Pasar Karbon Studi Landskap Pendanaan Industri Kehutanan dan Perkebunan 2

86 | S T U D I P E N D A N A A N I N D U S T R I K E H U T A N A N D A N P E R K E B U N A N a. Clean Technology Fund mendanai transfer teknologi rendah karbon yang berpotensi menurunkan emisi rumah kaca. b. Strategic Climate Fund mendanai proyek-proyek pilot yang bertujuan meningkatkan ketahanan terhadap perubahan ADB akan mendukung Kementerian Kehutanan pada proyek Community-Focused Investments to Address Deforestation and Forest Degradation Investasi Berfokus Masyarakat untuk Menangani Deforestasi dan Degradasi Hutan dengan hibah senilai 17.5 juta. Proyek ini akan difokuskan diKalimantan Barat, salah satu propinsi penghasil gas rumah kaca terbesar di Indonesia. Disana, Proyek akan membantu memperkuat kapasitas KPH-KPH setempat dan menggerakkan proyek percontohan investasi REDD+. Adapun lokus dari proyek percontohan ini adalah masyarakat di Sintang dan Melawi dua kabupaten yang memiliki hutan bernilai konservasi tinggi. Proyek ini akan turut mendukung tiga strategi besar Kalimantan Barat untuk implementasi REDD+, yaitu: a. meningkatkan kualitas kebijakan dan lembaga dalam rangka mengurangi deforestasi; b. memberi insentif untuk perbaikan pengelolaan hutan; dan c. meningkatkan peran serta para pemangku kepentingan. Sementara IFC akan mendukung Kementerian Kehutanan pada proyek Penguatan Usaha Kehutanan untuk Mitigasi Emisi Karbon yang bertujuan meningkatkan produktivitas dan ketrampilan perusahaan- perusahaan kehutanan dan sektor terkait lainnya. Proyek ini akan didanai dengan hibah senilai 2,5 juta dan pinjaman sebesar 32,5 juta dari FIP. Proyek ini juga akan bekerja sama dengan sejumlah bank swasta untuk merancang instrumen-instrumen keuangan yang dapat memfasilitasi pinjaman untuk sektor kehutanan salah satu sektor yang selama ini kurang terjamah oleh dunia perbankan. Efektivitas dan efisiensi Implementasi pelaksanaan program ini belum terlihat karena penandatanganan kerjasama ini baru terealisasi pada tanggal 13 Februari 2014.

2. Pasar Karbon

Pasar karbon memperoleh popularitas di seluruh dunia sebagai sumber daya alam yang jumlahnya semakin sedikit dan oleh karena itu menjadi lebih berharga. Ide dasar dari kegiatan ini adalah merancang sebuah pasar untuk mengganti kerugian negara-negara untuk kewajiban mengurangi emisi dari deforestasi dan degradasi hutan REDD. Kredit karbon REDD akan memainkan peranan penting dalam munculnya pasar lingkungan yang dirancang untuk mengatasi perubahan iklim, meskipun ada keengganan beberapa negara untuk menyetujui penggantian offset karbon hutan. Pasar karbon Amerika Serikat yang muncul lebih lambat daripada yang ada di Uni Eropa, bagaimanapun juga telah merangkul kehutanan, mencatat bahwa beberapa negara bagian telah mengembangkan sistem perdagangan dan emisi kanopi yang bersandar pada proyek penggunaan lahan, perubahan penggunaan lahan, dan kehutanan LULUCF untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Pasar karbon ini diperkirakan akan berkembang dan pemerintah yang mendapatkan keuntungan dari kesempatan ini akan dapat meningkatkan sumber daya keuangan, mendukung agenda pembangunan mereka, dan juga melestarikan hutan berharga mereka. Dua pasar perdagangan karbon internasional adalah pasar yang diatur mengikuti pedoman Protokol Kyoto dan pasar sukarela. Pasar sukarela meliputi bagian yang sangat kecil, kurang dari 1 persen dari pasar standar global. Secara umum, pasar yang diatur membayar harga yang lebih baik untuk perdagangan kredit karbon, tetapi pasar sukarela sekarang telah meningkatkan peraturan dan harga untuk kredit karbon. Namun, pasar yang diatur tidak menarik proyek-proyek kehutanan dalam kasus 87 | S T U D I P E N D A N A A N I N D U S T R I K E H U T A N A N D A N P E R K E B U N A N CDM aforestasi dan reforestasi sebesar pasar sukarela sebab prosedur registrasi yang ketat dan larangan lainnya. Perdagangan Karbon adalah mekanisme berbasis pasar untuk membantu membatasi peningkatan CO2 di atmosfer. Pasar perdagangan karbon, layaknya pasar pada umumnya terdiri dari para penjual dan pembeli. Pembeli adalah pemilik industri besar yang mengakibatkan kadar CO2 di atmosfer meningkat dan memiliki kewajiban untuk menurunkan kadar emisi yang dikeluarkan hingga batas ambang yang telah disepakati internasional. Penjual karbon adalah pemilik wilayah yang mengelola hutan atau lahan pertanian yang hasilnya bisa mengurangi jumlah karbon di atmorfer. Pemerintah Provinsi Aceh, pada tahun 2010 bersama Bank of America Merril Lynch dan LSM internasional FFI flora and Fauna International mencoba kerjasama untuk mengkomersilkan kandungan karbon hutan Aceh. Namun dalam perjalanannya, program tidak berjalan dengan baik, dimana Bank of America Merril Lynch tidak berhasil menjual karbon tersebut. Sementara itu pemerintah Jepang dan pemerintah Indonesia pada tanggal 26 Agustus 2013 telah menandatangani dokumen kesepakatan kerja sama pengkreditan bersama Joint Crediting MechanismJCM dalam skema perdagangan karbon bilateral.

3. Pendanaan dari sektor perbankan dan lembaga keuangan