Dasar-dasar Perhitungan Metode Pengujian Campuran

f. Rongga Udara VIM Rongga udara dalam campuran Va atau VIM dalam campuran perkerasan beraspal terdiri atas ruang udara diantara partikel agregat yang terselimuti aspal. Volume rongga udara dalam campuran dapat ditentukan dengan rumus berikut: VIM = 100 x ��� − ��� ��� Dengan pengertian : VIM = Rongga udara dalam campuran padat, persen dari total volume. Gmm = Berat jenis maksimum campuran. Gmb = Berat jenis curah campuran padat. g. Retained Stability Kehilangan stabilitas berdasarkan perendaman diukur sebagai ketahanan terhadap akibat pengaruh kerusakan oleh air disebut Indeks Perendaman Index of Retained Strength yang dinyatakan dalam persen . Parameter ini akan dipakai sebagai indikasi ketahanan campuran terhadap pengaruh air.

II.5.2 Dasar-dasar Perhitungan

a. Berat Jenis Bulk dan Apparent Total Agregat Agregat total terdiri atas fraksi-fraksi agregat kasar, agregat halus dan bahan pengisi filler yang masing-masing mempunyai berat jenis yang berbeda, baik berat jenis kering bulk spesific gravity dan berat jenis semu apparent grafity. Kedua macam berat jenis dari total agregat tersebut dapat dihitung dalam persamaan berikut : - Berat Jenis Kering bulk specific gravity dari total agregat UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ��� ��� ������� = � 1 + � 2 + � 3 + ⋯ + � � � 1 ��� 1 + � 2 ��� 2 + � 3 ��� 3 + ⋯ + � � ��� � Dengan pengertian : Gsbtot agregat = Berat jenis kering agregat gabungan, grcc Gsb1, Gsb2.. Gsbn = Berat jenis kering dari masing-masing agregat, grcc P1, P2 , P3, … = Presentase berat dari masing-masing agregat, - Berat Jenis Semu apparent spesific gravity ��� ��� ������� = � 1 + � 2 + � 3 + ⋯ + � � � 1 ��� 1 + � 2 ��� 2 + � 3 ��� 3 + ⋯ + � � ��� � Dengan pengertian : Gsatot agregat = Berat jenis semu agregat gabungan, grcc Gsa1, Gsa2..Gsan = Berat jenis semu dari masing-masing agregat, grcc P1, P2, P3, … = Presentase berat dari masing-masing agregat, b. Berat Jenis Efektif Agregat Berat jenis efektif campuran Gse, kecuali rongga udara dalam partikel agregat yang menyerap aspal dapat dihitung dengan rumus yang biasanya digunakan berdasarkan hasil pengujian kepadatan maksimum eoritis sebagai berikut : � �� = � �� − � � � �� � �� − � � � � Dengan pengertian : Gse = Berat jenis efektif efektive spesific gravity, grcc Gmm = Berat jenis campuran maksimum teoritis setelah pemadatan grcc Pmm = Persen berat total campuran =100 Pb = Prosentase kadar aspal terhadap total campuran, Ps = Kadar agregat, persen terhadap berat total campuran, UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Gb = Berat jenis aspal Berat jenis efektif total agregat dapat ditentukan juga dengan menggunakan persamaan dibawah ini : � �� = � �� + � �� 2 Dengan pengertian : Gse = Berat jenis efektif efektive spesific gravity, grcc Gsb = Berat jenis kering agregat bulk spesific gravity, grcc Gsa = Berat jenis semu agregat apparent spesific gravity, grcc c. Berat Jenis maksimum Campuran Berat jenis maksimum campuran, Gmm pada masing-masing kadar aspal diperlukan untuk menghitung kadar rongga masing-masing kadar aspal. Berat jenis maksimum dapat ditentukan dengan AASHTO T.209-90 . � �� = � �� � � � �� − � � � � Dengan pengertian : Gmm = Berat jenis maksimum campuran,grcc Pmm = Persen berat total campuran =100 Ps = Kadar agregat, persen terhadap berat total campuran, Pb = Prosentase kadar aspal terhadap total campuran, Gse = Berat jenis efektif efektive spesific gravity, grcc Gb = Berat jenis aspal,grcc d. Berat Jenis Bulk Campuran padat Perhitungan berat jenis bulk campuran setelah pemadatan Gmb dinyatakan dalam gramcc dengan rumus sebagai berikut : UNIVERSITAS SUMATERA UTARA � �� = � � � ���� Dengan pengertian : Gmb = Berat jenis campuran setelah pemadatan, grcc Vbulk = Volume campuran setelah pemadatan, cc Wa = Berat di udara, gr e. Penyerapan Aspal Penyerapan aspal dinyatakan dalam persen terhadap berat agregat total, tidak terhadap berat campuran. Perhitungan penyerapan aspal Pba adalah sebagai berikut: � �� = � �� − � �� � �� �� �� � � Dengan pengertian : Pba = Penyerapan aspal, persen total agregat Gsb = Berat jenis bulk agregat, grcc Gse = Berat jenis efektif agregat, grcc Gb = Berat jenis aspal, grcc f. Kadar Aspal Efektif Kadar aspal efektif Pbe campuran beraspal adalah kadar aspal total dikurangi jumlah aspal yang terserap oleh partikel agregat. Kadar aspal efektif ini akan menyelimuti permukaan agregat bagian luar yang pada akhirnya akan menentukan kinerja perkerasan beraspal. Rumus Kadar aspal efektif adalah : ��� = �� − ��� 100 �� Dengan pengertian : Pbe = Kadar aspal efektif, persen total campuran, UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Pb = Kadar aspal, persen total campuran, Pba = Penyerapan aspal, persen total agregat, Ps = Kadar agregat, persen terhadap berat total campuran,

II.6 Campuran Beraspal Panas dengan Pendekatan Kepadatan Mutlak

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMBINASI SEKAM PADI DAN SEMEN SEBAGAI FILLER TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN PENGARUH KOMBINASI SEKAM PADI DAN SEMEN SEBAGAI FILLER TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN LAPIS ASPAL BETON.

0 3 13

PENDAHULUAN PENGARUH KOMBINASI SEKAM PADI DAN SEMEN SEBAGAI FILLER TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN LAPIS ASPAL BETON.

0 5 5

TINJAUAN PUSTAKA PENGARUH KOMBINASI SEKAM PADI DAN SEMEN SEBAGAI FILLER TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN LAPIS ASPAL BETON.

0 2 9

Studi Pengaruh Penggunaan Abu Gunung Vulkanik Sinabung Sebagai Filler Terhadap Karakteristik Campuran Aspal Beton Lapis Lapisan Pondasi Atas (AC-Base)

0 1 1

Studi Pengaruh Penggunaan Abu Gunung Vulkanik Sinabung Sebagai Filler Terhadap Karakteristik Campuran Aspal Beton Lapis Lapisan Pondasi Atas (AC-Base)

0 0 45

Studi Pengaruh Penggunaan Abu Gunung Vulkanik Sinabung Sebagai Filler Terhadap Karakteristik Campuran Aspal Beton Lapis Lapisan Pondasi Atas (AC-Base)

0 0 6

Studi Pengaruh Penggunaan Abu Gunung Vulkanik Sinabung Sebagai Filler Terhadap Karakteristik Campuran Aspal Beton Lapis Lapisan Pondasi Atas (AC-Base)

0 0 1

Studi Pengaruh Penggunaan Abu Gunung Vulkanik Sinabung Sebagai Filler Terhadap Karakteristik Campuran Aspal Beton Lapis Lapisan Pondasi Atas (AC-Base)

0 0 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Studi Pengaruh Penggunaan Variasi Filler Semen, Serbuk Bentonit, Dan Flyash Batubara Terhadap Karakteristik Campuran Beton Lapis Lapisan Pondasi Atas (AC-Base)

0 0 25

STUDI PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI FILLER SEMEN, SERBUK BENTONIT, dan FLYASH BATUBARA TERHADAP KARAKTERISTIK CAMPURAN BETON LAPIS LAPISAN PONDASI ATAS (AC-BASE) TUGAS AKHIR - Studi Pengaruh Penggunaan Variasi Filler Semen, Serbuk Bentonit, Dan Flyash Batub

0 0 12