adalah meteri subyek yang dibahas, guru pengajar, tahap berpikir siswa sebagai subyek belajar, pendekatan dan metode, serta alat evaluasi yang digunakan.
Materi subyek yang dibahas harus dapat dikaitkan dengan konsep IPA yang telah dimiliki siswa. Konsep tersebut dipelajari dengan menggunakan analogi terhadap
konsep yang berhubungan dan ditemukan dalam kehidupannya sehari – hari, yang merupakan dasar terhadap konsep – konsep IPA Sutarno, 2007.
Metode pembelajaran adalah cara dalam menyajikan menguraikan materi, memberi contoh dan memberi latihan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai
tujuan tertentu. Tidak setiap metode pembelajaran sesuai dengan untuk digunakan dalam mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Oleh karena itu, guru harus
memiliki metode yang sesuai untuk setiap tujuan yang ingin dicapai. Berbagai metode pembelajaran yang bisa digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu
metode ceramah, metode demonstrasi, metode diskusi, metode studi mandiri, metode simulasi, metode latihan dengan teman, metode studi kasus, metode
proyek, metode praktikum dan lain – lain Hermawan,2007. Dalam penerapan pendekatan kontekstual di kelas, salah satu contoh
adalah pemodelan. Pemodelan di kelas ini dilaksanakan, misalnya oleh seorang guru yang mendemonstrasikan penggunaan thermometer suhu badan Depdiknas,
2002.
C. TINJAUAN MASALAH DAN TINDAKAN PERBAIKAN
Menurut Winataputra 1997, metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang menyajikan pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung
obyek atau caranya melakukan sesuatu untuk mempertunjukkan suatu proses tertentu. Karakteristik hubungan antara metode demonstrasi dengan pengalaman
belajar siswa adalah sebagai berikut:
Karakteristik Metode Pengalaman Belajar
1. Mempertunjukkan obyek yang sebenarnya
2. Adanya proses peniruan 3. Ada alat bantu yang digunakan
4. Memerlukan tempat yang strategis yang memungkinkan seluruh siswa
aktif 5. Dapat guru atau siswa yang
melakukan 1. Mengamati sesuatu pada objek
sebenarnya 2. Berpikir sistematis
3. Pemahaman terhadap suatu proses 4. Menerapkan sesuatu cara secara
proses
5. Menganalisis kegiatan secara proses
Prosedur metode demonstrasi yang harus dilakukan dalam pembelajaran adalah: Pertama
: Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan dalam pembelajaran
Kedua : Memberikan penjelasan tentang topik yang akan didemonstrasikan
Ketiga : Pelaksanaan demonstrasi bersama dengan perhatian dan peniruan
dari siswa Keempat : Penguatan diskusi, tanya jawab dan atau latihan terhadap hasil
demonstrasi Kelima
: Kesimpulan Winataputra, 1997
D. KERANGKA BERPIKIR
Prestasi belajar siswa kelas IV SDN Minasa Upa, Makassar pada mata pelajaran Sains masih rendah. Nilai rata – rata ulangan harian masih sangat
rendah. Disamping itu ketuntasan belajar siswa juga masih tergolong rendah. Rendahnya hasil belajar tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut antara lain: kurangnya motivasi siswa pada mata pelajaran yang diajarkan, sulitnya materi pelajaran untuk dapat
dipahami oleh siswa dan metode pembelajaran yang belum sesuai dengan kondisi
siswa dan materi yang diajarkan. Hal ini mengakibatkan siswa kurang bergairah dalam belajar.
Anggapan tindakan kelas yang peneliti gunakan adalah bahwa model pembelajaran yang selama ini peneliti gunakan dalam menyampaikan pelajaran
masih belum berhasil. Perlu tindakan kelas baru agar ketuntasan belajar meningkat dan hasil belajar juga meningkat.
Pemikiran peneliti adalah dengan penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran Sains. Dengan penerapan metode ini diharapkan siswa lebih dapat
bersemangat, lebih aktif dan pembelajaran lebih menyenangkan. Adapun kerangka tindakan yang peneliti gunakan dalam metode
demonstrasi adalah sebagai berikut: 1. Persiapan tindakan
a. Menetapkan lamanya pemberian siklus. Tiap siklus dilaksanakan 1-2 kali tatap muka.
b. Menetapkan kelas yang akan digunakan sebagai obyek penelitian yaitu kelas IV SDN Minasa Upa, Makassar.
c. Menetapkan jenis materi yang dipelajari. d. Menyusun rencana pembelajaran meliputi: skenario, alokasi waktu,
membuat lembar tugas dan menyusun bentuk tes. e. Menyusun format observasi dengan melakukan analisis validitas dan
reliabilitas instrumen penelitian. Instrumen penelitian itu meliputi minat siswa, keseriusan mengerjakan LKS, manfaat tugas, penilaian, persiapan
rencana pembelajaran, dan penilaian pelaksanaan pembelajaran. 2. Implementasi tindakan
a. Memberi tugas Guru memberi tugas membaca materi sebelum pelaksanaan proses
pembelajaran berupa rangkuman materi esensial untuk memahami penguasaan konsep.
b. Menetapkan materi ajar
Guru terlebih dahulu memilih dan menetapkan materi pembelajaran sesuai dengan urutan materi dalam silabus.
c. Kegiatan inti Guru melaksanakan kegiatan inti dalam pembelajaran sesuai dengan
rencana pembelajaran yang telah disusun. d. Melakukan observasi
Guru melaksanakan observasi untuk memperoleh data meliputi: minat siswa, keseriusan dan kualitas tugas rangkuman, kegiatan di kelas, suasana
kelas, manfaat tugas rangkuman dan nilai ulangan harian. e. Refleksi
Guru melakukan refleksi setelah melakukan proses pembelajaran atau proses belajar mengajar berdasarkan analisa data untuk dijadikan
perencanaan tindakan siklus berikutnya. 3. Pemantauan
Untuk mengetahui sejauh mana efektivitas penelitian tindakan kelas ini dilakukan, maka perlu alat-alat pemantauan, evaluasi yang terinci sehingga
dapat digunakan sebagai alat ukur keberhasilan. Data diperoleh melalui dokumentasi, lembar observasi, angket, wawancara, brainstrorming dan tes.
Untuk mengumpulkan data di atas peneliti menggunakan berbagai instrumen. Pemantauannya dilakukan secara kolaborasi bersama dengan guru
peneliti lainnya. 4. Analisis dan refleksi
Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik persentase dan hasilnya dijadikan sebagai penyusunan dan perencanaan tindakan pada siklus
berikutnya. Analisis dan refleksi dilakukan pada setiap akhir pembelajaran pada setiap akhir siklus.
Pada tahap refleksi ini beberapa pertanyaan yang dijadikan sebagai pedoman keberhasilan, yaitu:
1. Apakah proses pembelajaran telah sesuai dengan rencana yang telah disusun?
2. Bagaimana tingkat pencapaian hasil belajar? 3. Perubahan apa yang terjadi baik pada guru maupun siswa?
BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Tempat dan waktu
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas IV SDN Minasa Upa, Makassar. Jadwal pelaksanaan Siklus 1 sampai Siklus 2 dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1 Jadwal Pelaksanaan Sikus 1 dan Siklus 2
No Haritanggal
Jam ke Siklus
Pengamat
1 Selasa, 6 Januari 2015
07.15 – 08.35 1
Ahmad Quddaam
Sunusi 2
Selasa, 13 Januari 2015 07.15 – 08.35
2 Ahmad
Quddaam Sunusi
B. Deskripsi Pelaksanaan Persiklus a. Rencana Perbaikan
Perbaikan pembelajaran dilakukan melalui 2 Siklus. Siklus 1 masalah mendemontrasikan bunyi merambat melalui zat padat dengan media telepon
mainan. Siklus 2 mencakup contoh bunyi merambat melalui zat padat. Perencanaan masing-masing Siklus perbaikan dapat dijelaskan sebagai
berikut: