PT. RATU PRABU ENERGI TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
21
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Lanjutan Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh Perseroan dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang
diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai “PPN”. Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk-produk Perusahaan diakui bila
risiko dan manfaat yang signifikan telah berpindah kepada pembeli, yang pada umumnya terjadi pada saat yang bersamaan dengan pengiriman dan penerimaan barang.
Beban diakui pada saat terjadinya dasar akrual. Imbalan Pasca Kerja
Perseroan telah menerapkan PSAK Nomor: 24 yang mengatur mengenai imbalan kerja yang berlaku efektif per tanggal 1 Januari 2015 dimana Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui secara langsung
melalui pendapatan komprehensif lain. PSAK 24 ini diantaranya merevisi akuntansi untuk program imbalan pasti.
Dalam program imbalan pasti, penundaan pengakuan keuntungan dan kerugian actuarial yaitu “Pendekatan Koridor” tidak diperbolehkan, dan biaya jasa lalu harus diakui sebagai beban pada
tahun yang lebih awal antara: i ketika dimulainya atau amandemen program terjadi; dan ii ketika entitas mengakui biaya restrukturisasi terkait dengan pesangon
Perseroan telah melakukan penyajian kembali laporan keuangan tahun 2015 dan 2014 untuk menyesuaikan dengan pemberlakuan PSAK yang berkaitan dengan imbalan pasca kerja ini.
Pengakuan Provisi Liabilitas dan Aset Kontijensi
Perseroan telah menerapkan PSAK No. 57 mengenai “Provisi Liabilitas Kontijensi dan Aset
Kontinjensi” secara prospektif dan menetapkan pengakuan dan pengukuran liabilitas yang dilakukan estimasi terhadap liabilitas kontijensi dan aset kontijensi dengan tetap memastikan bahwa telah
mengungkapkan informasi dalam catatan atas laporan keuangan.
PT. RATU PRABU ENERGI TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
22
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Lanjutan
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Perseroan memiliki transaksi diantara para pihak yang berelasi, dimana suatu pihak dianggap
berelasi dengan Perseroan jika: a. langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih pihak antara, suatu pihak
i mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perseroan ;
ii memiliki kepentingan dalam Perseroan yang memberikan pengaruh signifikan atas Perseroan dan Entitas Anak; atau
iii memiliki pengendalian bersama atas Perseroan ; b. suatu pihak adalah ventura bersama dimana Perseroan sebagai venturer;
c. suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perseroan atau induk; d. suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir a atau d;
e. suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan
oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir d atau e; atau
f. suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perseroan dan Entitas Anak atau entitas yang terkait dengan Perseroan .
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak
yang tidak berelasi.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan Perseroan.
Pajak Penghasilan
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Perseroan menerapkan PSAK No. 46 Revisi 2014, ”Pajak Penghasilan”, yang memberikan tambahan pengaturan untuk aset dan liabilitas pajak dengan
menggunakan model revaluasi tangguhan yang berasal dari aset yang tidak disusutkan yang diukur, dan yang berasal dari properti investasi yang diukur dengan menggunakan model nilai wajar.
Penerapan PSAK revisi baru tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan.
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Beban pajak diakui dalam laba atau rugi kecuali untuk transaksi yang berhubungan dengan transaksi diakui langsung ke ekuitas, dalam hal ini diakui
sebagai penghasilan komprehensif lainnya.