Prosedur Pemberian Kredit Pada PD. BPR Subang Cabang Puskanagara

(1)

34

4.1Kesimpulan

1. Kriteria Pemberian Kredit pada PD. BPR Subang Cabang Pusakanagara didalam pemberian kredit harus di perhatikan beberapa kriteria yang harus di perhatikan sebelum melakukan analisa kredit, Jangan pernah memberikan kredit bila pertimbangan lebih kepada : Belas kasihan, Kenalan ( bersaudara atau teman ), Nasabah orang terhormat ( terkenal, disegani, status sosial tinggi ), Usaha-usaha ilegal itu bisa menimbulkan kredit macet atau kredit bermasalah

2. Prinsip-prinsip Dalam Analisa Pemberian Kredit pada PD. BPR SUBANG Cabang Pusakanagara dalam melakukan penilaian permohonan kredit, pihak bank menggunakan pedoman 5C untuk menganalisa nasabahnya. 3. Prosedur pemberian kredit yang di lakukan oleh PD.BPR Subang cabang

pusakanagara yaitu terdapat 2 poin penting untuk melekukan posedur pemberian kredit pada PD.BPR SUBANG cabang pusakanagara yatu: a. Calon nasabah mengajukan permohonan kekantor PD.BPR Subang

cabang pusakanagara.


(2)

4.2Saran

1. Kriteria pemberian kredit lebih diperhatikan supaya pemberian kredit tersebut tidak merugikan kepada bank PD. BPR Subang Cabang Pusakanagara supaya tidak menimbulkan kredit macet atau kredit bermasalah.

2. Prinsip-prinsip analisa pemberian kredit sangat dibutuhkan dalam pemberian kredit pada nasabahnya, karena sebagai acuan untuk mengetahui nasabahnya untuk bisa mengembalikan pinjamannya atau kewajibanya kepada bank.

3. Prosedur pemberian kredit harus lebih teliti mengenai on the spot (peninjauan kelapangan) sehingga dapat mengetahui kemampuan debitur dalam mengembalikan kreditnya.


(3)

1

1.1Latar Belakang Kerja Praktek

Bank merupakan salah satu lembaga yang mempunyai peranan yang cukup penting dalam masyarakat yaitu suatu badan usaha yang memiliki wewenang dan fungsi untuk untuk menghimpun dana masyarakat umum untuk disalurkan kepada yang memerlukan dana tersebut, sedangkan tujuannya adalah untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.

Dalam menjalankan kegiatan perbankan membutuhkan kepercayaan. Masyarakat memberikan kepercayaan kepada pihak perbankan untuk menjaga sejumlah dana yang telah di simpan di bank. Sementara pihak bank menempatkan atau menyalurkan dana nya pada debitur yang dilandasi unsur kepercayaan.

PD.BPR Subang cabang Pusakanagara merupakan lembaga perbankan milik pemerintah daerah. PD.BPR Subang cabang pusakanagara memberikan pelayanan jasa perbankan dan pemberian pinjaman kredit kepada masyarakat.dengan adanya pemberian pinjaman kredit tersebut di harapkan masyarakat ekonomi menengah dapat memanfaatkannya untuk mendapatkan kredit guna menjalankan usahanya. Pelayanan tersebut juga di harapkan dapat meningkatkan pendapatan sehingga taraf hidup masyarakat dapat meningkat . PD.BPR Subang cabang pusakanagara bertujuan membantu dan mendorong


(4)

pertumbuhan perekonomian di segala bidang dan meningkatkan pendapatan asli daerah pusakanagara.

PD.BPR Subang caban pusakanagara sebagian besar nasabahnya adalah pedagang dan petani dalam rangka ini perlu adanya perhatian pada usaha untuk membina dan melindungi usaha kecil dan tradisional serta golongan ekonomi lemah pada umumnya. Pemerintah berusaha mewujudkan usaha tersebut dengan cara menggunakan fasilitas pelayanan perbankan yaitu dalam memberikan kredit kepada masyarakat.

Menurut undang-undang No 10 tahun 1998 tentang perbankan menyatakan bahwa bank adalah lembaga suatu keuangan yang tugas utamaya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali. Bank menghimpun dana dalam bentuk simpanan yaitu tabungan , giro,dan deposito, menyalurkan dalam bentuk kredit. Agar bank mampu beroperasi dan berkembang. Maka tabungan, giro, deposito berjangka harus tetap di jalankan terutama deposito sehingga dapat meningkatkan pembangunan melalui kredit.

Dalam pemberian kredit kepada masyarakat akan meningkatkan taraf hidup masyarakat yang memiliki usaha kecil dan pemberian kredit guna membina dan melindungi usaha kecil dan tradisional untuk dapat mengembangkan usahanya.

PD BPR Subang Cabang Pusakanagara dalam pemberian kredit tetap berdasarkan pada prinsip kehati-hatian (prudential banking) untuk menghindari risiko kredit macet. Bank juga langsung melakukan penanganan atas permohonan kredit yang di terima dengan melakukan survei ke tempat usaha dan survei


(5)

jaminan setelah dilakukan wawancara pendahuluan. Pelayanan yang cepat namun tepat sasaran akan memberikan rasa nyaman bagi para calon nasabah kredit. Untuk produk kredit diberikan dengan jangka waktu bervariasi yaitu modal kerja sampai dengan 1 tahun dan investasi sampai dengan 3 tahun. Untuk kredit dengan jangka waktu yang panjang diberikan untuk fasilitas yang berhubungan dengan pemilikan rumah. Penyaluran kredit merupakan faktor yang sangat menjadi perhatian bagi PD BPR Subang Cabang Pusakanagara maka perlu ditumbuh kembangkan dengan memberikan kredit kepada sektor-sektor usaha yang produktif untuk skala Usaha Kecil Menengah (UKM) serta selalu menjaga hubungan yang harmonis antara nasabah dengan Bank dalam rangka menghindari terjadinya kredit macet.

sehubungan dengan hal tersebut diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang kriteria kredit dan analisa kredit dengan mengambil judul :

“Prosedur Pemberian Kredit Pada PD.BPR Subang Cabang Pusakanagara.”

1.2 Tujuan Kerja Praktek

Adapun tujuanya :

1. Untuk mengetahui kriteria pemberian kredit PD.BPR Subang

2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip analisa pemberian kredit PD.BPR Subang 3. Untuk mengetahui prosedur pemberian kredit PD.BPR Subang


(6)

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

1. Bagi Manajemen PD. BPR Subang Cabang Pusakanagara

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana sumbangan pikiran dalam menentukan kebijaksanaan kredit yang diberikan kepada nasabah.

2. Bagi Penulis

Untuk membandingkan antara teori yang didapat selama perkuliahan dengan keadaan di dunia kerja. Untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan sesuai dengan bidang perbankan.

3. Bagi Pemilik / Pemegang Saham

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan kualitas produk yang ditawarkan untuk masa yang akan datang.

4. Bagi Calon Debitur

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumbangan wawasan dalam mengambil pinjaman kredit.

5. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.


(7)

1.4Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

a. Lokasi Kerja Praktek

lokasi yang di jadikan tempat Kerja Praktek oleh penulis adalah PD. BPR Subang Cabang Pusakanagara atau tepatnya di JL. Raya Pusakanagara No.192 Kec. Pusakanagara - Subang.

b. Waktu Kerja Praktek

Waktu Kerja Praktek dilaksanakan pada tanggal 04 Juli 2011 sampai dengan 02 Agustus 2011 yaitu selama satu bulan.

Tabel 1.1 Aktivitas kantor dan Kerja Praktek

No Keterangan Bulan

Juni Juli Agustus Septemb Oktober

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Survey tempat

KP

2 Kerja Praktek

3 Wawancara

4 Penyusunan

laporan KP

5 Bimbingan KP

6 Penyerahan


(8)

6

2.1Sejarah Singkat Perusahaan

Dalam nenunjang program pemerintah tentang perusahaan pembangunan yang dilaksanakan di kota-kota maupun pedesaan oleh pemerintah bersama-sama dengan seluruh lapisan masyarakat, khususnya pembangunan dibidang ekonomi tidak hanya melibatkan bank-bank umum milik negara maupun swasta nasional yang mempunyai dana besar yang menjangkau seluruh pedesaan, dalam rangka untuk mencatat pemetaan pembangunan segala bidang.

Untuk menunjang segala usaha-usaha pembangunan yang diselenggarakan oleh pemerintah bersama-sama seluruh rakyat khususnya pembangunan dibidang politik pemerintah daerah tingkat 2 telah mendirikan lembaga-lembaga perkreditan desa (BKPD) dan lembaga perkreditan kecamatan (LPK).

Sedangkan didaerah perkotaan dibangun bank-bank pasar yang melayani para pedagang kecil yang melakukan kegiatanya di pasar-pasar. Lembaga-lembaga perkreditan semacam BKPB sebenarnya 87 tahun yang lalu sudah ada pemerintah menyebutnya dengan gemante credit insteligen, yang sekarang disebut bank kredit desa (BKPD). Yang dimaksud BKPD iyalah sebagai bank desa yang jumlahnya pernah mencapai 16.000 buah lebih, sekarang telah banyak berkurang dan menurut catatan BRI tinggal 5400 buah.


(9)

Waktu BKPD didirikan tujuanya hanya memberantas sistim ijon dan para pelepas atau lintah darat yang sangat merugikan masyarakat terutama masyarakat pedesaan.

Kemudian potensi keuangan daerah disebabakan:

1. Adanya tengkulak yang berpotensi didaerah-daerah yang memberikan hasil produksi dengan harga rendah dan menjualnya di kota-kota dengan harga tinggi.

2. Sistim moneter dinegara kita menyebabkan penebangan uang.

3. Pada umumnya lembaga-lembaga perbankan bergerak dikota-kota baik milik pemerintah ataupun swasta.

Untuk mengatasi hal tersebut diatas, maka harus diusahakan :

1. Bank - bank yang dibentuk harus ada ditengah-tengah pedesaan.

2. Sistem perbankan yang anut “unit banking system” bank berdiri nama bank karya produksi desa (BKPD).

Pada tanggal 3 november 1987 BKPD Pusakanagara diubah menjadi PD. BPR Subang Cabang Pusakanagara, sesuai dengan SK Mentri Keuangan RI No.573/KM.17/1977.

Pada tahun 2006 dilakukan penggabungan 12 perusahaan daerah BPR kabupaten subang menjadi 1 (satu) perusahaan dengan surat keputusan Gubernur Bank Indonesia No.8/75/Kep.GB/2006, tentang pemberian ijin penggabungan usaha (konsolodasi) 12 PD. BPR di kabupaten subang menjadi PD. BPR Perkreditan Rakyat Subang (PD. BPR SUBANG) dengan operasional berdasarkan


(10)

kabupaten subang No 26 tahun 2006. Ke dua belas perusahaan tersebut antara lain:

1. PD.BPR Subang Kntor Pusat Jl.Otto Iskandardinata Kec/Kab Subang. 2. PD.BPR Subang Cab.Subang Jl.Pasar Impres Kec/Kab Subang.

3. PD.BPR Subang Cab.Purwadadi Jl.Raya Purwadadi Barat Kec.Purwadadi/Kab Subang.

4. PD.BPR Subang Cab.Cisalak Jl.Raya Cisalak No.2 Kec.Cisalak. Kab Subang.

5. PD.BPR Subang Cab.Ciasem Jl.A.Yani No.59 Kec.Ciasem. Kab Subang. 6. PD.BPR Subang Cab.Binong Jl.Raya Binong No.41 Kec.Binong. Kab

Subang.

7. PD.BPR Subang Cab.Pagaden Jl.Komplek Plaza Pagaden Blok H7/8. Kec.Pagaden Kab Subang.

8. PD.BPR Subang Cab.Pamanukan Jl.H.Kartadibrata Kec Pamanukan Kab Subang.

9. PD.BPR Subang Cab.Pusakanagara Jl.Raya Pusakanagara No.192 Kec.Pusakanagara Kab Subang.

10.PD.BPR Subang Cab.Pabuaran Komplek. Kec.Pabuaran Kab Subang. 11.PD.BPR Subang Cab.Sagala Herang Jl.Raya Alun-alun No.3 Kec.sagala

HerangKab Subang.

12.PD.BPR Subang Cab.Kalijati Jl.Raya Kalijati No.187 Kec.Kalijati Kab Subang.


(11)

Visi dan Misi Perusahaan

Visi PD. BPR Subang, dirumusan sebagai berikut :

“BPR andalan masyarakat jawa barat dengan pelayanan prima, manajemen yang inofatif dan efisien, serta sumber daya manusia yang profesional”

Misi PD. BPR Subang, dirumuskan sebagai berikut :

“perbedaannya UMKM melalui penyediaan jasa perbankan yang mudah di akses, dikelola secara profesional serta memberikan kontribusi bagi pendapatan aslidaerah”.

2.2 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi sangat penting untuk mempermudah Pembagian tugas demi pelaksanaan pekerjaan yang teratur. Setiap bank memiliki struktur organisasi dalam menunjang pelaksanaan tugas yang efektif dan efisien.

Struktur Organisasi di PD. BPR Subang Cabang Pusakanagara yang di pimpin oleh kepala cabang yang membawahi 4 (empat) Kepala bagian yaitu: Kepala Bagian Marketing, Kepala Bagian Keuangan & Akunting, Kepala Bagian Pos Pelayanan, dan Kepala Bagian Operasional. Dimana masing-masing Kepala Bagian memiliki bawahan yang membantu mereka dalam melaksanakan tugasnya.

Kepala Bagian Marketing memilki bawahan yaitu Administrasi Kredit, Analis Kredit dan Kolektor. Kepala Bagian Pos Pelayanan memiliki bawahan yaitu Kas Luar dan Kolektor. Sedangkan Kepala Bagian Operasional Memiliki bawahan yaitu Teller, Customer Service, dan Kas Luar.


(12)

Struktur Organisasi PD. BPR Subang Cabang Pusakanagara

Sumber : PD. BPR Subang Cabang Pusakanagara

Gambar 2.1

Struktur Organisasi Pada PD. BPR Subang Cabang Pusakanagara

Kepala Cabang

Darkasim, S.Ap

Kbg. Operasional Uneng Royatul.H Kpl. Pos Pelayanan

Imat Ruhimat Kbg. Keuangan & Akunting

Ina Oktarina Plk. Marketing Dodi Siswanto Teller Risca Dainary Adm. Kredit Chandra Santika Kas Luar H. Hartawan Analis Kredit Dodi Siswanto Customer Service Yeni Sunarwati, SE Kolektor A.Arif Hidayat Kolektor Gugun Gunawan Suroto Saepul anwar Kas luar H. Nurdin Onim Hidayat


(13)

2.3Deskripsi Jabatan

Struktur Organisasi sangat penting untuk mempermudah Pembagian tugas demi pelaksanaan pekerjaan yang teratur. Setiap bank memiliki struktur organisasi dalam menunjang pelaksanaan tugas yang efektif dan efisien. Adapun susunan atau struktur Organisasi PD.BPR Subang Cabang Pusakanagara adalah sebagai berikut :

1. Kepala Cabang

Tugas Pokok

a. Memimpin dan mengkoordinir para asesmen secara profesional, guna mewujudkan sasaran kinerja dari cabang.

b. Menjaga agar pelaksanaan operasional cabang sesuai dengan ketentuan dan peraturan, baik BI dan perda (eksternal) maupun SOP dan SK (internal).

c. Penetapan kebijakan untuk melaksanakan kepengurusan dan pengelolaan PD. BPR berdasarkan kebijaksanaan umum yang di tetapkan oleh Direksi dan dewan pengawas.

d. Kepala cabang merupakan wakil dari manajemen PD.BPR Subang cabang. yang bertugas menterjemahkan dan mengimplementasikan yang telah di tetapkan oleh manajemen pusat.

e. Kepala cabang merupakan wakil dari karyawan di cabang, sehingga diharapkan dapat menyalurkan aspirasi positif dari karyawan cabang.


(14)

f. Melakukan kegiatan penggalangan dana dan pemasaran produk baik dana maupun kredit secara aktif disetiap kesepatan.

g. Membina hubungan baik dengan pihak luar baik pemerintah maupun non pemerintah serta organisasi perbankan dalam upaya mengembangkan cabang.

h. Memberikan bantuan sepenuhnya terhadap pelaksanaan audit interen maupun eksteren.

i. Melaksanakan rapat koordinasi bagian serta evaluasi bulanan berkaitan dengan kinerja setiap bagian di dalam cabang.

j. Melakukan review harian untuk melakukan pengontrolan dan perbaikan internal dan efisiensi organisasi.

k. Mengawasi dan memonitor ketepatan-ketepatan laporan baik BI, LPS dan instensi lainnya.

l. Melakukan pembinaan kepada karyawan dan karyawati untuk bekeja secara profesional dan mempunyai motifasi tinggi.

m. Memonitor pelaksanaan komite kredit agar bekerja seuai dengan prosedur.

n. Memonitor, membantu, serta menindak lanjuti penugasan setiap bagian agar dapat berjalan sesuai dengan fungsinya masing-masing.


(15)

Wewenang

a. Mengajukan kenaikan pangkat, promosi jbatan maupun mutasi jabatan dan rekrutment pada level tertentu di cabang yang di pimpinya.

b. Menganjungkan mutasi karyawan di cabang sesuai dengan keadaan dan untuk efisiensi organisasi.

c. Bersama dengan anggota Komite Kredit Cabang memutuskan pembiayaan dengan batasan kredit sesuai prosedur.

d. Mengajukan anggaran untuk keperluan cabang.

e. Mengajukan pengadaan barang dan jasa untuk keperluan cabang ke BPR pusat.

f. Mengajukan tambahan biaya untuk keperluan operasional maupun keperluan internal cabang.

g. Menandatangani surat-menyurat yang berhubungan dengan instansi yang berkaitan dengan kegiatan cabang.

h. Menjadi role model untuk menerapkan nilai-nilai inti perusahaan.

i. Memberikan dan mengusulkan reward dan punishment untuk karyawan di cabangnya.

j. Menyetujui, menunda atau tidak menyetujui cuti untuk karyawan di cabang sesuai dengan alasan kepentingan organisasi yang jelas.


(16)

Tanggung Jawab

a. Merupakan penanggung jawab tertinggi di cabang dan mempunyai kontrak pencapaian kinerja dengan direksi yang harus di patuhi.

b. Menjaga tingkat kesehatan cabang yang dipimpinya agar sesuai dengan standar perbankan yang sehat.

c. Mengembangkan kemampuan diri maupun staff yang di pimpinnya melalui program pelatihan dan pengembangan karyawan yang terencana. d. Menegakan disiplin dan meningkatkan dedikasi karyawan dengan

memberikan atuladan yang baik dalam segala aspek.

2. Manajer Operasional

Tugas Pokok

a. Membantu kepala cabang dalam mencapai target kinerja cabang khususnya yang terkait dalam masalah dana dan target efisiensi.

b. Mengelola mengawasi dan mengembangkan kegiatan pada subordinasinya, penarapan fungsi operasional yang sesuai dengan ketentuan peraturan baik eksternal ( perda, surat edaran BI ) maupun internal (kebijakan dan sistem prosedur perusahaan).

c. Bersama bagian lain membantu kepala cabang dalam membuat RKAT cabang dan target kinerja cabang.

d. Aktif dalam memberikan saran-saran kepada kepala cabang mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan tugas yang berkaitan dengan tugas hariannya.


(17)

e. Meningkatkan, membimbing dan melatih staf dibawahnya dalam pencapaian target, maupun usaha-usaha untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

f. Melaksanakan tugas khusus yang diberikan oleh kepala cabang diluar tugas rutin.

g. Mengelola brankas baik pada waktu membuka sesi maupun melakukan tutup sesi harian.

h. Melakukan koordinasi penyetoran uang yang melebihi limit brankas kepada pusat atau bank lain sehingga tidak ada kelebihan dana yang dimalamkan di dalam kantor cabang.

i. Memeriksa laporan transaksi harian teller untuk diserahkan kepada akunting.

j. Membuat laporan LPS setiap enam bulan sekali.

Wewenang

a. Mewakili kepala cabang untuk berhadapan dengan pihak eksternan yang berkaitan dengan bidang operasionan atau sesuai dengan limpahan wewenang yang diberikan.

b. Mewakili departemen operasional dalam pertemuan rutin/pertemuak khusus dengan pihak interen maupun eksteren organisasi, sesuai dengan batas kewenanganya.

c. Memiliki otoritas untuk transaksi diatas 1 juta sehingga 10 juta. Setiap cabang mempunyai batasan yang berbeda - beda tergantung dari kelas cabangnya.


(18)

d. Melakukan proses sekretariasn dan memegang daftar nomor untuk diajuakn kepusat dari kantor cabang.

e. Memproses pengadaan ATK, form operasional lainnya untuk diajuak akepusat dan pengambilanya kekantor pusat.

f. Memproses kontrak keamanan untuk diajukan kebagian umum pusat. g. Mengelola jadwal satpam dan keperluanya.

h. Mengelola keperluan bensin, maintenance, oli untuk kendaraan dinas i. Melakukan penugasan kepada office boy sehari-hari. Kasier umum

merupakan atasan langsung dari office boy.

Tanggung jawab

a. Melakukan monitoring kehadiran dengan benar tanpa rekayasa. b. Proses administrasi sesuai dengan prosedur.

c. Penyelenggaraan proses kesekretariatan sesuai prosedur.

d. Pengontrolan stok ATK dan form operasional serta pengadaanya bila diperlukan sesuai prosedur dan tepat waktu.

e. Pelaksanaan dari jadwal keamanan dengan sebaiknya. f. Pelaksanaan tugas ofice boy yang efektif dan efisien.

3. Akunting dan Umum

Tugas Pokok

a. Membantu kepala cabang dalam mencapai target, khususnya target efesiensi dan ketetapan penyampaian laporan.


(19)

b. Mengelola, mengawasi dan mengembangkan kegiatan pada sub ordinasinya, penerapan fungsi operasional yang sesuai dengan ketentuan peraturan baik eksternal maupun internal.

c. Membuat program kerja bagi departemen yang di pimpinya.

d. Bersama bidang lain yang terkait untuk menyiapkan RKAT cabang serta target kinerja cabang.

e. Memberikan pantuan sepenuhnya terhadap pelaksanaan audit interen dan eksteren.

f. Melaksanakan tugas khusus yang diberikan oleh manajer operasioan diluar tugas rutin.

g. Memonitor dan mengkoordinir proses pembuatan laporan, baik laporan harian, bulana untuk pusat, dewan pengawas maupun BI.

h. Melakukan proses verifikasi untuk laporan.

i. Mengkoordinir proses pengajuan anggaran ke pusat.

j. Melakukan pengawasan terhadap kondisi lingkungan dan keamanan.

Wewenang

a. Melakukan verifikasi terhadap semua laporan yang diberikan oleh bidang lain. Seksi akuntansi berhak meminta data yang diperlikan demi keakuratan dan mutu dari laporan yang akan di sajikan.

b. Memberikan masukan kepada kepala cabang berkaitan dengan keadaan keuangan di cabang.

c. Mengeluarka laporan yang terkait dengan keuangan yang dapat dipertanggung jawabkan hasil verifikasi dari bagian akuntansi.


(20)

d. Melakukan hubungan dengan pihak pajak terkait masalah laporan keuangan.

Tanggung Jawab

a. Menyajikan laporan keuangan PD. BPR Subang secara berkala cepat, tepat dan akurat, baik bagi kepala cabang, pusat maupun eksternal.

b. Proses jurnal umum sesuai dengan prosedur c. Proses accural kredit bulanan

d. Melakukan proses verifikasi baik untuk transfer teller dan kasir sesuai dengan prosedur yang berlaku.

e. Pelaksanaan proses keuangan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

4. Teller Tugas Pokok

a. Melakukan kegiatan pelayanan front office yang prima sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku di PD. BPR Subang.

b. Sebagai unit kerja PD. BPR Subang yang berhubungan langsung dengan nasabah PD. BPR Subang dengan pelaksanaan transaksi harian PD. BPR Subang.

c. Melakuak proses pembukuan sesi dan penutupan sesi serta pengambilan modal kerja dari manajer operasional.

d. Melayani transaksi hubungan baik dengan nasabah baru maupun nasabah lama dan langsung membukukan kedalam system.


(21)

e. Melayani transaksi deposito baik nasabah baru maupun nasabah lama dan langsung membukukan kedalam system.

f. Melayani over book dari tabungan ke tabungan maupun dari kredit ke tabungan.

g. Membuat setiap lapran transaksi yang dilakukan dan mengarsipkannya. h. Melakukan transaksi channeling kerupa-rupa pasiva dan membukukanya

kedalam system.

i. Menerima/melakukan transaksi pengambilan atau pembayatran tunai/non tunai dan langsung membukukannya dalam sistem komputer.

j. Melayanai penyetoran dan atau pengambilan simpanan.

k. Menjaga hubungan baik dengan nasabah PD.BPR Subang Cabang Pusakanagara.

Wewenang

a. Menerima/melakukan transaksi pengambilan atau pembayaran tunai/non tunai sesuai limit yang telah ditentukan dan langsung membukukannya dalam sistim.

b. Melakukan validasi dan verifikasi dalam menerima atau melakukan transaksi.

c. Menolak proses transaksi yang tidak sesuai prosedur yang berlaku.

d. Menerima modal awal sesuai dengan ketentuan yang berlaku disuatu cabang.


(22)

Tanggung Jawab

a. Terlaksananya proses transaksi yang efesien dan memuaskan nasabah b. Membuat laporan transaksi harian yang telah dilakukan teller mencakup

tellr exchange, rakapitulasi transaksi harian.

c. Menyediakan laporan transaksi teller dan melaporkanya pada manajer operasional secara tepat, tepat dan akurat.

d. Menjaga investasi/peralatan serta keamanan tempat kerjanya dan keamanan uang tunai.

e. Ketetapan proses transaksi, bila terjadi selisih kas kurang maka teller akan bertanggung jawab terhadap kekurangan tersebut

f. Kebenaran dan keakuratan pemasukan data transaksi

5. Marketing Tugas Pokok

a. Mengkoordinir dan melakukan analisa terhadap calon debitur berdasarkan berkas kredit yang diserahkan oleh bagian administrasi kredit.

b. Melakukan analisa secara kualitatif terhadap debitur. Hal-hal yang dianalisa dapat dilihat pada kebijakan kredit.

c. Melakukan analisa secara kuantitatif untuk melihat kemampuan bayar dari debitur.

d. Memonitor kelengkapan dokumen kredit dan jaminan sesuai dengan persyaratan dan ketentuan komite kredit.

e. Melakukan survey terhadap debitur dan jaminan yang diajukan baik yang dilakukan sendiri maupun dengan pihak ketiga.


(23)

f. Melakukan analisa terhadap kekayaan jaminan yang diajukan. g. Membuat laporan analisis terhadap kelayakan kredit.

h. Melakukan fungsi dan tugas review atas proposal yang diajukan. i. Membuat analisa awal proposal nasabah PD. BPR Subang.

j. Memberikan masukan yang objektif kepada kredit mengenai hasil dari analisa dan rekonendasi profesional yang diberikan.

k. Mempersiapkan berkas kredit untuk diajukan kekomite pusat bila melebihi dari platform.

Wewenang

a. Melakuak survey terhadap debitur dan jaminanya sesuai dengan prosedur. b. Memberikan masukan kepada komite kredit survey dan analisa terhadap

debitur serta jaminanya.

c. Mengajukan berkas kredit yang melampaui platform kepada komite pusat untuk dianalisa lebih jauh.

d. Ikut seta memonitor hasil analisa realisasi pembayaran untuk mempertajam kemampuan menganalisa.

Tanggung Jawab

a. Memberikan hasil survey yang akuran dan objektif baik terhadap keadaan calon debitur maupun jaminanya.

b. Memberikan hasil analisa yang lengkap, objektif terhadap hasil survey tersebut serta proposal yang diajukan oleh kreditur.

c. Mempertajam dan meningkatkan kemampuan menganalisa dengan cara training dan memonitor aktifitas dari debitur.


(24)

d. Memberikan data-data yang lengkap dan akurat kepada komite cabang maupun komite kredit pusat.

6. Administrasi Kredit Tugas Pokok

a. Melakukan pencatatan data nasabah baik yang berupa pinjaman atau simpanan.

b. Melakukan potongan ansuran pembayaran kredit ke bank terkait. c. Mengadministrsikan potongan yang dilakuan.

d. Membuat dan meng-update kartu piutang.

e. Membuat laporan realisasi pencarian dan pembiayaan.

f. Memantau pelunasan pembiayaan dan melaporkanya kepada kepala bidang kredit.

g. Mengadministrasikan dan menghitung pembayaran ansuran pokok dan bunga.

Wewenang

a. Bersama dengan staff legal dan analisi pembiayaan membuat surat penolakan apabila tidak disetujui atas dasar ketidak sesuaian dengan persyaratan standar atau penolakan oleh manajer marketing atau kepala bidang kredit.


(25)

Tanggung Jawab

a. Menjaga agar pelaksanaan pembiayaan dapat memberikan tingkat kepuasan yang tinggi dengan tetap menjaga segala risiko.

b. Menyampaikan laporan tertulis (mingguan, bulanan, tahuanan) kepada kepala bagian marketing mengenai realisasi tarfet pembiayaan yang telah dicapai.

c. Menyiapkan surat persetujuan dan memo pencairan dana nasabah yang telah direkonemdasikan dan disetujui oleh komite kredit.

d. Menyiapka tagihan dan laporan penanganan anggota dalam hal penerimaan proposal, pengumpulan data, pemberian informasi dan sebagainya.

e. Menjamin bahwa setiap transaksi telah diadministrasikan dan dibukukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

7. Analis Kredit Tugas Pokok

a. Memonitor kelengkapan dokumen kredit dan jaminan sesuai dengan persyaratan dan ketentuan komite kredit.

b. Membuat laporan analisis terhadap kelayakan kredit.

c. Melakukan fungsi dan tugas review atas proposal yang di ajukan. d. Membuat analisa awal proposal nasabah BPR.


(26)

Wewenang

a. Memeriksa dan menandatangai dokumen-dokumen atau surat-surat yang terkait dengan pihak eksternal perusahaan sesuai dengan kewenanganya. b. Membuat surat penolakan apabila tidak disetujui atas dasar ketidak

sesuaian dengan persyaratan standar atau penolakan oleh kepala bidang kredit.

Tanggung Jawab

a. Menyampaikan laporan tertulis (mingguan, bulanan maupun tahunan) kepada kepala bagian marketing mengenai analisis dan kelayakan kredit yang telah dicapai.

8. Kolektor Tugas Pokok

a. Menagih setoran kredit dilapangan.

b. Menerima setoran simpanan dari calon nasabah dan nasabah luar biasa BPR Subang di lapangan.

c. Menampung dan menyampaikan pada kabag operasional keluhan-keluhan nasabah dan atau nasabah di lapangan.

d. Melakukan penagihan terhadap piutang bermasalah. e. Mencatat semua nasabah binan.

f. Membuat laporan kondisi nasabah penerima kredit BPR Subang. g. Membuat catatan harian tentang penerimaan dan pengeluaran uang.

h. Melakukan perhitungan secara benar dari seluruh setoran sebelum di setorkan kepada teller.


(27)

Wewenang

a. Mewakili kabag operasional untuk berhadapan dengan pihak eksternal yang berkaitan dengan bidang kredit atau sesuai dengan limpahan wewenang yang diberikan oleh kabag operasional.

b. Meminta informasi dan data kepada unit kerja yang lain yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugasnya.

c. Menyita barang jaminan dari debitur macet.

Tanggung Jawab

a. Menjamin hasil yang optimal dalam dalam proses penagihan, penyetoran dana dari nasabah.

b. Membina hubungan baik dengan nasabah penerima kredit.

c. Bertanggung jawab atas keamanan dan keutuhan nominal uang yang di setorkan.

9. Custumer Service Tugas Pokok

a. Memberikan penjelasan / inforasi secara menyeluruh kepada nasabah BPR SUBANG atau calon nasabah BPR SUBANG mengenai produk yang di tawarkan BPR SUBANG dan jasa lembaga keuangan yang bisa dilakukan BPR SUBANG berikut prosedurnya.

b. Membuat laporan bulanan mengenai penambahan nasabah BPR SUBANG baru (fresh fund), penutupan rekening dan mencatat keluhan custumer. c. Mengkonfirmasi kepada nasabah BPR SUBANG perihal saldo atau


(28)

d. Memfile dokumen-dokumen nasabah BPR SUBANG, tabungan dan simpanan berjangka.

Wewenang

a. Melakukan akses ke komputer/data-base serta mengelola data sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.

b. Mengambil tindakan-tindakan yang di perlukan untuk menjaga kepatuhan pelaksanaan prosedur pembukuan/penutup rekening dan pelayanan jasa BPR SUBANG.

c. Mengambil tindakan-tindakan yang di perlukan untuk menjaga hubungan baik dengan nasabah BPR SUBANG atau relasi BPR SUBANG.

d. Bersama dengan marketing mengusulkan peremajaan dan atau menarik produk yang dianggap tidak mendapatkan respon pasar yang baik.

Tanggung Jawab

a. Terkelolanya data-base nasabah BPR SUBANG dan file-file aplikasi dengan baik.

b. Terselesaikannya masalah-masalah yang berkaitan dengan pelayanan front office.

c. Bersama dengan supervisor marketing mengembangkan jaringan kepada pihak lain yang dapat melayani nasabah BPR SUBANG dalam rangka maksimalisasi manfaat produk-produk BPR SUBANG.

d. Bersama marketing memantau kebutuhan pasar sebagai dasar inisiatif dan pengembangan produk dan jasa baru.


(29)

2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan

Aspek kegiatan PD.BPR Subang Cabang Pusakanagara yaitu:

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan dan bentuk lain yang di persembahkan dengan itu.

2. Memberikan kredit kepada pengusaha kecil dan rumah tangga.

3. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang di tetapkan dalam peraturan pemerintah. 4. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI),


(30)

28

3.1Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PD.BPR Subang Cabang Pusakanagara penulis ditempatkan pada Bagian Kredit, bagian ini di pimpin oleh Analis Kredit yang mempunyai wewenang memeriksa dan menandatangani dokumen - dokumen atau syarat - syarat yang terkait dengan pihak external perusahaan dengan kewenangannya dan membuat surat penolakan apabila tidak di setujui atas dasar ketidak sesuaian dengan persyaratan standar atau penolakan oleh kepala Bidang Kredit PD.BPR Subang Cabang Pusakanagara.

3.2Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Kegiatan Kerja Praktek di PD. BPR SUBANG Cabang Pusakanagara dimulai pada pukul 08.00 s/d 17.00 dari hari senin sampai hari jumat. Kegiatan yang dilakukan selama kerja praktek di PD. BPR SUBANG Cabang Pusakanagara membantu pada bagian Analisa Kredit.

Analisa kredit diperlukan agar PD. BPR SUBANG Cabang Pusakanagara memperoleh keyakinan bahwa kredit yang di berian dapat di kembalikan oleh nasabahnya.


(31)

Analisa kredit juga untuk mengetahui prinsip-prinsip pemberian kredit dan kriteria pemberian kredit.

Berikut kegiatan penulis dalam prosedur pemberian kredit di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Subang Cabang Pusakanagara yaitu sebagai berikut:

Prosedur kredit adalah tahap yang harus dilalui sebelum kredit di berikan untuk menilai kelayakan calon debitur. Didalam memberikan/menyalurkan kredit hendaknya mengacu kepada prinsip yang sehat dan sesuai prosedur.

3.3Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

3.1.1 Kriteria Pemberian Kredit pada PD. BPR Subang Cabang

Pusakanagara

Didalam pemberian kredit harus di perhatikan beberapa kriteria, pemberian kredit PD. BPR SUBANG Cabang Pusakanagara dan harus di perhatikan sebelum melakukan analisa kredit adalah sebagai berikut:

1. Jangan pernah memberikan kredit bila pertimbangan lebih kepada: a. Belas kasihan

b. Kenalan ( bersaudara atau teman )

c. Nasabah orang terhormat ( terkenal,disegani,status sosial tinggi ) d. Usaha - usaha ilegal


(32)

2. Utamakan berdasarkan unsur-unsur sebagai berikut: a Kelayakan usaha

b Kemampuan membayar

c Jaminan (collateral) yang cukup dan legal.

3.3.2 Prinsip-Prinsip Dalam Menganalisa Pemberian Kredit pada PD. BPR Subang Cabang Pusakanagara

Dalam melakukan penilaian permohonan kredit PD. BPR Subang Cabang Pusakanagara sebagai berikut:

1. Caracter

Yaitu penilaian terhadap karakter usaha keperibadian calon peminjam dengan tujuan untuk memperkirakan kemungkinan perilaku/karakter peminjam memenuhi kewajibannya.

2. Capacity

Yaitu penilaian secara subyektif tentang kemampuan peminjam untuk melakukan pembayaran kemampuan di ukur dengan catatan prestasi peminjam di masa lalu yang didukung dengan pengamatan di lapangan atas sarana usahanya seperti toko, karyawan, alat-alat, pabrik serta metode kegiatan.


(33)

3. Capital

Yaitu penilaian terhadap kemampuan modal yang di miliki oleh calon peminjam yang di ukur dengan posisi perusahaan secara keseluruhan yang di tunjukan oleh rasio finansial dan penekanan pada komposisi modalnya.

4. Collateral

Yaitu jaminan yang di miliki calon peminjam. Penilai ini bertujuan untuk lebih meyakinkan bahwa jika suatu resiko kegagalan pembayaran tercapai terjadi, maka jaminan dapat di pakai sebagai pengganti dari kewajiban.

5. Condition

PD. BPR SUBANG harus melihat kondisi ekonomi yang terjadi di masyarakat secara spesifik melihat adanya keterkaitan dengan jenis usaha yang di lakukan oleh calon peminjam. Hal tersebut karena kondisi eksternal berperan besar dalam proses perjalanannya usaha calon peminjam.

3.3.3 Prosedur Pemberian Kredit Pada PD.BPR SUBANG Cabang

Pusakanagara.

Prosedur kredit adalah tahapan yang harus dilalui sebelum kredit di berikan untuk menilai kelayakan calon debitur, syarat pemberian kredit yang harus di penuhi yaitu ada 2 (dua) point yaitu sebagai berikut :


(34)

1. Calon nasabah mengajukan permohonan kekantor PD. BPR SUBANG Cabang Pusakanagara dengan mengisi dan menandatangani belangko. Dalam belangko tersebut di tandatangani oleh suami, istri dan diketahui oleh kepala desa atau dinas. dengan melampirkan fotokopi KTP/SIM sebagai identitas sebagai jaminannya adalah :

 Kredit Umum : sertifikat atas nama sendiri, kartu dasar untuk pedagang

 Kredit PNS : SK terakhir, kartu taspen, kartu pegawai. 2. Pihak bank menganalisis kredit dengan menggunakan pedoman 5C yaitu

: Character, Capacity, Capital, Collateral, dan Condition. Merupakan penilaian terhadap faktor eksternal yaitu keadaan ekonomi maupun iklim usaha yang sedang berlangsung.

3. Langkah–langkah prosedur pemberian kredit pada PD. BPR SUBANG :  Pengambilan Belangko dan Pengisiannya

Pemohon datang kekantor PD. BPR SUBANG Cabang Pusakanagara untuk mengambil perangko, kemudian mengisi dan di tanda tangani oleh suami istri pemohon dan ketahui oleh kepala desa atau kepala dinas. Dalam mengisi belangko tersebut harus ada persetujuan kedua belah pihak.


(35)

 Penyerahan Belangko

Belangko yang sudah di isi di serahkan kekantor PD. BPR SUBANG Cabang Pusakanagara dan petugas bank tersebut meneliti berkas permohonan nasabah. Permohonan di nyatakan lengkap apabila telah memenuhi syarat–syarat yang di tentukan untuk pengajuan perohonan menurut jenisnya.

 Cek / Survey

Dari pihak bank akan mensurvey kelapangan atau ketempat calon nasabah tersebut supaya dapat mengetahui karakter nasabah tersebut. Survey tersebut di lakukan secara profesional sehingga dapat berperan sebagai saringan untuk menjaga agar tidak terjerumus kedalam kredit bermasalah atau kredit macet.

Pihak bank menanggapi permohonan kredit nasabahnya, dengan melakukan evaluasi bahwa kredit yang di berikan aman. Artinya kredit dan bunganya oleh nasabahnya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Maka penganalisis harus teliti dan mengenal jenis calon debiturnya.

 Persetujuan/Penolakan permohonan dan di buatkan surat perjanjian kredit.

Setelah di analisis berkas permohonan kredit di mintakan persetujuan atau penolakan kepada debitur. Dinyatakan setuju akan di buat surat perjanjian. Dalam perjanjian kredit bank, penerimaan tidak bebas untuk menentukan tujuan penggunaan kreditnya dan tidak bebas untuk


(36)

menentukan isi dari perjanjian. Karena perjanjian kredit merupakan perjanjian standar yaitu perjanjian yang isi di tentukan terlebih dahulu oleh bank. Kepada pemohon hanya dimintakan pendapatnya apakah dapat menerima syarat-syarat yang tersebut didalam formulir atau tidak. Hal-hal lain yang kosong dalam belangko adalah hal-hal yang tidak mungkin di isi sebelumnya seperti : lama jumlah pinjaman, bunga, tujuan dan jangka waktu kredit.

 Penandatanganan Berkas

Berkas yang telah di setujui akan di tandatangani oleh direktur dan uang yang di pinjam dapt langsung di ambil di kasir.


(37)

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Dalam menempuh Jenjang SI

Program Studi Manajemen

Oleh :

NAMA

: SATINIH

NIM

: 21208003

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(38)

NANA : SATINIH

NIM : 21208003

FAKULTAS : EKONOMI

JURUSAN : MANAJEMEN

AGAMA : ISLAM

JENIS KELAMIN : PEREMPUAN

Riwayat Pendidikan:

TAHUN KETERANGAN

1996 – 2002 SDN 1 Compreng

2002 – 2005 SLTPN 1 Compreng

2005 – 2008 SMAN 1 Compreng

2008 – Sekarang Universitas Komputer Indonesia Bandung


(39)

(40)

(1)

33

 Penyerahan Belangko

Belangko yang sudah di isi di serahkan kekantor PD. BPR SUBANG Cabang Pusakanagara dan petugas bank tersebut meneliti berkas permohonan nasabah. Permohonan di nyatakan lengkap apabila telah memenuhi syarat–syarat yang di tentukan untuk pengajuan perohonan menurut jenisnya.

 Cek / Survey

Dari pihak bank akan mensurvey kelapangan atau ketempat calon nasabah tersebut supaya dapat mengetahui karakter nasabah tersebut. Survey tersebut di lakukan secara profesional sehingga dapat berperan sebagai saringan untuk menjaga agar tidak terjerumus kedalam kredit bermasalah atau kredit macet.

Pihak bank menanggapi permohonan kredit nasabahnya, dengan melakukan evaluasi bahwa kredit yang di berikan aman. Artinya kredit dan bunganya oleh nasabahnya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Maka penganalisis harus teliti dan mengenal jenis calon debiturnya.

 Persetujuan/Penolakan permohonan dan di buatkan surat perjanjian kredit.

Setelah di analisis berkas permohonan kredit di mintakan persetujuan atau penolakan kepada debitur. Dinyatakan setuju akan di buat surat perjanjian. Dalam perjanjian kredit bank, penerimaan tidak bebas untuk menentukan tujuan penggunaan kreditnya dan tidak bebas untuk


(2)

34

menentukan isi dari perjanjian. Karena perjanjian kredit merupakan perjanjian standar yaitu perjanjian yang isi di tentukan terlebih dahulu oleh bank. Kepada pemohon hanya dimintakan pendapatnya apakah dapat menerima syarat-syarat yang tersebut didalam formulir atau tidak. Hal-hal lain yang kosong dalam belangko adalah hal-hal yang tidak mungkin di isi sebelumnya seperti : lama jumlah pinjaman, bunga, tujuan dan jangka waktu kredit.

 Penandatanganan Berkas

Berkas yang telah di setujui akan di tandatangani oleh direktur dan uang yang di pinjam dapt langsung di ambil di kasir.


(3)

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT

PADA PD. BPR SUBANG CABANG PUSAKANAGARA

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Dalam menempuh Jenjang SI

Program Studi Manajemen

Oleh :

NAMA

: SATINIH

NIM

: 21208003

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi:

NANA : SATINIH

NIM : 21208003

FAKULTAS : EKONOMI

JURUSAN : MANAJEMEN

AGAMA : ISLAM

JENIS KELAMIN : PEREMPUAN Riwayat Pendidikan:

TAHUN KETERANGAN

1996 – 2002 SDN 1 Compreng

2002 – 2005 SLTPN 1 Compreng

2005 – 2008 SMAN 1 Compreng

2008 – Sekarang Universitas Komputer Indonesia Bandung


(5)

(6)