PT. RATU PRABU ENERGI TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
12
1.  IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan b.    Prinsip-prinsip Konsolidasian lanjutan
Transaksi  dengan  kepentingan  non-pengendali  yang  tidak  mengakibatkan  hilangnya  pengendalian merupakan  transaksi  ekuitas.  Selisih  antara  nilai  wajar  imbalan  yang  dibayar  dan  bagian  yang
diakuisisi  atas  nilai  tercatat  aset  neto  entitas  anak  dicatat  pada  ekuitas.  Keuntungan  atau  kerugian pelepasan kepentingan nonpengendali juga dicatat pada ekuitas.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Perseroan dan Entitas Anak: a.  menghentikan pengakuan aset termasuk setiap goodwill dan liabilitas Entitas Anak;
b.  menghentikan  pengakuan  jumlah  tercatat setiap KNP; c.  menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;
d.  mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; e.  mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;
f.  mengakui  setiap  perbedaan  yang  dihasilkan  sebagai  keuntungan  atau  kerugian  dalam  laporan
laba rugi komprehensif; dan g.  mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai laba komprehensif
ke laporan laba rugi komprehensif, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. KNP  mencerminkan  bagian  atas  laba  atau  rugi  dan    aset    bersih    dari    Entitas    Anak    yang    tidak
dapat  diatribusikan  secara  langsung  maupun  tidak  langsung  pada  Perseroan,  yang  masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Perseroan  menyusun  Laporan  Keuangan  konsolidasiannya  dengan  mendasarkan  pada  Standar Akuntansi Keuangan SAK yang berlaku di Indonesia, dimana diantaranya mencakup Pernyataan
Standar  Akuntansi  Keuangan  PSAK  dan  Interpretasi  Standar  Akuntansi  Indonesia  ISAK  yang dikeluarkan  oleh  Dewan  Standar  Akuntansi  Keuangan  Ikatan  Akuntan  Indonesia  DSAK  dan
Peraturan-peraturan  serta  Pedoman  Penyajian  dan  Pengungkapan  Laporan  Keuangan  yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Efektif  1  Januari  2015,  Perseroan  menerapkan PSAK  No.  1  Revisi  2013,  “Penyajian  Laporan
Keuangan”,  yang  mengubah  penyajian  kelompok  pos-pos  dalam  Penghasilan  Komprehensif  Lain. Pos-pos  yang  akan  direklasifikasi  ke  laba  rugi  disajikan  terpisah  dari  pos-pos  yang  tidak  akan
direklasifikasi ke laba rugi.
Kebijakan  akuntansi  yang  diterapkan  dalam  penyusunan  laporan  keuangan  konsolidasian  tahun berjalan selaras dengan kebijakan akuntansi  yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian  Perseroan  untuk  tahun  yang  berakhir  pada  tanggal  31  Desember  2014,  kecuali  bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2016. Laporan keuangan
konsolidasian  disusun  berdasarkan  dasar  akrual  dengan  menggunakan  konsep  biaya  perolehan, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam
kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan  arus  kas  disusun  dengan  menggunakan  metode  tidak  langsung  dengan  mengelompokkan arus  kas  dalam  aktivitas  operasi,  investasi,  dan  pendanaan.  Mata  uang  pelaporan  yang  digunakan
dalam  penyusunan  laporan  keuangan  adalah  mata  uang  Rupiah,  yang  merupakan  mata  uang fungsional Perusahaan. Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
di  Indonesia  mengharuskan  penggunaan  estimasi  dan  asumsi.  Hal  tersebut  juga  mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perseroan.
PT. RATU PRABU ENERGI TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain
13
2.   IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING lanjutan b.    Prinsip-prinsip Konsolidasian lanjutan