Pembukuan dan Pelaporan Keuangan

Pedoman Tata Kelola Perusahaan – PTPN X 66 anggota komisaris untuk diajukan dalam RUPS; 2.3 Direksi juga wajib menyampaikan laporan tahunan tersebut kepada Pemegang Saham dan pihak-pihak yang berkepentingan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2.4 Pemberian tanda tangan oleh komisaris pada laporan tahunan dimaksudkan untuk menunjukkan dan membuktikan laporan tahunan tersebut adalah benar dari seluruh kegiatan anggota direksi tahun berjalan, yang pelaksanaannya telah diawasi sepenuhnya oleh komisaris dan laporan tersebut telah diperiksa oleh komisaris; 2.5 Dalam laporan tahunan perusahaan, sekurang-kurangnya dimuat : a. Laporan keuangan perusahaan terdiri dari neraca, laporan laba- rugi, laporan arus kas, laporan saldo laba, dan catatan atas laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen; b. Informasi mengenai kegiatan usaha perusahaan dan perubahannya selama tahun buku yang bersangkutan, termasuk di dalamnya informasi mengenai kegiatan usaha anak perusahaan; c. Faktor risiko material yang dapat diantisipasi termasuk penilaian manajemen atas iklim berusaha dan faktor risiko; d. Informasi mengenai permasalahan hukum yang ada di badna peradilan atau badan arbitrase yang melibatkan perusahaan; e. Benturan kepentingan yang mungkin akan terjadi atau sedang terjadi; f. Kondisi penerapan good corporate governance GCG di perusahaan; g. Informasi mengenai direksi dan komisaris perusahaan.

3. Keterbukaan Informasi

3.1 Perusahaan wajib mengungkapkan informasi penting dalam Laporan Keuangan dan atau Laporan Tahunan Perusahaan sesuai Pedoman Tata Kelola Perusahaan – PTPN X 67 dengan peraturan perundang-undangan secara tepat waktu, akurat, jelas dan objektif; 3.2 Informasi dan segala intangible asset, termasuk hasil riset, teknologi, dan hak atas kekayaan intelektual yang diperoleh atas penugasan danatau atas beban perusahaan menjadi milik perusahaan yang harus dituangkan dalam perjanjian; 3.3 Perusahaan harus memastikan bahwa semua informasi atau suatu produk perusahaan dirahasiakan sampai dengan pengumuman mengenai hal tersebut dilakukan kepada masyarakat; 3.4 Untuk mewujudkan good corporate governance, perusahaan mendasarkan pada prinsip transparansi informasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pihak-pihak yang berkepentingan dapat melakukan akses terhadap informasi perusahaan. Namun demikian, untuk menghindari hal-hal yang dapat merugikan, perusahaan mempunyai kriteria informasi yang bersifat rahasia atau non- rahasia. Kriteria ini ditetapkan oleh direksi atas persetujuan komisaris.

4. Daftar Khusus

4.1 Direksi wajib menyelenggarakan dan menyimpan Daftar Khusus; 4.2 Daftar Khusus memuat keterangan mengenai kepemilikan saham anggota direksi dan komisaris beserta keluarganya pada perusahaan perusahaan lain dan tanggal saham itu diperoleh; 4.3 Daftar Khusus wajib disediakan di tempat kedudukan perusahaan dan dapat dibaca oleh pemegang saham, anggota komisaris, dan direksi perusahaan.

5. Akses Informasi

Komisaris dan direksi harus memastikan bahwa auditor internal SPI, auditor eksternal, dan komite audit memiliki akses terhadap informasi