Perancangan Sistem Informasi Pada Lembaga Kursus FCC (Foreign Language Course And Club) Berbasis Web

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Pada Program Studi Sistem Informasi

Jenjang Sarjana Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Oleh : Virgiawan Listianto

1.05.07.122

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

ii

English language course registration process and promote excellent teaching methods applied FCC (Foreign Language Course & Club), the most important thing is to improve infrastructure services in terms of information systems, especially information systems that utilize web-based technology. But now the promotion is deemed insufficient only by making use of posters and banners as well as the registration process is less effective because of the prospective member had to go FCC to register.

System development method used by the author is Prototype, a tool used to design systems in the form flowmap (document flow chart), Context Diagram (Diagram Context), Data Flow Diagrams (DFD) and Data Dictionary. Techniques using research methods of data collection by observation and interview, while in database design, beginning with Normaslisasi, Entity Relational Diagram (ERD) and Table Relations. To design the program authors use the programming language PHP with MySQL database.

From the results of research conducted with the goal of building a web-based information system, then all forms of service activities ranging from registration, promotion process, and communication between members with a member or advisor can be more interactive with the discussion forum.


(3)

i

bahasa inggris terutama dalam proses pendaftaran dan mempromosikan metode

pembelajaran unggulan yang diterapkan FCC (Foreign Language Course & Club)

maka hal terpenting adalah meningkatkan infrastruktur pelayanan dari segi sistem informasi terutama sistem informasi yang memanfaatkan teknologi berbasis web. Namun saat ini proses promosi tersebut dirasa kurang cukup hanya dengan memanfaatkan poster dan spanduk serta proses pendaftaran yang kurang efektif karena calon member harus mendatangi FCC untuk melakukan pendaftaran.

Metode pengembangan sistem yang digunakan oleh penulis adalah

Prototype, alat yang digunakan untuk merancang sistem berupa flowmap (bagan

alur dokumen), Context Diagram (Diagram Kontek), Data Flow Diagram (DFD)

dan Kamus Data. Teknik pengumpulan data menggunakan metode penelitian dengan cara observasi dan wawancara, sedangkan pada perancangan basis data,

diawali dengan Normaslisasi, Entity Relational Diagram (ERD) dan Tabel Relasi.

Untuk perancangan program penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP

dengan database MySQL.

Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan tujuan membangun sistem informasi berbasis web ini, maka segala bentuk kegiatan pelayanan mulai dari pendaftaran, proses promosi, dan komunikasi antara member dengan member atau advisor dapat lebih interaktif dengan adanya forum diskusi.


(4)

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan melimpahkan rahmat dan akhir ini dengan baik,

“Perancangan Sistem Language Course & Club)

Penulisan skripsi gelar Sarjana (S1) pada Ilmu Komputer, Universita

Penulis menyadari proses penyusunan skripsi bantuan dari berbagai p

itu dengan segala kerendahan penulisan skripsi ini masih maupun materinya. Hal ini penulis. Walaupun demikian penyelesaian skripsi ini agar bermanfaat, khususnya bagi

saran demi perbaikan sangat diharapkan.

iii

um Wr. Wb.

memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang sena rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik, pada tugas akhir ini penulis menetapkan

Sistem Informasi Pada Lembaga Kursus FCC urse & Club) Berbasis Web”.

skripsi ini guna memenuhi syarat kelulusan dalam memperoleh pada Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik r, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

menyadari banyak kesulitan dan hambatan yang dihadapi penyusunan skripsi ini, namun berkat kerja keras, do’a, dukungan

berbagai pihak akhirnya laporan ini dapat diselesaikan. Oleh kerendahan hati penulis menyadari bahwa penyusunan ini masih jauh dari kesempurnaan baik ditinjau dari

materinya. Hal ini mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan upun demikian usaha yang maksimal telah dilakukan

skripsi ini agar dapat memenuhi harapan. Semoga skripsi khususnya bagi penulis, umumnya bagi pembaca sehingga kritik

kan sangat diharapkan.

yang senantiasa menyelesaikan tugas menetapkan judul

FCC (Foreign

dalam memperoleh Fakultas Teknik dan KOM) Bandung.

dihadapi dalam do’a, dukungan dan diselesaikan. Oleh karena penyusunan dan ditinjau dari kalimat dan pengetahuan dilakukan dalam skripsi ini dapat sehingga kritik dan


(5)

iv

memberikan motivasi dan dukungan dalam segala hal.

Terwujudnya tugas akhir ini tidak terlepas dari dukungan, kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Dr. Arry Akhmad Arman, selaku dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Dadang Munandar, SE, M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika Universitas Komputer Indonesia.

4. Novrini Hasti, S.Si., MT. selaku Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan masukan yang sangat berguna bagi penulis.

5. Imelda, ST., MT. selaku dosen wali MI-3 2007 yang telah membantu kelancaran dari berbagai permasalahan mengenai perkuliahan.

6. Seluruh dosen pengajar dan Staff di Universitas Komputer Indonesia.

7. Febri Ahmad Azizi selaku ketua Yayasan Sinergi Pemuda Mandiri beserta staff yang telah memberikan ijin bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 8. Regitha Asri yang telah memberikan semangat, perhatian dan selalu setia

menemani dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Windi Sugandi selaku pembimbing lapangan yang selalu membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.


(6)

v

Akhir kata penulis ucapkan semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini mendapat balasan rahmat dan hidayah serta dicatat sebagai amal ibadah oleh Alloh SWT, Amien.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bandung, Juni 2011 Penulis


(7)

1

1.1. Latar Belakang Penelitian

Teknologi informasi dan komunikasi sudah menjadi bagian dari gaya hidup manusia, kemajuannya luar biasa terutama dalam bidang komputer dan terus berkembang dari waktu ke waktu. Saat ini hampir disegala bidang membutuhkan komputer sebagai alat bantu, karena memiliki kelebihan yaitu dari segi kecepatan dan ketelitian.

Setelah komputer menjadi alat bantu yang pertama pada jaman sekarang, internet juga merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi media untuk saling berinteraksi dalam jarak jauh. Dengan memanfaatkan internet, pemakaian komputer di seluruh dunia dimungkinkan untuk saling berkomunikasi dan pemakaian bersama informasi dengan cara saling kirim e-mail, menghubungkan ke komputer lain, mengirim dan menerima file. Selain itu salah satu fasilitas dari internet yaitu web, web merupakan sebuah fasilitas yang sangat membantu dalam berbagai kegiatan yang berbasiskan online, dari mulai promosi, bertransaksi barang dan jasa sampai bertukar informasi bisa dilakukan dalam fasilitas ini.

Seiring dengan kemajuan tersebut, telah kita sadari bahwa untuk menghadapi persaingan, menghadapi dunia kerja, mendapatkan beasiswa ke luar negeri, naik jabatan, dibutuhkan suatu keahlian yang mampu menunjang masa depan putra-putri bangsa. Salah satu dari keahlian tersebut adalah mampu berbicara bahasa asing khususnya bahasa Inggris yang mana pada saat ini bahasa Inggris adalah bahasa internasional yang wajib dikuasai.


(8)

Berdasarkan hal tersebut, banyak sekali pelaku bisnis yang bergerak dalam bidang pendidikan terutama kursus bahasa Inggris, tujuan mereka adalah mendidik setiap orang yang ingin menguasai atau fasih berbahasa Inggris dengan baik. Dari motivasi tersebut lahirlah sebuah lembaga yang dibangun dengan nama

FCC (Foreign Language Course & Club) yang dijadikan sebagai objek penelitian dalam masalah sistem informasinya oleh penulis.

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan pemberian jasa kursus bahasa Inggris yang lebih baik, maka hal terpenting adalah meningkatkan infrastruktur pelayanan dari segi sistem informasi, hal ini disebabkan karena sistem informasi merupakan faktor utama yang paling berperan dan terkait dalam menunjang jalannya sebuah badan usaha. Nantinya diharapkan sistem informasi yang baik dan sistematik itu dapat meningkatkan kelancaran untuk menunjang keberhasilan kerja sebagai target yang harus dicapai suatu badan usaha.

Lembaga kursus FCC (Foreign Language Course & Club) pada

kenyataannya masih mempunyai beberapa kekurangan, terutama dalam segi sistem informasi yang belum memadai. Terbukti dari banyak orang yang belum

tahu akan keberadaan atau informasi tentang FCC (Foreign Language Course &

Club) tersebut, proses registrasi member baru yang kurang efektif karena harus

mendatangi langsung tempat dimana FCC (Foreign Language Course & Club)

berada serta tidak ada forum diskusi sebagai media untuk bertukar informasi.

Sistem informasi berbasis website yang akan dibangun diharapkan bisa membantu semua pihak baik pelajar, pengajar atau khalayak umum guna


(9)

mendapatkan kemudahan dalam akses informasi dan proses registrasi member baru.

Berdasarkan hal-hal yang yang dipaparkan diatas, maka itu juga yang

melatarbelakangi penyusun mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM

INFORMASI PADA LEMBAGA KURSUS FCC (FOREIGN LANGUAGE COURSE & CLUB)BERBASIS WEB

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan diatas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :

1. Kurangnya promosi program dan metode pembelajaran unggulan FCC

(Foreign Language Course & Club) karena hanya memanfaatkan media cetak seperti brosur dan spanduk.

2. Proses registrasi yang kurang efektif karena harus mendatangi FCC (Foreign

Language Course & Club) secara langsung untuk mengambil dan mengisi form registrasi.

3. Terbatasnya informasi mengenai FCC (Foreign Language Course & Club)

sehingga sulit untuk calon member maupun member mengetahui informasi

terbaru dari FCC.

4. Belum ada fasilitas forum diskusionline sebagai alternatif media komunikasi


(10)

1.2.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian identifikasi masalah diatas,

1. Bagaimana sistem informasi yang sedang berjalan pada FCC (Foreign

Language Course & Club)saat ini.

2. Bagaimana perancangan sistem informasi berbasis web pada FCC (Foreign

Language Course & Club).

3. Bagaimana implementasi sistem informasi berbasis web pada FCC (Foreign

Language Course & Club).

4. Bagaimana pengujian sistem informasi berbasis web pada FCC (Foreign

Language Course & Club).

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk membuat Sistem

Informasi berbasis website pada FCC (Foreign Language Course & Club)

Bandung, guna meningkatkan kualitas promosi program dan metode pembelajaran

unggulan FCC (Foreign Language Course & Club), mempermudah calon

member dalam melakukan proses registrasi serta mendapatkan informasi secara cepat dan akurat.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sistem informasi pada FCC (Foreign Language Course &


(11)

2. Untuk merancang sistem informasi berbasis web pada FCC (Foreign Language Course & Club)Bandung.

3. Untuk mengimplementasikan sistem informasi berbasis web pada FCC

(Foreign Language Course & Club).

4. Untuk melakukan pengujian sistem informasi berbasis web pada FCC

(Foreign Language Course & Club).

1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Praktis

Kegunaan secara keseluruhan dari sistem informasi yang akan dirancang adalah untuk mempermudah calon member dalam melakukan proses registrasi, mendapatkan informasi serta dapat bertukar informasi dalam media forum secara

online melalui website.

1.4.2. Kegunaan Akademis

Kegunaan secara akademis dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya :

1. Peneliti bisa mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang didapat dari pelajaran tersebut dengan kenyataan yang sesungguhnya di lapangan. 2. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan dan pengalaman tentang

masalah-masalah yang berkaitan dengan sistem informasi akademik.

3. Dapat digunakan sebagai bahan bacaan yang dapat memberi informasi sesuai kebutuhan oleh pihak-pihak yang berkepentingan


(12)

1.5. Batasan Masalah

Untuk mempemudah agar topik permasalahan tidak meluas dalam penulisan yang mengacu pada judul yang telah ditulis, maka penulis membatasi peninjauan-peninjauan pada pokok masalah sehingga tercapai maksud dan tujuannya, sehingga permasalahan yang akan dibahas menjadi jelas. Untuk itu penulis akan membatasi masalah diantaranya sebagai berikut :

1. Sistem informasi ini hanya membahas proses registrasi member baru, forum dan promosi program dan metode pembelajaran unggulan FCC secara online. 2. Sistem informasi ini hanya menyediakan fasilitas forum bagi member yang

sudah terdaftar akan tetapi tidak disertai dengan fasilitas chat.

3. Media komunikasi antara member dengan advisor dalam forum online

melalui private message.

4. Sistem informasi ini hanya menyediakan fasilitas untuk posting berita terbaru, adapun isi dari berita tersebut diatur oleh pihak FCC.

5. Sistem informasi ini tidak membahas mengenai administrasi, penjadwalan, pembuatan sertifikat, dan pemilihan kelas bagi member.

6. Proses pembayaran biaya kursus diasumsikan secara cash atau dibayar lunas serta tidak terintegrasi dengan sistem.


(13)

1.6. Lokasi dan Jadwal Penelitian 1.6.1. Lokasi Penelitian

Penulis mengambil tempat untuk penelitian skripsi ini yaitu di FCC

(Foreign Language Course & Club) Jl. Ir. H. Djuanda No. 230 Bandung, Jawa Barat.

1.6.2. Jadwal Penelitian

Lamanya penelitian yang dilakukan penulis mulai dari bulan Maret

sampai dengan bulan Mei. Berikut rincian waktu kegiatan penelitian di FCC

(Foreign Language Course & Club).


(14)

8

2.1. Konsep Dasar Sistem

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 1) dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem yang menekankan pada prosedur dan elemennya.

a. Pemahaman sistem dengan pendekatan prosedur, yaitu :

Suatu urutan kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

b. Pemahaman sistem dengan pendekatan komponen atau elemen, yaitu :

Kumpulan komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem

Dari pemahaman diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari komponen atau elemen-elemen atau sub-subsistem yang saling berkaitan dan bekerja sama melakukan suatu urutan kegiatan yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.1. Karakteristik Sistem

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 3) suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubunga, masukan, keluaran, pengolahan dan sasaran atau tujuan.


(15)

a. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-Komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai karakteristik dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengatuhi proses sistem secara utuh.

b. Batasan Sistem

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

c. Lingkungan luar Sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungan dan juga merugikan. Lingkungan luar sistem yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

d. Penghubung Sistem

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melaui penghubung ini kemungkinan


(16)

sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran dari satu subsistem akan mejadi masukan untuk subsistem lainnya melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

e. Masukan Sistem

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal maintenence input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat berjalan. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk medapatkan keluaran sistem.

f. Keluaran Sistem

Keluaran adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.

g. Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran

h. Sasaran Sistem

Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat mempengaruhi pada masukan dan keluaran yang dihasilkan


(17)

2.1.2. Kalsifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut pandang, diantarannya :

a. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem

abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dan tuhan (sistem teologi). Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem operasi, dan sebagainya.

b. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia.

Sistem alamiah adalah sistem yang terbentuk atau terjadi secara alamiah tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem pergantian siang dan malam. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem

yang melibatkan iteraksi manusia dengan mesin disebut human-machine.

c. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan

sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan

tingkah laku tertentu yang sudah diprediksi, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem dengan kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur propabilitas. Misalnya sistem sosial, sistem politik.


(18)

d. Sistem diklasifikasikan sebagai tertutup dan sistem terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan atau terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem yang lain.

2.2. Konsep Dasar Informasi 2.2.1. Pengertian Informasi

Menurut McFaden dkk, dalam Abdul Kadir (2003:31) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

Menurut Davis dalam Abdul Kadir (2003:31), informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa informasi merupakan data yang telah diolah dan diproses sehingga menghasilkan nilai baru dari suatu data dan bermakna bagi penerimanya.

2.2.2. Siklus Informasi

Gambar di bawah ini memperlihatkan siklus informasi (Burch dan Grudnitski, 1989) yang menggambarkan pengolahan data menjadi informasi dan pemakai informasi untuk mengambil keputusan, hingga akhirnya dari tindakan hasil pengambilan keputusan tersebut dihasilkan data kembali


(19)

Gambar 2.1Siklus Informasi

(Sumber : Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi (2003 : 32))

Hal terpenting untuk membedakan informasi dengan data, informasi itu mempunyai kandungan “makna”, sedangkan data tidak. Pengertian makna di sini merupakan hal yang sangat penting, karena berdasarkan maknalah si penerima dapat memahami informasi tersebut dan secara lebih jauh dapat menggunakannya untuk menarik kesimpulan atau bahkan mengambil keputusan.

2.2.3. Kualitas Informasi

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 11) kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh beberapa hal sebagai berikut :

a. Relevan (relevancy), seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut

terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini, dan kejadian yang akan datang. Informasi yang berkualitas akan mampu menunjukan benang merah relevansi kejadian masa lalu, hari ini, dan masa depan sebagai bentuk


(20)

aktivitas yang kongkrit dan mampu dilaksanakan , dan dibuktikan oleh siapa saja.

b. Akurat (accuracy), suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh

kebutuhan informasi tersebut telah tersampaikan (Completeness), seluruh pesan

telah benar / sesuai (Correctness), serta pesan yang disampaikan sudah lengkap

atau hanya sistem yang diinginkan oleh user.

c. Tepat waktu (timeliness), berbagai proses dapat diselesaikan dengan tepat

waktu, laporan-laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu.

d. Ekonomis (economy), informasi yang dihasilkan mempunyai daya jual tinggi,

serta biaya operasional untuk menghasilkan informasi tersebut minimal, informasi tersebut juga mampu memberikan dampak yang luar terhadap laju pertumbuhan ekonomi dan teknologi informasi.

e. Efesien (efficiency), informasi yang berkualitas memiliki sintaks ataupun

kalimat yang sederhana, namun mampu memberikan makna dan hasil yang mendalam.

f. Dapat dipercaya (reliability), informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat

dipercaya. Sumber tersebut telah teruji tingkat kejujurannya.

2.2.4. Nilai Informasi

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapt tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.


(21)

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam Jogiyanto (2005:11), sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.3.2. Komponen Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski dalam Jogiyanto (2005:12) mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang

disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan

(input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok

teknologi (technology block), blok basis data (database block), dan blok kendali

(controls block).

Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing- masing saling berintegrasi satu sama lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, termasuk metode dan media untuk memperoleh data yang dimasukan, yang dapat berupa dokumen dasar.

2. Blok Model

Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi / mentransformer data masukan dan data yang tersimpan dalam basis data.


(22)

3. Blok Model

Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi/mentransformasi data masukan dan data yang tersimpan dalam basis data untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

4. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran berupa informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

5. Blok Teknologi

Merupakan kotak alat (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi terdiri dari

tiga bagian utama yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan

perangkat keras (hardware). Teknisi dapat berupa orang-orang yang

mengetahui teknologi dan membuatnya beroperasi (operator komputer, pemrogram, operator pengolah data, spesialis telekomunikasi, analis sistem). Teknologi perangkat lunak berupa aplikasi-aplikasi perangkat lunak (program). 6. Blok Basis Data

Merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

7. Blok Kendali

Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.


(23)

2.4. Metode Pendekatan Sistem Informasi

Pendekatan Sistem adalah upaya untuk melakukan pemecahan masalah yang dilakukan dengan melihat masalah yang ada secara menyeluruh dan melakukan analisis secara sistem. Pendekatan sistem diperlukan apabila kita menghadapi suatu masalah yang kompleks sehingga diperlukan analisa terhadap permasalahan tadi, untuk memahami hubungan bagian dengan bagian lain dalam masalah tersebut, serta kaitan antara masalah tersebut dengan masalah lainnya.

Pendekatan sistem dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses sebuah sistem yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang bersifat masih sangat umum dalam mewadahi, mengispirasi, dan melatari metode pendekatan dalam cakupan teoritis tertentu.

Didalam melakukan penelitian terdapat beberapa metode pendekatan namun penulis akan membandingkan antara pendekatan terstruktur dan pendekatan berorientasi objek.

2.4.1. Pendekatan Berorientasi Objek

Pendekatan berorientasi objek merupakan suatu teknik atau cara pendekatan dalam melihat permasalahan dan sistem (sistem perangkat lunak, sistem informasi atau sistem lainnya). Pendekatan berorientasi objek akan memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang berkorespondensi dengan objek-objek dunia nyata. Ada banyak cara untuk mengabstraksikan dan memodelkan objek-objek tersebut, mulai dari abstraksi objek, kelas, hubungan antar kelas sampai abstraksi sistem. Saat


(24)

mengabstraksikan dan memodelkan objek ini, data dan proses-proses yang dipunyai oleh objek akan dienkapsulasi (dibungkus) menjadi satu kesatuan.

Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep pendekatan berorientasi objek dapat diterapkan pada tahap analisis, perancangan, pemrograman, dan pengujian perangkat lunak.

[http://www.scribd.com/doc/60314795/36/Konsep-Dasar-Pendekatan-Berorientasi-Objek/28 Juli 2011]

2.4.2. Pendekatan Terstruktur

Teknik terstruktur, merupakan pendekatan formal untuk memecahkan masalah-masalah dalam aktifitas bisnis menjadi bagian-bagian kecil yang dapat diatur dan berhubungan untuk kemudian dapat disatukan kembali menjadi satu kesatuan yang dapat dipergunakan untuk memecahkan masalah.

Dalam hubungannya dengan pengembangan sistem informasi dan

software aplikasi sistem informasi, pemrograman terstruktur adalah proses yang berorientasi kepada teknik yang digunakan untuk merancang dan menulis program secara jelas dan konsisten. Desain terstruktur merupakan salah satu proses yang berorientasi teknik yang digunakan untuk memilah-milah program besar ke dalam hirarki modul-modul yang menghasilkan program computer yang lebih kecil agar mudah untuk diimplementasikan dan dipelihara (diubah).

[http://www.scribd.com/doc/60314795/46/Sekilas-Pendekatan-terstruktur/28 Juli 2011]


(25)

2.4.2.1. Alat dan Teknik Pengembangan Sistem

Untuk melakukan langkah-langkah sesuai dengan metodologi

pengambangan sistem terstruktur, maka dibutuhkan alat-alat dan teknik untuk melaksanakannnya. Alat-alat metodologi yang digunakan umumnya berupa gambar, diagram, atau grafik karena mudah dipahami. Dalam hal ini penulis menggunakan alat-alat sebagai berikut :

1. Flowmap

Flowmap merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara

keseluruhan dari sistem. Bagan flowmap ini berfungsi untuk menjelaskan

tentang urutan-urutan dari prosedur yang ada di dalam sistem yang menggambarkan aliran data atau dokumen dari satu entitas ke entitas yang

lainnya. Dalam pembuatan flowmap tidak ada rumus atau kaidah baku yang

bersifat mutlak, karena flowmap merupakan gambaran hasil pemikiran dalam

menganalisa suatu masalah dengan komputer, sehingga flowmap yang

dihasilkan dapat bervariasi antara satu pemrogram dengan pemrogram lainnya.

[http://www.scribd.com/doc/55468895/

Pengertian-Flowmap-dan-lowchart-Beserta-Simbol/12 juni 2011]

2. Diagram Konteks (Context Diagram).

Diagram konteks merupakan alat-alat untuk struktur analisis. Pendekatan struktur ini mencoba untuk mengambarkan sistem secara garis besar atau secara keseluruhan. Diagram konteks ialah kasus khusus dari DFD atau bagian dari DFD yang berfungsi memetakan modul lingkungan yang direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.


(26)

[http://bwahyudi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/1289/perancis.doc/12 juni 2011]

3. DFD (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik dari sebuah sistem. DFD menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data di mana komponen-komponen tersebut, dan asal, tujuan, dan penyimpanan dari data.

[http://mti.ugm.ac.id/~panji/.../DATA%20FLOW%20DIAGRAM%201.doc/12

juni 2011]

4. Kamus Data (Data Dictionary).

Kamus data merupakan katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir berisi tentang struktur database.

5. Perancangan Basis Data a. Normalisasi

Normalisasi adalah proses pengelompokan data kedalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga

terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi.


(27)

1. Bentuk Tidak Normal

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan keadaan.

2. Bentuk Normal ke Satu (1 NF)

Pada tahapan ini dilakukan penghilangan beberapa proup elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi diantara setiap baris pada suatu tabel.

3. Bentuk Normal ke Dua (2 NF)

Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal pertama. Atribut bukan kunci haruslah memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya

terhadap kunci utama / primary key

4. Bentuk Normal ke Tiga (3 NF)

Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua. Atribut bukan kunci haruslah tidak memiliki ketergantungan transitif, dengan kata lain suatu atribut bukan kunci tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional terhadap atribut bukan kunci lainnya.

b. Entity Relationship Diagram(ERD)

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 142) ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. Jadi ERD ini berbeda dengan DFD yang merupakan suatu model jaringan fungsi yang akan dilaksanakan oleh sistem, sedangkan ERD


(28)

merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur-struktur dan

relationship data. c. Tabel Relasi

Tabel relasi adalah gambaran tentang hubungan yang terjadi antar tabel-tabel

yang akan digunakan dalam program aplikasi pemecahan dari flat file yang

menurut teknik normalisasi sehingga pemecahan tersebut memiliki sebuah kunci yang menghubungkan relasi datanya.

Dilihat dari penjelasan-penjelasan yang ada dapat disimpulkan perbedaan antara pendekatan berorientasi objek dengan pendekatan terstruktur adalah :

Pendekatan berorientasi objek merupakan paradigma pemrograman yang berorientasikan kepada objek. Jadi lebih meperhatikan hubungan objek terhadap objek-objek yang lain, serta menampilkan atribut serta operasi yang menjadi ciri suatu kelas tertentu. Setiap objek dapat menerima pesan, memproses data, dan mengirim pesan ke objek lainnya untuk kepentingan pengembangan suatu sistem informasi dan/atau perangkat lunak tertentu.

Sedangkan pendekatan secara terstruktur yang menekankan pada pemecahan sistem kedalam sub-subsistem yang lebih kecil, sehingga akan mudah dipahami, dirancang dan diterapkan. Secara umum didasarkan pada pemecahan sistem kedalam modul-modul berdasarkan elemen data dan tingkah laku logika modul tersebut dalam sistem. Secara logika digambarkan dari arus data dan hubungan antar fungsinya didalam modul-modul sistem dan prosedur-prosedur


(29)

digunakan sebagai dasar struktur sistemnya. Hubungan fungsi antar modul atau elemen-elemen sistem kemudian dijelaskan dari struktur sistem tersebut.

2.4.3. Perbandingan Pendekatan Berorientasi Objek dan Terstruktur

Perbedaan yang paling dasar dari penekatan terstruktur dan pendekatan

berorientasi objek adalah pada metode berorientasi fungsi atau aliran data (data

flow diagram) pendekatan terstruktur, dekomposisi permasalahan dilakukan berdasarkan fungsi atau proses secara hirarki, mulai dari konteks sampai proses-proses yang paling kecil, sementara pada metode berorientasi objek, dekomposisi permasalahan dilakukan berdasarkan objek-objek yang ada dalam sistem.

2.5. Metode Pengembangan Sistem

Menurut Roger S. Pressman, Ph.D (2002:39) Dalam menyelesaikan masalah suatu rekayasa perangkat lunak harus menggabungkan strategi pengembangan yang melingkupi lapisan proses, metode, dan alat-alat bantu. Strategi ini sering diacukan sebagai model proses atau paradigma rekayasa perangkat lunak. Model proses untuk rekayasa perangkat lunak dipilih berdasarkan sifat aplikasi dan proyeknya, metode dan alat-alat bantu yang dipakai, dan kontrol serta penyampaian yang dibutuhkan. Setiap model memiliki karakterstik masing-masing.

Didalam melakukan penelitian terdapat beberapa model pengembangan sistem namun penulis akan membandingkan antara model prototipe dan model

RAD (Rapid Aplication Development).

2.5.1. Model Prototipe

Menurut Abdul Kadir (2003 : 416) Prototipe merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai. Prototipe membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi lebih cepat dan lebih mudah, terutama pada keadaan kebutuhan pemakai sulit untuk diidentifikas.


(30)

Secara garis besar, sasaran prototipe adalah sebagai berikut :

1. Mengurangi waktu sebelum pemakai melihat sesuatu yang kongkrit dari

usaha pengembangan sistem.

2. Menyediakan umpan balik yang cepat dari pemakai kepada pengembang.

3. Membantu menggambarkan kebutuhan pemakai dengan kesalaha yang lebih

sedikit.

4. Meningkatkan pemahaman pengembangan dan pemakai terhadap sasaran

yang seharusnya dicapai oleh sistem.

5. Menjadikan keterlibatan pemakai sangat berarti dalam analisi dan desain

sistem.

Gambar 2.2Mekanisme pengembangan sistem dengan prototype

(Sumber : Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi (2003 : 417))

Adapun tahapan-tahapan dari metode prototipe adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi Kebutuhan Pemakai. Pemakai dan pengembang

bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.


(31)

2. Membuat Prototipe. Setelah kebutuhan sistem didapat maka pengembang mulai membuat prototipe.

3. Menguji Prototipe. Pengujian dilakukan oleh pemakai apakah prototipe yang

dibuat sudah sesuai dengan keinginan pelanggan.

4. Memperbaiki Prototipe. Pengembang melakukan modifikasi sesuai dengan

masukan pemakai.

5. Mengembangkan Versi Produksi. Pengembang menyelesaikan sistem sesuai

dengan masukan terakhir dari pemakai.

2.5.1.1. Kelebihan dan Kelemahan Prototipe

Kelebihan prototipe :

a. Pendefinisian kebutuhan pemakai menjadi lebih baik karena keterlibatan

pemakai yang intensif.

b. Meningkatkan kepuasan pemakai dan keterlibatan mereka yang sangat tinggi

sehingga sistem memenuhi kebutuhan mereka dengan lebih baik.

c. Mempersingkat waktu pengembangan.

d. Memperkecil kesalahan disebabkan setiap versi prototipe, kesalahan segera

terdeteksi oleh pemakai.

e. Pemakai memiliki kesempatan yang lebih banyak dalam meminta

perubahan-perubahan. Kelemahan prototipe :

a. Prototipe hanya bisa berhasil jika pemakai bersungguh-sungguh dalam


(32)

b. Kemungkinan dokumentasi terabaikan karena pengembang lebih berkosentrasi pada pengujian dan pembuatan prototipe.

c. Jika terlalu banyak proses pengulangan dalam membuat prototipe, ada

kemungkinan pemakai menjadi jenuh dan memberikan reaksi yang negatif. Adakalanya dijumpai pendapat bahwa prototipe itu sama dengan metode

RAD atau Rapid Application Development (O’Brien,2001), tetapi ada juga yang

mengatakan prototipe itu menyerupai RAD (Turban, McLean, dan Wetherbe, 1999).

2.5.2. Model RAD (Rapid Application Development)

Menurut Roger S. Pressman, Ph.D (2002:42) RAD adalah sebuah model proses perkemkangan perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek.

Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi kecepatan tinggi dari model sekuensial linier dimana perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan kontruksi berbasis komponen. Proses RAD memungkinkan tim pengembang menciptakan sistem fungsional yang utuh dalam periode waktu yang sangat pendek (kira-kira 60 sampai 90 hari).


(33)

Gambar 2.3Model RAD

(Sumber : Roger S. Presman, Ph.D, Rekayasa Perangkat Lunak (2002:43))

Tahapan-tahapan dalam RAD : 1. Bussiness Modelling

Tahap ini untuk mencari aliran informasi yang dapat menjawab pertanyaan berikut: Informasi apa yang mengendalikan proses bisnis? Informasi apa yang dimunculkan? Di mana informasi digunakan ? Siapa yang memprosenya ? 2. Data Modelling

Menjelaskan objek data yang dibutuhkan dalam proyek. Karakteristik (atribut) masing-masing data diidentifikasikan dan hubungan antara objek didefinisikan. 3. Process Modelling

Aliran informasi pada tahap data modeling ditransformasikan untuk mendapatkan aliran informasi yang diperlukan pada implementasi fungsi bisnis. Pemrosesan diciptakan untuk menambah, memodifikasi, menghapus, atu mendapatkan kembali objek data tertentu.


(34)

4. Aplication Generation

Selain menggunakan bahasa pemrograman generasi ketiga, RAD juga memakai komponen program yang telah ada atau menciptakan komponen yang bisa dipakai lagi. Alat-alat bantu bisa dipakai untuk memfasilitasi konstruksi perangkat lunak.

5. Testing and Turnover

Karena menggunakan kembali komponen yang telah ada, maka akan mengurangi waktu pengujian. Tetapi komponen baru harus diuji dan semua

interfaceharus dilatih secara penuh.

2.5.2.1. Kelebihan dan Kelemahan RAD

Kelebihan RAD :

1. Setiap fungsi mayor dapat dimodulkan dalam waktu tertentu kurang dari 3 bulan dan dapat dibicarakan oleh tim RAD yang terpisah dan kemudian diintegrasikan sehingga waktunya lebih efesien.

2. RAD mengikuti tahapan pengembangan sistem seperti umumnya, tetapi mempunyai kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada (reusable object) sehingga pengembang pengembang tidak perlu membuat dari awal lagi dan waktu lebih singkat.

Kelemahan RAD :

1. Pada proyek yang besar dan berskala, RAD memerlukan sumer daya manusia

yang memadai untuk menciptakan jumlah tim yang baik.

2. RAD menuntut pengembang dan pelanggan memiliki komitmen dalam


(35)

waktu yang singkat. Jika komitmen tersebut tidak ada maka proyek RAD akan gagal.

3. Tidak semua aplikasi sesuai untuk RAD. Bila sistem tidak dapat dimodulkan

dengan teratur, pembangunan komponen penting RAD akan menjadi sangat bermasalah.

Dilihat dari penjelasan-penjelasan yang ada penulis menyimpulkan perbedaan antara model prototipe dengan model RAD adalah :

Kedua model pengembangan sistem memiliki proses pengembangan dengan waktu yang cepat baik prototipe maupun RAD, dan memiliki karakternya masing-masing. Tetapi tidak semua aplikasi sesuai dengan model RAD.

2.6. Kasus yang Dianalisis

2.6.1. Pengertian Lembaga Kursus

Lembaga Kursus adalah lembaga pelatihan yang termasuk kedalam jenis pendidikan nonformal. Kursus merupakan suatu kegiatan belajar mengajar seperti halnya disekolah. Perbedaannya adalah bahwa kursus biasanya diselenggarakan dalam waktu pendek dan hanya untuk mempelajari satu keterampilan tertentu misalnya kursus bahasa inggris selama tiga bulan atau 50 jam.

[http://id.wikipedia.org/wiki/Kursus/28 Juli 2011]

2.6.2. Pengertian Forum Online

Forum online merupakan fasilitas yang tersedia di internet, dan


(36)

tahun 1995, dan fungsinya mirip bahkan lebih baik dari papan bulletin dan milis internet yang sudah ada sejak tahun 1980-an.

[http://id.wikipedia.org/wiki/Forum_internet/28 Juli 2011]

2.7. Pengertian Jaringan Komputer

Yang disebut jaringan komputer (computer network)atau sering disingkat

jaringan saja adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data. Dalam prakteknya, jaringan komputer memungkinkan untuk melakukan berbagai perangakat lunak, perangkat keras, bahkan berbagi kekuatan proses. Abdul Kadir (2003 : 346).

2.7.1. Jaringan Menurut Rentang Geografis

Ditinjau dari rentang geografis yang mencakup oleh suatu jaringan biasa dibagi menjadi 3 macam LAN, MAN, dan WAN

1. Local Area Network

LAN adalah jaringan komputer yang mencangkup area dalam satu ruang, satu gedung, atau beberapa gedung yang berdekatan. Sebagai contoh, jaringan dalam satu kampus yang terpadu atau di sebuah lokasi perusahaan tergolong sebagai LAN. LAN umumnya menggunakan mesia transmisi berupa kabel. Namun ada juga yang tidak menggunkan kabel atau disebut wireless LAN atau LAN tanpa kabel. Kecepatan LAN berkisar dari 10 Mbps sampai 1 Gbps.

2. Metropolitan Area Network

MAN adalah jaringan yang mencangkup area satu kota dengan rentan sekitar 10-45 Km. Jaringan yang menghubungkan bank yang terltak dalam satu kota atau kampus yang tersebar dalam beberapa lokasi tergolong termasuk MAN. Jaringan seperti ini umunya menggunakan media transmisi dengan


(37)

mikrogelombang atau gelombang radio, Namun ada juga yang menggunkan

jalur sewa (leased line).

3. Wide Area Network

Jaringan yang mencangkup antar kota, antar provinsi, antar Negara, dan bahkan antar benua disebut dengan WAN. Misalnya, jaringan yang menghubungkan ATM, Internet.

2.7.2. Topologi Jaringan

Topologi jaringan menyatakan susunan komputer secara fisik dalam suatu jaringan. Topologi yang dipilih mempengaruhi kecepatan komunikasi.

2.7.2.1. Jenis-jenis Topologi

1. Topologi Bus

Pada topologi ini semua sentral dihubungkan secara langsung pada medium transmisi dengan konfigurasi yang disebut Bus. Transmisi sinyal dari suatu sentral tidak dialirkan secara bersamaan dalam dua arah. Hal ini berbeda sekali dengan yang terjadi pada topologi jaringan mesh atau bintang, yang pada kedua sistem tersebut dapat dilakukan komunikasi atau interkoneksi antar sentral secara bersamaan. Topologi jaringan bus tidak umum digunakan untuk interkoneksi antar sentral, tetapi biasanya digunakan pada sistem jaringan komputer.


(38)

Gambar 2.4Topologi Bus

[http://www.technologybisnis.co.cc/2011/03/macam-topologi-jaringan.html/14 juni 2011]

2. Topologi Cincin (Ring)

Untuk membentuk jaringan cincin, setiap sentral harus dihubungkan seri satu dengan yang lain dan hubungan ini akan membentuk loop tertutup. Dalam sistem ini setiap sentral harus dirancang agar dapat berinteraksi dengan sentral yang berdekatan maupun berjauhan. Dengan demikian kemampuan

melakukan switching ke berbagai arah sentral.

Keuntungan dari topologi jaringan ini antara lain : tingkat kerumitan jaringan rendah (sederhana), juga bila ada gangguan atau kerusakan pada suatu sentral maka aliran trafik dapat dilewatkan pada arah lain dalam sistem.Yang paling banyak digunakan dalam jaringan komputer adalah jaringan bertipe bus dan pohon (tree), hal ini karena alasan kerumitan, kemudahan instalasi dan pemeliharaan serta harga yang harus dibayar. Tapi hanya jaringan bertipe pohon (tree) saja yang diakui kehandalannya karena putusnya salah satu kabel pada client, tidak akan mempengaruhi hubungan client yang lain.


(39)

Gambar 2.5Topologi Ring

[http://www.technologybisnis.co.cc/2011/03/macam-topologi-jaringan.html/14

juni 2011]

3. Topologi Bintang (Star)

Dalam topologi jaringan bintang, salah satu sentral dibuat sebagai sentral pusat. Bila dibandingkan dengan sistem mesh, sistem ini mempunyai tingkat kerumitan jaringan yang lebih sederhana sehingga sistem menjadi lebih ekonomis, tetapi beban yang dipikul sentral pusat cukup berat. Dengan demikian kemungkinan tingkat kerusakan atau gangguan dari sentral ini lebih besar.

Gambar 2.6Topologi Star

[http://www.technologybisnis.co.cc/2011/03/macam-topologi-jaringan.html/ 14 juni 2011]


(40)

4. Topologi Mesh

Topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara peralatan-peralatan yang ada. Susunannya pada setiap peralatan-peralatan yang ada didalam jaringan saling terhubung satu sama lain.

Gambar 2.7Topologi Mesh

[http://www.technologybisnis.co.cc/2011/03/macam-topologi-jaringan.html/ 14 juni 2011]

5. Topologi pohon (Tree)

Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer.

Gambar 2.8Topologi Tree

[http://www.technologybisnis.co.cc/2011/03/macam-topologi-jaringan.html/14


(41)

2.8. Internet dan Web Server 2.8.1 Pengertian Internet

Internet merupakan hubungan antar berbagai jenis komputer dan jaringan di dunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya di mana hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan media komunikasi (telepon dan satelit) yang menggunakan protokol standar dalam berkomunikasi yaitu protokol TCP/IP.

Untuk dapat menggunakan fasilitas Internet, komputer kita harus

terhubung ke salah satu ISP (Internet Service Provider). ISP adalah perusahaan

yang menyediakan layanan untuk menghubungkan komputer kita ke Internet atau bisa disebut juga sebagai pintu gerbang ke Internet. Untuk itu, kita harus mendaftarkan diri ke ISP untuk mendapatkan nama dan alamat di Internet.

2.8.2. Protokol Internet : TCP/IP

Untuk mengatur integrasi dan komunikasi jaringan komputer ini

dibutuhkan protokol-protokol, yang umum disebut TCP/IP (Transmission Control

Protokol/Internet Protocol). TCP (Transmission Control Protocol), berfungsi untuk memastikan bahwa semua hubungan antar komputer bekerja dengan baik.

Sedangkan IP (Internet Protocol) berfungsi untuk mentransmisikan data dari satu

komputer ke komputer lain.

Namun secara umum, TCP/IP berfungsi untuk memilih rute terbaik dalam pengiriman data, memilih rute alternatif jika suatu rute tidak dapat digunakan, mengatur dan mengirimkan paket-paket data dan lain-lain. Pada layer yang teratas dari protokol TCP/IP, terdapat beberapa protokol untuk berbagai jenis


(42)

layanan yang biasanya sering kita gunakan. Protokol-protokol tersebut antara lain adalah:

1. HTTP (HyperText Transfer Protocol) untuk layanan World Wide Web (WWW).

2. FTP (File Transfer Protocol) untuk mengirim dan menerima file ke atau dari

komputer jaringan.

3. SMTP (Simple Mail Transport Protocol) untuk layanan E-Mail (Electronic

Mail).

4. IRC (Internet Relay Chat) untuk mengirim dan menerima pesan.

5. Telnet (Network Terminal Protokol) untuk melakukan login ke dalam suatu

komputer di dalam suatu jaringan

Dengan adanya TCP/IP ini, internet memiliki 3 keuntungan :

1. Memberi kesempatan internet menggunakan jalur komunikasi yang sama

untuk pemakai yang berbeda pada saat yang sama. Karena paket-paket data tidak perlu dikirimkan bersama-sama, jalur komunikasi dapat membawa segala tipe paket data sementara mereka dikirimkan dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Sebagai contoh, bayangkan sebuah jalan raya di mana mobil bergerak sepanjang jalan yang sama walaupun mereka menuju ke tempat-tempat yang berbeda-beda.

2. Memberi internet fleksibilitas. Sementara paket-paket data bergerak, mereka

bergerak dari satu host ke host lain sampai mencapai tujuan akhir. Jika sebuah jalur komunikasi tidak berfungsi, sistem yang mengontrol aliran data dapat menggunakan jalur alternatif. Maka, paket-paket data dapat bergerak melalui jalur-jalur yang berbeda-beda.


(43)

3. Meningkatkan kecepatan transmisi data. Sebagai contoh, jika terjadi kesalahan, TCP meminta host asal mengirm kembali hanya paket-paket data yang mengandung kesalahan, bukan semua paket data. Ini berarti meningkatkan kecepatan transmisi data.

2.8.3. Pengertian Web Server

Web Server adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan web browser dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML.

Web Server juga merupakan sebuah komputer yang menyediakan

layanan untuk internet. Proses yang dimulai dari permintaan web client (browser),

diterima web server, diproses, dan dikembalikan hasil prosesnya oleh web server

ke web client lagi dilakukan secara transparan. Secara garis besarnya web server

hanya memproses semua masukan yang diperolehnya dari web clientnya.

2.9. Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung disini menjelaskan tentang bahasa

pemrograman yang digunakan penulis sebagai perancangan website dengan


(44)

2.9.1. PHP (Hyper Text Preprocessor)

PHP dikenal sebagai salah satu bahasa scripting yang menyatu dengan

tag-tag HTML, dieksekusi di server, dan digunakan untuk membuat halaman web

yang dinamis. Jika membuka sebuah situs penjualan barang secara on-line, maka

akan terlihat daftar barang yang selalu berubah-ubah setiap waktu. Halaman yang dinamis seperti itu jelas tidak dapat dibuat hanya dengan menggunakan perintah

HTML, karena itu dikembangkan teknik untuk menampilkan halaman web yang

dinamis, teknik inilah yang dikenalkan luas sebagai web programming. Ciri–ciri

situs yang dinamis adalah bisa berinteraksi dengan pengunjung situs, bisa

menampilkan informasi yang berasal dari database, dan halaman-halaman web

bisa berubah secara otomatis.

Fungsi–fungsi yang ada pada PHP tidak case sensitive (tidak

membedakan huruf besar dengan huruf kecil), namun variabelnya case sensitive.

Kode PHP di awali dengan tanda lebih kecil (<?) dan di akhiri dengan tanda lebih

besar (?>). Setiap statement dipisahkan dengan titik koma (;).

2.9.2. Database MySQL

MySql merupakan salah satu perangkat lunak sistem pengelola basis data

DBMS (Data Base Management System). MySQL merupakan sebuah hubungan

Data Base Management System (DBMS) yang membantu sebuah model data yang

terdiri atas kumpulan hubungan nama (named relation).

Database MySQL adalah salah satu database yang open source. Database


(45)

populer di kalangan Web karena cocok bekerja di lingkungan tersebut, selain itu karena :

1. MySQL tersedia di berbagai platform dan kompatibel dalam berbagai sistem

operasi.

2. Fitur-fitur yang dimiliki MySQL merupakan fitur-fitur yang biasanya banyak

dibutuhkan dalam aplikasi web.

3. MySQL memiliki overhead koneksi yang rendah, sehingga kecepatan koneksi

relatif tinggi.

2.9.3.Adobe Dreamweaver CS 4

Adobe dreamweaver CS 4 merupakan salah satu tool popular yang

digunakan untuk mendesain, sekaligus pemrograman web. Dreamweaver

memberikan fasilitas untuk mengedit HTML secara visual. Aplikasi ini mmenyertakan banyak perangkat yang berkaitan dengan pengkodeandan fitur seperti HTML, CSS, serta Javascript. Selain itu aplikasi ini juga memungkinkan pengeditan javascript, XML, dan dokumen teks lainnya secara langsung.

2.9.4. XAMPP

XAMPP adalah paket instalasi Apache, PHP, MySql, FTP dan Mercury

yang merupakan salah satu aplikasi dalam membangun sebuah server Web baik

intranet maupun internet. Dengan XAMPP kita bisa mengaplikasikan Content

Management System seperti Joomla di server perusahaan dalam jaringan intranet

guna penyampaian kebijakan perusahaan, pengumuman, membuat database


(46)

XAMPP kita juga bisa memulai membangun Sistem Informasi Sekolah, daftar mata pelajaran, profil sekolah, kegiatan sekolah, pengumuman sekolah dan lain-lain. Dengan kata lain XAMPP merupakan salah satu peralatan pondasi dasar

dalam membangun aplikasi berbasis Web menggunakan bahasa pemrograman


(47)

41

3.1. Objek Penelitian 3.1.1. Sejarah Singkat FCC

Lembaga kursu ini bergerak di bidang bahasa asing (Inggris) yang terbentuk sejak dari tahun 2008 tepatnya pada tanggal 20 Juni. Yang didirikan oleh 9 orang pengajar di sebuah lembaga pendidikan yang membeli waralaba dari lembaga

tersebut. Dimana lembaga ini bernama La-Ciel yang beralamatkan di Jalan

Parakan Resik No. 3 Soekarno Hatta Bandung. Setelah berjalan kurang lebih 1 tahun, dikarenakan sesuatu hal lembaga ini memisakan diri dengan lembaga

sebelumnya dan mengganti nama lembaga mereka sendiri dengan nama 9e (Nine

Education) yang beralamatkan di Jalan Ir. H. Djuanda No. 230 dimana pemilik saham yang sempat berpindah tangan dengan alasan suatu hal. Dan 9e ini bergerak sampai di penghujung tahun 2010.

Para pemilik saham bersepakat untuk mendidirikan sebuah yayasan yang tentunya masih bergerak di bidang jasa khususnya pada bidang bahasa asing. Dan di tahun yang baru para pemilik saham sepakat untuk merubah brand pada lembaga tersebut. Di bawah naungan Yayasan yang bernama Yayasan Sinergi

Pemuda Mandiri lembaga ini mengganti brand dengan nama FCC (Foreign


(48)

3.1.2. Visi dan Misi

Visi FCC (Foreign Language Course & Club) adalah SUCCESS :

1. Simple 2. Unique 3. Complete 4. Comfortable 5. Effective 6. Sensation 7. Satisfying

Misi :

1. Method in transfering any kind of knowledge

2. Become the only one institution that equalize between social and bussines 3. Give full servise, facilities, and hospitality

4. Give homey & enjoy atmosphere 5. Apply the preciseaction


(49)

3.1.3. Struktur Organisasi

Di bawah ini adalah struktur organisasi Yayasan Sinergi Pemuda Mandiri

yang membentuk FCC (Foreign Language Course & Club)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Yayasan Sinergi Pemuda Mandiri

3.1.4. Deskripsi Tugas

1. Pembina

Pembina bertugas memberikan pertimbangan-pertimbangan terhadap pengelolaan yayasan

2. Pengawas

Pengawas bertugas sebagai badan penyeimbang kekuasaan yang melakukan pengawasan terhadap Pengurus.

3. Ketua

a. Mewakili Yayasan dalam berurusan dengan pihak ketiga.

b. Memimpin seluruh anggota Pengurus dalam menjalankan


(50)

c. Memimpin rapat pleno Pengurus.

d. Melaksanakan tugas pengawasan umum tentang pelaksanaan

kegiatan kepengurusan Yayasan.

e. Memberikan laporan dan keterangan kepada Ketua Yayasan secara

berkala dan atau sewaktu-waktu bila diperlukan.

f. Menetapkan kebijakan pengembangan unit kerja atau unit usaha

Yayasan.

g. Melaksanakan pengawasan pada Sekretariat Yayasan,

sekolah-sekolah dan atau unit-unit usaha lain milik Yayasan. 4. Sekretaris

a. Membantu Ketua Pengurus dalam mengelola seluruh administrasi

Yayasan.

b. Menghadiri rapat pleno Pengurus.

c. Menggantikan tugas-tugas Ketua Pengurus apabila sedang

berhalangan.

d. Mendampingi dalam hal pelaksanaan kegiatan baik pemeriksaan

dilapangan atau kegiatan di luar Yayasan. 5. Bendahara

a. Membantu Ketua Pengurus dalam mengelola keuangan Yayasan.

b. Menghadiri rapat pleno Pengurus.

c. Mengkoordinasikan dan mengarahkan seluruh petugas keuangan di


(51)

d. Dalam hal-hal tertentu mendampingi dan atau mewakili Ketua Pengurus.

e. Membuat laporan keuangan kepada Ketua Yayasan dengan disetujui

oleh ketua Pengurus.

3.2. Metode Penelitian 3.2.1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian di

FCC (Foreign Language Course & Club) menggunakan metode Analisis Deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan tujuan mendapatkan data yang sebenarnya dan selengkap-lengkapnya.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Adapun langkah-langkah yang digunakan penulis untuk mendapatkan informasi ini yaitu dengan menerapkan teori-teori yang didapat selama perkuliahan dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

3.2.2.1. Sumber Data Primer

1. Observasi

Observasi yaitu cara untuk mendapatkan data dengan mengadakan pengamatan dan penelitian secara langsung di lapangan, dengan melihat atau mengamati secara langsung pada instansi terkait yaitu

FCC (Foreign Language Course & Club) Bandung. Observasi yang penulis lakukan pada bagian pendaftaran member.


(52)

2. Wawancara (Interview)

Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung kepada bagian

yang terkait tentang pendaftaran member FCC (Foreign Language

Course & Club) sebagai kajian dalam pembuatan system informasi berbasis website, kemudian akan diajukan sebagai sistem yang baru.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer, merupakan jenis data yang sudah diolah terlebih dahulu oleh pihak pertama, data sekunder diambil secara tidak langsung dari objek penelitian

misalnya data ini diperoleh dari buku-buku, jurnal, tutorial, internet dan

artikel-artikel ilmiah yang dapat dikaji sebagai bahan rujukan dan landasan teoritis dalam

pemecahan masalah. Adapun dokumentasi dari FCC (Foreign Language Course &

Club) adalah :

1. Formulir pendaftaran

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Pada tahap ini dijelaskan tentang cara pendekatan dan pengembangan system yang sedang berjalan sehingga dapat memberikan solusi dengan mengusulkan suatu produk yang dapat mengoptimalkan sistem yang sedang berjalan.


(53)

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan terstruktur, dimana akan membahas permasalahan di organisasi tersebut agar dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, dan dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan adalah Metode Prototipe. Metode Prototipe merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan

cepat dan bertahap sehingga dapat segera dievaluasi oleh pemakai (user).

Menurut literatur, yang dimaksud dengan prototipe (prototype) adalah

”model pertama”, yang sering digunakan oleh perusahaan industri yang memproduksi barang secara masal. Tetapi dalam kaitannya dengan sistem

informasi definisi kedua dari Webster yang menyebutkan bahwa ”prototype is an

individual that exhibits the essential peatures of later type”, yang bila diaplikasikan dalam pengembangan sistem informasi manajemen dapat berarti bahwa Prototipe tersebut adalah sistem informasi yang menggambarkan hal-hal penting dari sistem informasi yang akan datang. Prototipe sistem informasi bukanlah merupakan sesuatu yang lengkap, tetapi sesuatu yang harus dimodifikasi kembali, dikembangkan, ditambahkan atau digabungkan dengan sistem informasi yang lain bila perlu.


(54)

Metode prototipe dirancang agar dapat menerima perubahan-perubahan dalam rangka menyempurnakan prototipe yang sudah ada sehingga pada akhirnya dapat menghasilkan sistem informasi yang dapat diterima dan perubahan-perubahan yang terjadi dianggap dapat merupakan sebagian dari proses pengembangan itu sendiri.

Berikut adalah langkah-langkah penulis dalam merancang sebuah sistem yang menggunakan mekanisme pengembangan sistem dengan prototype. langkah-langkah tersebut antara lain:

1. Penulis akan mengidentifikasi kebutuhan user, supaya penulis bisa merancang

sistem yang akan dibangun sesuai dengan yang diharapkan user.

Sebelum pada tahap perancangan, penulis akan memulai pada tahap awal terlebih dahulu yaitu penulis akan menganalisis sistem dengan cara melakukan

mengumpulkan data yaitu dengan field reserch (metode penelitian)/observasi,

dan interview (wawancara) dan dengan cara literatur yaitu dengan dokumentasi

terhadap kebutuhan yang diinginkan pemakai, baik dalam model interface,

teknik, prosedural maupun dalam teknologi yang akan digunakan.

2. Pada tahap kedua yaitu membuat prototipe, penulis akan membuat prototype sistem tersebut untuk memperlihatkan kepada pemakai model sistem yang akan dirancang.

3. Pada tahap ketiga yaitu pengujian prototipe, penulis akan melakukan uji coba sistem yang telah dirancang untuk memastikan bahwa sistem tersebut dapat digunakan dengan baik dan benar, sesuai kebutuhan pemakai.


(55)

4. Pada tahap keempat yaitu memperbaiki prototipe, penulis akan menentukan apakah sistem tersebut dapat diterima oleh pemakai, atau harus dilakukan beberapa perbaikan atau bahkan dibongkar semuanya dan mulai dari awal lagi, dan setelah perbaikan sistem itu selesai dikerjakan, penulis akan kembali lagi pada tahap yang ketiga yaitu dengan melakukan pengujian prototipe kembali. 5. Pada tahap kelima, tahap terakhir yaitu mengembangkan versi produksi, penulis

akan merampungkan sesuai dengan masukan terakhir dari pemakai dan memberikan gambaran bagaimana penggunaan sistem tersebut kepada pemakai setelah sistem tersebut disetujui.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Beberapa peralatan yang akan dijelaskan merupakan komponen metode pengembangan system yang berurutan. Diantaranya adalah :

1. Flowmap

Bagan alir dokumen merupakan bagan alur yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Beberapa simbol yang digunakan dalam bagan alir dokumen antara lain:

a. Dokumen

Simbol ini menunjukan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik atau komputer.

b. Kegiatan Manual

Simbol ini menunjukkan pekerjaan manual yang dilakukan oleh orang.

c. Simpanan Offline


(56)

d. Proses

Simbol ini menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer. e. Simpanan Data

Simbol ini menunjukan tempat penyimpanan data.

f. Penghubung

Simbol ini menunjukkan penghubung kehalaman yang masih sama atau kehalaman lain.

2. Diagram Konteks

Pendekatan struktur ini mencoba untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau secara keseluruhan. Diagram konteks ialah kasus khusus dari DFD atau bagian dari DFD yang berfungsi memetakan modul lingkungan yang direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan system selain itu Diagram konteks adalah diagram arus data yang berfungsi untuk menggambarkan keterkaitan aliran-aliran data antara sistem dengan bagian-bagian luar sistem.

3. Data Flow Diagram

DFD (Data Flow Diagram) digunakan untuk menggambarkan suatu system

yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telepon, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data

tersebut akan disimpan (misalnya harddisk, Diskette, CD, dan sebagainya).


(57)

a. Kesatuan Luar (External Entity)

Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem yang memisahkan suatu

sistem dengan lingkungan luarnya. Sistem akan menerima input dan

menghasilkan output kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external

entity) merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.

b. Arus Data (Data Flow)

Arus data di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir

diantara proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar

(external entity). Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

c. Proses (Process)

Proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang tegak dengan sudutsudutnya tumpul.

d. Simpanan Data (Data Store)

Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa : 1. Suatu file atau database di sistem komputer

2. Suatu arsip atau catatan manual.


(58)

4. Suatu tabel acuan manual. 5. Suatu agenda atau buku.

Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel yang kedua ujungnya terbuka atau salah satu ujungnya tertutup.

4. Kamus Data

Kamus data atau data dictionary atau disebut juga dengan istilah system data

dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan- kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat berdasarkan arus

data yang ada dalam DFD (Data Flow Diagram) dan hanya ditunjukkan arus

datanya saja.

5. Perancangan Basis Data

Perancangan basis data diperlukan, agar kita bisa memiliki basis data yang kompak dan efisien dalam pengguunaan ruang penyimpanan, cepat dalam pengaksesan dan mudah dalam pemanipulasian (tambah, ubah hapus) data. Dalam merancang basis data, kita dapat melakukannya dengan :

a. Normalisasi

Normalisasi merupakan cara pendekatan lain dalam membangun desain lojik basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menetapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur table yang normal.


(59)

1. Bentuk Tidak Normal / Unnormal

Pada tahap ini, semua data yang ada direkam tanpa format tertentu. Data bisa jadi mengalami duplikasi.

2. Bentuk normalisasi I/1-NF (first normal form)

Bentuk Normal tahap pertama (1NF) terpenuhi jika sebuah tabel tidak

memiliki atribut bernilai banyak ( Multivalued Attribute ) atau lebih dari

satu atribut dengan domain nilai yang sama.

3. Bentuk normalisasi II / 2-NF (Second-Normal Form)

Bentuk tahap normal kedua ( 2NF ) terpenuhi jika pada sebuah tabel,

semua atribut yang tidak termasuk dalam key primer memiliki

ketergantungan fungsional ( KF ) pada key primer secara utuh. Sebuah

table dikatakan tidak memenuhi 2NF, jika ketergantungannya hanya

besifat parsial ( hanya tergantung pada sebagian dari key primer ).

4. Bentuk normalisasi 3-NF( Third –Normal Form)

Suatu relasi memenuhi bentuk III (3-NF) jika dan hanya jika relasi tersebut memenuhi 2-NF, dan setiap kolom bukan kunci tidak tergantung secara fungsional kepada kolom bukan kunci yang lain dalam relasi tersebut. Dengan kata lain setiap kolom bukan kunci primer tidak memiliki ketergantungan secara transitif terhadap kunci primer.

b. Tabel Relasi

Relasi tabel adalah gambaran tentang hubungan yang terjadi antar tabel


(60)

menurut teknik normalisasi sehingga pemecahan tersebut memiliki sebuah kunci yang menghubungkan relasi datanya. Dengan adanya relasi data dari beberapa tabel dapat ditampilkan sebagai satu kesatuan informasi dalam bentuk query, form atau report.

c. Entity Relationship Diagram

Entity relationship diagram (ERD) adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. Jadi jelas bahwa ERD ini berbeda dengan DFD. Biasanya ERD ini digunakan oleh prosfesional sistem untuk berkomunikasi dengan pemakai eksekutif tingkat tinggi dalam suatu organisasi.

Elemen-elemen diagram hubungan entitas yaiut:

1. Entity

Pada ER Diagram, entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang. Entity adalah sesuatu apa saja yang ada didalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelempokan dalam empat jenis nama, yaitu orang, benda, lokasi, dan kejadian.

2. Relationship

Pada ER Diagram, relationship dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas.


(61)

3. Relationship Degree

Relationship degree adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam satu relationship.

4. Atribut

Secara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas

maupun tiap relationship. Maksudnya, atribut adalah sesuatu yang

menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud entitas maupun

relationship, sehingga sering dikatakan atribut adalah elemen dari

setiap entitas danrelationship.

5. Kardinalitas

Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas pada entitas yang lain. Terdapat tiga macam kardinalitas relasi yaitu:

a. One to one

Tingkathubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.

b. One to manyatau many to one

Tingkat hubungan satu kebanyak adalah sama dengan banyak kesatu. Tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua.


(62)

Tingkat hubungan many to many terjadi jika kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan derngan kejadian pada entitas lainnya.

3.2.4. Pengujian Software

Pengujian perangkat lunak (software) menggunakan metode pengujian

Black Box. Pengujian Black Box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak (software) yang dibuat.

Dengan demikian, pengujian Black Box memungkinkan perekayasa

perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian

Black Box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut: 1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang

2. Kesalahan interface

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses databse eksternal 4. Kesalahan kinerja


(63)

57

4.1. Analisis Sistem yang Berjalan

Analisis adalah penguraian dari suatu masalah atau objek yang akhirnya menghasilkan suatu kesimpulan, hal ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi masalah-masalah atau objek.

Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai analisis sistem pendaftaran

member pada FCC (Foreign Language Course & Club) yang sedang berjalan.

Untuk mengetahui dan mempelajari system yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran informasi dari bagian-bagian yang terkait. Adapun analisis yang dilakukan adalah analisis mengenai dokumen, analisis prosedur, dan evaluasi sistem.

Analisis yang dijelaskan oleh penulis ini adalah dalam benruk analisis

terstruktur, yang terdiri dari bagan alir dokumen (flowmap), diagram konteks, dan

data flow diagram (DFD). Analisis system dalam suatu instansi atau lembaga sangat penting karena fungsi dari analisis itu sendiri yaitu untuk mengetahui bagaimana sistem itu berjalan, dan bagaimana agar sistem yang akan dibuat atau dirancang dapat menghasilkan output yang diinginkan dan dapat mencapai tujuan yang direncanakan.


(64)

4.1.1. Analisis Dokumen

Analisis dokumen merupakan metode analisis data dengan cara mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan obyek yang akan diteliti dan pengujian arsip atau dokumen yang ada di instansi terkait. Analisis dokumen juga merupakan salah satu hal yang dapat membantu dalam perancangan sistem

selanjutnya, adapun analisis dokumen yang terdapat di FCC (Foreign Course &

Club) adalah sebagai berikut :

1. Nama : Form registrasi

Fungsi : Merupakan formulir data awal calon member sebagai

pengajuan pendaftaran untuk menjadi member.

Aliran : Dari Front Office ke calon member.

Rangkap : 2 (dua).

Atribut : nama, tempat_tanggal_lahir, alamat, jenis_kelamin, tlp,

email, pekerjaan, perusahaan, pilihan_program, kelas, photo, tgl_diterima, petugas_penerima, ttd_member.

2. Nama : Kwitansi Pembayaran

Fungsi : Sebagai tanda bukti pembayaran

Aliran : Dari Front Office ke calon member.

Rangkap : 2 (dua).

Atribut : nama, tanggal, jenis_pembayaran, nominal, terbilang,

ttd_member, ttd_petugas

3. Nama : Laporan Data Member


(1)

Klik tombol Kirim menampilkan pesan

5.2.2.3. Pengujian Keluaran Data

Pengujian keluaran data terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu Laporan data member keseluruhan atau berdasarkan program kursus yang diambil dan bukti registrasi member. Pengujian keluaran data yang dilakukan sebagai berikut : 1. Pengujian Keluaran Laporan Data Member

Tabel 5.42Pengujian Keluaran Laporan Data Member (Data Normal)

Data Masukan Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Laporan data member : dapat di download

Klik tombol Proses

Dapat didownload Download dapat dilakukan dan dapat

menampilkan laporan data member

[ x ] Diterima [ ] Ditolak

Tabel 5.43Pengujian Keluaran Laporan Data Member (Data Salah)

Data Masukan Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Laporan data member : tidak dapat di download Klik tombol Proses

Download gagal Download tidak dapat dilakukan dan bukti registrasi tidak tampil

[ x ] Diterima [ ] Ditolak


(2)

162

2. Pengujian Keluaran Data Bukti Registrasi Member

Tabel 5.44Pengujian Keluaran Data Bukti Registrasi Member (Data Normal)

Data Masukan Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Bukti registrasi : dapat di download Klik tombol Cetak

Dapat didownload Download dapat dilakukan dan dapat

menampilkan laporan data member

[ x ] Diterima [ ] Ditolak

Tabel 5.45Pengujian Keluaran Data Bukti Registrasi Member (Data Salah)

Data Masukan Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Bukti registrasi : tidak dapat di download

Klik tombol Cetak

Download gagal Download tidak dapat dilakukan dan bukti registrasi tidak tampil

[ x ] Diterima [ ] Ditolak

5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus uji sampel di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada proses pengisian data pada setiap form (halaman web) dapat dilakukan baik serta secara fungsional sistem dapat menghasilkan output yang diharapkan.


(3)

163 6.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis dapat disimpulkan bahwa kinerja sistem yang sedang berjalan belum sepenuhnya optimal mulai dari sarana, prasarana dan sumber daya manusia. Oleh karena itu, dibangunlah sebuah sistem informasi berbasis web pada lembaga kursus FCC (Foreign Language Course & Club).

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Dengan adanya sistem informasi berbasis web, proses promosi program kursus dan metode pembelajaran unggulan dari FCC (Foreign Language Course & Club)menjadi lebih mudah dan murah karena tidak terlalu banyak memakan biaya untuk pembelian dan pembuatan brosur dan spanduk.

2. Sistem informasi ini dapat memudahkan calon member dalam melakukan registrasi tentunya secara online, karena calon member tidak perlu mendatangi FCC secara langsung.

3. Informasi terbaru seputar FCC akan mudah didapat karena sistem informasi berbasis web ini lebih mudah diakses kapan dan dimana saja oleh calon member dan member.


(4)

164

4. Pemanfaatan forum pada sistem informasi ini sebagai media alternatif bagi member dan advisor untuk saling berkomunikasi mengenai bahasa asing yang didapat member di kelas serta dapat di implementasikan dalam media forum.

6.2. Saran

Penulis menyadari bahwa sistem informasi berbasis web pada lembaga kursus FCC ini memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu apabila penelitian ini ingin dilanjutkan ada beberapa mengenai sistem ini yang lebih ditingkatkan dalam upaya menyesuaikan kinerja dan kebutuhan di masa yang akan datang, dapat dilihat beberapa saran yang kiranya dapat menjadi bahan pertimbangan, diantaranya :

1. Sistem pembayaran member yang langsung terintegrasi dengan sistem.

2. Adanya aplikasi notification terhadap topik diskusi yang ditanggapi oleh member, sehingga forum diskusi pada sistem informasi ini menjadi lebih interaktif.

3. Untuk kedepannya diharapkan sistem informasi berbasis web ini dapat dikembangkan, yaitu dengan menambahkan fasilitas chat.

4. Pemeliharaan terhadap sistem yang telah dibuat sangatlah dibutuhkan, agar sistem tetap berjalan dengan baik dikarenakan perkembangan waktu dan kebutuhan, yaitu dengan cara melakukan perbaikan jika ditemukan kesalahan yang tidak diinginkan pada sistem informasi ini.


(5)

Ilmu

Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta. Abdul Kadir. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta. Roger S. Pressman, Ph.D. Rekayasa Perangkat Lunak. Andi. Yogyakarta. Wahana Komputer. Adobe Dreamweaver CS4. Andi. Yogyakarta.

Sumber Internet

http://www.scribd.com/doc/60314795/36/Konsep-Dasar-Pendekatan-Berorientasi-Objek/28 Juli 2011

http://www.scribd.com/doc/60314795/46/Sekilas-Pendekatan-terstruktur/28 Juli 2011

http://www.scribd.com/doc/55468895/ Pengertian-Flowmap-dan-lowchart-Beserta-Simbol/12 Juni 2011

http://bwahyudi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/1289/perancis.doc/12 Juni 2011

http://mti.ugm.ac.id/~panji/.../DATA%20FLOW%20DIAGRAM%201.doc/12 Juni 2011

http://www.technologybisnis.co.cc/2011/03/macam-topologi-jaringan.html/14 juni 2011

http://id.wikipedia.org/wiki/Kursus/28 Juli 2011


(6)

Nama Lengkap : Virgiawa

Alamat : Kp

Tegalwaru Tempat, Tanggal Lahir : Karawang, 11 Jenis Kelamin : Laki

Agama : Islam

Status Pernikahan : Belum Menikah Tinggi / Berat Badan : 160 cm

No. Telp / HP : 08572020

Email : virg

1995 – 2001 : SDN Cigunungsari I 2001 – 2004 : SMPN I Pangkalan 2004 – 2007 : SMAN 3 Kara 2007 – 2011 : UNIKOM Ban

C

C

U

U

R

R

R

R

I

I

C

C

U

U

D A T A P R I B A D I

: Virgiawan Listianto

Kp. Cidoro 2 RT/RW. 04/02 Ds. Cigunungsari Kec. Tegalwaru Kab. Karawang

: Karawang, 11 Mei 1989 : Laki-laki

: Islam

: Belum Menikah : 160 cm / 53 kg : 085720202734

virgi613@gmail.com / virgi613@yahoo.com

P E N D I D I K A N

: SDN Cigunungsari I - Karawang : SMPN I Pangkalan - Karawang : SMAN 3 Karawang - Karawang : UNIKOM Bandung - Bandung

U L

L

U

U

M

M

V

V

I

I

T

T

A

A

E

E