dengan aktifitas mendengarkan musik untuk meregulasi emosinya. Sebanyak 32 orang (25,80%) masuk ke dalam kategori MERE Tinggi. Selebihnya, sebanyak 22 orang (17,74%) masuk ke dalam kategori sedang. Tidak ada responden penelitian yang masuk ke dalam kategori MERE

Rendah dan Sangat Rendah.


(44)

39 Hasil uji statistik deskriptif variabel MERE berdasarkan usia dan jenis kelamin didapatkan sebagai berikut :

Tabel 4.5 Gambaran MERE berdasarkan data demografi

Demografi Mean

MERE Ktgr

Mean Fungsi Mean Motivasi

Afek. Kog. Int. Eks.

Usia

18 – 27 tahun 28,37 ST 11.49 16.89 12.08 16.30

28 – 33 tahun 28,68 ST 11.64 17.04 12.04 16.64

34 – 40 tahun 27,73 T 10.93 16.53 11.40 16.07

Jenis kelamin

Laki 29,11 ST 12.00 17.05 12.02 17.03

Perempuan 27,57 T 10.89 16.70 11.97 15.62

Hasil diatas menunjukkan bahwa berdasarkan usia dan jenis kelamin, responden penelitian ini memiliki music engagement yang Tinggi dan Sangat Tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa responden penelitian dari usia 18 hingga 40 tahun baik laki-laki maupun perempuan sangat terlibat mendengarkan musik untuk meregulasi emosinya. Laki-laki dalam penelitian ini memiliki keterlibatan yang lebih tinggi dengan aktifitas mendengarkan musik untuk meregulasi emosinya dibandingkan perempuan. Jika dilihat dari fungsi penggunaan musik, laki-laki secara rata-rata lebih meyakini musik dapat berpengaruh terhadap emosinya dibandingakan perempuan. Motivasi ekstrinsik laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan, dengan kata lain faktor dari luar diri individu lebih berperan terhadaplaki-laki untuk meregulasi emosinya dibandingkan perempuan dalam penelitian ini. ‘


(45)

5. Berdasarkan keaktifan mendengarkan musik

Hasil uji statistik deskriptif variabel MERE berdasarkan data frekuensi mendengarkan musik dalam seminggu dan durasi mendengarkan musik dalam sehari didapat sebagai berikut :

Tabel 4.6 Gambaran MERE berdasarkan keaktifan mendengarkan musik

Demografi Mean

MERE Ktgr

Mean Fungsi Mean Motivasi

Af. Kog. Int. Eks.

Frekuensi dalam seminggu

< 7 kali 25,08 (T) 10.33 14.75 11.08 14.00

7 – 14 kali 27,73 (T) 11.24 16.51 11.58 16.18 > 14 kali 29,36 (ST) 11.79 17.51 12.43 16.87

Durasi dalam sehari

< 2 jam 24,89 (T) 9.74 15.15 10.67 14.22

2 – 4 jam 29,37 (ST) 11.98 17.41 12.32 17.07

4 – 6 jam 28,93 (ST) 11.62 17.17 12.21 16.59

> 6 jam 30,22 (ST) 12.56 17.67 13.11 17.11

Berdasarkan keaktifan mendengarkan musik yaitu frekuensi mendengarkan musik dalam seminggu dan durasi mendengarkan musik dalam sehari, responden penelitian ini memiliki rata-rata MERE Tinggi dan Sangat Tinggi. Berdasarkan frekuensi mendengarkan musik, secara rata-rata individu yang mendengarkan musik lebih dari 14 kali dalam seminggu menunjukkan MERE yang Sangat Tinggi (X= 29,36) dibandingkan responden yang mendengarkan musik kurang dari 14 kali seminggu (X= 27,73; X= 25,08). Sedangkan berdasarkan durasi, secara rata-rata responden penelitian yang mendengarkan musik dari 2 jam hingga lebih


(46)

41 penelitian yang mendengarkan music rata-rata kurang dari 2 jam dalam sehari tetap menunjukkan rata-rata MERE yang Tinggi.

6. Berdasarkan latar belakang dan pengalaman bermusik

Hasil uji statistik deskriptif variabel MERE berdasarkan data status bermusik, pengalaman mengikuti pendidikan musik, kemampuan memainkan alat musik, dan rutinitas dalam memainkan musik didapatkan sebagai berikut :

Tabel 4.7 Gambaran MERE berdasarkan latar belakang dan pengalaman bermusik

Pengalaman bermusik Mean

MERE Ktgr

Fungsi Motivasi

Kog. Afek. Int. Ekst. Status

bermusik

Musisi 29,02 (ST) 11.90 17.20 12.10 17.00

Bukan musisi 27,89 (T) 11.02 16.57 11.89 15.70 Pendidikan

musik

Pernah 28,73 (ST) 11.82 17.14 12.20 16.76

Tidak Pernah 27,44 (T) 11.19 16.70 11.85 16.04 Memainkan

musik

Bisa 29,43 (ST) 11.70 16.99 11.87 16.82

Tidak Bisa 27,49 (T) 10.83 16.60 12.31 15.11 Rutinitas

memainkan musik

Rutin 29,02 (ST) 12.09 17.25 12.02 17.33

Tidak Rutin 27,89 (T) 10.94 16.58 11.97 15.55

Hasil menunjukkan bahwa berdasarkan status bermusik, baik musisi maupun non-musisi yang mengikuti penelitian ini secara rata-rata sangat terlibat dalam aktifitas mendengarkan musik untuk meregulasi emosinya. Namun keterlibatan musisi (X= 29,02) lebih tinggi dari pada non-musisi (X= 27,89) yang mengikuti penelitian ini.


(47)

Berdasarkan pengalaman mengikuti pendidikan musik, baik yang pernah maupun belum pernah mengikuti pendidikan musik secara rata-rata sangat terlibat dalam aktifitas mendengarkan musik untuk meregulasi emosinya. Namun keterlibatan responden penelitian yang pernah mengikuti pendidikan musik (X= 29,02) lebih tinggi dari pada non-musisi yang mengikuti penelitian ini. (X= 27,89)

Berdasarkan kemampuan memainkan alat musik, baik responden yang menyatakan diri bisa memainkan musik baik maupun yang menyatakan diri tidak bisa memainkan musik secara rata-rata sangat terlibat dalam aktifitas mendengarkan musik untuk meregulasi emosinya. Namun keterlibatan responden penelitian yang menyatakan diri bisa memainkan alat musik (X= 28,73) lebih tinggi dibandingkan responden yang menyatakan diri tidak bisa memainkan alat musik (X= 27,44).

Berdasarkan rutinitas memainkan alat musik, baik responden yang menyatakan diri rutin memainkan musik baik maupun yang menyatakan diri tidak rutin memainkan musik secara rata-rata sangat terlibat dalam aktifitas mendengarkan musik untuk meregulasi emosinya. Namun keterlibatan responden penelitian yang menyatakan diri rutin memainkan alat musik (X= 29,43) lebih tinggi dari pada responden yang menyatakan


(48)

43 7. Berdasarkan Persepsi Diri

Hasil uji statistik deskriptif variabel MERE berdasarkan persepsi individu mengenai status bermusiknya didapatkan sebagai berikut :

Tabel 4.8 Gambaran MERE berdasarkan persepsi diri

Persepsi Mean

MERE Kategori

Fungsi Motivasi

Kog. Afek. Int. Ekst. Sebagai seorang musisi 29,26 (ST) 12.22 17.50 12.40 17.33

Bukan seorang musisi 27,58 (T) 10.77 16.33 11.64 15.47

Berdasarkan persepsi diri, responden penelitian yang merasa dirinya sebagai seorang musisi dan bukan seorang musisi sama-sama memiliki keterlibatan yang tinggi dalam mendengarkan musik untuk meregulasi emosinya. Namun responden penelitian yang menganggap dirinya adalah seorang musisi secara rata-rata memiliki keterlibatan yang lebih tinggi (X=29,26) dibandingkan yang tidak merasa dirinya seorang musisi (X= 27,58). Secara rata-rata baik fungsi kognitif dan fungsi afektif dari penggunaan musik lebih tinggi pada responden yang merasa dirinya adalah seorang musisi dibandingkan yang tidak.

8. Gambaran responden penelitian berdasarkan demografi, pengalaman bermusik, dan persepsi diri.


(49)

Tabel 4.9 Gambara MERE berdasarkan kombinasi data demografi, latar belakang dan pengalaman serta persepsi diri

Mean MERE

Status bermusik Pendidikan

musik Kemampuan Rutinitas Persepsi

Frekuensi

(kali/minggu) Durasi (jam/hari) Musisi

Non-musisi Pernah

Tidak

pernah Bisa

Tidak

bisa Rutin

Tidak rutin Seorang musisi Bukan seorang musisi

<7 7-14 >14 <2 2-4 4-6 >6

Laki-laki

18 – 27 tahun 29,83 28,59 29,00 29,54 28,94 31,14 29,96 28,41 30,50 27,95 35,00 28,94 29,36 29,00 29,91 28,38 30,00 28 – 33 tahun 32,33 28,22 31,75 28,00 28,90 31,00 31,00 26,80 32,50 27,63 - 27,20 30,71 23,00 31,67 31,00 30,00 34 – 40 tahun 28,50 27,83 31,50 27,25 28,13 28,00 28,80 27,40 27,00 28,57 - 28,67 27,86 25,50 28,80 28,67 -

Total lk. 29,90 29,34 29,70 28,78 28,81 30,55 30,00 27,93 30,41 28,00 35,00 28,58 29,33 26,50 30,06 28,72 30,00

Perempuan

18 – 27 tahun 28,09 26,81 28,20 26,83 28,22 26,19 27,31 27,53 28,59 26,29 24,14 26,18 29,84 24,38 28,35 28,88 30,20 28 – 33 tahun 29,43 26,67 29,43 26,67 29,25 26,40 32,00 26,44 29,50 27,00 - 25,33 29,00 22,00 28,43 31,00 30,50 34 – 40 tahun 27,00 27,00 27,00 27,00 28,15 24,33 28,00 26,33 35,00 25,00 27,00 27,00 27,00 23,00 30,00 29,00 -

Total pr. 28,37 26,81 28,46 26,82 28,59 26,00 28,37 27,21 29,00 26,28 24,78 26,10 29,39 23,94 28,50 29,27 30,29

frekuensi

< 7 kali - 25,80 - 25,80 30,67 23,71 - 25,80 33,00 22,71 22,00 31,50 - - 7 – 14 kali 27,80 27,09 27,67 27,31 27,38 27,69 28,75 26,13 28,64 26,44 24,79 28,54 29,50 27,00

> 14 kali 30,08 28,52 29,97 28,86 29,48 28,93 29,97 28,83 30,12 28,62 27,57 29,93 28,84 30,63

durasi

< 2 jam 25,63 24,58 25,83 24,62 25,21 24,54 27,33 24,19 27,20 24,36 2 – 4 jam 29,75 29,03 29,54 29,24 29,57 28,80 30,07 28,66 30,38 28,40 4 – 6 jam 29,74 27,40 29,38 28,56 29,04 28,40 29,19 28,62 29,50 28,00 > 6 jam 29,17 32,33 29,17 32,33 29,29 33,50 28,67 31,00 29,71 32,33 Status

bermusik

Musisi 29,23 28,94 29,15 - 29,42 28,38 29,43 27,70


(50)

45 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden penelitian yang berjenis kelamin laki-laki dalam penelitian ini menunjukkan rata-rata MERE

dengan kategori Tinggi dan Sangat Tinggi, baik berdasarkan usia, latar belakang dan pengalaman bermusik, dan persepsi diri. Hasil ini menunjukkan bahwa secara rata-rata responden laki-laki dalam penelitian ini sangat terlibat dalam aktifitas mendengarkan musik untuk meregulasi emosinya.

Berdasarkan status bermusik, responden laki-laki dalam peneitian ini hampir secara keseluruhan menunjukkan rata-rata MERE dengan kategori Sangat Tinggi, hanya responden laki-laki yang berusia 34-40 tahun dan berstatus non-musisi menunjukkan rata-rata MERE dengan kategori Tinggi. Hasil yang sama juga didapatkan pada responden laki-laki ditinjau dari pengalaman mengikuti pendidikan bermusik yang menunjukkan rata-rata

music engagement dengan kategori Sangat Tinggi kecuali pada responden yang berusia 34-40 tahun dan tidak pernah mengikuti pendidikan musik yang masuk kedalam kategori MERE Tinggi.

Berdasarkan kemampuan memainkan musik, responden laki-laki dalam penelitian ini menunjukkan rata-rata MERE yang Sangat Tinggi baik pada yang menyatakan diri mampu memainkan musik maupun tidak. Namun jika ditinjau dari rutinitas memainkan alat musik, secara rata-rata responden laki-laki yang menyatakan diri rutin memainkan musik (X= 30,00/ST) lebih tinggi dibandingkan yang menyatakan diri tidak rutin memainkan musik (X= 27,93/T).


(51)

Pada responden penelitian yang berjenis kelamin perempuan, secara rata-rata berdasarkan rentang usia, pengalaman bermusik, dan persepsi peran bermusik, menunjukkan skor rata-rata MERE dengan kategori Tinggi dan Sangat Tinggi. Hasil ini menggambarkan bahwa perempuan yang mengikuti penelitian ini secara rata-rata sangat terlibat dengan aktifitas mendengarkan musik untuk meregulasi emosinya.

Jika ditinjau dari status bermusik, musisi perempuan secara rata-rata menunjukkan rata-rata MERE yang Sangat Tinggi, kecuali yang berada dalam rentang usia 34-40 tahun yang menunjukkan kategori MERE Tinggi. Sedangkan non-musisi perempuan menunjukkan rata-rata MERE Tinggi. Hasil ini menggambarkan bahwa secara rata-rata musisi perempuan lebih terlibat dengan aktifitas mendengarkan musik dibandingkan non-musisi perempuan yang mengikuti penelitian ini.

Rata-rata MERE pada responden perempuan yang pernah mengikuti pendidikan musik (X= 28, 46), menyatakan diri mampu memainkan musik (X= 28,59), rutin memainkan musik (X= 28,37), dan merasa dirinya adalah seorang musisi (X= 29,00), masing-masing secara rata-rata lebih tinggi dibandingkan responden yang tidak pernah mengikuti pendidikan musik (X= 26,82), menyatakan diri tidak bisa (X= 26,00) dan tidak rutin memainkan musik (X= 27,21), dan merasa dirinya bukan seorang musisi (X= 26,25). Hasil ini menggambarkan bahwa walaupun secara rata-rata


(52)

47 keterlibatan perempuan dalam menggunakan musik untuk meregulasi emosinya.

Berdasarkan keaktifan (frekuensi dan durasi) mendengarkan musik, rata-rata responden penelitian menunjukkan skor MERE yang Tinggi dan Sangat Tinggi, kecuali pada responden yang merasa dirinya bukan musisi dan mendengarkan musik kurang dari 7 kali dalam seminggu yang menunjukkan kategori MERE Sedang (X=22,71). Rata-rata MERE dengan kategori sedang juga terdapat pada responden yang mendengar musik kurang dari 7 kali dalam seminggu dan tidak lebih dari dua jam dalam sehari (X= 22,00). Responden penelitian yang mendengarkan musik rata-rata lebih dari 14 kali dalam seminggu menunjukkan MERE dengan kategori Sangat Tinggi baik jika ditinjau dari status bermusik, pengalaman pendidikan musik, kemampuan dan rutinitas memainkan musik, dan persepsi diri.

Responden penelitian yang mendengar musik kurang dari dua jam dalam sehari menunjukkan rata-rata MERE dengan kategori Tinggi kecuali pada responden yang berusia 28-33 tahun baik laki-laki (X= 23,00) maupun perempuan (X= 22,00), pada responden perempuan yang berusia 33-40 tahun (X= 23,00), dan juga pada responden yang kurang dari 7 kali mendengarkan musik dalam seminggu (X= 22,00) menunjukkan rata-rata

MERE kategori Sedang, Sedangkan responden yang mendengar musik lebih dari dua jam dalam sehari memiliki rata-rata MERE dengan kategori Sangat Tinggi baik yang ditinjau dari pengalaman bermusik, demografi dan persepsi diri.


(53)

Data hasil mengenai persepsi diri menunjukkan bahwa ada responden yang memenuhi kriteria musisi namun memandang dirinya bukan seorang musisi. Responden ini menunjukkan rata-rata MERE yang Tinggi (X= 27,70), yang musisi yang tetap memandang dirinya sebagai musisi menunjukkan rata-rata MERE yang lebih tinggi dengan yang masuk ke dalam kategori Sangat Tinggi (X= 29,43). Sebaliknya ada pula responden yang tidak termasuk ke dalam kriteria musisi, namun memandang dirinya sebagai musisi dengan menunjukkan rata-rata MERE yang Sangat Tinggi (X= 31,71) dalam mendengar musik untuk meregulasi emosi. Dengan kata lain, responden non-musisi yang merasa dirinya sebagai seorang musisi sangat terlibat mendengarkan musik untuk meregulasi emosnya dibandingkan non-musisi yang tetap merasa dirinya memang bukan musisi (X= 27,07).

C. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden penelitian ini secara rata-rata lebih terlibat dalam aktifitas mendengarkan musik untuk meregulasi emosinya (X= 28,35) dibandingkan perkiraan rata-rata alat ukur (X= 21). Dengan kata lain, responden penelitian ini secara rata-rata lebih terlibat menggunakan musik untuk membantu mengelola kondisi emosinya melalui aktifitas mendengarkan musik. Sebagian besar dari responden 70 orang (56,45%)


(54)

49 menunjukkan keterlibatan yang tinggi, selebihnya sebanyak 22 orang (17,74%) cukup terlibat dalam menggunakan music untuk meregulasi emosinya. Tidak ada responden penelitian yang kurang terlibat atau yang tidak terlibat sama sekali dalam menggunakan music untuk meregulasi emosinya.

Hasil di atas menunjukkan bahwa secara rata-rata keseluruhan responden penelitian sangat terlibat dalam menggunakan musik untuk mengelola kondisi emosinya, bahkan tidak ada yang menunjukkan keterlibatan yang rendah atau tidak terlibat sama sekali dengan musik. Hasil ini menggambarkan saat ini musik sangat populer digunakan untuk meregulasi emosi, dan hal ini juga menguatkan hasil penelitian lain yang menyatakan bahwa musik saat ini menjadi strategi yang sangat banyak dilakukan oleh kebanyakan orang untuk mengelola kondisi emosi, mood atau perasaan individu (Claes, 2009; Sloboda, 2010; Schafer, 2015)

Rickard dan Chin (2012) menyatakan bahwa individu yang memiliki music engagement untuk meregulasi emosi yang tinggi lebih memungkinkan dapat mengarahkan emosinya kepada kondisi emosi yang diinginkan dan juga dapat mencapai kemampuan kognitif yang lebih baik dengan melakukan aktifitas mendengarkan musik. Dengan kata lain, semakin tinggi engagement individu untuk mencapai fungsi kognitif dan fungsi afektif dari musik, maka semakin tinggi pula kemungkinan individu dapat meregulasi emosi dan mencapai kemampuan kognitifnya dengan lebih baik. Sehingga dengan demikian responden penelitian ini juga berpotensi dapat mengelola kondisi emosinya dan bahkan meningkatkan kemampuan kognitifnya dengan lebih baik dari sebelumnya.


(55)

Secara rata-rata, fungsi afektif dan fungsi kognitif penggunaan musik oleh responden penelitian ini lebih tinggi dari perkiraan alat ukur. Hal ini mengindikasikan bahwa responden penelitian melibatkan musik dalam meregulasi emosinya karena meyakini bahwa musik dapat mempengaruhi emosinya dan juga kemampuan kognitifnya. Hasil ini sejalan dengan North, dkk. (2000) yang menyatakan bahwa mendengarkan musik merupakan cara yang efektif untuk meregulasi emosi, meningkatkan afek positif, dan juga menurunkan afek negative; untuk arousal and mood regulation (Schafer dkk, 2013); dan untuk menurunkan emosi negatif, sering juga digunakan untuk relaksasi, serta sebagai pengiring aktifitas sehari-hari manusia dalam melaksanakan pekerjaannya (Chamoro-Premuzic and Furnham, 2007).

Keyakinan bahwa musik musik dapat berfungsi terhadap kemampuan kognitif dan emosinya dapat meningkatkan kemampuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan mempelajari pengetahuan (Chamorro-Premuzic dan Furnham, 2007), mengelola emosi baik untuk meningkatkan pengalaman emosional (Gabrielson, 2010), meningkatkan afek positif maupun menurunkan afek negatif (North, dkk., 2000). Hasil di atas juga menunjukkan bahwa proses meregulasi emosi melibatkan kombinasi fungsi kognitif dan afektif dalam menilai dan merespon situasi atau peristiwa yang sedang dihadapi individu yang mempengaruhi kondisi emosinya.


(56)

51 menunjukkan keterlibatan dengan musik didorong oleh faktor dari dalam diri (X= 11,99) dan juga dari luar diri (X= 16,34) yang lebih tinggi dari perkiraan alat ukur. Keterlibatan dengan musik yang didorong oleh faktor dari dalam diri individu terbentuk karena adanya komitmen personal yang mendalam dengan musik (Sloboda, 2005). Sedangkan keterlibatan dengan musik yang didorong oleh faktor dari luar muncul karena adanya keinginan untuk mendapatkan sesuatu atau mencapai tujuan tertentu. Dengan kata lain, individu yang termotivasi menggunakan musik untuk meregulasi emosinya karena adanya kebutuhan yang muncul dari diri individu untuk menggunakan musik untuk mengelola kondisi emosinya dan juga karena didorong oleh keyakinan bahwa musiklah yang dapat membantu individu untuk mengelola kondisi emosinya.

Berdasarkan jenis kelamin, hasil menunjukkan keterlibatan responden dengan aktifitas mendengarkan musik untuk meregulasi emosi baik laki-laki maupun perempuan sama-sama tinggi, namun dalam hal ini laki-laki lebih lebih terlibat dibandingkan responden perempuan. Jika ditinjau lebih lanjut, hasil ini dapat dipengaruhi oleh adanya perbedaan laki-laki dan perempuan dalam hal strategi regulasi emosi. Penelitian Bhawana (2015) mendapati bahwa perempuan menggunakan strategi meregulasi emosi yang lebih banyak dibandingkan laki-laki. Helene (2013) dalam penelitiannya mendapati bahwa perempuan mencoba mempengaruhi emosinya dengan melakukan aktifitas fisik, mencari dukungan sosial bahkan menggunakan makanan dalam meregulasi emosinya. Sehingga hal ini dapat juga berpengaruh terhadap responden perempuan penelitian ini


(57)

berpotensi melakukan proses strategi regulasi emosi selain aktifitas mendengarkan musik.

Berdasarkan usia, responden penelitian merupakan individu yang berusia dalam masa perkembangan dewasa awal dalam rentang usia 18-40 tahun. Secara rata-rata, responden penelitian yang berusia 18-27 tahun dan 28-33 tahun menunjukkan keterlibatan yang sangat tinggi dengan aktifitas mendengarkan musik untuk meregulasi emosinya. Responden yang berusia 34-40 tahun sedikit lebih rendah namun tetap menunjukkan terlibatan yang tinggi dengan musik untuk meregulasi emosinya. Hasil ini menunjukkan bahwa secara rata-rata responden penelitian ini yang berada dalam masa perkembangan dewasa awal sangat terlibat dalam aktifitas mendengarkan musik untuk meregulasi emosinya.

Individu dalam masa perkembangan dewasa awal lebih aktif dalam menemukan strategi untuk mengelola emosi pada situasi yang sedang dihadapinya, termasuk dengan menggunakan musik. Bhawana (2015) dalam penelitiannya mendapati bahwa orang dewasa mengarahkan perhatian dari situasi mempengaruhi emosinya kepada hal-hal lain dengan menggunakan strategi regulasi emosi Reappraisal, yakni melakukan penilaian ulang terhadap suatu situasi yang mempengaruhi emosinya. Ia mendapati bahwa dewasa awal lebih mampu melakukan Reappraisal terhadap situasi yang sedang dihadapinya.

Sedangkan individu yang berada dalam rentang usia 34-40 tahun yang akan memasuki masa perkembangan dewasa madya, menunjukkan bahwa


(58)

53 sedikit lebih rendah dibandingkan rentang usia yang sebelumnya. Vitulic dan Prosen (2015) dalam penelitiannya mendapati bahwa individu dalam masa perkembangan dewasa yang lebih tua cenderung meregulasi emosinya dengan cara menyembunyikan emosi yang dirasakan (suppression), namun strategi ini pada dewasa yang lebih matang tidak berkorelasi dengan kondisi distress. Sehingga dapat diketahui bahwa hasil di atas dapat dipengaruhi oleh masa perkembangan dewasa madya merupakan individu yang lebih matang dan sudah mulai memikirkan kehidupan generasi selanjutnya dan kehidupannya di masa datang sehingga hal ini mempengaruhi strategi regulasi emosi yang digunakan.

Berdasarkan tingkat keaktifan mendengarkan music (frekuensi dan durasi mendengarkan musik), secara rata-rata individu yang mendengarkan musik lebih dari 14 kali dalam seminggu menunjukkan keterlibatan yang sangat tinggi dibandingkan responden yang mendengarkan musik kurang dari 14 kali seminggu. Sedangkan berdasarkan durasi, secara rata-rata responden penelitian yang mendengarkan musik dari 2 jam hingga lebih dari 6 jam secara rata-rata sangat terlibat dalam menggunakan musik untuk meregulasi emosinya. Responden penelitian yang mendengarkan music rata-rata kurang dari 2 jam dalam sehari tetap menunjukkan rata-rata keterlibatan yang tinggi dalam menggunakan music untuk meregulasi emosinya.

Hasil diatas sejalan dengan temuan Rickard (2007), dimana MES-I: CER

memiliki korelasi yang sangat kuat dengan frekuensi dan durasi mendengarkan musik. Dengan kata lain, semakin sering dan semakin lama seseorang mendengarkan musik maka semakin tinggi pula kemungkinan seseorang dapat


(59)

menggunakan musik untuk meregulasi emosinya. Sebaliknya, semakin tinggi keterlibatan seseorang menggunakan musik untuk meregulasi emosinya, maka semakin tinggi pula frekuensi dan durasi seseorang mendengarkan musik.

Rickard and Chin (2007) juga menemukan korelasi positif music engagement untuk meregulasi emosi dengan ERQ-Reappraisal. Reappraisal

merupakan salah satu bentuk dari proses cognitive change dalam regulasi emosi, yang melibatkan kemampuan kognitif untuk mengubah penilaian seseorang terhadap suatu situasi (Gross, 2002). Hubungan tersebut menggambarkan bahwa semakin aktif seseorang menggunakan musik untuk meregulasi emosinya, maka semakin meningkat pula kemampuannya mengubah penilaian terhadap situasi yang sedang dihadapi sehingga dapat membantu mengelola emosinya.

Berdasarkan status bermusik, keterlibatan musisi (X= 29,02) lebih tinggi dari pada non-musisi (X= 27,89). Akan tetapi, baik musisi maupun non-musisi yang mengikuti penelitian ini secara rata-rata lebih terlibat dalam aktifitas mendengarkan musik untuk meregulasi emosinya. Hasil ini menggambarkan bahwa latar belakang individu sebagai musisi atau non-musisi tidak terlalu mempengaruhi keterlibatan individu dalam aktifitas mendengarkan musik untuk meregulasi emosinya. Hal yang sama juga dapat dilihat berdasarkan pengalaman individu dalam aktifitas bermusik.

Berdasarkan pengalaman mengikuti pendidikan/pelatihan/kursus musik, secara rata-rata responden yang pernah mengikuti kegiatan pendidikan musik


(60)

55 responden penelitian yang tidak pernah mengikuti kegiatan tersebut, namun responden yang tidak memiliki pengalaman pendidikan musik juga tetap terlibat dengan aktifitas mendengarkan musik dengan kategori keterlibatan yang tinggi.

Secara rata-rata, responden penelitian yang menyatakan diri mampu memainkan alat musik memiliki keterlibatan yang sangat tinggi. dalam aktifitas mendengarkan musik untuk meregulasi emosinya. Demikian pula jika melihat rutinitas memainkan alat musik, didapatkan bahwa secara rata-rata responden yang rutin memainkan alat musik dalam penelitian ini memiliki keterlibatan yang sangat tinggi dengan aktifitas mendengarkan musik untuk meregulasi emosi. Responden penelitian yang menyatakan diri tidak rutin memainkan alat musik masuk ke dalama kategori tinggi, artinya responden ini juga tetap terlibat dengan aktifitas bermusik untuk meregulasi emosi.

Dana Strait dan Nina Kraus (2014) dalam penelitiannya mendapati bahwa terdapat bukti biologis dari oberservasi perilaku yang mengindikasikan pengalaman latihan musik dapat meningkat kemampuan mempersepsikan emosi yang disampaikan dari musik khususnya melalui vocal, dan juga meningkatkan peran subcortical dalam mengenali emosi yang disampaikan dalam aktifitas mendengarkan lagu. Chamoro-Premuzic and Furnham (2007) juga menyatakan bahwa individu yang memiliki pengalaman aktifitas bermusik production (seperti menulis musik yang dilakukan oleh musisi, memainkan musik, berlatih musik, menampilkan permainan musik) memiliki kemungkinan lebih terlibat dengan musik untuk fungsi analytical, yang lebih fokus pada struktur musik. Hal ini menunjukkan bahwa keterlibatan individu ketika mendengarkan musik


(61)

dipengaruhi oleh adanya pengalaman aktifitas menganalisis struktur musik selain untuk meregulasi emosi.

Dengan demikian hasil-hasil di atas menunjukkan bahwa beberapa pengalaman individu dalam aktifitas bermusik berpotensi memiliki pengaruh terhadap individu dalam meregulasi emosinya dengan menggunakan musik. Namun hal ini perlu diteliti lebih lanjut untuk melihat seberapa signifikan variabel-variebel tersebut dapat berpengaruh terhadap keterlibatan individu dalam menggunakan music untuk meregulasi emosinya.

Keterlibatan responden dalam aktifitas mendengarkan musik untuk meregulasi emosi juga dilihat berdasarkan pandangan responden terhadap dirinya sendiri apakah ia merasa seorang musisi atau bukan musisi. Hasil menunjukkan bahwa terdapat responden penelitian yang berstatus Non-musisi mempersepsikan dirinya sebagai musisi (N= 7), dan ditemukan bahwa responden ini sangat terlibat secara aktif menggunakan musik untuk meregulasi emosinya (X= 31,71), dibandingkan Non Musisi yang tetap menganggap dirinya bukan seorang musisi (X= 27,07). Sehingga dapat disimpulkan bahwa responden non-musisi dalam penelitian ini yang menganggap dirinya adalah seorang musisi lebih memungkinkan dapat mencapai tujuan regulasi emosinya dengan lebih baik. Hal ini perlu diteliti lebih lanjut untuk mendalami variabel yang dapat mempengaruhi temuan ini.


(62)

57 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan music engagement untuk meregulasi emosi pada responden penelitian ini tergolong tinggi. Hal ini menggambarkan bahwa responden penelitian menggunakan musik untuk mengelola kondisi emosinya. Keterlibatan yang tinggi dalam penggunaan musik untuk meregulasi emosi disertai dengan adanya keyakinan individu terhadap fungsi musik yang dapat berpengaruh pada kondisi emosi dan kognitifnya. Dengan kata lain kombinasi fungsi afektif dan fungsi kognitif dari penggunaan musik sama-sama terlibat dalam proses meregulasi emosi seseorang. Baik motivasi dari dalam dan luar diri individu sama-sama berperan dalam mendorong responden penelitian untuk menggunakan musik dalam proses meregulasi emosinya.

Jika ditinjau dari data demografi dan pengalaman responden penelitian, baik berdasarkan status bermusik, pengalaman mengikuti pendidikan musik, kemampuan dan rutinitas dalam memainkan musik, responden penelitian juga menunjukkan keterlibatan yang tergolong tinggi. Akan tetapi terdapat perbedaan dalam beberapa faktor seperti jenis kelamin, responden laki-laki dan perempuan dalam penelitian ini menunjukkan keterlibatan yang tinggi, namun rata-rata keterlibatan laki-laki lebih tinggi


(1)

THE DESCRIPTION OF MUSIC ENGAGEMENT FOR EMOTIONAL REGULATION USE

Daniel Novriman and Arliza J. Lubis

ABSTRAK

One of functions of music for humans is to regulate emotions. Music engagement for emotional regulation use can be done through music listening activity. Music engagement is unique, that describes the benefits of music for such individuals (Rickard and Chin, 2012), so this study aims to describe music engagement for emotional regulation use. A total of 124 people from various backgrounds are willing to fill Engagement Music Style: Cognitive and Emotional Regulation Scale which has been modified from Rickard and Chin (2012). The descriptive test results that the respondents showed a relatively high engagement in music listening activity to regulate emotions. High engagement with music accompanied by individual beliefs on music functionsin their emotional and cognitive conditions. Both of intrinsic and extrinsic motivation equally encourage the respondents engagement with music for emotional regulation use. Further research may add other variables to find the factors that affecting and relating to one's music engagement.


(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkatnya sehingga saya diberikan kekuatan untuk menyelesaikan skripsi dengan judul “Gambaan Music Engagement untuk Meregulasi Emosi”. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi gelar sarjana di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.

Tentu saya tidak dapat menyelesaikan penelitian ini tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, saya sebagai peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Zulkarnain, Ph.D, Psikolog selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.

2. Kak Arliza J. Lubis, M.Si, Psikolog selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberi arahan dan bimbingan selama proses pengerjaan penelitian ini, memberi tambahan ilmu dan pengalaman baru, membuka pandangan dan pemikiran yang luas, lebih dari sekedar bimbingan skripsi. Semoga semua yang diperoleh dapat menjadi modal untuk lebih siap menjadi lulusan Sarjana Psikologi.

3. Ibu Rr. Lita Hadiati, M.Psi, Psikolog sebagai dosen pembimbing akademik yang memberi arahan agar proses perkuliahan dapat berjalan dengan baik. 4. Kedua orang tuaku tersayang, Bapak dan Mama yang tak pernah berhenti

memberikan semangat, doa dan dukungan materi dan non-materi selama proses penyelesaian pendidikan. “Terimakasih banyak Pak, Ma, kelulusan ini kupersembahkan untuk kalian…Semoga tangan Tuhan selalu

memberkati Bapak dan Mama…Amin

5. Saudaraku tersayang, Kak Ririn dan Bang Ali yang sudah banyak mendukung dan memberi “sokongan” selama proses perkuliahan sampai penyelesaian akhir studi ini; Bang Tian, Dek Jelis, yang juga selalu mendukung dan mendoakan proses pendidikan.


(3)

6. Teman-teman “anak parkiran”, Bang Edwin, Bang Rozi, Bang TR, Bang Rocky, Bang Rajip, Bang Bagus, Bang Dika, Bang Okto, Bang Boby, Barep, Jimy, Baim, Mia, Dek Ucup, dan Dek Wicak, yang membuat proses dari awal perkuliahan sampai penyelesaian studi selama di Kampus Psikologi lebih bermakna, berwarna dan berkesan.

7. Seluruh teman-teman yang selalu mendukung; Kak Cyn si ‘rekan kerja’ di berbagai pengalaman selama berada di Kampus Psikologi USU, yang selalu memberikan semangat; juga Tita, yang selalu mendukung dan memberi semangat selama proses penyelesaian penelitian ini.

8. Seluruh pihak yang membantu penelitian,

9. Seluruh pihak yang selalu memberi dukungan, Squad Basket dan Psychestra Harmony

10.Seluruh pihak yang selalu dan tak henti-hentinya bertanya “kapan lulus?”, sungguhpun itu menjadi “motivasi besar” bagi saya hingga selesainya penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penelitian ini. Oleh karena itu, saya selaku peneliti menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penelitian ini. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 17 Oktober 2016


(4)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pertanyaan Penelitian ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian... 6

E. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

A.Music Engagement untuk meregulasi emosi ... 8

1. Defenisi Music Engagement untuk meregulasi emosi ... 8

2. Aspek-aspek Music Engagement untuk meregulasi emosi ... 9

a. Aktivitas bermusik. ... 9

b. Fungsi penggunaan musik ... 10

c. Motivasi penggunaan musik ... 13

3. Musik Engagement Style-I: Cognitive And Emotional Regulation ... 13

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Music Engagement untuk meregulasi emosi ... 15

B.Dinamika Gambaran Music Engagement untuk Meregulasi Emosi ... 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

A. Identifikasi Variabel Penelitian ... 25

B. Definisi Variabel Operasional Penelitian ... 25

1. Music Engagement untuk meregulasi emosi (MERE) ... 25

C. Subjek Penelitian ... 26


(5)

1. Alat ukur MERE ... 27

2. Kategorisasi alat ukur ... 28

E. Validitas dan Reliabilitas ... 28

1. Validitas Alat Ukur ... 28

2. Reliabilitas Alat Ukur ... 29

3. Hasil Uji Coba Alat Ukur ... 29

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 30

1. Tahap Persiapan Penelitian ... 30

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian ... 31

3. Tahap Pengolahan Data ... 32

G. Metode Analisa Data ... 32

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN ... 33

A. Gambaran Umum Subjek Penelitian ... 33

B. Hasil Penelitian ... 36

C. Pembahasan ... 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 57

A. Kesimpulan ... 57

B. Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 60


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Blueprint alat ukur

Tabel 3.2 Norma kategorisasi alat ukur Tabel 4.1 Gambaran umum subjek penelitian Tabel 4.2 Hasil uji deskriptif variable MERE

Tabel 4.3 Perbandingan mean hipotetik dan mean empirik Tabel 4.4 Kategorisasi responden penelitian

Tabel 4.5 Gambaran MERE berdasarkan data demografi

Tabel 4.6 Gambaran MERE berdasarkan keaktifan mendengarkan musik

Tabel 4.7 Gambaran MERE berdasarkan pengalaman dan latar belakang dalam aktifitas bermusik

Tabel 4.8 Gambaran MERE berdasarkan persepsi diri

Tabel 4.9 Gambara MERE berdasarkan kombinasi data demografi, latar belakang dan pengalaman serta persepsi diri