Laporan Praktek Kerja Lapangan di PT. Pos Indonesia (Persero) Bagian Public Relation

(1)

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

DI PT POS INDONESIA (PERSERO)

BAGIAN PUBLIC RELATIONS

Diajukan Sebagai Bukti Telah Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Oleh :

Niluh Ayu Anggaswari 41810055

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2 0 1 3


(2)

(3)

(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Niluh Ayu Anggaswari

Jenis Kelamin : Perempuan

Status : Belum Menikah

Tempat tanggal lahir : Bandung, 19 Mei 1993

Umur : 20 Tahun

Agama : Hindu

Alamat : Jl. Tubagus Ismail Dalam No. 30

Telepon / HP : 085624193663

Email : ayuanggaswari@yahoo.co.id

Hobi : Berenang

Pendidikan Formal

Tahun Pendidikan Keterangan

1996-1997 TK. Harapan Bahagia Depok Berijazah

1998-2000 SD.Mekarjaya XV Depok Pindah

2001-2003 SD. Merak II Balaraja Tangerang Berijazah

2004-2006 SMPN 2 Balaraja Tangerang Berijazah

2007-2009 SMAN 1 Balaraja Tangerang Berijazah


(5)

Pengalaman Organisasi

Tahun Uraian Keterangan

2007 Pengurus OSIS Bersertifikat

2008 Ketua Komisi 1 Kaderisasi MPK Bersertifikat

2008 Wakil Ketua KSP (Kreativitas Seni Pelajar) -

2010 Pengurus HIMA IK Divisi Kreasi dan Seni Bersertifikat

2011 Sekretaris 2 HIMA IK Bersertifikat

2012 Wakil Ketua 2 HIMA IK Berserifikat

2012 Headgrup Komunitas Peduli Sesama -

Prestasi

Tahun Uraian Keterangan

2012 Juara II Mahasiswa Berprestasi Tingkat Fakultas Bersertifikat

Pengalaman Kerja

Tahun Uraian Keterangan

2013 Surveyor Instrat Pemilihan Gubernur -

2013 Praktek Kerja Lapangan di PT.POS Indonesia

Bagian Public Relations

-

Keahlian/bakat

No Uraian

1. Berenang

2. Menari

Bandung, Oktober 2013 Hormat Saya,


(6)

ii DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR TABEL ivi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Sejarah PT.Pos Indonesia(Persero) 1

1.1.1 Visi Misi danTujuan PT.Pos Indonesia (Persero) 5

1.1.2 Logo Dan Arti Logo PT.Pos Indonesia (Persero) 7

1.1.3 Motto Dan Kredo PT.Pos Indonesia (Persero) 10

1.2.Sejarah Public Relation PT.Pos Indonesia (Persero) 11

1.3.Sejarah Public Relations PT.Pos Indonesia (Persero ) wilayah Bandung 22

1.4.Struktur Organisasi PT.Pos Indonesia (Persero) 24

1.5.Struktur Organisasi Sekretariat Perusahaan PT.Pos Indonesia(Persero) 25

1.6.Struktur Organisasi Humas PT.Pos Indonesia ( Persero) 26

1.7.Job Description 26

1.8.Sarana dan Prasarana 31


(7)

iii BAB IIPELAKSANAAN PKL

2.1Aktivitas Kegiatan Selama PKL 34

2.1.1 Jadwal Kegiatann PKL 34

2.2Deskripsi dan Contoh Kegiatan Rutin dan Insidental 39

2.2.1 Kegiatan Rutin 39

2.2.1.1Menginput data Surat Masuk dan Surat Keluar 40

2.2.1.2Menginput Lembar Disposisi 41

2.2.1.3Mengirim dan Mengecek Faximili 41

2.2.1.4Photocopy 42

2.2.2 Kegiatan Insidentil 42

2.2.2.1Menulis di papan pengumuman 43

2.2.2.2Materi Tentang News Release 44

2.2.2.3Analisis Proposal Masuk menggunakan SWOT 44

2.2.2.4Kegiatan Tausiyah Buka Bersama Nasional Karyawan PT.Pos 45

2.2.2.5Membuat Final Report 47

2.2.2.6Analisis Liputan Advertorial Metro TV 50

2.2.2.7Kegiatan Buka Bersama dengan anak yatim 50

2.2.2.8Mengarsip foto kegiatan PT.Pos Indonesia (Persero) 51

2.2.2.9Mencatat Nomer Agenda Surat Keluar 51

2.2.2.10 Pengondisian Kartu Lebaran PT. Pos Indonesia(Persero)...52

2.2.2.11 Membuat Surat Undangan Halal Bil Halal...52


(8)

iiii

2.2.2.13Membuat dan Mempersiapkan Surat Undangan 17 Agustus...53

2.2.2.14 Kegiatan Halal Bil Halal...54

2.2.1.15Gladiresik Upacara Kemerdekaan Indonesia...56

2.3Deskipsi Tentang Public Relations 57

2.3.1 Definisi Public Relations 57

2.3.2 Ruang Lingkup Public Relations 57

2.3.3 Tujuan Public Relations 58

2.3.4 Fungsi dan Peranan Public Relations 60

2.3.5 Strategi Public Relations 62 2.4Analisis Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 64

2.5Analisis Pelayanan Perusahaan Terhadap Mahasiswa PKL 68

BAB III PENUTUP

3.1Kesimpulan 71

3.2Saran 72

3.2.1 Saran Untuk Perusahaan 72

3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa PKL 73

DAFTAR PUSTAKA 76


(9)

ivi

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel1.1Daftar Sarana Kantor PR PT.Pos Indonesia 31

Tabel1.2Daftar Prasarana Kantor PR PT.Pos Indonesia 32

Tabel 2.1Pekerjaan yang Dilaksanakan Setiap Hari 35


(10)

vi

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1.1Logo PT.Pos Lama 7

Gambar 1.2Logo PT. Pos Baru 8

Gambar 1.3Struktur Organisasi PT.Pos Indonesia 24

Gambar 1.4Struktur Organisasi Sekretariat Perusahaan PT.Pos Indonesia 25

Gambar 1.5Struktur Organisasi Humas PT.Pos Indonesia 26

Gambar 2.1Penulis ketika menganalisis proposal 45


(11)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1Surat Permohonan Kerja Praktek 77

Lampiran 2Surat Balasan Permohonan Kerja Praktek 78

Lampiran 3Daftar Hadir PKL 79

Lampiran 4BeritaAcaraBimbinganLaporan PKL 81


(12)

i

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis haturkan kepada Tuhan yang maha Pemurah dan Penyayang, karena berkat Rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapanngan ini tepat pada waktu yang telah ditentukan. Penyusunan Laporan PKL ini dibuat berdasarkan hasil Praktek Kerja Lapangan penulis di PT Pos Indonesia (Persero) Bagian Publi Relations selama kurang lebih 22 hari. Laporan Kerja Praktek ini dibuat untuk memenuhi salah satu matakuliah Kerja Praktek program Pendidikan Strata Satu Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas di Universitas Komputer Indonesia. Tiada gading yang tak retak, itulah yang menggambarkan keseluruhan isi Laporan Praktek Kerja Lapangan ini, karena dalam penulisan Laporan ini masih banyak terdapat kekurangan, sehingga hasilnya pun masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran membangun untuk hasil yang lebih baik di masa datang.

Tidak lupa juga penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda I Gede Sudirga dan Ibunda tercinta Niluh Putu Natalina, yang telah memberikan kasih sayang, semangat, dorongan serta dukungan sepenuhnya kepada penulis baik moril maupun non moril. Sehingga laporan ini dapat diselesaikan, dan penulis persembahkan untuk kedua orang tua yang tidak henti-hentinya mendoakan penulis.

Dalam melaksanakan laporan ini, penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini tidak mungkin terwujud tanpa dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak.


(13)

i

Melalui kesempatan ini juga, dengan segenap kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan rasa hormat, terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof.Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia Bandung yang telah mengeluarkan Surat Pengesahan Permohonan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan terimakasih telah mendatangani Lembar Pengesahan ini.

2. Bapak Drs. Manap Solihat, M.si. selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi sekaligus sebagai Dosen Wali IK-2 2010, yang telah mempermudah seluruh proses pembuatan laporan ini serta memberikan arahan sebelum dan sesudah penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan juga memberikan bimbingan, memberikan informasi, memberikan ilmu-ilmunya dan arahan kepada penulis. 3. Ibu Melly Maulin P, S.Sos, M.Si, selaku Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi FISIP

Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan arahan sebelum dan sesudah penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan ini.

4. Bapak Inggar Prayoga, S.Ikom, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingannya kepada penulis dalam menyelesaikan laporan ini serta memberikan arahan, kritik dan saran yang sangat bermanfaat bagi penulis.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi, Khususnya Konsentrasi Ilmu Humas, yang telah membantu penulis dalam setiap perkuliahan sehingga dapat diterapkan ketika melakukan Praktek Kerja Lapangan ini.

6. Sekretariat Program Studi Ilmu Komunikasi, Ibu Astri Ikawati yang telah membantu peneliti dalam pengurusan ketika akan dan telah melakukan Praktek Kerja Lapangan.


(14)

i

7. Bapak Abu Sofyan, selaku Manager Public Relations PT.Pos Indonesia (Persero) yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dan menerima penulis untuk melakukan praktek kerja lapangan di PT Pos Indonesia (Persero) Bagian Public Relations dan selaku pembimbing yang selalu memberikan informasi dan arahan kepada penulis.

8. Bapak M.R. Ferry .H.S, Selaku Manager SDM PT.Pos Indonesia (Persero) memberikan kesempatan kepada penulis dan menerima penulis untuk melakukan praktek kerja lapangan di PT Pos Indonesia (Persero) Bagian Public Relations dan selaku pembimbing yang selalu memberikan informasi dan arahan kepada penulis. 9. Ibu Tri Hadiasih, selaku pembimbing kerja praktek yang selalu memberikan

informasi dan arahan kepada penulis.

10.Seluruh karyawan PT.Pos Indonesia (persero) Bagian Public Relations serta seluruh staf Sekretaris Wilayah PT Pos Indonesia (Persero) yang telah membantu penulis ketika melakukan praktek kerja lapangan.

11.Untuk Sahabat-sahabat ku tercinta Bagus Sukma dan Dita Ayu yang telah memberikan kasih sayang dukungan dan semangat kepada penulis.

12.Untuk yang tersayang Muchtalifan Achmad Farihan terima kasih atas kasih sayang, doa, dukungan dan kesabarannya yang telah mendampingi Penulis selama proses pembuatan laporan ini. You are the best in my heart…

13.Untuk Sahabat seperjuanganku I Made Putra Gustiawan, Anjar F. Aditya, Ananda Safitri, Dewi Sartika, M.Gusti Pangestu, Erwin Wijaya, Abdee Pradana Ugan terimakasih atas dukungan dan motivasinya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

14.Semua pihak yang telah membantu sebelum dan selama pelaksanaan Praktek Kerja


(15)

i

Tiada kata yang bisa terungkap, penulis hanya bisa mendoakan semoga segala bantuan, bimbingan, dorongan dan seluruh kebaikan semua pihak yang telah diberikan kepada penulis, mendapat balasan pahala dari Tuhan Yang Maha Esa. Amien.

Kritik dan Saran sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan laporan praktek kerja lapangan ini. Akhir kata semoga penulisan ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Bandung, Desember 2013


(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Sejarah PT.Pos Indonesia (Persero)

Perkembangan PT Pos Indonesia (Persero) erat kaitannya dengan sejarah bangsa Indonesia yang telah melalui beberapa zaman, yaitu zaman penjajahan Belanda, zaman penjajahan Jepang serta zaman kemerdekaan Indonesia. Surat – menyurat telah dilakukan manusia sejak zaman dahulu kala, dari mulai memakai simbol – simbol dan gambar – gambar yang ditulis di daun – daunan sampai surat dengan tulisan – tulisan di atas ketas yang ada sekarang. Komunikasi tertulis dalam bentuk surat telah berkembang di Indonesia sejak zaman Kerajaan Mulawarman, Sriwijaya, Tarumanegara, Mataram, Purnawarman dan majapahit. Komunikasi tidah hanya terbatas dalam hubungan dalam negeri saja, melainkan meluas hingga ke Negara tetangga seperti Siam, Birma dan lain – lain. Walaupun komunikasi secara tertulis telah diselenggarakan dengan cukup baik, namun badan khusus yang menangani perantara untuk saling menukar berita masik nampak. Kedatangan bangsa Belanda di bumi Nusantara merupakan awal terbentuknya surat – menyurat antar Indonesia dengan Belanda. Hal ini ditandai dengan kedatangan 4 buah kapal Belanda di bawah pimpinan Cornelis de Houtman pada tahun 1596 yang membawa surat – surat untuk para raja Banten dan Batavia.

Pada tanggal 26 Agustus 1764, Gubernur Jendral G. W. Van Inhoff mendirikan kantor pos pertama di Batavia (Jakarta) yang bertugas


(17)

menyelenggarakan pengiriman surat – surat, dokumen – dokumen, wesel pos dan berbagai kegiatan di bidang lainnya. Pentingnya pos pada masa itu dapat dilihat

pada pemberian anama jalan yaitu “Jalan pos Raya” untuk jalan pertama yang di

bangun VOC dari Anyer sampai Panarukan oleh Gubernur Jenderal Deandels. Peranan kantor pos semakin penting dan berkembang setelah penemuan teknologi telegram oleh Morse pada tahun 1843, maka didirikan dinas telegrap yang menyelenggarakan perhubungan berita jarak jauh dengan cepat. Pada tahun 1875, Dinas Pos bergabung dengan Dinas Telegrap dan pada tahun 1878 dibentuk suatu badan yaitu Jawatan Pos dan Telegrap yang kemudian diterima menjadi anggota UPU (University Postal Union-Uni Pos). Pada tahun 1906 didirikanlah Post

Telegrapf end Telefoon Dienst oleh Pemerintah Belanda dengan Staatsblad No.

395 tahun 1906 yang kemudian dikenal dengan sebutan PTT. Awal mulanya PTT merupakan badan usaha berlandaskan ICW (Indische Comtabilitest Wet) akan tetapi pada tanggal 1 Januari 1932 PTT memiliki landasan baru yaitu IBW

(Indische Bardijft Weft). Perang dunia ke II meletus, peperangan terjadi dimana –

mana termasuk di Asia. Pada tanggal 8 Maret 1942, Pemerintah Belanda di Indonesia menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Ada pun nama PTT pada zaman penjajahan Jepang (9 Maret 1942 – 14 Agustus 1945) yaitu Tsushin Shokyoku. Selama masa penjajahan Jepang, jawatan PTT terpecah – pecah mengikuti struktur organisasi pemerinta militer Jepang, sehingga pada masa itu terdapat Jawatan PTT Sumatera, Jawatan PTT Jawa dan Jawatan PTT Sulawesi. Setelah Jepang menyerah dan Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, maka


(18)

dengan disponsori mereka merebut kantor pos pusat Post Telegraf Telefoon (PTT) di Bandung oleh angkatan muda PTT (AMPTT) dari pemerintah militer Jepang.

Dalam peristiwa ini, gugur sekelompok pemuda anggota AMPTT sehingga pada tanggal tersebut menjadi tonggak awal berdirinya PTT Republik Indonesia dan diperingati setiap tahunnya sebagai bakti PTT, yang kemudian menjadi hari bakti pariwisata, pos dan telekomunikasi (PARPOSTEL). Pada tanggal 27 Desember 1949, jawatan PPT mulai memusatkan perhatiannya pada pembangunan yang meliputi bidang kepegawaian, keuangan dan perbaikan perlengkapan bangunan yang rusak dan pembangunan gedung yang baru. Pada tahun 1960 pemerintah mengadakan reorganisasi alat – alat produksi dan distribusi yang ditujukan kearah pelaksana pasal 33 UUD 1945. Untuk itu dikeluarkan PP No. 204/1961 Jo UU No. 19/Prp/1960. Berdasarkan UU tersebut semua perusahaan yang modal keseluruhannya merupakan kekayaan Negara, baik yang terjadi karena pemisahan dari kekayaan Negara maupun karena nasionalisasi, menjadi Perusahaan Negara. Dengan PP No. 204/1961 Jo UU No. 19/Prp/1960, didirikan Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Pemilihan nama Postel dianggap lebih tepat karena mencakup seluruh lapangan usaha perusahaan, sedangkan nama PTT dirasakan kurang lengkap karena tidak menyebutkan hal – hal yang berkaitan dengan perhubungan radio.

Usia PN Postel tidak bertahan lama. Hal ini dikarenakan organisasi yang ada dirasakan tidak mampu lagi menampung usaha – usaha yang berkembang dengan pesat. Sejalan dengan itu, untuk memungkinkan cepatnya laju


(19)

pertumbuhan perusahaaan dalam memenuhi kebutuhan hajat hidup masyarakat, pemerintah memandang perlu meninjau kembali status organisasi PN Postel. Oleh karena itu, dikeluarkanlah Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1965 dan Peraturan Pemerintah No. 30 tahun 1965, dimana pemerintah memecah PN Postel menjadi dua perusahaan yaitu PN Pos dan Giro dan PN Telekomunikasi. Selanjutnya melalui Undang – Undang No. 9 tahun 1969, status Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ditetapkan menjadi Perjan, Perum dan Persero. Atas dasar tersebut maka status PN Pos dan Giro Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1978 diubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) Pos dan giro. Dengan adanya Peraturan Pemerintah No. 3 tahun 1983, maka pemerintah telah menetapkan tata cara pengawasan dan pembinaan Perjan, Perum dan Persero. Untuk menyesuaikan dengan ketentuan baru ini, Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1978 yang mengatur tentang Perusahaan Umum Pos dan Giro telah diganti dengan Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 1984. Setelah sebelas tahun menjadi Perum, Pos dan Giro merasa telah memenuhi syarat untuk dialihkan bentuknya menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Untuk itu dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas usaha penyelengaraan usaha pos dan giro, maka sejak tanggal 20 Juni 1995 melalui Peraturan pemerintah No. 5 tahun 1995, Perum Pos dan Giro secara resmi telah berubah bentuknya menjadi PT Pos Indonesia (Persero). Ada pun tugas pokok dari PT Pos Indonesia (Persero) adalah membangun, mengembangkan dan mengusahakan pelayanan pos dan giro dalam arti seluas – luasnya guna mempertinggi kelancaran hubungan – hubungan masyarakat untuk menunjang pembangunan nasional. Oleh karena itu, Peraturan Pemerintah No. 24


(20)

tahun 1984 secara otomatis tidak berlaku lagi, karena PT Pos Indonesia (Persero) harus tunduk kepada akta pendirian yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Indonesia dengan No.C2-8128 HT 01.01 tahun 1995 pada tanggal 29 Juni 1995 dan diumumkan dalam tambahan berita RI tanggal 22 Agustus 1995 No. 47 dan akta ini telah didaftarkan kepada kantor Pengadilan Negeri Bandung hari kamis tanggal 13 Juli 1995 dengan NO.861. Seiring dengan tibanya Jepang yang mengambil alih kekuasaan Belanda di Indonesia, jawatan PTT Sumatera, jawatan PTT Jawa dan jawatan PTT Sulawesi. Jawatan PTT Republik Indonesia berdiri secara resmi pada tangggal 27 September 1945 setelah dilakukan pengambilan alihan kantor pos PTT di Bandung oleh angkatan muda PTT (AMPTT) dari pemerintah militer Jepang. Dalam peristiwa ini, gugur sekelompok pemuda anggota AMPTT sehingga pada tanggal tersebut menjadi tonggak awal berdirinya PTT Republik Indonesia dan diperingati setiap tahunnya sebagai bakti PTT, yang kemudian menjadi hari bakti pariwisata, pos dan telekomunikasi (PARPOSTEL).

1.1.1 Visi, Misi dan Tujuan PT.Pos Indonesia (Persero) a. Visi

Menjadi pemimpin pasar di Indonesia dengan menyediakan layanan surat pos, paket dan logistik yang handal serta jasa keuangan yang terpercaya.

b. Misi

- Berkomitmen kepada pelanggan untuk menyediakan layanan yang


(21)

- Berkomitmen kepada karyawan untuk memberikan iklim kerja yang aman, nyaman dan menghargai kontribusi

- Berkomitmen kepada pemegang saham untuk memberikan hasil

usaha yang menguntungkan dan terus bertumbuh

- Berkomitmen untuk berkontribusi positif kepada masyarakat

- Berkomitmen untuk berperilaku transparan dan terpercaya kepada seluruh pemangku kepentingan

c. Tujuan PT.Pos Indonesia (Persero)

PT POS INDONESIA mempunyai tujuan memastikan

pengontrolan dapat dilakukan baik oleh pihak konsumen sendiri, pengontrolan ini memerlukan biaya investasi yang cukup besar dalam usaha memodernisasi dan tidak tergantung pada " Human Resources " yang terlalu besar. Namun Turnover yang akan diterima dipastikan akan lebih besar karena tujuan utama dari sistem ini untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat dan pada akhirnya untuk membuat masyarakat Indonesioa loyal menggunakan PT POS INDONESIA.


(22)

1.1.2 Logo dan Arti Logo PT.Pos Indonesia (Persero) a. Logo PT. Pos Indonesia (Persero)

Gambar 1.1 Logo PT.Pos Lama

Sumber : Humas PT.Pos Indonesia Kantor Pos Bandung, 2013

Perum Pos dan Giro, logo lama perusahaan ini terdiri dari unsur padi-kapas yang bersambung dengan banner diatas dengan tulisan RI, banner dibawah dengan tulisan POS & GIRO, mengelilingi unsur segi-lima yang mengurung bola dunia dan burung. Diantara segisegi-lima dan padi kapas terdapat arsiran horisontal. Ide utama pada logo ini adalah burung, sebagai simbol atau tanda yang mewakili merpati pos, konsep pengantaran surat jaman dahulu. Bola dunia, sebagai simbol dari perputaran dunia dan kekekalan (Cooper J.C. Traditional Symbols, Thames & Hudson, London 1998, hal. 74) merepresentasikan hal hubungan antar negara, internasional,global.


(23)

Gambar 1.2 Logo PT.Pos Baru

Sumber : Humas PT.Pos Indonesia Kantor Pos Bandung, 2013

Kemudian setelah berevolusi akhirnya logo PT.Pos Indonesia pun berubah dimana gambar dari burung merpati sudah tidak terkurung oleh segi lima serta mempunyai garis-garis dari burung yang tegas dan yang paling mencolok dari logo yang baru ini adalah warnanya yang terang yaitu warna orange serta dipadukan oleh tulisan dengan tipografi bold PT. POS INDONESIA.

b. Arti Logo PT. Pos Indonesia (Persero)

Arti dari logo PT.Pos Indonesia lama yaitu dimulai dari unsur padi kapas, seperti yang telah diuraikan sebelumnya, adalah mewakili simbol keadilan sosial dari Pancasila, untuk kelompok tertentu padi melambangkan pangan dan kapas melambangkan sandang. Banner yang bertuliskan R I di atas segilima dan merupakan ujung dari unsur


(24)

padi-kapas yang melingkari segi-lima, merupakan singkatan dari Republik Indonesia.

Makna yang tertangkap secara semantik dari membaca tanda tanda ini adalah pekerjaan profesionalitas pos yang dilambangkan dengan burung dan bola dunia terkurung oleh segi-lima dan masih dikelilingi oleh padi kapas yang ujung atasnya ada banner bertuliskan RI, yang memberikan kesan bersifat Nasional. Bisnis Pos adalah bisnis yang berlingkup Internasional, menghubungkan antar negara di dunia, sehingga kesan yang timbul dari logo lama PT. Pos ini adalah profesionalitas Pos yang bersifat internasional dilambangkan dengan burung merpati dan bola dunia, masih terkurung oleh hal-hal yang bersifat Nasional, burung tidak dapat lepas dan bebas.

Pada logo PT. Pos baru, burung Merpati melambangkan pos yang siap terbang mengelilingi dunia telah bebas tak terkurung oleh segi-lima dan padi kapas, berjalan semakin cepat, divisualisasikan dengan sayap yang bergaris garis horisontal dan proporsi burung yang lebih memanjang dan mengecil di ujung, usaha untuk memvisualisasikan kecepatan serta burung merpati merupakan pengantar surat pada zaman kuda melambangkan bahwa pos adalah pengantar pesan. Ukuran burung lebih besar dibandingkan dengan bola dunia, dapat terbaca bahwa burung dapat menguasai dunia.Bola dunia juga melambangkan bahwa PT Pos Indonesia melayani hingga ke seluruh dunia. Warna


(25)

orange digunakan untuk menandakan, sesuatu yang penting,selain itu warna orange melambangkan melambangkan bahwa kantor pos melayani hingga ke pelosok negeri, bahkan dalam keadaan gelap. Sehingga warna orange dapat terlihat jelas, dan mudah di kenali.

Tulisan dengan tipografi bold : POS INDONESIA, adalah nama perusahaan dengan identitas negara, berada di bawah gambar burung dan bola dunia, disini terbaca bahwa yang utama adalah profesionalitas dibidang usaha, dengan slogan Untuk anda kami ada . untuk menambah kesan mengutamakan pelayanan.

1.1.3 Motto dan Kredo PT.Pos Indonesia (Persero)

1. Motto PT Pos Indonesia (Persero)

Sesuai dengan keinginan untuk memberikan pelaporan secara professional yang mana menjadi motto PT Pos Indonesia (Persero) adalah sebagai berikut :

1. Tepat waktu

2. Tepat Sasaran

3. Terpercaya

2. Kredo PT Pos Indonesia (Persero)

Kredo merupakan pernyataan kepercayaan (keyakinan). Dalam perusahaan, kredo memiliki peran yang sangat penting didalam memberikan keyakinan kepada seluruh karyawannya agar dapat


(26)

menjalankan keyakinan dari perusahaan agar perusahaan memiliki keyakinan tersendiri yang dianutnya sehingga memiliki citra tersendiri di publik internal maupun eksternal. Keinginan PT Pos Indonesia (Persero) selalu memperhatikan konsumen, maka dari itu PT Pos Indonesia (Persero) memiliki kredo yang mudah diingat oleh seluruh masyarakat yaitu dengan menerapkan satu semboyan “Untuk anda kami ada” selalu dikenal sebagai kredo dari PT Pos Indonesia (Persero).

1.2Sejarah Public Relation PT. Pos Indonesia

Sejarah Public Relations PT.Pos Indonesia pertama kali digagas oleh seorang tokoh bernama Roekmin Adiwinata, R., Bc. A.P. Beliau dilahirkan di Subang tanggal 17 Desember 1916. Setelah memperoleh ijazah AMS bagian B yang setingkat dengan SMA/IPA, pada tanggal 3 Juni 1937, ia mula-mula bekerja pada Laboratorium kimia di Bogor, hanya selama hampir dua bulan. Setelah itu melamar pekerjaan di Jawatan PTT. Setelah melalui ujian masuk, ia di terima sebagai calon pegawai unuk pangkat Adjunct Controleur I, dan di tempatkan di Kantor Pos dan Telegrap Cirebon, mulai tanggal 2 Desember 1938. Setelah empat bulan mengikuti kegiatan pelbagai dinnas yang terdapat di kantor itu dan memperoleh wawasan seperlunya, ia masuk Kursus Adjunct Controleur 1e Klas di Bandung. Ketika itu itu pelajar Kursus di gaji sebagai tenaga bulanan.

Waktu masih mengikuti kursus itulah Adiwinata melangsungkan pernikahannya dengan R. Rohani, putri seorang pegawai PTT DI Sukabumi pada tanggal 3 Pebruari 1940. Ia mengenal R.Rohani untuk pertama kali di lapangan bulu tangkis, ketika berlibur pada kakaknya di Sukabumi. Gadis siswi MULO itu


(27)

menarik perhatiannya karena sikapnya yang sederhana dan suka bekerja. Untuk mengisi waktu luangnya, R. Rohani menjadi pemegang depo benda pos dan maerai untuk melayani masyarakat. Paling sedikit ia sudah mempunyai gambaran tentang pos itu apa. Tidak keliru ia mempersunting R.Rohani sebagai teman hidup

yang suka “self help” dan mempunyai semangat pengorbanan yang tinggi.

Pada tanggal 1 Januari 1942, Adiwinata lulus dan diangkat menjadi pegawai sementara Adjunct Conroleur I pada Kantor Pos dan Telegrap Besar Kelas I Bandung. Tidak lama kemudian, pemerintah Hindia Belanda bertekuk lutut pada balatentara Jepang di Kalijati pada tanggal 8 Maret 1942.

Pada masa pendudukan Jepang, Adiwinata bekerja di Kantor “Radio Bedrijf

Centrale” (RBC) yang bertempat di lantai dua Kantor Pos Bandung. RBC

Bandung ini pindahan dari RBC Jakarta (DTX) sejak tahun 1940, yang menjadi BDX setelah negeri Belanda diserbu Jerman. Perhubungan radio antara Jepang dan Jerman (1942-1945) disalurkan melalui RBC Bandung ini. Pemancarnya ketika itu ada di Malabar dan Dayeuhkolot, sedangkan stasiun penerimanya ada di Rancaekek. Dalam kedudukannya sebagai Kepala RBC Bandung, Adiwinata mengetahui banyak tentang pertukaran telegram radio internasional antara tahun 1940-1945 mengenai perangg di Eropa dan di Pacific. Selama pendudukan Jepang, RBC Bandung merupakan tempat penerusan berita radio dari pihak Jepang kepada sekutunya, Jerman.Di RBC itu, Adiwinata telah ditunjuk oleh Jepang sebagai kepala dari para pegawai yang berbangsa Indonesia. Setelah Kantor Pusat PTT pada tanggal 27 September 1945 direbut oleh angkatan muda PTT, ia menerima tugas pimpinan RBC Bandung dari tangan Jepang. Sesudah itu


(28)

ia terpilih oleh para pegawai bangsa Indonesia sebagai kepala RBC. Ia turut ambil bagian dalam pengiriman telegram selundupan (xq) ke Bukittinggi, Tanjung pandan , Pontianak dan kantor lainnya, bahwa kantor pusat PTT telah diambil alih oleh Bangsa Indonesia. Dalam nota yang dikirimkannya ke Bukittinggi, diuraikannya kisah perebutan Pusat PTT dari tangan Jepang, yang di terima dengan baik di Bukittinggi. Perhubungan dengan Tanjupandan terpelihara dengan baik, sampai NICA menguasai Kantor Pos dan Telegrap Tanjungpandan dan menghentikan perhubungan. Ketika berhubungan dengan Pontianak, Adiwinata menerima berita bahwa banyak pegawai PTT telah diambil oleh Jepang. Operator Telegrap nya tinggal satu orang .

Pada awal kemerdekaan itu, Adiwinata berhasil menyusun kode Telegram atas perintah Kepala PTT, Mas Soeharto, untuk memenuhi permintaan PM Syahrir, karena Pemerintah RI ketika itu belum mepuunyai kode untuk telegram.

Sebelum Bandung menjadi lautan api pada tanggal 24 Maret 1946, ia membagikan beberapa pesawat pemancar kecil ke berbagai daerah beserta operatornya. Perhubungan radio lalu dipindah ke stasiun Malabar dan Dayeuhkolot, tempat alat-alat telegrap dipindahkan dari Bandung, sebelum kota itu di bumihanguskan. Dari ketinggian menara antena Dayeuhkolot, ia dapat menyaksikan kobaran api yang membakar kota Bandung. Karena batas 10 km dari Bandung berakhir di jembatan Citarum, sedang di seberangnya berada Dayeuhkolot, terpaksa komplek Dayeuhkolot di tinggalkan lagi, dan dipindah ke stasiu radio Malabar, sampai bulan Juni.


(29)

Ketika itu Adiwinata jatuh sakit dan dirawat di Banjaran. Setelah menerima berita bahwa suaminya menderita sakit, Ny. Adiwinata yang sebelumnya mengungsi dengan anaknya ke Sukabumi, menyusul suaminya. Setelah adiwinata sembuh dari penyakit perutnya dan kuat kembali, ia bersama istri bermaksud melanjukan pengungsiannya ke Priangan Timur, sedangkan anaknya tetap tinggal di Sukabumi pada mertuanya.

Setibanya di tasikmalaya, ia meneruskan hijrahnya ke Jawa Tengah, langsung ke Solo, tempat sebuah RBC baru berhasil didirikan dalam rangka pemencaran stasiun radio. Pimpinan PTT ketika masa itu telah memperhitungkan segala kemungkinan yang bisa terjadi pada masa yang akan datang. Kalau sebuah pemancar dihancurkan oleh pihak musuh, maka stasiun pemancar pengganti sudah siap di tempat lain, untuk menjaga supaya tidak ada kesenjangan hubungan radio.

Melalu RBC di Solo inilah Adiwinata berhasil menghubungi radio India

(Bombay), setelah tiga hari putar “sound-slip” dan memanggil pemancar India, VWX-2. Terjalinlah hubungan internasional antara Indonesia dan India, untuk melanjutkan perjuangan kemerdekaan Indonesia di PBB. Ketika itu ia ditempatkan di bagian Teknik Radio (Terad) dibawah Soedirdjo, dan menangani Perhubungan Radio di Brebes

Di kota Bengawan ini ia memperoleh tempat berteduh di Sangkrah. Seelah merasa mapan, ia bersama istrinya berangkat ke Sukabumi menjemput ank-anaknya melalui Jakara dan pulang kembali melalui Yogyakarta ke Solo.


(30)

Pada Akhir kariernya di Solo, Adiwinata ditunjuk sebagai Kepala Bagian Eksploatasi Telegrap. Sesudah terjadi pemberontakan PKI ia berangkat ke Yogyakarta. Setelah lapor Kepala PTT, Mas Soeharto, ia kembali ke Bandung.

Sebelum pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh Belanda, ia mendaftarkan di Kantor Pusat PTT di Bandung dan dipekerjakan di bagian

Verkeerstelegrafie C” (Perhubungan telegrap)

Sejak1 Juli 1951, Adiwinata diangkat menjadi Kepala Biro Pengawas Daerah Pos dan Telegrap VI Medan. Ketika iti ia harus berangkat sendiri, tidak bersama istrinya. Istrinya kemudian menyusulnya bersama anak-anaknya dengan naik kapal, karenaistri tidak boleh dijemput. Untung Ny. Adiwinata yang selalu berusaha menolong dirinya sendiri dan tidak suka menyusahkan orang lain dapat memahami situasi waktu itu.

Medan termasuk pos yang ringan bagi Adiwinata. Kehidupan pegawai berat. Untuk menambah pendapatan, istrinya yang membuat bakat teknis, membuat

bakoven untuk membuat roti atau kueh. Ia bahkan menerima jahitan, karena

mempunyai ijazah “coupeuse: (ahli potong pakaian wanita). Kepandaiannya diamalkan pula untuk meningkatkan kemampuan para istri pegawai PTT dengan memberi pelajaran menjahit dengan sekaligus mengajarkan tulis-menulis kepada istri-istri pengantar pos yang pada waktu tu masih banyak yang buta huruf. Ia bahkan sudah dapat mengendarai kendaraan bermotor sendiri, supaya dimana perlu ia dapat bergerak dengan cepat tanpa sopir, kalau suaminya sedang keluar kota, mengadakan inspeksi. Keika itu ia dipilih menjadi Ketua Persatuan Istri Pegawai PTT.


(31)

Cukup lama Adiwinata memimpin daerah Pos dan Telegrap VI. Dalam jangka waktu hampir 8 tahun, ia mengalami beberapa pergolakan. Pemberontakan Daud Beureuh di Aceh pada tahun 1953 dan PRRI di Medan dengan Simbolonnya.

Ketika aceh bergolak, PTT idak mengalami kesulitan. Pos berjalan terus. Pengiriman wesel pos ke Jawa berlangsung terus. Banyak anak Aceh yang belajar di Jawa. Kepala Daerah Pos dan Telekomunikasi tetap menjalankan inspeksinya di daerah Aceh sambil mengawasi pembangunan Kantor Pos yang sedang berjalan. Adiwinata cukup politis dan taktis dalam hal ini. Pelaksanaan pembangunan itu dikerjakan oleh pemborong Aceh.

Keika terjadi pergolak PRRI, Adiwinata tidak diperbolehkan menerima instruksi dan Kantor Pusat PTT Bandung. Begitu pula tidak diperbolehkan melakukan pengiriman weselpos. Setelah yang berkuasa diberi penerangan, bahwa dalam pengiriman uang weselpos, uangnya tidak dikirimkan bersama dengan surat weselposnya, tetapi, tetap di Kantor Pos pengirim, pengiriman weselpos boleh dilangsungkan terus.

Sejak 9 April 1953 ia dipindahkan sebagai Kepala Daerah Pos dan Telekomunikasi III di Surabaya, menggantikan D. Hage. Selama 7 tahun ia mengawasi daerah inspeksi Pos dan Telegrap di Jawa Timur. Pada tanggal 24 April 1986 di Tretes dilangsungkan Rapat Kerja para Kepala Daerah Telekomunikasi di seluruh Indonesia, sampai tanggal 27 April 1968. Bersamaan dengan itu diadakan Kongres III persatuan Wanita Postel yang kemudiian


(32)

membentuk organisasi wanita Periska Postel (Persatuan Istri Karyawan dan Karyawati Pos dan Telekomunikasi).

Ketika G 30 S/PKI meletus, Adiwinata menghadapi tugas yang berat sekali. sebagai anggota Team Screening, ia bisa dibunuh kalau memasuki daerah tertentu. Ketika itu bjumlah pegawai yang masuk SB Postel di Jawa Timur cukup banyak. Mereka yang masuk anggota Pengurus SB Postel di kantor Pos harus di “screen oleh Team screening”. Pada suau kita Adiwinata harus melakukan Screening terhadap seorang anggota Pengurus SB Postel di Kantor Pos Blitar. Pegawai itu justru dilarang oleh Muspida setempat untuk meninggalkan kota, dan harus mengarahkan serah terima di kantor, Adiwinata memanggil pegawai Pos itu justru dikualifikasikan sebagai simpatisan SB Postel. Untuk menghilangkan dugaan yang tidak tepat itu, Adiwinata bersama anggota Team Screening Surabaya pergi ke Blitar, untuk melakukan screening terhadap pegawai itu. Namun

setibanya di Blitar, ia justru dihadapkan ke “meja hijau” Muspida setempa, yang langsung melakukan interogasi terhadap dirinya. Seteah Muspida menerima keterangan dan penjelasan seperlunya bahwa Team Screening di Surabaya dibentuk atas Instruksi Pusat, barulah Muspida setempat menyadari, bahwa

Team Screening yang dibentuk Kepala Daerah Pos dan Telegrap III di Surabaya bertindak lebih cepat dan tepat daripada Muspida seempat.

Pada tahun itu pula Adiwinata dipindah ke Kantor Pos Pusat PN Pos dan Giro di Bandung, dan diangkat menjadi Direktur Administrisai Pos, dalam Direksi PN Pos dan Giro yang dipimpin oleh Oesadi, SH sejak 15 nopember 1965. Sebagai Direktur Administrasi Pos ia membawahi bagian Tata Usaha dan


(33)

Administrasi Kepegawaian serta Bagian Keuangan. Karena ia merasa masih kurang menguasai bidangnya yang baru, dengan tekun ia mendalami tugas pekerjaannya sampai jauh malam, tak lain untuk menyukseskan anggaran belanja PN Pos dan Giro yang harus diajukan ke Departemen Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Pos danTelekomunikasi. Usahanya ini tidak sia-sia, dan justru akan membantu memudahkan tugas pekerjaan pada jabatannya di Direktrat Jenderal Pos dan Telekomunikasi kemudian.

Tidak lama ia menduduki jabatan Direktur Administrasi Pos. Sejak 1 april 1966 ia diserahi jabatan Pembantu Utama Deputy Mentri/Kepala Deparemen Postel Urusan Administrasi logistik. Jabatan itu dalam perubahan kontelasi politik, menjadi Sekeraris Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi. Tugasnya ketika itu tidak mudah dalam pemberesan administrasi keuangan Jawatan PTT tahun 1962/1963 yang pada tahun 1963 menjadi PN Postel, yang dipecah menjadi PN Pos dan Giro, dan PN Telekomunikasi. Bersama-sama dengan Soemantri, Kepala bagian Departemen Organ, ia berhasil membuat :

a. Neraca PTT tahun 1962/1963

b. Neraca akhir PTT tahun 1963

c. Neraca awal PN Postel tahun 1963 d. Neraca akhir PN Postel tahun 1963

e. Neraca awal PN dan Giro tahun 1965, lengkap dengan herinventarisnya yang disusun bersam dengan Ir. Marsoedi dan Akuntan Negara yang telah


(34)

Ketika jabatan Kepala Pendidikan Pos dan Telekomunikasi tidak terisi pada tahun 1967. Adiwinata ditunjuk menjadi Ketua Presidium Pendidikan Pos dan Telekomunikasi.

Menjelang akhir kariernya, Adiwinata diangkat menjadi Direktur Utama PN Pos dan Giro. Mula-mula sebagai Pejabat Direktur Utama PN Pos dan Giro sejak 11 April 1986, dan sejak 1 Juli 1986 ia diangkat secara definitif sebagai Direktur Utama PN Pos da Giro. Instruksi yang diterimanya dari Direktur Jenderal Soehardjono ialah supaya pengiriman surat pos lebih cepat da lebih aman. Disamping itu PN Pos dan Giro supaya berdikari, berdiri diatas kaki sendiri, tanpa membuat subsidi dari pemerintah.

Sudah beberapa tahun PN Pos dan Giro mengalami defisit. Sebab itu ia

harus mengusahakan kebijakan neraca seimbang dan melakukan “cost

accounting” yang tepat. Tantangan inilah yang harus dihadapinya sebagai

Direktur Utama. Ia harus dapat meningkatkan pendapatan perusahaan, supaya pengeluaran dapat ditutup dari penerimaan. Ia harus menjalankan management by obyektifdengan melakukan target approach”.

Ia melihat bahwa monopli pos tidak boleh diandalkan dengan perhitungan bahwa publik akan datang sendiri ke Kantor Pos dan Giro. Kenyataan menunjukan bahwa PN Pos dan Giro menghadapi persaingan pemakai jasa pos. Berhubung dengan itu ia mulai menggiatkan public relation serviceatau dinas hubungan masyarakat dalam tahun pengangkatannya itu pula. Secara Organisatoris, urusan Humas Pos dibawah dibawah Direktur Tata Usaha dan


(35)

Kepegawaian Pos. Namun, secara taktis di tempatkan dibawah Direktur Utama PN Pos dan Giro.

Dinas Humaspos harus melakukan pendekatan ke dalam dan ke luar. Ke dalam, dinas ini menerbitkan majalah perusahaan yang mula-mula dinamakan Warta Bulanan Resmi. Ketika itu sedang di kembangkan singkatan untuk memperpendek istilah yang panjang. Warta Bulanan resmi PN Pos dan Giro itu

diberi singkatan “Warboel”. Mereka yang mengerti bahasa Belanda, sudah tentu

tidak seuju dengan singkatan itu, karena “warboel” dalam bahasa Belanda berarti

sesuatu yang porak poranda atau brengsek tidak karuan. Singkatan itu lalu diganti

dengan “Warres” dan kemudian diganti lagi dengan “Merpatipos”.

Dalam majalah bulanan itu dimuat tulisan yang bersifat membangun manusia Pos dan Giro dalam hubungannya dengan pelayanannya kepada masyarakat pemakai jasa Pos dan Giro. Sikap yang perlu dimiliki pegawai Pos dan Giro dalam hubungannya satu sama lain di kantor untuk penyelesaian pekerjaan dinas diketengahkan, karena sikap yang tepat menentukan keberhasilan perusahaan.

Yang perlu dicatat ialah bahwa dalam majalah itu dilancarkan sayembara menulis karangan dengan tema peningkatan dinas ini dan dinas itu. Disini Adiwinata mendorong para pegawai untuk memecahkan masalah. Ia mengajak pegawai melakukan penelitian secara muurah, karena hadiahnya hanya sampai Rp. 25.000,00 ( Dua puluh lima ribu rupiah) bagi pemenang tertinggi. Secara ini ia mendidik pegawai supaya mempunyai sikap keterlibatan dalam masalah yang dihadapi perusahaan, yang terasa menjadi miliknya dan perlu dikembangkan


(36)

kemajuannya baik kualitatif maupun kuantitatif. Begitu besar perhatiannya kepada

faktor manusia ini, sampai ia menerbitkan buku saku yang di beri judul : “Tiga Pesan” untuk para pegawai, bahkan untuk siapapun yang merasa berkepentingan,

sebelum ia meninggalkan perusahaan.

Ke luar, dinas Humaspos melakukan pendekatan kepada masyarakat pemakai jasa agar suka Pos dan Giro, dengan melancrakan promosi lewat siaran TVRI, RRI, Iklan, Kalender, Pameran, Khususnya mengenai filateli, menerbitkan

majalah “Sahabat Pena”, menyokong Persatuan Pengumpul Perangko dan

mengadakan kunjungan ke sekolah-sekolah. PN Pos dan Giro makin dikenal dan disukai masyarakat yang masih perlu diberi penerangan, sehingga jasanya makin dipakai di masyarakat yang lebih luas.

Daya upaya Direktur Utama, Adiwinata, mencapai sasaran yang dituju. Pada tahun 1968 PN Pos dan Giro tidak mengalami defisit lagi, berkat pelayanan pos kilat dan pos kilat khusus, yang makin dipakai oleh para pengirim. Dengan rasa lega Direksi PN. Pos dan giro dapat membayar lunas kenaikan gaji pegawai 50% yang tertunda sampai bulan Nopember 1968. Begitu pula hutang kepada administrasi luar negeri sebelumnya, (untuk keperluan pengangkutan pos dalam hubungan internasional), dapat di bayar lunas.

Ia merasa puas bahwa keuangan PN Pos dan Giro dapat di sehatkan kembali dengan menempuh pendekatan yang terpadu kepada semua anggota Direksi dan eselon yang ada di bawahnya masing-masing. Ia berpesan kepada generasi penerus di lingkungan PN Pos dan Giro, supaya memiliki kebanggaan atas perusahaannya. Kebanggan itu akan menimbulkan kecintaan yang akan menjaga


(37)

dan memelihara disiplin kerja, sebagai tradisi yang tinggi untuk menjaga nama baik PN Pos dan Giro.

Sebagai pejabat teras, Adiwinata pernah bertugas belajar di Australia pada tahun 1954. Dari tanggal 16 Mei 1969 sampai 7 Juni 1969, ia menghadiri Seminar Manajemen Dinas Pos di Denmark. Ia pun menghadiri penutupan Kongres UPU ke XVI selama 14 hari di Tokyo, dari tanggal 9 Nopember 1969 sampai 22 Nopember 1969. Ia pernah menjadi Pengganti sementara Direktorat Jenderal Postel, ketika Dirjen Postel ke luar negeri.

1.3Sejarah Public Relation PT.Pos Indonesia (Persero) wilayah Bandung PT. Pos Indonesia adalah perusahaan jasa yang terbesar di Indonesia. Sangat beragam varian jasa yang dikeluarkan oleh PT.Pos Indonesia. Berawal dari latarbelakang tersebut dan dengan banyaknya jasa yang PT.Pos tawarkan kepada masyarakat sehingga disini harus ada penanganan secara khusus, karena pada kenyataanya pelayanan jasa yang kami berikan tidak selamanya berjalan lancar dikarenakan banyak faktor yang dapat menghambat kelancaran dalam pelayanan jasa kami, baik secara teknis maupun nonteknis. Yang dimana dari wakru ke waktu masalah tersebut semakin kompleks.

Oleh karena itu pada Tahun 1997 dibentuklah divisi khusus untuk menangani masalah tersebut yaitu divisi solusi care. Kemudian seiring perkembangan zaman dan semakin besarnya minat masyarakat terhadap pelayanan PT.Pos Indonesia ini maka divisi solusi care berganti nama dengan costumer service. Selang beberapa waktu divisi costumer service ini berganti


(38)

nama menjadi costumer care yang sampai sekarang bertahan. Adapun tugas dari costumer care ini , diantaranya :

a. Tugas Pokok :

1. Menjaga brand image perusahaan.

2. Menerima keluhan pelanggan atas jasa PT.Pos Indonesia

3. Menginformasikan produk jasa PT.Pos Indonesia.

4. Mempublikasikan produk dan jasa PT.Pos Indonesia

5. Memberikan pembinaan kepada para pengguna layanan PT.Pos

Indonesia.

6. Menjembatani kebutuhan informasi untuk kedua belah pihak baik internal maupun eksternal.

7. Menginformasikan kebijaksanaan perusahaan baik secara internal maupun eksternal.


(39)

1.4Struktur Organisasi PT. Pos Indonesia (Persero) Gambar 1.3

Struktur Organisasi PT.Pos Indonesia (Persero)


(40)

1.5Sruktur Organisasi Sekretariat Perusahaan PT.Pos Indonesia (Persero) Gambar 1.4

Struktur Organisasi Sekretariat Perusahaan PT.Pos Indonesia (Persero)


(41)

1.6Struktur Organisasi Humas PT. Pos Indonesia (Persero) Gambar 1.5

Struktur Organisasi Humas PT. Pos Indonesia (Persero)

1.7Job Description

Berikut ini adalah Job Description dari struktur organisasi Public Relations PT. Pos Indonesia (Persero):

1. Manajer Public Relations

a. Merencanakan, mengorganisir, danmelaksanakan program dan kegiatan internal publik relations meliputi berbagai kegiatan interaktif sebagai media untuk komunikasi di lingkungan internal perusahaan.

Manajer Public Relations Abu Sofian

Div. Internal Agus Suhendar

Div.Dukungan Pers Wawan Setiawan

Div.Pengadaan

Asep Ma’mun

Div. SDM & Keuangan MR.Ferry H.S Div.Dukungan

Eksternal Riyan Hardiyana

Meilasari


(42)

b. Mengorganisir dan melaksanakan kegiatan penting di

perusahaan dan membuat panduan umum untuk

penyelenggaraan kegiatan yang dilakukan oleh unit lain serta mengelola kegiatan dokumentasinya.

c. Mengembangkan metode komunikasi internal yang efektif

sehingga terciptanya image yang positif dan mampu memotivasi kalangan internal terhadap kebijakan manajemen maupun berbagai permasalahan perusahaan.

d. Mengembangkan panduan komunikasi internal yang dilakukan

oleh unit lain sehingga kegiatan unit Public Relations dilakukan secara efektif dan efisien.

e. Menyusun kegiatan fungsi Public Relations berdasarkan data kalender kegiatan bagian.

f. Merencanakan, mengendalikan, dan mengembangkan identitas perusahaan serta nilai-nilai budaya perusahaan.

g. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran yang berkaitan

dengan aktivitas Divisi Komunikasi Korporat.

h. Mengelola sumber daya bagian secara efektif dan efisien.

2. Divisi Internal

a. Merencanakan, mengorganisir, dan melaksanakan program dan


(43)

b. Mengorganisir kegiatan event-event penting di perusahaan dan membuat panduan umum untuk penyelenggaraan serta mengelola kegiatan dokumentasi.

c. Mengembangkan metode komunikasi internal yang efektif

sehingga terciptanya image yang positif dan mampu memotivasi kalangan internal terhadap kebijakan manajemen maupun berbagai permasalahan perusahaan.

d. Melakukan monitoring dan evaluasi dampak kebijakan

manajemen kepada image pegawai terhadap perusahaan serta memberikan rekomendasi agar kebijakan manajemen mampu secara efektif meningkatkan dukungan dari lingkungan internal perusahaan.

e. Menyusun kegiatan korporat berdasarkan data kalender

kegiatan bagian.

f. Mengorganisir dan mengkoordinasikan dengan bagian terkait untuk penerbitan dan sirkulasi kalender, agenda perusahaan, dan kartu ucapan perusahaan tepat waktu.

3. Divisi Dukungan Keuangan dan Pengadaan

a. Membuat Nota Pusat Permintaan HPS Pengadaan Pembuatan

Barang-barang Souvenir ke Petugas Pelaksana Pembuat HPS di Divisi Komunikasi Korporat.


(44)

b. Membuat Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan Surat Permintaan Penawaran Harga Pengadaan Pembuatan Barang-barang Souvenir.

c. Melaksanakan Seleksi dan Evaluasi Penawaran Harga,

Membuat Surat Undangan Negosiasi dan Berita Acara Rapat Klarifikasi dan Negosiasi dalam Pembuatan Souvenir.

d. Membuat Surat Perintah Kerja (SPK) dan Surat

Perjanjian/Kontrak.

e. Membuat Surat Penunjukan Penetapan Perusahaan Pelaksana Pekerjaan.

f. Membuat Surat Pemberitahuan Pengenaan Denda

Keterlambatan Penyerahan Souvenir Yang Dipesan kepada Pihak Rekanan/Vendor.

g. Menyusun dan Mengarsipkan Naskah-naskah Pekerjaan.

h. Membantu Proses Pekerjaan Petugas Pembuat SPB Bagian

Purel.

i. Melakukan Tugas-tugas Lain Yang Diperintahkan oleh FP

SDM & Kug dan Manajer.

4. Divisi Dukungan Pers

Fungsi dari divisi Dukungan Pers yaitu mendukung aktivitas Public Relations dalam mempublikasikan perusahaan kepada pihak eksternal (stakeholder eksternal) melalui sarana media masa yang efektif


(45)

dalam upaya membangun citra positif PT Pos Indonesia (Persero). Tugas-tugas dari divisi ini diantaranya:

1. Menjalin keselarasan hubungan dengan wartawan untuk

mempertahankan citra positif perusahaan.

2. Melakukan akses dengan wartawan & media dalam hal pemuatan maupun koreksi berita di media massa dalam kondisi mendesak maupun normal.

3. Koordinator liputan, redaktur bulettin internal INFO pos. Menyelesaikan tugas yang diserahkan oleh atasan.

5. Divisi Dukungan Eksternal

Mendukung aktivitas Public Relations dalam mempublikasikan perusahaan kepada pihak eksternal melalui sarana media dalam upaya membangun citra positif PT Pos Indonesia (Persero).

1. Mendukung aktivitas Public Relations dibidang penyiapan materi advertorial & iklan.

2. Menyusun draft News Release untuk kebutuhan berita setiap event korporat.

3. Mendukung penyiapan materi iklan/display korporat maupun

produk, melalui koordinasi dengan lintas fungsi terkait.

4. Mengerjakan surat menyurat atas proposal yang disetujui,

melakukan pemantauan laporan kegiatan, menghimpun bukti sponsor, kuitansi, selanjutnya melaporkan ke bagian keuangan


(46)

Public Relations untuk dipertanggungkan sebagai biaya perusahaan.

5. Menghadiri rapat dalam lingkup kerja komunikasi eksternal.

6. Melakukan pendampingan dalam lingkup kerja komunikasi

eksternal (konferensi pers, wawancara Direksi & nara sumber lain).

7. Membantu menjawab pengaduan masyarakat pada media massa.

8. Membantu melakukan analisis media massa secara periodik

(bulanan).

9. Melaksanakan tugas lain dari atasan langsung dan Manajer Public Relations.

1.8Sarana dan Prasarana

Adapun sarana dan prasarana yang terdapat di Kantor Public Relations PT. Pos Indonesia (Persero) ini adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1

Daftar Sarana Kantor Public Relations PT. Pos Indonesia (Persero)

NO.

SARANA JUMLAH

1 Ruang Tamu 1

2 Ruang Manajer Public Relatios 1

3 Ruang Divisi Internal 1

4 Ruang Divisi Eksternal 1


(47)

6 Ruang Tengah (Santai) 1

7 Ruang Editor 1

8 Ruang Rapat 1

9 Ruang Karyawan 5

10 Kamar Mandi/WC 3

11 Mushola 1

12 Dapur 1

13 Kamar Petugas Keamanan 1

14 Gudang 2

Tabel 1.2

Daftar Prasarana Kantor Public Relations PT. Pos Indonesia (Persero)

NO PRASARANA JUMLAH

1 Komputer 10

2 Televisi 2

4 AC 5

5 Saluran Indovision 1

6 Printer 10

7 Telepon Umum 2

8 Telepon Saluran Internal 6

9 Saluran PPM (Khusus Internal) 1

10 Saluran Internal speedy 1

11 Mesin Fax 3

12 Mesin Penjilid 1

13 Mesin Photocopy 1


(48)

14 Kamera DSLR 5

17 Handicam Profesional 2

18 Tripod 5

19 X-Banner 5

20 Papan Pengumuman 5

21 Lemari File 10

22 Meja dan kursi kerja karyawan 15

23 Lemari Pendingin 1

24 Kompor Gas 1

1.9Lokasi dan Waktu PKL

1.9.1 Lokasi PKL

Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan di Bagian Public Relations PT. Pos Indonesia (Persero) Pusat Bandung yang bertempat di JalanAnggrek No. 59 Bandung. Kantor Public Relations PT. Pos ini berjarak cukup jauh dari kantor Pos Pusat yang berada di Jalan Asia Afrika No. 49 Bandung.

1.9.2 Waktu PKL

Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan kurang lebih selama 1 bulan yang terhitung sejak tanggal 15 Juli 2013 sampai dengan 16 Agustus 2013 di Bagian Public Relations PT. Pos Indonesia. Adapun waktu kerja yang dilakukan yaitu dari pukul 09.00 – 16.00 WIB (ketika bulan Ramadhan) dan pukul 08.00-16.00 WIB terhitung dari hari Senin sampai dengan hari Jumat (hari Sabtu libur).


(49)

BAB II

PELAKSANAAN PKL

2.1 Aktivitas Kegiatan Selama PKL

Penulis melakukan aktivitas Praktek Kerja lapangan (PKL) di PT. Pos Indonesia (Persero) bagian Public Relations selama kurang lebih satu bulan. Banyak sekali pengalaman pengalaman baru yang didapatkan dalam melaksanakan aktivitas Praktek Kerja Lapangan (PKL), baik itu kegiatan rutin maupun kegiatan insidental, kegiatan rutin yang penulis lakukan di PT. Pos Indonesia (Persero) bagian Div. Public Relations adalah mengirim dan mengecek faximili dari perusahaan-peusahaan lain yang masuk ke kantor, membuat disposisi, fotokopi berkas-berkas, dan yang paling sering penulis lakukan yaitu menginput surat masuk dan surat keluar. Sedangkan kegiatan yang bersifat insidentil yaitu meliput kegiatan buka puasa bersama nasional PT. Pos Indonesia (Persero) yang akan dijadikan final report nya lalu menjadi panitia buka bersama PT. Pos Indonesia dengan anak-anak yatim serta menjadi panitia dalam kegiatan halal bil halal PT.Pos Indonesia (Persero) dan kegiatan kegiatan lain yang menyangkut ilmu kehumasan yang menambah wawasan penulis.

2.1.1 Jadwal Kegiatan PKL

Selama kegiatan Praktek Kerja Lapangan di PT. Pos Indonesia (Persero) bagian Public Relations, Penulis melakukan dua jenis yaitu kegiatan yang bersifat rutin dan kegiatan insidentil yang terdapat pada tabel di bawah ini


(50)

Tabel 2.1

Pekerjaan yang Dilaksanakan Setiap Hari

No Hari/Tanggal Kegiatan

Sifat

Rutin Insidentil

1. Senin, 15 Juli 2013

Perkenalan kepada seluruh karyawan di kantor Pos Div. Public Relations

2. Selasa, 16 Juli 2013

Menginput Surat Masuk

Menginput Surat Keluar

Membuat Lembar Disposisi

3. Rabu, 17 Juli 2013

Membuat Lembar Disposisi

Menginput surat masuk

4. Kamis, 18 Juli 2013

Menginput Surat masuk Materi tentang News

Release

5. Jum’at, 19 Juli 2013

Menginput surat masuk

Mengecek Faximili masuk

Analisis Proposal Masuk menggunakan SWOT Kegiatan Tausyiah Buka

Bersama Nasional


(51)

Karyawan PT.Pos Indonesia

6. Senin, 22 Juli 2013

Menginput surat masuk Menginput surat keluar Menginput surat edaran Membantu div. Eksternal

PR membuat Final Report

Kegiatan Tausyiah Buka Bersama Nasional Karyawan PT.Pos Indonesia √ √ √ √

7. Selasa, 23 Juli 2013

Menginput surat masuk

Analisis liputan Advertorial Metro TV tentang

transformasi PT.Pos Indonesia

8. Rabu, 24 Juli 2013

Menginput surat masuk Menginput surat keluar Meminta referensi data

untuk laporan PKL

9. Kamis, 25 Juli 2013

Mengecek Faximili masuk

Membuat resume tentang


(52)

kompetensi seorang PR Kegiatan Tausyiah dan

Buka Bersama Karyawan PT.Pos Indonesia dengan Anak Yatim

10. Jum’at, 26 Juli 2013

Menginput Surat Masuk

Mengecek Faximili masuk

Analisis Kegiatan Tausyiah dan Buka Bersama

Karyawan PT.Pos Indonesia dengan Anak Yatim

11. Senin, 29 Juli 2013

Mengecek Faximili masuk

Fotokopi

Membuat Laporan PKL

12. Selasa, 30 Juli 2013

Mengecek Faximili masuk

Mengarsip foto kegiatan Kegiatan PT.Pos Indonesia

Mencatat nomer agenda

surat keluar

13. Rabu, 31 Juli 2013 Izin


(53)

Membuat Lembar Disposisi Pengondisisan Kartu

Lebaran PT. Pos Indonesia yang akan didistribusikan

15.

Jum’at,

2 Agustus 2013

Mengecek Faximili masuk

Membuat Lembar Disposisi

16.

Senin, 12 Agustus 2013

Menginput surat masuk Menginput disposisi

Membuat surat undangan

Halal bi halal PT. Pos Indonesia √ √ √ 17. Selasa, 13 Agustus 2013

Mengamplop Surat

undangan Halal bi halal PT. Pos Indonesia untuk

didistribusikan

 Membuat surat untuk persiapan 17 Agustus

Menginput surat masuk √

18.

Rabu, 14 Agustus 2013

 Kegiatan Halal bi halal, perpisahan Dirrut dan tatap muka direksi PT. Pos Indonesia.


(54)

19.

Kamis, 15 Agustus 2013

Menginput Surat Masuk

Mengamplop Surat Acara

Upacara (Kemerdekaan Indonesia) PT. Pos Indonesia untuk didistribusikan

20.

Jum’at

9 Agustus 2013

Menginput surat masuk Menginput surat keluar Menyiapkan surat-surat

undangan untuk upacara 17 agustus

Gladi Resik Upacara (Kemerdekaan Indonesia)

Sumber : Arsip Penulis 2013

2.2 Deskripsi dan Contoh Kegiatan Rutin dan Insidentil Selama PKL

Aktivitas kegiatan bagian Public Relations PT. Pos Indonesia (Persero) yang dilakukan oleh penulis saat melakukan Praktek Kerja Lapangan yaitu penulis melakukan pekerjaan rutin dan insidentil yang berhubungan dengan humas khususnya dilakukan secara rutin seiap hari adalah :

2.2.1 Kegiatan Rutin

Adapun kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh penulis yang dibagi dengan rekan-rekan satu kantor yaitu menginput surat masuk dan keluar, membuat


(55)

disposisi, mengirim & mengecek faximili, serta photocopy berkas surat yang diperlukan.

2.2.1.1 Menginput data Surat Masuk dan Surat Keluar

Penulis ditugaskan untuk menginput data surat masuk dan surat keluar yang berguna sebagai arsip kesekretariatan kantor Pos bagian Public Relations. Surat-surat yang masuk atau keluar biasanya terdiri dari surat dinas, surat pengajuan proposal, surat perintah, memorandum, dan surat keputusan. Penulis juga dalam hal ini mengarahkan dan menyalurkan surat ke unit-unit kerja dalam lingkungan kantor tersebut. Form yang sudah ada dalam komputer pun membuat penginputan ini menjadi lebih praktis.

Setelah surat-surat diinput, kemudian surat-surat tersebut disampaikan pada pihak yang dituju, kemudian langsung dikategorikan menurut jenis surat yang dituju, apabila surat itu berisi tentang pengajuan proposal maka penulis memberikan surat beserta proposalnya tersebut kepada karyawan bagian dukungan eksternal dan bila surat tersebut berisi tentang surat perintah atau memorandum penulis memberikannya pada karyawan bagian dukungan internal, namun sebelum diberikan kepada karyawan, surat-surat tersebut diberikan dahulu kepada pimpinan untuk menunjuk siapa yang ahli dalam hal tersebut, sesuai dengan instruksi yang diperintahkan.


(56)

2.2.1.2 Menginput Lembar Disposisi

Pekerjaan yang satu ini adalah tindak lanjut dari kegiatan menginput surat masuk ke kantor. Surat yang masuk baik berupa surat dinas, surat pengajuan proposal, surat perintah ataupun memorandum diberikan kepada pimpinan, lalu pimpinan akan menindak lanjut surat-surat tersebut yang akan didisposisikan kepada karyawan yang diberikan tugas atau tanggungjawab untuk diselesaikan sesuai instruksi pimpinan.

Penulis dalam pekerjaan ini menjadi penginput lembar disposisi yang sudah di periksa dan diberikan instruksi oleh pimpinan ke komputer dengan menggunakan indeks, kode, dan nomor urut surat, sehingga dapat digunakan untuk membaca kembali dimana letak lembar disposisi tersebut dalam agenda atau pengarsipan. Selanjutnya setelah pengarsipan lembar disposisi, penulis memberikannya kepada karyawan sesuai instruksi yang diarahkan oleh pimpinan.

2.2.1.3 Mengirim & mengecek Faximili

Fax yaitu mengirimkan dan menerima informasi melalui mesin faksimili dari pihak yang bersangkutan dengan unit Public Relations. Kegiatan mengecek faximili adalah kegiatan rutin penulis, hampir setiap hari pekerjan ini dilakukan. ketika ada fax yang masuk,


(57)

bersangkutan contohnya ada fax masuk yang berisi tentang anggaran keuangan atau tagihan-tagihan, penulis langsung memberikannya kepada karyawan bagian dukungan keuangan dan pengadaan.

Pekerjaan mengirim fax, selama berada disana penulis biasanya mengirim fax kepada seluruh kantor-kantor Pos cabang di Indonesia biasanya yang penulis kirim berupa pengumuman, memo, undangan, konfirmasi, naskah pidato, dan rundown suatu acara.

2.2.1.4 Photocopy

Untuk Photocopy sendiri penulis menggandakan suatu

dokumen melalui mesin Photocopy yang disediakan oleh

perusahaan. Biasanya penulis mengcopy surat-surat tembusan yang harus di didistribusikan langsung kepada pihak-pihak terkait.

Pekerjaan ini perlu kecepatan dan kelincahan, tetapi harus teliti dan cermat, agar kertas atau salinannya tidak tertukar baik halamannya maupun tertukar dengan dokumen yang lain.

2.2.2 Kegiatan Insidentil

Kegiatan insidentil merupakan kegiatan yang tidak rutin dilksanakan oleh penulis kegiatan ini terjadi atau dilakukan hanya pada kesempatan atau acara-acara tertentu saja.


(58)

2.2.2.1 Menulis di Papan Pengumuman

Papan pengumuman adalah papan yang berisi informasi dimana seluruh karyawan public relations dapat melihat jadwal acara atau pengumuman-pengumuman yang terkait. Papan pengumuman tersebut adalah salah satu bentuk media komunikasi yang digunakan dalam kantor tersebut, meskipun hanya ada 2 papan pengumuman, tapi informasi yang ada dalam kantor tersebut dapat tersebar efektif kepada seluruh karyawan.

Pada pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL), menulis di Papan penguman adalah kegiatan insidental yang dilakukan penulis karena tidak rutin setiap hari dilakukan. Informasi yang ditulis biasanya mengenai :

1. Rapat antar divisi

2. Rapat dengan pihak pengaju kerja sama

3. Kegiatan-kegiatan terkait acara yang mengharuskan adanya

tim Public Relation

4. Acara yang dibuat oleh tim Public relation

2.2.2.2 Materi tentang News Release

Salah satu bentuk publikasi yang dibuat oleh public relation PT. Pos Indonesia khususnya tim eksternal yaitu menulis news


(59)

kegiatan ke-PR-an untuk konsumsi media massa atau dengan kata lain rangkuman berita yang dibuat untuk pihak media.

Dalam hal ini tim eksternal public relation PT. Pos Indonesia

mensosialisasikan launching “PROGAM MUDIK SENANG LEBARAN RIANG”.

Penulis diberikan arahan tentang cara menulis news release yang benar, mulai dari pembuatan judul, nomor terbit, dan isi dari

news release itu sendiri. Pada akhirnya penulis ditugaskan untuk

membuat contoh news release.

2.2.2.3 Analisis Proposal Masuk menggunakan SWOT

Untuk tetap menjaga kerjasama dengan instansi lain, PT. Pos Indonesia tetap menerima pengajuan proposal dari berbagai pihak. Proposal yang masuk dikirim ke kantor public relations PT. Pos Indonesia lalu akan ditimbang ulang oleh divisi eksternal public relations.

Pada Tanggal 17 Juli 2013, divisi eksternal public relations memberikan 2 berkas proposal kepada penulis dan rekan-rekan untuk dianalisis, saat itu kami menganalisis proposal dari Tribun

tentang “Jalan Sehat Bareng Tribun” dan satu lagi proposal dari

salah satu media cetak dalam menawarkan kolom iklan pada koran tersebut. Analisis yang kami lakukan menggunakan SWOT, dilihat dari keunggulan acara/pengajuan yang ditawarkan apakah bagus atau


(60)

tidak, lalu keuntungan dan kerugian yang didapat PT. Pos Indonesia, menentukan opsi untuk menentukan jenis kerjasama yang diambil.Setelah penulis dan rekan-rekan selesai mengerjakan analisis proposal penulis dan rekan-rekan segera melaporkan hasil analisis kepada divisi eksternal public relations untuk di koreksi.

Gambar 2.1

Penulis ketika menganalisis proposal

2.2.2.4 Kegiatan Tausyiah Buka Bersama Nasional Karyawan PT.Pos Indonesia

Setelah selesai jam kerja pada hari Jum’at 19 Juli 2013,

pada pukul 16.00 WIB diadakan buka puasa bersama nasional seluruh kantor pusat Pos Indonesia. Acara tersebut dilakukan serempak seindonesia mengikuti waktu wilayah masing-masing, acara yang mendapat rekor muri ini bertujuan untuk menjaga dan mempererat hubungan tali silaturahmi antar seluruh karyawan serta menambah publisitas PT.Pos Indonesia kepada publik bahwa Pos


(61)

Indonesia masih eksis berada di masyarakat dari dahulu hingga saat ini. Kegiatan Tausiah dan Buka Bersama serentak di seluruh kantor Pos Indonesia meraih rekor MURI karena mencapai total peserta sebanyak 3.363 kantor pos.Kegiatan ini merupakan salah satu wujud rasa syukur seluruh karyawan Pos Indonesia yang sudah melakukan tugas-tugas dengan baik dan menghasilkan pertumbuhan kinerja yang baik.Selain itu dilakukannya acara ini yaitu sebagai bentuk apresiasi perusahaanterhadapkaryawan yang melaksanakan tugas berat yakni pendistribusian Kartu Perlindungan Sosial (KPS) dan pembayaran bantuan langsung sementara masyarakat (PBLSM), dimana tugas ini adalah wewenang negara dan pemerintah yang dipercayakan pada PT.Pos Indonesia.

Dalam hal ini tim public relations meliput kegiatan tersebut dan membuat laporan pasca acara untuk diberikan pada media.

Buka puasa bersama tersebut dilangsungkan di gedung Wahana Bakti Pos Jl. Banda. Acara tersebut diisi oleh sambutan-sambutan dari beberapa pimpinan direksi lalu dilanjutkan tausyiah hingga buka puasa tiba.


(62)

2.2.2.5 Membantu Div. Eksternal PR membuat Final Report Kegiatan Tausyiah Buka Bersama Nasional Karyawan PT.Pos Indonesia

Final Report adalah laporan setelah acara yang dibuat oleh

divisi eksternal public relation Pos Indonesia. final report ini berisi tentang

1. Berita acara (waktu pelaksanaan)

2. Daftar kehadiran media yang datang (Elektronik, Cetak, Online) 3. Analisis media monitoring

4. Berapa banyak media yang memuat berita

5. Tabel media monitoring (news summary serta untuk melihat respon positif, negatif atau netral)

6. Dokumentasi

Dalam final report ini penulis membantu divisi eksternal

public relation dengan membuat berita acara, mensortir berita yang

sudah di kliping, dan membuat tabel media monitoring, berikut adalah tabel media monitoring yang dikerjakan :

Tabel 2.2

Rekap Tabel pembuatan Final Report

Media Monitoring Report PT Pos Indonesia

Company : PT Pos Indonesia (Persero) Date : Juli 2013

News Summary of PT Pos Indonesia (Persero)

No Media Page Date Writer Title Summary Speaker

/Source

news content

+ - N

1 Jawa Pos Sat

20/7/2013

KKN PT Pos Raih

Penghargaaan Muri

1. PT Pos Indonesia punya acara besar yaitu mengadakan tausiah Ramadhan 1. Direktur Utama PT.Pos √


(63)

dan buka bersama serentak di seluruh kantor Pos Indonesia

Indonesia, I ketut Mardjana 2. Wakil MURI, Sri Wijayati

2 Indo Pos Fri

19/7/2013

Dri Kinerja Baik,

Gelar Syukuran

1. Bagi seluruh karyawan PT.POS Indonesia, ramadhan tahun ini berbeda dengan sebelumnya di tengah ibadah puasa, mereka punya tugas

mendistribusikan KPS dan BLSM.Kegiatan ini diselipkan acara Tausiyah dan Buka Bersama sebagai salah satu Wujud Rasa Syukur seluruh karyawan Pos Indonesia yang sudah melakukan tugasnya dengan baik dan menghasilkan kinerja yang terus meningkat

Direktur Utama PT.Pos Indonesia, I ketut Mardjana √

3 Centrone.com Fri

19/7/2013 Fajar Sudrajat

Bukber PT Pos Pecahkan Rekor Muri

1. PT.Pos Indonesia mengadakan kegiatan Tausiah dan Buka bersama serentak di seluruh kantor pos indonesia dengan total peserta 3.363 kantor Pos dan mendapatkan piagam rekor MURI 2. Acara Ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi perusahaan terhadap karyawan yang melaksanakan tugas berat, yakni pendistribusian kartu perlindungan sosial (KPS ) dan

pembayaran bantuan langsung sementara (PBLSM) 1. Direktur Utama PT.Pos Indonesia, I ketut Mardjana 2. Wakil MURI, Sri Wijayati √

4 Jpnn.com Sat

20/7/2013

* PT Pos

Salurkan BLSM capai 84,58%

1. PT. POS Indonesia mencatat hingga 19 Juli 2013 , realisasi pembayaran langsung sementara

masyarakat (PBLSM) tahap 1 secara nasional telah mencapai 84,58% atau terserap sebanyak 13,13 juta rumah tangga sasaran. Direktur Utama PT POS Indonesia, I Ketut Mardjana √


(64)

5 Jpnn.com Sat 20/7/2013

* Tausyiah

Serentak di 3363 Cabang, PT Pos Cetak Rekor Muri

1. PT.Pos Indonesia berhasil tercatatkan rekor di MURI karena serentak mengadakan Tausiyah di 3.363 cabang . Kegiatan ini sebagai salah satu wujud syukur seluruh karyawan pos indonesia yang sudah melakukan tugas-tugas dengan baik

1. Direktur Utama PT.Pos Indonesia, I ketut Mardjana 2. Wakil MURI, Sri Wijayati √

6 Jurnal Nasional Mon

22/7/2013 Wahyu Utomo Tausyiah Pos Indonesia Pecahkan Rekor

1. Acara buka bersama dan Tausiyah ramadhan 1434 H di 3.363 kantor PT.Pos Indonesia pada jumat malam memecahkan rekor keserentakan peserta buka bersama terbanyak Kepala Kantor Pos Pemeriksa Bogor, Dody Haryanto √

7 Okezone Fri

19/7/2013

Hendra Kusuma

Dirut PT Pos Sebut Kinerjanya Memuaskan

1. PT.Pos Indonesia ditugaskan untuk menyalurkan BLSM pada seluruh masyarakat yang tergolong tidak mampu yang dapat disebut kinerja karyawan PT.Pos Indonesia memuaskan Direktur Utama PT POS Indonesia, I Ketut Mardjana √

8 Republika Online Sun 21/7/2013 Karta Raharja U. Buka Puasa bersama PT Pos Indonesia Pecahkan Rekor

1. Buka Puasa bersama dan tausiyah ramadhan di 3.363 kantor PT.Pos Indonesia pada 19 Juli 2013 malam, memecahkan rekor keserentakan. Kepala Kantor Pos Pemeriksa Bogor, Dody Haryanto √

9 Sindonews.com Fri

19/7/2013 Heru Febriyanto

PT Pos telah salurkan 84% BLSM

1. PT. POS Indonesia hingga hari ini (19-07-2013) telah menyalurkan pembayaran BLSM sekitar 84% di seluruh kantor pos di wilayah Indonesia Direktur Utama PT POS Indonesia, I Ketut Mardjana √

Sumber: Arsip Penulis, 2013

Dengan adanya pekerjaan yang diberikan tersebut membuat penulis menjadi tahu tentang final report dan tidak bingung lagi untuk mebuat resume news summary disetiap berita yang ditulis untuk kedepannya


(65)

2.2.2.6 Analisis liputan Advertorial Metro TV tentang Kegiatan Tausyiah & Buka Bersama Nasional Karyawan PT.Pos Indonesia

Karena kegiatan Tausyiah & Buka Bersama Nasional Karyawan PT.Pos Indonesia kemarin telah mendapat rekor muri, alhasil stasiun televisi (Metro TV) disalah satu program acara beritanya (Wide Shot) memberikan liputan advertorial tentang kegiatan tersebut dan menjelaskan new transformasi pos, bahwa pos semakin dekat dan mudah dengan masyarakat, lebih fleksibel serta masih eksis hingga saat ini.

Divisi dukungan pers dan internal menyiapkan peralatan-peralatan untuk meliputnya melalui televisi sebagai arsip video perusahaan. Penulis dalam hal tersebut membantu karyawan divisi dukungan pers untuk membantu persiapan untuk meliput. Setelah liputan selesai, penulis melakukan analisis tentang berita advertorial tersebut berupa laporan kertas sebagai pendamping dari video yang diliput tadi, dan diserahkan kembali kepada divisi dukungan pers.

2.2.2.7 Kegiatan Tausyiah dan Buka Bersama Karyawan PT.Pos Indonesia dengan Anak Yatim

Pada tanggal 25 Juli 2013 tim public relations mengadakan kembali buka puasa bersama karyawan pos namun kali ini ditmbah dengan adanya anak-anak yatim dari berbagai panti asuhan. Acara


(66)

tersebut juga termasuk dalam kegiatan CSR (Corporate Social

Responsibility) dari PT. Pos Indonesia.

Acara tersebut dilangsungkan di tempat yang sama seperti buka puasa sebelumnya yaitu Gedung Wahana Bakti Pos pada pukul 15.30. seperti biasa acara tersebut dimulai oleh sambutan para direksi dan dilanjutkan dengan tausyiah hingga menjelang maghrib. Setelah buka puasa, anak-anak yatim tersebut menunjukan hasil-hasil keterampilannya yaitu berupa pakaian yang dibuat dari bungkus kopi plastik yang disambung satu sama lain hingga berbentuk rompi, rok serta aksesoris berbahan sama menarik lainnya.

2.2.2.8 Mengarsip foto kegiatan Kegiatan PT.Pos Indonesia

Dalam pekerjaan ini penulis memasukan foto-foto Direktur utama PT. Pos Indonesia yakni I Ketut Madjana, dikarenakan akan lengsernya Bapak Direktur utama Pos ini maka foto-foto ditempel rapih di buku album serta dipasang menyusun menurut kegiatan yang berlangsung dalam foto tersebut.

2.2.2.9 Mencatat Nomor Agenda Surat Keluar

Pada tanggal 30 Juli 2013 penulis diberikan tugas untuk mencatat nomor-nomor surat keluar yang dikirimkan baik dilingkungan publik internal ataupun publik eksternal ke dalam buku agenda khusus surat keluar tidak hanya nomor nya saja tetapi perihal


(67)

dalam surat kelua serta tanggal dikirimnya pun harus dicatat dalam buku agenda surat keluar, hal ini berguna untuk mengetahui surat-surat apa saja yang sudah di keluarkan oleh bagian public relations.

2.2.2.10Pengondisian Kartu Lebaran PT. Pos Indonesia yang akan didistribusikan

Karena hari raya Lebaran Idul Fitri akan datang, maka penulis ditugaskan untuk melipat bagian dalam kartu, ketika dibuka tampilannya menjadi lebih menarik, karena ada lipatan membentuk masjid dalam kartu tersebut, setelah proses pelipatan selesai, kartu lebaran siap untuk diberikan kepada pimpinan dan karyawan Pos Indonesia.

Kartu lebaran itu diberikan guna memberikan ucapan memohon maaf agar kerukunan antar pimpinan dan karyawan tetap berhubungan baik dan saling memaafkan sehingga menciptakan hubungan kerja yang baik akan memberikan hasil kerja yang baik pula.

2.2.2.11Membuat surat undangan halal bi halal dan tatap muka direksi PT. Pos Indonesia

Setelah melewati bulan suci Ramadhan, tim public relations kembali mengadakan acara yaitu Tatap muka dan Halal Bi Halal,


(68)

maka dari itu mereka melakukan beberapa persiapan sebelum menjelang hari H.

Dalam hal ini penulis diberikan pekerjaan untuk membuat surat undangan untuk para tamu undangan, yang terdiri dari para VP, Manajer, Direksi dan pensiunan karyawan pos dengan melihat beberapa contoh alhasil penulis mampu menyelesaikan pekerjaan tersebut.

2.2.2.12Mengamplop Surat Acara Halal Bi Halal dan Tatap Muka PT. Pos Indonesia untuk didistribusikan

Dalam persiapan acara Halal Bi Halal dan Tatap Muka PT. Pos Indonesia, penulis juga ditugaskan untuk mengamplop surat undangan. Pekerjaan ini adalah pekerjaan yang membutuhkan kerapihan dan ketelitian, karena berhubungan dengan surat-surat yang akan didistribusikan.

Setelah beres di amplop dan ditulis penerimanya, penulis memberikannya pada karyawan pengantar pos yang sudah di panggil dari kantor pusat pendistibusian surat.

2.2.2.13Membuat dan Mempersiapkan Surat Undangan untuk persiapan Upacara 17 Agustus

Selain membuat undangan untuk acara halal bi halal penulis pun membuat surat undangan untuk persiapan upacara 17 Agustus


(1)

BAB III PENUTUP

3.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktek kerja lapangan ini, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Public relations PT. Pos Indonesia yang berdiri dibawah Sekretaris perusahaan belum berdiri secara state of being dan berdiri secara unstate of being karena public relations nya belum terbentuk dalam divisi tersendiri.

2. Public relations PT.Pos Indonesia untuk menjalin hubungan komunikasi yang baik dengan pihak publik eksternal yaitu dengan melakukan publikasi seperti menulis news release secara rutin, serta public relations juga melakukan kegiatan sosial atau CSR (Coorporate Social Responsibility)salah satunya buka bersama dengan anak yatim

3. Public relations PT. Pos indonesia mempunyai kegiatan internal yang secara rutin dilakukan untuk menjaga hubungan yang baik di internal yaitu acara halal bi halal pimpinan dan karyawan serta tatap muka direksi.

4. Kegiatan selama melaksanakan praktek kerja lapangan di PT. Pos

Indonesia bagian public relations adalah menginput surat masuk dan surat

keluar, menginput lembar disposisi, mengirim & mengecek

faximili,menulis di papan pengumuman, membuat final report buka bersama nasional, menganalisis proposal menggunakan SWOT, membuat


(2)

news release,analisis liputan advertorial tentang PT.Pos Indonesia di metro tv, menjadi operator dalam kegiatan halal bi halal pimpinan dan karyawan dan tatap muka direksi PT.Pos Indonesia

5. Kinerja public relations PT.Pos Indonesia bagian public relations sudah efektif dan baik dalam memberikan informasi perusahaan kepada publik eksternal dan juga membina hubungan baik dengan publik internal.

3.2Saran

3.2.1 Saran Untuk Perusahaan

Berdasarkan hasil pembahasan dalam laporan praktek kerja lapangan ini, maka penulis memberikan saran – saran pada pihak perusahaan sebagai berikut :

1. Sebaiknya public relations PT. Pos Indonesia dibentuk dalam bentuk divisi tersendiri dan terstruktur yaitu menjadi state of being agar segala kinerjanya dapat terlaksana secara maksimal untuk memberikan pelayanan kepada publik, baik publik internal maupun eksternal sehingga dalam mempertahankan dan meningkatkan citra baik PT. Pos Indonesia dapat terealisasikan dengan maksimal.

2. Sebaiknya public relations PT. Pos Indonesia lebih di efektifkan lagi dan lebih banyak inisiatif mengadakan acara-acara untuk perusahaan baik kualitas maupun kuantitasanya agar tidak hanya melaksanakan kegiatan rutin saja dengan cara menambah pengetahuan sesuai dengan kuantitasnya dengan spesifikasi keilmuan khususnya ilmu humas


(3)

misalnya mengadakan pameran fotografi yang bertemakan pos Indonesia kegiatan lain misalnya mengadakan family gathering untuk karyawan pos dan pelanggan yang terpilih

3. Sebaiknya letak kantor bagian public relations tidak terpisah dengan kantor pusat PT.Pos Indonesia agar dapat mempermudah alur komunikasi yang ada karena public relations merupakan bagian yang penting dari sebuah perusahaan

4. Sebaiknya public relations PT.Pos Indonesia lebih meningkatkan

hubungan baik dengan para karyawan dengan cara mengadakan coffee atau tea morning maupun family gathering agar terciptanya suasana kerja yang kondusif serta tidak timbulnya rumor negative di lingkungan internal serta dapat berakibat terjadinya penurunan citra perusahaan dan kenyamanan lingkungan kerja.

5. Sebaiknya koneksi internet di setiap ruang kerja di optimalkan karena dapat mengakibatkan pola kerja yang tidak mencapai maksimal karena tidak optimalnya atau keterbatasan sarana internet.

3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa PKL

Penulis juga akan memberikan saran – saran pada siapapun kelak yang ingin menjalani PKL di PT. Pos Indonesia dengan dasar ilmu komunikasi dan konsentrasi Humas.


(4)

1. Bagi mahasiswa PKL untuk selalu disiplin dalam melaksanakan PKL yaitu datang dan pulang tepat waktu sesuai dengan peraturan yang berlaku di PT. Pos Indonesia bagian public relations.

2. Bagi mahasiswa, kerja praktek ini dapat dijadikan sebagai bahan aplikasi teori dan praktek yang didapat mahasiswa selama perkuliahan maka dari itu lakukan lah kegiatan dengan serius dan sebagai saran untuk meningkatkan ketahanan mental dan kepercayaan diri untuk memasuki dunia kerja dimasa yang akan datang.

3. Bagi mahasiswa yang melaksanakan PKL untuk selalu memiliki pola fikir yang kreatif dan inovatif yang mempunyai inisiatif dalam berpiawai dibidang yang dikonsentrasikannya, seperti jangan malu untuk bertanya dan harus cepat dalam melaksanakan tugas yang telah diberikan pihak perusahaan sewaktu PKL berlangsung, karena pada saat itulah kita dapat menimba ilmu sebanyak banyaknya dalam PKL.

4. Bagi mahasiswa yang melaksanakan PKL harus memiliki rasa

tanggung jawab yang tinggi dalam setiap mengerjakan tugas – tugas yang diberikan oleh pembimbing dan harus mampu beradaptasi dan bersosialisasi terhadap para pegawai PT. Pos Indonesia sehingga mampu bekerjasama dengan baik.

5. Bagi mahasiswa PKL berikan kesan baik kepada para pegawai di PT.

Pos Indonesia karena mahasiswa membawa nama baik almamater 6. Bagi Mahasiswa PKL yang telah menyelesaikan masa Praktek Kerja


(5)

ataupun perusahaan yakni dengan menjalin silaturahmi dengan para pegawai PT. Pos Indonesia yaitu dengan selalu mengunjungi tempat kita melakukan PKL untuk dapat selalu menjaga hubungan yang harmonis dan tidak memutuskan tali silaturahmi.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Anggoro, M. Linggar. 2008. Teori dan Profesi Kehumasan. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Effendy, Onong Uchajana. 2006. Hubungan Masyarakat Suatu Studi

Komunikologis. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Jefkins, Frank. 1992. Public Relations (Edisi Keempat). Jakarta : Erlangga.

Ruslan, Rosady. 2003. Metode Penelitian PR dan Komunikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Soemirat, Soleh dan Elvinaro Radianto. 2003. Dasar-Dasar Public Relation. Bandung :Remaja Rosdakarya.

Sumber lainnya :

Company profile PT. Pos Indonesia (Persero) , 2013.