Efisiensi Thermal Brake BTE dapat dihubungkan dengan konsumsi bahan bakar spesifik Sfc. Dimana untuk efisiensi thermal brake yang tinggi
menunjukkan Sfc yang rendah, begitu juga sebaliknya kalau efisiensi thermal brake rendah maka menunjukkan sfc yang tinggi. Dengan kata lain bahan bakar
biodiesel B-07 sangat baik digunakan pada kendaraan roda empat yang bermesin diesel atau pun untuk genset keperluan rumah tangga,dan truk – truk pengangkat.
4.3 Pengujian Emisi Gas Buang
4.3.1 Kadar Carbon Monoksida CO dalam gas buang
Data hasil pengukuran kadar CO dari gas buang hasil pembakaran ke dua tipe pengujian yang diuji dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut :
Tabel 4.8 Kadar CO dalam gas buang.
BEBAN STATIS
KG PUTARAN
rpm KADAR C0
Biodiesel B-07 Solar
10 1000
0,037 0,042
1400 0,048
0,071 1800
0,092 0,074
2200 0,077
0,081 2600
0,079 0,069
2800 0,038
0,066
15
1000 0,038
0,044 1400
0,041 0,072
1800 0,048
0,075 2200
0,093 0,082
2600 0,077
0,071 2800
0,079 0,067
Universitas Sumatera Utara
BEBAN STATIS
KG PUTARAN
rpm KADAR C0
Biodiesel B-07 Solar
20 1000
0,038 0,047
1400 0,042
0,072 1800
0,049 0,075
2200 0,093
0,083 2600
0,078 0,081
2800 0,081
0,069
25
1000 0,042
0,048 1400
0,036 0,064
1800 0,078
0,087 2200
0,071 0,099
2600 0,068
0,099 2800
0,058 0,100
ο Pada pembebanan 10 kg gambar 4.26, kadar CO terendah terjadi saat menggunakan Biodiesel B-07 pada putaran 1000 rpm yaitu 0,037 .
Sedangkan kadar CO tertinggi terjadi saat menggunakan biodiesel B-07 pada putaran 2200 rpm yaitu sebesar 0,092 .
ο Pada pembebanan 15 kg gambar 4.27, kadar CO terendah terjadi saat menggunakan biodiesel B-07 pada putaran 1000 rpm yaitu 0,038 .
Sedangkan kadar CO tertinggi terjadi saat menggunakan solar pada putaran 2200 rpm yaitu sebesar 0,082.
ο Pada pembebanan 20 kg gambar 4.28, kadar CO terendah terjadi saat menggunakan biodiesel B-07 pada putaran 1000 rpm yaitu 0,038 .
Sedangkan kadar CO tertinggi terjadi saat menggunakan solar pada putaran 2200 rpm yaitu sebesar 0,083 .
ο Pada pembebanan 25 kg gambar 4.29, kadar CO terendah terjadi saat menggunakan biodiesel B-07 pada putaran 1000 rpm yaitu 0,042.
Sedangkan kadar CO tertinggi terjadi saat menggunakan solar pada putaran 2800 rpm yaitu sebesar 0,100 .
Universitas Sumatera Utara
Perbandingan kadar CO yang terdapat dalam gas buang masing-masing pengujian dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 4.26 Grafik Kadar CO vs Putaran untuk beban 10 kg
Gambar 4.27 Grafik Kadar CO vs Putaran untuk beban 15 kg.
Ka d
a r
C O
Putaran rpm Putaran rpm
Ka d
a r
C O
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.28 Grafik Kadar CO vs Putaran untuk beban 20 kg.
Gambar 4.29 Grafik Kadar CO vs Putaran untuk beban 25 kg.
Ka d
a r
C O
Putaran rpm
Ka d
a r
C O
Putaran rpm
Universitas Sumatera Utara
CO muncul akibat kurang optimalnya proses pembakaran sehingga bahan bakar tidak terbakar karena kekurangan oksigen. Hal ini terjadi bila
campuran bahan bakar lebih kaya dibanding campuran stoikiometris , dan terjadi pada saat beban rendah dan output maksimum saat akselerasi.
Dari gambar 4.26 , 4.27 , 4.28 dan 4.29 dapat dilihat persentase kadar CO dari hasil pembakaran biodiesel B-07 lebih kecil dari pembakaran solar,
karena pembakaran yang tidak optimal karena kekurangan oksigen dalam proses pembakaran. Oleh karena itu dengan adanya kandungan oksigen dalam biodiesel
B-07 akan menambah campuran lokal udara bahan bakar sehingga pembakaran berlangsung lebih baik..
4.3.2 Kadar Nitrogen Oksida N0x dalam gas buang