Pedoman Tata Kelola Perusahaan – PTPN X
71
empat belas hari sebelum pemanggilan RUPS; 3.3
Penggabungan, peleburan, pengambilalihan, dan pembubaran perusahaan diatur dan ditetapkan dengan peraturan pemerintah;
3.4 Apabila tidak ditetapkan lain dalam peraturan pemerintah, sisa
hasil likuidasi atau pembubaran perusahaan disetorkan langsung ke kas negara;
3.5 Dalam
penggabungan, peleburan,
pengambilalihan dan
pembubaran perusahaan harus tetap memperhatikan kepentingan perusahaaan, pemegang saham pemilik modal, pihak ketiga, dan
karyawan perusahaan; 3.6
Penggabungan, peleburan, pengambilalihan, dan pembubaran perusahan tidak mengurangi hak pemegang saham minoritas untuk
menjual sahamnya dengan harga yang wajar.
4. Hubungan dengan Anak Perusahaan
4.1 Umum
a. Pendirian anak perusahaan dilakukan untuk tujuan bisnis setelah
dilakukan kajian secara mendalam terhadap aspek bisnis, hukum, keuangan, dan teknis operasional sesuai dengan peraturan
perundang-undangan; b.
Perusahaan harus meminta dan memperoleh laporan periodik atas kegiatan usaha anak perusahaan;
c. Perusahaan meminta dan memperoleh laporan keuangan anak
perusahaan untuk dikonsolidasikan dengan laporan keuangan perusahaan, sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang
berlaku; d.
Pengendalian dan pembinaan terhadap anak perusahaan dilaksanakan sesuai dengan prinsip korporasi yang sehat dan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku; e.
Penjualan danatau pembelian saham pada anak perusahaan
Pedoman Tata Kelola Perusahaan – PTPN X
72
dilaksanakan setelah dilakukan kajian dengan memperhatikan azas manfaat bagi perusahaan.
4.2 Perlakuan Setara Kepada Pemegang Saham
1. Pemegang Saham yang memiliki saham dengan klasifikasi yang
sama harus diperlakukan setara equitable; 2.
Direksi harus terlebih dahulu mendapat persetujuan RUPS untuk melakukan perjanjian PKB dengan karyawan yang berkaitan
dengan penghasilan karyawan yang tidak diwajibkan oleh atau melebihi ketentuan peraturan perundang-undangan;
3. Setiap pemegang saham pada anak perusahaan harus mendapat
perlakuan yang sama atas informasi yang lengkap dan akurat tentang anak perusahaan, kecuali terdapat alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan untuk tidak memberikannya; 4.
Proses pengangkatan anggota direksi dan komisaris pada anak perusahaan harus dilaksanakan sesuai dengan prinsip korporasi
yang sehat dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 5.
Hubungan dengan Anak Perusahaan