Target dan Realisasi Pendapatan Aspek Keuangan

Renja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu xxiv 1. Masih banyaknya jenis perizinan yang belum mempunyai peraturan daerah, kalau ada sudah tidak sesuai lagi dengan situasi saat ini. 2. Belum sempurnanya SOP Pelayanan yang tersedia saat ini. 3. Sumber daya aparatur tenaga teknis perizinan belum memadai, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. 4. Sarana dan prasarana yang belum mencukupi. Adapun tantangan dan peluang yang dihadapi adalah sebagai berikut : a. Peluang Eksternal - Teknologi infromasi berkembang pesat. - Dokumen perizinan merupakan keharusan bagi masyarakat yang terkait dengan Peraturan Tentang Perizinan - Adanya peraturan daerah Nomor 7 tahun 2011 tentang RTRW. - Dokumen perizinan dijadikan persyaratan bagi kreditor untuk mendapatkan pinjaman di bank b. Tantangan Internal - Belum maksimalnya pemahaman masyarakat tentang pengurusan izin - Tata ruang yang belum maksimal sesuai kebutuhan masyarakat. - Koordinasi antar instansi dalam penyelenggaraan perizinan dan pengawasan belum optimal. - Kurangnya pelaksanaan masalah pengawasan oleh SKPD teknis dalam penerbitan izin yang diterbitkan oleh KPMP2T.

2.4 Target dan Realisasi Pendapatan

Target Pendapatan yang ditetapkan kepada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2012 dan tahun 2013, sesuai dengan Peraturan Renja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu xxv Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 01 Tahun 2012, tentang retribusi perizinan tertentu yang hanya dapat dipungut retribusinya adalah izin gangguan dan izin mendirikan bangunan IMB sebagai berikut : REALISASI PENDAPATAN ASLI DAERAH PAD TAHUN 2013 DAN TAHUN 2014 No. Jenis Izin Tahun 2012 Tahun 2013 Target Rp Realisasi Rp Target Rp Realisasi Rp 1. Izin Gangguan 500.000.000 395.412.000 79,8 500.000.000 426.600.000 85,3 2. IMB 300.000.000 292.664.000 97,5 300.000.000 585.182.700 167,1 Dari tabel diatas terlihat bahwa realisasi Pendapatan Asli Daerah PAD penerimaan tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2014 cukup mengalami peningkatan yaitu dimana realisasi Izin Gangguan dan Izin Mendirikan bangunan persentasenya mengalami peningkatan.

2.5 Aspek Keuangan

Dalam mendukung tugas pokok dan fungsi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan pada tahun 2014, alokasi belanja yang bersumber dari APBD Kabupaten Pesisir Selatan sebesar Rp. 1.722.602.470, dengan realisasi anggaran Rp. 1.588.870.328. dengan rincian sebagai berikut : No. Program Anggaran Rp Realisasi Rp I Belanja 1.722.602.470 1.588.870.328 92,00 Renja Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu xxvi II Belanja Tidak Langsung 1.121.437.683 891.715.996 91,00 III Belanja Langsung 843.745.000 793.111.334 94 1 Program Administrasi PerBadanan 386.634.000 364.691.198 94,32 2 Program Sarana dan Prasarana 60.153.500 59.493.314 98,81 3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 20.461.500 19.904.000 97,28 4 Program Peningkatan Kapasitas SDA 11.650.500 2.460.000 21,12 5 Program Peningkatan Iklim Investasi 144.299.000 129.095.320 89,46 6 Pogram Peningkatan Pelayanan Publik Bidang Perizinan 220.547.000 217.521.502 98,63 Dari tabel di atas menunjukan persentase dana yang terserap secara keseluruhan adalah 93,84 yang terdiri dari belanja tidak langsung sebesar 92,45 dari anggaran dan belanja langsung sebesar 94 , dan secara keseluruhan pelaksanaan program dan kegiatan berjalan sesuai dengan yang dianggarkan, hal ini pada umumnya disebabkan penggunaan anggaran disesuaikan dengan kebutuhan , agar dana APBD dapat digunakan secara efektif, efesien, tepat guna dan tepat sasaran.

2.6 PENELAAHAN USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN MASYARAKAT