Produksi Jagung Manis dan Hijauan Pakan pada Berbagai Waktu penyisipan dan Kerapatan Awal Tanam
RINGKASAN
M.RIDWAN. Produksi Jagung Manis dan Hijauan Pakan pada Berbagai Waktu
Penyisipan
dan Kerapatan Awal Tanam. (Dibimbing oleh: SOEDARMADI
HARDJOSOEWIGNJO
sebagai
ketua
komosi
pembimbing,
IGNATIUS
KISMOPJ,Odan SOEWSMAN TJITROSEMITO sebagai anggota ).
'&juan
pnelitian ini adalah untuk mendapatkan waktu pnyiripan
dan
kerapatan awal tanam yang terbaik terhadap tambahan hasil hijauan pakan dengan
cara memanfaatkan tempat yang masih kosong diantara barisan-barisan tanaman
utama penghasil jagung manis. Tananian sisipan yang digunakan adalah sama dengan
jenis tanaman utama.
Penelitian ini terdiri dari dua aspek yaitu aspek agonomi yang dilakukan di
Kebun Percobaan SEAMEO-BIOTROP Tajur Bogor dan aspek nutrisi dilakukan di
Laboratorium Nutrisi dan Makanan Temak, Balai Peiielitian Temak Ciawi dari bulan
.4pril sanlpai dengan Agustus 1997.
+ancangan
penelitian yang diguiakan adalah Rancangall Petak Terbagi dalaln
Acak Kelompok. Sebagai petak utalna adalah wahcu penyisipan yaitu: satu minggt~
sebelum, bersamaan, satu ~ninggudan dua minggu sesudah penanaman tanaman
utama. Sebagai anak petak adalah kerapatan awal tanam yaitu: 50.000 tnmha (tanpa
sisipan): 100.000 tnnliha; 150.000 tnndha; 200.000 tnndha. Setelah tanaman berumur
30 hari dilakukan penjarangat1 tanalnan sisipan, sehingga diperoleh kepadatan tanan1
50.000 tnmha. Pupuk yang digunakan adalah pupuk Urea sebanyak 600 kglha; TSP
dan KC1 masing-masing sebanyak 300 kgha.
"
Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu penyisipan satu minggu lebih
awal dari penanaman tanaman utama menurunkan secara nyata diameter batang
sebesar 20.60 %; Indek luas daun sebesar 19.25 %; tinggi tanaman utama sebesar 8.1 5
%; produksi jagung rebus dengan kelobotnya sebesar 14.95 %;
produksi tongkol
bersih sebesar 14.82 % dan produksi BK hijauan jerami tanaman utama sebesar 22.20
%. Kerapatan awal tanam meningkat dari 50.000 tnm/ha menjadi 100.000 tnmtha
menurunkan diameter batan3 sebesar 13.98 %; indek luas d a m sebesar 8.83 %; dan
Produksi BK hijauan jerami tanaman utama sebesar 12.69 % tetapi memperoleh
produksi bahan kering (BK) hijauan sisipan sebesar 1.090 tonlha.
Interaksi antara waku penyisipan dan kerapatan awal tanam didapatkan pada
peubah diameter batang; indek luas dauan dan produksi BK hijauan jerami yang
nyata nletugikan pertumbuhan dan ~roduksitanaman utarna.
M.RIDWAN. Produksi Jagung Manis dan Hijauan Pakan pada Berbagai Waktu
Penyisipan
dan Kerapatan Awal Tanam. (Dibimbing oleh: SOEDARMADI
HARDJOSOEWIGNJO
sebagai
ketua
komosi
pembimbing,
IGNATIUS
KISMOPJ,Odan SOEWSMAN TJITROSEMITO sebagai anggota ).
'&juan
pnelitian ini adalah untuk mendapatkan waktu pnyiripan
dan
kerapatan awal tanam yang terbaik terhadap tambahan hasil hijauan pakan dengan
cara memanfaatkan tempat yang masih kosong diantara barisan-barisan tanaman
utama penghasil jagung manis. Tananian sisipan yang digunakan adalah sama dengan
jenis tanaman utama.
Penelitian ini terdiri dari dua aspek yaitu aspek agonomi yang dilakukan di
Kebun Percobaan SEAMEO-BIOTROP Tajur Bogor dan aspek nutrisi dilakukan di
Laboratorium Nutrisi dan Makanan Temak, Balai Peiielitian Temak Ciawi dari bulan
.4pril sanlpai dengan Agustus 1997.
+ancangan
penelitian yang diguiakan adalah Rancangall Petak Terbagi dalaln
Acak Kelompok. Sebagai petak utalna adalah wahcu penyisipan yaitu: satu minggt~
sebelum, bersamaan, satu ~ninggudan dua minggu sesudah penanaman tanaman
utama. Sebagai anak petak adalah kerapatan awal tanam yaitu: 50.000 tnmha (tanpa
sisipan): 100.000 tnnliha; 150.000 tnndha; 200.000 tnndha. Setelah tanaman berumur
30 hari dilakukan penjarangat1 tanalnan sisipan, sehingga diperoleh kepadatan tanan1
50.000 tnmha. Pupuk yang digunakan adalah pupuk Urea sebanyak 600 kglha; TSP
dan KC1 masing-masing sebanyak 300 kgha.
"
Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu penyisipan satu minggu lebih
awal dari penanaman tanaman utama menurunkan secara nyata diameter batang
sebesar 20.60 %; Indek luas daun sebesar 19.25 %; tinggi tanaman utama sebesar 8.1 5
%; produksi jagung rebus dengan kelobotnya sebesar 14.95 %;
produksi tongkol
bersih sebesar 14.82 % dan produksi BK hijauan jerami tanaman utama sebesar 22.20
%. Kerapatan awal tanam meningkat dari 50.000 tnm/ha menjadi 100.000 tnmtha
menurunkan diameter batan3 sebesar 13.98 %; indek luas d a m sebesar 8.83 %; dan
Produksi BK hijauan jerami tanaman utama sebesar 12.69 % tetapi memperoleh
produksi bahan kering (BK) hijauan sisipan sebesar 1.090 tonlha.
Interaksi antara waku penyisipan dan kerapatan awal tanam didapatkan pada
peubah diameter batang; indek luas dauan dan produksi BK hijauan jerami yang
nyata nletugikan pertumbuhan dan ~roduksitanaman utarna.