Pendanaan dari sektor perbankan dan lembaga keuangan Proyek pembiayaan HTI dan HPH

87 | S T U D I P E N D A N A A N I N D U S T R I K E H U T A N A N D A N P E R K E B U N A N CDM aforestasi dan reforestasi sebesar pasar sukarela sebab prosedur registrasi yang ketat dan larangan lainnya. Perdagangan Karbon adalah mekanisme berbasis pasar untuk membantu membatasi peningkatan CO2 di atmosfer. Pasar perdagangan karbon, layaknya pasar pada umumnya terdiri dari para penjual dan pembeli. Pembeli adalah pemilik industri besar yang mengakibatkan kadar CO2 di atmosfer meningkat dan memiliki kewajiban untuk menurunkan kadar emisi yang dikeluarkan hingga batas ambang yang telah disepakati internasional. Penjual karbon adalah pemilik wilayah yang mengelola hutan atau lahan pertanian yang hasilnya bisa mengurangi jumlah karbon di atmorfer. Pemerintah Provinsi Aceh, pada tahun 2010 bersama Bank of America Merril Lynch dan LSM internasional FFI flora and Fauna International mencoba kerjasama untuk mengkomersilkan kandungan karbon hutan Aceh. Namun dalam perjalanannya, program tidak berjalan dengan baik, dimana Bank of America Merril Lynch tidak berhasil menjual karbon tersebut. Sementara itu pemerintah Jepang dan pemerintah Indonesia pada tanggal 26 Agustus 2013 telah menandatangani dokumen kesepakatan kerja sama pengkreditan bersama Joint Crediting MechanismJCM dalam skema perdagangan karbon bilateral.

3. Pendanaan dari sektor perbankan dan lembaga keuangan

Besaran jumlah kredit yang disalurkan pihak perbankan untuk sector kehutanan relative kecil dibandingkan dengan kredit yang dikucurkan untuk investasi lain. Data dari statistic perbankan Indonesia tahun 2012, besarnya kredit yang dikeluarkan untuk sector pertanian, perburuan dan kehutanan hanya 6,5 persen dari total kredit UMKM yang diberikan, dan lebih dari 80 persennya digunakan untuk penyaluran kredit pertanian. Meskipun pemerintah telah ikut turun tangan untuk menggairahkan investasi sector kehutanan dengan menunjuk beberapa bank pemerintah untuk menyalurkan kredit kehutanan, utamanya Kredit usaha Rakyat, tetapi pihak perbankan terlihat enggan untuk menyalurkan kredit ini. Skema Penyaluran Kredit Usaha Rakyat KUR adalah skema KreditPembiayaan yang khusus diperuntukkan bagi UMKM dan Koperasi yang usahanya layak namun tidak mempunyai agunan yang cukup sesuai persyaratan yang ditetapkan Perbankan. Tujuan akhir diluncurkan Program KUR adalah meningkatkan perekonomian, pengentasan kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja. Kendala dalam pelaksanaan system ini adalah, dengan tidak adanya jaminan yang diberikan peminjam kepada bank, maka pihak bank akan mengalami kesulitan dalam proses penagihan ketika waktu pembayaran kredit telah lewat. selain itu, siklus usaha yang relative lama juga menjadi penyebab lain rendahnya serapan kredit ini.

4. Proyek pembiayaan HTI dan HPH

Dalam pengelolaan kehutanan untuk HTI dan HPH, sumber pendanaan lebih banyak berasal dari sumber internal perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan yang bergerak disini adalah perusahaan yang besar dan memiliki unit-unit usaha yang saling menopang keberlangsungan usaha grup perusahaan. Misalnya saja sinar Mas, yang memiliki 16 ijin usaha IUPHHK HT dari 32 ijin yang dikeluarkan di provinsi Riau. Selain hutan, Perusahaan ini juga memiliki unit usaha lain yang bergerak di bidang perbankan, perusahaan asuransi, perkebunan sawit, industry pengolahan minyak sawit, rumah sakit, dan usaha lainnya. 88 | S T U D I P E N D A N A A N I N D U S T R I K E H U T A N A N D A N P E R K E B U N A N Koperasi Comlog Giri Mukti Wana Tirta GMWT Lampung telah memiliki beberapa unit usaha seperti pengolahan produk hasil hutan seperti kayu, furnitur, dan pembibitan kayu. Serta, pengembangan energi terbarukan biogas, madu, rempah sampai pengembangan jasa lingkungan lewat adopsi pohon dan penyerapan carbon. Telah melakukan usaha minimal satu tahun Mempunyai aset diluar tanah dan bangunan maksimal Rp 600 juta Menyediakan penyertaan dana 25 dari kebutuhan dana Mempunyai legalitas usaha SIUP, NPWP dsb Data perbankan yang dikeluarkan kepada public dari OJK dan BII juga merupakan data gabungan antara sektor pertanian, perkebunan dan kehutanan, sehingga potret investasi perbankan pada sector kehutanan sulit terlihat dan dianalisa.

5. Pengelolaan Hutan Tanaman berbasis Koperasi