Data Pilah KONSEP GENDER

6. Efek karambol. Bila tidak segera diselesaikan akan mengakibatkan semakin banyak persoalan berikutnya. 7. Berorientasi pada perubahan sistemik. Contoh isu gender :  Rendahnya akses informasi dan perlindungan hak bagi perempuan korban kekerasan  Lemahnya Koordinasi dan Kapasitas Kelembagaan PUG-PPRG di Daerah  Rendahnya Akses Informasi Kesehatan Reproduksi Remaja bagi Anak Usia Sekolah sd usia 18 Tahun  Tingginya angka HIVAIDs pada ibu rumah tangga dan anak. Suatu isu gender merupakan isu strategis gender apabila :  Memenuhi unsur isu gender  Memiliki cakupan luas , dirasakan oleh banyak orang di banyak tempat  Mendesak untuk segera diselesaikan  Memiliki efek karambol , kalau satu isu gender diselesaikan, maka akan berdampak positif pada isu gender lain  Berorentasi pada perubahan sistemik, yakni perubahan relasi laki-laki dan perempuan Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam menyelesaikan kesenjangan gender untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender meliputi: 1. Menghargai hak setiap individu dengan tetap mengakui adanya perbedaan unity and equal in diversity 2. Kesamaan tanggung jawab shared responsibility antara laki-laki dan perempuan, 3. Kemitraan yang harmonis harmonious partnership dalam pengambilan keputusan 4. Menyeluruh dan terpadu holistic and integrity. Mengembangkan pendekatan yang multidisipliner dengan perspektif gender dan siklus kehidupan yang mencakup perubahan sosial, budaya dan ekonomi.

C. Data Pilah

Data terpilah penting untuk mengidentifikasi masalah, dan dapat dirinci menurut jenis kelamin, wilayah, status sosial ekonomi, usia maupun waktu. Bentuk data terpilah bisa kuantitatif maupun kualitatif. Dari data terpilah tersebut dapat diketahui posisi, kondisi dan kebutuhan masyarakat dalam berbagai bidang serta permasalahan yang dihadapi dalam upaya menggurangi kesenjangan. Melalui data terpilah dapat dilakukan pemetaan kebutuhan antara perempuan - laki laki dan kelompok sosial berdasarkan jenis kelamin, usia, ras, suku, kondisi fisik, sosial-ekonomi dan lokasi yang menjadi unsur penting dalam perumusan perencanaan program dan kegiatan untuk dapat merumuskan intervensi dan anggaran yang tepat sasaran. Hal ini mempermudah proses monitoring dan evaluasi, juga mendorong akuntabilitas dalam penyelenggaraan kegiatan. Sumber data yang dapat digunakan antara lain : a. Data primer terpilah, menurut jenis kelamin adalah data terpilah yang secara langsung diambil dari obyek penelitian, survey, FGD, need assessment. b. Data sekunder terpilah adalah data terpilah yang diperoleh tidak secara langsung dari lapangan yang sudah ada dan dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai metode c. Pencatatan pelaporan internal yang secara berjenjang, berkala dan sistematis dilakukan oleh SKPD terhadap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi d. Data dan informasi eksternal yang bersumber dari luar sistem pencatatan dan pelaporan yang dilakukan oleh SKPD e. Data kualitatif yang merupakan data yang disajikan dalam bentuk kata kata yang mengandung makna. Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta telah menerbitkan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 53 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyelenggaraan Data Gender dan Anak. Dalam Peraturan Gubernur tersebut diatur format data terpilah gender dan anak. Contoh data pilah :  Jumlah dan persentase penduduk menurut jenis kelamin  Jumlah dan persentase kepala rumah tangga menurut jenis kelamin  Jumlah akseptor keluarga berencana menurut jenis kelamin dan kabupatenkota  Angka partisipasi sekolah APS menurut kelompok usia sekolah, jenis kelamin dan kabkota  Jumlah anggota DPRD menurut komisi, jenis kelamin, dan kabkota Data terpilah dapat diambil dari data yang formatnya sudah ada dalam panduan penyusunan data terpilah gender dan anak, sebagaimana dalam Peraturan Gubernur.

D. Indikator Kinerja Responsif Gender