Orientasi Pengajaran Berpusat pada Guru

786 dijelaskan melalui interaksi siswa dan guru. Pada posisi transisi ini, pengajaran masih didominasi oleh guru dan berorientasi pada materi, tetapi interaksi antara guru dan siswa lebih ditonjolkan hingga menghasilkan peran siswa yang lebih besar. Pengetahuan diupayakan agar dipahami dan ditemukan oleh siswa. Guru meyakini bahwa siswa perlu aktif dan terikat dalam suatu interaksi dengan siswa, tetapi guru bertanggungjawab untuk mengelola pembelajaran. Contoh bentuk pembelajarannya adalah workshop dan laboratorium dimana siswa dirancang untuk mengikuti latihan tertentu dan mereka akan diberi beberapa instruksi. Siswa didorong untuk berpikir sendiri, misalnya ketika guru mendemonstrasikan sesuatu maka guru tidak memberitahukan hasilnya tetapi meminta siswa untuk memperkirakan atau memprediksi apa yang akan terjadi. Dalam hal ini guru mengikuti teori pembentukan shaping theory yaitu guru ingin membentuk perilaku siswa sesuai model yang telah ditentukan sebelumnya.

c. Orientasi Pengajaran Berpusat

pada Siswa Orientasi pengajaran yang berpusat pada siswabelajar student- centeredlearning oriented meliputi dua konsepsi yaitu memfasilitasi pemahaman facilitating understanding dan perubahan konseptualperkembangan intelektual conceptual changeintellectual development. Pada konsep mengajar adalah menfasilitasi pemahaman, guru berperan sebagai fasilitator yang fokus memfasilitasi siswa belajar dan memahami materi pelajaran. Hal tersebut antara lain dengan mengaplikasikan matematika pada situasi yang lebih kompleks atau situasi yang realistik. Guru merancang lingkungan belajar yang bervariasi untuk menfasilitasi terjadinya suasana belajar yang nyata, memberikan nasehat pada siswa selama proses belajar dan memberi umpan balik agar siswa mengetahui sejauh mana mereka telah memahami materi pelajaran. Siswa memahami aplikasi suatu konsep atau prinsip matematika pada situasi nyata dan hal itu bermakna baginya. Dengan demikian, mengajar matematika yang baik adalah menggunakan berbagai cara untuk menyajikan konsep atau prinsip matematika atau membebaskan siswa untuk menemukannya sendiri. Upaya untuk membantu siswa memahami matematika dapat berupa aktivitas siswa, kegiatan penyelesaian masalah problem solving, atau hal apapun selama dapat mendorong siswa mencapai pemahaman yang jelas tentang apa yang mereka pelajari. Dalam hal ini, guru lebih fleksibel dalam memilih cara mengajar. Kember menyajikan kemungkinan konsepsi campuran dari dua aspek yaitu perubahan konseptual dan perkembangan intelektual di posisi kelima pada modelnya sebagai alternatif untuk dideskripsikan dengan satu konsepsi. Mengajar yang baik membawa pada berkembang atau berubahnya pandangan siswa tentang realitas melalui pemikiran yang semakin luas. Untuk itu, guru harus lebih fokus lagi pada proses berpikir siswa. Pemahaman konseptual akan berkembang melalui kegiatan mengajukan argumentasi tentang suatu hal, mencoba mengaplikasikan ide, melakukan konfrontasi terhadap