KETENTUAN UMUM Retribusi Rumah Pemotongan Hewan

Pemotongan Hewan Dan Usaha Pemotongan Hewan; 12. Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 413KPTSTN.31071992 Tentang Pemotongan Hewan Potong Dan Penanganan Daging Serta Hasil Ikutannya; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Parigi Moutong Nomor 1 Tahun 2004 tentang Kewenangan Kabupaten Parigi Moutong Sebagai Daerah Otonom Lembaran Daerah Tahun 2004 Nomor 4 Seri E Nomor 3; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Parigi Moutong Nomor 4 Tahun 2004 tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Dinas­Dinas Daerah Kabupaten Parigi Moutong Lembaran Daerah Tahun 2004 Nomor 7 Seri D Nomor 2; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG dan BUPATI PARIGI MOUTONG MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RETRIBUSI RUMAH PEMOTONGAN HEWAN

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Parigi Moutong. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Parigi Moutong. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Parigi Moutong yang selanjutnya disebut DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan daerah. 5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pertanian, Peternakan Dan Ketahanan Pangan. 6. Pejabat yang ditunjuk adalah Pegawai yang diberi tugas tertentu dibidang retribusi daerah sesuai dengan Peraturan Perundang­undangan yang berlaku. PERATURAN DAERAH NOMOR 20 TAHUN 2005 TENTANG RUMAH PEMOTONGAN HEWAN 3 7. Peraturan Daerah adalah Peraturan Perundang­undangan yang dibentuk oleh DPRD dengan persetujuan bersama Bupati. 8. Rumah Pemotongan Hewan adalah pelayanan penyediaan fasilitas rumah pemotongan hewan ternak termasuk pemeriksaan kesehatan hewan sebelum dipotong yang dimiliki atau dikelola oleh Pemerintah Daerah. 9. Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer, Perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, Firma, Kongsi, Koperasi, Dana Pensiun, Persekutuan, Perkumpulan, Yayasan, Organisasi Massa, Organisasi sosial Politik, atau Organisasi yang sejenis, lembaga, bentuk usaha tetap, dan bentuk badan lainnya. 10. Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa yang khusus disediakan danatau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. 11. Retribusi Jasa Usaha adalah retribusi atas jasa yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip komersial karena pada dasarnya dapat pula disediakan oleh sektor swasta. 12. Retribusi Rumah Pemotongan Hewan yang selanjutnya dapat disebut Retribusi adalah pembayaran atas pelayanan penyediaan fasilitas Rumah Pemotongan Hewan Ternak termasuk pemeriksaan Kesehatan Hewan sebelum dipotong, yang dimiliki dan dikelola oleh Pemerintah Daerah. 13. Wajib Retribusi adalah Orang pribadi atau Badan yang menurut Peraturan perundang­ undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi termasuk pemungut atau pemotong Retribusi tertentu. 14. Masa Retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu bagi Wajib Retribusi untuk memanfaatkan jasa dari Pemerintah Daerah yang bersangkutan. 15. Surat Setoran Retribusi Daerah yang dapat disingkat SSRD, adalah surat yang oleh Wajib Retribusi digunakan untuk melakukan pembayaran atau penyetoran Retribusi yang terutang ke kas Daerah atau ketempat pembayaran lain yang ditetapkan oleh Bupati. 16. Surat Ketetapan Retribusi Daerah, yang dapat disingkat SKRD, adalah surat Ketetapan Retribusi yang menentukan besarnya pokok Retribusi. 17. Surat Pendaftaran Objek Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat SPdORD adalah surat yang digunakan oleh Wajib Retribusi untuk melaporkan data objek Wajib Retribusi dan sebagai dasar perhitungan dan pembayaran retribusi yang terutang menurut Peraturan Perundang­undangan Retribusi daerah. 18. Surat ketetapan Retribusi Daerah Kurang Bayar yang selanjutnya disingkat SKRDKB adalah surat ketetapan retribusi yang menentukan besarnya jumlah Retribusi yang terutang, jumlah kredit retribusi, jumlah kekurangan pembayaran pokok retribusi, besarnya sanksi administrasi dan jumlah yang masih harus dibayar. PERATURAN DAERAH NOMOR 20 TAHUN 2005 TENTANG RUMAH PEMOTONGAN HEWAN 4 19. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Kurang Bayar Tambahan yang selanjutnya disingkat SKRDKBT adalah Surat Ketetapan Retribusi yang menentukan tambahan atas jumlah retribusi yang telah ditetapkan. 20. Surat ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar yang selanjutnya disingkat SKRDLB adalah surat ketetapan retribusi yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran retribusi karena jumlah retribusi lebih dari Retribusi yang terutang atau tidak seharusnya terutang. 21. Surat Tagihan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat STRD adalah untuk melakukan tagihan retribusi dan atau sangksi administrasi berupa bunga atau denda. 22. Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusan atas keberatan terhadap SKRD,SKRDKB, SKRDKBT dan SKRDLB yang diajukan oleh Wajib Retribusi. 23. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumoulkan mengelolah data dan atau keterangan lainnya untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban Retribusi Daerah dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan Peraturan Perundang­undangan Retribusi Daerah. 24. Penyidikan tindak pidana dibidang Retribusi Daerah adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil yan selanjutnya disebut Penyidik, untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak Pidana dibidang Retribisi Daerah yang terjadi serta menemukan tersangkanya.

BAB II NAMA, OBJEK DAN SUBJEK RETRIBUSI