Pengantar Uraian Materi Pokok
6 baru datang dari menemukan sendiri bukan dari apa kata guru. Begitulah
peran guru di kelas yang dikelola dengan pembelajaran kontekstual. Langkah-langkah CTL dapat diterapkan dalam kurikulum apa saja, mata
pelajaran apa saja, dan kelas yang bagaimanapun keadaannya.
b. Tujuan CTL 1 Membantu peserta didik dengan cara yang tepat untuk mengaitkan
makna pada pelajaran akademik mereka. Sehingga mereka akan mengingat apa yang mereka pelajari
2 CTL membuat peserta didik mampu meghubungkan isi dari subyek akademik dengan konteks kehidupan keseharian mereka untuk
menemukan makna . 3 Memberikan pengalaman pengalaman baru yang merangsang otak untuk
membuat hubungan – hubungan baru dan menemukan makna baru c. Prinsip CTL
Dalam pembelajaran kontekstual memungkinkan terjadinya lima bentuk belajar yang menjadi prinsip penting ,yaitu mengaitkan relating,mengalami
experiencing, menerapkan applying, bekerja sama cooperating dan
mentransfer transferring sehingga diharapkan peserta didik mampu
mencapai kompetensi secara maksimal Berdasarkan uraian di atas, prinsip-prinsip pembelajaran kontekstual dapat
diintegrasikan kedalam kegiatan pembelajaran yang biasa dilaksanakan oleh guru dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari.
Gambar 2.1 : Prinsip CTL
7
Penjelasan :
• Mengaitkan Relating
Guru menghubungkan konsep yang akan dipelajari dengan materi pengetahuan yang telah dimiliki siswa
•
Mengalami Experiencing Siswa menerapkan pengetahuan yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari
•
Menerapkan Applying Siswa melakukan diskusi kelompok untuk memecahkan permasalahan dan
mengembangkan kemampuan berkolaborasi dengan teman
•
Bekerja sama Cooperating Siswa melakukan diskusi kelompok untuk memecahkan permasalahan dan
mengembangkan kemampuan berkolaborasi dengan teman •
Mentransfer Transferring Siswa menunjukkan kemampuan terhadap pengetahuan yang dipelajarinya
dan menerapkannya dalam situasi dan konteks baru d.
Karakteristik dan Ciri ciri kelas CTL Karakteristik Pembelajaran CTL adalah 1. Kerjasama. 2.
Saling menunjang. 3. Menyenangkan, tidak membosankan. 4. Belajar dengan
bergairah. 5. Pembelajaran terintegrasi. 6. Menggunakan berbagai sumber. 7. Siswa aktif. 8. Sharing dengan teman. 9. Siswa kritis guru kreatif. 10 Dinding
dan lorong-lorong penuh dengan hasil kerja siswa, peta-peta, gambar, artikel, humor dan lain-lain. 11. Laporan kepada orang tua Laporan kepada orang tua
bukan hanya rapor tetapi juga hasil karya siswa, laporan hasil pratikum, karangan siswa dan lain-lain
Ciri-ciri kelas yang belajar dengan menggunakan pembelajaran kontekstual akan terlihat sebagai berikut: adanya kerjasama, saling menunjang, menyenangkan,
tidak membosankan, belajar dengan bergairah, pembelajaran terintegrasi, menggunakan bebagai sumber, peserta didik aktif, sharing dengan teman,
peserta didik kritis, guru kreatif, laporan praktikum, dan karangan peserta didik.
e. Komponen CTL Pembelajaran kontekstual akan mendorong Peserta didik mengkaitkan antara
pengetahuan yang dimiliki dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
8 Ada tujuh komponen utama pembelajaran yang mendasari penerapan
pembelajaran kontekstual
dikelas. Ketujuh
komponen itu
adalah konstruktivisme
constructivism, bertanya
questioning, menemukan
inquiry, masyarakat belajar learning community, pemodelan modeling refleksi reflection, dan penilaian sebenarnya Authentic Assesment . Suatu
pembelajaran dikatakan telah menerapkan CTL, jika didalamnya terdapat tujuh komponen tersebut yang dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2.2 :Tujuh Komponen CTL Penjelasan :
1 Konstruktivisme : peserta didik dikondisikan agar mampu membangun pemahaman mereka sendiri dari pengalaman baru berdasarkan pada
pengetahuan awal yang telah mereka miliki. Jadi pembelajaran harus dikemas menjadi proses “mengkonstruksi” bukan menerima pengetahuan.
2 Inquiry : peserta didik belajar mencari melalui pengamatan dan menemukan sendiri hal-hal yang harus diketahui dari sebuah topik yang disajikan
kehadapan mereka. Disini peserta didik belajar menggunakan keterampilan berpikir kritis
3 Questioning Bertanya, dengan bertanya pengajar mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir Peserta didik terhadap topikmateri. Bagi
9 Peserta didik, kegiatan bertanya merupakan bagian penting dalam
pembelajaran yang berbasis inquiry. 4 Learning community masyarakat belajar, disini peserta didik berkumpul
dengan teman sebayanya untuk saling berbagi ide, curah pendapat, dan
tukar pengalaman. Masyarakat belajar sangat membantu sekali untuk mengokohkan pemahaman mereka terhadap pengamatan yang telah
dilakukan sebelumnya. 5 Modeling pemodelan, tujuan adanya pemodelan adalah agar peserta didik
mempunyai gambaran nyata tentang apa yang akan mereka lakukan selanjutnya. Yang menjadi model tidak selalu harus guru, tetapi bisa juga
peserta didik atau orang luar yang memiliki keterampilan yang harus dicapai 6 Reflection refleksi, pada tahap ini peserta didik diminta untuk mencatat
setiap kejadian
yang telah
mereka lalui,
memikirkannya, dan
merefleksikannya. Semua hal itu digunakan peserta didik untuk mengevaluasi pembelajaran yang telah mereka laksanakan.
7 Authentic assessment penilaian otentik , yaitu penilaian yang dilakukan
tidak terbatas secara kognitif melalui paper and pen test saja, tapi lebih holistik, yaitu penilaian proses dan produknya.