Pertumbuhan Dan Produksi Jagung Manis (Zea Mays Sacharata Sturt. L) Pada Berbagai Jarak Tanam Dan Waktu Olah Tanah

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG MANIS (Zea mays sacharata Sturt. L) PADA BERBAGAI JARAK TANAM DAN WAKTU OLAH TANAH
SKRIPSI
Oleh :
EVY THYRIDA SILABAN 060301028
BDP-AGRONOMI
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012

3
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG MANIS (Zea mays sacharata Sturt. L) PADA BERBAGAI JARAK TANAM DAN WAKTU OLAH TANAH
SKRIPSI
Oleh :
EVY THYRIDA SILABAN 060301028
BDP-AGRONOMI
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012

4

Judul Skripsi


: Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis (Zea mays sacharata Sturt. L) pada Berbagai Jarak Tanam dan Waktu Olah Tanah

Nama

: Evy Thyrida Silaban

NIM : 060301028

Departemen : Budidaya Pertanian

Program Studi : Agronomi

Ketua

Disetujui Oleh : Komisi Pembimbing

Anggota

(Prof. Ir. Edison Purba, Ph.D)


(Ir. Jasmani Ginting, MP)

Mengetahui Ketua Program Studi Agroekoteknologi

Ir. T. Sabrina, M.Agr. Sc. PhD Tanggal Lulus:

5
ABSTRAK
Evy Thyrida Silaban ”Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis (Zea mays sacharata Sturt. L) pada Berbagai Jarak Tanam dan Waktu Olah Tanah”. Dibimbing oleh Prof. Dr. Edison Purba, Ph.D dan Ir Jasmani Ginting, MP.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pertumbuhan dan produksi Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) L.) pada berbagai waktu tanam dan jarak tanam yang berbeda.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terpisah (RPT) dengan 2(dua) faktor perlakuan. Faktor 1 (Petak Utama) yaitu waktu tanam (W) terdiri dari : W1 : 1 hari setelah olah tanah, W2 : 7 hari setelah olah tanah. Faktor 2 (Anak Petak) yaitu jarak tanam(J) terdiri dari : J1 = 70cm x 10cm, J2 = 70cm x 20cm, J3 = 70cm x 30cm dan J4 = 70cm x 40cm.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan waktu tanam berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap diameter batang, umur berbunga, diameter tongkol, jumlah tongkol per plot, bobot tongkol per plot dan produksi per sampel. Perlakuan jarak tanam 70 cm x 40 cm nyata meningkatkan jumlah daun, diameter batang, diameter tongkol, , dan produksi per sampel, tetapi tidak nyata terhadap umur berbunga dan jumlah tongkol per plot.
Interaksi waktu tanam dan jarak tanam berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, umur berbunga, diameter tongkol, jumlah tongkol per plot, bobot tongkol per plot dan produksi per sampel.
Pada umumnya lahan pertanaman jagung manis ditumbuhi oleh gulma jenis Eleusine indica, Digitaria adcendes, Pyllanthus niruri L., Amaranthus spinosus, Cyrtococum acresceus, Mimosa pudica¸ Ephorbia hirta, Euphorbhia prunifolia, Cyperus kylingia, Cleome rutidosperma dan cyperus rotundus dengan tingkat kerapatan yang berbeda-beda.
Kata kunci : jagung manis, jarak tanam dan waktu olah tanah

6
ABSTRACT
Evy Thyrida Silaban “The Growth and Production of Sweet Corn (Zea mays sacharata Sturt. L) Planted at Various Distance and Time Tillage. Supervised by Prof. Dr. Edison Purba, Ph.D and Ir Jasmani Ginting, MP.

The aim of research was to evaluation the Growth and Production of Sweet Corn (Zea mays sacharata Sturt. L) Planted at Various Distance and Time Sports Land.
The design used split plot design with two factors, where the main plot plant is Time Tillage, consist of W1 : one day after tillage ; W2 : seven days after tillage. As sub plot is distance plant consist of J1 = 70cm x 10cm, J2 = 70cm x 20cm, J3 = 70cm x 30cm dan J4 = 70cm x 40cm.
The research shows that Time Tillage performs effect significant to the plant height and the number of leaves but not significant effect on stem diameter, flowering, cob diameter, number of cobs per plot, weight of cobs per plot and production per sample. The plant spacing consist of J4 = 70cm x 40cm performs effect significant number of leaves, stem diameter, cob diameter, and production per sample, but not significant effect on flowering and number of cobs per plot.
The interaction time of planting and spacing effect is not significant to plant height, number of leaves, stem diameter, days to flowering, cob diameter, number of cobs per plot, weight of cobs per plot and production per sample.
In general, sweet corn cropping land overgrown by weeds kind of Eleusine indica, Digitaria adcendes, Pyllanthus niruri L., Amaranthus spinosus, Cyrtococum acresceus, Mimosa pudica¸ Ephorbia hirta, Euphorbhia prunifolia, Cyperus kylingia, Cleome rutidosperma dan cyperus rotundus densities in different difference.
Keywords: sweet corn, plant spacing and time tillage

7
RIWAYAT HIDUP
Evy Thyrida Silaban lahir di Sidikalang pada tanggal 20 September 1988, dari pasangan Bapak Labuan Silaban (Alm) dan Ibu Magdalena Sinaga (Almh). Penulis merupakan anak pertama dari lima bersaudara.
Pendidikan formal yang pernah diperoleh penulis antara lain : tahun 19942000 menempuh pendidikan dasar di SD Negeri 030361 Gomit; pada tahun 20002003 menempuh pendidikan di SMP Negeri 1 Bunturaja; pada tahun 2003-2006 menempuh pendidikan di SMA Santo Petrus Sidikalang dan pada tahun 2006 terdaftar sebagai mahasiswa program studi Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.
Selama mengikuti perkuliahan, penulis mengikuti kegiatan organisasi HIMADITA dan penulis juga melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan (PKL) di perkebunan kelapa sawit PTP.N IV unit Kebun Gunung Bayu pada bulan Juni-Juli 2009.

8
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul ” Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis (Zea mays sacharata Sturt. L) pada Berbagai Jarak Tanam dan Waktu Olah Tanah”.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Prof. Ir. Edison Purba, Ph.D sebagai Ketua Komisis Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada penulis selama penelitian dan penulisan skripsi ini. 2. Ir. Jasmani Ginting, MP sebagai Anggota Komisi Pembimbing, atas segala arahan dan bimbingan yang diberikan kepada penulis.
Skripsi ini kupersembahkan kepada kedua orang tua tercinta ayahanda dan Ibunda atas semua pengorbanan materi dan spritual kepada penulis selama mengikuti pendidikan di Fakultas Pertanian Universias Sumatera Utara, Medan dan juga kepada saudara-saudaraku tersayang serta kepada teman-teman yang telah banyak membantu hingga selesainya penelitian ini.
Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang turut serta membantu penulisan skripsi ini dan semoga bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Oktober 2012
Penulis

9

DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK ...................................................................................................... i

RIWAYAT HIDUP ......................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ........................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... viii


PENDAHULUAN Latar Belakang .................................................................................. Tujuan Penelitian ............................................................................ Kegunaan Penelitian ....................................................................... Hipotesis Penelitian ........................................................................

1 3 3 3

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Jagung Manis ....................................................... Sistem Jarak Tanam.........................................................................

4 6

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... Bahan dan Alat ................................................................................ Metode Penelitian ............................................................................

10 10 10

PELAKSANAAN PENELITIAN Persiapan Lahan .............................................................................. Pembuatan Plot ............................................................................... Penanaman ...................................................................................... Pemupukan ..................................................................................... Pemeliharaan Tanaman.................................................................... Pengamatan Parameter ....................................................................

13 13 13 13 13 15

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian ........................................................................
Pembahasan .................................................................................................

17

32

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ............................................................................. Saran ........................................................................................

33 33

DAFTAR PUSTAKA

10

DAFTAR TABEL

Hal

1. Kandungan Gizi Jagung Manis.....................................................

5

2. Rataan Tinggi Tanaman Jagung Manis pada Umur 2, 4, dan 6


MST Akibat Pengaruh Waktu Tanam dan Jarak Tanam ..............

21

3. Rataan Jumlah Daun Tanaman Jagung Manis pada Umur 2, 4,

dan 6 MST Akibat Pengaruh Waktu Tanam dan Jarak Tanam ....

20

4. Rataan Diameter Batang Tanaman Jagung Manis pada Umur 2, 4,

dan 6 MST Akibat Pengaruh Waktu Tanam dan Jarak Tanam ....

22

5. Rataan Umur Berbunga Tanaman Jagung Manis Akibat Pengaruh

Waktu Tanam dan Jarak Tanam ...................................................


24

6. Rataan Diameter Tongkol Jagung Manis Akibat Pengaruh Waktu

Tanam dan Jarak Tanam ...............................................................

25

7. Rataan Jumlah Tongkol Tanaman Jagung Manis per Plot Akibat

Pengaruh Waktu Tanam dan Jarak Tanam ..................................

27

8. Rataan Bobot Tongkol per Plot Akibat Pengaruh Waktu Tanam

dan Jarak Tanam ..........................................................................

28


9. Rataan Produksi per Sampel Akibat Pengaruh Waktu Tanam dan

Jarak Tanam ..................................................................................

30

10. Jenis dan Rataan Kerapatan (%) Gulma pada Tanaman Jagung

dengan Waktu dan Jarak Tanam yang Berbeda Umur 3 MST .....

31

11. Jenis dan Rataan Kerapatan (%) Gulma pada Tanaman Jagung

dengan Waktu dan Jarak Tanam yang Berbeda pada Saat Panen

32

11


DAFTAR GAMBAR

Hal

1. Hubungan antara Waktu Tanam dengan Tinggi Tanaman Jagung Manis pada Umur 6 Minggu Setelah Tanam .......................................

18

2. Hubungan antara Jarak Tanam dengan Tinggi Tanaman Jagung Manis pada Umur 6 Minggu Setelah Tanam........................................ 19

3. Hubungan antara Waktu Tanam dengan Jumlah Daun Tanaman Jagung Manis pada Umur 6 Minggu Setelah Tanam............................ 20

4. Hubungan antara Jarak Tanam dengan Jumlah Daun Tanaman Jagung Manis pada Umur 6 Minggu Setelah Tanam............................ 21

5. Hubungan antara Jarak Tanam dengan Diameter Batang Tanaman Jagung Manis pada Umur 6 Minggu Setelah Tanam............................ 23

6. Hubungan antara Jarak Tanam dengan Diameter Tongkol Jagung Manis .................................................................................................... 26

7. Hubungan antara Jarak Tanam dengan Jumlah Tongkol Jagung Manis per Plot....................................................................................... 27


8. Hubungan antara Jarak Tanam dengan Bobot Tongkol per Plot.......... 29

9. Hubungan antara Jarak Tanam dengan Produksi per Sampel ............. 30

DAFTAR LAMPIRAN

12

Halaman
1. Tinggi Tanaman Jagung pada Umur 2 Minggu Setelah Tanam ............ 42
2. Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman Jagung pada Umur 2 Minggu Setelah Tanam ...................................................................................... 42
3. Tinggi Tanaman Jagung pada Umur 4 Minggu Setelah Tanam ............. 43
4. Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman Jagung pada Umur 4 Minggu Setelah Tanam ...................................................................................... 43
5. Tinggi Tanaman Jagung pada Umur 6 Minggu Setelah Tanam ............ 44
6. Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman Jagung pada Umur 6 Minggu Setelah Tanam ...................................................................................... 44
7. Jumlah Daun Tanaman Jagung pada Umur 2 Minggu Setelah Tanam .. 45 8. Daftar Sidik Ragam Jumlah Daun Tanaman Jagung pada Umur 2
Minggu Setelah Tanam ......................................................................... 45
9. Jumlah Daun Tanaman Jagung pada Umur 4 Minggu Setelah Tanam . 46 10. Daftar Sidik Ragam Jumlah Daun Tanaman Jagung pada Umur 4
Minggu Setelah Tanam ......................................................................... 46
11. Jumlah Daun Tanaman Jagung pada Umur 6 Minggu Setelah Tanam . 47
12. Daftar Sidik Ragam Jumlah Daun Tanaman Jagung pada Umur 6 Minggu Setelah Tanam ......................................................................... 47
13. Diameter Batang Tanaman Jagung pada Umur 2 Minggu Setelah Tanam .................................................................................................... 48
14. Daftar Sidik Ragam Diameter Batang Tanaman Jagung pada Umur 2 Minggu Setelah Tanam ......................................................................... 48
15. Diameter Batang Tanaman Jagung pada Umur 4 Minggu Setelah Tanam ..................................................................................................... 49
16. Daftar Sidik Ragam Diameter Batang Tanaman Jagung pada Umur 4 Minggu Setelah Tanam ......................................................................... 49
17. Diameter Batang Tanaman Jagung pada Umur 6 Minggu Setelah Tanam .................................................................................................... 50

13
18. Daftar Sidik Ragam Diameter Batang Tanaman Jagung pada Umur 2 Minggu Setelah Tanam ........................................................................ 50
19. Umur Berbunga Tanaman Jagung ......................................................... 51 20. Daftar Sidik Ragam Umur Berbunga Tanaman Jagung ....................... 51 21. Diameter Tongkol Jagung ...................................................................... 52 22. Daftar Sidik Ragam Diameter Tongkol Jagung .................................... 52 23. Jumlah Tongkol per Plot......................................................................... 53 24. Daftar Sidik Ragam Jumlah Tongkol per Plot ...................................... 53 25. Bobot Tongkol per Plot ......................................................................... 54 26. Daftar Sidik Ragam Bobot Tongkol per Plot ........................................ 54 27. Produksi per Sampel .............................................................................. 55 28. Daftar Sidik Ragam Produksi per Sampel ............................................ 55 29. Identifikasi Gulma pada Umur 3 MST ................................................... 56 30. Identifikasi Gulma pada Saat Panen .................................................... 57 31 Jadwal Kegiatan Penelitian .................................................................... 64 32. Bagan Percobaan .................................................................................. 65 33. Denah Lahan .......................................................................................... 66 34. Deskripsi Jagung Manis Varietas Bonanza .............................................. 67

5
ABSTRAK
Evy Thyrida Silaban ”Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis (Zea mays sacharata Sturt. L) pada Berbagai Jarak Tanam dan Waktu Olah Tanah”. Dibimbing oleh Prof. Dr. Edison Purba, Ph.D dan Ir Jasmani Ginting, MP.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pertumbuhan dan produksi Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) L.) pada berbagai waktu tanam dan jarak tanam yang berbeda.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terpisah (RPT) dengan 2(dua) faktor perlakuan. Faktor 1 (Petak Utama) yaitu waktu tanam (W) terdiri dari : W1 : 1 hari setelah olah tanah, W2 : 7 hari setelah olah tanah. Faktor 2 (Anak Petak) yaitu jarak tanam(J) terdiri dari : J1 = 70cm x 10cm, J2 = 70cm x 20cm, J3 = 70cm x 30cm dan J4 = 70cm x 40cm.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan waktu tanam berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap diameter batang, umur berbunga, diameter tongkol, jumlah tongkol per plot, bobot tongkol per plot dan produksi per sampel. Perlakuan jarak tanam 70 cm x 40 cm nyata meningkatkan jumlah daun, diameter batang, diameter tongkol, , dan produksi per sampel, tetapi tidak nyata terhadap umur berbunga dan jumlah tongkol per plot.
Interaksi waktu tanam dan jarak tanam berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, umur berbunga, diameter tongkol, jumlah tongkol per plot, bobot tongkol per plot dan produksi per sampel.
Pada umumnya lahan pertanaman jagung manis ditumbuhi oleh gulma jenis Eleusine indica, Digitaria adcendes, Pyllanthus niruri L., Amaranthus spinosus, Cyrtococum acresceus, Mimosa pudica¸ Ephorbia hirta, Euphorbhia prunifolia, Cyperus kylingia, Cleome rutidosperma dan cyperus rotundus dengan tingkat kerapatan yang berbeda-beda.
Kata kunci : jagung manis, jarak tanam dan waktu olah tanah

6
ABSTRACT
Evy Thyrida Silaban “The Growth and Production of Sweet Corn (Zea mays sacharata Sturt. L) Planted at Various Distance and Time Tillage. Supervised by Prof. Dr. Edison Purba, Ph.D and Ir Jasmani Ginting, MP.
The aim of research was to evaluation the Growth and Production of Sweet Corn (Zea mays sacharata Sturt. L) Planted at Various Distance and Time Sports Land.
The design used split plot design with two factors, where the main plot plant is Time Tillage, consist of W1 : one day after tillage ; W2 : seven days after tillage. As sub plot is distance plant consist of J1 = 70cm x 10cm, J2 = 70cm x 20cm, J3 = 70cm x 30cm dan J4 = 70cm x 40cm.
The research shows that Time Tillage performs effect significant to the plant height and the number of leaves but not significant effect on stem diameter, flowering, cob diameter, number of cobs per plot, weight of cobs per plot and production per sample. The plant spacing consist of J4 = 70cm x 40cm performs effect significant number of leaves, stem diameter, cob diameter, and production per sample, but not significant effect on flowering and number of cobs per plot.
The interaction time of planting and spacing effect is not significant to plant height, number of leaves, stem diameter, days to flowering, cob diameter, number of cobs per plot, weight of cobs per plot and production per sample.
In general, sweet corn cropping land overgrown by weeds kind of Eleusine indica, Digitaria adcendes, Pyllanthus niruri L., Amaranthus spinosus, Cyrtococum acresceus, Mimosa pudica¸ Ephorbia hirta, Euphorbhia prunifolia, Cyperus kylingia, Cleome rutidosperma dan cyperus rotundus densities in different difference.
Keywords: sweet corn, plant spacing and time tillage

14

Latar Belakang

PENDAHULUAN

Jagung merupakan salah satu tanaman serealia yang tumbuh hampir

diseluruh dunia dan tergolong spesies dengan variabilitas genetik yang besar dan

dapat menghasilkan genotipe baru yang dapat beradaptasi terhadap berbagai

karakteristik lingkungan. Dalam sejarah budidaya tanaman, jagung sudah ditanam

sejak ribuan tahun yang lalu dan diduga kuat berasal dari Benua Amerika.

Selanjutnya jagung menyebar ke daratan Eropa dan bagian Utara Afrika. Pada

abad ke- 16, jagung sampai ke India dan Cina (Akil, 2005).

Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) atau yang lebih dikenal dengan

nama sweet corn mulai dikembangkan di Indonesia pada awal 1980, diusahakan

secara komersial dalam skala kecil untuk memenuhi kebutuhan hotel dan restoran.

Sejalan dengan berkembangnya toko-toko swalayan dan meningkatnya daya beli

masyarakat, meningkat pula permintaan akan jagung manis. Jagung manis dapat

tumbuh pada daerah beriklim sedang sampai berikilim tropik

(Thompson dan Kelly, 1957). Hal ini berarti bahwa usaha pengembangan jagung

manis di Indonesia mempunyai prospek yang cukup baik. Jagung manis sebagai

bahan pangan dipanen saat masih muda, biasanya dikonsumsi segar, dikalengkan

dan dibekukan atau didinginkan (Klingman, 1965).

Jagung manis adalah sayuran yang disukai karena rasanya enak,

kandungan karbohidrat, protein, vitamin serta kadar gulanya relatif tinggi tetapi

kandungan lemaknya rendah. Selain untuk sayuran, jagung manis dikonsumsi

setelah direbus atau dibakar (Iskandar, 2008). Jagung manis (sweet corn)

mempunyai rasa manis karena kadar gulanya 5-6 % yang lebih dari rasa jagung

15
biasa dengan kadar gula 2-3 % ( Sirajuddin, 2010). Rasa manis ini lebih disukai masyarakat yang dapat dikonsumsi secara segar atau dikalengkan.
Hampir semua bagian dari tanaman jagung manis memiliki nilai ekonomis. Beberapa bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan diantaranya, batang dan daun muda untuk pakan ternak, batang dan daun tua (setelah panen) untuk pupuk hijau/kompos, batang dan daun kering sebagai bahan bakar pengganti kayu bakar, buah jagung muda untuk sayuran, perkedel, bakwan, dan berbagai macam olahan makanan lainnya (Purwono dan hartono, 2007).
Jarak tanam berhubungan dengan luas atau ruang tumbuh yang ditempatinya dalam penyediaan unsur hara, air dan cahaya. Jarak tanam yang terlalu lebar kurang efisien dalam pemanfaatan lahan, bila terlalu sempit akan terjadi persaingan yang tinggi yang mengakibatkan produktivitas rendah. Kepadatan populasi tanaman dapat ditingkatkan sampai mencapai daya dukung lingkungan, karena keterbatasan lingkungan pada akhirnya akan menjadi pembatas pertumbuhan tanaman. Pengaturan kepadatan populasi tanaman dan pengaturan jarak tanam pada tanaman budidaya dimaksudkan untuk menekan kompetisi antara tanaman. Setiap jenis tanaman mempunyai kepadatan populasi tanaman yang optimum untuk mendapatkan produksi yang maksimum. Apabila tingkat kesuburan tanah dan air tersedia cukup, maka kepadatan populasi tanaman yang optimum ditentukan oleh kompetisi di atas tanah daripada di dalam tanah atau sebaliknya (http://pasca.unand.ac.id, 2012).
Penentuan jarak tanam yang tepat sangat penting artinya, karena hal ini berhubungan erat terhadap populasi tanaman per satuan luas areal. Populasi tanaman yang terlalu rapat dapat mengakibatkan terjadinya persaingan yang

16
sangat ketat antara satu tanaman dengan tanaman lainnya. Faktor tingkat kesuburan tanah, kelembaban juga akan menimbulkan persaingan apabila kerapatan tanam semakin besar. Jadi agar tidak terjadi persaingan antara tanaman satu dengan yang lainnya, harus diusahakan pengaturan jarak tanam yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman (Napitupulu, dkk, 1997). Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pertumbuhan dan produksi Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) L.) pada berbagai waktu tanam dan jarak tanam yang berbeda. Hipotesis Penelitian
Adanya perbedaan interaksi yang nyata pada pertumbuhan dan produksi Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt L.), akibat pengaruh dari beberapa jarak tanam dan waktu tanam jagung yang berbeda. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini berguna untuk mengetahui efektifitas penggunaan pada pertanaman jagung manis dan untuk memperoleh data penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana di Departemen Budidaya pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Dan diharapkan dapat pula berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam budidaya Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt L.)

17
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.) Akar primer awal memulai pertumbuhan tanaman setelah perkecambahan.
Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal batang dan tumbuh menyamping. Akar yang tumbuh relatif dangkal ini merupakan akar adventif dengan percabangan yang amat lebat. Akar penyokong memberikan tambahan topangan untuk tumbuh tegak dan membantu penyerapan hara. Akar ini tumbuh di atas permukaan tanah, tumbuh rapat pada buku-buku dasar dan tidak bercabang sebelum masuk ke tanah (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).
Batang jagung manis berbantuk padat (solid). Batang mempunyai jumlah ruas antara 8-21 ruas tetapi pada umumnya 14 ruas. Tinggi batang bergantung pada varietasnya, yang normal antara 2-3 meter. Penampang batang 2-3 cm, dimana kelopak daun membungkus batang (Tobing, dkk, 1995).
Daun memiliki lebar agak seragam dan tulang daunnya terlihat jelas dengan banyak tulang daun kecil sejajar dengan panjang daun. Pelepah daun terbentuk pada buku dan membungkus rapat-rapat panjang batang utama. Lembar daun berselang-seling dan bentuknya seperti rumput (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).
Jagung manis memiliki bunga jantan dan betina yang terpisah dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku poaceae yang disebut floret. Pada jagung manis, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae. Bunga jantan tumbuh dibagian pucuk tanaman berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku diantara batang dan pelepah

18

daun. Bentuk biji ada yang bulat,berbentuk gigi sesuai dengan varietasnya. Warna biji bervariasi antara lain kuning, putih, merah/orange dan merah hampir hitam (Tobing, dkk, 1995). Kandungan gizi jagung manis menurut Iskandar (2008) dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Kandungan Gizi Jagung Manis

No Zat Gizi (Tiap 100 g bahan) 1. Energi (cal) 2. Protein (g) 3. Lemak (g) 4. Karbohidrat (g) 5. Kalsium (mg) 6. Fosfor (mg) 7. Besi (mg) 8. Vitamin A (SI) 9. Vitamin B (mg) 10. Vitamin C (mg) 11. Air (g)

Jagung manis 96.0 3.5 1.0 22.8 3.0 11.1 0.7 400 0.15 12.0 72.7

Tanaman jagung banyak kegunaannya : hampir seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan. Batang dan daun tanaman yang muda digunakan untuk pakan ternak. Batang dan daun tanaman yang tua (setelah dipanen) dapat digunakan sebagai pupuk hijau atau kompos. Di daerah sentra tanaman jagung yang kering digunakan untuk kayu bakar. Buah muda digunakan sebagi bahan sayuran, bergedel, bakwaan dan sambal goring. Biji

19
jagung yang tua digunakan sebagai pengganti nasi, dibuat marning, brondong, roti (roti jagung), tepung dan sebagainya. Kegunaan lain jagung adalah sebagai bahan baku pembuatan pakan ternak dan industri bir, industri farmasi, dekstrin termasuk untuk perekat dan industri tekstil (Warisno, 1998).
Jagung manis (sweet corn) mempunyai rasa manis karena kadar gulanya 5 - 6 % yang lebih dari rasa jagung biasa dengan kadar gula 2 – 3 % (Sirajuddin, 2010). Rasa manis ini lebih disukai masyarakat yang dapat dikonsumsi secara segar atau dikalengkan.
Walaupun memiliki nilai ekonomis yang tinggi, namun hasil jagung ratarataan nasional masih sangat rendah dibandingkan dengan potensi hasil jagung baik kultivar bersari bebas maupun hibrida (Febrina et al, 2008). Pada tahun 2005, Indonesia mengimpor jagung 1,80 juta ton dan pada tahun 2010 diperkirakan mencapai 2,20 juta ton kalau produksi nasional dipacu (Deptan, 2007).
Tanaman jagung manis dalam hal pertumbuhan dan produksinya juga membutuhkan unsur hara. Salah satunya adalah unsur hara nitrogen dalam batas tertentu dapat memperbaiki komponen pertumbuhan dan hasil jagung manis, seperti akar, batang, daun, bunga, tongkol, biji dan kadar gula. Sebaliknya bila terjadi kekurangan unsure nitrogen seluruh bagian tanaman menunjukkan gejala kekuningan, kuantitas dan kualitas hasil akan menurun (Koswara, 1986). Sistem Jarak Tanam
Salah satu faktor penentu produktivitas jagung adalah populasi tanaman yang terkait erat dengan jarak tanam dan mutu benih. Untuk memenuhi populasi tanaman tersebut, viabilitas benih dianjurkan lebih dari 95 % karena dalam budidaya tidak diperkenankan melakukan penyulaman tanaman yang tidak

20
tumbuh karena peluangnya untuk tumbuh normal sangat kecil dan biasanya tongkol yang terbentuk tidak berisi biji ( Suryana, 2003).
Populasi jarak tanaman atau jarak tanam, merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produksi tanaman. Peningkatan produksi jagung dapat dilakukan dengan cara perbaikan tingkat kerapatan tanam. Untuk meningkatkan hasil biji tanaman jagung salah satunya adalah dapat dilakukan dengan penambahan tingkat kerapatan tanaman persatuan luas. Peningkatan tingkat kerapatan tanam persatuan luas sampai suatu batas tertentu dapat meningkatkan hasil biji, akan tetapi penambahan jumlah tanam akan menurunkan hasil karena terjadi kompetisi hara, air, radiasi matahari dan ruang tumbuh sehingga akan mengurangi jumlah biji pertanaman (Irfan, 1999).
Dalam suatu pertanaman sering terjadi persaingan antar tanaman maupun antara tanaman maupun antara tanaman dengan gulma untuk mendapatkan unsure hara, air, cahaya matahari maupun ruang tumbuh. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan pengaturan jarak tanam. Dengan tingkat kerapatan yang optimum dengan pembentukan bahan kering yang maksimum (Effendi, 1977). Jarak tanam yang rapat akan meningkatkan daya saing tanaman terhadap gulma karena tajuk tanaman menghambat pancaran cahaya ke permukaan lahan sehingga pertumbuhan gulma menjadi terhambat, disamping juga laju evaporasi dapat ditekan (Resiworo, 1992). Namun pada jarak tanam yang terlalu sempit mungkin tanaman budidaya akan memberikan hasil yang relatif kurang karena adanya kompetisi antar tanaman itu sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan jarak tanam yang optimum untuk memperoleh hasil yang maksimum.

21
Produsen terus mencari metode yang dapat meningkatkan hasil lahan, mengurangi biaya, ataupun kombinasi keduanya. Jumlah tanaman pada lahan sebagai akibat kerapatan tanaman ataupun jarak tanam masih menjadi perhatian selama beberapa decade. Dengan penambahan kerapatan, maka jarak tanam menjadi lebih dekat dan meningkatkan persaingan antar tanaman (Farnham, 1999).
Pengaturan jarak tanam pada suatu areal tanah pertanian merupakan salah satu cara yang berpengaruh terhadap hasil yang akan dicapai. Makin rapat jarak tanam menyebabkan lebih banyak tanaman yang tidak berbuah. Harjadi (2002) mengatakan bahwa jarak tanam juga mempengaruhi persaingan antar tanamn dalam mendapatkan air dan unsure hara, sehingga akan mempengaruhi hasilnya
Penyebab perbedaan hasil dari pengaruh jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksi jagung belum diketahui pasti. Menurut Barbieri et al (2000), faktor ilkim mempengaruhi produksi jagung pada jarak tanam yang berbeda. Dengan curah hujan yang lebih banyak akan menghasilkan produksi jagung lebih tinggi pada jarak yang lebih sempit. Namun berbeda halnya Westgate et al (1997) yaitu jarak tanam tidak memberikan pengaruh pada produksi jagung karena tergantung pada interepsi radiasi sinar matahari.
Sistem jarak tanam mempengaruhi cahaya, CO2, angin dan unsur hara yang diperoleh tanaman sehingga akan berpengaruh pada proses fotosintesis yang pada akhirnya memberikan pengaruh yang berbeda pada parameter pertumbuhan dan produksi jagung (Barri, 2003). Jarak yang lebih sempit mampu meningkatkan produksi per luas lahan dan jumlah biji namun menurunkan bobot biji (Maddoni et al. 2006). Peningkatan produksi akibat pengurangan jarak juga

22
didapatkan ketika jarak antar tanaman berkurang, persentase peningkatan produksi perlahan secara nyata ditentukan oleh persentase peningkatan intersepsi cahaya matahari.
Selain pengolahan tanah, variasi pengaturan jarak tanam merupakan salah satu cara pengendalian gulma secara kultur teknis, yang dapat meningkatkan daya saing tanamn budidaya terhadap gulma dan meningkatkan hasil. Menurut Mintarsih et al (1989), peningkatan kerapatan populasi tanaman persatuan luas pada suatu batas tertentu dapat meningkatkan hasil biji jagung. Namun penambahan jumlah tanaman selanjutnya akan menurunkan hasil karena terjadi kompetisi unsure hara, air, ruang tumbuh, dan sinar matahari.
Jarak tanam yang rapat akan meningkatkan daya saing tanaman terhadap gulma karena tajuk tanaman menghambat pancaran cahay ke permukaan lahan sehingga pertumbuhan gulma terhambat, disamping juga laju evaporasi dapat ditekan (Resiworo, 1992). Namun pada jarak tanam yang terlalu sempit mungkin tanaman budidaya akan memberikan hasil yang relaitif kurang karena adanya kompetisi antar tanaman itu sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan jarak tanam optimum untuk memperoleh hasil yang maksimum. Sebagai parameter pengukur pengaruh lingkungan, tinggi tanaman sensitive terhadap faktor lingkungan tertentu seperti cahaya. Tanaman yang mengalami kekurangan cahaya biasanya lebih tinggi dari tanaman yang mendapat cahaya (Sitompul dan Guritno, 1995)

HASIL DAN PEMBAHASAN

23

Hasil Penelitian

Tinggi Tanaman (cm)

Data tinggi tanaman jagung manis pada umur 2, 4 dan 6 minggu setelah

tanam (MST) akibat pengaruh waktu tanam dan jarak tanam disajikan pada

Lampiran 1, 3 dan 5, sedangkan sidik ragam dicantumkan pada Lampiran 2, 4 dan

6. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa waktu tanam dan jarak tanam

berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman jagung manis pada umur 2 MST,

tetapi berpengaruh nyata pada umur 4 dan 6 MST, sedangkan interaksi perlakuan

waktu tanam dan jarak tanam berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman

jagung manis pada umur 2, 4 dan 6 MST.

Rataan tinggi tanaman jagung manis pada umur 2, 4 dan 6 MST akibat

pengaruh waktu tanam dan jarak tanam dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Rataan Tinggi Tanaman Jagung Manis pada Umur 2, 4, dan 6 MST Akibat Pengaruh Waktu Tanam dan Jarak Tanam

Perlakuan

2 MST

Tinggi Tanaman (cm) 4 MST

6 MST

Waktu Tanam

W1 = 1 HSOT W2 = 7 HSOT

76.87 74.59

152.65b 130.70a

179.67b 154.90a

BNJ0,05

-

15.63

17.78

Jarak Tanam

J1 = 70 cm x 10 cm J2 = 70 cm x 20 cm J3 = 70 cm x 30 cm J4 = 70 cm x 40 cm

82.34 77.19 72.03 71.35

158.70c 143.73b 136.13ab 128.13a

185.77d 171.23c 162.03b 150.10a

BNJ0,05

-

11.01

8.39

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom dan kelompok perlakuan

yang sama berarti tidak berbeda pada taraf uji 5%

Tabel 2 menunjukkan bahwa pada umur 2 MST, pengaruh perlakuan waktu tanam belum berpengaruh terhadap tinggi tanaman jagung manis. Pada

24
umur 4 dan 6 MST, tanaman tertinggi jagung manis terdapat pada perlakuan W1 berbeda nyata dengan W2.
Hubungan antara waktu tanam dengan tinggi tanaman jagung manis pada umur 6 MST dapat dilihat pada Gambar 1.

Tinggi Tanaman (cm)

179.67 184

176

168 154.9 160

152

144

136

128

120 W1

W2

Waktu Tanam (W)

Gambar 1. Hubungan antara Waktu Tanam dengan Tinggi Tanaman Jagung Manis pada Umur 6 Minggu Setelah Tanam
Dari Gambar 1 dapat dilihat bahwa tinggi tanaman jagung manis yang ditanam 1 hari setelah olah tanam memilik tanaman yang lebih tinggi dibandingkan jika ditanam 7 hari setelah olah tanah.
Pada Tabel 2 juga dapat dilihat bahwa perlakuan jarak tanam belum berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 2 MST. Pada umur 4 MST, tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan J1 berbeda nyata dengan J2, J3 dan J4. Tinggi tanaman pada perlakuan J2 berbeda nyata dengan J4 tetapi berbeda tidak nyata dengan J3, sedangkan perlakuan J3 berbeda tidak nyata dengan J4.
Hubungan antara jarak tanam dengan tinggi tanaman jagung manis pada umur 6 MST dapat dilihat pada Gambar 2.

25

200

180

Tinggi Tanaman (cm)

160

140 Ŷ = 196.34 – 1.16 J; r = -0.99 120

100 0

10 20 30 Jarak Tanam (cm)

40

Gambar 2. Hubungan antara Jarak Tanam dengan Tinggi Tanaman Jagung Manis pada Umur 6 Minggu Setelah Tanam
Dari Gambar 2 dapat dilihat bahwa tinggi tanaman jagung manis tertinggi
terdapat pada jarak tanam J1 (70 x 10 cm) nyata lebih tinggi dibandingkan dengan
jarak tanam J4 (70 cm x 40 cm), J3 (70 cm x 30 cm) dan J2 (70 cm x 20 cm).

Jumlah Daun (helai) Data jumlah daun tanaman jagung manis pada umur 2, 4 dan 6 minggu
setelah tanam (MST) akibat pengaruh waktu tanam dan jarak tanam disajikan pada Lampiran 7, 9 dan 11, sedangkan sidik ragam dicantumkan pada Lampiran 8, 10 dan 12. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa waktu tanam dan jarak tanam berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah daun tanaman jagung manis pada umur 2 MST, tetapi berpengaruh nyata pada umur 4 dan 6 MST, sedangkan interaksi perlakuan waktu tanam dan jarak tanam berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah daun tanaman jagung manis pada umur 2, 4 dan 6 MST.
Rataan jumlah daun tanaman jagung manis pada umur 2, 4 dan 6 MST akibat pengaruh waktu tanam dan jarak tanam dapat dilihat pada Tabel 3.

26

Tabel 3. Rataan Jumlah Daun Tanaman Jagung Manis pada Umur 2, 4, dan 6 MST Akibat Pengaruh Waktu Tanam dan Jarak Tanam

Perlakuan

2 MST

Jumlah Daun (helai) 4 MST

6 MST

Waktu Tanam

W1 = 1 HSOT W2 = 7 HSOT

5.87 5.93

7.87b 7.20a

8.92b 8.20a

BNJ0,05

-

0.57 0.68

Jarak Tanam

J1 = 70 cm x 10 cm J2 = 70 cm x 20 cm J3 = 70 cm x 30 cm J4 = 70 cm x 40 cm

5.67 5.87 5.90 6.17

7.07a 7.43ab 7.67bc 7.97c

8.10a 8.43a 8.70bc 9.00c

BNJ0,05

-

0.50 0.38

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom dan kelompok perlakuan

yang sama berarti tidak berbeda pada taraf uji 5%

Tabel 3 menunjukkan bahwa pada umur 2 MST, pengaruh perlakuan waktu tanam belum berpengaruh terhadap jumlah daun tanaman jagung manis. Pada umur 4 dan 6 MST, jumlah daun terbanyak terdapat pada perlakuan W1 berbeda nyata dengan W2.
Hubungan antara waktu tanam dengan jumlah daun tanaman jagung manis pada umur 6 MST dapat dilihat pada Gambar 3.

Jumlah Daun (helai)

9.2 8.92 9.0

8.8

8.6 8.4 8.2

8.2

8.0

7.8

7.6 W1

W2

Waktu Tanam (W)

Gambar 3. Hubungan antara Waktu Tanam dengan Jumlah Daun Tanaman Jagung Manis pada Umur 6 Minggu Setelah Tanam

27
Dari Gambar 2 dapat dilihat bahwa jumlah daun tanaman jagung manis yang ditanam 1 hari setelah olah tanam memilik jumlah daun yang lebih banyak dibandingkan jika ditanam 7 hari setelah olah tanah.
Pada Tabel 3 juga dapat dilihat bahwa perlakuan jarak tanam belum berpengaruh nyata terhadap jumlah daun pada umur 2 MST. Pada umur 4 MST, jumlah daun ternbayak terdapat pada perlakuan J4 berbeda nyata dengan J1 dan J2, tetapi berbeda tidak nyata dengan J3. Jumlah daun pada perlakuan J3 berbeda nyata dengan J1, tetapi berbeda tidak nyata dengan J2 Jumlah daun pada perlakuan J2 berbeda tidak nyata dengan J1. Pada umur 6 MST, jumlah daunt erbanyak terdapat pada perlakuan J4 berbeda nyata dengan J1 dan J2, tetapi berbeda tidak nyata dengan J3. Jumlah daun pada perlakuan J3 berbeda nyata dengan J1 dan J2, sedangkan perlakuan J2 berbeda tidak nyata dengan J1.
Hubungan antara jarak tanam dengan jumlah daun tanaman jagung manis pada umur 6 MST dapat dilihat pada Gambar 4.

9.6 9.1 Ŷ = 7.82 + 0.03 J; r = 0.99

Jumlah Daun (helai)

8.6

8.1

7.6

7.1 0

10 20 30 Jarak Tanam (cm)

40

Gambar 4. Hubungan antara Jarak Tanam dengan Jumlah Daun Tanaman Jagung Manis pada Umur 6 Minggu Setelah Tanam

28
Dari Gambar 4 dapat dilihat bahwa jumlah daun tanaman jagung manis tertinggi terdapat pada jarak tanam J4 (70 cm x 40 cm) nyata lebih tinggi dibandingkan dengan jarak tanam J3 (70 cm x 30 cm), J2 (70 cm x 20 cm) dan J1 (70 x 10 cm).

Diameter Batang (cm)

Data jumlah daun tanaman jagung manis pada umur 2, 4 dan 6 minggu

setelah tanam (MST) akibat pengaruh waktu tanam dan jarak tanam disajikan

pada Lampiran 13, 15 dan 17, sedangkan sidik ragam dicantumkan pada Lampiran

14, 16 dan 18. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan waktu tanam

tanam berpengaruh tidak nyata terhadap diameter batang tanaman jagung manis

pada umur 2, 4 dan 6 MST, sedangkan perlakuan jarak tanam berpengaruh tidak

nyata terhadap diameter batang pada umur 2 MST, tetapi berpengaruh nyata pada

umur 4 dan 6 MST. Interaksi antara waktu tanam dan jarak tanam berpengaruh

tidak nyata terhadap diameter batang tanaman jagung manis pada umur 2, 4 dan 6

MST. Rataan diameter batang tanaman jagung manis pada umur 2, 4 dan 6 MST

akibat pengaruh waktu tanam dan jarak tanam dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Rataan Diameter Batang Tanaman Jagung Manis pada Umur 2, 4, dan 6 MST Akibat Pengaruh Waktu Tanam dan Jarak Tanam

Perlakuan

2 MST

Diameter Batang (cm) 4 MST

6 MST

Waktu Tanam

W1 = 1 HSOT

0.63

1.23

1.55

W2 = 7 HSOT

0.64

1.24

1.55

BNJ0,05

-

-

-

Jarak Tanam

J1 = 70 cm x 10 cm J2 = 70 cm x 20 cm J3 = 70 cm x 30 cm J4 = 70 cm x 40 cm

0.63 0.62 0.65 0.65

1.21a 1.22ab 1.25ab 1.27b

1.50a 1.52a 1.55ab 1.62b

BNJ0,05

-

0.05 0.06

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom dan kelompok perlakuan

yang sama berarti tidak berbeda pada taraf uji 5%

29
Tabel 4 menunjukkan bahwa pengaruh perlakuan waktu tanam berpengaruh tidak nyata terhadap diameter batang tanaman jagung manis.
Pada Tabel 2 juga dapat dilihat bahwa perlakuan jarak tanam belum berpengaruh nyata terhadap diameter batang tanaman pada umur 2 MST. Pada umur 4 MST, diameter batang terbesar terdapat pada perlakuan J4 berbeda nyata dengan J1, tetapi berbeda tidak nyata dengan J2 dan J3. Pada umur 6 MST, diameter batang terbesar terdapat pada perlakuan J4 berbeda nyata dengan J1 dan J2, tetapi berbeda tidak nyata dengan J3.
Hubungan antara jarak tanam dengan jumlah daun tanaman jagung manis pada umur 6 MST dapat dilihat pada Gambar 5.

1.68

1.63

Diameter Batang (cm)

1.58

1.53

1.48 Ŷ = 1.45 + 0.004 J; r = 0.96
1.43

1.38 0

10 20 30 Jarak Tanam (cm)

40

Gambar 5. Hubungan antara Jarak Tanam dengan Diameter Batang Tanaman Jagung Manis pada Umur 6 Minggu Setelah Tanam

Dari Gambar 5 dapat dilihat bahwa diameter batang tanaman jagung manis terbesar terdapat pada jarak tanam J4 (70 cm x 40 cm), diikuti oleh jarak tanam J3 (70 cm x 30 cm), J2 (70 cm x 20 cm) dan J1 (70 x 10 cm).

30

Umur Berbunga (hari)

Data umur berbunga tanaman jagung manis akibat pengaruh waktu tanam

dan jarak tanam disajikan pada Lampiran 19, sedangkan sidik ragam dicantumkan

pada Lampiran 20. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa waktu tanam dan jarak

tanam, serta interaksi antara kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap

umur berbunga tanaman jagung manis. Rataan umur berbunga tanaman jagung

manis akibat pengaruh perlakuan waktu tanam dan jarak tanam dapat dilihat pada

Tabel 5.

Tabel 5. Rataan Umur Berbunga Tanaman Jagung Manis Akibat Pengaruh Waktu Tanam dan Jarak Tanam

Perlakuan
Jarak Tanam J1 = 70 cm x 10 cm J2 = 70 cm x 20 cm J3 = 70 cm x 30 cm J4 = 70 cm x 40 cm
Rataan

Waktu Tanam W1 W2

Rataan

………………… hari ……………………

52.00

50.00

51.00

50.00

49.67

49.83

49.33

50.33

49.83

49.00

49.33

49.17

50.08

49.83

Tabel 5 menunjukkan bahwa waktu tanam dan jarak tanam tidak mempengaruhi umur berbunga tanaman jagung manis. Umur berbunga tanaman jagung manis berkisar antara 49 – 52 hari. Umur berbunga tercepat terdapat pada kombinasi perlakuan W1J4 yaitu 49 hari dan terendah pada kombinasi perlakuan W1J1 yaitu 52 hari.
Diameter Tongkol (cm) Data diameter tongkol tanaman jagung manis akibat pengaruh waktu
tanam dan jarak tanam disajikan pada Lampiran 21, sedangkan sidik ragam dicantumkan pada Lampiran 22. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa waktu

31

tanam berpengaruh tidak nyata terhadap diameter tongkol jagung manis.

Perlakuan jarak tanam berpengaruh nyata berpengaruh nyata terhadap diameter

tongkol, sedangkan interaksi antara kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata.

Rataan diameter tongkol jagung manis akibat pengaruh waktu tanam dan jarak

tanam dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Rataan Diameter Tongkol Jagung Manis Akibat Pengaruh Waktu Tanam dan Jarak Tanam

Perlakuan

Waktu Tanam

W1= 1 HSOT

W2 = 7 HSOT

Rataan

Jarak Tanam

……………………… cm ……………………..

J1 = 70 cm x 10 cm J2 = 70 cm x 20 cm J3 = 70 cm x 30 cm J4 = 70 cm x 40 cm

3.46 3.83 3.83 4.01

3.48 3.47a 3.63 3.73b 3.88 3.85bc 4.05 4.03c

Rataan

3.78 3.76

BNJ0.05(J) = 0.18
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom dan kelompok perlakuan yang sama berarti tidak berbeda pada taraf uji 5%

Tabel 6 menunjukkan bahwa waktu tanam berpengaruh tidak nyata terhadap diameter tongkol jagung manis. Pada perlakuan jarak tanam, diameter tongkol jagung manis terbesar terdapat pada perlakuan J4 berbeda nyata dengan J1 dan J2, tetapi berbeda tidak nyata dengan J3. Diameter tongkol pada perlakuan J3 berbeda nyata dengan J1, tetapi berbeda tidak nyata dengan J2, sedangkan perlakuan J2 berbeda nyata dengan J1.
Hubungan antara jarak tanam dengan diameter tongkol jagung manis dapat dilihat pada Gambar 6.

32

4.3

4.0

Diameter Tongkol (cm)

3.7

3.4
Ŷ = 3.32 + 0.02 J; r = 0.99 3.1

2.8 0

10 20 30 Jarak Tanam (cm)

40

Gambar 6. Hubungan antara Jarak Tanam dengan Diameter Tongkol Jagung Manis

Dari Gambar 6 dapat dilihat bahwa diameter tongkol jagung manis terbesar terdapat pada jarak tanam J4 (70 cm x 40 cm), diikuti pada jarak tanam J3 (70 cm x 30 cm), J2 (70 cm x 20 cm) dan J1 (70 x 10 cm).

Jumlah Tongkol per Plot Data jumlah tongkol tanaman jagung manis per plot akibat pengaruh
waktu tanam dan jarak tanam disajikan pada Lampiran 23, sedangkan sidik ragam dicantumkan pada Lampiran 24. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa waktu tanam berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah tongkol tanaman jagung manis per plot. Perlakuan jarak tanam berpengaruh nyata berpengaruh nyata terhadap jumlah tongkol jagung manis per plot, sedangkan interaksi antara kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata. Rataan jumlah tongkol tanaman jagung manis per plot akibat pengaruh waktu tanam dan jarak tanam dapat dilihat pada Tabel 7.

33

Tabel 7. Rataan Jumlah Tongkol Tanaman Jagung Manis per Plot Akibat Pengaruh Waktu Tanam dan Jarak Tanam

Perlakuan

Waktu Tanam

W1= 1 HSOT

W2 = 7 HSOT

Rataan

Jarak Tanam

……………………… buah ……………………..

J1 = 70 cm x 10 cm J2 = 70 cm x 20 cm J3 = 70 cm x 30 cm J4 = 70 cm x 40 cm

20.67 14.33 14.00 11.00

26.00 16.33 15.67 8.67

23.33b 15.33a 14.83a 9.83a

Rataan

15.00

16.67

BNJ0.05(J) = 7.94
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom dan kelompok perlakuan yang sama berarti tidak berbeda pada taraf uji 5%

Tabel 7 menunjukkan bahwa waktu tanam berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah tongkol jagung manis per plot. Pada perlakuan jarak tanam, jumlah tongkol terbanyak terdapat pada perlakuan J1 berbeda nyata dengan J2, J3 dan J4. Jumlah tongkol antara perlakuan J2, J3 dan J4 saling berbeda tidak nyata.
Hubungan antara jarak tanam dengan jumlah tongkol jagung manis per plot dapat dilihat pada Gambar 7.

Jumlah Tongkol per Sampel (buah)

30 24 Ŷ = 26.08 - 0.41 J; r = -0.95
18
12
6
0 0 10 20 30 40 Jarak Tanam (cm)
Gambar 7. Hubungan antara Jarak Tanam dengan Jumlah Tongkol Jagung Manis per Plot

34
Dari Gambar 7 dapat dilihat bahwa jumlah tongkol jagung manis per plot terbanyak terdapat pada jarak tanam J1 (70 x 10 cm), diikuti pada jarak tanam J2 (70 cm x 20 cm), J3 (70 cm x 30 cm) dan J4 (70 cm x 40 cm).

Bobot Tongkol per Plot

Data bobot tongkol per plot akibat pengaruh waktu tanam dan jarak tanam

disajikan pada Lampiran 25, sedangkan sidik ragam dicantumkan pada Lampiran

26. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa waktu tanam berpengaruh tidak nyata

terhadap bobot tongkol per plot. Perlakuan jarak tanam berpengaruh nyata

berpengaruh nyata terhadap bobot tongkol per plot, sedangkan interaksi antara

kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata. Rataan bobot tongkol per plot akibat

pengaruh waktu tanam dan jarak tanam dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Rataan Bobot Tongkol per Plot Akibat Pengaruh Waktu Tanam dan Jarak Tanam

Perlakuan

Waktu Tanam

W1= 1 HSOT

W2 = 7 HSOT

Rataan

Jarak Tanam

……………………… kg ……………………..

J1 = 70 cm x 10 cm J2 = 70 cm x 20 cm J3 = 70 cm x 30 cm J4 = 70 cm x 40 cm

6.07 3.40 2.53 1.40

6.20 6.13d 3.40 3.40c 2.33 2.43b 1.80 1.60a

Rataan

6.07 6.20 6.13d

BNJ0.05(J) = 0.44
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam kolom dan kelompok perlakuan yang sama berarti tidak berbeda pada taraf uji 5%

Tabel 8 menunjukkan bahwa waktu tanam berpengaruh tidak nyata

terhadap bobot tongkol per plot. Pada perlakuan jarak tanam, bobot tongkol per

plot terberat terdapat pada perlakuan J1 berbeda nyata dengan J2, J3 dan J4. Bobot tongkol per plot pada perlakuan J2 berbeda nyata dengan J3 dan J4, dan perlakuan J3 berbeda nyata dengan J4.

35
Hubungan antara jarak tanam dengan bobot tongkol per plot dapat dilihat pada Gambar 8.