FRAMEWORK UNTUK MANAJEMEN RISIKO DI PTPN IX

PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX Dokumen PUMR Tanggal Terbit: PEDOMAN UMUM MANAJEMEN RISIKO ….. Des. 2014

BAB IX FRAMEWORK UNTUK MANAJEMEN RISIKO DI PTPN IX

1. Organisasi Manajemen Risiko dalam naungan SPI dibawah Direktur Utama 2. Sub Tim adalah Risk Officer dan Sekretaris dari semua Unit Kerja 3. Framework untuk Manajemen Risiko di PTPN IX tersusun dari : a. Mandat dan Komitmen Penerapan manajemen risiko yang efektif dan berkelanjutan memerlukan komitmen dan dukungan yang terus menerus dari Direksi dan Pejabat Puncak PTPN IX dan lini manajemen lainnya, untuk itu Direksi telah menyatakan sikap sebagai arah perusahaan terhadap manajemen risiko dengan : Menetapkan Komitmen Direksi PTPN IX secara tertulis untuk Manajemen Risiko Menetapkan Strategi dan Kebijakan Manajemen Risiko Menyusun risk governance structure Menetapkan standard dan bahasa terminology manajemen risiko yang digunakan serta standar yang akan dijadikan acuan Menyediakan sumber daya yang memadai Menjadi sponsor utama dalam penerapan manajemen risiko Memastikan keselarasan kebijakan manajemen risiko dengan budaya perusahaan maupun strategi perusahaan secara keseluruhan Memastikan keselarasan manajemen risiko dengan sasaran perusahaan Menetapkan indicator kinerja manajemen risiko yang selaras dengan indicator kinerja perusahaan dan memastikan efektivitas penerapan manajemen risiko serta memantau kinerjanya Memastikan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan perundangan PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX Dokumen PUMR Tanggal Terbit: PEDOMAN UMUM MANAJEMEN RISIKO ….. Des. 2014 Komisaris PTPN IX juga berkomitmen terhadap palaksanaan manajemen risiko dengan cara meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan sistim manajemen risiko seperti : Memantau apakah pembentukan “tone at the top” dalam penerapan manajemen risiko telah terlaksana dan pembentukan busaya “sadar risiko” telah berjalan dengan baik. Secara spesifik memantau perlakuan risiko-risiko tingkat korporasi yang dapat membahayakan kelangsungan hidup perusahaan Memantau apakah perubahan lingkungan yang mempunyai dampak pada perusahaan telah diantisipasi dengan baik Memantau apakah ada “efek berantai” dari suatu risiko, dan memastikan bahwa hal tersebut telah ditangani dengan baik Melakukan benchmarking dengan perusahaan lain dalam penerapan manajemen risiko. b. Perencanaan Kerangka Kerja Manajemen Risiko b.1. Memahami organisasi dan Konteksnya Didalam menyusun kerangka kerja manajemen risiko harus mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi eksistensi perusahaan baik dari factor eksternal dari sisi ekonomi, politik, dan hokum, maupun factor internal seperti control internal, likuiditas, cash flow, Skil SDM, RD dll. b.2. Menetapkan Kebijakan Manajemen Risiko Kebijakan manajemen risiko merupakan pernyataan niat dari Direksi dan Dewan Komisaris untuk memberikan komitmennya dalam menerapkan manajemen risiko. PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX Dokumen PUMR Tanggal Terbit: PEDOMAN UMUM MANAJEMEN RISIKO ….. Des. 2014 b.3. Menetapkan akuntabilitas manajemen risiko Akuntabilitas dimulai pada Risk Governance Structure, Unit Pengelola Manajemen Risiko, Risk Owner pada setiap level dan Risk Manajemen Assurance Unit. Berikut gambar pemisahan tanggung jawab pengelolaan manajemen risiko : Didalam menetapkan akuntabilitas manajemen risiko juga ditetapkan antara lain : Peran kunci dan komponen unit pelaksana manajemen risiko Penetapan Selera Risiko Risk Appetite dan Toleransi Risiko Risk Tolerance Peran fungsi unit pengelola manajemen risiko Penetapan Risk Owner Menetapkan peran Internal Auditor dalam manajemen risiko PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX Dokumen PUMR Tanggal Terbit: PEDOMAN UMUM MANAJEMEN RISIKO ….. Des. 2014 b.4. Mengintegrasikan manajemen risiko ke dalam proses bisnis perusahaan Didalam setisp proses bisnis perusahaan tentunya terdapat risiko-risiko yang bisa mengakibatkan kegagalan proses bisnis tersebut, sehingga proses manajemen risiko harus sudah ada dalam setiap proses bisnis perusahaan antara lain : Proses Perencanaan Strategis Proses Penyusunan RKAP dan RJP Manajemen Proyek Performance Manajemen Proses Internal Audit b.5. Alokasi Sumber Daya untuk manajemen risiko Perusahaan menyediakan sumber daya untuk penerapan manajemen risiko, antara lain : Alokasi Anggaran yang memadai Sumber Daya manusia sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan Pelatihan yang memadai untuk para Risk Officer di semua Unit Kerja Informasi, Buku, Knowledge Managemen System yang terkait Kebutuhan teknik dan metoda serta peralatan yang diperlukan Penyediaan Risk Manajemen Information System b.6. Menetapkan Mekanisme Komunikasi Internal dan Eksternal Sistem informasi dan pelaporan merupakan mekanisme yang membuat keseluruhan system bekerja dengan baik. Cara untuk mendefinisikan peran dan tanggung jawab terkait dengan system ini adalah “RACI” matrix dimana - R = “responsible” adalah orang atau unit kerja yang harus melaksanakan kegiatan atau aktivitas tersebut PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX Dokumen PUMR Tanggal Terbit: PEDOMAN UMUM MANAJEMEN RISIKO ….. Des. 2014 - A = “accountable” adalah orang atau unit kerja yang berhak membuat keputusan atas kegiatan tersebut - C = “Consulted” adalah unit kerja atau orang yang harus diajak konsultasi atau dilibatkan sebelum atau saat kegiatan tersebut dilaksanakan - I = “Informed” adalah unit kerja atau orang yang harus diberi cukup informasi mengenai kegiatan tersebut dan proses pelaksanaannya secara berkala. c. Risk Assessment On Line System Web-Based untuk mengupdate Register Risiko dan Monitoring Respon Risiko PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX Dokumen PUMR Tanggal Terbit: PEDOMAN UMUM MANAJEMEN RISIKO ….. Des. 2014

BAB X PROSES IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO DI PTPN IX